Anda di halaman 1dari 36

Komunikasi dalam

Pembelajaran

Dr. Somariah Fitriani, M.Pd


Ai Fatimah Nur Fuad, MA., Ph.D.
Dr. Eko Digdoyo, M.Hum.
DESKRIPSI MATA DIKLAT

1. Pengertian komunikasi dalam pembelajaran


2. Tujuan komunikasi
3. Jenis-jenis komunikasi yang efektif
4. Teknik-teknik komunikasi yang efektif dalam
pembelajaran.
CAPAIAN DAN INDIKATOR PEMBELAJARAN
CAPAIAN
• Menguasai konsep yang implementatif mengenai komunikasi dalam pembelajaran
• Memiliki keterampilan dasar berkomunikasi secara efektif dalam pembelajaran
INDIKATOR
• Menjelaskan pengertian komunikasi dalam konteks pembelajaran
• Mendeskripsikan pentingnya komunikasi yang efektif dalam pembelajaran
• Menjelaskan hambatan-hambatan komunikasi dalam pembelajaran
• Mendeskripsikan berbagai strategi yang harus dilakukan supaya komunikasi dalam
pembelajaran berjalan secara efektif
• Mendemonstrasikan keterampilan dalam berkomunikasi secara efektif dalam
pembelajaran
METODE & STRUKTUR PELATIHAN

• Brainstorming (Mengenai maksud dan urgensi komunikasi yang


efektif dalam pembelajaran)

• Ceramah (Penjelasan mengenai konsep komunikasi dalam


pembelajaran)

• Diskusi dan tanya jawab (mengenai faktor pendorong dan


penghambat terjadinya komunikasi yang suportif terhadap
pembelajaran)

• Role play (berkomunikasi secara efektif dalam pembelajaran)


ORIENTASI
PENGETAHUAN
AWAL

• Konsep/makna komunikasi
• Pentingnya/manfaat
komunikasi
Brainstorming

• Apa yang dimaksud dengan komunikasi yang


efektif? Tuliskan juga nama dan homebase
prodi sebelum menuliskan jawaban
(Menggunakan padlet.com)
Link:
https://padlet.com/fatimah_nf/komunikasi-
dalam-pembelajaran-bx8bqzebw55phemb

• Apa saja manfaat komunikasi yang efektif


dalam pembelajaran? (Menggunakan
mentimeter.com)
Code: 5378 2803
Link: www.menti.com/alfdt3m1bdba
Pentingnya komunikasi dalam pembelajaran
• Keberhasilan dalam pembelajaran sangat ditentukan oleh interaksi antara
dosen dan mahasiswa.
• 50 % pengetahuan (knowledge) dan 50% keterampilan berkomunikasi
(Sword, 2020).
• Komunikasi yang terjalin antara dosen dan mahasiswa harus bersifat
suportif dan konstruktif sehingga menciptakan iklim belajar yang
menyenangkan.
• Komunikasi yang efektif tidak hanya memberikan keuntungan bagi
kehidupan akademik, tetapi juga penting bagi kesehatan mental dan
kesejahteraan psikologis (well-being).
Effective communication
Keterampilan yang harus dimiliki dosen dalam perkuliahan

1.Memahami dan merinci materi yang kompleks, untuk kemudian


menyampaikannya kepada mahasiswa dengan jelas secara lisan
maupun tulisan.
2.Ketika menyampaikan materi dalam kelas, dosen menampilkan
perilaku yang dapat membuat mahasiswa mau memperhatikan,
mendengarkan dan menjawab pertanyaan atau, mengajukan
pertanyaan serta menyampaikan ide atau pemikiran.
3.Anda juga diminta untuk menyesuaikan konten untuk gaya belajar
yang berbeda, memotivasi siswa untuk belajar, membangun
hubungan yang mendukung dengan menggunakan dorongan dan
empati, mengelola kelas, dan memberikan umpan balik –
menjadikan kelas Anda lingkungan belajar yang aman dan
Dampak komunikasi berdasarkan Hasil penelitian
Dampak Komunikasi Yang Baik Dampak Komunikasi Yang Buruk

1. Studi telah menemukan bahwa keberhasilan siswa 1. Tingkat pemahaman mahasiswa menurun
secara langsung berkaitan dengan interaktif,
lingkungan pengajaran yang menarik yang dibentuk 2. Perkembangan akademik yang negatif.
oleh guru yang cakap (lihat Mashburn et al., 2008). 3. Turunnya motivasi,
2. Cara Anda berkomunikasi dengan siswa Anda dapat
secara positif memengaruhi persepsi mereka tentang 4. Tidak menyukai kampus
sekolah, peran mereka di kelas, diri mereka sendiri 5. Tidak percaya dengan kemampuan diri
dan kemampuan mereka, serta motivasi mereka untuk
berhasil (lihat Dobbs & Arnold, 2009). 6. Masa studi melambat
3. Progress akademik lebih baik (Sword, 2020),
4. Menjadikan kelas sebagai lingkungan belajar yang
aman dan suportif untuk kegiatan akademik.
Kenapa komunikasi yang efektif penting?

• Komunikasi yang efektif antara dosen dan mahasiswa sangat


penting. Hal ini memungkinkan dosen untuk melakukan
pekerjaannya dengan baik, dengan hasil positif bagi mahasiswa
Anda.
• Manfaat tambahannya adalah kelas Anda dapat menggunakan
Anda sebagai model untuk meningkatkan keterampilan
komunikasi mereka sendiri, yang sangat penting untuk
pengembangan dan pembelajaran mereka di masa depan.
Komunikasi Efektif

Komunikasi efektif terjadi jika berbagai jenis hambatan dikelola dengan


baik. Seperti hambatan :
• Fisik
• Psikologis
• Budaya
• Bahasa
• Teknis

Sumber hambatan dapat bersumber dari pengirim, penerima, saluran dan


juga pesan
Memperbaiki proses
penyampaian pesan

Mempersiapkan
materi yang akan Meminimalkan
disampaikan adanya hambatan

Tahapan Mempersiapkan penerima pesan


Menentukan tujuan komunikasi (mahasiswa) untuk dapat
memahami tujuan dari setiap pesan
komunikasi dalam yang efektif yang akan disampaikan dengan
pembelajaran dalam mengoptimalkan indera yang
pembelajaran mereka miliki.
Konsep Komunikasi Dalam Pembelajaran
• Komunikasi :
a. Pertukaran informasi dengan pihak lain.
b. The process of sharing meaning through verbal and non verbal behavior
c. The transference and understanding of meaning
d. Suatu proses dimana seseorang atau beberapa kelompok, organisasi, dan
masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung
dengan lingkungan dan orang lain (Mulyana, 2003. 69)

• Dalam proses komunikasi satu pihak menyampaikan pesan, pihak lain menerima.
• Dalam komunikasi terjadi proses berbagi atau bertukar pikiran, informasi,
pengetahuan, sikap bahkan perasaan.
• Dalam konteks pembelajaran : komunikasi berfungsi untuk mendidik, melatih,
bersosialisasi, menghibur, memotivasi dan mempersuasi.
Jenis Komunikasi Dalam Pembelajaran

•Berbicara – Mendengarkan
•Memvisualisasikan – Mengamati
•Menulis – Membaca
Komunikasi Synchronous dan Asynchronous
dalam Pembelajaran
Asynchronous Synchronous

1. Peserta tidak hadir secara simultan, bisa 1.Peserta hadir secara real time
terjadi dari jarak. Dosen dan mahasiswa
tidak bertatap muka kontak secara real (waktu yang sama) dan/atau
time, tetapi terhubung melalui teknologi lokasi yang berbeda.
2. Informasi dalam komunikasi asynchronous 2.Bentuknya berupa pengajaran di
dapat diedit, disimpan, dan diambil.
Contoh asynchronous komunikasi surat, kelas, tutorial tatap muka, sesi
papan buletin, e-mail, milis, dan lain-lain. konseling, lokakarya, siaran
Komunikasi asinkron mungkin sulit dan radio dan televisi, konferensi
memakan waktu, namun telah terbukti
efektif.
audio, dan konferensi video
Verbalisme
(hafalan)

Ketidaknyamanan
fisik Kecemasan

Hambatan
dalam
Bahasa yang
Ketidaktertarikan komunikasi digunakan
dalam
pembelajaran

Melamun
(day dream)
Ekspresi

Referensi yang
membingungkan
Keterampilan Komunikasi Dalam Pembelajaran
Mendengarkan Membaca

Merupakan dasar keterampilan untuk Kegiatan untuk mendapatkan makna dari apa yang
berkomunikasi dengan baik. tertulis dalam teks, sehingga selain perlu
Mendengarkan secara efektif merupakan menguasai bahasa yang dipergunakan seorang
aktivitas yang aktif dari pikiran kita, pembaca juga mengaktifkan berbagai proses
bukan suatu aktivitas yang pasif mental dalam sistem kognisinya

Berbicara Menulis

Mengartikulasikan ide untuk disampaikan Kemampuan menuangkan ide dalam bentuk


kepada mahasiswa, menyampaikan materi tulisan sehingga tervisualisasi, seorang dosen
yang kompleks menjadi sederhana dan sebaiknya menuliskan materi ajar yang
mudah dipahami didasarkan dari berbagai sumber yang jelas
relevan dan update

February 2023 Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA


Pentingnya Media dalam
Pembelajaran
• Dosen membantu/memfasilitasi mahasiswa untuk memperoleh pengetahuan.
• Media merupakan komponen penting dalam pembelajaran, terutama untuk
strategi belajar aktif seperti diskusi kelompok atau studi kasus
• Penggunaan media dapat meningkatkan efektifitas pembelajaran dibanding
dengan pendekatan tradisional.
• Instruksi yang efektif dapat membangun jembatan antara pengetahuan
mahasiwa dengan tujuan pembelajaran.
• Penggunaan media akan membuat adanya ikatan dengan mahasiswa dan
membantu mahasiswa untuk mengingat materi yang sudah dipelajari,
memotivasi dan meningkatkan minat terhadap materi ajar
Perbedaan Pembelajaran Masa Lalu Dan Sekarang
Ciptakan lingkungan
belajar yang aman dengan
hubungan yang
mendukung
Menyampaikan
informasi secara Lebih banyak kerja
jelas tim
(Be clear)

Ketrampilan 8 Strategi Mengunakan


teknis Berkomunikasi bahasa
Secara Efektif
(Technical Dalam tubuh (Body
skills) Pembelajaran language)

Mengunakan Mendengar
humor (Sense aktif (Active
of humour) listening)
Memberikan
umpan balik
(Feedback)
Strategi Berkomunikasi Secara Efektif
Dalam Pembelajaran
1. Mengembangkan lingkungan belajar yang nyaman dengan pola hubungan
yang suportif
• Telah terbukti bahwa hubungan yang mendukung antara siswa dan guru
memiliki dampak positif pada keterlibatan kelas, partisipasi, dan prestasi
siswa. Bahkan telah disarankan bahwa hubungan yang mendukung ini dapat
meniadakan kecenderungan siswa berpenghasilan rendah untuk memiliki
hasil sekolah yang lebih buruk (lihat O'Connor & McCartney, 2007).
• Ini karena, ketika siswa merasa didukung, mereka lebih nyaman
mengungkapkan pikiran dan ide mereka sendiri dalam diskusi kelas,
mencoba tantangan, dan bertanya ketika mereka membutuhkan bantuan.
Tingkat keterlibatan dan partisipasi yang lebih tinggi kemudian mengarah
pada pengembangan pengetahuan yang lebih baik dan pencapaian yang lebih
besar.
2. Lebih banyak teamwork

• Kerja tim dan diskusi kelompok berkontribusi untuk membuat kelas menjadi
lingkungan yang lebih nyaman. Dengan bekerja dalam kelompok kecil, siswa
dapat berbagi ide dengan lebih mudah, dan meningkatkan keterampilan
komunikasi mereka sendiri. Kegiatan ini juga memberi mereka kesempatan yang
baik untuk mengajukan pertanyaan kepada Anda dan mendapatkan umpan balik
tentang pekerjaan mereka, yang mengarah pada komunikasi yang efektif di antara
Anda, pemahaman yang lebih baik tentang pelajaran, dan manfaat akademis.
• Anda juga dapat mencoba meningkatkan keterampilan komunikasi Anda melalui
kerja tim dengan rekan kerja Anda. Merencanakan lebih banyak pelajaran bersama,
berbagi ide, dan memecahkan masalah bersama akan mengembangkan cara Anda
berinteraksi.
3. Bahasa tubuh (Body language)

• Komunikasi tidak hanya verbal, tetapi juga non-verbal: Anda harus memastikan
bahwa sinyal yang Anda berikan melalui bahasa tubuh Anda positif, percaya diri,
dan menarik.Misalnya, melakukan kontak mata dengan siswa ketika Anda
berbicara dengan mereka menunjukkan bahwa Anda mendukung dan penuh
perhatian.
• Melakukan kontak mata juga penting ketika Anda mempresentasikan ke seluruh
kelas – ini memotivasi semua orang untuk memperhatikan, yang membantu
mereka untuk belajar, serta membuat mereka merasa terlibat. Untuk membuat
lebih banyak kontak mata, Anda mungkin harus mempelajari isi pelajaran Anda
lebih awal, sehingga Anda tidak perlu berpaling untuk membaca catatan Anda.
4. Mendengar aktif (active listening)

• Komponen komunikasi 'mendengarkan' tidak boleh diabaikan - lebih dari


60% dari semua kesalahpahaman disebabkan oleh pendengaran yang buruk
(Caruso, Colombi, & Tebbit, 2017).
• Berlatih mendengarkan dengan baik di kelas dapat bermanfaat bagi Anda
dalam dua cara.
• Pertama, Anda akan menjadi model bagi siswa Anda, yang akan
meningkatkan keterampilan mendengarkan mereka sendiri, dan dengan
demikian mempertahankan pelajaran dengan lebih baik.
• Kedua, dengan menggunakan mendengarkan secara aktif, Anda dapat
memperbaiki kesalahpahaman dan memperluas pembelajaran, menghasilkan
pendidikan yang lebih baik bagi siswa Anda.
5. Memberikan umpan balik (Feedback)
• Umpan balik juga merupakan komponen penting dari komunikasi di dalam kelas. Ada
banyak penelitian yang berfokus pada umpan balik dalam beberapa tahun terakhir. Telah
terbukti bahwa umpan balik positif (yaitu pujian) membangun kepercayaan diri siswa –
membuat mereka lebih percaya bahwa mereka dapat berhasil – dan membantu
menciptakan lingkungan yang mendukung dan meningkatkan keberhasilan akademik.
• Anda juga dapat menggunakan umpan balik positif untuk mengubah perilaku siswa:
misalnya, memuji siswa karena mengangkat tangan kemungkinan akan menyebabkan
siswa di sekitar mereka berhenti 'berteriak' dan meniru perilaku ini, untuk dipuji diri
mereka sendiri (Howell , Caldarella, Korth, & Young, 2014).
• Namun, umpan balik positif dapat merugikan pembelajaran jika digunakan tanpa pantas,
atau terlalu sering (Cannella, 1986). Ungkapan seperti 'kerja bagus' atau 'cantik' mungkin
tidak memotivasi siswa, karena mereka tidak mengerti apa yang secara khusus dipuji,
sementara pujian yang berlebihan dapat menyebabkan anak-anak kurang tertarik pada
situasi di mana mereka tidak dipuji (misalnya Howell dkk., 2014). Akibatnya, Anda
harus memberikan umpan balik positif yang spesifik dan pantas – gunakan nama siswa,
nyatakan secara eksplisit apa yang mereka lakukan dengan benar, dan ucapkan terima
kasih dengan antusias.
6. Humor
• Penggunaan humor di kelas terbukti meningkatkan pembelajaran, motivasi
diri, dan hubungan positif antara siswa dan guru (lihat Segrist & Hupp,
2015). Ini memungkinkan Anda untuk menjalin hubungan baik dengan
kelas Anda, dan membuat mereka tetap tertarik pada pelajaran.

• Misalnya, Anda dapat menceritakan lelucon atau anekdot lucu,


memberikan contoh pribadi yang ringan, atau menertawakan lelucon siswa
sendiri. Namun, Anda harus memastikan bahwa Anda tidak menggunakan
humor negatif – di mana Anda merendahkan atau mempermalukan siswa –
atau humor yang tidak relevan dengan pelajaran, mengganggu, kasar,
seksual, atau dipaksakan. Hanya terus menggunakan humor yang
mendapat respon positif dari kelas (seperti tertawa).
7. Keterampilan teknis (Technical skills)

• Menggunakan alat bantu pengajaran terkini seperti


komputer, video, dan sumber daya online adalah cara
lain untuk membuat siswa tetap terlibat dan
memperkuat pemahaman mereka. Hal ini juga dapat
meningkatkan efektivitas komunikasi Anda dengan
siswa dengan gaya belajar yang berbeda, yang
mungkin mendapat manfaat lebih banyak dari sumber
online daripada yang lebih kuno. Cobalah untuk
menerapkan beberapa alat bantu ini ke dalam
pelajaran Anda secara teratur.
8. Menyampaikan Informasi secara jelas (be clear)

• Komunikasi yang baik – dan pengajaran yang baik – adalah tentang


pemahaman dan pemahaman. Untuk alasan ini, Anda harus selalu
jelas dan tidak ambigu, dan menyesuaikan kata-kata Anda dengan
audiens Anda. Pikirkan tentang ini saat menulis rencana pelajaran
(pastikan Anda memecah ide-ide kompleks menjadi bagian-bagian
yang sederhana dan logis untuk dipahami audiens Anda), tetapi juga
saat Anda berinteraksi dengan anak-anak setelah menyajikan
pelajaran.
• Misalnya, Anda mungkin ingin memastikan bahwa pengajaran Anda
sudah jelas dengan mengajukan pertanyaan kepada siswa Anda, atau
meminta ringkasan pelajaran dengan kata-kata mereka sendiri.
Role play : Berkomunikasi secara suportif
Kasus
• Pada saat berlangsung mata kuliah komunikasi pembelajaran dengan materi
strategi komunikasi, terjadi proses interaksi dan komunikasi antara dosen dengan
mahasiswa di kelas dalam menggunakan beberapa bentuk komunikasi mendengar
aktif, antara lain; Perilaku Attending, Klarifikasi, Memberikan umpan
balik/penguatan, dan Memudahkan (facilitating), pada beberapa konteks kejadian
dalam kelas.
Kegiatan Role Play
• Bentuk kelompok @ 4 org. 1 orang sebagai dosen – 3 mahasiswa/observer
menampilkan perilaku attending, klarifikasi, memberikan umpan balik/penguatan,
dan memudahkan (facilitating), secara bergantian peran.
• Setiap anggota kelompok harus memiliki kesempatan berlatih sebagai dosen -
mahasiswa dan observer.
• Role play kelompok dilakukan dalam waktu 10 menit
• Refleksi hasil role play
Contoh Bentuk Mendengar Aktif Diantaranya
Perilaku attending (berhubungan dengan bahasa atau postur tubuh, kontak mata, ekspresi wajah
tenang, senyum, ceria, melakukan anggukan jika setuju, menunggu ucapan lawan bicara hingga
selesai, tidak memotong pembicaraan, diam, perhatian pada lawan bicara)
• Perilaku attending
• Pada saat mendengarkan lawan bicara, melakukan kontak mata, memperhatikan lawan bicara, dan
mengangguk sebagai tanda setuju.

Klarifikasi
• Suatu tindakan untuk menjelaskan suatu hal ketika banyak pihak salah dalam memahami sebuah
kejadian agar pihak yang sebelumnya salah dalam mengartikan mendapatkan kejernihan atau
penjelasan yang sebenar-benarnya terjadi.
• Pernyataan klarifikasi
“Dari penjelasan Anda mengenai komunikasi pembelajaran Synchronous dan Asynchronous,
berdasarkan yang saya tangkap bahwa perbedaan utamanya adalah komunikasi Synchronous
dilaksanakan secara langsung peserta hadir bertatap muka secara real time dan Asynchronous
dilaksanakan secara tidak langsung atau melalui jaringan internet, apakah benar demikian ?
Lanjutan
Memberikan umpan balik/penguatan
• Pemberikan umpan balik yang positif (seperti memuji) akan membangun
kepercayaan diri mahasiswa, membuat mereka percaya akan lebih berkembang
akan menolong untuk menciptakan lingkungan yang supportif dan meningkatkan
keberhasilan akademik.
• Pernyataan Umpan Balik :
“Saya melihat upaya dan kesungguhan Anda dalam mempersiapkan dan
menyelesaikan tugas dengan baik, merujuk pada berbagai referensi terkini dan
penyajian yang mudah difahami”
Pernyataan Mengapresiasi ide meskipun tidak terlalu baik
“Berdasarkan penjelasan yang telah Anda berikan, saya sudah menangkap apa yang
Anda maksud dengan pemberian umpan balik dalam proses pembelajaran. Namun
untuk lebih memperjelas mohon dapat diberikan contoh konkrit pada kehidupan
sehari-hari”.
Lanjutan
Memudahkan (facilitating)
• Memfasilitasi/ memudahkan Budi untuk lebih memahami materi
yang sudah didiskusikan tanpa merasa direndahkan atau merasa
malu
• Pernyataan Tidak memaki ketidak tahuan
“Baru saja kita diskusikan dalam kelompok mengenai mengenai 8
strategi komunikasi efektif dalam pembelajaran, sepertinya Budi
belum memahami apa yang dimaksud dengan pemberian umpan
balik. Silahkan teman dari kelompok membantu menjelaskan
kembali”
Penugasan

• Mengidentifikasi kesulitan yang dihadapi oleh mahasiswa dalam


berkomunikasi
• Memetakan Bentuk-bentuk kesalahpengertian antara mahasiswa
dan dosen
• Mengetahui Strategi untuk mengatasi hambatan dalam
berkomunikasi dengan mahasiswa dalam pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai