Anda di halaman 1dari 9

1

PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA PERCAKAPAN DALAM ACARA MATA NAJWA


DI METRO TV

Afif Setiawan1, Rokhmat Basuki2, dan Ngudining Rahayu3


1,2,3
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni
FKIP Universitas Bengkulu
afifsetiawan73@yahoo.com

Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk pelanggaran-pelanggaran
prinsip kerja sama percakapan dalam acara Mata Najwa di Metro TV. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Sumber data dalam
penelitian ini berupa tuturan Najwa Shihab dan narasumbernya dalam acara Mata Najwa di
Metro TV. Data dalam penelitian ini adalah tiga episode dalam acara Mata najwa pada
bulan Juni, Agustus, dan Desember yaitu: episode “Kontroversi Luhut” yang tayang pada 1
Juni 2016,“Rupa-Rupa Pengacara” yang tayang pada 31 Agustus 2016, dan episode
“Bergerak Demi Hak” yang tayang pada 21 Desember 2016.Teknik pengumpulan data
menggunakan metode dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan
melalui langkah-langkah, yaitu mentranskripsi data, mengidentifikasi data (pengkodean),
mengklasifikasi data dalam bentuk tabel, menginterpretasi data, dan menyimpulkan hasil
penelitian. Hasil penelitian ditemukan 130 pelangaran prinsip kerja sama percakapan
dengan rincian, 56 (43%) pelanggaran maksim kuantitas, 10 (7,8%) pelanggaran maksim
kualitas, 34 (26,5%) pelanggaran maksim relevansi, dan 30 (22,6%) pelanggaran maksim
cara. Dalam penelitian ini digolongkan atas dua bentuk pelanggaran prinsip kerja sama
percakapan yaitu pelanggaran maksim tunggal dan maksim ganda, dengan rincian 75
tuturan dengan pelanggaran maksim tunggal dan 26 tuturan dengan pelanggaran maksim
ganda.. Faktor-faktor yang melatarbelakangi pelanggaran prinsip kerja sama percakapan
dalam acara Mata Najwa di Metro TV, yaitu: penaatan maksim kebijaksanaan, maksim
kemufakatan, maksim kesederhanaan, maksim kedermawanan, maksim penghargaan,
maksim kesimpatian, konsep muka negative dan penyelamatan muka.

Kata kunci: Pelanggaran, Prinsip Kerja sama Percakapan, Acara Mata Najwa, Metro TV

Abstract
The purpose of this study is to describe the form of violations of the principle of cooperation
of conversation in the event of Mata Najwa on Metro TV. The method used in this research
is descriptive qualitative method. The data source in this research is Najwa Shihab speech
and its speaker in Mata Najwa on Metro TV. The data in this study were three episodes of
Mata Najwa events in June, August, and December namely: the episode of "Luhut
Controversy" which aired on June 1, 2016, "Miscellaneous Lawyers" which aired on August
31, 2016, and the episode "Moves Demi Hak "which aired on December 21, 2016. Data
collection techniques use the documentation method. Data analysis technique in this
research is done through the steps, that is transcribing data, identifying data (encoding),
classifying data in table form, interpreting data, and concluding research result. The results
of the study found 130 violations of the principle of conversational cooperation with details,

Jurnal Korpus, Volume I, Nomor I, Agustus 2017


2

56 (43%) maxim quantity violations, 10 (7.8%) maxim quality violations, 34 (26.5%) maxim
relevance breaches, and 30 (22.6% ) Violation of the way maxim. In this study, it was
classified into two forms of violation of the principle of conversational cooperation, namely
the single maxim and multiple maxim violations, with details of 75 utterances with single
maximal offenses and 26 speeches with double maxim breaches. Factors behind the breach
of the principle of conversational cooperation in Mata Najwa on Metro TV, namely:
maximizing wisdom, maxima agreement, maxim of simplicity, maxim of generosity, maxim
of appreciation, maxim of conclusion, the concept of negative face and face rescue.

Keywords: Violations, Principles of Conversational Conversations, Mata Najwa, Metro TV

PENDAHULUAN Suatu komunikasi dalam sebuah


Komunikasi dan bahasa merupakan percakapan dikatakan berjalan dengan
dua hal yang saling terkait satu sama lain. baik apabila tidak terjadi salah penafsiran
Sebagai mahluk sosial komunikasi oleh mitra tutur. Keith Allan (dalam
merupakan hal yang mutlak dibutuhkan Rahardi, 2005:52) mengemukakan bahwa
oleh seorang manusia untuk dapat bertutur adalah kegiatan yang berdimensi
melanjutkan keberlangsungan hidupnya. sosial. Kegiatan sosial dapat berlangsung
Untuk dapat berkomunikasi diperlukan baik apabila para peserta pertuturan itu
suatu alat yang disebut bahasa. Bahasa semuanya terlibat aktif di dalam proses
adalah suatu sistem simbol lisan yang bertutur tersebut. Apabila terdapat satu
arbitrer yang dipakai oleh anggota suatu atau lebih pihak yang tidak terlibat aktif
masyarakat bahasa untuk berkomunikasi dalam kegiatan bertutur dapat dipastikan
dan berinteraksi sesamanya pertuturan itu tidak dapat berjalan lancar.
(Dardjowidjojo, 2005:16). Bahasa Dalam hal ini, agar pesan yang
merupakan bagian dari kehidupan disampaikan dapat diterima dengan baik,
manusia, karena dalam kehidupan sehari- perlu adanya suatu kerjasama, yang
hari di manapun dan kapanpun manusia disebut prinsip kerja sama percakapan.
tidak pernah terlepas dari penggunaan Grice (dalam Wijana, 2009:42)
bahasa. mengemukakan bahwa dalam rangka
Bahasa terdiri dari dua aspek yaitu melaksanakan prinsip kerja sama, setiap
aspek linguistik dan aspek non-linguistik penutur haruslah memenuhi 4 maksim
atau paralinguistik. Kedua aspek ini bekerja percakapan (conversational maxim), yaitu
sama dalam membangun komunikasi maksim kuantitas, maksim kualitas,
bahasa itu. Aspek linguistik mencakup maksim relevansi, dan maksim
tataran fonologi, morfologi dan sintaksis. pelaksanaan.
Aspek paralinguistik mencakup kualitas Maksim kuantitas menghendaki agar
ujaran, unsur suprasegmental (tekanan, peserta tutur harus seinformatif mungkin
nada, dan intonasi), jarak, dan gerak-gerik dan tidak berlebihan dalam memberikan
tubuh. Aspek linguistik dan aspek informasi yang dibutuhkan oleh mitra
paralinguistik tersebut berfungsi sebagai tutur. Maksim kualitas menghendaki
alat komunikasi, bersama-sama dengan peserta tutur agar tidak mengatakan
konteks situasi membentuk atau sesuatu yang tidak sesuai dengan faktanya.
membangun situasi tertentu dalam proses Maksim relevansi menghendaki agar
komunikasi (Chaer, 2010:22). peserta tutur diharapkan relevan terhadap
informasi yang diberikan sesuai dengan

Pelanggaran Prinsip Kerja Sama Percakapan Dalam Acara Mata Najwa di Metro Tv
3

topik percakapan. Maksim cara tepat untuk situasi dan kondisi mitra
menghendaki peserta tutur dalam tuturnya tersebut.
berkomunikasi memberikan informasi yang Pelanggaran prinsip kerja sama ini
jelas, dan tidak ambigu. bukan tanpa tujuan. Ada alasan-alasan
Dalam fenomena berbahasa di tertentu yang melatarbelakangi seseorang
kehidupan sehari-hari, kita sering kali untuk tidak menaati prinsip kerja sama
melihat suatu percakapan yang berjalan percakapan. Misalnya saja, untuk
dengan baik namun tidak jarang pula kita mencairkan suasana percakapan yang
melihat suatu percakapan yang tidak tegang maka seseorang akan memberikan
berjalan dengan baik bahkan sampai sebuah lelucon agar suasana dalam
berakhir dengan kericuhan. Percakapan percakapan tersebut dapat berubah
yang berjalan dengan baik, misalnya saja menjadi lebih santai. Pada prinsipnya hal
suatu percakapan antara petugas bank tersebut telah melanggar prinsip kerja
dengan nasabahnya. Petugas bank akan sama percakapan.
berbicara sebaik mungkin dan seinformatif Hal ini menarik untuk dikaji karena
mungkin agar informasi atau keluhan dari mengingat prinsip kerja sama merupakan
nasabahnya dapat terpenuhi atau diatasi. faktor yang dapat menentukan
Begitupun nasabahnya, ia akan keberhasilan sebuah percakapan, namun
memberikan pertanyaan-pertanyaan pada praktiknya sering sekali tidak ditaati.
seefektif mungkin agar informasi yang Terlebih jika dikaitkan dengan budaya
diinginkan atau masalah yang dikeluhkan dalam bahasa Indonesia sendiri yang
dapat terselesaikan. Dalam hal ini, telah mengasumsikan bahwa semakin panjang
terjalin suatu bentuk kerja sama pertuturan maka akan dianggap semakin
percakapan antara petugas bank dan sopan. Kenyataannya ini tentu telah
nasabahnya sehingga percakapan tersebut melanggar maksim kuantitas dalam prinsip
dapat berjalan dengan baik. kerja sama percakapan yang menginginkan
Sebaliknya, dalam kehidupan sehari- pertuturan yang seefektif mungkin dan
hari tidak jarang pula kita melihat sebuah tidak bertele-tele. Kesantunan berbahasa
percakapan yang berakhir dengan dan konteks penggunaan bahasa inilah
kericuhan misalnya saja dalam sebuah yang menjadi faktor yang melatarbelakangi
debat. Seringkali kita melihat sebuah debat terjadinya pelanggaran prinsip kerja sama
yang berakhir ricuh karena percakapan percakapan, khusus dalam bahasa
tersebut sudah tidak didasari lagi prinsip Indonesia.
kerja sama. Penutur tidak lagi melihat Pelanggaran terhadap prinsip kerja
stuasi dan kondisi mitra tuturnya, sama percakapan ini sering kita temui
begitupun sebaliknya sehingga menyulut dalam percakapan sehari-hari, baik dalam
emosi sehingga menjadi pertikaian. percakapan formal maupun nonformal.
Fenomena-fenomena dalam Pelanggaran-pelanggaran tersebut bisa
percakapan tersebut merupakan gambaran ditemukan dimana saja, kapan saja, dan
pentingnya prinsip kerja sama dalam oleh siapa saja dalam sebuah percakapan.
percakapan yang dapat mempengaruhi Dari percakapan di warung kopi, sampai
keberhasilan suatu percakapan. Adanya percakapan dalam sebuah debat di gedung
prinsip kerja sama ini membuat seorang DPR, bahkan dalam sebuah talk show yang
penutur secara tidak langsung sering tayang di televisi. Salah satu talk
memperhatikan situasi dan kondisi mitra show tersebut yaitu Mata Najwa. Mata
tutur sehingga dapat memilih bahasa yang Najwa adalah sebuah acara talk show di
stasiun televisi nasional, yaitu Metro TV.

Jurnal Korpus, Volume I, Nomor I, Agustus 2017


4

Mata Najwa merupakan suatu acara yang metode deskriptif kualitatif untuk
berisikan dialog anatara Najwa Shihab menganalisis pelanggaran prinsip kerja
dengan narasumbernya dengan topik yang sama percakapan dalam acara Mata Najwa
diangkat berbeda-beda setiap episodenya. untuk mendeskripsikan bentuk
Menggunakan bahasa Indonesia yang pelanggaran-pelanggaran prinsip kerja
formal dan diisi oleh narasumber dari sama percakapan dan faktor-faktor yang
berbagai kalangan mulai dari pejabat melatabelakangi pelanggaran prinsip kerja
hingga rakyat biasa sekalipun. sama percakapan dalam acara Mata
Dipilihnya Mata Najwa sebagai objek Najwa.
penelitian ini karena dalam dialog antara Sumber data dalaam penelitian ini
Najwa dan narasumbernya ditemukan adalah video talk show Mata Najwa. Data
pelanggaran-pelanggaran prinsip kerja dalam penelitian ini adalah percakapan
sama percakapan. Misalnya, narasumber (tuturan atau dialog) antara Najwa Shihab
talk show Mata Najwa sering kali dan narasumbernya pada tiga episode
memberikan informasi melebihi yang dalam acara Mata najwa pada bulan Juni,
dibutuhkan. Selain itu, untuk menggali Agustus, dan Desember yaitu: episode
informasi dari narasumbernya, Najwa “Kontroversi Luhut” yang tayang pada 1
seringkali memberikan pertanyaan- Juni 2016,“Rupa-Rupa Pengacara” yang
pertanyaan yang memicu narasumbernya tayang pada 31 Agustus 2016, dan episode
melakukan pelanggaran terhadap prinsip “Bergerak Demi Hak” yang tayang pada 21
kerja sama percakapan ini. Desember 2016.
Dalam penelitian ini perlu adanya Teknik pengumpulan data yang
rumusan masalah untuk menentukan arah digunakan dalam penelitian ini
penelitian. Rumusan masalah yang menggunakan teknik dokumentasi.
digunakan dalam penelitian ini yaitu: Menurut Sudaryanto (1988: 133) teknik
1) Bagaimana bentuk pelanggaran dokumentasi adalah teknik pengambilan
prinsip kerja sama percakapan data dengan mencari data yang telah ada.
dalam acara Mata Najwa di Metro Dalam penelitian ini data adalah
TV? pelanggaran prinsip kerja sama percakapan
2) Faktor apa yang melatarbelakangi dalam acara Mata Najwa. Dokumen
pelanggaran terhadap prinsip kerja berupa video Mata Najwa, kemudian
sama percakapan dalam acara ditransikripsikan dalam bentuk tulisan.
Mata Najwa di Metro TV? Langkah-langkah analisis data dalam
penelitian ini adalah (1) mentranskripsi
METODE data; (2) mengidentifikasi data
Penelitian tentang penerapan dan (pengkodean); (3) mengklasifikasi data
pelanggaran prinsip kerja sama dalam dalam bentuk tabel; (4) menginterpretasi
acara Mata Najwa di Metro TV ini data; (5) validasi data; dan (6)
merupakan penelitian deskriptif dengan menyimpulkan hasil temuan.
menggunakan pendekatan kualitatif.
Djadjasudarma, (1993:8) mengatakan HASIL DAN PEMBAHASAN
bahwa penelitian deskriptif bertujuan 1. Bentuk Pelanggaran Prinsip Kerja
untuk membuat deskripsi, yaitu membuat Sama Percakapan dalam Acara Mata
gambaran, lukisan secara sistematis, Najwa di Metro TV
faktual, dan akurat mengenai data, sifat- Hasil penelitian menunjukkan bahwa
sifat, serta hubungan fenomena yang dalam acara Mata Najwa di Metro TV
diteliti. Penelitian ini menggunakan terdapat pelanggaran prinsip kerja sama

Pelanggaran Prinsip Kerja Sama Percakapan Dalam Acara Mata Najwa di Metro Tv
5

percakapan. Pelangaran-pelanggaran acara Mata Najwa akan memaksimalkan


tersebut terkait 4 maksim yaitu, maksim berbicara seinformatif mungkin, sehingga
kuantitas, maksim kualitas, maksim, melanggar maksim kuantitas.
relevansi dan maksim cara. Pelanggaran Pelanggaran paling sedikit yaitu
terhadap maksim kuantitas terjadi ketika pelanggaran maksim kualitas (7,8%). Hal
peserta tutur memberikan informasi yang tersebut dikarena percakapan peserta
kurang ataupun berlebihan dari yang tutur disiarkan melalui stasiun televisi
dibutuhkan oleh mitra tuturnya. nasional yang memungkinkan untuk dilihat
Pelanggaran maksim kualitas terjadi ketika oleh masyarakat Indonesia, bahkan di luar
peserta mengatakan sesuatu yang tidak Indonesia sehingga peserta tutur dalam
sesuai dengan fakta dan bukti yang ada. acara Mata Najwa meminimalkan
Pelanggaran terhadap maksim relevansi berbicara tidak sesuai fakta dan bukti yang
terjadi ketika peserta tutur memberikan dapat melanggar maksim kuantitas.
informasi yang tidak sesuai atau tidak Sebaliknya, peserta tutur dalam acara
relevan dengan topik percakapan. Mata Najwa akan memaksimalkan
Pelanggaran terhadap maksim cara terjadi berbicara seinformatif mungkin, sehingga
ketika peserta tutur memberikan informasi melanggar maksim kuantitas.
yang tidak jelas dan ambigu sehingga Berdasarkan penelitian yang telah
menimbulkan ketaksaan. Faktor yang dilakukan dari 101 data tuturan
mempengaruhi pelanggaran-pelanggaran pelanggaran prinsip kerja sama percakapan
tersebut adalah kesantunan berbahasa dan dalam acara Mata Najwa, terdapat
konteks penggunaan bahasa. pelanggaran lebih dari satu maksim secara
Dari tiga episode Mata Najwa yaitu bersamaan dalam satu tuturan. Adanya
episode “Kontroversi Luhut” yang tayang fenomena ini, maka dalam penelitian ini
pada 1 Juni 2016, “Rupa-Rupa Pengacara” digolongkan atas dua pelanggaran maksim,
yang tayang pada 31 Agustus 2016, dan yakni maksim tunggal dan makim ganda.
episode “Bergerak Demi Hak” yang tayang pelanggaran prinsip kerja sama percakapan
pada 21 Desember 2016, ditemukan 130 dalam acara Mata Najwa, digolongkan atas
pelanggaran prinsip kerja sama percakapan 75 tuturan dengan pelanggaran maksim
dari 101 data pertuturan. Pelangaran- tunggal dan 26 tuturan dengan
pelangaran prinsip kerja sama percakapan pelanggaran maksim ganda. Pelanggaran
tersebut dengan rincian, 56 (43%) maksim tunggal berupa, (a) pelanggaran
pelanggaran maksim kuantitas, 10 (7,8%) maksim kuantitas, (b) pelanggaran maksim
pelanggaran maksim kualitas, 34 (26,5%) kualitas, (c) pelanggaran maksim relevansi,
pelanggaran maksim relevansi, dan 30 (d) pelanggaran maksim cara. Dengan
(22,6%) pelanggaran maksim cara. rincian: 40 tuturan melanggar maksim
Pelanggaran terbanyak yaitu kuantitas, 8 tuturan melanggar maksim
pelanggaran terhadap maksim kuantitas kualitas, 16 tuturan melanggar maksim
(43%). Narasumber di acara Mata Najwa relevansi, dan 11 tuturan melanggar
sering memberikan informasi yang maksim cara.
berlebihan. Pertanyaan Najwa yang sering Pelanggaran maksim ganda berupa,(a)
dijawab secara bertele-tele oleh mitra pelanggaran maksim kuantitas dan maksim
tuturnya (narasumber). Hal ini dikarenakan kuanlitas. (b) pelanggaran maksim
mitra tutur Najwa (narasumber) ingin kuantitas dan maksim relevansi, (c)
memberikan informasi yang jelas dan pelanggaran maksim kuantitas dan maksim
detail tetang topik yang sedang cara, (d) pelanggaran maksim relevansi dan
dibicarakan, sehingga peserta tutur dalam maksim cara, dan (e) pelanggaran maksim

Jurnal Korpus, Volume I, Nomor I, Agustus 2017


6

kuantitas, maksim relevansi dan maksim cara dilatarbelakangi 7 faktor, yaitu:


cara. Dengan rincian: 2 tuturan melanggar penaatan maksim kemufakatan, maksim
maksim kuantitas dan maksim kualitas, 7 kesederhanaan, maksim kebijaksanaan,
tuturan melanggar maksim kuantitas dan maksim kesimpatian, maksim
maksim relevansi, 5 tuturan melanggar penghargaan, konsep muka negatif dan
maksim kuantitas dan maksim cara, 9 penyelamatan muka.
tuturan melanggar maksim relevansi dan Berikut ini pembahasan pelanggaran-
maksim cara, dan 3 tuturan melanggar pelanggarn prinsip kerja sama percakapan
maksim kuantitas, maksim relevansi, dan dalam acara Mata Najwa di Metro TV.
maksim cara. Dalam pembahasan ini dibagi atas dua
yaitu pelanggaran maksim tunggal dan
2. Faktor yang Melatarbelakangi pelanggaran maksim ganda. Pelanggran
Pelanggaran Prinsip Kerja Sama terhadap satu maksim dalam satu tuturan
Percakapan dalam Acara Mata Najwa disebut pelanggran maksim tunggal,
di Metro TV sedangkan pelanggaran terhadap lebih dari
Selain mendeskripsikan pelanggaran satu maksim dalam satu tuturan disebut
prinsip kerja sama percakapan dalam acara maksim ganda.
Mata Najwa, dalam penelitian ini juga
mendeskripsikan faktor yang melatar 1. Pelanggaran Maksim Tunggal
belakangi pelanggaran tersebut. Faktor Pelanggaran terhadap maksim
yang mempengaruhi pelanggaran- kuantitas yang terjadi dalam acara Mata
pelanggaran tersebut adalah kesantunan Najwa salah satunya pada data
berbahasa. Berikut disajikan tabel faktor- D1/MJ/knvl/sg.1 berikut.
faktor yang melatarbelakangi pelanggaran Najwa: “Terima kasih, sudah hadir di
prinsip kerja sama percakapan dalam acara Mata Najwa. Pak Luhut saya
Mata najwa di Metro TV. menghargai bapak hadir, akan
Faktor yang melatarbelakangi ada banyak pertanyaan yang
sensitif. Jadi dari awal saya
pelanggaran prinsip kerja sama percakapan
mau tegaskan saya bisa
terbanyak adalah penaatan maksim
bertanya apa saja dan anda
kemufakatan dan penyelamatan muka. siap menjawab apa saja ya,
Pelanggaran maksim kuantitas Pak Luhut?”
dilatarbelakangi 7 faktor, yaitu: penaatan Luhut: “Ya siap. Yang saya bisa jawab
maksim kebijaksanaan, maksim saya jawab, yang saya tidak
kemufakatan, maksim kesederhanaan, bisa jawab tentu saya tidak
maksim kedermawanan, maksim bisa menjawab.”
penghargaan, maksim kesimpatian, dan (a) Konteks :
penyelamatan muka. Pelanggaran maksim Peserta tutur: Najwa Shihab dan Luhut
kualitas dilatarbelakangi 4 faktor, yaitu: Binsar Pandjaitan (Menkopolhukam)
penaatan maksim kemufakatan, maksim Dalam episode ini topik yang dibahas
kesimpatian, konsep muka negatif dan adalah kontroversi seorang Luhut. Luhut
penyelamatan muka. Pelanggaran maksim adalah seorang Menkopolhukam di kabinet
relevansi dilatarbelakangi 7 faktor, yaitu: presiden Joko Widodo. Ia mendapat
penaatan maksim kemufakatan, maksim sorotan luas dari masyarakat karena
kesederhanaan, maksim kesimpatian, kedekatannya dengan presiden, sehingga
maksim kedermawanan, maksim menimbulkan pandangan positif dan
penghargaan, konsep muka negatif dan negatif serta banyaknya isu-isu yang
penyelamatan muka. Pelanggaran maksim berkembang dalam masyarakat. Dalam

Pelanggaran Prinsip Kerja Sama Percakapan Dalam Acara Mata Najwa di Metro Tv
7

episode ini Luhut akan memberikan melatarbelakangi pelanggaran tersebut


klarifikasinya atas isu-isu dan kontoversi Luhut ingin berhati-hati memberikan
atas dirinya. Topik yang dibahas dalam klarifikasi atas kontroversi dirinya, agar
episode ini berkitan dengan bidang tidak terjadi kesalahpahaman yang justru
politik.Dalam percakapan di atas Najwa menimbulkan kegaduhan di masyarakat.
menyapa dan mengatakan, kalau nantinya Selain itu, Luhut ingin menjalin komunikasi
ia akan bertanya apa saja terkait yang akrab dengan membina kecocokan
kontroversi Luhut diawal acara. Dan Luhut dengan mitra tuturnya sehingga
merespon pertanyaan Najwa dengan pertuturan dapat tetap berjalan. Hal ini
kalimat yang sedikit panjang dari informasi sesuai dengan prinsip kesantunan, yaitu
yang diminta Najwa dengan gaya bicara maksim kemufakatan.
yang santai.
Dalam pertuturan di atas mitra 2. Pelanggaran Maksim Ganda
tutur Najwa (Luhut Binsar Pandjaitan) Pelanggaran terhadap maksim
memberikan informasi yang berlebihan. kuantitas dan maksim relevansi yang
Maksim kuantitas tidak menginginkan terjadi dalam acara Mata Najwa salah
mitra tutur meberikan informasi yang satunya pada data D24/MJ/knvl/sg.3
kurang maupun berlebihan. Dalam berikut.
pertuturan tersebut mitra tutur Najwa Najwa : “Anda sendiri masih punya
(Luhut Binsar Pandjaitan) memberikan ambisi politik pak?”
informasi yang berlebihan, dengan Luhut : “Saya ini, umur saya 68
menjawab pertanyaan Najwa dengan tahun. Nah, sebagai
seorang prajurit saya sudah
jawaban yang bertele-tele. Jawaban yang
capai semua apa yang saya
bertele-tele tersebut tampak pada tuturan
mau. Anak istri saya baik,
Luhut “Ya siap. Yang saya bisa jawab saya cucu saya juga baik-baik. Ya
jawab, yang saya tidak bisa jawab tentu terus apa, saya sehat I am
saya tidak bisa menjawab”, sehingga very healty, ya. Saya masih
tuturan Luhut ini dikatakan telah treatmeal 4 kali seminggu
melanggar maksim kuantitas. Seharusnya, satu jam.”
agar tidak bertele-tele dan tidak melanggar Najwa : “Sangat kaya juga pak?”
maksim ini Luhut hanya cukup menjawab Luhut : “Iya, saya punya uanglah.”
“Ya siap” tanpa diikuti tuturan“Yang saya Najwa : “Hahaha… Menarik,
bisa jawab saya jawab, yang saya tidak menarik, karena saya
sudah, saya ada laporan
bisa jawab tentu saya tidak bisa
harta kekayaan Pak Luhut,
menjawab”, karena menurut maksim
nanti kita buka-bukaan.”
kuantitas ini jawaban atas pertanyaan Luhut : “Boleh.”
Najwa tersebut hanya dua yaitu, “siap”
dan “tidak siap”. (a) Konteks :
Peserta tutur: Najwa Shihab dan Luhut
(b) Faktor yang melatarbelakangi Binsar Pandjaitan (Menkopolhukam)
pelanggaran: Percakapan terjadi antara Najwa
Dalam percakapan antara Najwa dengan Luhut, Menkopolhukam. Topik
dengan Luhut Binsar Pandjaitan di atas yang dibahas adalah kontroversi seorang
terjadi pelanggran prinsip kerja sama Luhut Binsar Pandjaitan. Luhut dikenal
percakapan, yaitu maksim kuantitas. Luhut sebagai orang yang dekat dengan presiden,
memberikan informasi yang berlebihan sehingga kedekatan ini menimbulkan
dan terkesan bertele-tele. Faktor yang kontroversi di tengah masyarakat.

Jurnal Korpus, Volume I, Nomor I, Agustus 2017


8

Kotroversi lainya adalah kabar yang terkait prinsip kesantunan berbahasa


memberitakan bahwa Luhut memiliki karena Luhut telah menaati maksim
perusahaan di luar negeri yang tidak kesederhanaan. Ketika ditanya Najwa
membayar pajak di Indonesia. Sebelum “Sangat kaya juga pak?” Luhut tidak
menjadi seorang Menkopolhukam, Luhut menjawab iya secara langsung melainkan
berkarir di dunia militer. selain itu luhut dengan tuturan yang lebih santun “Iya,
juga berlatarbelakang seorang pengusaha saya punya uanglah.”Tujuannya adalah
sukses. Kemudian, juga berkecimpung di dapat bersikap rendah hati dengan cara
dunia politik. Najwa menanyakan pada mengurangi pujian terhadap dirinya
Luhut, masih adakah ambisi politik Luhut. sendiri. Selain itu, Luhut ingin menciptakan
Maksim ini menginkan kontribusi pertuturan yang komunikatif dengan mitra
mitra tutur yang relevan dengan topik tuturnya sehingga pertuturan dapat tetap
pembicaraan. Dalam percakapan tersebut, berjalan.
Luhut memberikan informasi yang tidak
relevan. Hal tersebut tampak pada tuturan, PENUTUP
“Saya ini, umur saya 68 tahun. Nah, Kesimpulan
sebagai seorang prajurit saya sudah capai Berdasarkan hasil penelitian yang
semua apa yang saya mau. Anak istri saya telah dilakukan mengenai pelanggaran
baik, cucu saya juga baik-baik. Ya terus prinsip kerja sama percakapan dalam acara
apa, saya sehat I am very healty, ya. Saya Mata Najwa dapat disimpulkan bahwa
masih treatmeal 4 kali seminggu satu ditemukan pelanggaran prinsip kerja sama
jam.” Selain melanggar maksim relevansi, percakapan. Pelanggaran prinsip kerja
tuturan Luhut tersebut juga telah sama percakapan tersebut digolongkan
melanggar maksim kuantitas, karena atas 75 tuturan dengan pelanggaran
informasi yang diberikan terkesan bertele- maksim tunggal dan 26 tuturan dengan
tele, sehingga informasinya melebih apa pelanggaran maksim ganda, dengan faktor
yang dibutuhkan mitra tuturnya. Hal yang melatarbelakangi yaitu konteks
tersebut tampak dari pertanyaan Najwa penggunaan bahasa dan kesantunan
yang menyakan apakah Luhut masih punya berbahasa. Pelanggaran maksim tunggal
ambisi politik. Menurut prinsip maksim berupa, (a) pelanggaran maksim kuantitas,
kuantitas jawab atas pertanyaan tersebut (b) pelanggaran maksim kualitas, (c)
adalah “ya/masih” atau “tidak. Jadi, dalam pelanggaran maksim relevansi, dan (d)
pertuturan di atas telah terjadi 2 pelanggaran maksim cara. Pelanggaran
pelanggaran maksim secara bersamaan, maksim ganda berupa, (e) pelanggaran
yaitu maksim kuantitas dan maksim maksim kuantitas dan maksim kualitas, (f)
relevansi. pelanggaran maksim kuantitas dan maksim
relevansi (g) pelanggaran maksim kuantitas
(2) Faktor yang melatarbelakangi dan maksim cara, (h) pelanggaran maksim
pelanggaran: relevansi dan maksim cara, dan (i)
Dalam percakapan antara Najwa pelanggaran maksim kuantitas, maksim
dengan Menkopolhukam, Luhut Binsar relevansi dan maksim cara.
Pandjaitan di atas terjadi pelanggran Dari tiga episode Mata Najwa yaitu
prinsip kerja sama percakapan, yaitu episode “Kontroversi Luhut” yang tayang
masksim kuantitas dan maksim relevansi. pada 1 Juni 2016, “Rupa-Rupa Pengacara”
Luhut memberikan informasi yang yang tayang pada 31 Agustus 2016, dan
berlebihan dan tidak relevan. Faktor yang episode “Bergerak Demi Hak” yang tayang
melatarbelakangi pelanggaran tersebut pada 21 Desember 2016, ditemukan 130

Pelanggaran Prinsip Kerja Sama Percakapan Dalam Acara Mata Najwa di Metro Tv
9

pelanggaran prinsip kerja sama percakapan melatarbelakangi pelanggaran yang


dari 101 data pertuturan dengan faktor- berbeda sehingga dapat ditemukan
faktor yang melatarbelakangi pelanggaran pelanggaran-pelangaran prinsip kerja sama
prinsip kerja sama percakapan dalam acara percakapan dengan faktor yang
Mata Najwa di Metro TV, yaitu: penaatan melatarbelakangi berbeda pula.
maksim kebijaksanaan, maksim
kemufakatan, maksim kesederhanaan, DAFTAR PUSTAKA
maksim kedermawanan, maksim Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. 2010.
penghargaan, maksim kesimpatian, konsep Sosiolinguistik Perkenalan Awal.
muka negative dan teori penyelamatan Jakarta: Rineka Cipta.
muka. Faktor yang melatarbelakangi Dardjowidjojo, Soenjono. 2005.
pelanggaran terbanyak adalah penaatan Psikolinguistik: Pengantar
maksim kemufaktan dan penyelamatan Pemahaman Bahasa Manusia.
muka. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Djadjasudarma, Fatimah. 1993. Metode
Saran Linguistik. Bandung: PT Eresco.
Penelitian ini membahas mengenai Rahardi, R. Kunjana. 2005. Pragmatik
pelangaran prinsip kerja sama percakapan Kesantunan Imperatif Bahasa
dalam acara Mata Najwa. Penelitian ini Indonesia. Jakarta: Erlangga.
tentang pelangaran prinsip kerja sama Sudaryanto. 1988. Metode Linguistik.
percakapan ini hanya terbatas pada faktor Yogyakarta: Gadjah Mada
yang melatarbelakangi pelanggaran terkait University Press.
konteks penggunaan bahasa dan
Wijana, I Dewa Putu dan Muhammad
kesantunan berbahasa. Penulis
Rohmadi. 2009. Analisis Wacana
mengharapkan terdapat penelitian
Pragmatik Kajian Teori dan Analisis.
selanjutnya mengenai pelangaran prinsip
Surakarta: Yuma Pustaka.
kerja sama percakapan dengan faktor yang

Jurnal Korpus, Volume I, Nomor I, Agustus 2017

Anda mungkin juga menyukai