Metode Penelitian Dalam penelitian ini, metode penelitian yang digunakan yakni
pendekatan kualitatif dan metode analisis deskriptif.
Hasil Peelitian Pemaknaan yang telah dilakukan oleh setiap pengguna emoticon
dalam grup yang telah diteliti menyatakan bahwa emoticon
digunakan sebagai: media pembantu dalam berkomunikasi,
memperjelas suasana komunikasi, pengganti ekspresi, mewakili
maksud dari sebuah teks, dan mewakili emosi. Sesuai dengan
pemaknaan yang telah dikemukakan oleh beberapa responden,
manfaat emoticon diantaranya dapat mewakili ekspresi, dapat
menggambarkan emosi, dapat mengganti gerakan tubuh, dapat
mengungkapkan perasaan, dapat menunjukan perasaan, dapat
melengkapi teks yang dimaksud.
Kemunculan emoticon terletak bukan bergantung pada konteks
komunikasi yang sedang berlangsung, tetapi bergantung pada diri
individu yang terlibat dalam komunikasi tersebut. Individu yang
memiliki keterbukaan dalam mengungkapkan ekspresi dan emosi
saat melakukan komunikasi dalam konteks serius maupun tidak
serius akan selalu menggunakan emoticon di dalamnya.
Emoticon berperan dalam terjadinya sebuah hambatan sebagai
bahasa nonverbal yang diartikan berbeda oleh anggota kelompok
lainnya, tetapi emoticonpundapat menjadi sebuah media dalam
menyelesaikan masalah.
Metode Penelitian Dalam penelitian ini, metode penelitian yang digunakan yakni
Grounded Practical Theory and Interactional Linguistics(GPT)
atau Teori Praktis Beralas dan Linguistik Interaksional
Artikel ini mengadopsi tujuan GPT (Craig, 1989; Craig & Tracy,
1995) dan mengejarnya melalui penerapan linguistik
interaksional. GPT memandang komunikasi sebagai disiplin
praktis, tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan "praksis
komunikatif atau seni praktis, melalui studi kritis" (Craig, 1989,
p. 98). Sebagai sebuah metatheory, GPT memandu penelitian
dengan mengajukan pertanyaan khusus tentang praktik
komunikatif: Pada tingkat teknis, misalnya, ia memperbesar
strategi dan teknik komunikasi tertentu untuk memahami
kegunaannya untuk praktik dan refleksi. Asumsi dasar GPT
adalah bahwa sebagian besar praktik komunikatif dibentuk oleh
dilema interaksional, yaitu, bahwa komunikator mengejar banyak,
tujuan yang sering bertentangan saat ini (Tracy, 2014). Seperti
yang kita lihat sebelumnya, ini terutama berlaku untuk wacana
kepemimpinan dan manajemen, di mana ketegasan dan
menyelesaikan sesuatu harus selalu diimbangi dengan
menunjukkan pertimbangan kepada anggota tim dan menciptakan
lingkungan kolegial yang saling percaya.
Haail Penelitian Temuan ini memajukan pemahaman kita dalam dua domain:
Mereka memberikan landasan empiris untuk teori e-leadership
dengan mengekspos praktik dari interaksi kehidupan nyata, dan
mereka berkontribusi pada literatur kepemimpinan diskursif
dengan menangani praktik komunikasi nonverbal. Temuan artikel
ini dapat menjadi dasar untuk pelatihan manajemen dan
kepemimpinan dengan menarik perhatian pada sumber daya
linguistik dan semiotik yang dimiliki para pemimpin digital di
lingkungan kerja virtual.
Jurnal Al-Iftah: Journal of Islamic Studies and Society (2020), pp. 1-12
Volume & Halaman Vol. 1, No. 2,
Tahun 2020
Penulis Sarifah, Firman , Muzdalifah Muhammadun
Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan
komunikasi non verbal dalam meningkatkan kemampuan
menghafal surat al Ikhlas pada siswa Kelas II MI DDI Teppo
Kabupaten Pinrang. Jenis penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas atau Penelitian
Tindakan Kelas (PTK).
Metode Penelitian Dalam penelitian ini, metode penelitian yang digunakan yakni
metode penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah
metode penelitian yang lebih menekankan pada aspek
pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah dari pada
melihatpermasalahan untuk penelitian generalisasi, yang
menggunakanin-depthanalysis. Pengumpulan data pada penelitian
ini menggunakan teknik observasi dan wawancara. Sedangkan
analisis data dalam penelitian ini adalah analisis data deskriptif
kualitatif
Hasil Peelitian Hasil penerapan komunikasi non verbal dalam meningkatkan
kemampuan menghafal surat al Ikhlas siswa kelas II MI DDI
Teppo Pinrang sudah berhasil dan mengalami peningkatan. Hal
tersebut dibuktikan dengan perolehan nilai rata-rata pada setiap
siklus mengalami peningkatan yaitu siklus I sebesar 6,34,
kemudian siklus II sebesar 7,5, dan siklus III sebesar 8,54. c)
Kemampuan menghafal surat al Ikhlasin siswa melalui
komunikasi non verbal mengalami peningkatan yang signifikan
dari perolehan nilai rata-rata pada setiap siklusnya. Penggunaan
komunikasi non verbal efektif dalam meningkatkan kemampuan
menghafal surat al Ikhlas pada siswa kelas II MI DDI Teppo
Kabupaten Pinrang.