Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Komunikasi KAREBA Vol.7 No.

1 Januari-Juni 2018

PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU


BK TERHADAP TINGKAT KENAKALAN SISWA

Basril Bading1, Andi Alimuddin Unde2, Mursalim3


1
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Hsanuddin
Email : Baccingmmc@gmail.com
2
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Hsanuddin
Email : undealimuddin@yahoo.co.id
3
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Hsanuddin
Email : mursalim@unhas.ac.id

ABSTRACT

The purpose of this research are : (1) To know the principles of guidance and counseling
teacher interpersonal communication on the level of delinquency students in junior high school
2 Enrekang, (2) To find out how the application of the principles of guidance and counseling
teacher interpersonal communication on the level of delinquency students in junior high school
2 Enrekang. The method used in this research is descriptive qualitative method. The results
showed that, The Communication between counselor and counselee already contain the
principles of interpersonal communication in it, but the application of the principles of
interpersonal communication in the counseling process still needs to be improved. The reseacrh
also found several obstacles in the counseling process. One of the obstacles is the lack of self-
disclosure as a counselee to express his feelings or problems.

Keyword : Interpersonal communications, Principles of interpersonal communications,


counseling

ABSTRAK

Tujuan dari penilitian ini adalah; (1) Untuk mengetahui prinsip-prinsip komunikasi
interpersonal guru Bimbingan Konseling terhadap tingkat kenakalan siswa SMP Negeri 2
Enrekang , (2) Untuk mengetahui bagaimana penerapan prinsip-prinsip komunikasi
interpersonal guru Bimbingan Konseling terhadap tingkat kenakalan siswa di SMP Negeri 2
Enrekang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriftif kualitatif. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa, komunikasi yang dilakukan oleh konselor kepada konselee sudah
memuat prinsip-prinsip komunikasi interpersonal didalamnya, namun penerapan prinsip-prinsip
komunikaksi interpersonal dalam proses konseling masih perlu untuk ditingkatkan. Penelitian ini
juga menemukan beberapa hambatan-hambatan dalam proses konseling, salah satu hambatan
itu adalah masih kurangnya keterbukaan dari siswa selaku konselee untuk mengungkapkan
perasaan-perasaan atau masalah-masalahnya

Keyword : Komunikasi Interpersonal, Prinsip-prinsip Komunikasi Interpersonal, Konseling

PENDAHULUAN (2012:402) yang mengatakan bahwa, masa


Masa remaja, dapat dikatakan masa yang remaja adalah suatu periode transisi dalam
tidak mudah, dimana pada masa ini individu rentang kehidupan manusia, yang
mengalami perubahan-perubahan yang menjembatani masa kanak-kanak dengan
dramatis yang terjadi pada seluruh aspek, masa dewasa. Namun demikian, remaja
baik aspek fisik, sosial, maupun emosi, tidak dipandang sebagai masa
seperti yang dikemukakan oleh Santrock pemberontakan, krisis, penyakit, dan

139
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol.7 No.1 Januari-Juni 2018

pembangkangan. Pandangan yang lebih menggunakan teori pertukaran sosial


akurat tentang remaja mendiskripsikan (exchange). Oleh karena itu jika nantinya
sebagai masa evaluasi, pengambilan didapatai adanya permasalahan antara guru
keputusan, komitmen, dan mengukir tempat bimbingan konseling dengan siswa,atau
di dunia. Sebagian besar masalah remaja saat siswa dengan siswa, komunikasi
ini bukanlah pada diri mereka sendiri. Apa interpersonal merupakan sarana yang tepat
yang dibutuhan oleh remaja adalah akses sebagai komunikasi yang paling efektif.
terhadap berbagai kesempatan dan Sehubung dengan hal tersebut dimana
dukungan jangka panjang dari orang dewasa kenakalan siswa dan persoalan siswa dapat
yang mengasihi mereka, (Santrock, terjadi dimana saja dan di daerah mana saja,
2012:402). sehingga peneliti ingin melihat apakah
Permasalahan yang dialami para siswa komunikasi interpersonal juga merupakan
disekolah seringkali tidak dapat dihindari, komunikasi yang sangat efektif yang
meski dengan pengajaran yang baik digunakan pada kasus kenakaln siswa yang
sekalipun. Hal ini terlebih lagi disebabkan ada di Kabupaten Enrekang khususnya di
oleh sumber-sumber permasalahan siswa SMP Negeri 2 Enrekang, maka peneliti
terletak di luar sekolah. Dalam kaitan itu, melakukan suatu penelitian dengan judul
permasalahan siswa tidak dapat dibiarkan “Penerapan Prinsip-Prinsip Komunikasi
begitu saja. Apabila misi sekolah adalah Interpersoal Guru BK Terhadap Tingkat
menyediakan pelayanan yang luas untuk Kenakalan Siswa SMP Negeri 2 Enrekang”.
secara efektif membantu siswa mencapai Penelitian ini memiliki tujuan:
tujuan perkembangannya dan mengatasi 1) Untuk mengetahui prinsip-prinsip
permasalahannya, maka segenap kegiatan komunikasi interpersonal guru BK
dan kemudahan yang diselenggarakan terhadap tingkat kenakalan siswa
sekolah perlu diarahkan kesana. Disinilah SMP Negeri 2 Enrekang
dirasakan perlunya pelayanan bimbingan 2) Untuk mengetahui bagaimana
dan konseling (BK) disamping kegiatan
penerapan prinsip-prinsip komunikasi
pengajaran, (Prayitno & Erman, 2004:19).
Proses bimbingan dan konseling yang interpersonal guru BK terhadap
terjalin antara konselor yaitu guru BK dan tingkat kenakalan siswa di SMP
siswa itu sendirin tidak terlepas dari proses Negeri 2 Enrekang
komunikasi. Dalam proses tersebut tentunya
banyak melibatkan jenis-jenis komunikasi KAJIAN LITERATUR
dan tentunya mengenali berbagai bahasa Komunikasi merupakan suatu hal yang yang
bukan hanya bahasa verbal namun juga tidak bisa terlepas dari kehidupan manusia,
bahasa non-verbal. Secara khusus salah satu dengan komunikasi maka proses interaksi
jenis komunikasi yang digunakan dalam akan lebih mudah, komunikasi dapat terjadi
interaksi tersebut adalah komunikasi apabila ada kesamaan antara penyampai
interpersonal (Myers 1988:12). pesan dan orang yang menerima pesan.
penelitian dari topik yang hampir sama Rohim (2009:8) mengatakan bahwa, Senada
yang dikemukakan oleh, John Chirs dengan hal ini bahwa komunikasi
Timotius (2012:35) dengan judul “Peranan (communication) berasal dari bahasa latin
Komunikasi Interpersonal antara Guru “communis”. Communis atau dalam bahasa
Bimbingan Konseling (BK) dengan siswa inggrisnya “commun” yang artinya sama.
dalam menangani kenakalan siswa”, dimana Apabila individu berkomunikasi (to
didapatkan hasil penelitian menunjukan communicate), ini berarti bahwa individu
komunikasi interpersonal memiliki peranan berada dalam keadaan berusaha untuk
yang sangat penting dalam menangani menimbulkan kesamaan.
masalah siswa membolos, guru mimbingan Menyadari bahwa begitu banyak definisi
konseling sendiri harus aktif dalam komunikasi akibat dari kaya dan
mendekati siswa-siswi mereka terkhususnya kompleksitasnya disiplin ilmu komunikasi.
mereka yang bermasalah dengan Para ahli cenderung melihat fenomena
menggunakan pendekatan clien center serta manusia melalui sudut pandang mereka

140
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol.7 No.1 Januari-Juni 2018

sendiri, bahkan terkadang individu a. Komunikasi interpersonal adalah verbal


memberikan batasan-batasan ketika dan nonverbal. Dalam komunikasi
berusaha menjelaskan sesuatu fenomena interpersonal mencakup dua unsur
kepada orang lain. Seseorang ahli dalam pokok, yaitu isi pesan dan bagaimana isi
bidang komunikasi akan menggunakan itu dikataksan atau dilakukan, baik secara
pendekatan yang berbeda dalam verbal maupun nonverbal.
menginterpretasikan komunikasi karena b. Komunikasi interpersonal mencakup
nilai-nilai yang mereka miliki juga berbeda, perilaku tertentu. Ada tiga perilaku
(Rohim, 2009:11). Bisa dikatakan bahwa macam dalam komunikasi interpersonal,
tidak semua makna dapat selalu antaram lain:
tersampaikan dan orang yang tidak selalu - Perilaku spontan (spontaneous
tahu apa yang dimaksudkan oleh orang lain. behavior), yaitu perilaku yang
Dalam situasi seperti ini individu harus dilakukan karena desakan emosi dan
dapat menjelaskan, mengulang, dan tanpa sensor serta revisi secara
mengklarifikasi. kognitif.
Devito (1992:11) menyatakan dalam - Perilaku menurut kebiasaan (script
Rakhmat (2005: 15) The five major purposes behavior), adalah perilaku yang kita
of interpersonal communication are to learn pelajari dari kebiasaan kita.
about self, others, and the world; to relate to - Perilaku sadar (contrived behavior),
others and to form relationship; to influence yaitu perilaku yang dipilih karena
or control the attitudes and behaviours of dianggap sesuai dengan situasi yang
others; to play or enjoy oneself; to help ada.
others. (komunikasi interpersonal adalah c. Komunikasi interpersonal adalah
komunikasi untuk belajar diri sendiri, orang komunikasi yang berproses
lain, bahkan dunia, melalui komunikasi pengembangan. Komunikasi
interpersonal kita dapat mengetahui siapa interpersonal terjadi dan diawali dari
dan bagaimana orang lain dan dapat saling mengenal secara dangkal,
mengetahui pendapat orang lain tentang diri berlanjut makin mendalam dan berakhir
kita sendiri). Kita semakin mengenal diri dengan pengenalan yang amat
kita sendiri, orang lain serta dapat mengenal mendalam.
lingkungan kita sendiri serta dunia. d. Komunikasi interpersonal mengandung
Suksesnya komunikasi interpersonal sangat umpan balik, interaksi dan koherensi.
tergantung pada kualitas konsep diri Komunikasi interpersonal merupakan
seseorang (sapril,2011:8). komunikasi tatap muka. Oleh karena itu,
Sapril (2011:8) menyatakan bahwa, kemungkinan terjadinya umpan balik
komunikasi interpersonal yang efektif besar sekali. Di samping itu penerima
diawali dari hubungan interpersonal yang pesan dapat menanggapi langsung
baik. Hubungan interpersonal antara dua dengan menyampaikan umpan balik.
orang baik itu antara orang tua dengan anak, Dengan demikian, terjadi interaksi antara
atau antara pimpinan dengan bawahan komunikator dan komunikan.
adalah baik sehingga dapat menjadi modal e. Komunikasi interpersonal berjalan
terbangunnya sebuah komunikasi menurut peraturan tertentu. Agar
interpersonal yang efektif. Menurut Asari komunikasi berjalan dengan baik,
dalam sapril, (2011:8) . hendaknya mengikuti peraturan baik
Komunikasi interpersonal adalah secara intrinsik maupun secara
interaksi tatap muka antar dua atau beberapa ekstrinsik.
orang, di mana pengirim dapat f. Komunikasi interpersonal adalah
menyampaikan pesan secara langsung, dan kegiatan aktif. Komunikasi interpersonal
penerima pesan dapat menerima dan terjadi bukan hanya komunikasi dari
menanggapi secara langsung pula. Menurut pengirim kepada penerima pesan dan
Hardjana (2007:85), komunikasi sebaliknya, melainkan komunikasi
interpersonal memiliki ciri-ciri tetap, antara timbal balik antara pengirim dan
lain: penerima.

141
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol.7 No.1 Januari-Juni 2018

g. Komunikasi interpersonal saling SMP Negeri 2 Enrekang yang berlamatkan


mengubah. Komunikasi interpersonal di jalan Emmy Saelan no.11.
juga berperan untuk saling mengubah Tipe penelitian yang digunakan dalam
dan mengembangkan antara pihak-pihak penelitian ini adalah dengan menggunakan
yang terlibat dalam komunikasi. metode deskriptif kualitatif. Teknik
Pangkal dasar pembahasan mengenai ciri pengumpulan data yang digunakan dalam
khas bimbingan sebagai bantuan ditemukan penelitian ini adalah wawancara, observasi
dalam apa yang menjadi tujuan dari bantuan dan dokumentasi.
itu. Seseorang dapat mempunyai sifat dasar Penentuan informan dilakukan dengna
menawarkan jasanya guna membantu orang melihat individu-individu yang berkaitan
lain, bahkan pemberian bantuan itu sudah langsung dengan kajian dalam hal ini objek
dapat terwujud dalam sejumlah prosedur dan kajian adalah prinsip-prinsip komunikasi
teknik namun sifat khas dari bantuan itu interpersonal yang dilakukan oleh guru BK
belum nampak dari suatu sikap dasar serta dalam kepentingan konseling, sehingga
perwujudannya saja. Misalnya seorang individu yang terlibat langsung dalam hal
dokter. Bahkan apa yang dalam bahasa tersebut dan juga menjadi informan dalam
sehari-hari disebut bimbingan seperti penelitian ini adalah, Kepala Sekolah/Wakil
bimbingan tes dan bimbingan masyarakat Kepala Sekolah, Guru BK berjumlah 3 orang
bukan corak bantuan bimbingan, meskipun dan Siswa. Teknik analisis data yang
segala bantuan itu dapat sangat bermanfaat, digunakan dalam penilitian ini akan
(Winkel & Sri, 2004: 30-31). Semua bentuk dilakukan dengan analisis deskriptif
bantuan itu bertujuan, agar sesama manusia
mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan di HASIL DAN PEMBAHASAN
aneka bidang kehidupan dimana bantuan itu Hasil
diberikan; dengan demikian, tujuan itu 1. Informan
terbatas dalam ruang lingkupnya. Informan dalam penelitian ini berjumlah
5 orang dimana 3 orang adalah guru-guru Bk
METODE PENELITIAN yang telah berstatus sebagai pegawai tetap
Waktu penelitian ini yaitu berlngsung dan pegawai negeri sipil(PNS),kemudian
selama 2 bulan yaitu pada bulan januari 2017 Kepala Sekolah serta satu siswa. berikud
hingga februari 2017. Lokasi penelitian adalah tabel informan :
yaitu bertempat di kabupaten enrekang, dan
kecematan enrekang pada sebuah sekolah

Tabel 1. Identitas Informan


Informan
Ke- Nama Pekerjaan Jabatan

1 Drs.M.As’Ad,M.M PNS Kepala Sekolah

2 Mahmud,S.Pd PNS Guru BK

3 Ernawati, S.Pd PNS Guru BK

4 Drs.Sadar PNS Guru BK

5 Akbar Pelajar Siswa Kelas 2


(Sumber : Data sekolah SMP Negeri 2 Enrekang,2017)

2. Hasil Wawancara Dengan Informan Proses konseling dilakukan dengan


a. Informan 1 beberapa metode salah satunya adalah
metode observasi untuk ataupun wawancara

142
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol.7 No.1 Januari-Juni 2018

untuk mengumpulkan data kemudian bahwa ada kode etik yang menjaga
mengidentifikasi masalah yang muncul. kerahasiaan. Repon yang diberikan guru BK
Komunikasi yang dilakukan cenderung diberikan tergantung bagaimana sikap anak
efektif dimana komunikasi yang dilakukan pada saat konseling. Umpan balik yang
bukan hanya pada siswa yang dianggap dilakukan pada saat proses konseling
bermasalah tetapi kepada semua siswa. dilakukan dengan dua arah, dimana ada
prinsip-prinsip komunikasi yang dilakukan komunikasi timbal-balik didalamnya.
pada saat proses konseling adalah langsung Umpan balik yang bisa diberikan oleh anak
dan tidak langsung dimana komunikasi adalah berupa keterbukaan. Adapun aturan
langsung dilakukan pada konselee yang ada dalam proses konseling yaitu kode
sedangkan tidak langsung meruapakan etik. Proses konseling dilakukan dengan
komunikasi yang dilakukan melalui orang- beberapa cara misalnya dengan siswa sendiri
orang yang dekat dengan konselee misalnya yang datang ke ruang BK dan melakukan
teman. konsultasi.
Ada beberapa prosedur yang dilakukan
dalam proses konseling namun hal pertama c. Informan 3
yang dilakukan adalah mencari data-data Komunikasi non-verbal dilakukan
atau informasi. Prinsip komunikasi tergantung dari masalah anak, misalnya
interpersonal diharapkan sudah sesuai anak-anak yang broken home, dimana anak-
sebagaimana mestinya tetapi terkadang anak ini membutuhkan sentuhan-sentuhan
harapan tidak sejalan dengan kenyataaan. kasih sayang misalnya memeluk atau
Dalam melaksanakan tugasnya guru BK mengelus. Intensitas komunikasi non-verbal
memiliki target pencapaian tertentu target seperti itu sering digunakan karena cara itu
itulah yang disusun dalam program kerja dianggap efektif dalam proses konseling.
guru BK. Komunikasi yang terjalin antara Jika siswa diberikan sentuhan-sentuhan
guru BK dan siswa sudah bisa dikatakan seperti tadi maka siswa bisa lebih menerima.
efektif hal ini terihat ketika secara berlahan- Proses konseling dilakukan bilamana
lahan pelanggaran atau masalah bisa teratasi. anak-anak merasa membutuhkan konsultasi
Dalam proses konseling ada beberapa selain itu proses konseling juga bisa
hambatan salah satunya adalah adanya dilakukan atas inisiatif guru pembimbing
masalah pribadi anak yang sulit untuk jika melihat siswa yang mendapatkan
diungkapkan, dalam menyikapi hambatan masalah. Umpan balik dalam proses
itu guru BK akan melakukan beberapa hal konseling dilakukan dengan dua arah.
salah satunya adalah mendekati teman Umpan balik yang diberikan oleh anak bisa
temannya untuk mencari infromasi dilihat dari tingkah laku anak, misalnya lebih
menerima. Aturan-aturan tertentu yang ada
b. Informan 2 pada bimingan dan konseling adalah kode
Kemudian informan ke dua adalah etik dimana BK sudah dibekali dengan kode
bernamaMahmud ,S.Pd selaku guru BK 1 etik yang berlaku. Pada awal konseling ada
mengungkapkan bahwa Komunikasi beberapa tahapan yang dilakukan tahapan
nonverbal dalam proses konseling tidak pertama adalah dengan membangun
dibatasi, komunikasi nonverbal tersebut keakraban dengan siswa, barula berlahan-
seperti isyarat atau gerakan sentuhan fisik lahan komunikasi mengarah pada inti
namun dalam hal ini buan berarti pukulan permasalahan.
atau kekerasan. Intensitas komunikasi non-
verbal itu tergantung dari setiap anak dan d. Informan 4
situasi. Sebagai guru BK dalam menanggapi komunikasi nonverbal biasanya berupa
komunikasi nonverbal tergantung dari isyarat, dimana bahasa isyarat ini digunakan
situasi dari tiap-tiap anak, memberikan untuk melihat respon siswa. intensitas dari
empati, danmerasakan perasaan anak-anak. komunikasi non-verbal tersebut tidak sering
Proses konseling pada awalnya digunakan, karena yang lebih banyak
meyakinkan anak-anak untuk memberikan digunakan adalah komunikasi verbal.
kepercayaan pada guru BK, menjelaskan konselor dalam menanggapi komunikasi

143
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol.7 No.1 Januari-Juni 2018

non-verbal siswa dengan memberikan masuk ke ruang BK karena bolos, diruang


pemahaman pada siswa guna mendapatkan BK konseling yang dilakukan berupa
kepercayaan dari siswa, dimana seperti pada pemberian nasehat untuk tidak mengulang
awal komunikasi yang mengupayakan agar lagi. Jika pelanggaran masi terluang setelah
siswa dapat mempervvcayai guru BK. melakukan beberapa kali konseling maka
Umpan balik yang diberikan oleh guru Bk ada hukuman yang diberikan oleh guru BK.
terhadap siswa itu regantng dari bagaimana Dalam melakukan konseling guru BK
respon atau sikap ssiswa. Umpan balik memiliki cari masing-masing yang berbeda,
dalam proses konselingdilakukan dengan ada guru BK yang cenderung tegas atau
dua arah jadi siswa juga bisa mengemukakan cenderung banyak melakukan komunikasi.
pendapat. Umpan balik yang ada itu berupa Pada proses konseling bisa dilakukan secara
tanggapan baik dari guru BK maupun siswa. berkelompok, itu tergantung dari jenis
dalam proses konseling aturan yang ada pelanggaran dari masing-masing siswa.
aadalah kode etik. Awal konseling bisa Adapun pelanggaran yang paling sering
dilakukan dengan beberapa cara salah dilaukan adalah bolos, cat rambut, atribut
satunya adalah siswa yang dianggap tidak lengkap.
memiliki masalah dirujuk oleh guru mata Tabel pernyataan informan dalam
pelajaran. indikator (prinsip-prinsip komunikasi
interpersonal adalah sebagai berikut :
e. Informan 5
Informan yang terakhir adalah dengan
nama Akbar mengaku bahwa telah sering

Tabel 2 :Verbal dan Non-verbal


Prinsip Komunikasi
Interpersonal Pernyataan Informan
(Indikator)
Verbal dan non-verbal 1. Komunikasi nonverbal seperti isyarat atau interaksi, tidak dibatasi,
bukan hanya komunikasi langsung, tetapi juga ada gerakan sentuhan
fisik, namun bukan berarti pukulan atau kekerasan.
2. Komuniksi nonverbal yang dilakuan dengan anak bisa berupa
memberikan simbol-simbol gerakan tubuh (anggukan kepala, jempol,
dll) sebagai tanda dari respon anak.
3. jadi terkadang disitu saya memeluk, mengelus kepala
4. nonverbal biasa bahasa isyarat kalau pada saat konseling melihat respon
siswa.

(Sumber : Hasil olahan data primer penelitian, 2017)

Tabel 3:Persuasif
Prinsip Komunikasi
Interpersonal Pernyataan Informan
(Indikator)
1. Data-data dikumpul untuk melihat dan menganalisa masalah apa yang
Berproses pengembanga dihadapi oleh anak. Kemudian kita memberikan penanganan apakah itu
Atau bersifat Persuasif bisa ditangani, secara bimbingan kelompok maupun individu, supaya
tepat saasaran dalam penyelesaian masalah, yang diberikan oleh peserta
didik

144
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol.7 No.1 Januari-Juni 2018

2. Karena bimbingan kelompok dilakukan adalah untuk memberi


penyuluhan atau pengetahuan umum tentang masalah narkoba,
pergaulan bebas, fornografi.
(Sumber : Hasil olahan data primer penelitian, 2017)

Tabel 4 : Umpan Balik


Prinsip Komunikasi
Interpersonal Pernyataan Informan
(Indikator)
1. Setiap tahun kita lakukan evaluasi program-program BK. Paling tidak
Umpan Balik akhir tahun memantau setiap semseter kefektifan guru BK dengan
program kerjanya, kita melihat jika ada sesuatu yang di tahun pertama,
ada program kerjanya yang tidak efektif kita evaluasi
2. Setelah konseling respon anak bisa baik, bisa mengucapkan terima kasih
3. Umpan balik yang biasa diberikan anak itu berupa, anak ini tenang,
mendengar dengan baik, mengungkapkan apa yang dia rasakan.
4. Umpan baliknya itu, kita bisa lihat dari perilaku, yang awalnya itu
menentang, keras, kemudian lebih lunak lagi, beban mungkin yang dia
rasakan agar ringan setelah keluar dari BK
(Sumber : Hasil olahan data primer penelitian, 2017)

Tabel 5:Peraturan Tertentu


Prinsip Komunikasi
Interpersonal Pernyataan Informan
(Indikator)
1. Melakukan konseling, misalnya tiba-tiba ada siswa yang membuat
Peraturan tertentu masalah terutama masalah muda-mudi, tidak langsung kita konseling
individu, melalui dulu mencari informasi tentang anak ini paling tidak
dengan temannya dari lingkungannya dimana ia tinggal kemudian orang
tuanya, baru kita mengundang anak.
2. ada kode etik menjaga kerahasiaan, sehingga pada saat proses konseling
face to face akan diyakinkan bahwa apapun yang dikeluarkan itu tidak
akan diungkapkan kepada siapapun tanpa seizin dengan anda.
3. kalau kode etik, memang BK dibekali kode etik
(Sumber : Hasil olahan data primer penelitian, 2017)

Tabel 6 :Komunikasi Timbal Balik


Prinsip Komunikasi
Interpersonal Pernyataan Informan
(Indikator)
1. Dalam konseling itu bukan hanya satu arah tapi dua arah, tidak seperti
Komunikasi timbal balik ceraham, dalam proses konseling bukan simpati tapi empatinya,
bagaiman kita mampu merasakan apa yang dirasakan anak.
2. Jadi umpan balik yang ada itu diberikan dua arah

(Sumber : Hasil olahan data primer penelitian, 2017)

Tabel 7 : Memiliki Tujuan


Prinsip Komunikasi
Interpersonal Pernyataan Informan
(Indikator)
1. berbagai metode yang dilakukan oleh guru BK untuk mengungkap
Memiliki tujuan masalah-masalah yang muncul pada anak-anak. Seperti halnya membantu
memberikan alternatif pemecahan, jadi jika ada siswa ke guru BK, dibantu

145
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol.7 No.1 Januari-Juni 2018

untuk menggali apa-apa yang menjadi kendala atau masalah, kemudian


memberikan alternataif pemecahan melalui konseling
2. bimbingan kelompok dilakkan adalah untuk memberi penyuluhan atau
pengetahuan umum tentang masalah narkoba, pergaulan bebas, fornografi
(Sumber : Hasil olahan data primer penelitian, 2017)

Tabel 8 : Dinamis
Prinsip Komunikasi
Interpersonal Pernyataan Informan
(Indikator)
1. bukan hanya pada saat ada msalah saja barulah melakukan konsultasi,
Dinamis tetapi setiap saat, bukan hanya siswa yang bermasalah saja itu yang
ditangani tetapi semuanya
2. kita konselor hanya memberikan alternatif-alternatif penyelesaian
masalah, dan yang menyelesaikan itu masalah adalah anak itu sendiri,
ketika masalahnya begini maka solusinya bisa begini-begini.
3. Komunikasi dengan anak tidak selamanya ada di ruang BK tapi kapan dan
dimana saja
4. Sehingga dalam berkomunikasi dikondisikan dengan masalah yang
dihadapi siswa
5. Kemudian kita menawari beberapa langkah-langkah dan dia yang
menemukan, bukan kita yang mengatakan “harus ko begini”.

(Sumber : Hasil olahan data primer penelitian, 2017)

siswa lainnya, sebagai bentuk pemberian


Pembahasan pengetahuan maupun pemberian motivasi.
a. Proses Konseling Proses konseling pada bimbingan konseling
Bimbingan dan konseling di SMP Negeri sebagai fasilitas yang disediakan oleh
2 Enrekang setiap semester memiliki sekolah memiliki dua bentuk yakni
program kerja yang telah dibentuk konseling kelompok dan konseling individu.
sebelumnya, dimana program kerja tersebut Konseling kelompok sesuai dengan
merupakan suatu target yang hendak dicapai namanya dimana dilakukan secara
selama kurun waktu tertentu. Dalam berkelompok atau secara bersamaan dengan
beberapa waktu tertentu maka akan siswa-siswa lainnya. Konseling kelompok
dilakukan evaluasi mengenai program kerja memiliki jadwal atau telah terjadwalkan
bimbingan dan konseling. Dalam evaluasi sebelumnya, sehingga konseling kelompok
ini juga akan dilakukan penilaian terhadap bisa dikatakan merupakan salah satu
pencapaian target serta evaluasi terhadap program kerja yang telah disedian oleh
peserta didik atau konselee. bimbingan dan konseing di SMP Negeri 2
Konseling yang dilakukan oleh guru BK Enrekang. Konseling kelompok diberikan
selaku konselor terhadap siswa selaku dengan tujuan untuk memberikan
konselee dilakukan dengan cara yang pemahaman atau memberikan arahan pada
dinamis dan fleksibel dimana proses siswa menganai suatu topik, misalnya
konseling dan komunikasi dilakukan akan dengan memberikan topik seputar narkoba,
disesuaikan dengan kondisi siswa atau pergaulan bebas maupun pornografi.
konselee. Meskipun begitu, proses konseling Berbeda dengan konseling kelompok,
tetap memperhatikan kode etik guru BK konseling individu dilakukan cenderung
dalam melakukan konseing terhadap siswa. pada individu tertentu dimana konseling ini
b. Bentuk-Bentuk konseling diberikan pada indivdu yang memiliki
Bimbingan dan konseling yang dilakukan masalah atau hanya sekedar ingin
oleh guru BK, bukan hanya bimbingan untuk berkonsultasi, sehingga konseling individu
siswa yang bermasalah saja, namun tidak ada jadwal khusus yang mengatur
bimbingan dan konseling juga pada siswa- malainkan mengikuti perjanjian siswa dan

146
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol.7 No.1 Januari-Juni 2018

konselor dalam menentukan waktu melihat atau memberikan feed back juga
konseling, dengan kata lain bahwa konsleing melibatkan komunikasi non-verbal.
individu lebih cenderung fleksibel dalam Komunikasi non-verbal yang diberikan
pelaksanaannya tergantung pada masalah konselor berupa pemberian isyarat gerakan
yang dihapai oleh siswa atau konselee. tubuh seperti acungan jempol untuk
Pelaksanaan konseling individu memberikan apresiasi pada siswa yang
cenderung memiliki konseling lanjutan, berhasil melakukan perubahan ke arah yang
dimana konseling lanjutan diberikan lebih baik setelah konseling. Komunikasi
tergantung dari masalah yang dihadapi oleh non-verbal juga bisa digunakan konselor
siswa, jika masalah yang dihadapi oleh siswa dalam melihat bagaimana respon konselee
tidak memungkinkan untuk diselesaikan pada saat proses konseling, apakah konselee
dalam satu kali konseling makan dapat merasa bosan atau merasa menerima feed
dilakukan konseling lanjutan untuk bisa back yang diberikan oleh konselor dapat
lebih mendapatkan hasil yang maksimal, dilihat dari komunikasi non-verbal yang
selain itu konseling lanjutan diberikan atas ditunjukan oleh konselee seperti gerakan
keinginan oleh siswa, dimana jika siswa tubuh atau bahasa tubuh.
tersebut merasa perlu untuk melakukan Konseling yang dilakukan oleh SMP negeri
konseling lanjutan atau masi ingin 2 Enrekang, bisa dikatakan sudah
melakukan konsultasi maka konseling melibatkan komunikasi verbal dan
lanjutan bisa diberikan atau dilaksanakan. komunikasi non-verbal sebagai salah satu
prinsip-prinsip komunikasi interpersonal.
c. Komunikasi Dalam Konseling prinsip-prinsip komunikasi interpersonal
Komunikasi yang terjalin anatara konselor telah terlaksana atau terealisasi dalam proses
dan konselee melibatkan komunkasi verbal bimbingan dan konseling terhadap tingkat
maupun komunikasi non-verbal. kenakalan siswa SMP negeri 2 Enrekang
Komunikasi verbal dilakukan konselor jika dilihat dari pernyataan atau data yang
untuk menggali informasi terkait masalah- diperoleh dari informan.
masalah yang dialami oleh konselee, ketika
konselee tidak terbuka mengenai masalah
yang dialaminya maka sulit bagi konselor d. Hambatan Guru BK SMP Negeri 2
untuk bisa membantu konselee tersebut. Enrekang Dalam Proses Konseling :
Komunikasi verbal yang dilakukan i. Dimana konselee atau siswa tidak
konselor akan diikuti dengan komunikasi terbuka kepada konselor sehingga
non-verbal. Komunikasi non-verbal tersebut konselor akan sulit untuk
meliputi isyarat gerakan tubuh dari konselor, mengindentifikasi masalah yang ada
misalnya untuk menciptakan suasana pada konselee.
nyaman dan tenang bagi konselee, seperti ii. adanya perbedaan ide atau cara antara
konselor memberikan bahasa non-verbal guru BK dan guru mata pelajaran,
misalnya elusan maupun pelukan sebagai maupun guru BK dan orang tua siswa
tanda atau pesan bahwa konselor yang menjadi konselee.
memberikan kasih sayang pada konselee dan iii. Siswa SMP Negeri 2 Enrekang
siap membantu konselee, dengan cara berasal dari latar belakang daerah
seperti itu maka konselee dapat lebih terbuka yang berbeda-beda. Pada umumnya
kepada konselor sehingga konselor lebih siswa di sekolah tersebut berasal dari
mudah membantu konselee, selain itu daerah- daerah atau pelosok sehingga
bahasa non-verbal yang diberikan oleh memiliki bahasa yang berbeda-beda
konselor dapat berupa pesan bahwa konselor pula. Hal tersebut yang menjadi
merasakan empati atas masalah yang kendala saat proses konseling, dimana
dihadapi dengan konselee, sehingga terkadang siswa atau konselee sulit
keterbukaan dalam proses konseling dapat mengerti bahasa yanng digunakan
tercipta. oleh konselor sehingga konselor perlu
Proses konseling yang dilakukan di untuk menjelaskan kembali.
sekolah SMP Negeri 2 Enrekang dalam

147
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol.7 No.1 Januari-Juni 2018

KESIMPULAN DAN SARAN menyelesaikan msalah siswa, atau


Kesimpulan untuk memberikan pemahaman
1. Apa prinsip-prinsip komunikasi pada siswa.
interpersonal diterapkan : g. Dinamis. Proses konseling yang
- Komunikasi verbal dan nonverbal dinamis terlihat dimana konselor
- Berproses pengembangan bersikap fleksibel terhadap
- Umpan balik konselee, memberikan kesempatan
- Peraturan tertentu pada konselee memilih konselornya
- Komunikasi timbal balik atau menentukan jadwal dan tempat
- Memiliki tujuan konsultasi.
- Dinamis Setelah melakukan penelitian maka
2. Bagaimana penerapan prinsip-prinsip peneliti dapat menginterpretasi bahwa guru-
tersebut diterapkan guru BK SMP Negeri 2 Enrekang telah
a. Komunikasi verbal dan non-verbal. mampu mempertahankan metode-metode
Komunikasi verbal dilakukan komunikasi atau prinsip-prinsip komunikasi
konselor untuk menggali informasi interpersonal pada saat proses konseling.
terkait masalah-masalah yang Saran
dialami oleh konselee, ketika Berdasarkan pembahasan dan
konselee tidak terbuka mengenai kesimpulan yang telah dikemukakan
masalah. sebelumnya, maka ada beberapa hal yang
b. Berproses pengembangan. Dalam disarankan, sebagai berikut :
penerapannya, pemberian 1. Proses konseling yang dilakukan antara
bimbingan dan konseling dilakukan guru BK dan siswa telah memuat prinsip-
evaluasi sebagai suatu proses dalam prinsip komunikasi interpersonal
mengembangkan siswa. didalamnya sehingga saran yang
c. Umpan Balik. Umpan balik yang diberikan adalah kiranya
terjalin dalam proses konseling ini mempertahankan kefektifan dalam
terjadi dua arah yaitu umpan balik berkomunikasi ataupun meningkatkan
yang diberikan oleh konselor berupa kefektifan komunikasi untuk mencapai
tanggapan saran, kemudian umpan hasil yang optimal.
balik yang diberikan konselee sikap 2. Keterbukaan merupakan salah satu hal
yang lebih terbuka dan yang penting dalam komunikasi sehingga
menyampaikan apa yang ada pada saran yang diberikan adalah kiranya lebih
benaknya mengoptimalkan keterbukaan dalam
d. Peraturan tertentu. Dalam proses komunikasi antara konselor dan konselee
konseling tentu melibatkan suatu dalam hal ini adalah guru BK dan siswa,
aturan tertentu, aturan yang ada terutama bagi siswa dimana keterbukaan
pada proses konseling di SMP ini sangat penting untuk membantu
Negeri 2 Enrekang diatur dalam konselor mengerti dan bisa
peraturan kode etik guru BK mengindetifikasi msalah dari siswa.
e. Komunikasi timbal balik. Penerapan 3. Melihat siswa dari SMP negeri 2
prinsip ini dapat dilihat ketika guru Enrekang yang mayoritas bersal dari
BK memberi kebebasan pada siswa daerah yang yang berbeda-beda yang
untuk menyampaikan apa yang menjadikan komunikasi dalam konseling
hendak dikatakan, sehingga kerapkali menjadi suatu kendala dimana
komunikasi yang ada bisa menjadi konselor perlu untuk menjelaskan
komunikasi yang timbal balik antara kembali, sehingga saran yang dapat
konselor dan konselee diberikan adalah kiranya konselor lebih
f. Memiliki tujuan. Penerapan prinsip mengoptimalkan penggunaan bahasa
ini dapat terlihat ketika melakukan yang mudah dipahami oleh siswa.
konseling dengan tujuan-tujuan
tertentu, misalnya konseling
diberikan untuk membantu

148
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol.7 No.1 Januari-Juni 2018

REFERENSI
Devito, Joseph A.(1992). The Interpersonal
Communication Book. 6th ed. New
York: Karper Collins.
Hardjana., Agus M. (2007). Komunikasi
Intrapersonal & Interpersonal.
Yogyakarta: Kanisius.
Myers, Gail E. (1988). The Dinamic of
Human Comunication. A Laboratory
Approach: 1988
Priyatno & Erman, A. (2004). Dasar-Dasar
Bimbingan dan Konseling. Jakarta:
Rineka Cipta
Rakhmat., Jalaluddin. (2005). Psikologi
Komunikasi. Bandung : Rosdakarya
Rohim., Syaiful. (2009). Teori Komunikasi.
Jakarta : Rineka Cipta
Santrock., John W. (2012). Life Span
Development (Edisi ke-13, Jilid 1).
Yogyakarta: Erlangga
Sapril. (2011). Komunikasi Interpersonal
Pustakawan. Iqra :05-01
Timuthius, John Chris. (2012). Peranan
Komunikasi Interpersonal Antara Guru
Bimbingan Konseling Dengan Siswa
Dalam Menangani Kenakalan Siswa.
Skkripsi tidak Diterbitkan. Saalatiga:
Fakultas ilmu sosial dan Ilmu politik,
Universitas Kristen Satya Wacana
Winkel., W.S & Sri Hastuti. (2004).
Bimbingan Dan Konseling Di Institusi
Pendidikan. Yogyakarta : Media Abadi

149

Anda mungkin juga menyukai