Anda di halaman 1dari 8

JURNAL PURNAMA BERAZAM VOL.

2, NO 1, OKTOBER 2020

Penggunaan Komunikasi Non-Verbal Dalam Bertukar Informasi Ketika Berkendara


Bersama Dikalangan Anggota Forum Nusantaride

Aditya Marsela Putra [1], Veny Purba [2],


adityamarselaputra@gmail.com[1],boyveny@gmail.com[2]
Program Studi Public Relation Fakultas Ilmu Komunikasi dan Desain
Universitas Adirajasa Reswara Sanjaya

ABSTRAK

Komunikasi nonverbal adalah proses komunikasi di mana pesan disampaikan tidak


menggunakan kata-kata lisan, dan merupakan proses pertukaran informasi menggunakan
tingkah laku. Komunikasi nonverbal merupakan aspek penting dalam kehidupan berkelompok
sebagai penekanan informasi yang disampaikan. Komunikasi nonverbal juga bisa disebut
sebagai pesan kinesik, yaitu melalui gerakan tubuh, gerakan tangan, dan gerakan kaki, dan
gerakan lainnya. Karena itu komunikasi nonverbal dapat membantu organisasi motor dalam
menyampaikan informasi saat berkendara.
Dalam hal ini penulis akan meneliti fungsi dan bentuk komunikasi nonverbal di dalam forum
pengendara motor Nusantride. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode kualitatif deskriptif dan teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah
observasi dan wawancara kepada lima orang responden yang termasuk anggota forum
nusantaride dengan sistem random sampling.
Berdasarkan hasil penelitian, komunikasi nonverbal yang dilakukan oleh anggota forum
Nusantarie secara umum memberikan fungsi yang baik dan penting kepada anggota forum
Nusantaride terutama disaat berkendara bersama.

Kata Kunci : komunikasi nonverbal, Nusantaride, bahasa tubuh, organisasi

ABSTRACT

Nonverbal communication is a communication which the message delivered does not use
words, and is a process of communicating information using behavior. Nonverbal
communication is an important aspect of group life as information is conveyed. Nonverbal
communication can also be referred to as body language messages, through body movements,
hand movements, and leg movements, and other movements. Therefore nonverbal
communication can assist an motorcycle organizations in conveying information while driving.
In this case the author will research the functions and forms of nonverbal communication within
the Nusantride motorcycle riders forum. The research method used in this study was a
descriptive qualitative method and the technique used in data collection was observation and
interviews with five respondents who were members of the Nusantaride forum with a random
sampling system.
Based on the results of the study, nonverbal communication carried out by Nusantarie forum
members in general provides a good and important function for forum members.

Keywords: non verbal communication, Nusantaride, body language, organization

37
PENDAHULUAN

Komunikasi adalah sebuah kebutuhan dasar dalam kehidupan manusia. Melalui sebuah
komunikasi manusia dapat saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya dalam proses
melakukan aktifitas sosial atau sesuai dengan kebutuhan yang dibutuhkan terutama dengan
sesama manusia. Memahami komunikasi dalam kehidupan sehari-hari sangatlah penting,
karena sebuah komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari informan kepada komunikan.

Begitu pentingnya komunikasi dalam kehidupan manusia, (Laswell, 2008) menambahkan


fungsi komunikasi antara lain “manusia dapat mengontrol lingkungannya, beradaptasi dengan
lingkungan tempat mereka berada, serta melakukan transformasi warisan sosial kepada generasi
berikutnya”. Dengan melalui komunikasi manusia dapat memperbanyak sahabat,
memperbanyak rezeki, memelihara customer, dan juga memelihara hubungan yang baik antara
bawahan dan atasan dalam suatu organisasi. Dalam kata lain komunikasi berfungsi sebagai
jembatan hubungan antar manusia dalam hidup bermasyarakat.

Pesan, kode atau simbol dalam komunikasi terdapat dua macam yaitu, komunikasi verbal dan
komunikasi non-verbal. Komunikasi verbal adalah bentuk komunikasi yang dalam
pemakaiannya menggunakan bahasa. Bahasa dapat didefinisikan sebagai rangkaian dari kata-
kata yang telah disusun secara terstruktur sehingga menjadi sebuah himpunan kalimat yang
mengandung arti. Sedangkan komunikasi non-verbal itu sendiri adalah ketika manusia
berkomunikasi tidak memakai kode verbal(bahasa), melainkan memakai kode, isyarat atau
simbol. Kode non-verbal biasanya disebut bahasa isyarat atau bahasa diam(silent languange).
Komunikasi yang baik adalah komunikasi yang mampu menyalurkan pesan yang disampaikan
kepada lawan bicaranya, tidak hanya melalui sebuah pesan atau kata-kata saja, adanya
kesinambungan dalam penyampaian pesan dan bahasa tubuh (body languange) orang tersebut
untuk meyakinkan pesan yang dia sampaikan kepada lawan bicaranya sangat perlu
diperhatikan.

Komunikasi verbal di dalam kehidupan sehari hari adalah ketika melakukan penyampaian
pesan melalui bahasa kepada satu orang atau lebih dan pesan tersebut dapat dipahami serta
dimengerti oleh penerima. Seperti berbicara empat mata, berdiskusi, dan bercanda dengan
teman atau sahabat. Sedangkan komunikasi non-verbal melakukan komunikasi dengan
menggunakan isyarat atau simbol tanpa menggunakan kata kata(silent languange) yang
mengandung pesan atau makna yang mewakili sebuah maksud dalam proses berkomunikasi.
Dalam konteks komunikasi non-verbal, simbol, isyarat atau kode dalam menyampaikan sebuah
pesan sangatlah berpengaruh terhadap makna yang akan berniat disampaikan. Salah satu yang
sering kali melakukan penggunaan komunikasi non-verbal adalah para pengendara motor yang
biasanya sedang berkendara bersama dalam sebuah grup. Penggunaan komunikasi non-verbal
dengan kode kode atau isyarat itu sendiri seringkali membuat para pengendara lain
memperhatikan ketika mereka menggunakan isyarat-isyarat tersebut ketika dijalan, biasanya
para pengendara dalam grup tersebut menggunakan anggota tubuhnya seperti tangan dan kaki
dalam mengkomunikasikannya.

Nusantaride Jawa Barat merupakan suatu forum yang mewadahi para pengguna motor, yang
seringkali melakukan perjalanan ke pelosok negeri khususnya di Jawa Barat. Dengan tujuan
menjelajahi tempat yang belum banyak diketahui khalayak umum dan menggali potensi wisata
sekaligus mencari informasi mengenai kebutuhan-kebutuhan daerah terpencil tersebut yang
biasanya akan mengadakan kegiatan sosial di tempat tersebut. Forum Nusantaride Jawa Barat
mulai terbentuk di tahun 2010 dan terus berkembang hingga saat ini. (Aghaz, 2019)

38
Anggota dari Nusantaride Jawa Barat menggunakan komunikasi non-verbal dengan kode-kode
atau isyarat menggunakan tangan dan kaki disaat berkendara bersama. Tujuan komunikasi
tersebut adalah untuk saling bertukar informasi dari setiap anggotanya.

Namun biasanya komunikasi non-verbal dengan menggunakan isyarat atau simbol-simbol


disaat berkendara dalam grup itu sendiri, hanya dipahami oleh anggota komunitasnya masing-
masing, sedangkan pengendara lain biasanya tidak memahami apa yang dikomunikasikan para
anggota grup berkendara tersebut. Tidak sedikit hal tersebut menimbulkan perbedaan persepsi
dari pengendara lain yang bukan anggota dari komunitas atau grup pengendara motor itu
sendiri.

Hal ini yang menjadi daya tarik peneliti untuk membahas dan memberikan pengetahuan akan
simbol simbol atau isyarat isyarat yang digunakan, juga yang penting adalah seberapa besar
penggunaan komunikasi non verbal tersebut dirasakan para pengendara motor dalam grup
tersebut, seperti saat menyampaikan kebutuhan kebutuhan mereka, menyampaikan atau
bertukar pesan mereka kepada sesama anggota grup berkendara atau pengendara lain yang
berpapasan. Dengan harapan lebih banyak masyarakat yang juga lebih paham terutama para
pengendara motor dalam grup agar komunikasi tersebut bisa lebih bermanfaat dan tidak ada
perbedaan persepsi karena adanya pemahaman yang sama dan pengetahuan yang sama akan
simbol simbol tersebut.
Tujuan dari penelitian ini ditujukan untuk mengetahui tentang bagaimana penggunaan dari
komunikasi non-verbal yang dilakukan untuk bertukar informasi ketika berkendara bersama
dikalangan anggota forum Nusantaride Jawa Barat.

METODOLOGI PENELITIAN

Setiap penelitian memerlukan metodologi penelitian tertentu sesuai dengan masalah yang
diteliti. Adapun metode dalam penelitian yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah ini
adalah metode penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif merupakan pendekatan yang
digunakan untuk menjelaskan fenomena sosial yang terjadi terutama berhubungan dengan
budaya dan manusianya.

(Bogdan & Taylor, 2012) mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian
yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata atau tertulis dari orang-orang dan juga
perilaku yang diamati. Menurut mereka pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu
tersebut secara utuh. Jadi, dalam hal ini tidak boleh membatasi individu ke dalam variable atau
hipotesis tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari suatu keutuhan.
Disebut deskriptif karena dalam penelitian ini mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat
serta situasi-situasi tertentu dan pengaruh dari suatu fenomena. Metode kualitatif berusaha
memahami dan menafsirkan makna suatu peristiwa interaksi tingkah laku manusia di dalam
situasi tertentu.

Teori penelitian yang digunakan pada peneliitian ini merupakan teori S-O-R atau Stimulus –
Organism – Respond. Objek dalam penelitian ini adalah komunikasi nonverbal ketika
berkendara motor dalam grup, tepatnya penggunaan isyarat tangan dan kaki. Sedangkan, subjek
dalam penelitian ini adalah para anggota pengendara motor di forum Nusantaride Jawa Barat ,
yang dimana para anggota komunitas motor ini peneliti pilih untuk menjadi informan dari
penelitian peneliti mengenai komunikasi non verbal yang mereka gunakan ketika berkendara
bersama . Dalam penelitian ini akan dilakukan observasi langsung dengan dilakukan

39
wawancara sekaligus peneliti akan mengumpulkan dokumentasi sebagai berikut :
a. Observasi data, dengan melihat dan mengkaji dengan cermat dan teliti mengenai cara
berkomunikasi secara non verbal para pengendara motor dalam grup, dalam hal ini yaitu para
anggota dari forum Nusantaride Jawa Barat ketika berkendara bersama. Penulis mengamati
bagaimana mereka menggunakan cara berkomunikasi tersebut untuk bertukar informasi tentang
kondisi sekitar dan juga keadaan-keadaan darurat selama diperjalanan
b. Wawancara, dengan mewawancara langsung informan mengenai penggunaan komunikasi
non-verbal yang mereka gunakan selagi berkendara bersama, untuk saling bertukar informasi
dengan anggota rombongannya.
c. Dokumentasi ,mendokumentasikan ketika melaksanakan penelitian secara langsung dengan
anggota forum Nusantaride Jawa Barat.

PEMBAHASAN

Nusantaride Jawa Barat merupakan suatu forum yang mewadahi para pengguna motor, yang
seringkali melakukan perjalanan ke pelosok negeri khususnya di Jawa Barat. Dengan tujuan
menjelajahi tempat yang belum banyak diketahui khalayak umum dan menggali potensi wisata
sekaligus mencari informasi mengenai kebutuhan-kebutuhan daerah terpencil tersebut yang
biasanya akan mengadakan kegiatan sosial di tempat tersebut. Forum Nusantaride Jawa Barat
mulai terbentuk di tahun 2010 dan terus berkembang hingga saat ini.

Awal langkah Nusantaride dimulai dengan membuat sebuah BBM Group, diikuti dengan
membuat Facebook Group dan Facebook Fanpage pada tanggal 3 Maret 2010 dan dilanjutkan
dengan meluncurkan Web Forum Nusantaride pada tanggal 24 Juli 2010.
Hingga kini jumlah Subscriber Facebook Group (di Nusantaride tidak mengenal istilah
member/anggota) mencapai lebih dari 18.000, 7.000 lebih di Fanpage dan di Web Forum
Nusantaride tercatat 5.000 lebih, serta di Instagram tercatat lebih dari 6.000 dan masih akan
terus bertambah. (Aghaz, 2019)

Setiap tahunnya Nusantaride selalu mengadakan banyak kegiatan, yang hingga pada tahun 2019
Nusantaride telah mengadakan 80 kegiatan di setiap wilayah termasuk di Jawa Barat. Di setiap
tahun Nusantaride memiliki agenda khusus berskala nasional yang disebut Nusantaride Day
dengan lokasi yang berpindah-pindah setiap tahunnya, di Jawa Barat sendiri sudah dilakukan
sebanyak dua kali yaitu di daerah Pangalengan dan di daerah Sumedang.

Dengan tagline “Ride the Archipelago with two wheels adrenaline”. Sebuah ciri khas dari
Nusantaride khususnya Jawa Barat adalah lokasi kegiatan yang dipilih adalah lokasi yang
berada di pelosok daerah terpencil atau di lokasi yang jarang diketahui oleh khalayak umum,
hampir setiap kegiatan dilakukan di daerah yang memiliki potensi wisata atau tempat yang
sudah mulai diolah menjadi tempat wisata namun masih minim informasi atau pemberitaan.
Dengan dilaksanakannya kegiatan-kegiatan tersebut di wilayah yang mayoritas masih wilayah
terpencil maka jalan yang ditempuh pun bukan jalan raya yang sudah ada jalan utama atau jalan
aspal yang mulus, melainkan jalan yang masih minim penerangan, rambu rambu dan juga
banyak juga yang memang mengharuskan menembus hutan atau menyusuri garis tepi pantai.

Seringkali lokasi yang dijadikan tempat berkegiatan oleh forum Nusantaride Jawa Barat
khususnya adalah, lokasi yang tidak memungkinkan untuk ditempuh dengan perjalanan pulang
pergi dalam satu hari karena medan yang sulit untuk dilalui juga minimnya informasi mengenai
lokasi atau rute menuju tempat tersebut. Maka dari itu para anggota forum Nusantaride terbiasa

40
untuk berjalan bersama dengan membagi-bagi kloter dengan jumlah tertentu, juga seringkali
membagi kelompok-kelompok yang melalui rute berbeda-beda namun titik akhir yang sama.

Dari berbagai kondisi jalan dan berbagai bentuk rute yang harus dilalui oleh para anggota forum
Nusantaride tentu seringkali memberikan kesulitan tersendiri jika berjalan sendiri-sendiri dan
tidak saling bertukar informasi. Hal tersebut menjadi alasan kenapa para anggota forum
Nusantaride terbiasa menggunakan kode-kode tertentu disaat berkendara bersama. Kode-kode
tersebut biasa dilakukan dengan menggunakan isyarat tangan dan kaki yang dimulai dari orang
paling depan atau pemimpin rombongan yang kemudian diteruskan ke anggota-anggota lainnya
yang ada di belakangnya agar bisa mengetahui setiap kondisi jalan atau rute yang akan dilalui.
Selain itu untuk memberi tahu kebutuhan-kebutuhan sesama anggota atau juga untuk memberi
tahu jika terjadi kondisi darurat selama mereka semua sedang berkendara dalam grup.

Dengan memperlihatkan bentuk dari kode-kode ketika berkendara motor bersama, ini
menunjukan dan membuktikan bahwa pentingnya penggunaan kode dalam berkendara bersama
agar setiap anggota rombongan tetap bisa wasapada dengan keadaan sekitar, tetap bisa saling
bertukar informasi tanpa mengurangi konsentrasi, sesama anggota rombongan pun saling
memperhatikan selain untuk melihat kode yang diberikan namun juga saling memperhatikan
keadaan anggota rombongannya, dan juga agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam
berkomunikasi antar sesama pengendara. Agar dapat menyampaikan informasi tentang setiap
keadaan yang dihadapi selama berada dalam perjalanan menuju tempat tujuan.

Berikut ini adalah kode-kode yang diperoleh dalam penelitian. Kode-kode ini diidentifikasi dari
bentuk-bentuk melalui gambar dan penjelasan sebagai berikut :

Sumber : ( Priambodo & Rahmayunita, 2019)


Gambar 1. Isyarat menambah kecepatan

Kode ini digunakan untuk memberi tahu anggota dibelakangnya agar menambah kecepatan,
ketika hendak melalui kendaraan didepannya ketika kondisi jalan memungkinkan tidak ada
hambatan yang menghalangi anggota rombongannya

41
Sumber : ( Priambodo & Rahmayunita, 2019)
Gambar 2. Isyarat untuk berhenti

Kode untuk berhenti dengan mengepalkan tangan diatas ditujukan untuk memberi tahu akan
berhenti beristirahat atau juga ada keadan darurat seperti adanya kerusakan dikendaraan atau
ada hal yang perlu dikomunikasikan secara langsung kepada anggota lainnya

Sumber : ( Priambodo & Rahmayunita, 2019)


Gambar 3. Isyarat untuk membetuk 1 barisan ke belakang

Mengacungkan 1 jari keatas dimaksudkan untuk anggota rombongan kembali menyusun


barisan menjadi satu, biasanya ini dilakukan sesudah rombongan terpecah jika kondisi lalu
lintas sudah kembali kondusif setelah melalui kemacetan. Jika dua jari yang di acunkan keatas
itu ditujukan untuk membentuk dua barisan, biasanya dilakukan ketika jalanan lenggang dan
sedang berkendara dikecepatan rendah, sehingga tidak membahayakan dan merugikan anggota
rombongan atau pengendara lainnya.

Sumber : ( Priambodo & Rahmayunita, 2019)


Gambar 1. Isyarat untuk menujuk posisi lubang di jalan

42
Kode peringatan bahaya adalah kode-kode yang dipakai dalam keadaan memperingati adanya
lubang atau halangan dijalan yang ditemukan dalam perjalanan touring, kode ini membantu
para pengendara untuk dapat menghindari bahaya-bahaya yang dapat merugikan anggota grup
berkendara serta pengguna jalan lainnya.

Sumber : ( Priambodo & Rahmayunita, 2019)


Gambar 1. Isyarat menurunkan kecepatan

Kode dengan mengayunkan tangan kiri kebawah adalah untuk memberi tahu anggota
rombongan mengurangi kecepatannya, biasanya kode ini dilakukan jika didepan terlihat ada
kemacetan atau juga ketika ada orang atau pengendara lain yang hendak menyebrang jalan.
Kode ini bisa juga dilakukan ketika hendak melalui persimpangan jalan yang minim rambu lalu
litas seperti lampu merah .

Sumber : ( Priambodo & Rahmayunita, 2019)


Gambar 1. Isyarat untuk berhenti dipersimpangan atau lampu merah

Kode menurunkan tangan kiri dengan telapak tangan menghadap kebelakang dan sikut sedikit
ditekuk adalah kode untuk memberi tahu anggota rombongan agar berhenti. Biasanya dilakukan
ketika akan menemui lampu merah atau juga perlintasan kereta api yang sedang ditutup.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan seputar penggunaan
komunikasi non verbal menggunakan isyarat tangan dan kaki, kepada 5 orang responden
anggota forum Nusantaride Jawa Barat, menunjukan bahwa bentuk komunikasi non verbal
disaat berkendara tersebut memiliki fungsi juga peranan yang penting dalam membatu mereka
berkomunikasi selama perjalanan tanpa harus mengurangi konsentrasi selama perjalanan.

43
KESIMPULAN

Komunikasi nonverbal berperan sangat penting dalam menyampaikan informasi kepada


masyarakat untuk menekankan dan memperjelas apa yang disampaikan, namun sasaran utama
komunikasi nonverbal ini adalah forum motor Nusantaride Jawa Barat, yang dimana
komunikasi nonverbal tersebut memiliki fungsi menyampaikan informasi disaat berkendara
bersama. Komunikasi nonverbal sering kurang disadari kehadirannya serta kurang dipahami
maknanya, padahal komunikasi nonverbal mendukung dan memengaruhi keberhasilan
penyampaian pesan terutama kepada sesama anggota rombongan pengendara motor khususnya
Nusantaride saat berkendara bersama. Oleh karena itu sebaiknya anggota forum Nusantaride
diberikan pengarahan terhadap komunikasi nonverbal saat sedang melakukan berkendara
bersama. Melihat banyaknya jumlah anggota dari forum Nusantaride, seharusnya lebih sering
dilakukan sosialisasi mengenai peran penting dari komunikasi nonverbal tersebut, terutama
kepada mereka yang baru saja tahu dan bergabung dalam forum Nusantaride Jawa Barat.
Dengan adanya komunikasi nonverbal diharapkan semua anggota forum Nusantaride memiliki
keterampilan dalam menyampaikan komunikasi nonverbal selagi berkendara bersama, karena
didalam komunikasi non verbal terdapat pesan yang disampaikan tanpa mengurangi konsentrasi
saat berkendara bersama. Peran komunikasi non verbal di kalangan anggota forum Nusantaride
Jawa Barat adalah sebagai isyarat-isyarat ketika berkendara bersama.

REFERENSI

Priambodo, A. R., & Rahmayunita, H. (2019, Januari 29). 7 Arti Kode Tangan Anak Motor
saat Touring. Retrieved Juni 24, 2020, from MobiMoto:
https://m.mobimoto.com/motor/2019/01/25/081500
Aghaz, A. (2019, Desember 4). Retrieved Juni 24, 2020, from
https://www.facebook.com/groups/nusantaride/?post_id=2938838096159086
Bogdan, & Taylor. (2012). Prosedur Penelitian. Dalam Meleong, Pendekatan Kualitatif.
(him.4). Jakarta: Rineka Cipta.
I, K. T. (2016). Komunikasi Verbal dan Non Verbal. Jurnal Pendidikan Dan Konseling .
Laswell, H. D. (2008). In Cangara, Salah Seorang Peletak Dasar Ilmu Komunikasi,
Meyebutkan Tiga Dasar Fungsi Yang Menjadi Penyebab, Mengapa Manusia Perlu
Berkomunikasi (p. 59).

44

Anda mungkin juga menyukai