Anda di halaman 1dari 30

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)

BIMBINGAN KLASIKAL
“KOMUNIKASI EFEKTIF”
Satuan Pendidikan : SMA ISLAM TERPADU GRANADA
Kelas/ Semester : XI/ Genap
Tahun Pelajaran : 2020/2021
Alokasi Waktu : 1 x 40 menit
Bidang Bimbingan : Sosial
Fungsi layanan : Pemahaman

1. TUJUAN LAYANAN
Peserta didik/konseli dapat memahami pentingnya komunikasi untuk menyampaikan pesan, ide
atau gagasan dalam hidup bermasyarakat

2. MATERI, METODE, ALAT/MEDIA, DAN SUMBER MATERI


a. Materi : - Pengertian komunikasi
- Kebiasaan Positif dalam berkomunikasi
- Hal hal yang harus diperhatikan dalam berkomunikasi
- Tips Komunikasi efektif
b. Metode : Diskusi Kelompok
c. Alat/ Media : - Laptop, Handphone/ youtube, whatsaap, google form
d. Sumber Materi : Buku Bimbingan Konseling untuk SMA kelas 11

a. PELAKSANAAN
b.
KEGIATAN PENDAHULUAN

 Guru membuat flayer berisi tautan undangan untuk mengikuti kegiatan layanan BK secara daring di youtube
dan membagikan tautan link video layanan menggunakan whatsaap
 Guru menyapa dan mengecek kehadiran siswa, berdoa.

KEGIATAN INTI

Telaah  Peserta didik diberi panduan untuk, melihat, mengamati, membaca,


menuliskannya kembali dan menelaah.
 Peserta didik mengamati video tentang materi tentang komunikasi efektif
https://youtu.be/3dvLKX54D4E

Eksplorasi  Guru Bk memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi hal yang belum


dipahami/kurang jelas yang berkaitan dengan materi
 Guru Bk menanyakan pendapat siswa tentang isi video tersebut: Bagaimanakah
pendapat siswa tentang komunikasi efektif? Dan apa yang membuat komunikasi
menjadi tidak efektif?

Rumuskan  Guru membagikan video IKLAN tentang komunikasi.


https://youtu.be/pzpdOatNOzk
 Peserta didik dibentuk menjadi 6 kelompok untuk mencari, merumuskan,
mengumpulkan informasi, mempresentasikan tentang hal-hal apa saja yang perlu
diperhatikan dalam sebuah komunikasi?
Presentasika  Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok/individu secara bergantian.
 Mengemukakan pendapat atas presentasi yg dilakukan, Kemudian ditanggapi
n kembali oleh kelompok/ individu yang mempresentasikan.

Aplikasikan  Guru BK mengajak peserta didik untuk berkomunikasi yang effektif menggunakan
bahas yang baik dan benar agar mudah dipahami.
 Peserta didik menghilangkan kebiasaan buruk dalam berkomunikasi

Duniawi  Peserta didik terbiasa berkomunikasi dengan baik dan efektif


 Peserta didik mampu menjadikan karakter diri sebagai pintu gerbang meraih
keberhasilan karirnya

Ukhrowi  Guru BK mengajak peserta didik membaca dan memahami arti surah berikut:
 “Dan hendaklah takut(hanya kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka
meninggalkan keturunan yang lemah dibelakang mereka, yang mereka
khawatirkan terhadap (kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka
bertaqwa kepada Allah dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang
benar (qaulan sadida)” (QS An Nisa:9)

KEGIATAN PENUTUP

PROSES HASIL
Antusiasme dan keterlibatan siswa dalam diskusi, siswa Siswa menuliskan hasil belajar/refleksi setelah mengikuti
menyelesaikan lkpd, dan mengetahui ciri pribadi yang bimbingan dengan mengisi angket evaluasi hasil di
berkarakter. http://bit.ly/EvahasilBK

4. EVALUASI

Samarinda, 1 Juli 2020


Kepala SMA IT Granada Samarinda Guru BK

Abd. Wahab Syahrani, M.Pd Hasmi Marinda N.H, S.Pd


NIPY. 200307 1979 101 NIPY. 201707 1994 201
Lampiran 1. Uraian Materi

KOMUNIKASI EFEKTIF

a. Pengertian Komunikasi
Kegiatan komunikasi sudah menjadi sebagian besar kegiatan kita sehari-hari, mulai antar
teman atau pribadi, kelompok, organisasi atau massa. Kalau lebih teliti lagi banyak kegagalan dari
komunikasi yang kita lakukan. Bisa jadi bentuknya karena tujuan yang kita inginkan belum
tercapai, misalnya tercapainya kesepahaman, bertambahnya informasi, perubahan sikap pada
teman/orang lain.
Kegiatan komunikasi pada prinsipnya adalah aktivitas pertukaran ide atau gagasan.
Secara sederhana, kegiatan komunikasi dipahami sebagai kegiatan penyampaian dan penerimaan
pesan atau ide dari satu pihak ke pihak lain, dengan tujuan untuk mencapai kesamaan pAndangan
atas ide yang dipertukarkan tersebut.
Elemen-elemen yang terdapat dalam komunikasi adalah:
- Komunikator    : orang yang menyampaikan pesan
- Pesan                 : ide atau informasi yang disampaikan
- Media                : sarana komunikasi
- Komunikan       : audience, pihak yang menerima pesan
- Umpan Balik     : respon dari komunikan terhadap pesan yang diterimanya 
Dalam kehidupan nyata mungkin ada yang menyampaikan pesan/ ide; ada yang menerima atau
mendengarkan pesan; ada pesan itu sendiri; ada media dan tentu ada respon berupa tanggapan
terhadap pesan.  Secara ideal, tujuan komunikasi bisa menghasilkan kesepakatan-kesepakatan
bersama terhadap ide atau pesan yang disampaikan.
Fungsi  Komunikasi
- Membangun Konsep Diri (Establishing Self-Concept)
- Eksistensi Diri (Self Existence)
- Kelangsungan Hidup (Live Continuity)
- Memperoleh Kebahagiaan (Obtaining Happiness)
- Terhindar dari Tekanan dan Ketegangan (Free from Pressure and Stress)

b. Kebiasaan Positif dalam Berkomunikasi


Dalam kenyataan kehidupan sehari-hari, dimanapun dan kapanpun kita berada, serta dengan
siapapun kita berkomunikasi sering atau kadang-kadang terjadi pembiasaan sikap perilaku positif
secara spontanitas di saat diri kita berkomunikasi dengan orang lain. Pembiasaan dapat terjadi
dalam bentuk verbal, refleksi gerakan fisik, tampilan bahasa tubuh, dan lain sebagainya. Dalam
bentuk verbal, misalnya: disaat orang lain berbicara biasanya spontan kita berkata “IYE” atau
“IYA” dsb.Dalam bentuk gerakan fisik, misalnya: disaat kita berbicara ataukah orang lain berbicara
biasanya kedua tangan spontan pindah atau bergerak atau berada pada bagian depan bawah
perut, dsb. Dalam bentuk bahasa tubuh, misalnya: disaat orang lain berbicara biasanya secara
spontan posisi mulut dan bibir senyum simetris, dsb.
c. Kebiasaan Buruk Dalam Berkomunikasi
Dalam kenyataan kehidupan sehari-hari, dimanapun dan kapanpun kita berada, serta dengan
siapapun kita berkomunikasi sering atau kadang-kadang terjadi pembiasaan sikap perilaku positif
secara spontanitas di saat diri kita berkomunikasi dengan orang lain. Pembiasaan dapat terjadi
dalam bentuk verbal, refleksi gerakan fisik, tampilan bahasa tubuh, dan lain sebagainya.
Dalam bentuk verbal, misalnya: disaat orang lain berbicara biasanya spontan kita berkata
“Alla....Gayanya...” dsb. Dalam bentuk gerakan fisik, misalnya: disaat kita berbicara ataukah orang
lain berbicara biasanya kedua tangan spontan pindah atau bergerak atau berada pada bagian
depan bawah perut, dsb. Dalam bentuk bahasa tubuh, misalnya: disaat orang lain berbicara
biasanya secara spontan posisi mulut dan bibir senyum simetris

Bagaimana Menjadi Pembicara Efektif ?


Ada tiga macam perilaku berbicara dalam berkomunikasi yakni: perilaku agresif; perilaku
pasif dan perilaku asertif.
Perilaku berbicara agresif adalah cara berbicara yang bersifat konfrontasi, keras, kasar. Si pembicara
tidak tertarik akan apa yang dikatakan pendengar.
Perilaku pasif adalah kebalikan dari agresif. Si Pembicara berusaha menyenangkan lawan bicara,
cenderung berbicara secara halus, khawatir melakukan kesalahan.
Sedangkan Perilaku berbicara asertif adalah berbicara secara langsung, jujur, dan berorientasi pada
tujuan, menggunakan kemampuan mendengar aktif. Perilaku asertif cenderung membina sesuatu
dalam hubungan positif jangka panjang, saling menghormati dan saling memuaskan kepentingan
lawan bicara.

Pentingnya Memperhatikan Pesan dalam Komunikasi


Suatu kesalahan yang sering terjadi pada setiap pihak di saat proses komunikasi sedang
berlangsung sehingga menyebabkan komunikasi itu tidak efektif adalah tidak memperhatikan
pesan dengan baik ketika orang lain (pihak pertama sebagai pembicara). Kesalahan ini terjadi
hampir dialami oleh setiap orang terutama bilamana dalam kondisi tidak kondusif, misalnya
karena suasana bising, menghayal, kondisi lapar, tidak sehat, dan seterusnya. Bilamana hal terjadi,
maka kemungkinan banyak pula konsekuensi yang terjadi, diantaranya : merasa kecewa, tidak
dihargai, dan hubungan kurang harmonis, dan seterusnya. Anda sendiri bisa bayangkan
kemungkinan konsekuensi apa saja yang akan terjadi bilamana suatu pesan dalam komunikasi
tidak diperhatikan dengan baik
d. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam berkomunikasi
Bagiamana membangun sebuah komunikasi efektif tersebut, berikut beberapa hal yang
sebaiknya jadi pertimbangan untuk dikembangkan :

Kontak Mata
Hal pertama yang dilakukan seorang pembicara yang baik adalah menatap lawan bicara dan
mengambil jeda untuk memulai sebuah pembicaraan. Ini merupakan salah satu cara yang
membantu untuk menciptakan kesan baik pada lawan bicara. Usahakan mempertahankan kontak
mata sepanjang pembicaraan, agar lawan bicara Anda tak merasa diabaikan.
Ekspresi Wajah
Wajah merupakan cermin kepribadian individual. Ekspresi wajah mengungkapkan pikiran yang
sedang melintas pada diri seseorang. Sebagi contoh: sebuah senyum mengungkap keramah-
tamahan dan kasih-sayang ; Mengangkat alis mata menunjukan ekpresi heran. Semua emosi dan
berbagai macam tingkah manusia diekspresikan dalam emosi yang berbeda yang tergambar di
wajah. Jadi saat melakukan komunikasi tunjukan ekspresi bahwa Anda tertarik dengan bahan
pembicaraan.

Postur Tubuh
Setiap gerak-gerik tubuh saat berbicara mesti dikoordinasikan dengan kekuatan meyakinkan
dari Anda. Mereka bisa jadi semacam tambahan untuk cara efektif yang dapat ditangkap secara
visual daripada secara verbal. Sebagai contoh : menundukan kepala menunjukkan penyelesaian
pernyataan; mengangkat kepala menunjukkan akhir pertanyaan ; Terlalu sering menggerakan
bagian tubuh mengungkapkan sedang bergegas atau kebingungan. Untuk itu perhatikan gerak-
gerik Anda saat melakukan komunikasi dengan lawan bicara.

Selera Berbusana
Busana memiliki tugas penting dalam menimbulkan kesan. Orang yang berbusana sesuai
dengan struktur tubuh mereka nampak lebih menarik. Penampilan fisik seseorang dan busana
yang dikenakan membuat dampak pasti pada proses komunikasi. Kita semua berbusana dan
mungkin banyak diantara kita tak terlalu memperhatikan, namun hal kecil ini memiliki peran
untuk sebuah efektif. Jika kita memperhatikan bagaimana cara berbusana, hal itu akan
memperbaiki kemampun komunikasi kita.

Komunikasi efektif sangat layak Anda perhitungkan dalam membangun karir Anda. Dengan
komunikasi yang baik tentunya akan mendukung segala aktivitas kerja yang kita lakukan. Bidang
pekerjaan komunikasi seperti presenter dan sejenisnya sangat ditentukan oleh bagaimana cara
kita berkomunikasi dalam menyampaikan sesuatu. Banyak faktor yang dapat membuat apa yang
akan kita sampaikan menjadi lebih berkualitas. Seperti kesiapan mental, penguasaan bahan,
kelengkapan sarana pendukung serta hal-hal lainnya. Adakalanya Anda merasa ‘nervous’ hingga
untuk mengungkapkan sesuatu Anda malah kehilangan percaya diri. Berikut tips dasar dalam
berkomunikasi :
1. Gunakan kalimat seefektif mungkin
Uraikan isi pembicaraan dengan kalimat efektif dan langsung mengena pada sasaran. Hindari
mengungkapkan informasi detail yang kurang relevan, seperti, “Tadi sebelum menuju tempat ini
saya bertemu famili saya di suatu tempat….”. Biasanya lawan bicara Anda tidak akan peduli
dengan informasi yang tidak berhubungan dengan topik pembicaraan. Hindari penggunaan idiom
bahasa yang kurang/tidak dimengerti calon pendengar Anda.
2. Jangan mengungkapkan pengulangan ide/pokok bahasan
Jika Anda ingin mengungkapkan ide, entah pada bos atau dalam suatu rapat, ketahui lebih
dulu apakah ide tersebut sudah pernah diungkapkan oleh yang lain. Jika sudah, lebih baik Anda
tidak usah mengungkapkannya. Karena umumnya orang tidak akan tertarik mendengarkan
pengulangan sebuah ide. Dalam presentasi suatu analisa, usahakan tidak terjadi pengulangan
kalimat-kalimat yang merupakan teori ataupun kesimpulan. Aturlah urutan penyampaian agar
lebih fokus saat menyampaikannya.
3. Jangan berbicara terlalu lambat
Tutur kata yang terlalu pelan dan lamban hanya akan membuat lawan bicara Anda bosan dan
tidak sabar. Lagi pula gaya bicara Anda yang terlalu pelan akan mengesankan Anda ragu-ragu dan
tidak percaya diri. Karena itu bicaralah dengan nada yang optimis dan penuh percaya diri.
Namun yang patut kita ingat, bukan berarti Anda harus berbicara secara cepat tanpa ritme. Anda
harus pAndai menentukan ritme bicara, dimana harus berbicara dan dimana harus berhenti.
Ritme yang tepat dalam berkomunikasi tentunya didapat setelah Anda sering melakukan
latihan/pengalaman orasi yang cukup.
4. Hindari gumaman yang terlalu sering
Gumaman yang terlalu sering hanya akan mengganggu pembicaraan Anda. Lagipula lawan
bicara Anda akan merasa lelah menunggu kapan pembicaraan Anda selesai. Sebisa mungkin
minimalkan atau hilangkan gumaman seperti “ ehmmm…., eeee…., oooo…..", dsb. Hal ini juga
akan mengurangi respek calon pendengar Anda, karena Anda dinilai tidak menguasai materi
pembicaraan.
e. Hindari humor yang tidak perlu
Melontarkan humor memang sah-sah saja untuk menyegarkan suasana. Namun, Anda harus
tanggap membaca suasana setelah Anda mengungkapkan humor. Apakah lawan bicara Anda
benar-benar terpancing tertawa atau tertawa dengan terpaksa. Atau bahkan menunjukkan wajah
yang terganggu dengan humor Anda. Jika lawan bicara Anda tidak tertarik dengan humor Anda,
teruskan pembiraan kembali. Jangan memaksa lawan bicara untuk mentertawakan humor Anda
yang telah gagal. Dengan mempelajari dan melakukan tips diatas, Anda dapat bermokunikasi
secara lebih efektif sekaligus melatih diri Anda menjadi pribadi yang efektif. Ingat keefektifan
diperlukan dalam menyelesaikan setiap pekerjaan.
e. Tips Komunikasi yang Efektif
Komunikasi adalah pemecah masalah ketika kita mengalami konflik, konflik secara internal
maupun secara external, komunikasi membawa kita pada perubahan yang lebih baik, seorang
komunikator yang baik cenderung mampu membentuk opini publik, mampu menggerakkan
massa, mampu mengendalikan situasi dan mampu mengeksekusi sebuah gagasan menjadi sebuah
realita. Seorang komunikator yang baik sangat disegani oleh lawan maupun kawan, seorang
komunikator yang baik sangat diperhitungkan daam berbagai tatanan.
Komunikasi yang baik telah melahirkan beberapa penulis yang luar biasa, komunikasi yang
baik telah  melahirkan pembicara - pembicara besar, hampir semua masalah dalam kehidupn
manusia cenderung berakar pada masalah komunikasi, ketidaksanggupan untuk menerima
kekurangan orang lain, ketidaksanggupan untuk menerima hal buruk orang lain, bahkan
ketidaksanggupan menerima kekurangan diri. Jika ingin mengubah hidup maka kita hanya perlu
memperbaiki komunikasi kita.

Bagaimana cara komunikasi yang baik ? Berikut tips cara berkomunikasi yang baik :
1. Kenali konsep diri Anda
2. Kenali kelebihan dan kekurangan Anda
3. Tetapkan tujuan komunikasi
4. Gali manfaat dari komunikasi yang akan terjadi
5. Buat draft pembicaraan
6. Kuasai topik pembicaraan
7. Hargai perbedaan pendapat
8. Menahan diri untuk menguasai pembicaraan
9. Pertahankan kontak mata
10.Empati terhadap situasi dan kondisi klien
11.Atur dan managemen nafas
12.Kontrol postur tubuh
13.Gunakan bahasa non verbal seperlunya
14.Gunakan bahasa yang sama - sama dimengerti
15.Cerahkan perbincangan dengan humor - humor segar
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KLASIKAL
“KECERDASAN EMOSIONAL”
Satuan Pendidikan : SMA ISLAM TERPADU GRANADA
Kelas/ Semester : XI/ Genap
Tahun Pelajaran : 2020/2021
Alokasi Waktu : 1 x 40 menit
Bidang Bimbingan : Pribadi
Fungsi layanan : Pemahaman

1. TUJUAN LAYANAN
Peserta didik/konseli dapat memahami tentang kecerdasan emosi dan pengendalian diri serta
pelunya mentaati norma dan peraturan yang berlaku

2. MATERI, METODE, ALAT/MEDIA, DAN SUMBER MATERI


a. Materi : - Pengertian kecerdasan emosi
- Pengendalian emosi
- Manfaat pengendalian diri

b. Metode : Diskusi Kelompok


c. Alat/ Media : - Laptop, Handphone/ youtube, whatsaap, google form
d. Sumber Materi : Buku Bimbingan Konseling untuk SMA kelas 11

3. PELAKSANAAN
4.
KEGIATAN PENDAHULUAN

 Guru membuat flayer berisi tautan undangan untuk mengikuti kegiatan layanan BK secara daring di youtube
dan membagikan tautan link video layanan menggunakan whatsaap
 Guru menyapa dan mengecek kehadiran siswa, berdoa.

KEGIATAN INTI

Telaah  Peserta didik diberi panduan untuk, melihat, mengamati, membaca,


menuliskannya kembali dan menelaah.
 Peserta didik mengamati video tentang materi tentang pengendalian emosi
https://youtu.be/Qdujp2w6CM8

Eksplorasi  Guru Bk memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi hal yang belum


dipahami/kurang jelas yang berkaitan dengan materi
 Guru Bk menanyakan pendapat siswa tentang isi video tersebut: Bagaimanakah
pendapat siswa tentang kecerdasan emosi?

Rumuskan  Guru membagikan video IKLAN tentang pengendalian emosi


https://youtu.be/0UDDOZZHen8
 Peserta didik dibentuk menjadi 6 kelompok untuk mencari, merumuskan,
mengumpulkan informasi, mempresentasikan tentang hal-hal apa saja yang perlu
diperhatikan dalam pengendalian emosi?
 Guru Bk meminta masing-masing kelompok memperhatikan video tentang emosi
berikut
https://youtu.be/8LgPOTD79u4

Presentasika  Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok/individu secara bergantian.


 Mengemukakan pendapat atas presentasi yg dilakukan, Kemudian ditanggapi
n kembali oleh kelompok/ individu yang mempresentasikan.

Aplikasikan  Peserta didik dapat mengendalikan emosi dan suasana hati dengan baik
 Peserta didik mampu memotivasi diri sendiri

Duniawi  Peserta didik terbiasa untuk sabar dan tidak mudah marah
 Peserta didik menjadi pribadi yang pemaaf

Ukhrowi  Guru BK mengajak peserta didik membaca dan memahami arti surah berikut:
 “Yaitu orang-orang yang menafkahkan hartanya, baik di waktu lapang maupun
sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan kesalahan
orang. Allah meyukai orang-orang yang berbuat kebajikan” (QS.Ali Imran:134)

KEGIATAN PENUTUP

4.EVALUASI
PROSES HASIL
Antusiasme dan keterlibatan siswa dalam diskusi, siswa Siswa menuliskan hasil belajar/refleksi setelah mengikuti
menyelesaikan lkpd, dan mengetahui ciri pribadi yang bimbingan dengan mengisi angket evaluasi hasil di
berkarakter. http://bit.ly/EvahasilBK

Samarinda, 1 Juli 2020


Kepala SMA IT Granada Samarinda Guru BK

Abd. Wahab Syahrani, M.Pd Hasmi Marinda N.H, S.Pd


NIPY. 200307 1979 101 NIPY. 201707 1994 201
Lampiran 1. Uraian Materi

MENGENAL KECERDASAN EMOSI

a. Tentang Kecerdasan Emosi


Emosi adalah suatu hal yang begitu saja terjadi dalam hidup Anda. Anda menganggap
bahwa perasaan marah, takut, sedih, senang, benci, cinta, antusias, bosan, dan sebagainya adalah
akibat dari atau hanya sekedar respon Anda terhadap berbagai peristiwa yang terjadi pada Anda.
Membahas soal emosi maka sangat kait eratannya dengan kecerdasan emosi itu sendiri dimana
merupakan kemampuan seseorang untuk memotivasi diri sendiri, bertahan menghadap frustasi,
mengendalikan dorongan hati (kegembiraan, kesedihan, kemarahan, dan lain-lain) dan tidak
melebih-lebihkan kesenangan, mengatur suasana hati dan mampu mengendalikan stres.
Kecerdasan emosional juga mencakup kesadaran diri dan kendali dorongan hati, ketekunan,
semangat dan motivasi diri dan kendali dorongan hati, ketekunan, semangat dan motivasi diri,
empati dan kecakapan sosial. Keterampilan yang berkaitan dengan kecerdasan emosi antara lain
misalnya kemampuan untuk memahami orang lain, kepemimpinan, kemampuan membina
hubungan dengan orang lain, kemampuan berkomunikasi, kerjasama tim, membentuk citra diri
positif, memotivasi dan memberi inspirasi dan sebagainya.
Kecerdasan emosi adalah kemampuan untuk menenali perasaan diri sendiri, perasaan
orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri dan kemampuan mengelola emosi dengan baik
pada diri sendiri dan dalam hubungannya dengan orang lain.
Kecerdasan Emosisonal atau Emotional Quotient (EQ) semakin gperlu dicermati karena
kehidupan manusia semakin kompleks. Kompleksnya kehidupan manusia membawa dampak yang
buruk terhadap kehidupan emosional individu, hasil survey Daniel Goleman menunjukkan
kecenderungan yang sama di seluruh dunia, bahwa generasi sekarang lebih banyak mengalami
kesulitan emosional daripada generasi sebelumnya. Mereka lebih kesepian dan penurung, lebih
beringas dan kurang menghargai sopan santun, lebih gugup, mudah cemas, lebih meledak-ledak
(impulsif dan regresif).
EQ atau kecerdasan emosional itu tumbuh, dipupuk, dipelajari melalui proses belajar dan
direspons melalui pengalaman hidup sejak seseorang lahir hingga meninggal. Pertumbuhan dan
perkembangan EQ dapat dipengaruhi oleh lingkungan baik lingkungan keluarga maupun
masyarakat.
Menurut Daniel Goleman, ada beberapa kemampuan yang menyebabkan seseorang mempunyai EQ
tinggi. Kemampuan tersebut adalah :
1. Kemampuan memahami atau mengenali emosi diri, yaitu kesadaran diri untuk mengenali
perasaan apada waktu perasaan itu terjadi.
2. Kemampuan mengelola emosi, yaitu mampu menangani perasaan agar perasaan dapat
terungkap dengan tepat.
3. Kemampuan memotivasi diri, yaitu kemampuan untuk menata emosi untuk mencapai tujuan,
selalu meyakinkan diri sendiri, bergairah dan antusias.
4. Kemampuan mengenali emosi orang lain, yaitu kemampuan untuk dapat berempati terhadap
orang lain.
5. Kemampuan untuk membina hubungan, yaitu kemampuan untuk dapat menularkan
perasaan positif kepada orang lain.
Seseorang yang secara emosi tidak cerdas biasanya :
1. Bersifat agresif.
2. Cenderung berpikir negatif.
3. Malas dan lebih suka melakukan kegiatan untuk menyenangkan diri secara berlebihan.
4. Lebih mementingkan diri sendiri (egois).
5. Tidak mampu menentukan tujuan.
6. Cepat cemas dan depresi.
7. Menarik diri dari pergaulan.
8. Suka memanfaatkan kelemahan orang lain.
9. Tidak sopan.
10. Kurang percaya diri.
Seseorang yang secara emosi bermasalah tentu akan sulit untuk mempelajari sesuatu.
Remaja yang pemarah, cepat stress dan depresi biasanya malas untuk membuka diri dan
menerima pengalaman belajar baru.
Kecerdasan Emosi atau Emotional Quotient (EQ) meliputi kemampuan mengungkapkan
perasaan, kesadaran serta pemahaman tentang emosi dan kemampuan untuk mengatur dan
mengendalikannya. Kecerdasan emosi dapat juga diartikan sebagai kemampuan Mental yang
membantu kita mengendalikan dan memahami perasaan-perasaan kita dan orang lain yang
menuntun kepada kemampuan untuk mengatur perasaan-perasaan tersebut.
Jadi orang yang cerdas secara emosi bukan hanya memiliki emosi atau perasaan-perasaan,
tetapi juga memahami apa arti emosi dan perasaan tersebut. Dapat melihat diri sendiri seperti
orang lain melihat kita, mampu memahami orang lain seolah-olah apa yang dirasakan orang itu
kita rasakan juga.

Setidaknya ada 5 unsur yang membangun kecerdasan emosi, yaitu:


1. Memahami emosi-emosi sendiri
2. Mampu mengelola emosi-emosi sendiri
3. Memotivasi diri sendiri
4. Memahami emosi-emosi orang lain
5. Mampu membina hubungan sosial

Sejauh mana kecerdasan emosi Anda? Untuk mengetahuinya, kelima unsur di atas dapat
dijadikan barometer untuk mengukur apakah Anda termasuk orang yang cerdas secara emosi.
Berikut ini adalah hal-hal spesifik yang perlu dipahami dan dimiliki oleh orang-orang yang cerdas
secara emosi :
1. Mengatasi stress
Stres merupakan tekanan yang timbul akibat beban hidup. Stress dapat dialami oleh siapa
saja. Orang yang cerdas secara emosional mampu menghadapi kesulitan hidup dengan kepala
tegak, tegar dan tidak hanyut oleh emosi yang kuat. Cenderung menghadapi semua hal, bukannya
lari dan menghindar. Dapat mengelakkan pukulan sehingga tidak hancur dan tetap terkendali.
Mungkin sesekali terjatuh namun tidak terpuruk sehingga dapat berdiri tegak kembali.
2. Mengendalikan Dorongan Hati
Orang yang cerdas secara emosi tidak memakai prinsip “harus memiliki segalanya saat itu
juga”. Mengendalikan dorongan hati merupakan salah satu seni bersabar dan menukar rasa sakit
atau kesulitan saat ini dengan kesenangan yang jauh lebih besar dimasa yang akan datang.
Kecerdasan emosi penuh dengan perhitungan.
3. Mengelola Suasana Hati
Orang yang cerdas secara emosi tidak berada dibawah kekuasaan emosi. Mereka akan cepat
kembali bersemangat apapun situasi yang menghadang dan tahu cara menenangkan diri.

3. Memotivasi Diri
Orang dengan keterampilan ini cenderung sangat produktif dan efektif dalam hal apapun
yang mereka hadapi. Ada banyak cara untuk memotivasi diri sendiri antara lain dengan banyak
membaca buku atau artikel-artikel positif, “selftalk”, tetap fokus pada impian-impian, evaluasi diri
dan sebagainya.
4. Memahami Orang Lain
Menyadari dan menghargai perasaan-perasaan orang lain adalah hal terpenting dalam
kecerdasan emosi. Hal ini juga biasa disebut dengan empati. Empati bisa juga berarti melihat
dunia dari mata orang lain. Ini berarti juga dapat membaca dan memahami emosi-emosi orang
lain. Memahami perasaan orang lain tidak harus mendikte tindakan kita. Keuntungan dari
memahami orang lain adalah kita lebih banyak pilihan tentang cara bersikap dan memiliki
peluang lebih baik untuk berkomunikasi dan menjalin hubungan baik dengan orang lain.
5. Kemampuan Sosial
Memiliki perhatian mendasar terhadap orang lain. Orang yang mempunyai kemampuan
sosial dapat bergaul dengan siapa saja, menyenangkan dan tenggang rasa terhadap orang lain
ynag berbeda dengan dirinya. Orang-orang dengan kecerdasan emosi yang tinggi bisa membuat
orang lain merasa tentram dan nyaman berada didekatnya.

b. Pengendalian Diri
Pengendalian diri merupakan sikap, tindakan atau perilaku seseorang secara sadar baik
direncanakan atau tidak untuk mematuhi nilai dan norma sosial yang berlaku. Mengendalikan diri
tidaklah mudah, namun memberikan banyak manfaat. Sebelum lanjut ke penjelasan mengenai
cara-cara pengendalian diri yang dapat dilakukan dengan beberapa cara. Berikut adalah cara-
caranya :
Cara pertama adalah mengendalikan diri dengan menggunakan prinsip kemoralan.
Seperti menjaga sikap, ucapan, maupun menjaga dari pikiran-pikiran negative terhadap apapun
yang dihadapi. Setiap agama pasti mengajarkan kemoralan, misalnya tidak mencuri, tidak
membunuh, tidak menipu, tidak berbohong, tidak mabuk-mabukan, tidak melakukan tindakan
asusila. Saat ada dorongan hati untuk melakukan sesuatu yang negatif, coba larikan ke rambu-
rambu kemoralan. Apakah yang kita lakukan ini sejalan atau bertentangan dengan nilai-nilai moral
dan agama?
Cara kedua pengendalian diri adalah dengan menggunakan kesadaran. Kita sadar saat suatu
bentuk pikiran atau perasaan yang negatif muncul. Pada umumnya orang tidak mampu
menangkap pikiran atau perasaan yang muncul. Dengan demikian mereka langsung lumpuh dan
dikuasai oleh pikiran dan perasaan mereka. Misalnya, seseorang menghina atau menyinggung
kita. Kita marah. Nah, kalau kita tidak sadar atau waspada maka saat emosi marah ini muncul,
dengan begitu cepat, tiba-tiba kita sudah dikuasai kemarahan ini. Jika kesadaran diri kita bagus
maka kita akan tahu saat emosi marah ini muncul. Kita akan tahu saat emosi ini mulai
mencengkeram dan menguasai diri kita.
Kita tahu saat kita akan melakukan tindakan ”bodoh” yang seharusnya tidak kita lakukan.
Saat kita berhasil mengamati emosi maka kita dapat langsung menghentikan pengaruhnya. Kalau
masih belum bisa atau dirasa berat sekali untuk mengendalikan diri, larikan pikiran kita pada
prinsip moral. Biasanya kita akan lebih mampu mengendalikan diri. Bagaimana jika sudah
melakukan jurus satu, prinsip moral, dan jurus dua, kesadaran, ternyata kita tetap sulit
mengendalikan diri? Lakukan cara ketiga!
Cara ketiga yaitu dengan perenungan. Saat kita sudah benar-benar tidak tahan, mau
”meledak” karena dikuasai emosi, saat kita mau marah besar, coba lakukan perenungan.
Tanyakan pada diri sendiri pertanyaan, misalnya, berikut ini:
a.   Apa sih untungnya saya marah?
b.   Apakah benar reaksi saya seperti ini?
c.    Mengapa saya marah ya? Apakah alasan saya marah ini sudah benar?
Kalau saya marah dan sampai melakukan tindakan yang ”bodoh”, nanti reputasi saya
rusak, kan saya yang rugi sendiri. Dengan melakukan perenungan, kerap kali maka kita akan
mampu mengendalikan diri. Prinsip kerjanya sebenarnya sederhana. Saat emosi aktif maka logika
kita nggak akan jalan. Demikian pula sebaliknya. Jadi, saat kita melakukan perenungan atau
berpikir secara mendalam maka kadar kekuatan emosi atau keinginan kita akan menurun
Cara keempat pengendalian diri adalah dengan menggunakan kesabaran. Emosi naik,
turun, timbul, tenggelam, datang, dan pergi seperti halnya pikiran. Saat emosi bergejolak sadari
bahwa ini hanya sementara. Usahakan tidak larut dalam emosi. Gunakan kesabaran, tunggu
sampai emosi ini surut, baru berpikir untuk menentukan tanggapan yang bijaksana dan
bertanggung jawab. Oh ya, tahukah Anda bahwa kata bertanggung jawab itu dalam bahasa Inggris
adalah responsibility, yang bila kita pecah menjadi response-ability atau kemampuan memberikan
respon? Kalau sudah menggunakan kesabaran masih juga belum bisa, bagaimana? Lakukan cara
kelima.
Cara kelima yaitu menyibukkan diri dengan pikiran atau aktivitas yang positif. Pikiran hanya
bisa memikirkan satu hal dalam suatu saat. Ibarat layar bioskop, film yang ditampilkan hanya bisa
satu film dalam suatu saat. Nah, film yang muncul di layar pikiran inilah yang mempengaruhi
emosi dan persepsi kita. Saat kita berhasil memaksa diri memikirkan hanya hal-hal yang positif
maka film di layar pikiran kita juga berubah. Dengan demikian pengaruh dari keinginan atau suatu
emosi akan  mereda. 
Adapun hal-hal yang harus dihindari antara lain :
1) Berbicara tidak sopan atau sering menggunakan kata-kata kasar. Seseorang yang sering
menggunakan kata-kata kasar akan otomatis mengeluarkan kata-kata kasar tersebut ketika ia
sedang dalam keadaan emosi dan secara otomatis pula mosinya justru akan terus berkobar.
2) Terlalu sering bermain game. Ini merupakan salah satu bentuk hawa nafsu yang sudah menjadi
kebiasaan dikalangan remaja bahkan anak-anak pada saat ini. Hasrat untuk bermain game
akan sulit dikendalikan sehingga kita akan terus-menerus melakukan ini.
3) Nafsu terhadap hal bersifat pornografi. Tidak jauh beda dengan penjelasan diatas (terlalu
sering bermain game). Hal ini dapat mengakibatkan seseorang semakin tersesat kedalam hal-
hal negative dan akan membuatnya semakin jauh dari agama dan Tuhannya.
4) Dengan menjauhi hal-hal tersebut diatas, akan membantu kita untuk bisa mengendalikan diri.
Contoh Sikap dan Perilaku Pengendalian Diri :
1. Dalam Keluarga
 Hidup sederhana dan tidak suka pamer harta kekayaan dan kelebihannya.
 Tidak mengganggu ketentraman anggota keluarga lain.
 Tunduk dan taat terhadap aturan serta perintah orang tua.
1. Dalam Masyarakat
 Mencari sahabat sebanyak-banyaknya dan membenci permusuhan
 Saling menghormati dan menghargai orang lain
 Mengutamakan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi
 Mengikuti segara aturan yang berlaku dalam masyarakat
2. Dalam Lingkungan Sekolah
 Patuh dan taat pada peraturan di sekolah
 Menghormati dan menghargai teman, guru, karyawan, dll
 Berani mengatakan tidak pada ajakan dan paksaan tawuran pelajar serta perbuatan
tercela
 Hidup penuh kesederhanaan, tidak sombong dan gengsian

Manfaat Pengendalian Diri


Tanpa disadari, meskipun terlihat sederhana, namun upaya-upaya untuk mengendalikan tersebut
mampu menuai banyak manfaat apabila kita berhasil untuk mengendalikan diri. Manfaat yang
diperoleh dari keberhasilan seseorang dalam mengendalikan dirinya antara lain
1. Kita jadi mampu untuk meningkatkan kesabaran. Dengan kesabaran, dapat meningkatkan
komunikasi positif dilingkungan masyarakat sehingga di peroleh suasana tenang.
2. Akan lebih dapat menimbangkan pencukupan kebutuhan hidup  yang sesuai dengan
kemampuan diri dan meningkatkan rasa syukur atas nikmat yang di berikan oleh Tuhan
3. Dapat  mengurangi rasa gelisah, cemas, iri dan tidak puas yang dapat terjadi pada semua
tingkatan.
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KLASIKAL
“PROBLEM SOLVING REMAJA”
Satuan Pendidikan : SMA ISLAM TERPADU GRANADA
Kelas/ Semester : XI/ Genap
Tahun Pelajaran : 2020/2021
Alokasi Waktu : 1 x 40 menit
Bidang Bimbingan : Sosial
Fungsi layanan : Pemahaman

1. TUJUAN LAYANAN
Peserta didik/konseli dapat memahami dan menerima peran sosial pria dan wanita dengan norma
yang ada di masyarakat serta berprilaku sebagai pria dan wanita sesuai dengan norma masyarakat

2. MATERI, METODE, ALAT/MEDIA, DAN SUMBER MATERI


a. Materi : - Pengertian problem solving
- Cara mensikapi masalah
- Langkah-langkah pemecahan masalah

b. Metode : Diskusi Kelompok


c. Alat/ Media : - Laptop, Handphone/ youtube, whatsaap, google form
d. Sumber Materi : Buku Bimbingan Konseling untuk SMA kelas 11

3. PELAKSANAAN
4.
KEGIATAN PENDAHULUAN

 Guru membuat flayer berisi tautan undangan untuk mengikuti kegiatan layanan BK secara daring di youtube
dan membagikan tautan link video layanan menggunakan whatsaap
 Guru menyapa dan mengecek kehadiran siswa, berdoa.

KEGIATAN INTI

Telaah  Peserta didik diberi panduan untuk, melihat, mengamati, membaca,


menuliskannya kembali dan menelaah.
 Peserta didik mengamati video tentang materi tentang problem solving
https://youtu.be/Ac9uE84eHM

Eksplorasi  Guru Bk memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi hal yang belum


dipahami/kurang jelas yang berkaitan dengan materi
 Guru Bk menanyakan pendapat siswa tentang isi video tersebut: Bagaimanakah
pendapat siswa tentang problem solving? Dan apa yang kalian lakukan ketika
menghadapi masalah?

Rumuskan  Guru membagikan video cara mensikapi masalah


https://youtu.be/SrlYkx41wEE
https://youtu.be/qRi9drHS09A
 Peserta didik dibentuk menjadi 6 kelompok untuk mencari, merumuskan,
mengumpulkan informasi, mempresentasikan tentang cara mensikapi masalah.
Presentasika  Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok/individu secara bergantian.
 Mengemukakan pendapat atas presentasi yg dilakukan, Kemudian ditanggapi
n kembali oleh kelompok/ individu yang mempresentasikan.

Aplikasikan  Guru BK mengajak peserta didik untuk merespon pertama kali sebuah masalah
itu dengan tenang.
 Peserta didik mampu melakukan problem solving saat menghadapi masalah

Duniawi  Peserta didik terbiasa mampu menemukan alternatif pemecahan masalah secara
tepat

Ukhrowi  Guru BK mengajak peserta didik membaca dan memahami arti surah berikut:
 “Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya)”
(QS Al Baqarah:286)

KEGIATAN PENUTUP

4.EVALUASI

PROSES HASIL
Antusiasme dan keterlibatan siswa dalam diskusi, siswa Siswa menuliskan hasil belajar/refleksi setelah mengikuti
menyelesaikan lkpd, dan mengetahui ciri pribadi yang bimbingan dengan mengisi angket evaluasi hasil di
berkarakter. http://bit.ly/EvahasilBK

Samarinda, 1 Juli 2020


Kepala SMA IT Granada Samarinda Guru BK

Abd. Wahab Syahrani, M.Pd Hasmi Marinda N.H, S.Pd


NIPY. 200307 1979 101 NIPY. 201707 1994 201
Lampiran 1 Uraian Materi

PROBLEM SOLVING

a. Pengertian Problem Solving


Pengertian masalah atau problem yang dihadapi seseorang berbeda dengan orang lain.
Pengertian masalah yang dihadapi oleh seorang pemimpin berbeda dengan yang dihadapi oleh
seorang sarjana. Berbeda pula oleh seseorang sebagi pribadi dengan seseorang sebagai
pemimpin/anggota organisasi. Masalah dapat digambarkan sebagai suatu keadaan (terlihat atau
tidak terlihat) dimana antara yang diharapkan dengan kenyataan tidak sesuai. Antara apa yang
direncanakan dengan kenyataan tidak sesuai. Atau terdapat hambatan antara yang diinginkan
dengan keadaan sebenarnya. Masalah berbeda dengan keluhan. Keluhan merupakan akibat dari
masalah yang tidak jelas atau tidak teratasi/tidak terselesaikan. Keluhan yang dirasakan seseorang
dapat dijadikan pertanda seseorang sedang mengalami masalah yang tidak dikenali atau sebuah
masalah yang tidak dipecahkan.
Pengertian masalah atau problem yang dihadapi seseorang berbeda dengan orang lain.
Pengertian msalah yang dihadapi oleh seorang pemimpin berbeda dengan yang dihadapi oleh
seorang sarjana. Berbeda pula oleh seseorang sebagai pribadi dengan seseorang sebagai
pemimpin/anggota organisasi. Masalah dapat digambarkan sebagai suatu keadaan (terlihat atau
tidak terlihat) dimana antara yang diharapkan dengan kenyataan tidak sesuai. Antara apa yang
direncanakan dengan kenyataan tidak sesuai. Atau terdapat hambatan antara yang diinginkan
dengan keadaan sebenarnya. Masalah berbeda dengan keluhan. Keluhan biasanya merupakan
akibat dari masalah yang tidak jelas atau tidak teratasi/tidak terselesaikan. Keluhan yang
dirasakan seseorang dapat dijadikan pertanda seseorang sedang mengalami masalah yang tidak
dikenali atau sebuah masalah yang tidak dipecahkan. Masalah yang tidak dipecahkan akan dapat
menimbulkan masalah baru. Oleh sebab itu, setiap orang harus menyikapi setiap masalah yang
dialaminya.

b. Mensikapi Masalah
Bagaimana cara Anda mensikapi terhadap masalah ?
 Lari dari masalah?
 Mengeluh?
 Tidak tahu apa yang harus dilakukan?
 Meminta bantuan kepada orang lain?
 Menghadapi dan memecahkannya?
Setiap orang tidak mungkin dapat menyikapi masalahnya dengan tepat apabila ia tidak atau
belum mengenali masalah itu. Disamping itu ia harus mengenali sumber masalah yang dialami.
Pada umumnya masalah yang dialami setiap orang bersumber dari diri sendiri (internal) dan dapat
juga bersumber dari luar diri (eksternal).
Sebagai seorang siswa, masalah yang bersumber dari dalam diri sendiri meliputi kondisi
pribadi misalnya kecerdasan, bakat, fisik, nilai, kepribadian, keterampilan belajar dan sebagainya.
Sedangkan yang bersumber dari luar diri seperti kondisi pisik sosio emosional di lingkungan
keluarga dan sekolah (pencahayaan, kebersihan, sirkulasi udara hubungan dengan teman, dengan
guru dan lain sebagainya) sarana belajar pribadi dan sekolah. Bagaimanakah sikap Anda selama ini
menghadapi masalah?
Problem solving sama artinya dengan pemecahan masalah. Problem solving adalah suatu
pendekatan dalam menghadapi masalah. Problem solving juga merupakan suatu prosedur yang di
dalamnya terdapat langkah-langkah yang harus diikuti dalam memecahkan sebuah masalah yang
dihadapi seseorang sebagai perorangan atau seseorang sebagai pemimpin organisasi atau
anggota organisasi. Pernahkah anda menghadapi masalah ? Apakah masalah yang anda hadapi
masalah pribadi, social, belajar atau karier ? Bagaimana pemecahannya ? Atau langkah-langkah
apa yang anda tempuh setiap masalah yang anda hadapi ? Bagaimana hasilnya ? Siapa diantara
anda yang bisa mengungkapkan pendapatnya ?
Berikut gambaran problem solving dalam kesulitan belajar di bawah ini.

Problem Solving dalam Kesulitan Belajar

“Masalah & Kesulitan Belajar”

Memerlukan : Sebagai
- Kreativitas,
‘Tantangan’
- Wawasan luas
- Pemikiran,
- Imajinasi

Untuk membelajarkan seseorang/siswa, beberapa


masalah mungkin memerlukan perhatian ekstra, sebab
pada kenyataannya sesuatu yang menantang untuk
seseorang, belum tentu merupakan tantangan bagi
orang lain.
Pernahkah Anda menghadapi suatu masalah ? Dapatkah Anda mengemukakan contohnya ?
Apakah
11/01/2006 masalah yang Anda hadapi
PM, Amir masalah
& Rochayatin , 2006pribadi, sosial, belajar atau
6 karier? Bagaimanakah
kebiasaan Anda dalam menghadapi masalah yang pernah Anda hadapi ? Bagaimana
pemecahannya? Atau langkah-langkah apa yang Anda tempuh setiap masalah yang Anda hadapi ?
Bagaimana hasilnya? Siapa diantara Anda yang bisa mengungkapkan pendapatnya ?

c. Langkah-Langkah dalam Memecahkan Masalah


Dalam memecahkan masalah yang dialami perlu memahami langkah-langkah berikut :

MERUMUSKAN MASALAH YANG AKAN DIPECAHKAN

MENGANALISA SEBAB-AKIBAT DARI MASALAH

MENGHIMPUN BERBAGAI ALTERNATIF PEMECAHAN


MEMILIH ALTERNATIF YANG PALING TEPAT

MELAKSANAKAN PILIHAN DALAM BENTUK KEGIATAN


TERENCANA

BERHASIL ATAU GAGAL ?

Merumuskan Masalah
Untuk mengetahui hakekat daripada sesuatu masalah tidaklah mudah, karena masalah
yang sebenarnya dihadapi sering terselubung dalam berbagai bentuk berupa gejala-gejala yang
tampak dan tidak tampak. Oleh sebab itu diperlukan keahlian, pendidikan dan penglaman untuk
dapat mencari sebab akibat yang tepat guna mencari pemecahannya.
Demikian juga halnya dengan masalah yang perlu dipecahkan melalui satu keputusan. Apa
yang tampak seperti masalah dalam satu organisasi belum tentu merupakan masalah yang
sebenarnya. Yang terlihat itu mungkin hanya gejalanya saja, sedangkan hakekat yang
sebenarnya dari masalah itu perlu dipahami lebih mendalam.
Orang Amerika (Industriawan Charles F. Kattering) mengatakan “Suatu masalah yang sudah
didefinisikan dengan baik berarti sudah separoh terpecahkan”. Sebuah masalah dapat
dirumuskan dalam bentuk kalimat pertanyaan atau kalimat pernyataan.

Analisa Sebab-Akibat
Setiap masalah yang akan dipecahkan perlu diketahui sebab masalah itu terjadi dan
akibat/konsekuensi yang akan muncul bila tidak diatasi. Dalam menganalisa sebab-akibat dari
suatu masalah memerlukan pengetahuan dan pengalaman, memerlukan data dan fakta yang
jelas/akurat. Tanpa hal itu akan sulit mencari solusi dari masalah yang dihadapi. Hal ini
bertujuan untuk memperkecil resiko yang muncul dari sebuah keputusan yang akan diambil dari
pemecahan masalah yang dialami.

Menghimpun Alternatif Pemecahan


Kegiatan berikutnya ialah menentukan alternatif pemecahan, yaitu berbagai kemungkinan
yang dapat dipilih untuk dilaksanakan sebagai jalan keluardari masalah yang diahadapi.
Setiap alternatif harus dikaji faktor-faktor pendukung dan faktor penghambat yang ada
dalam setiap alternatif. Keuntungan apakah yang akan diperoleh apabila alternatif tersebut
menjadi pilihan atau sebaliknya kerugian/resiko apa yang akan muncul apabila alternatif
tersebut akan dipilih. Disamping itu juga harus diperhitungkan kekuatan kemauan dan
kemampuan untuk melaksanakannya untuk menghindari munculnya masalah baru.
Memilih Alternatifyang Paling Tepat
Ukuran alternatif yang paling tepat dapat dilihat dari segi biaya, waktu, sarana, kemampuan
dalam melaksanakan. Dengan kata lain apakah alternatif yang dipilih dapat mempermudah
tercapainya tujuan, dapat mengurangi kerugian, dapat mengurangi konflik dengan orang lain,
dapat memberikan kepuasan, mampu dan mau melaksanakannyadan sebagainya.

Melaksanakan Pilihan dalam Bentuk Kegiatan Terencana


Keputusan yang diambil akan dapat berfungsi memecahkan asalah apabila dapat dilaksanakan.
Oelh karena itu harus disusun rencana kegiatan pelaksanaannya. Keputusan yang diambil oleh
peroranganuntuk mengatasi masalah perorangan tetap memerlukan rencana kegiatan
pelaksanaannya, apalagi keputusan yang diambil oleh organisasi untuk keprluanmemecahkan
masalah organisasi yang pelaksanaannya melibatkan banyak orang, memerlukan koordinasi,
pengawasan, dan penggunaan biaya sangat perlu adanya rencana kegiatan yang matang agar
masalah dapat terpecahkan dan tidak muncul/mengurangi munculnya masalah bau yang lebih
rumit.
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KLASIKAL
“PEMANASAN GLOBAL DAN DAMPAKNYA”
Satuan Pendidikan : SMA ISLAM TERPADU GRANADA
Kelas/ Semester : XI/ Genap
Tahun Pelajaran : 2020/2021
Alokasi Waktu : 1 x 40 menit
Bidang Bimbingan : Sosial
Fungsi layanan : Pemahaman

1. TUJUAN LAYANAN
Peserta didik/konseli memiliki pemahaman tentang pemanasan global (global warning) dan akibat
yang ditimbulkan, serta memiliki perasaan positif untuk mengurangi dampaknya

2. MATERI, METODE, ALAT/MEDIA, DAN SUMBER MATERI


a. Materi : - Pengertian pemanasan global
- Dampak pemanasan Global
- Cara mengatasi/mengurangi pemanasan global

b. Metode : Diskusi Kelompok


c. Alat/ Media : - Laptop, Handphone/ youtube, whatsaap, google form
d. Sumber Materi : Buku Bimbingan Konseling untuk SMA kelas 11

A. PELAKSANAAN
KEGIATAN PENDAHULUAN
B.

 Guru membuat flayer berisi tautan undangan untuk mengikuti kegiatan layanan BK secara daring di youtube
dan membagikan tautan link video layanan menggunakan whatsaap
 Guru menyapa dan mengecek kehadiran siswa, berdoa.

KEGIATAN INTI

Telaah  Peserta didik diberi panduan untuk, melihat, mengamati, membaca,


menuliskannya kembali dan menelaah.
 Peserta didik mengamati artikel tentang pemanasan global
https://ditjenppi.menlhk.go.id/kcpi/index.php/video/231-pemanasan-global

Eksplorasi  Guru Bk memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi hal yang belum


dipahami/kurang jelas yang berkaitan dengan materi
 Guru Bk menanyakan pendapat siswa tentang isi artikel video tersebut:
Bagaimanakah pendapat siswa tentang pemanasan global yang sedang terjadi?
Dan bagaimana keadaan sekarang tentang pemanasan global apakah lebih baik
atau tambah parah? Apa saja yang penyebab pemanasan global?

Rumuskan  Guru membagikan video tentang bisa kah kita menghentikan pemanasan global?
https://youtu.be/qtibq5NRUmE
 Peserta didik dibentuk menjadi 6 kelompok untuk mencari, merumuskan,
mengumpulkan informasi, mempresentasikan tentang cara mengurangi
pemanasan global dimulai dari diri sendiri.

Presentasika  Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok/individu secara bergantian.


 Mengemukakan pendapat atas presentasi yg dilakukan, Kemudian ditanggapi
n kembali oleh kelompok/ individu yang mempresentasikan.

Aplikasikan  Guru BK mengajak peserta didik untuk bijak menngunakan energi listrik, maupun
air, tidak membuang sampah sembarangan, dan tidak menggunakan kantong
plastik
 Peserta didik mulai menggunakan alat-alat yang ramah lingkungan
 Peserta didik mulai membentuk komunitas cinta lingkungan di sekolah

Duniawi  Peserta didik terbiasa menjaga kebersihan lingkungan


 Peserta didik memanfaatkan sumber daya alam dengan bijak

Ukhrowi  Guru BK mengajak peserta didik membaca dan memahami arti surah berikut:
 “Apabila telah tampak kerusakkan dimuka bumi, karena ulah tangan manusia,
maka manusia akan kembali ke jalan yang benar” (QS Alr Rum:41)

KEGIATAN PENUTUP

4.EVALUASI

PROSES HASIL
Antusiasme dan keterlibatan siswa dalam diskusi, siswa Siswa menuliskan hasil belajar/refleksi setelah mengikuti
menyelesaikan lkpd, dan mengetahui ciri pribadi yang bimbingan dengan mengisi angket evaluasi hasil di
berkarakter. http://bit.ly/EvahasilBK

Samarinda, 1 Juli 2020


Kepala SMA IT Granada Samarinda Guru BK

Abd. Wahab Syahrani, M.Pd Hasmi Marinda N.H, S.Pd


NIPY. 200307 1979 101 NIPY. 201707 1994 201
Lampiran 1. Uraian Materi

PEMANASAN GLOBAL

A. Pengertian Pemanasan Global


Pengertian pemanasan global (global warming) banyak didefinisikan para ahli dimana proses,
penyebab, dampak/akibat dan cara mengatasi merupakan hal yang paling penting dalam kajian
seputar pemanasan global. Kita semua tahu dampaknya sangat  membahayakan bagi kesehatan
bumi kita dan tentu berdampak bagi seluruh penghuni bumi. Pertama-tama mari kita membahas
Pengertian Pemanasan Global. Secara Umum, Pemanasan Global (Global Warming) adalah
peristiwa meningkatnya suhu rata-rata pada lapisan atmosfer dan permukaan bumi. 
Menurut berbagai penelitian, pada saat ini suhu di permukaan bumi sudah menunjukkan
peningkatan yang sangat drastis yaitu sekitar 0,6°C yang terjadi dalam satu abad terakhir.
Peningkatan yang terbilang dan terlihat kecil, namun dampak pemanasan global sangat besar bagi
Bumi dan kehidupan di Bumi. Dalam gejala-gejala atau tanda-tanda terjadinya pemanasan global
dapat kita amati dan rasakan. Gejala-gejala pemanasan global adalah  pergantian musim yang
sulit kita prediksi, sering terjadinya angin puting beliung, terumbu karang yang memutih, dan
banjir dan kekeringan di wilayah yang tidak biasa mengalaminya.

Penyebab Pemanasan Global (Global Warming)


Banyak para ahli yang mengemukakan pendapat mengenai penyebab atau faktor-faktor terjadinya
pemanasan global. Menurut para ahli bahwa pemanasan permukaan Bumi terjadi karena
meningkatnya gas rumah kaca di atmosfer yang merangkap panas, tidak hanya itu, ada banyak
lagi penyebab terjadinya pemanasan global yang perlu teman-teman ketahui dalam memperbaiki
dan menanggulangi hal tersebut. Penyebab Pemanasan Global adalah sebagai berikut... 
 Efek Rumah Kaca : efek rumah kaca adalah proses atmosfer menghangatkan planet. efek
rumah kaca terjadi akibat panas yang dipantulkan ke permukaan bumi terperangkap oleh
gas-gas di atmosfer, sehingga tidak dapat diteruskan ke luar angkasa, melainkan dipantulkan
kembali ke permukaan Bumi. Efek rumah kaca memiliki manfaat bagi makhluk hidup di Bumi,
namun  jika berlebihan berbahaya kehidupan di Bumi karena dapat mempengaruhi dan
mengganggu iklim. 
 Meningkatnya Gas Rumah Kaca : Gas-gas memiliki sifat yang memerangkap panas, sehingga
panas yang terpantul dari permukaan bumi tidak dapat diteruskan ke cahaya akibat dari gas
tersebut, gas-gas tersebut adalah gas rumah kaca. Gas yang paling berperan adalah karbon
dioksida (CO2). penyebab meningkatnya karbon dioksida adalah pembakaran bahan bakar
batu bara, pembakaran minyak bumi, pembakaran gas alam. 
 Penggunaan CFC yang Tidak Terkontrol : CFC atau Cloro Flour Carbon adalah bahan kimia
yang digabungkan menjadi sebuah bahan untuk memproduksi peralatan, terkhusus pada
peralatan rumah tangga. CFC terdapat pada kulkas dan AC. 
 Polusi Kendaraan berbahan bakar bensin : Kendaraan memberikan penyebab terbesar
dalam terjadi pemanasan global. Polusi yang dihasilkan kendaraan berbahan bakar bensin
seperti motor, mobil dan kendaraan lainnya dimana dari hasil pembuangannya menghasilkan
gas karbon dioksida yang berlebihan. Gas karbon dioksida merupakan penyebab utama
terjadinya pemanasan global karena karbon dioksida adalah gas yang memerangkap panas
sehingga tidak dapat keluar ke angkasa. 
 Polusi Metana oleh Pertanian, Perkebunan, dan Peternakan : Gas metana menempati
urutan kedua sebagai penyebab utama terjadinya pemanasan global. Gas metana dapat
berasal dari bahan-bahan organik yang kekurangan oksigen dari hasil pemecahan bakteri
seperti di persawahan, sedangkan pada peternakan, seperti usus hewan ternak,
meningkatnya produksi hewan ternak maka meningkatnya pula gas metana yang dilepaskan
ke permukaan bumi. 
 Pengrusakan Hutan : Hutan berfungsi dalam menyerap karbon dioksida dan mengeluarkan
oksigen, jika hutan rusak akibat dari penebangan dan pembakaran, maka yang terjadi adalah
jumlah karbon dioksida yang diserap oleh hutan sedikit, dan semakin banyak karbon yang
berkumpul di atmosfer yang menyebabkan terjadinya pemanasan global. 
 Pemboroson Energi Listrik :Energi listrik sebagian besar kita gunakan adalah hasil
pembakaran dari pembakaran minyak bumi dan batu bara, dimana hasil pembakaran
tersebut menghasilkan karbon dioksida 
 Populasi Kendaraan yang Terus Meningkat : Meningkatnya jumlah kendaraan maka karbon
dioksida pun yang dihasilkan dari kendaraan tersebut akan bertambah banyak dan tentu saja
menimbulkan pemanasan global. 
 Pembakaran Sampah Secara Berlebihan : Pembakaran sampah berlebihan yang dilakukan
secara massal akan menyebabkan terjadinya pemanasan global karena dari hasil pembakaran
sampah tersebut adalah gas metana, yang dapat memerangkap panas. 

b. Dampak Pemanasan Global (Global Warming)


Pemanasan global mempunyai dampak/ akibat yang sangat luas yang tentunya memberikan
pengaruh bagi kehidupan di bumi, terutama kehidupan manusia. Dampak pemanasan global
adalah sebagai berikut... 
 Gunung-gunung es akan mencair 
 Curah hujan akan meningkat dan badai akan sering terjadi
 Air tanah cepat menguap yang akan menyebabkan kekeringan
 Angin akan bertiup lebih kencang dengan pola yang berbeda-beda yang dapat membentuk
angin puting beliung
 Cuaca menjadi sulit diprediksi dan lebih ekstrem, baik itu hujan ekstrem atau kekeringan
ekstrem
 Kenaikan permukaan laut yang sangat banyak akan menyebabkan Tsunami, banjir dan pulau-
pulau akan tenggelam. 
 Menyebabkan kekeringan di wilayah pertanian sehingga tanaman akan rusak 
 Dapat mengakibatkan gagal panen akibat dari cuaca yang ekstem dengan terjadi banjir yang
mengakibatkan tanaman pertanian akan terendam
 Meningkatnya hama pangan akibat dari perubahan iklim 
 Populasi hewan dan tumbuhan akan menurun 
 Meluasnya berbagai penyakit yang dapat menyerang manusia seperti DBD, malaria. 
 Meningkatnya kasus orang meninggal akibat dari cuaca yang panas seperti jantung, stroke,
dehidrasi, dan stress.

c. Cara Mengatasi atau Mengurangi Global Warming


Apa yang dapat dilakukan Remaja dalam Mengatasi atau mengurangi Global Warming
1. Mengurangi pemakaian bahan yang dapat memicu GRK, seperti :
a. Mengurangi pemakaian spray (parfum,pengharum ruangan, obat nyamuk dll)
b. Mengurangi pemakaian kendaraan bermotor, atau mengurangi gas emisi pada
kendaraan bermotor
c. Tidak merokok
d. Mengurangi kegiatan pembakaran (membakar sampah dll)
2. Melakukan kegiatan cinta lingkungan
1. Menanam pohon yang banyak menyerap CO2 seperti ; Biola cantik, Tali pecut.
2. Menanam pohon yang banyak mengikat air seperti manggis
3. Mengadakan kegiatan BAKTI SOSIAL seperti turut melakukan penghijauan di lahan
gundul
4. Membuat taman di sekolah maupun di rumah
3. Menghemat energi
a. Menghemat pemakaian listrik, seperti mematikan lampu jika tidak dipakai
b. Mempelopori penggunaan energi alternatif seperti penggunaan energi matahari, energi
angin, energi air `
4. Mengolah Sampah
a. Mengolah sampah organik menjadi pupuk
b. Mengolah sampah an organik seperti plastik dll untuk dijadikan barang yang bisa di pakai
kembali
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KLASIKAL
“DAMPAK PACARAN DIKALANGAN REMAJA”
Satuan Pendidikan : SMA ISLAM TERPADU GRANADA
Kelas/ Semester : XI/ Genap
Tahun Pelajaran : 2020/2021
Alokasi Waktu : 1 x 40 menit
Bidang Bimbingan : Sosial
Fungsi layanan : Pemahaman

1. TUJUAN LAYANAN
Peserta didik/konseli memiliki pemahaman akan pacaran dan dampak negatif dari pacaran
sehingga dapat memutuskan untuk memfokuskan diri pada tugas pokok belajar

2. MATERI, METODE, ALAT/MEDIA, DAN SUMBER MATERI


b. Materi : - Tentang Pacaran
- Dampak pacaran di usia remaja
- Dampak negatif pacaran bagi remaja

b. Metode : Diskusi Kelompok


c. Alat/ Media : - Laptop, Handphone/ youtube, whatsaap, google form
d. Sumber Materi : Buku Bimbingan Konseling untuk SMA kelas 11

3. PELAKSANAAN
4.
KEGIATAN PENDAHULUAN

 Guru membuat flayer berisi tautan undangan untuk mengikuti kegiatan layanan BK secara daring di youtube
dan membagikan tautan link video layanan menggunakan whatsaap
 Guru menyapa dan mengecek kehadiran siswa, berdoa.

KEGIATAN INTI

Telaah  Peserta didik diberi panduan untuk, melihat, mengamati, membaca,


menuliskannya kembali dan menelaah.
 Peserta didik mengamati dan membaca materi tentang realita remaja pacaran,
serta pandangan islam tentang pacaran

Eksplorasi  Guru Bk memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi hal yang belum


dipahami/kurang jelas yang berkaitan dengan materi
 Guru Bk menanyakan pendapat siswa tentang: Bagaimana pendapat siswa
tentang pacaran? Dan dampaknya bagi kehidupan peserta didik?

Rumuskan  Guru membagikan video berita.


https://youtu.be/ay3Nkhu1Ydc
 Peserta didik dibentuk menjadi 6 kelompok untuk mencari, merumuskan,
mengumpulkan informasi, mempresentasikan tentang hal-hal apa saja yang
menyebabkan peristiwa seperti berita diatas dapat terjadi?

Presentasika  Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok/individu secara bergantian.


 Mengemukakan pendapat atas presentasi yg dilakukan, Kemudian ditanggapi
n kembali oleh kelompok/ individu yang mempresentasikan.

Aplikasikan  Guru BK mengajak peserta berfikir tentang dampak negatif dari pacaran.
 Peserta didik menjaga diri agar tidak pacaran

Duniawi  Peserta didik terbiasa untuk menutup aurat serta menjaga diri dari syahwat/
kenikmatan sesaat
 Peserta didik semakin dekat dengan Allah dan fokus untuk mengejar cita-cita dan
sukses pendidikan

Ukhrowi  Guru BK mengajak peserta didik membaca dan memahami arti surah berikut:
 “Dan janganlah kamu mendekati zina: sesungguhnya zina itu adalah suatu
perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk” (QS Al Isra:32)

KEGIATAN PENUTUP

4.EVALUASI
PROSES HASIL
Antusiasme dan keterlibatan siswa dalam diskusi, siswa Siswa menuliskan hasil belajar/refleksi setelah mengikuti
menyelesaikan lkpd, dan mengetahui ciri pribadi yang bimbingan dengan mengisi angket evaluasi hasil di
berkarakter. http://bit.ly/EvahasilBK

Samarinda, 1 Juli 2020


Kepala SMA IT Granada Samarinda Guru BK

Abd. Wahab Syahrani, M.Pd Hasmi Marinda N.H, S.Pd


NIPY. 200307 1979 101 NIPY. 201707 1994 201
Lampiran 1. Uraian Materi

DAMPAK PACARAN DIKALANGAN REMAJA

a. Tentang Pacaran
Menurut DeGenova & Rice (2005) pengertian pacaran adalah menjalankan suatu hubungan
dimana dua orang bertemu dan melakukan serangkaian aktivitas bersama agar dapat saling
mengenal satu sama lain. Menurut Bowman (1978) pacaran adalah kegiatan bersenang-senang
antara pria dan wanita yang belum menikah, dimana hal ini akan menjadi dasar utama yang dapat
memberikan pengaruh timbal balik untuk hubungan selanjutnya sebelum pernikahan di Amerika.  
Benokraitis (1996) menambahkan bahwa pacaran adalah proses dimana seseorang bertemu
dengan seseorang lainnya dalam konteks sosial yang bertujuan untuk menjajaki kemungkinan
sesuai atau tidaknya orang tersebut untuk dijadikan pasangan hidup.
pengertian pacaran adalah serangkaian aktivitas bersama yang diwarnai keintiman (seperti
adanya rasa kepemilikan dan keterbukaan diri) serta adanya keterikatan emosi antara pria dan
wanita yang belum menikah dengan tujuan untuk saling mnengenal dan melihat kesesuaian
antara satu sama lain sebagai pertimbangan sebelum menikah.
Penyebab Pacaran di Usia Remaja
1.    Globalisasi
Globalisasi yang paling mempengaruhi para remaja sekarang adalah globalisasi akibat
berkembangnya internet. Dari situlah para remaja mendapat dorongan untuk mencontoh budaya
bangsa barat yang tidak sesuai diterapkan di Indonesia seperti konsuntif, hedonisme dan gonta-
ganti pasangan hidup. Sehingga mendorong para remaja untuk berpacaran di usia dini.
2.   Membuktikan diri cukup menarik
Pada saat  ini, para remaja sudah  melewati batas bergaul yang telah di tetapkan oleh orang
tua. Mereka sudah mengenal pacaran sejak awal masa remaja. Pacar, bagi mereka merupakan
salah satu bentuk gensi yang membanggakan. Selain itu, pacar merupakan sesuatu yang dapat
membuktikan bahwa mereka cukup menarik dan patut untuk mendapat perhatian dari lingkungan
sekelilingnya.
3.      Adanya pengaruh kawan
Di kalangan remaja, memiliki banyak kawan merupakan salah satu bentuk prestasi tersendiri.
Makin banyak kawan, makin tinggi nilai mereka di mata teman-temannya. Akan tetapi, jika tidak
dapat dikendalikan, pergaulan itu akan menimbulkan kekecawaan. Sebab kawan dari kalangan
tertentu pasti juga mempunyai gaya hidup tertentu pula seperti halnya berpacaran. Apabila si
remaja berusaha mengikuti tetapi tidak sanggup memenuhinya maka remaja tersebut
kemunginan besar akan di jauhi oleh teman-temannya.

b. Dampak Pacaran Di Usia Remaja


Berikut dampak pacaran di usia remaja, antara lain :
1. Prestasi sekolah bisa meningkat atau menurun
2. Di dalam hubungan pacaran pasti ada suatu permasalahan yang dapat membuat pasangan
tersebut bertengkar. Dampak dari pertengkaran itu dapat mempengaruhi prestasi mereka di
sekolah. Tetapi tidak menutup kemungkinan dapat mendorong mereka untuk lebih
meningkatkan prestasi belajar mereka.
3. Pergaulan sosial : pergaulan bisa tambah meluas atau menyempit. Pergaulan tambah meluas,
jika pola interaksi dalam peran hanya hanya berkegiatan berdua, tetapi banyak melibatkan
interaksi dengan orang lainnya (saudara, teman, keluarga dan lain-lain). Pergaulan tambah
menyempit, jika sang pacar membatasi pergaulan dengan yang lain (tidak boleh bergaul
dengan yang lain selain dengan diri aku)
4. Mengisi waktu luang bisa tambah bervariatis atau justru malah terbatas. Umumnya, aktivitas
pacara tidak produktif (ngobrol, nonton, makan dan sebagainya), namun dapat menjadi
produktif, jika kegiatan pacaran diisi dengan hal0hal seperti olah raga bersama, berkembun,
memelihara binatang dan lain sebagainya
5. Keterkaitan pacaran dengan seks. Pacaran mendorong remaj untuk merasa aman dan nyaman.
Salah satunya adalah dengan kedekatan atau keintiman fisik. Mungkin awalnya memang
sebagai tanda atau ungkapan kasih sayang, tapi pada umumnya akan sulit membedakan rasa
sayang dan nafsu. Karena itu, perlu upaya kuat untuk saling membatasi diri agar tidak
melakukan kemesran yang berlebihan.
6. Penuh Masalah Sehingga Berakibat Stres Hubungan dengan pacar tentu saja tidak semulus di
duga, jadi pasti banyak terjadi masalah dalam hubungan ini. Jika remaja belum siap punya
tujuan dan komitmen yang jelas dalam memulai pacaran, maka akan memudahkan ia stres
dan frustasi jika tidak mampu mengatasi masalahnya.
7. Kebebasan Pribadi Berkurang.
Interaksi yang terjadi dalam pacaran menyebabkan ruang dan waktu untuk pribadi menjadi
lebihterbatas, karena lebih banyak menghabiskan waktu untuk berduaan dengan pacar.

c. Dampak Negatif Pacaran bagi Remaja


 Remaja Mudah terjerumus ke perzinaan
Dari penelitian yang di lakukan oleh sebuah lembaga swadaya masyarakat telah di temukan
kasus banyak remaja putri usia sekolah telah mengalami kehamilan tidak dikehendaki
(KTD) dan banyak yang melakukan aborsi karena mereka pacaran kelewat batas
 Menipisnya Iman. Remaja yang sibuk pacaran akan lupa ibadah, lupa dosa, lupa nilai-nilai
agama.
 Sering Munafik
Pacaran sering di ikuti sikap untuk menutup-nutupi keadaan yang sebenarnya, seperti
mengaku kaya, mengaku orang penting dan sebagaimana, di samping itu pacaran
membuat kita sering berbohong dengan orang tua jika pulang terlambat karena keasyikan
pacaran.
 Sering melamun dan panjang angan-angan
Pacaran sering membuat orang suka berkhayal dan berfikir tidak realistis lagi, hari-harinya di
sibukan dengan berangan-angan sehingga lupa belajar dan lupa kewajiban yang lain.
 Menurunnya produktivitas dalam berkarya
Pacaran biasanya di sibukan dengan acara berdua-duan, jalan-jalan dan kegiatan yang tidak
produktif lainya, belum jika terjadi pertengkaran atau masalah, hal ini akan membuat
orang malas berkarya.
 Gaya hidup menjadi Boros
Pacaran butuh biaya, untuk jalan-jalan,makan-makan, tiket nonton pertunjukan, pulsa, parfum dan
sebagainya, jarang ada orang tua memberikan anggaran khusus untuk pacaran, akhirnya orang
menggunakan alokasi anggaran lain untuk kegiatan pacarannya, gaya hidup akan menjadi lebih
boros

Anda mungkin juga menyukai