BIMBINGAN KLASIKAL
“KOMUNIKASI EFEKTIF”
Satuan Pendidikan : SMA ISLAM TERPADU GRANADA
Kelas/ Semester : XI/ Genap
Tahun Pelajaran : 2020/2021
Alokasi Waktu : 1 x 40 menit
Bidang Bimbingan : Sosial
Fungsi layanan : Pemahaman
1. TUJUAN LAYANAN
Peserta didik/konseli dapat memahami pentingnya komunikasi untuk menyampaikan pesan, ide
atau gagasan dalam hidup bermasyarakat
a. PELAKSANAAN
b.
KEGIATAN PENDAHULUAN
Guru membuat flayer berisi tautan undangan untuk mengikuti kegiatan layanan BK secara daring di youtube
dan membagikan tautan link video layanan menggunakan whatsaap
Guru menyapa dan mengecek kehadiran siswa, berdoa.
KEGIATAN INTI
Aplikasikan Guru BK mengajak peserta didik untuk berkomunikasi yang effektif menggunakan
bahas yang baik dan benar agar mudah dipahami.
Peserta didik menghilangkan kebiasaan buruk dalam berkomunikasi
Ukhrowi Guru BK mengajak peserta didik membaca dan memahami arti surah berikut:
“Dan hendaklah takut(hanya kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka
meninggalkan keturunan yang lemah dibelakang mereka, yang mereka
khawatirkan terhadap (kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka
bertaqwa kepada Allah dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang
benar (qaulan sadida)” (QS An Nisa:9)
KEGIATAN PENUTUP
PROSES HASIL
Antusiasme dan keterlibatan siswa dalam diskusi, siswa Siswa menuliskan hasil belajar/refleksi setelah mengikuti
menyelesaikan lkpd, dan mengetahui ciri pribadi yang bimbingan dengan mengisi angket evaluasi hasil di
berkarakter. http://bit.ly/EvahasilBK
4. EVALUASI
KOMUNIKASI EFEKTIF
a. Pengertian Komunikasi
Kegiatan komunikasi sudah menjadi sebagian besar kegiatan kita sehari-hari, mulai antar
teman atau pribadi, kelompok, organisasi atau massa. Kalau lebih teliti lagi banyak kegagalan dari
komunikasi yang kita lakukan. Bisa jadi bentuknya karena tujuan yang kita inginkan belum
tercapai, misalnya tercapainya kesepahaman, bertambahnya informasi, perubahan sikap pada
teman/orang lain.
Kegiatan komunikasi pada prinsipnya adalah aktivitas pertukaran ide atau gagasan.
Secara sederhana, kegiatan komunikasi dipahami sebagai kegiatan penyampaian dan penerimaan
pesan atau ide dari satu pihak ke pihak lain, dengan tujuan untuk mencapai kesamaan pAndangan
atas ide yang dipertukarkan tersebut.
Elemen-elemen yang terdapat dalam komunikasi adalah:
- Komunikator : orang yang menyampaikan pesan
- Pesan : ide atau informasi yang disampaikan
- Media : sarana komunikasi
- Komunikan : audience, pihak yang menerima pesan
- Umpan Balik : respon dari komunikan terhadap pesan yang diterimanya
Dalam kehidupan nyata mungkin ada yang menyampaikan pesan/ ide; ada yang menerima atau
mendengarkan pesan; ada pesan itu sendiri; ada media dan tentu ada respon berupa tanggapan
terhadap pesan. Secara ideal, tujuan komunikasi bisa menghasilkan kesepakatan-kesepakatan
bersama terhadap ide atau pesan yang disampaikan.
Fungsi Komunikasi
- Membangun Konsep Diri (Establishing Self-Concept)
- Eksistensi Diri (Self Existence)
- Kelangsungan Hidup (Live Continuity)
- Memperoleh Kebahagiaan (Obtaining Happiness)
- Terhindar dari Tekanan dan Ketegangan (Free from Pressure and Stress)
Kontak Mata
Hal pertama yang dilakukan seorang pembicara yang baik adalah menatap lawan bicara dan
mengambil jeda untuk memulai sebuah pembicaraan. Ini merupakan salah satu cara yang
membantu untuk menciptakan kesan baik pada lawan bicara. Usahakan mempertahankan kontak
mata sepanjang pembicaraan, agar lawan bicara Anda tak merasa diabaikan.
Ekspresi Wajah
Wajah merupakan cermin kepribadian individual. Ekspresi wajah mengungkapkan pikiran yang
sedang melintas pada diri seseorang. Sebagi contoh: sebuah senyum mengungkap keramah-
tamahan dan kasih-sayang ; Mengangkat alis mata menunjukan ekpresi heran. Semua emosi dan
berbagai macam tingkah manusia diekspresikan dalam emosi yang berbeda yang tergambar di
wajah. Jadi saat melakukan komunikasi tunjukan ekspresi bahwa Anda tertarik dengan bahan
pembicaraan.
Postur Tubuh
Setiap gerak-gerik tubuh saat berbicara mesti dikoordinasikan dengan kekuatan meyakinkan
dari Anda. Mereka bisa jadi semacam tambahan untuk cara efektif yang dapat ditangkap secara
visual daripada secara verbal. Sebagai contoh : menundukan kepala menunjukkan penyelesaian
pernyataan; mengangkat kepala menunjukkan akhir pertanyaan ; Terlalu sering menggerakan
bagian tubuh mengungkapkan sedang bergegas atau kebingungan. Untuk itu perhatikan gerak-
gerik Anda saat melakukan komunikasi dengan lawan bicara.
Selera Berbusana
Busana memiliki tugas penting dalam menimbulkan kesan. Orang yang berbusana sesuai
dengan struktur tubuh mereka nampak lebih menarik. Penampilan fisik seseorang dan busana
yang dikenakan membuat dampak pasti pada proses komunikasi. Kita semua berbusana dan
mungkin banyak diantara kita tak terlalu memperhatikan, namun hal kecil ini memiliki peran
untuk sebuah efektif. Jika kita memperhatikan bagaimana cara berbusana, hal itu akan
memperbaiki kemampun komunikasi kita.
Komunikasi efektif sangat layak Anda perhitungkan dalam membangun karir Anda. Dengan
komunikasi yang baik tentunya akan mendukung segala aktivitas kerja yang kita lakukan. Bidang
pekerjaan komunikasi seperti presenter dan sejenisnya sangat ditentukan oleh bagaimana cara
kita berkomunikasi dalam menyampaikan sesuatu. Banyak faktor yang dapat membuat apa yang
akan kita sampaikan menjadi lebih berkualitas. Seperti kesiapan mental, penguasaan bahan,
kelengkapan sarana pendukung serta hal-hal lainnya. Adakalanya Anda merasa ‘nervous’ hingga
untuk mengungkapkan sesuatu Anda malah kehilangan percaya diri. Berikut tips dasar dalam
berkomunikasi :
1. Gunakan kalimat seefektif mungkin
Uraikan isi pembicaraan dengan kalimat efektif dan langsung mengena pada sasaran. Hindari
mengungkapkan informasi detail yang kurang relevan, seperti, “Tadi sebelum menuju tempat ini
saya bertemu famili saya di suatu tempat….”. Biasanya lawan bicara Anda tidak akan peduli
dengan informasi yang tidak berhubungan dengan topik pembicaraan. Hindari penggunaan idiom
bahasa yang kurang/tidak dimengerti calon pendengar Anda.
2. Jangan mengungkapkan pengulangan ide/pokok bahasan
Jika Anda ingin mengungkapkan ide, entah pada bos atau dalam suatu rapat, ketahui lebih
dulu apakah ide tersebut sudah pernah diungkapkan oleh yang lain. Jika sudah, lebih baik Anda
tidak usah mengungkapkannya. Karena umumnya orang tidak akan tertarik mendengarkan
pengulangan sebuah ide. Dalam presentasi suatu analisa, usahakan tidak terjadi pengulangan
kalimat-kalimat yang merupakan teori ataupun kesimpulan. Aturlah urutan penyampaian agar
lebih fokus saat menyampaikannya.
3. Jangan berbicara terlalu lambat
Tutur kata yang terlalu pelan dan lamban hanya akan membuat lawan bicara Anda bosan dan
tidak sabar. Lagi pula gaya bicara Anda yang terlalu pelan akan mengesankan Anda ragu-ragu dan
tidak percaya diri. Karena itu bicaralah dengan nada yang optimis dan penuh percaya diri.
Namun yang patut kita ingat, bukan berarti Anda harus berbicara secara cepat tanpa ritme. Anda
harus pAndai menentukan ritme bicara, dimana harus berbicara dan dimana harus berhenti.
Ritme yang tepat dalam berkomunikasi tentunya didapat setelah Anda sering melakukan
latihan/pengalaman orasi yang cukup.
4. Hindari gumaman yang terlalu sering
Gumaman yang terlalu sering hanya akan mengganggu pembicaraan Anda. Lagipula lawan
bicara Anda akan merasa lelah menunggu kapan pembicaraan Anda selesai. Sebisa mungkin
minimalkan atau hilangkan gumaman seperti “ ehmmm…., eeee…., oooo…..", dsb. Hal ini juga
akan mengurangi respek calon pendengar Anda, karena Anda dinilai tidak menguasai materi
pembicaraan.
e. Hindari humor yang tidak perlu
Melontarkan humor memang sah-sah saja untuk menyegarkan suasana. Namun, Anda harus
tanggap membaca suasana setelah Anda mengungkapkan humor. Apakah lawan bicara Anda
benar-benar terpancing tertawa atau tertawa dengan terpaksa. Atau bahkan menunjukkan wajah
yang terganggu dengan humor Anda. Jika lawan bicara Anda tidak tertarik dengan humor Anda,
teruskan pembiraan kembali. Jangan memaksa lawan bicara untuk mentertawakan humor Anda
yang telah gagal. Dengan mempelajari dan melakukan tips diatas, Anda dapat bermokunikasi
secara lebih efektif sekaligus melatih diri Anda menjadi pribadi yang efektif. Ingat keefektifan
diperlukan dalam menyelesaikan setiap pekerjaan.
e. Tips Komunikasi yang Efektif
Komunikasi adalah pemecah masalah ketika kita mengalami konflik, konflik secara internal
maupun secara external, komunikasi membawa kita pada perubahan yang lebih baik, seorang
komunikator yang baik cenderung mampu membentuk opini publik, mampu menggerakkan
massa, mampu mengendalikan situasi dan mampu mengeksekusi sebuah gagasan menjadi sebuah
realita. Seorang komunikator yang baik sangat disegani oleh lawan maupun kawan, seorang
komunikator yang baik sangat diperhitungkan daam berbagai tatanan.
Komunikasi yang baik telah melahirkan beberapa penulis yang luar biasa, komunikasi yang
baik telah melahirkan pembicara - pembicara besar, hampir semua masalah dalam kehidupn
manusia cenderung berakar pada masalah komunikasi, ketidaksanggupan untuk menerima
kekurangan orang lain, ketidaksanggupan untuk menerima hal buruk orang lain, bahkan
ketidaksanggupan menerima kekurangan diri. Jika ingin mengubah hidup maka kita hanya perlu
memperbaiki komunikasi kita.
Bagaimana cara komunikasi yang baik ? Berikut tips cara berkomunikasi yang baik :
1. Kenali konsep diri Anda
2. Kenali kelebihan dan kekurangan Anda
3. Tetapkan tujuan komunikasi
4. Gali manfaat dari komunikasi yang akan terjadi
5. Buat draft pembicaraan
6. Kuasai topik pembicaraan
7. Hargai perbedaan pendapat
8. Menahan diri untuk menguasai pembicaraan
9. Pertahankan kontak mata
10.Empati terhadap situasi dan kondisi klien
11.Atur dan managemen nafas
12.Kontrol postur tubuh
13.Gunakan bahasa non verbal seperlunya
14.Gunakan bahasa yang sama - sama dimengerti
15.Cerahkan perbincangan dengan humor - humor segar
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KLASIKAL
“KECERDASAN EMOSIONAL”
Satuan Pendidikan : SMA ISLAM TERPADU GRANADA
Kelas/ Semester : XI/ Genap
Tahun Pelajaran : 2020/2021
Alokasi Waktu : 1 x 40 menit
Bidang Bimbingan : Pribadi
Fungsi layanan : Pemahaman
1. TUJUAN LAYANAN
Peserta didik/konseli dapat memahami tentang kecerdasan emosi dan pengendalian diri serta
pelunya mentaati norma dan peraturan yang berlaku
3. PELAKSANAAN
4.
KEGIATAN PENDAHULUAN
Guru membuat flayer berisi tautan undangan untuk mengikuti kegiatan layanan BK secara daring di youtube
dan membagikan tautan link video layanan menggunakan whatsaap
Guru menyapa dan mengecek kehadiran siswa, berdoa.
KEGIATAN INTI
Aplikasikan Peserta didik dapat mengendalikan emosi dan suasana hati dengan baik
Peserta didik mampu memotivasi diri sendiri
Duniawi Peserta didik terbiasa untuk sabar dan tidak mudah marah
Peserta didik menjadi pribadi yang pemaaf
Ukhrowi Guru BK mengajak peserta didik membaca dan memahami arti surah berikut:
“Yaitu orang-orang yang menafkahkan hartanya, baik di waktu lapang maupun
sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan kesalahan
orang. Allah meyukai orang-orang yang berbuat kebajikan” (QS.Ali Imran:134)
KEGIATAN PENUTUP
4.EVALUASI
PROSES HASIL
Antusiasme dan keterlibatan siswa dalam diskusi, siswa Siswa menuliskan hasil belajar/refleksi setelah mengikuti
menyelesaikan lkpd, dan mengetahui ciri pribadi yang bimbingan dengan mengisi angket evaluasi hasil di
berkarakter. http://bit.ly/EvahasilBK
Sejauh mana kecerdasan emosi Anda? Untuk mengetahuinya, kelima unsur di atas dapat
dijadikan barometer untuk mengukur apakah Anda termasuk orang yang cerdas secara emosi.
Berikut ini adalah hal-hal spesifik yang perlu dipahami dan dimiliki oleh orang-orang yang cerdas
secara emosi :
1. Mengatasi stress
Stres merupakan tekanan yang timbul akibat beban hidup. Stress dapat dialami oleh siapa
saja. Orang yang cerdas secara emosional mampu menghadapi kesulitan hidup dengan kepala
tegak, tegar dan tidak hanyut oleh emosi yang kuat. Cenderung menghadapi semua hal, bukannya
lari dan menghindar. Dapat mengelakkan pukulan sehingga tidak hancur dan tetap terkendali.
Mungkin sesekali terjatuh namun tidak terpuruk sehingga dapat berdiri tegak kembali.
2. Mengendalikan Dorongan Hati
Orang yang cerdas secara emosi tidak memakai prinsip “harus memiliki segalanya saat itu
juga”. Mengendalikan dorongan hati merupakan salah satu seni bersabar dan menukar rasa sakit
atau kesulitan saat ini dengan kesenangan yang jauh lebih besar dimasa yang akan datang.
Kecerdasan emosi penuh dengan perhitungan.
3. Mengelola Suasana Hati
Orang yang cerdas secara emosi tidak berada dibawah kekuasaan emosi. Mereka akan cepat
kembali bersemangat apapun situasi yang menghadang dan tahu cara menenangkan diri.
3. Memotivasi Diri
Orang dengan keterampilan ini cenderung sangat produktif dan efektif dalam hal apapun
yang mereka hadapi. Ada banyak cara untuk memotivasi diri sendiri antara lain dengan banyak
membaca buku atau artikel-artikel positif, “selftalk”, tetap fokus pada impian-impian, evaluasi diri
dan sebagainya.
4. Memahami Orang Lain
Menyadari dan menghargai perasaan-perasaan orang lain adalah hal terpenting dalam
kecerdasan emosi. Hal ini juga biasa disebut dengan empati. Empati bisa juga berarti melihat
dunia dari mata orang lain. Ini berarti juga dapat membaca dan memahami emosi-emosi orang
lain. Memahami perasaan orang lain tidak harus mendikte tindakan kita. Keuntungan dari
memahami orang lain adalah kita lebih banyak pilihan tentang cara bersikap dan memiliki
peluang lebih baik untuk berkomunikasi dan menjalin hubungan baik dengan orang lain.
5. Kemampuan Sosial
Memiliki perhatian mendasar terhadap orang lain. Orang yang mempunyai kemampuan
sosial dapat bergaul dengan siapa saja, menyenangkan dan tenggang rasa terhadap orang lain
ynag berbeda dengan dirinya. Orang-orang dengan kecerdasan emosi yang tinggi bisa membuat
orang lain merasa tentram dan nyaman berada didekatnya.
b. Pengendalian Diri
Pengendalian diri merupakan sikap, tindakan atau perilaku seseorang secara sadar baik
direncanakan atau tidak untuk mematuhi nilai dan norma sosial yang berlaku. Mengendalikan diri
tidaklah mudah, namun memberikan banyak manfaat. Sebelum lanjut ke penjelasan mengenai
cara-cara pengendalian diri yang dapat dilakukan dengan beberapa cara. Berikut adalah cara-
caranya :
Cara pertama adalah mengendalikan diri dengan menggunakan prinsip kemoralan.
Seperti menjaga sikap, ucapan, maupun menjaga dari pikiran-pikiran negative terhadap apapun
yang dihadapi. Setiap agama pasti mengajarkan kemoralan, misalnya tidak mencuri, tidak
membunuh, tidak menipu, tidak berbohong, tidak mabuk-mabukan, tidak melakukan tindakan
asusila. Saat ada dorongan hati untuk melakukan sesuatu yang negatif, coba larikan ke rambu-
rambu kemoralan. Apakah yang kita lakukan ini sejalan atau bertentangan dengan nilai-nilai moral
dan agama?
Cara kedua pengendalian diri adalah dengan menggunakan kesadaran. Kita sadar saat suatu
bentuk pikiran atau perasaan yang negatif muncul. Pada umumnya orang tidak mampu
menangkap pikiran atau perasaan yang muncul. Dengan demikian mereka langsung lumpuh dan
dikuasai oleh pikiran dan perasaan mereka. Misalnya, seseorang menghina atau menyinggung
kita. Kita marah. Nah, kalau kita tidak sadar atau waspada maka saat emosi marah ini muncul,
dengan begitu cepat, tiba-tiba kita sudah dikuasai kemarahan ini. Jika kesadaran diri kita bagus
maka kita akan tahu saat emosi marah ini muncul. Kita akan tahu saat emosi ini mulai
mencengkeram dan menguasai diri kita.
Kita tahu saat kita akan melakukan tindakan ”bodoh” yang seharusnya tidak kita lakukan.
Saat kita berhasil mengamati emosi maka kita dapat langsung menghentikan pengaruhnya. Kalau
masih belum bisa atau dirasa berat sekali untuk mengendalikan diri, larikan pikiran kita pada
prinsip moral. Biasanya kita akan lebih mampu mengendalikan diri. Bagaimana jika sudah
melakukan jurus satu, prinsip moral, dan jurus dua, kesadaran, ternyata kita tetap sulit
mengendalikan diri? Lakukan cara ketiga!
Cara ketiga yaitu dengan perenungan. Saat kita sudah benar-benar tidak tahan, mau
”meledak” karena dikuasai emosi, saat kita mau marah besar, coba lakukan perenungan.
Tanyakan pada diri sendiri pertanyaan, misalnya, berikut ini:
a. Apa sih untungnya saya marah?
b. Apakah benar reaksi saya seperti ini?
c. Mengapa saya marah ya? Apakah alasan saya marah ini sudah benar?
Kalau saya marah dan sampai melakukan tindakan yang ”bodoh”, nanti reputasi saya
rusak, kan saya yang rugi sendiri. Dengan melakukan perenungan, kerap kali maka kita akan
mampu mengendalikan diri. Prinsip kerjanya sebenarnya sederhana. Saat emosi aktif maka logika
kita nggak akan jalan. Demikian pula sebaliknya. Jadi, saat kita melakukan perenungan atau
berpikir secara mendalam maka kadar kekuatan emosi atau keinginan kita akan menurun
Cara keempat pengendalian diri adalah dengan menggunakan kesabaran. Emosi naik,
turun, timbul, tenggelam, datang, dan pergi seperti halnya pikiran. Saat emosi bergejolak sadari
bahwa ini hanya sementara. Usahakan tidak larut dalam emosi. Gunakan kesabaran, tunggu
sampai emosi ini surut, baru berpikir untuk menentukan tanggapan yang bijaksana dan
bertanggung jawab. Oh ya, tahukah Anda bahwa kata bertanggung jawab itu dalam bahasa Inggris
adalah responsibility, yang bila kita pecah menjadi response-ability atau kemampuan memberikan
respon? Kalau sudah menggunakan kesabaran masih juga belum bisa, bagaimana? Lakukan cara
kelima.
Cara kelima yaitu menyibukkan diri dengan pikiran atau aktivitas yang positif. Pikiran hanya
bisa memikirkan satu hal dalam suatu saat. Ibarat layar bioskop, film yang ditampilkan hanya bisa
satu film dalam suatu saat. Nah, film yang muncul di layar pikiran inilah yang mempengaruhi
emosi dan persepsi kita. Saat kita berhasil memaksa diri memikirkan hanya hal-hal yang positif
maka film di layar pikiran kita juga berubah. Dengan demikian pengaruh dari keinginan atau suatu
emosi akan mereda.
Adapun hal-hal yang harus dihindari antara lain :
1) Berbicara tidak sopan atau sering menggunakan kata-kata kasar. Seseorang yang sering
menggunakan kata-kata kasar akan otomatis mengeluarkan kata-kata kasar tersebut ketika ia
sedang dalam keadaan emosi dan secara otomatis pula mosinya justru akan terus berkobar.
2) Terlalu sering bermain game. Ini merupakan salah satu bentuk hawa nafsu yang sudah menjadi
kebiasaan dikalangan remaja bahkan anak-anak pada saat ini. Hasrat untuk bermain game
akan sulit dikendalikan sehingga kita akan terus-menerus melakukan ini.
3) Nafsu terhadap hal bersifat pornografi. Tidak jauh beda dengan penjelasan diatas (terlalu
sering bermain game). Hal ini dapat mengakibatkan seseorang semakin tersesat kedalam hal-
hal negative dan akan membuatnya semakin jauh dari agama dan Tuhannya.
4) Dengan menjauhi hal-hal tersebut diatas, akan membantu kita untuk bisa mengendalikan diri.
Contoh Sikap dan Perilaku Pengendalian Diri :
1. Dalam Keluarga
Hidup sederhana dan tidak suka pamer harta kekayaan dan kelebihannya.
Tidak mengganggu ketentraman anggota keluarga lain.
Tunduk dan taat terhadap aturan serta perintah orang tua.
1. Dalam Masyarakat
Mencari sahabat sebanyak-banyaknya dan membenci permusuhan
Saling menghormati dan menghargai orang lain
Mengutamakan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi
Mengikuti segara aturan yang berlaku dalam masyarakat
2. Dalam Lingkungan Sekolah
Patuh dan taat pada peraturan di sekolah
Menghormati dan menghargai teman, guru, karyawan, dll
Berani mengatakan tidak pada ajakan dan paksaan tawuran pelajar serta perbuatan
tercela
Hidup penuh kesederhanaan, tidak sombong dan gengsian
1. TUJUAN LAYANAN
Peserta didik/konseli dapat memahami dan menerima peran sosial pria dan wanita dengan norma
yang ada di masyarakat serta berprilaku sebagai pria dan wanita sesuai dengan norma masyarakat
3. PELAKSANAAN
4.
KEGIATAN PENDAHULUAN
Guru membuat flayer berisi tautan undangan untuk mengikuti kegiatan layanan BK secara daring di youtube
dan membagikan tautan link video layanan menggunakan whatsaap
Guru menyapa dan mengecek kehadiran siswa, berdoa.
KEGIATAN INTI
Aplikasikan Guru BK mengajak peserta didik untuk merespon pertama kali sebuah masalah
itu dengan tenang.
Peserta didik mampu melakukan problem solving saat menghadapi masalah
Duniawi Peserta didik terbiasa mampu menemukan alternatif pemecahan masalah secara
tepat
Ukhrowi Guru BK mengajak peserta didik membaca dan memahami arti surah berikut:
“Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya)”
(QS Al Baqarah:286)
KEGIATAN PENUTUP
4.EVALUASI
PROSES HASIL
Antusiasme dan keterlibatan siswa dalam diskusi, siswa Siswa menuliskan hasil belajar/refleksi setelah mengikuti
menyelesaikan lkpd, dan mengetahui ciri pribadi yang bimbingan dengan mengisi angket evaluasi hasil di
berkarakter. http://bit.ly/EvahasilBK
PROBLEM SOLVING
b. Mensikapi Masalah
Bagaimana cara Anda mensikapi terhadap masalah ?
Lari dari masalah?
Mengeluh?
Tidak tahu apa yang harus dilakukan?
Meminta bantuan kepada orang lain?
Menghadapi dan memecahkannya?
Setiap orang tidak mungkin dapat menyikapi masalahnya dengan tepat apabila ia tidak atau
belum mengenali masalah itu. Disamping itu ia harus mengenali sumber masalah yang dialami.
Pada umumnya masalah yang dialami setiap orang bersumber dari diri sendiri (internal) dan dapat
juga bersumber dari luar diri (eksternal).
Sebagai seorang siswa, masalah yang bersumber dari dalam diri sendiri meliputi kondisi
pribadi misalnya kecerdasan, bakat, fisik, nilai, kepribadian, keterampilan belajar dan sebagainya.
Sedangkan yang bersumber dari luar diri seperti kondisi pisik sosio emosional di lingkungan
keluarga dan sekolah (pencahayaan, kebersihan, sirkulasi udara hubungan dengan teman, dengan
guru dan lain sebagainya) sarana belajar pribadi dan sekolah. Bagaimanakah sikap Anda selama ini
menghadapi masalah?
Problem solving sama artinya dengan pemecahan masalah. Problem solving adalah suatu
pendekatan dalam menghadapi masalah. Problem solving juga merupakan suatu prosedur yang di
dalamnya terdapat langkah-langkah yang harus diikuti dalam memecahkan sebuah masalah yang
dihadapi seseorang sebagai perorangan atau seseorang sebagai pemimpin organisasi atau
anggota organisasi. Pernahkah anda menghadapi masalah ? Apakah masalah yang anda hadapi
masalah pribadi, social, belajar atau karier ? Bagaimana pemecahannya ? Atau langkah-langkah
apa yang anda tempuh setiap masalah yang anda hadapi ? Bagaimana hasilnya ? Siapa diantara
anda yang bisa mengungkapkan pendapatnya ?
Berikut gambaran problem solving dalam kesulitan belajar di bawah ini.
Memerlukan : Sebagai
- Kreativitas,
‘Tantangan’
- Wawasan luas
- Pemikiran,
- Imajinasi
Merumuskan Masalah
Untuk mengetahui hakekat daripada sesuatu masalah tidaklah mudah, karena masalah
yang sebenarnya dihadapi sering terselubung dalam berbagai bentuk berupa gejala-gejala yang
tampak dan tidak tampak. Oleh sebab itu diperlukan keahlian, pendidikan dan penglaman untuk
dapat mencari sebab akibat yang tepat guna mencari pemecahannya.
Demikian juga halnya dengan masalah yang perlu dipecahkan melalui satu keputusan. Apa
yang tampak seperti masalah dalam satu organisasi belum tentu merupakan masalah yang
sebenarnya. Yang terlihat itu mungkin hanya gejalanya saja, sedangkan hakekat yang
sebenarnya dari masalah itu perlu dipahami lebih mendalam.
Orang Amerika (Industriawan Charles F. Kattering) mengatakan “Suatu masalah yang sudah
didefinisikan dengan baik berarti sudah separoh terpecahkan”. Sebuah masalah dapat
dirumuskan dalam bentuk kalimat pertanyaan atau kalimat pernyataan.
Analisa Sebab-Akibat
Setiap masalah yang akan dipecahkan perlu diketahui sebab masalah itu terjadi dan
akibat/konsekuensi yang akan muncul bila tidak diatasi. Dalam menganalisa sebab-akibat dari
suatu masalah memerlukan pengetahuan dan pengalaman, memerlukan data dan fakta yang
jelas/akurat. Tanpa hal itu akan sulit mencari solusi dari masalah yang dihadapi. Hal ini
bertujuan untuk memperkecil resiko yang muncul dari sebuah keputusan yang akan diambil dari
pemecahan masalah yang dialami.
1. TUJUAN LAYANAN
Peserta didik/konseli memiliki pemahaman tentang pemanasan global (global warning) dan akibat
yang ditimbulkan, serta memiliki perasaan positif untuk mengurangi dampaknya
A. PELAKSANAAN
KEGIATAN PENDAHULUAN
B.
Guru membuat flayer berisi tautan undangan untuk mengikuti kegiatan layanan BK secara daring di youtube
dan membagikan tautan link video layanan menggunakan whatsaap
Guru menyapa dan mengecek kehadiran siswa, berdoa.
KEGIATAN INTI
Rumuskan Guru membagikan video tentang bisa kah kita menghentikan pemanasan global?
https://youtu.be/qtibq5NRUmE
Peserta didik dibentuk menjadi 6 kelompok untuk mencari, merumuskan,
mengumpulkan informasi, mempresentasikan tentang cara mengurangi
pemanasan global dimulai dari diri sendiri.
Aplikasikan Guru BK mengajak peserta didik untuk bijak menngunakan energi listrik, maupun
air, tidak membuang sampah sembarangan, dan tidak menggunakan kantong
plastik
Peserta didik mulai menggunakan alat-alat yang ramah lingkungan
Peserta didik mulai membentuk komunitas cinta lingkungan di sekolah
Ukhrowi Guru BK mengajak peserta didik membaca dan memahami arti surah berikut:
“Apabila telah tampak kerusakkan dimuka bumi, karena ulah tangan manusia,
maka manusia akan kembali ke jalan yang benar” (QS Alr Rum:41)
KEGIATAN PENUTUP
4.EVALUASI
PROSES HASIL
Antusiasme dan keterlibatan siswa dalam diskusi, siswa Siswa menuliskan hasil belajar/refleksi setelah mengikuti
menyelesaikan lkpd, dan mengetahui ciri pribadi yang bimbingan dengan mengisi angket evaluasi hasil di
berkarakter. http://bit.ly/EvahasilBK
PEMANASAN GLOBAL
1. TUJUAN LAYANAN
Peserta didik/konseli memiliki pemahaman akan pacaran dan dampak negatif dari pacaran
sehingga dapat memutuskan untuk memfokuskan diri pada tugas pokok belajar
3. PELAKSANAAN
4.
KEGIATAN PENDAHULUAN
Guru membuat flayer berisi tautan undangan untuk mengikuti kegiatan layanan BK secara daring di youtube
dan membagikan tautan link video layanan menggunakan whatsaap
Guru menyapa dan mengecek kehadiran siswa, berdoa.
KEGIATAN INTI
Aplikasikan Guru BK mengajak peserta berfikir tentang dampak negatif dari pacaran.
Peserta didik menjaga diri agar tidak pacaran
Duniawi Peserta didik terbiasa untuk menutup aurat serta menjaga diri dari syahwat/
kenikmatan sesaat
Peserta didik semakin dekat dengan Allah dan fokus untuk mengejar cita-cita dan
sukses pendidikan
Ukhrowi Guru BK mengajak peserta didik membaca dan memahami arti surah berikut:
“Dan janganlah kamu mendekati zina: sesungguhnya zina itu adalah suatu
perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk” (QS Al Isra:32)
KEGIATAN PENUTUP
4.EVALUASI
PROSES HASIL
Antusiasme dan keterlibatan siswa dalam diskusi, siswa Siswa menuliskan hasil belajar/refleksi setelah mengikuti
menyelesaikan lkpd, dan mengetahui ciri pribadi yang bimbingan dengan mengisi angket evaluasi hasil di
berkarakter. http://bit.ly/EvahasilBK
a. Tentang Pacaran
Menurut DeGenova & Rice (2005) pengertian pacaran adalah menjalankan suatu hubungan
dimana dua orang bertemu dan melakukan serangkaian aktivitas bersama agar dapat saling
mengenal satu sama lain. Menurut Bowman (1978) pacaran adalah kegiatan bersenang-senang
antara pria dan wanita yang belum menikah, dimana hal ini akan menjadi dasar utama yang dapat
memberikan pengaruh timbal balik untuk hubungan selanjutnya sebelum pernikahan di Amerika.
Benokraitis (1996) menambahkan bahwa pacaran adalah proses dimana seseorang bertemu
dengan seseorang lainnya dalam konteks sosial yang bertujuan untuk menjajaki kemungkinan
sesuai atau tidaknya orang tersebut untuk dijadikan pasangan hidup.
pengertian pacaran adalah serangkaian aktivitas bersama yang diwarnai keintiman (seperti
adanya rasa kepemilikan dan keterbukaan diri) serta adanya keterikatan emosi antara pria dan
wanita yang belum menikah dengan tujuan untuk saling mnengenal dan melihat kesesuaian
antara satu sama lain sebagai pertimbangan sebelum menikah.
Penyebab Pacaran di Usia Remaja
1. Globalisasi
Globalisasi yang paling mempengaruhi para remaja sekarang adalah globalisasi akibat
berkembangnya internet. Dari situlah para remaja mendapat dorongan untuk mencontoh budaya
bangsa barat yang tidak sesuai diterapkan di Indonesia seperti konsuntif, hedonisme dan gonta-
ganti pasangan hidup. Sehingga mendorong para remaja untuk berpacaran di usia dini.
2. Membuktikan diri cukup menarik
Pada saat ini, para remaja sudah melewati batas bergaul yang telah di tetapkan oleh orang
tua. Mereka sudah mengenal pacaran sejak awal masa remaja. Pacar, bagi mereka merupakan
salah satu bentuk gensi yang membanggakan. Selain itu, pacar merupakan sesuatu yang dapat
membuktikan bahwa mereka cukup menarik dan patut untuk mendapat perhatian dari lingkungan
sekelilingnya.
3. Adanya pengaruh kawan
Di kalangan remaja, memiliki banyak kawan merupakan salah satu bentuk prestasi tersendiri.
Makin banyak kawan, makin tinggi nilai mereka di mata teman-temannya. Akan tetapi, jika tidak
dapat dikendalikan, pergaulan itu akan menimbulkan kekecawaan. Sebab kawan dari kalangan
tertentu pasti juga mempunyai gaya hidup tertentu pula seperti halnya berpacaran. Apabila si
remaja berusaha mengikuti tetapi tidak sanggup memenuhinya maka remaja tersebut
kemunginan besar akan di jauhi oleh teman-temannya.