Anda di halaman 1dari 16

POLA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DOSEN DALAM MENINGKATKAN

PRESTASI BELAJAR MAHASISWA ILMU KOMUNIKASI 2014


Oleh:
Yosua Ronaldo Marentek
Mariam Sondakh
Debby D.V. Kawengian
yosuaronaldomarentek@gmai.com

ABSTRAK
Menurunnya prestasi belajar Mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2014 dilihat dari hasil
belajar kebanyakan Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2014 di semester lima, terlihat dari lima
mahasiswa Ilmu Komunikasi 2014 mendapatkan Indeks Prestasi Semester lima di bawah
2,75.Faktor yang menjadi penyebab penurunan prestasi belajar Mahasiswa adalah begitu
banyaknya Mahasiswa yang mengikuti pembelajaran dikelas tetapi tidak terlalu banyak yang
ikutserta aktif dalam bertanya.
Penelitian ini membahas pola komunikasi interpersonal dosen dalam meningkatkan prestasi
belajar mahasiswa Ilmu Komunikasi 2014.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pola
komunikasi interpersonal linear dosen dalam meningkatkan prestasi belajar mahasiswa Ilmu
Komunikasi 2014.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Data peneliti adalah data
wawancara dengan lima dosen sebagai informan kunci dan lima mahasiswa sebagai
informan pendukung.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diketahui bahwa pentingnya
keterbukaan dosen dalam menerapkan komunikasi interpersonal, perlu adanya sikap empati
dosen terhadap permasalahan mahasiswa, sikap mendukung dosen dalam meningkatkan
prestasi belajar mahasiswa, memberikan sikap positif terhadap mahasiswa dalam
meningkatkan prestasi belajar dan adanya sikap kesetaraan terhadap mahasiswa yang
memiliki kekurangan.
Kata Kunci: Pola Komunikasi, Interpersonal, Prestasi, Mahasiswa, Dosen

1
PENDAHULUAN diri tidak mengambil kesempatan
bertanya untuk hal yang mereka rasa
Dalam dunia akademik, artikel masih kurang paham. Sehingga dosen
ilmiah memiliki peran yang sangat menganggap bahwa Mahasiswa sudah
penting, baik bagi pengembangkan ilmu mengerti apa yang Bapak atau Ibu
pengetahuan itu sendiri maupun bagi Dosen sampaikan.Penyampaian materi
pengembangan karir peneliti dan Kuliah yang disampaikan dalam
akademisi.Bagi sivitas akademika pembelajaran di kelas terkadang kurang
(dosen peneliti dan mahasiswa), efektif dan efisien karena fasiltas
tentunya diwajibkan melakukan penunjang kuliah kurang
penelitian. memadai.Terbatasnya fasilitas
Dewasa ini begitu banyak penunjang seperti pengeras suara
Mahasiswa yang lebih mementingkan menjadi halangan dalam
status sebagai Mahasiswa tetapi tidak pembelajaran.Begitu banyak mahasiswa
memerhatikan kualitas diri sebagai tidak sebanding dengan tenaga pengajar
Mahasiswa. Kebanyakan Mahasiswa atau dosen.Suara dosen yang tidak
tidak melihat hal yang lebih penting dari mampu menyampaiakan informasi ke
hanya sekedar satus, tetapi seharusnya banyak Mahasiswa menjadi kendalan
sebagai Mahasiswa harus bisa dalam penyampan pesan atau informasi
mengambil perannya sebagai materi kuliah di kelas.
Mahasiswa dengan cara mengikuti Gangguan lain dalam
pembelajaran di kelas dengan baik agar menyampaikan pesan yaitu gangguan
dapat menerima ilmu sebanyak- lain dari luar kelas atau ‘noise’.
banyaknya dari dosen yang telah Dekatnya kelas sebagai tempat belajar
mengajar. dengan jalan raya menjadi gangguan
Menurunnya prestasi belajar lain saat Mahasiswa belajar, suara
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Angkatan transportasi atau angkutan umum
2014 dilihat dari hasil belajar beberapa (mikro).
Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2014 di
semester lima, terlihat dari lima RUMUSAN MASALAH
mahasiswa Ilmu Komunikasi 2014 yang
mendapatkan Indeks Prestasi Semester Bagaimana pola komunikasi
lima di bawah 2,75. interpersonal dosen dalam
Faktor yang menjadi penyebab meningkatkan prestasi belajar
penurunan prestasi belajar Mahasiswa mahasiswa ilmu komunikasi 2014?
adalah begitu banyaknya Mahasiswa
yang mengikuti pembelajaran dikelas FOKUS PENELITIAN
tetapi tidak terlalu banyak yang
ikutserta aktif dalam 1. Bagaimana keterbukaan dosen dengan
bertanya.Mahasiswa banyak yang malu mahasiswa dalam menyampaikan
dan tidak berani bertanya saat dosen materi?
menerangkan atau menjelaskan setiap 2. Bagaimana empati dosen terhadap
materi yang disampaikan.Dan juga mahasiswa yang kurang memahami
ketika Dosen bertanya kepada materi?
Mahasiswa setelah selesai menerangkan
kebanyakan Mahasiswa lebih berdiam

2
3. Bagaimana sikap mendukung atau dalam rangka meningkatkan prestasi
‘supportive’ antara dosen dengan belajar mahasiswa khususnya
mahasiswa? mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi
4. Bagaimana sikap positif dosen dalam angkatan 2014. Dalam penyampaian
mendorong mahasiswa meningkatkan materi perkuliahan dan pelatihan kepada
prestasi? peserta didik/audien, ada beberapa
5. Bagaimana sikap kesetaraan dosen faktor yang perlu dipertimbangkan,
dengan mahasiswa dalam diantaranya adalah peserta didik,
pembelajaran? ruangan kelas, metode dan materi itu
sendiri. Metode pembelajaran dan
TUJUAN komunikasi tidak selalu harus sama
untuk setiap materi. Oleh sebab itu,
Untuk mengetahui pola komunikasi muncul pertanyaan teknik dan model
interpersonal dosen dalam komunikasi seperti apa yang dapat
meningkatkan prestasi belajar digunakan untuk mengoptimalkan
mahasiswa Ilmu Komunikasi 2014. Dan komunikasi efektif dalam interaksi
tujuan lain yaitu memberikan gambaran dosen dan mahasiswa.
yang baik dalam komunikasi efektif
dalam proses pembelajaran untuk
meningkatkan prestasi belajar
mahasiswa Ilmu Komunikasi 2014.

MANFAAT
TINJAUAN PUSTAKA
1. Secara teoritis/akademis
Mudah melihat dan memaparkan Komunikasi adalah suatu proses
interaksi dosen dengan mahasiswa dalam mana seseorang atau beberapa
namun hal tersebut menjadi sesuatu orang, kelompok, organisasi, dan
yang “naif” untuk diterima begitu masyarakat menciptakan, dan
saja.Sesungguhnya, interaksi dosen menggunakan informasi agar terhubung
dengan mahasiswa tidak se harmonis dengan lingkungan dan orang
dan semudah yang dibayangkan. lain.Definisi komunikasi adalah
Contoh terkecil adalah ketidakpuasan penjabaran tentang arti
mahasiswa terhadap dosen yang “tidak istilah komunikasi berdasarkan
jelas” dalam mentransfer ilmu, pencetusnya. Menurut Onong Uchjana
kurangnya transparansi dalam Effendy komunikasi adalah proses
pemberian nilai, penerapan disiplin penyampaian pesan oleh seseorang
yang berlebihan/kaku (dalam istilah kepada orang lain untuk memberitahu,
populer “killer”) hingga penentangan mengubah sikap, pendapat, atau
secara sporadis dan ‘lantang” atas perilaku, baik secara lisan (langsung)
kebijakan yang diterapkan oleh institusi ataupun tidak langsung (melalui media).
atas nama dosen yang menjabat Pada umumnya, komunikasi dilakukan
struktural. secara lisan atau verbal yang dapat
2. Secara praktis adalah diharapkan dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.
memberikan masukkan dan sumbangan Apabila tidak ada bahasaverbal yang
ilmiah bagi pengembangan pengajaran dapat dimengerti oleh keduanya,

3
komunikasi masih dapat dilakukan yang dapat ditunjukkan atau terlihat,
dengan menggunakan gerak-gerik yang mana sesuatu itu dikatakan
badan, menunjukkan sikap tertentu, memamerkan pola.
misalnya tersenyum, menggelengkan
kepala, mengangkat bahu. Cara seperti Pengertian Pola komunikasi
ini disebut komunikasi dengan bahasa diartikan sebagai bentuk atau pola
nonverbal.Komunikasi adalah suatu hubungan dua orang atau lebih dalam
proses penyampaian informasi (pesan, proses pengiriman dan penerimaan cara
ide, gagasan) dari satu pihak kepada yang tepat, sehingga pesan yang
pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dimaksud dapat dipahami (Djamarah,
dilakukan secara lisan atau verbal yang 2004). Dimensi pola komunikasi terdiri
dapat dimengerti oleh kedua belah dari dua macam, yaitu pola yang
pihak. apabila tidak ada bahasa verbal berorientasi pada konsep dan pola yang
yang dapat dimengerti oleh keduanya, berorientasi pada sosial yang
komunikasi masih dapat dilakukan mempunyai arah hubungan yang
dengan menggunakan gerak-gerik berlainan (Soenarto, 2006).
badan, menunjukkan sikap tertentu, Adapun pola pola komunikasi
misalnya tersenyum, menggelengkan beserta penjelasannya dapat anda
kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ketahui yakni, sebagai berikut:
ini disebut komunikasi nonverbal.

Tujuan Komunikasi Mempelajari 1. Pola Komunikasi Primer.


atau mengajarkan sesuatu, Pola ini merupakan suatu proses
mempengaruhi perilaku seseorang, penyampaian pikiran oleh komunikator
mengungkapkan perasaan, menjelaskan kepada komunikan dengan
perilaku sendiri atau perilaku orang lain, menggunakan suatu simbol sebagai
berhubungan dengan orang lain, media atau saluran.
menyelesaian sebuah masalah,
mencapai sebuah tujuan, menurunkan 2. Pola Komunikasi Sekunder.
ketegangan dan menyelesaian konflik, Pola komunikasi secara sekunder adalah
serta menstimulasi minat pada diri proses penyampaian pesan oleh
sendiri atau orang lain. Proses seseorang kepada orang lain dengan
komunikasi dapat berlangsung setiap menggunakan alat atau sarana sebagai
saat, dimana saja, kapan saja, oleh siapa media kedua setelah memakai lambang
saja, dan dengan siapa saja. Secara sebagai media media pertama.
umum fungsi umum komunikasi ialah
informatif, edukatif, persuasif, dan 3. Pola Komunikasi Interpersonal
rekreatif. Linear.
Proses komunikasi ini biasanya terjadi
Pola adalah bentuk atau model dalam komunikasi tatap muka (face-to-
(atau, lebih abstrak, suatu set peraturan) face).
yang bisa dipakai untuk membuat atau
untuk menghasilkan suatu atau bagian 4. Pola Komunikasi Sirkular.
dari sesuatu, khususnya jika sesuatu Sirkular secara harfiah berarti bulat,
yang ditimbulkan cukup mempunyai bundar atau keiling. Dalam proses
suatu yang sejenis untuk pola dasar sirkular itu terjadinya feedback atau

4
umpan balik, yaitu terjadinya arus dari Efektivitas Komunikasi Interpersonal
komunikan ke komunikator, sebagai dimulai dengan lima kualitas umum yang
penentu utama keberhasilan dipertimbangkan yaitu keterbukaan
komunikasi. (openness), empati (empathy), sikap
mendukung (supportiveness), sikap positif
Komunikasi interpersonal adalah (positiveness), dan kesetaraan (equality).(
komunikasi yang melibatkan dua orang Devito, 1997).
atau lebih.Setiap pihak dapat menjadi
pemberi dan pengirim pesan sekaligus 1. Keterbukaan (Openness)
pada waktu yang bersamaan. Kualitas keterbukaan mengacu pada
sedikitnya tiga aspek dari komunikasi
Joseph A. DeVito mendefinisikan interpersonal.Pertama, komunikator
komunikasi interpersonal adalah interpersonal yang efektif harus terbuka
interaksi verbal dan nonverbal antara kepada orang yang diajaknya
dua (atau kadang-kadang lebih dari dua) berinteraksi.Ini tidaklah berarti bahwa
orang yang saling tergantung satu sama orang harus dengan segera
lain. membukakan semua riwayat hidupnya,
memang ini mungkin menarik, tapi
Pada dasarnya komunikasi biasanya tidak membantu
digunakan untuk menciptakan atau komunikasi.Sebaliknya, harus ada
meningkatkan aktifitas hubungan antara kesediaan untuk membuka diri
manusia atau kelompok terdiri dari mengungkapkan informasi yang
komunikasi verbal dan non verbal. biasanya disembunyikan, asalkan
pengungkapan diri ini patut.
Prestasi belajar adalah hasil yang
dicapai oleh seseorang setelah ia Aspek keterbukaan yang kedua
melakukan perubahan belajar, baik di mengacu kepada kesediaan
kampus maupun di luar kampus. Secara komunikator untuk bereaksi secara jujur
teori bila sesuatu kegiatan dapat terhadap stimulus yang datang.Orang
memuaskan suatu kebutuhan, maka ada yang diam, tidak kritis, dan tidak
kecenderungan besar untuk tanggap pada umumnya merupakan
mengulanginya. Sumber penguat belajar peserta percakapan yang menjemukan.
dapat secara ekstrinsik (nilai, Kita ingin orang bereaksi secara terbuka
pengakuan, penghargaan) dan dapat terhadap apa yang kita ucapkan. Dan
secara ekstrinsik (kegairahan untuk kita berhak mengharapkan hal ini.Tidak
menyelidiki, mengartikan situasi). ada yang lebih buruk daripada ketidak
acuhan, bahkan ketidaksependapatan
Pada dasarnya komunikasi jauh lebih menyenangkan. Kita
digunakan untuk menciptakan atau memperlihatkan keterbukaan dengan
meningkatkan aktifitas hubungan antara cara bereaksi secara spontan terhadap
manusia atau kelompok terdiri dari orang lain. Aspek ketiga menyangkut
komunikasi verbal dan komunikasi non “kepemilikan” perasaan dan pikiran
verbal. (Bochner dan Kelly, 1974).

2. Empati (Empathy)

5
Empati sebagai “kemampuan seseorang Metode yang digunakan adalah
untuk ‘mengetahui’ apa yang sedang metode penelitian kualitatif deskriptif.
dialami orang lain pada suatu saat MenurutNazir (1988), metode
tertentu, dari sudut pandang orang lain deskriptif adalah suatu metode dalam
itu, melalui kacamata orang lain itu.” meneliti status sekelompok manusia,
suatu obyek, suatu set kondisi, suatu
sistem pemikiran ataupun suatu kelas
3. Sikap mendukung (Supportiveness) peristiwa pada masa sekarang. Tujuan
daripenelitiandeskrptif ini adalah untuk
Hubungan interpersonal yang efektif membuat deskripsi, gambaran atau
adalah hubungan dimana terdapat sikap lukisan secara sistematis, faktual dan
mendukung ‘supportiveness’. akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat
serta hubungan antar fenomena yang
diselidiki.
4. Sikap positif (Positiveness)
LOKASI PENELITIAN
Kita mengkomunikasikan sikap positif Dilaksanakan di Fakultas Ilmu
dalam komunikasi interpersonal dengan Sosial Dan Ilmu Politik Universitas
sedikitnya dua cara: (1) menyatakan Sam Ratulangi, Manado.
sikap positif dan (2) secara positif
mendorong orang yang menjadi teman SUMBER DATA / INFORMAN
kita berinteraksi. Sikap positif mengacu Sumber data dalam penelitian ini
pada sedikitnya dua aspek dari adalah Dosen Ilmu Komunikasi, Fispol,
komunikasi interpersonal.Pertama, Unsrat yang menjadi pengajar dan
komunikasi interpersonal terbina jika sumber data lainnya sebagian berasal
seseorang memiliki sikap positif dari Mahasiswa Ilmu Komunikasi
terhadap diri mereka sendiri.Kedua, Angkatan 2014 Fispol Unsrat.
perasaan positif untuk situasi
komunikasi pada umumnya sangat
penting untuk interaksi yang efektif. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Untuk pengumpulan data
5. Kesetaraan (Equality) dilakukan dengan cara wawancara
mendalam dengan informan.
Dalam setiap situasi, barangkali terjadi
Mempersiapkan langkah-langkah
ketidaksetaraan.Salah seorang mungkin
pertanyaan, jenis-jenis pertanyaan
lebih pandai. Lebih kaya, lebih tampan
pedoman wawancara beserta alat
atau cantik, atau lebih atletis daripada
penunjang wawancara yang akan
yang lain. Tidak pernah ada dua orang
diajukan kepada informan dan mencatat
yang benar-benar setara dalam segala
hasil dari wawancara.
hal.
TEKNIK ANALISIS DATA
Setelah melaksanaan serangkaian
kegiatan wawancara. Maka data akan
diambil menggunakan analisis data
kualitatif berdasarkan model Miles and
METODE PENELITIAN Huberman dengan tiga cara, yaitu:

6
1. Reduksi Data masalah yang dirumuskan sejak awal,
Data yang diperoleh di lapangan tetapi mungkin juga tidak, karena
jumlahnya cukup banyak, untuk itu masalah dan rumusan masalah dalam
perlu dicatat secara teliti dan rinci. penelitian kualitatif masih bersifat
Mereduksi data berarti: merangkum, sementara dan akan berkembang setelah
memilih hal-hal yang pokok, penelitian berada di lapangan.
memfokuskan pada hal-hal yang Kesimpulan dalam penelitian kualitatif
penting, dicari tema dan polanya dan yang diharapkan adalah merupakan
membuang yang tidak perlu. temuan baru yang sebelumnya belum
Reduksi data bisa dibantu dengan alat pernah ada.Temuan dapat berupa
elektronik seperti : computer/laptop. deskripsi atau gambaran suatu obyek
Dengan reduksi , maka peneliti yang sebelumnya masih belum jelas,
merangkum, mengambil data yang sehingga setelah diteliti menjadi jelas.
penting, membuat kategorisasi,
berdasarkan huruf besar, huruf kecil dan
angka. Data yang tidak penting dibuang.
HASIL PENELITIAN DAN
2. Model Data (Data Display) PEMBAHASAN
Setelah data direduksi, maka langkah
berikutnya adalah mendisplaykan A. DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
data.Display data dalam penelitian Penelitian ini dilakukan pada
kualitatif bisa dilakukan dalam bentuk : Dosen dan Mahasiswa Jurusan Ilmu
uraian singkat, bagan, hubungan antar Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan
kategori, tabel, grafik, phie chard Politik Universitas Sam Ratulangi
(diagram lingkaran), flowchart (diagram Manado.
alir) dan sebagainya. Miles dan
Huberman (1984) menyatakan : “the 1. Sejarah Fakultas
most frequent form of display data for Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
qualitative research data in the pas has berdiri sejak 1 Agustus 1958 dengan
been narative tex” artinya : yang paling nama Fakultas Tata Praja yang
sering digunakan untuk menyajikan data merupakan fakultas keempat dari
dalam penelitian kualitatif dengan teks Perguruan Tinggi Manado (PTM)
yang bersifat naratif. Selain dalam dengan status perguruan tinggi swasta.
bentuk naratif, display data dapat juga Perguruan Tinggi Manado pada bulan
berupa grafik, matriks, network (jejaring oktober tahun 1959 berubah nama
kerja). menjadi Universitas Sulawesi
3. Penarikakan/Verifikasi Kesimpulan Utara/Tengah dengan singkatan Unsut,
Langkah ketiga adalah penarikan kemudian pada tahun 1960 diubah
kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan menjadi Unisut. Pada tahun 1961
awal yang dikemukakan masih bersifat Fakultas Tata Praja diubah menjadi
sementara, dan akan berubah bila tidak Fakultas Ilmu Sosial Politik. Melalui
ditemukan bukti-bukti yang kuat Surat Keputusan Menteri PTIP No.
yang tidak mendukung pada tahap 132/1962, tanggal 1 Oktober 1962
pengumpulan data berikutnya. Fakultas Sospol dintegrasi pada
Kesimpulan dalam penelitian kualitatif Fakultas Hukum dan Pengetahuan
mungkin dapat menjawab rumusan Masyarakat sebagai jurusan otonom.
Selanjutnya dengan Surat Keputusan

7
Menteri PTIP No.81/1964, tanggal 18 Pendidikan, Pengajaran, Penelitian dan
Agustus 1964, terhitung 17 Agustus Pengabdian Pada Masyarakat yang
1964 Universitas Sulawesi Beretika dan Berbudaya di Sulawesi
Utara/Tengah yang sejak tanggal 4 Juli Utara bahkan di Inddonesia Timur
1961 telah diresmikan menjadi 2025.
Universitas Negeri dengan nama
Unsuluteng. Dengan surat Keputusan 4. MisiJurusan Ilmu Komunikasi
Presiden No. 277 tahun 1965, tanggal  Menyelenggarakan Tri Dharma
14 September 1965 ditetapkan nama Pendidikan di bidang Ilmu
Universitas Sulawesi Utara Tengah Komunikasi yang bertika dan
menjadi Universitas Sam Ratulangi berbudaya akademik sehingga
(Unsrat), sehingga pada gilirannya memiliki kompetensi pada
Fakultas Sosial Politik Unsuluteng Konsentrasi Hubungan
menjadi Fakultas Sosial dan Politik. Masyarakat dan Jurnalistik baik
dalam kemampuan analisis
Perkembangan dan Penataan Fakultas komunikasi yang baik (analytical
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik sampai skills) dan mampu berkarya saat
dengan tahun kuliah 2014-2015 adalah mereka bekerja (praticial skills).
sebagai berikut :  Menghasilkan karya di bidang
Ilmu Komunikasi yang
a. Jurusan Ilmu Administrasi dengan dipublikasikan atau diseminarkan
Program Studi Administrasi Negara secara lokal, nasional bahkan
dan Program Studi Administrasi internasional.
Bisnis.  Memberikan kontribusi nyata
b. Jurusan Ilmu Pemerintahan dengan untuk masyarakat didasarkan atas
Program Studi Ilmu Pemerintahan hasil pengkajian, penelitian dan
dan Ilmu Politik. pengabdian yang selanjutnya
c. Jurusan Ilmu Komunikasi dengan mampu diimplementasikan oleh
Program Studi Ilmu Komunikasi pengambil kebijakan yaitu
dan Pogram Studi Perpustakaan. pemerintah baik daerah maupun
d. Jurusan Sosiologi dengan Program pusat.
Studi Sosiologi.  Menyelenggarakan tata kelola
e. Jurusan Antropologi dengan program studi yang baik (good
Program Studi Antropologi. governece) untuk menciptakan
etika akademik dan budaya
2. Profil Fakultas dan Jurusan akademik.
Letak Fakultas Ilmu Sosial dan
Politik Universtas Sam Ratulangi 5. Struktur Organisasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Struktur Organisasi Setiap lembaga
Universtas Sam Ratulangi terletak di atau suatu organisasi pasti didalamnya
kelurahan Bahu Kecamatan Malalayang terdapat struktur organisasi yang
Kota Manado. berguna memperjelas hubungan antar
pimpinan dan anggota yang
dimpimpinnya.
3. Visi Jurusan Ilmu Komunikasi
Menjadikan Program Studi Ilmu
Komunikasi unggul di bidang

8
Adapun struktur organisasi Jurusan pengetahuan Alam dan sebagian jurusan
Ilmu Komunikasi Fispol Unsat sebagai Ilmu Pengetahuan Sosial. Bukan hanya
berikut: SMA, ada satu mahasiswa lulusan
a. Ketua Jurusan : Sekolah Menengah Kejuruan jurusan
Dra. Desie M.D. Warouw, MSi Akutansi.
NIP: 19591011 198703 2 001 Selaian perbedaan latar belakang
b. Sekretaris Jurusan : pendidikan semua mahasiswa memiliki
Dra. Julia T. Pantow, Msi perbedaan latar belakang kondisi
NIP: 19560926 197703 2 001 perekonomian keluarga. Tidak semua
c. Ketua Program Studi mahasiswa terlahir beruntung, kondisi
Ilmu Komunikasi : finansial keluarga mereka tidak semua
DR. Dra. Elfie Mingkid, MSi menegah ke atas ada juga yang
NIP: 19600508 198703 2 002 menengah ke bawah.
Ilmu Perpustakaan dan Informasi:
Drs. Anthonius M. Golung, S.Ip, MSi HASIL PENELITIAN
NIP: 19591011 198703 2 001 Hasil penelitian adalah data yang
diperoleh dari hasil wawancara dengan
10 orang sebagai informan yang terdiri
KARAKTERISTIK INFORMAN dari 5 orang dosen sebagai Informan
PENELITIAN Kunci dan 5 orang Mahasiswa sebagai
Informan Pendukung.
1. Dosen sebagai Informan Kunci Berdasarkan hasil wawancara
Beberapa Dosen yang menjadi dengan narasumber atau informan,
informan penelitian memiliki latar maka peneliti dapat menganalis tentang
belakang pendidikan tinggi sampai Pola komunikasi interpersonal Dosen
tingkat pascasarjana atau meraih gelar Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar
magister ada satu informan meraih gelar Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2014 yang
doktoral dan pernah mengabil gelar meliputi:
Sarjana Ekonomi yang sekarang Dosen
pengajar di Ilmu Komunikasi.
Kebanyakan Dosen menempuh Mahasiswa
pendidikan S2 di Pascasarjana Unsrat Peneliti mewawancarai Mahasiswa
Manado dan Padjadjaran Bandung. ketiga untuk mengetahui kenapa
Bidang ilmu yang ditempuh oleh Para mahasiswa tersebut mengalami
Dosen S1 Ilmu Komunkasi dan S2 PSP. penurunan prestasi belajar dengan
Rata-rata dosen sebagai Informan berbagi pertanyaan. Peneliti
menjabat sebagai Lektor Kepala dengan menanyakan mengapa mahasiswa
jenjang Pembina Tingkat I dengan rata- tersebut menurun prestasi belajarnya
rata tingkat Golangan IV/A. selama berkuliah. Mahasiswa tersebut
menjawab penurunan prestasi
2. Mahasiswa sebagai Informan belajarnya karena pergaulan buruk yang
Pendukung di alami mahasiswa tersebut.
Beberapa Mahasiswa yang menjadi Terjerumusnya mahasiswa ke dalam
informan memiliki latar belakang pergaulan buruk menyebabkan
pendidikan lulusan Sekolah Menengah mahasiswa tersebut tidak lagi fokus
Atas yang kebanyakan jurusan Ilmu kuliah. Ketidakfokusan kuliah
Mahasiswa tersebut disebabkan karena

9
mahasiswa tersebut sering nokrong dalam mengajar, maksudnya ada dosen
bersama teman-temanya sampai larut yang kurang adil yaitu dalam mengajar
malam. Saat bersama teman-temannya, atau menerangkan dan memberi nilai,
mahasiswa terssebut sering mabuk- mereka seakan tidak netral atau pilih
mabukan sampai larut malam sehingga kasih terhadap beberapa mahasiswa.
mahasiswa tersebut tidak bisa mengatur Setelah penurunan prestasi saya akan
waktu dan kuliahnya. Faktor lainnya menambah waktu belaajar yang hanya
yang menyebabkan penurunan prestasi 10 menit menjadi 30-60 menit. Di
adalah ketidaksungguhan mahasiswa samping displin kuliah dan disiplin
dalam berkuliah , ketidakinginan belajar, cara lain meningkatkan prestasi
berkuliah di Jurusan Ilmu Komunikasi belajar yaitu lebih mendekatkan diri dan
membuat mahasiswa tersebut malas terbuka kepada dosen, baik dosen mata
atau tidak sungguh-sungguh dalam kuliah yang bersangkutan dan terlebih
kuliah, malas pergi ke kampus, malas khusus kepada dosen wali atau
belajar, ke kampus yang penting sudah pembimbing akademik. Mahasiswi
datang kuliah, tidak ada rasa tanggung tersebut ingin lebih sering lagi
jawab dalam berkuliah. Dampak yang mengkonsultasikan prestasi belajarnya
dirasakan dari ketidaksunguhan dalam lebih terbuka akan masalah yang saya
kuliah dirasakan betul oleh mahasiswa alami, khususnya dalam kuliah yang
saat dia di semester 5. Hasil dari menyebabkan prestasi belajar saya
prestasi belajarnya diketahui menurun menurun. Menurutnya, ketika
dilihat dari Indeks Prestasi Semester 5 mengkonsultasikan masalah yang dia
yang menyebabkan Indeks Prestasinya alami dalam belajar dan kuliahnya,
juga ikut menurun. Selain dari faktor Dosen memberikan motivasi harus
internal atau faktor diri sendiri, faktor mempunyai semangat dan kemauan
lainnya adalah kurangnya sarana dan dalam berkuliah, belajar dan berprestasi.
prasarana kampus yang dianggap oleh
mahasiswa ini kurang lengkap. Fasilitas
penunjang yang kurang lengkap untuk Dosen
kegiatan belajar mengajar seperti Setelah mewawancarai mahasiswa
halnya, terbatasnya LCD atau projector tersebut, kemudian Peneliti
presentation dan pengeras suara dalam mewawancarai Ibu Dosen ketiga untuk
dosen menjelaskan materi atau dalam mengetahui bagaimana cara Dosen
diskusi kelompok. Selain sarana dan menyikapi mahasiswa yang mengalami
prasarana kampus, gangguan atau noise penurunan prestasi belajar. Peneliti
adalah faktor lain penyebab penurunan menanyakan bagaimana sikap
prestasi belajarnya. Banyaknya jumlah keterbukaan Ibu dalam membimbing
mahasiswa di dalam kelas sehingga anak wali/ mahasiswa yang mengalami
kelas tidak kondusif saat aktivitas penurunan prestasi belajar.Ibu Dosen
belajar mengajar. Berisiknya suara dari menjawab sikap keterbukaan Dosen saat
luar seperti halnya banyak mahasiswa membimbing mahasiswa itu pasti
lain yang di luar kelas yang ribut dan menerima setiap hal yang berhubungan
gangguan dari tranportasi umum yang dengan permasalahan dan prestasi
menyalakan pengeras suara terlalu mahasiswa.Sikap keterbukaan yang Ibu
keras. Menurut mahasiswa tersebut, berikan adalah mengajak mahasiswa
terkadang dia merasa dosen kurang adil harus terbuka dengan semua

10
permasalahan.Tetapi yang menjadi mau berkompetisi (bersaing) dalam
sorotan kenapa mahasiswa menurun meraih prestasi. Sikap empati pun perlu
prestasi belajarnya dalam hal Dosen berikan kepada mahasiswa yang
keterbukaan dikarenakan ada faktor dari memilki kekurang dan masalah dalam
mahasiswanya sendiri yang enggan prestasi belajarnya. Dengan adanya
untuk terbuka kepada dosen. Faktor- keluhan dari mahasiswa, dosen harus
faktor yang membuat mahasiswa berempati dengan keadaan mahasiswa
enggan terbuka kepada dosen ada tersebut, dengan membantu
banyak hal, antara lain: Pertama, memberikan masukkan, solusi dan
ketidaktahuan, hal ini disebabkan oleh semangat. Ketika Mahasiswa dalam
beberapa faktor di antaranya malu untuk masalah yang menyebabkan prestasinya
bertanya, ada rasa enggan atau cuek, menurun, sikap yang diambil Ibu Dosen
malas, terbatasnya waktu dan dalam mengahadapi Mahasiswa
ketidakfokusan mahasiswa dalam tersebut, yaitu: Pertama, mendengarkan
belajar. Kedua, malu bertanya, sikap apa saja yang menjadi keluhan
yang seperti ini dikarenakan mahasiswa mahasiswa bersangkutan. Kedua,
tersebut mempunyai rasa minder, mengajak bicara untuk mencari solusi
merasa kurang dari mahasiswa lain atau dan jalan keluar.Dan ketiga,
takut dan malu apabila salah bertanya. memberikan arahan.
Ketiga, enggan atau cuek, sikap apatis Yang dikeluhkan Mahasiswa hingga
atau masa bodoh membuat mahasiswa menurun prestasin mahasiswa yang
tidak bersikap terbuka.Keempat, malas, bersangkutan dengan prestasi belajar
hal ini menjadi faktor penyebab umumnya adalah tidak memiliki materi
ketidakterbukaan mahasiswa pada (buku mata kuliah).
Dosen baik dalam kegiatan belajar- Bentuk dukungan yang Ibu Dosen
mengajar di kelas. Dan kelima ,waktu berikan untuk memotivasi Mahasiswa
terbatas, keterbatasan waktu pun dalam meningkatkan prestasi belajarnya
menjadi faktor mahasiswa tidak bisa yaitu dengan memberikan dorongan
leluasa bertanya. kepada mahasiswa agar lebih giat
Tidak Fokus, hal yang tidak kalah belajar dan tidak putus asa dalam
penting dalam kegiatan belajar dan menjalai setiap permasalahan hidup
mengajar adalah kefokusan. Bagaimana khususnya dalam perkuliahan. Selain itu
mahasiswa bertanya, apabila dia tidak Dosen perlu fasilitas penunjang untuk
mengerti apa yang akan ditanyakannya. mengajarkan materi mata kuliah aga
Cara yang Ibu Dosen lakukan adalah tersampaikan dengan efektif dan efisien,
mengajak Mahasiswa untuk lebih aktif khususnya di jurusan Ilmu Komunikasi
dalam kelas dan lebih terbuka sangat memerlukan alat-alat penunjang
lagi.Supaya mahasiswa aktif sementara belajar seperti halnya, LCD atau
kegiatan belajar di kelas harus diberi projector, pengeras suara, listrik yang
semangat dan diberi awarding atau memadai, ruang kelas yang
penghargaan serta proses kegiatan layak.Sarana lain untuk menunjang
belajar yang tidak pembelajaran adalah kamera, laptop,
monoton.Memberikan dorongan yang studio atau laboratorium.
terus menerus dan menanamkan jiwa Dan yang paling penting adalah
semangat dan kebersamaan.Dan yang mahasiswa harus memiliki sarana
perlu juga diterapkan adalah jiwa yang belajar yang cukup misalnya, harus ada

11
buku pegangan atau buku panduan, 1. Pentingnya Keterbukaan Dosen dan
literatur-literatur untuk kegiatan proses Mahasiswa dalam Menerapkan
belajar. Komunikasi Interpersonal secara
Cara Ibu Dosen memberikan hal yang Linear
positif untuk menyemangati Mahasiswa Aspek pertama, Dosen sebagai
agar meningkatkan prestasi belajarnya komunikator interpersonal harus
dengan memberikan kata-kata mutiara melakukan interaksi yang efektif kepada
atau kata-kata bijak untuk kemajuan Mahasiswa bersangkutan sebagai
prestasi belajar, dengan cara mengajar bentuk sikap terbuka dengan setiap
yang lebih menarik dan menyelipkan permasalahan yang dialami Mahasiswa
pesan positif kepada mahasiswa saat dan Mahasiswa pun harus punya respon
belajar atau konsultasi, respon/ yang sama, artinya Mahasiswa harus
tanggapan dari mahasiswa terhadap juga bersedia untuk membuka diri atas
sikap positif yang Ibu Dosen berikan setiap permasalahan yang dialaminya
yaitu Mahasiswa sangat antusisas, dengan mengungkapkan apa yang
termotivasi dan bangga bila ada sikap- menyebabkan penurunan prestasi
sikap positif dari dosen terhadap belajarnya dan tidak ada yang perlu
mereka. disembunyikan. Karena dosen akan
Penurunan prestasi Mahasiswa akan bersikap professional dalam menjaga
menurunkan mental dan menjadi beban kerahasiaan masalah yang dialami
bagi Mahasiswa, cara Ibu Dosen Mahasiswa.
menyetarakan Mahasiswa yang Aspek Kedua, selain dalam
berprestasi dan yang mengalami berkonsultasi, aspek keterbukaan Dosen
penurunan prestasi belajar yaitu harus dengan mahasiswa saat belajar
bersikap netral namun tetap mengajar di kelas saat kuliah..Orang
memberikan support yang baik bagi yang diam, tidak kritis, dan tidak
semua mahasiswa.Tidak semua tanggap pada umumnya merupakan
mahasiswa memiliki kemampuan di atas peserta percakapan yang menjemukan.
rata-rata, ada juga mahasiswa yang Kita ingin orang bereaksi secara terbuka
tidak beruntung.Memahami sifat dan terhadap apa yang kita ucapkan. Dan
karakter mahasiswa yang berbeda kita berhak mengharapkan hal ini.Tidak
kadang mudah dan sulit, tetapi tetap ada yang lebih buruk daripada
dengan menanamkan rasa integritas ketidakacuhan, bahkan
yang tinggi bagi mereka dan ketidaksependapatan jauh lebih
memberikan empati untuk memotivasi menyenangkan.Saat Dosen
mahasiswa untuk meningkatkan prestasi menyampaikan materi kuliah,
dalam perkuliahan dan perbedan setiap Mahasiswa perlu pemahaman
mahasiswa ditanggapi dengan baik. mendalam akan pengetahuan agar
berkompeten di bidang komunikasi
PEMBAHASAN dalam setiap mata kuliahnya. Maka dari
itu, Dosen harus menerima sikap
Setelah mengadakan penelitian dapat Mahasiswa yang kritis terhadap
diketahui bahwa penurunan prestasi penjelasan yang telah Dosen berikan
belajar yang Mahasiswa alami dapat saat bertanya.Mahasiswa pun harus
ditingkatkan oleh Bapak dan Ibu Dosen beretika dalam bertanya dan menayakan
dengan memerhatikan:

12
pertanyaan yang logis dan relevan menunjang peningkatan
sesuai topik pembelajaran. prestasi.Hubungan interpersonal yang
efektif adalah hubungan dimana
2. Perlu Adanya Sikap Empati Dosen terdapat sikap mendukung
Terhadap Permasalahan Mahasiswa (supportiveness).Dan saya
Kita dapat mengkomunikasikan empati mewawancarai Dosen bagaiama
baik secara nonverbal dengan memberi dukungan kepada Mahasiswa
memperlihatkan: yang mengalami masalah sehingga
a. Keterlibatan aktif dengan orang itu menyebabkan penurunan prestasi
melalui ekspresi wajah dan gerak-gerik belajar.
yang sesuai
Masalah yang dialami Mahasiswa yang 4. Memberikan Sikap Positif Kepada
membuat prestasi belajarnya menurun Mahasiswa Dalam Meningkatkan
memberikan dampak terhadap kondisi Prestasi Belajar
mental mahasiswa bersangkutan.Ketika Dosen memiliki keharusan meberikan
mahasiswa mengkonsultasikan pengajaran sebagai bentuk tanggung
masalahnya kepada Dosen, terkadang jawab sebagai Dosen. Kita
sikap Mahasiswa tidak selalu kuat mengkomunikasikan sikap positif dalam
menghadapi masalanya, karakter komunikasi interpersonal dengan
mahasiswa berbeda-beda.Di saat itulah sedikitnya dua cara: menyatakan sikap
sikap empati dosen penting dalam positif dan secara positif mendorong
menghadapi kondisi tersebut, senyuman orang yang menjadi teman kita
dari pihak dosen memberikan semangat berinteraksi. Sikap positif mengacu
kepada Mahasiswa yang sedang pada sedikitnya dua aspek dari
mengalami masalah. komunikasi interpersonal.Pertama,
b. Konsentrasi terpusat meliputi kontak komunikasi interpersonal terbina jika
mata, postur tubuh yang penuh seseorang memiliki sikap positif
perhatian, dan kedekatan fisik terhadap diri mereka sendiri.Kedua,
Kefokusan dalam memahami kondisi perasaan positif untuk situasi
yang dialami Mahasiswa merupakan komunikasi pada umumnya sangat
bentuk empati Dosen.Tatap mata, sikap penting untuk interaksi yang
memerhatikan dalam mendengar setiap efektif.Tidak ada yang lebih
curahan hati masalah yang dialami menyenangkan daripada berkomunikasi
mahasiswa dan kedekatan fisik. dengan orang yang tidak menikmati
interaksi atau tidak bereaksi secara
3. Sikap Mendukung Dosen Dalam menyenangkan terhadap situasi atau
Meningkatkan Prestasi Belajar suasana interaksi.
Mahasiswa
Masalah yang dialami Mahasiswa 5. Adanya Sikap Kesetaraan Dosen
membuat mental dan psikologi Terhadap Mahasiswa Yang Memiliki
Mahasiswa menurun dan menyebabkan Kekurangan
penurunan prestasi Rasa minder Mahasiswa merasa tidak
Mahasiswa.Dukungan dan dorongan mampu, kurang percaya diri, adanya
yang diberikan sangat dibutuhkan tekanan dan beban mental di lingkungan
Mahasiswa untuk membangkitkan asa sekitar khususnya dalam kegiatan
dan semngat belajar dan kuliah untuk belajar-mengajar saat kuliah di

13
kelas.Dalam setiap situasi, barangkali Mahasiswa yang tidak disiplin
terjadi ketidaksetaraan.Salah seorang Kemalasan yang menjadi penyebab saya
mungkin lebih pandai. Lebih kaya, lebih jarang masuk kuliah. Penurunan prestasi
tampan atau cantik, atau lebih atletis belajar yang mahasiswa alami terlihat
daripada yang lain. Tidak pernah ada saat ada di semester 5.Keluhan
dua orang yang benar-benar setara Mahasiswa yang rasakan adalah kurang
dalam segala hal. Terlepas dari sarana dan prasarana kampus, seperti
ketidaksetaraan ini, komunikasi halnya fasilitas penunjang yang kurang
interpersonal akan lebih efektif bila lengkap untuk kegiatan belajar
suasananya setara. Artinya,, harus ada mengajar, terbatasnya LCD atau
mahasiswa pengakuan sama-sama projector presentation dan pengeras
bernilai dan berharga, dan bahwa suara dalam dosen menjelaskan materi
masing-masing mahasiswa mempunyai atau dalam diskusi kelompok. Faktor
sesuatu yang penting untuk lain apa yang menyebabkan Mahasiswa
disumbangkan. Dalam suatu hubungan mengalami penurunan prestasi belajar.
interpersonal yang ditandai oleh Dikarenakan adanya gangguan atau
kesetaraan. noise adalah faktor lain penyebab
penurunan prestasi belajar saya,
Ketidak-sependapatan dan konflik lebih banyaknya jumlah mahasiswa di dalam
dillihat sebagai upaya untuk memahami kelas sehingga kelas tidak kondusif saat
perbedaan yang pasti ada daripada aktivitas belajar mengajar.
sebagai kesempatan untuk menjatuhkan Berisiknya suara dari luar seperti halnya
pihak lain. Kesetaraan tidak banyak mahasiswa lain yang di luar
mengharuskan kita menerima dan kelas yang ribut dan gangguan dari
menyetujui begitu saja semua perilaku tranportasi umum yang menyalakan
verbal dan nonverbal pihak lain. pengeras suara terlalu keras. Di samping
Kesetaraan berarti kita menerima pihak itu, Mahasiswa merasa dosen kurang
lain. adil.Ada beberapa dosen kurang adil
Kesimpulan yaitu dalam mengajar atau menerangkan
Setelah mengadakan penelitian dari dan memberi nilai, mereka seakan tidak
uraian pembahasan diatas, peneliti dapat netral atau pilih kasih terhadap beberapa
menyimpulkan beberapa kesimpulan mahasiswa.
sebagai berikut:
Dapat diketahui bahwa penurunan Saran
prestasi belajar yang Mahasiswa dan Melihat berbagai keluhan yang
Mahasiswi alami dilatabelakangi disampaikan oleh Mahasiswa dan
dengan adanya paksaanpihak dari orang Mahasiswi yang mengalami penurunan
tua dan dikarenakan fokus kuliah saya prestasi belajar. Maka dari itu, Peneliti
sudah terbagikarena Mahasiswa kuliah memberikan masukkan sebagai berikut:
sambil kerja untuk membantu kondisi 1. Untuk mengatasi penurunan prestasi
finansial atau perekonomian keuangan belajar dan meningkat prestasi belajar
keluarga serta pergaulan yang mahasiswa dan mahasiswi yang
Mahasiswa alami di kampus. Faktor menurun diperlukan Bapak dan Ibu
lainnya yang menyebabkan penurunan Dosen mengambil tindakan tegas
prestasi adalah ketidaksungguhan terhadap Mahasiswa dan Mahasiswi
Mahasiswa dalam berkuliah, cara kuliah yang indispliner agar Mahasiswa dan

14
Mahasiswi yang mengalami penurunan belajar dan mengajar di kelas saat
belajar ataupun bahkan Mahasiswa dan berkuliah dalam hal menerangkan atau
Mahasiswi yang berprestasi tidak menjelaskan materi kuliah yang seakan
menganggap sebelah mata atau tidak subjektif lebih berpihak ke beberapa
mengaggap rendah kedisiplinan dalam Mahasiswa. Tidak lagi tumpang tindih
berkuliah sehingga lebih lagi terhadap Mahasiswa dan Mahasiswi
meningkatkan prestasi belajar yang memiliki kekurangan dari segi
Mahasiswa dan mahasiswi. fisik, intelektual dan latar belakang
2. Untuk mendukung kualitas ekonomi keluarga.
pembelajaran dibutuhkan kelengkapan Demikianlah skripsi ini saya susun serta
fasilitas belajar dan belajar di kelas saat saya sampaikan, skripsi ini jauh dari
kuliah yang memadai. Membenahi kesempurnaan, lebih kurangnya dalam
sarana dan prasarana kampus dengan penyusunan maupun penyampaian saya
menambah fasilitas untuk kegiatan mohon maaf.Terima kasih atas kritik
belajar-mengajar saat perkuliahan. dan sarannya.
3. Situasi dan kondisi yang tidak
mendukung bukan hanya fasilitas
pembelajaran dalam kelas tetapi juga DAFTAR PUSTAKA
berbicara tentang kenyamanan saat
berkuliah agar lebih efektif lagi Adler, Ronald B. Adler. 2009.
jalannya perkuliahan. Gangguan dari Understanding Human Communication.
luar maupun dalam kelas mengurangi Oxford: Oxford University Press.
kefektifan belajar dan mengajar di
De Vito, Joseph, A, 1989.The Interpersonal
kelas. Gangguan atau ‘noise’
Communication Book, Professional Book,.
disebabkan oleh bisingnya alat
transportasi umum yang melewati _____________. 2013. Komunikasi
wilayah kampus dan berisiknya Antarmanusia. Kuliah Dasar. Jakarta.
mahasiswa dan mahasiswi yang diluar Professional Books.
kelas diperlukan adaya pengedap suara
seperti adanya karpet untuk meredam Djamarah, Bahri, Syaiful. 2004. Pola
suara dari luar kelas dan membenahi Komunikasi Orang Tua Dan Anak Dalam
kondisi fisik kampus seperti perbaikan Keluarga. Jakarta: PT. Reneka Cipta.
jendela, kursi, papan tulis dan lain Effendi, Onong Uchjana. 1993. Ilmu, Teori,
sebagainya. Dan Filsafat Komunikasi. Bandung:
4. Untuk mengatasi penurunan prestasi PT.Citra Aditya Bakri.
belajar dan meningkat prestasi belajar
mahasiswa dan mahasiswi yang ____________________. 1995. Komunikasi
menurun diperlukan adanya kesetaran Dan Modernisasi. Bandung.
dari pihak pengajar. Kesetaraan yang Hewitt, P.G. 2003. Conseptual Integrated
diberikan oleh Bapak dan Ibu Dosen Science Chemistry. San Francisco. Pearson
sangat mendukung peningkatan prestasi Education, Inc.
belajar Mahasiswa dan Mahasiswi yang
menurun. Bagi Mahasiswa dan Kurniawati, Rd. Nia Kania. 2014.
Mahasiswi yang merasa ada beberapa Komunikasi Antarpribadi; Konsep dan
Dosen yang menurut Mahasiswa dan Teori Dasar.Yogyakarta. Graha Ilmu. ISBN
Mahasiswi kurang adil dalam kegiatan 978-602-262-176-8.

15
Miller, G.R.,& Steinberg, M. (1975).
Between People A New Analysis Of
Interpersonal Communication. Chicago:
Science Research Associater.
Pearson, Judy C. Paul E. Nelson, Scott
Titsworth, Lynn Harter, Human
Communication, New York: The Mcgraw-
Hill Companies, 2011.
Rakhmat, Jalaludin. 2001. Metode
Penelitian Komunikasi: Contoh Analisis
Statistik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
____________________. Psikologi
Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya.
Soejanto, A. 2001.Psikologi Komunikasi.
Bandung, : Remaja Rosadakarya.
Sugiyono, Prof. (2016). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitaitif dan R&D. Bandung.
CV. ALFABETA. ISBN: 979-8433-64-0.
Sunarto, 2006. Ilmu Komunikasi Dan
Praktek. Jakarta :Rineka Cipta.
Tubbs, Stewart L. Sylvia Moss. 2001.
Human Communication.Bandung :Remaja
Rosda Karya.
_________________________________.
Human Communication :Konteks-Konteks
Komunikasi. 2001.

16

Anda mungkin juga menyukai