Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH

"EKOLOGI PEMBANGUNAN"

TENTANG

”PERHATIAN MASALAH EKOLOGIS DALAM PEMBANGUNAN”

DOSEN PENGAMPUN :

Ardi Husein, SE, M.Si

Kelompok II

Disusun Oleh :

Pahmi Barus (0103203023)

Rizky ramadhan (0103202033)

Semester V

JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SUMATERA UTARA

2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat dan
hidayah Allah SWT kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk
maupun isian. Makalah ini berisikan tentang “PERHATIAN MASALAH EKOLOGIS
DALAM PEMBANGUNAN”

Selawat serta salam semoga senantiasa tercurah untuk junjungan kita Nabi besar
Muhammad SAW, serta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman, dengan diiringi upaya
meneladani akhlaknya yang mulia.

Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun
pedoman dan juga berguna untuk menambah pengetahuan bagi para pembaca. Makalah ini
kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki masih sangat
kurang. Oleh karena itu, kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-
masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Medan, 18 september 2022

penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i

DAFTAR ISI................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang .............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................... 2

C. Tujuan Penulisan ............................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 3

A. Konsep-konsep Ekosistem ............................................................ 3

B. Materi dan Energi .......................................................................... 7

C. Adapatasi Pembangunan ............................................................. 22

BAB III PENUTUP .................................................................................... 24

A. Kesimpulan ................................................................................ 24

B. Saran ........................................................................................... 24

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 25

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Makhluk hidup dalam perkembangan dan pertumbuhan nya tidak dapat hidup
sendiri tetapi memerlukan makhluk lain nya dalam menjalani hidup dan kehidupannya.
Yang di mana makhluk hidup ada yang saling menguntungkan, tetapi adapula makhluk
hidup yang merugikan makhluk lain.

Ekologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari hubungan timbale balik antara
makhluk hidup dan lingkungan nya sehingga ekologi pembangunan dapat diartikan
sebuah ilmu yang membpelajari interaksi antara suatu pembangunan dan sebuah
lingkungan hidup, yang di mana manusia dapat menjadi subjek maupun objek sebuah
pembangunan, dan menjadikan dari ekosistem tersebut. Pembangunan sendiri bertujuan
untuk meningkatkan serta menaikan taraf hidup dan kesejahteraan dari rakyat itu
sendiri, dengan hal tersebut pembangunan dapat pula di katakan juga menaikan mutu
hidup pribadi, keluarga serta masyarakat. Dalam usaha memperbaiki taraf hidup harus
di jaga agar kemampuan lingkungan dapat mendukung kehidupan dengan tidak merusak
lingkungan itu sendiri, sebab kalau sebuah kerusakan terjadi bukannya memperbaiki
mutu hidup untuk dicapai melainkan justru pemerosotan yang terjadi.

Pembangunan adalah wujud daari upaya dan budidaya manusia melalui


penguasaan serta penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan demikian,
pembanguna memerlukan sumberdaya alam yang di manfaatkan oleh manusia sebagai
pelaku pembangunan yang memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi yang disertai
kepedulian sosial, ekonomi, budaya dan dengan wawasan yang ramah lingkungan.

Dalam menelaah masalah pembangunan di berbagai sector terlihat adanya


sebuah tujuan yang sama dari setiap sector, yaitu untuk meningkatkan kualitas hidup
dengan memanfaatkan unsur Sumber Daya Alam yang ada. Akan tetapi dalam
kenyataan nya tidak terlihatadanya sebuah integrasi yang mutualistik diantara berbagai
sector pembangunan itu. Pembangunan baru dapat di nilai Sustaineble apabila
pemanfatan sumber daya alam dilakukan secara efisien dan efektif. Karena itu,

1
kemampuan sumber daya manusia untuk memberikan nilai tambah terhadap sumber
daya pembangunan melalui penerapan ilmu pengetahuan, teknologi dan juga seni adalah
kunci apakah sebuah poembangunan yang di laksanakan itu Sustainable, berkelanjutan
atau tidak.

Ekosistem sendiri adalah suatu system ekologi yang terdiri atas komponen-
komponen yang saling terintregrasi, sehingga membentuk suatu kesatuan, yang terdiri
atas komponen biotis dan abiotis. Komponen dalam sebuah ekosistem tersebut telah di
kelola oleh alam dan mereka juga saling berinteraksi. Ada komonen yang bersifat netral,
berkerja sama, menyesuaikan diri, bertentangan bahkan juga ada yang saling
menguasai. Akan tetapi kekuatan- kekuatan komponen tersebut terjadi keseimbangan.
Ekosistem bukan lah suatu system yang tertup akan tetapi sebuah system yang terbuka
yang dimana energy dan zat terus memerus keluar dan digantikan dengan energy-
energy yang baru, sehingga system itu terus berjalan atau berangkaian.

B. Rumusan Masalah

Dari hasil latar belakang diatas, maka diperoleh rumusan masalah sebagai
berikut :

1. Apa konsep tentang ekosistem ?


2. Apa yang di maksud dengan materi dan energi ?
3. Bagaimana adaptasi dari sebuah pembangunan ?

C. Tujuan penulisan

Dari rumusan masalah diatas, dapat di simpulkan bahwa tujuan penulisan


makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mendiskripsikan konsep ekosistem !.


2. Untuk mengetahui tentang apa yang di maksud dengan materi dan energi !.
3. Untuk mendiskripsikan adaptasi dari sebuah pembangunan !

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep- konsep Ekosistem

Ekosistem merupakan kesatuan dari seluruh komponen yang membangunnya. Di


dalam suatu ekosisiem terdapat kesatuan proses yang saling terkait dan mempengauhi
antar semua komponen. Pada suatu ekosistem terdapat komponen yang hidup (biotik)
dan komponen tak hidup (abiotik). Ekosistem juga diartikan sebagai suatu fungsional
dasar dalam ekologi, mengingat bahwa di dalamnya tercakup organisme dan lingkungan
abiotik yang saling mempengaruhi satu dengan lainnya. Ekosistem juga merupakan
benda nyata memiliki ukuran yang beraneka menurut tingkat organisasinya.1

Menurut Undang-undang Lingkungan hidup (UULH, 1982) ekosistem adalah


tatanama kesatuan secara utuh menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang
saling mempengaruhi. Di dalam Pengertian dan Konsep-Konsep Ekosistem. Ekosistem
terdapat makhluk hidup (biotik) dan lingkungan yang tidak hidup (abioik). Ekosistem
merupakan tingkat organisme yang lebih tinggi dari komunitas, atau merupakan
kesatuan dari komunitas dengan lingkungannya di mana terjadi antarhubungan. Di sini
tidak hanya mencakup serangkaian spesies tumbuhan dan hewan saja, tetapi juga segala
macam bentuk materi yang melakukan siklus dalam sistem itu serta energi yang
menjadi sumber kekuatan. Untuk mendapatkan energi dan materi yang diperlukan untuk
hidupnya semua komunitas bergantung kepada lingkungan abiotik. Organisme produsen
memerlukan energi, cahaya, oksigen, air, dan garam-garam yang semuanya diambil dari
lingkungan abiotik. Energi dan materi dari konsumen tingkat pertama diteruskan ke
konsumen tingkat kedua dan seterusnya ke konsumen-konsumen lainnya melalui jaring-
jaring makanan.

Materi dan energi berasal dari lingkungan abiotik akan kembali lagi ke
lingkungan abiotik. Dalam hal ini komunitas dalam lingkungan abiotiknya merupakan
suatu sistem yang disebut ekosistem. Jadi konsep ekosistem menyangkut semua
hubungan dalam suatu komunitas dan di samping itu juga semua hubungan antara
komunitas dan lingkungan abiotiknya. Hubungan dinamis dalam ekosistem melibatkan

1
Djohar maknun, Ekologi : Populasi, Komunitas, Ekosistem, dalam http://repository.syekhnurjati.ac.id. Diakses
pada tanggal 17 September 2022. Hal 40.

3
beberapa komponen-komponen. Komponen-komponen tersebut dapat dilihat dari dua
aspek yang berbeda, yaitu dari aspek jenjang makan (trophic level/chain food level) dan
aspek kehidupan.

Dari aspek jenjang makan, ekosistem terdiri dari komponen autotrofik dan
komponen heterotrofik, yang ditekankan pada level transfer energi.2

1. Komponen autrofik

Di tinjau dari katanya Autotropik berasal dari kata Auto = sendiri dan
trophikos = menyediakan makan. Autotrof sendiri adalah organisme yang
mampu menyediakan/ mensintesis makanannya sendiri yang berasal dari bahan
organik maupun dari bahan anorganik dengan bantuan energi seperti matahari
dan kimia.
Komponen autotrof berfungsi sebagai penghasil, contohnya tumbuh-
tumbuhan hijau. Komponen autotropik (memberi makanan sendiri), disini terjadi
pengikatan energi sinar matahari menggunakan senyawa-senyawa anorganik
sederhana dan membangun senyawa kompleks. Contoh : Tumbuhan hijau
seperti pohon, rumput dan lain lain.

2. Komponen Heterotropik

Kata Heterotropik berasal dari kata Heteros = berbeda dan trophikos =


makanan. Heterotrof merupakan organisme yang memanfaatkan bahan-bahan
organik sebagai makanannya dan bahan tersebut disediakan oleh organisme lain.
Yang tergolong heterotrof adalah manusia, hewan, jamur, dan mikroba.
Komponen heterotropik (memakan yang lainnya), di sini terjadi pemakaian,
pengaturan kembali dan perombakan bahan-bahan yang kompleks.
Menurut Wiegert Van Owens (1970), komponen Heterotropik :
1. Biophag : organisme yang makan organisme hidup.
2. Saprophag : organisme yang makan organisme mati. Dari aspek kehidupan,
ekosistem terdiri dari komponen biotik dan komponen abiotik yang berkaitan
erat dan memiliki hubungan timbal balik satu dengan lainnya.

2
Djohar maknun, Ekologi : Populasi, Komunitas, Ekosistem, dalam http://repository.syekhnurjati.ac.id. Diakses
pada tanggal 17 September 2022. Hal 43- 44

4
a. Komponen Biotik

Manusia, hewan dan tumbuhan termasuk komponen biotik yang terdapat


dalam suatu ekosistem. Komponen biotik di bedakan menjadi 3 golongan yaitu
produsen, konsumen dan dekomposer.

1. Produsen

Semua produsen dapat menghasilkan makanannya sendiri sehingga


disebut organisme autotrof. Sebagai produsen, tumbuhan hijau mnghasilkan
makanan (karbohidrat) melalui proses potosintesis. Makanan di manfaatkan oleh
tumbuhan itu sendiri maupun makhluk hidup lainnya. Dengan demikian
produsen merupakan sumber energi utama bagi organisme lain, yaitu konsumen.

2. Konsumen

Semua konsumen tidak dapat membuat makanan sendiri di dalam


tubuhnya sehingga disebut heterotrof. Mereka mendapatkan zat-zat organik yang
telah di bentuk oleh produsen, atau dari konsumen lain yang menjadi
mangsanya. Berdasarkan jenis makanannya,konsumen di kelompokkan sebagai
berikut:

a) Pemakan tumbuhan (herbivora), misalnya kambing, kerbau,


kelinci dan sapi.
b) Pemakan daging (karnivora), misalnya harimau, burung, elang,
dan serigala.
c) Pemeken tmbuhan dan daging (omnivore), misalnya ayam, itik,
dan orang hutan.

3. Dekomposer

Kelompok ini berperan penting dalam ekosistem. Jika kelompok ini


tidak ada, kita akan melihat sampah yang menggunung dan makhluk hidup yang
mati tetap utuh selamanya. Dekomposer berperan sebagai pengurai, yang
menguraikan zat- zat organik (dari bangkai) menjadi zat-zat organik
penyusunnya.

5
b. Komponen Abiotik

Komponen abiotik merupakan komponen yang kedua dalam ekosistem


ditinjau dari aspek kehidupan. Komponen ini terdiri dari bahan tak hidup berupa
unsur-unsur fisik (lingkungan) dan unsur- unsur kimia (senyawa organik dan
senyawa anorganik), misalnya tanah, air, udara, sinar matahari dan sebagainya,
yang berada di lingkungan dalam bentuk medium atau substrat melangsungkan
kehidupan. Misalnya pada ekosistem danau ditemukan komponen abiotik yang
terdiri dari senyawa anorganik seperti H2O, CO2, O2, K, Na, dan P, dan
senyawa organik seperti senyawa asam amino dan senyawa karbon (humus).
Bagian dari komponen abiotik adalah :

1) Tanah
Sifat-sifat fisik tanah yang berperan dalam ekosistem meliputi
tekstur,kematangan, dan kemapuan menahan air.
2) Air
Hal-hal penting pada air yang mempengaruri kehidupan makhluk
hidup adalah suhu air, kadar mineral air, salinitas, arus air,
penguapan, dan kedalaman air.
3) Udara
Udara merupakan lingkungan abiotik yang berupa gas. Gas itu
berbentuk atmosfer yang melingkupi makhluk hidup. Oksigen,
karbon dioksida, dan nitrogen merupakan gas yang paling penting
bagi kehidupan makhluk hidup.
4) Cahaya matahari
Cahaya matahari merupakan sumber energi utama bagi
kehidupan di bumi ini. Namun demikian,penyebaran cahaya di
bumi belum merata. Oleh karena itu, organisme harus
menyesuaikan diri dengan lingkungan yang intensitas dan
kualitas cahayanya berbeda.
5) Suhu atau temperatur.
Setiap makhluk hidup memerlukan suhu optimum untuk
kegiatan metabolisme dan perkembangbiakannya.

6
Ekosistem dan lingkungan merupakan dua hal yang tidak terpisahkan. Dalam
pembahasan mengenai ekosistem, lingkungan juga akan menjadi objek pembahasan.
Secara fisik, lingkungan berarti wadah atau tempat berlangsungnya suatu sistem
kehidupan organisme atau suatu komunitas. Kondisi lingkungan akan berubah jika
terjadi perubahan di dalam ekosistem atau sebaliknya, masing-masing saling
mempengaruhi dalam suatu keseimbangan yang dinamis dan merupakan satu kesatuan
fungsional.

Dengan demikian, ekosistem meliputi seluruh mahluk hidup dan lingkungan


fisik yang mengelilinginya, dan merupakan suatu unit yang mencakup semua mahluk
hidup dalam suatu area yang memungkinkan terjadinya interaksi dengan
lingkungannya, baik yang bersifat abiotik meupun biotik. Semua bentuk pada interkasi
antara komponen ekosistem merupakan suatu azas, yakni azas keanekaragaman, azas
kerjasama, azas persaingan, azas interkasi dan azas keanekaragaman.

Azas-azas tersebut berfungsi sebagai sarana untuk tetap mempertahankan


adanya kelanggengan dalam hubungan timbal balik antara komponen ekosistem dan
antara komponen tersebut dengan lingkungannya. Jika setiap komponen tersebut
bekerjasama sesuai dengan fungsinya, maka keseimbangan dan keserasian dalam
lingkungan hidup akan tetap terjaga dan berlangsung dengan baik.

B. Materi dan Energi

1. Materi

Materi didefinisikan sebagai sesuatu yang mempunyai massa yang menempati


ruang. Udara tersusun atas gas-gas yang tidak dapat dilihat, tapi dapat dibuktikan
adanya. Dengan menghibaskan sehelai kertas, kita akan merasakan adanya angin. Angin
adalah udara yang bergerak. Walau udara amat ringan, tapi dapat dibuktikan bahwa
udara memiliki massa. Ikatkan seutas tali tapat pada tangan-tangan sebatang kayu. Pada
kedua ujung kayu itu masing-masing gantungkanlah sebuah balon yang sudah ditiup
dan yang belum ditiup pada ujung yang lain. Apa yang terlihat? dari percobaan itu dapat
disimpulkan bahwa udara memiliki massa dan menempati ruang, serta membuktikan
bahwa udara merupakan materi.

7
Materi menurut ilmu lingkungan adalah segala sesuatu yang berada pada suatu
tempat serta pada satu waktu. Pendapat kuno mengatakan, semua benda terdiri atas
materi asal (Zat Asal), yaitu Api, Air, Tanah dan Udara. Namun dalam perkembangan
kini, semakin diketahui bahwa empat unsur tersebut tidak dapat lagi di sebut sebagai
Zat tunggal. Api bukan materi ataupun benda, tetapi adalah gejala panas atau gejala
cahaya. Tanah tersiri dari campuran berbagai unsur dan zat persenyawaan. Air terbentuk
dari senyawa zat Hidrogen dan Oksigen. Sedangkan Udara merupakan macam- macam
Gas seperti gas Nitrogen dan Oksigen.3

Materi yang kita butuhkan untuk susunan tubuh berasal dari makanan, materi ini
berbentuk Karbohidrat, Lemak, Protein dan sebagainya. Materi ini juga mengandung
Zat yang diperlukan mengatur proses senyawa kimia di dalam tubuh atau proses
metabolisme. Zat- zat ini dapat berupa Vitamin dan mineral tertentu.4

a. Partikel Dasar Penyusun Materi

1. Atom

Atom adalah satuan terkecil dari suatu materi yang terdiri atas inti, yang biasanya
mengandung proton (muatan+) dan neutron (netral), dan kulit yang berisi muatan
negatif yaitu elektron. Jika suatu unsur, misalnya sepotong besi dipotong menjadi dua
dan potongan tersebut dipotong lagi secara terus-menerus, maka akan diperoleh partikel
besi terkecil yang masih mempunyai sifat yang sama seperti sebelum besi tersebut
dipotong. Partikel-partikel tersebut dinamakan atom besi. Jadi, unsur besi tersusun dari
atom besi. Unsur lain, misalnya emas, juga tersusun dari atom-atom emas.

Atom penyusun emas mempunyai sifat yang berbeda dengan atom penyusun besi.
Kata atom berasal dari kata Yunani atomos yang berarti tidak dapat dibagi-bagi lagi.
Pengertian atom sebagai partikel terkecil suatu zat yang tidak dapat dipecah lagi,
pertama kali dikemukakan oleh seorang ahli filsafat Yunani Leukippos dan
Deumokritus yang hidup pada abad ke-4 sebelum Masehi (400 – 370 SM). Pada masa
itu terdapat pendapat lain yang dikemukakan oleh Aristoteles (384 – 332 SM) bahwa

3
Ruslan H. Prawiro, Ekologi Lingkungan Pencemaran, Penerbit Satya wacana, Semarang 1980
4
Siahaan, Hukum Lingkungan dan Ekologi Pembangunan, Penerbit Jakarta Erlangga 2004, Hal 05- 06

8
materi dapat dibagi terus-menerus tanpa batas. Pada saat itu pendapat Aristoteles lebih
banyak mendapat dukungan sedangkan pendapat Leukippos dan Deumokritus semakin
dilupakan. Namun pada abad ke-18 ternyata banyak ahli kimia yang dapat menerima
pendapat Leukippos dan Deumokritus. Pada tahun 1803, John Dalton (1766 – 1844),
seorang guru sekolah dari Inggris yang ahli dalam bidang fisika dan kimia, mengajukan
pendapat bahwa materi terdiri atas atom-atom. Postulat yang dikemukakan Dalton dapat
disimpulkan sebagai berikut. 5

1) Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak


dapat dibagi lagi dengan reaksi kimia biasa.
2) Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil. Suatu
unsur memiliki atom-atom yang identik dan berbeda dengan
unsur yang lain.
3) Atom tidak dapat dipecah lagi menjadi partikel yang lebih kecil
dengan sifat yang sama.
4) Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan
perbandingan bilangan bulat dan sederhana. Misalnya air terdiri
atom-atom hidrogen dan atom-atom oksigen.
5) Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan atau
penyusunan kembali dari atom-atom, sehingga atom tidak dapat
diciptakan atau dimusnahkan.

2. Molekul

Molekul adalah gabungan dari beberapa atom unsur, bisa dua atau lebih. Artinya
ketika berbicara molekul maka yang dibayangkan adalah gabungan atom2 (bukan 1
atom). Molekul adalah partikel terkecil dari suatu unsur/senyawa. Jika gabungan dari
atom unsur yang sama jenisnya maka disebut Molekul Unsur, contohnya: H2, O2, S2.
Jika gabungan dari atom unsur yang berbeda jenisnya maka disebut Molekul Senyawa,

5
Alfiah, May.2010. Materi dan Energi (Ilmu Alamiah Dasar). http://www.scribd.com/doc/29393561/Materi-
Dan-Energi-Ilmu-Alamiah-Dasar diakses: 18 September 2022.

9
Contohnya: H2O, CO2, C2H5. Gambar dibawah ini adalah contoh bentuk susunan
molekul.

3. Ion

Ion adalah atom yang bermuatan listrik, ion yang bermuatan listrik disebut kation
dan ion yang bermuatan negatif disebut anion. Kation dan anion dapat berupa ion
tunggal hanya terdiri dari satu jenis atom atau dapat pula berupa ion poliatom
mengandung dua atau lebih atom yang berbeda.

b. Jenis Materi

Materi/Zat secara umum dibagi menjadi 2 bagian yaitu zat tunggal dan campuran.
Zat tunggal dapat berupa unsur, atau berupa senyawa. Sedangkan campuran dapat
berupa campuran homogen atau berupa campuran heterogen.

Senyawa merupakan suatu zat yang tersusun dari gabungan dua atau lebih unsur-
unsur yang berbeda yang membentuk satu kesatuan secara kimia dalam proporsi
tertentu. Molekul adalah satuan terkecil dengan proporsi atom-atom penyusunnya sama
dengan proporsi atom-atom penyusun senyawa secara keseluruhan. Substansi yaitu
suatu bentuk materi yang memiliki komposisi yang tetap dan memiliki sifat-sifat
tertentu. Misal, air hasil penyulingan, amonia, gula (sukrosa), dan emas.

Campuran merupakan gabungan satu atau lebih substansi dimana substansi tersebut
masih menunjukkan identitasnya masing-masing. Contoh : udara, susu, dan semen.
Campuran dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:

a. Campuran Homogen = Larutan


b. Campuran Heterogen = Suspensi, dan
c. Campuran yang keadaannya antara suspensi dan larutan = Koloid
Unsur dapat dikelompokkan menjadi tiga ketegori yaitu logam, nonlogam dan
metaloid. Logam bersifat sebagai penghantar panas dan listrik yang baik, dapat ditempa
dan umumnya memiliki titik leleh yang tinggi. Nonlogam secara umum tidak bersifat
sebagai penghantar panas dan listrik. Padatannya tidak dapat ditempa (rapuh) dan
beberapa unsur nonlogam berwujud gas pada suhu kamar. Metaloid memiliki sifat

10
diantara logam dan nonlogam. Metaloid umumnya adalah bahan semikonduktor, yaitu
sebuah bahan dengan konduktivitas listrik yang berada di antara isolator dan konduktor.
Semikonduktor disebut juga sebagai bahan setengah penghantar listrik, contohnya
adalah silikon, germanium, dan gallium arsenide. Secara lebih terperinci adalah sebagai
berikut:

1. Logam

Pada umumnya logam mempunyai sifat fisis, antara lain :

a) penghantar listrik yang baik,


b) penghantar panas yang baik,
c) permukaan logam mengkilap,
d) dapat ditempa menjadi lembaran yang sangat tipis, dan
e) dapat meregang jika ditarik .

Kemampuan meregang dan daya hantar.listrik yang baik dimanfaatkan untuk


membuat kawat (kabel). Logam yang banyak dijadikan kawat adalah baja, tembaga, dan
kuningan (campuran tembaga dan seng). Beberapa logam bersifat keras dan memiliki
titik leleh tinggi. Wolfram (tungsten) mempunyai titik lelehtertinggi, yaitu 3.400 °C
(6.150 F). Logam ini digunakan untuk membuat filamen bola lampu. Merkurium (raksa)
mempunyai titik leleh terendah, yaitu -38,9 derajat C. Berarti, merkurium berwujud cair
pada suhu kamar (± 25°C). Seperti Anda ketahui, merkurium digunakan untuk membuat
termometer. Kemampuan logam untuk meregang apabila ditarik disebut duktilitas.
Kemampuan logam berubah bentuk jika ditempa disebut maleabilitas (kedapat-
tempaan).

2. Bukan Logam

Kebanyakan unsur bukan logam (selanjutnya disebut bukan logam) kita jumpai
dalam bentuk senyawa. Salah satu bukan logam yang banyak dikenal adalah karbon.
Grafit dan intan merupakan contoh senyawa yang tersusun atas karbon. Grafit dan intan
mempunyai sifat yang sangat berbeda dengan sifat logam. Grafit dan intan tidak
mempunyai kilap logam, tidak dapat ditempa, dan tidak dapat dijadikan kawat. Bukan

11
logam yang lain adalah oksigen dan nitrogen. Kedua unsur itu merupakan komponen
utama atmosfer. Unsur-unsur tersebut berwujud gas, tidak berwarna, dan tidak berbau.
Selain berwujud gas, bukan logam ada yang berwujud cairan dan padatan. Misalnya,
bromin berwujud cairan dan iodin berwujud padatan. Bromin dan iodin, sebagaimana
oksigen dan nitrogen, bersifat diatomic.

3. Metaloid

Metaloid (juga disebut logam tanggung atau semimetal) merupakan unsur yang
mempunyai sifat-sifat di antara logam dan bukan logam. Contoh metaloid yang paling
terkenal adalah unsur silikon. Contoh lainnya adalah arsenik (As) dan stibium (Sb).
Unsur-unsur tersebut mempunyai penampilan seperti logam, tetapi warnanya gelap. Hal
itu berbeda dengan penampilan logam yang mengilap. Metaloid adalah semikonduktor
(penghantar listrik yang tidak sebaik logam). Sifat semikonduktor dipelajari dalam
pelajaran Fisika secara khusus. Metaloid banyak diperlukan dalam industri elektronik.
Piranti elektronik seperti kalkulator dan mikro komputer memungkinkan dibuat dari
bahan-bahan metaloid.

4. Nanopartikel

Nanoteknologi adalah ilmu dan rekayasa dalam menciptakan material, struktur


fungsional, maupun piranti alam skala nanometer. Material berukuran nanometer
memiliki sejumlah sifat kimia dan fisika yang lebih unggul dari material berukuran
besar (bulk). Disamping itu material dengan ukuran nanometer memiliki sifat yang kaya
karena menghasilkan sifat yang tidak dimiliki oleh material ukuran besar. Sejumlah
sifat tersebut dapat diubah-ubah dengan melalui pengontrolan ukuran material,
pengaturan komposisi kimiawi, modifikasi permukaan, dan pengontrolan interaksi antar
partikel. Material nanopartikel adalah material-material buatan manusia yang berskala
nano yaitu lebih kecil dari 100 nm, termasuk di dalamnya adalah nanodot atau quantum
dot, nanowire dan carbon nanotube. (Abdullah, 2008).

Selain nanopartikel juga dikembangkan material nanostruktur, yaitu material


yang tersusun oleh beberapa material nanopartikel. Untuk menghasilkan material
nanostruktur maka partikel-partikel penyusunnya harus diproteksi sehingga apabila

12
partikel-partikel tersebut digabung menjadi material yang berukuran besar maka sifat
individualnya dipertahankan. Sifat material nanostruktur sangat bergantung pada (a)
ukuran maupun distribusi ukuran, (b) komponen kimiawi unsur-unsur penyusun
material tersebut, (c) keberadaan interface (grain boundary), dan (d) interaksi antar
grain penyusun material nanostruktur. Quantum dot adalah material berukuran kurang
dari 100 nanometer yang mengurung elektron secara 3-dimensi, baik arah x, y dan z. Hal
ini dimungkinkan karena diameter dari quantum dot tersebut sebanding dengan panjang
gelombang dari elektron. Bahkan, disebut bahwa quantum dot ini merupakan atom
buatan (artificial atom). Nanowire adalah material berukuran nanometer yang dapat
mengurung elektron secara 2 dimensi dan bebas bergerak di dimensi yang ketiga, yaitu
ke depan atau ke belakang. (Astuti, 2007)

c. Wujud Materi

Pada dasarnya dikenal tiga macam wujud materi, yakni padat, cair dan gas, namun
terdapat satu jenis wujud zat atau materi lagi yaitu plasma.

1. Padat

Merupakan keadaan wujud materi yang dicirikan dengan volume dan


bentuk yang tetap, selama tidak mendapat pengaruh dari luar. Untuk benda padat,
atom atau molekulnya sangat berdekatan, tetapi tidak mencegah benda padat
berubah bentuk atau terkompresi. Contoh, bentuk volume sebatang emas tetap
dimanapun emas itu berada. Setiap zat padat memiliki bentuk dan volume yang
tetap, sebab partikel zat padat saling berdekatan dan terikat kuat oleh gaya antar
partikel tersebut. Hal ini menyebabkan volume zat padat tidak dapat dimampatkan
menjadi lebih kecil. Partikel-partikel itu mampu menggetarkan tetangga dekatnya,
namun partikel-partikel itu tidak mempunyai energi yang cukup untuk keluar dari
posisisnya atau melepaskan diri dari ikatannya.

Zat padat dapat berupa kristal atau amorf. Pada kebanyakan zat padat, partikel-
partikelnya tertata secara teratur dan berulang. Zat padat yang demikian disebut
kristal. Jenis zat padat yang berbeda, mempunyai bentuk kristal yang berbeda
pula. Beberapa za zat padat, seperti gelas dan beberapa jenis plastik dan lilin,

13
memiliki susunan partikel yang tidak teratur. Zat padat semacam ini disebut
amorf. Susunan zat padat dapat diamati dengan difraksi sinar-X.

2. Cair

Merupakan keadaan wujud materi yang dicirikan dengan volumenya tetap


pada suhu dan tekanan tetap dan bentuknya ditentukan oleh wadah
penampungnya. Cairan juga melakukan tekanan pada sisi wadahnya dan juga
pada benda yang terdapat dalam cairan tersebut, dimana tekanan ini disalurkan
ke seluruh arah. Seperti halnya zat padat, zat cair tidak dapat dimampatkan
sehingga volumenya menjadi lebih kecil. Seperti jika kita menekan ke bawah
satu liter air dengan tangan kita, volumenya akan tetap satu liter. Zat cair yang
dituangkan ke dalam suatu wadah maka zat cair tersebut akan berbentuk seperti
wadah tempat zat cair tersebut dituangkan.

Menurut teori kinetik zat hal ini disebabkan partikel-partikel zat cair juga saling
berdekatan dan merapat. Berbeda dengan zat padat, partikel-partikel zat cair mempunyai
energi yang cukup untuk berpindah atau mengembara. Gerak partikel tersebut
menyebabkan zat cair mengalir dan mengambil bentuk seperti wadahnya.

3. Gas

Berbeda dengan zat padat maupun zat cair, gas dapat dimampatkan untuk
mengisi ruang yang lebih kecil. Gas memiliki bentuk dan volume yang tidak tetap.
Gas juga dapat memuai dan menyusut mengikuti ruang yang tersedia. Hal ini dapat
dijelaskan melalui teori kinetik zat, partikel-partikel gas mempunyai energi yang
cukup untuk memisahkan diri dari pertikel-partikel lainnya. Oleh karena itu
partikel-partikel itu bebas bergerak ke segala arah sampai gas menyebar merata ke
seluruh wadahnya. Karena partikel-partikel gas tidak saling berdekatan dan
merapat, maka partikel-partikel itu dapat juga dimampatkan ke dalam ruangan yang
lebih kecil.

4. Plasma

14
Plasma adalah gas yang terionisasi, artinya gas tersebut sudah kehilangan
elektron-elektronnya. Kita tahu bahwa sebuah unsur terdiri atas elektron dan
nukleus (yang terdiri atas proton dan neutron). Dalam zat padat, atom-atom terikat
satu sama lain membentuk molekul, yang masing-masing terikat dalam suatu ikatan
kimia yang kuat. Pada zat cair, molekul-molekul terikat dalam ikatan kimia lemah,
dan dalam gas, molekul-molekul terpisah satu sama lain tanpa adanya ikatan kimia.
Dalam plasma, unsur-unsur tersebut tidak lagi bersatu membentuk molekul, dan
unsur-unsur tersebut kehilangan elektron-elektronnya. Jadi dalam plasma, yang ada
adalah sebuah “sup” yang terdiri atas nukleus dan elektron.

Karena plasma memiliki banyak elektron bebas, maka plasma dapat menjadi
konduktor yang baik sekali. Contoh plasma adalah lampu neon atau display komputer.
Plasma sifatnya berbeda menurut komposisi partikel-partikel bermuatannya, sehingga
plasma seringkali dipandang sebagai fase ke empat dari zat. Fase zat klasik yang sudah
kita kenal adalah fase gas, cair, dan padat. Jadi, yang keempat adalah fase plasma.

d. Sifat-sifat Materi

Sifat kuantitas atau ciri khas yang dapat digunakan untuk membedakan suatu sampel
materi dengan materi lainnya. dalam beberapa kasus, kita dapat melihat sifat suatu
materi secara langsung. Misalnya kita dapat membedakan padatan putih kemilau dari
logam perak dengan batangan kuning dari sulfur berdasarkan warna yang dihasilkan.
secara umum, sifat suatu materi dapat digolongkan menjadi dua bagian yaitu sifat fisika
dan sifat kimia.

1. Sifat Fisika

Merupakan sesuatu yang ditunjukkan suatu materi yang tidak mengalami


perubahan komposisi. Misalnya, tembaga dapat dibentuk sehingga menjadi
lempengan ataupun gulungan kawat. Padatan seperti ini disebut memiliki sifat dapat
ditempa. Di samping itu, tembaga juga memiliki sifat fisika yang lain seperti mampu
menghantarkan panas dan listrik. Sulfur memiliki sifat tidak dapat ditempa. Jika kita
memukul suatu bongkahan sulfur dengan palu, sulfur tersebut akan hancur
membentuk bubuk atau butiran, sehingga sulfur dikatakan memiliki sifat rapuh.

15
Selain sifat tersebut, sulfur juga bukan merupakan materi penghantar panas dan
listrik.

2. Sifat Kimia

Merupakan kemampuan (ataupun ketidakmampuan) suatu sampel materi untuk


mengalami perubahan komposisi pada suatu kondisi tertentu. Seng bereaksi dengan
larutan asam klorida untuk menghasilkan gas hidrogen dan larutan seng klorida.
Kemampuan seng bereaksi dengan larutan asam klorida merupakan salah satu sifat
kimia seng. Sebaliknya, ketidakmampuan emas bereaksi dengan asam klorida
merupakan salah satu sifat kimia emas.

3. Sifat Magnet

Suatu bahan bersifat magnet jika partikel-partikelnya tersusun teratur dalam arah
yang sama (searah). Sebaliknya jika partikel-partikelnya tersusun acak, maka tidak
memiliki sifat magnet. Setiap magnet memiliki 2 kutub magnet, yaitu kutub utara
dan kutub selatan. Kekuatan magnet terbesar berada pada kutub-kutub magnet
tersebut. Selain dapat menarik logam tertentu, magnet juga dapat berinteraksi dengan
kutub magnet lain (berbeda magnet).

Apa yang terjadi bila sebuah magnet batang dipotong pada bagian tengahnya?
Ternyata potongan-potongan magnet tadi akan membentuk kutub-kutub magnet
baru. Jadi, sebuah magnet terdiri atas magnet-magnet kecil yang tersusun dari kutub
utara yang menghadap ke arah kutub selatan magnet dan sebaliknya. Magnet-magnet
kecil tersebut dinamakan domain atau magnet elementer.

4. Sifat Optik

Sifat optik menggambarkan bagaimana respon suatu material terhadap


medan elektromagnetik atau radiasi cahaya. Sifat optik ini direpresentasikan dalam
indek refraksi dan refleksi. Optik adalah cabang fisika yang menggambarkan
perilaku dan sifat cahaya dan interaksi cahaya dengan materi. Optik dijelaskan dan
ditandai dengan fenomena optik. Kata berasal dari optik Latin, yang berarti tampilan.

16
Bidang optik biasanya menggambarkan sifat cahaya tampak, sinar
inframerah dan ultraviolet, tetapi sebagai cahaya adalah gelombang elektromagnetik,
fenomena yang sama juga terjadi dalam bentuk sinar-X, gelombang mikro,
gelombang radio, dan lainnya gejala radiasi elektromagnetikdan mirip maupun pada
balok muatan partikel (balok dibebankan). Optik secara umum dapat dianggap
sebagai bagian darikeelektromagnetan. Beberapa gejala optis bergantung pada sifat
kuantum cahaya yang terkait dengan beberapa bidang optik kuantum
hinggamekanika. Dalam prakteknya, sebagian besar fenomena optik dapat dihitung
dengan menggunakan sifat daricahaya elektromagnetik, seperti yang dijelaskan oleh
persamaan Maxwell.

2. Energi

a) Pengertian Energi

Energi adalah suatu kemampuan untuk melakukan kerja atau kegiatan. Tanpa
energi, dunia ini akan diam atau beku. Dalam kehidupan manusia selalu terjadi kegiatan
dan untuk kegiatan otak maupun otot diperlukan energi. Energi itu diperoleh melalui
proses oksidasi (pembakaran) zat makanan yang masuk kedalam tubuh berupa
makanan. Kegiatan manusia lainnya dalam memproduksi barang, transportasi, dan
lainnya juga memerlukan energi yang diperoleh dari bahan sumber energi atau sering
disebut sumber daya alam (natural resources). Sumber daya alam dibedakan menjadi
dua kelompok, yaitu :

1) Sumber daya alam yang dapat diperbaharui (renewable) hampir tidak dapat
habis, misalnya tumbuhan, hewan, air, tanah, sinar matahari, angin dan
sebagainya
2) Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (unrenewable) atau habis
misalnya : minyak bumi atau batu bara

b) Perubahan Energi

17
Pemanfaatan energi terjadi pada saat energi mengalami perubahan bentuk.
Sebagai contoh energi kimia dalam baterei kering bermanfaat untuk menyalakan senter
ketika terjadi perubahan enegi kimia dalam baterei menjadi energi listrik. Energi kimia
dalam bahan bakar bermanfaat untuk menggerakan mobil ketika terjadi pembakaran
yang segera mengubah energi kimia menjadi energi mekanik. Matahari juga
memberikan banyak manfaat dalam berbagai bentuk perubahan energi. Matahari adalah
sumber energi untuk mahluk hidup, karena menghasilkan energi radiasi yang dapat
diubah menjadi bentuk energi lain yang sangat berguan bagi kehidupan. Reaksi nuklir
yang terjadi dimatahari mengakibatkan energi termal (kalor), karena itu suhu matahari
tetap tinggi walaupun radiasi terus-menerus dipancarkan keruang angkasa. Energi
termal tidak langsung diterima dari cahaya matahari melainkan diterima ketika energi
radiasi diserap oleh kulit, kemudian terjadi panas yang mengakibatkan temperature
tubuh meningkat. Bila energi radiasi telah sampai dibumi, akan terjadi proses perubahan
energi seperti :

1) Energi radiasi yang sampai ke daun mampu membangkitkan fotosintesis. Dalam


hal ini energi radiasi berubah menjadi energi kimia (gula, tepung), didalam
tumbuhan.
2) Energi radiasi yang yang mengenai sel surya (fotosel) mampu membangkitkan
energi listrik.
3) Panas yang terasa dikulit kita merupakan proses perubahan bentuk energi dari
energi radiasi menjadi energi temal (panas).
4) Air yang menerima energi matahari suhunya akan naik, karena sebagaian energi
matahari tersebut berubah menjadi energi termal.

Dalam kehidupan sehari-hari banyak dijumpai peristiwa perubahan energi yang


erat kaitanya dengan dengan aktivitas sehari-hari. Misalnya seorang yang memasak air,
pada peristiwa ini tejadi perubahan enrgi kimia menjadi energi termal. Selanjutnya
energi termal yang dimiliki oleh air akan menyebar ke udara yang mengakibatkan
udara disekitar menjadi panas.

c) Bentuk-Bentuk Energi

18
Bentuk energi tidak terlepas dari perubahan energi karena yang berubah adalah
bentuk energy itu sendiri. Air yang mendidih karena dipanaskan mampu menggerakan
baling-baling kertas. Dalam peristiwa ini terjadi perubahan energi dari energi termal
pada air menjadi energi kinetik (gerak) pada baling-baling kertas. Dari peristiwa ini
terdapat bentuk energi termal (panas) dan bentuk enegi kinetik. Contoh peristiwa lain
yaitu jika seseorang meletakkan bola di tempat yang lebih tinggi, kemudian bola
tersebut menggelinding kebawah. Pada saat bola berada ditempat yang tinggi dan diam,
ia memiliki energi potensial berubah menjadi energi kinetik. Dari peristiwa ini terdapat
bentuk energi potensial dan bentuk enegi kinetik.

d) Macam-macam bentuk energi

Berikut ini merupakan berbagai bentuk energi yang banyak digunakan dalam
kehidupan sehari-hari. Seperti energi panas, energi kinetic, energi listrik, energi bunyi,
energi kimia, energi gerak dan lain-lain.

1) Energi Panas

Energi panas disebut juga sebagai kalor. Pemberian panas pada suatu benda
dapat menyebabkan kenaikan suhu benda itu ataupun bahkan terkadang dapat
menyebabkan perubahan bentuk, ukuran atau perubahan volume benda itu. Pada
umumnya benda yang dipanaskan akan mengalami ekspansi atau memuai. Ekspansi
suatu benda akibat peningkatan suhu terjadi secara menyeluruh ke segala arah yang
disebut dengan ekspansi volume, apabila diubah menjadi ekspansi satu arah disebut
dengan ekspansi panjang. Sumber energi kalor lain yaitu dari matahari dapat
menguapkan air sehingga pakaian yang basah apabila dijemur bisa menjadi kering.
Energi kalor dari listrik dapat mengubah air menjadi uap sehingga pakaian yang
lembab bila disetrika bisa menjadi kering.

2) Energi Bunyi

Bunyi dihasilkan oleh benda yang bergetar. Semua benda yang dapat
menghasilkan bunyi disebut sebagai sumber bunyi. Energi bunyi dapat menggerakan
benda-benda disekitar sumber bunyi. Contoh : bila terjadi ledakan bom, maka kaca-kaca
disekitar tempat ledakan banyak yang pecah. Gendang telinga manusia juga bisa pecah

19
bila dekat dengan bunyi yang sangat kuat. Jumlah energi bunyi yang dapat menembus
tegak lurus suattu bidang tiap detiknya per satuan luas bidang tersebut disebut dengan
intensitas bunyi.

3) Energi Kimia

Energi yang diperoleh melalui proses kimia disebut dengan energi kimia. Proses
atau reaksi kimia terdiri dari dua jenis yaitu reaksi eksoterm dan reaksi endoterm.
Reaksi yang melepaskan energi ke lingkungan disebut dengan reaksi eksoterm,
sementara reaksi yang menyerap energi dari lingkungan disebut reaksi endoterm.
Contoh reaksi eksoterm adalah ketika gas metana dibakar di udara, menghasilkan
panas yang menunjukan terjadinya perubahan energi dalam reaksi tersebut.
Zat yang bila bereaksi menghasilakn panas dalam jumlah yang besar seringkali
digunakan sebagai bahan bakar. Kayu, batu bara, minyak, kerosene dan gas alam
semuanya dapat digunakan menghasilakn energi untuk tujuan pemanasan jika
direaksikan dengan oksigen di udara. Sama dengan reaksi eksoterm, reaksi endoterm
memungkinkan terjadinya perubahan berbagai macam. Sebagai contoh, reaksi antara
karbon dengan belerang menghasilkan belerang disulfida menyerap energi panas,
sedangkan pada fotosintesis menyerap energi cahaya.

4) Energi Mekanik

Energi mekanik dapat dibedakan menjadi dua yaitu energi potensial dan energi
kinetik. Jumlah kedua energi tersebut dinamakan energi mekanik. Setiap benda baik
yang diam maupun yang bergerak memiliki energi. Misalnya energi yang tersimpan
dalam air pada bendungan yang bersifat tidak aktif disebut memiliki energi potensial.
Bila air pada bendungan dibuka, air akan mengalir dengan deras maka energi air
menjadi aktif. Mengalirnya air ini adalah dengan energi kinetik ( tenaga gerak).
Pemanfaatanya adalah untuk memutar generator. Dengan adanya energi gerak dari air
maka turbin dapat berputar. Gerak putar turbin diteruskan untuk menggerakan geneator
dan dari gerak generator dihasilkan energi listrik.

5) Energi Magnetik

20
Energi magnetik diamati melalui gejala yang timbul ketika dua batang magnet
yang kutub-kutubnya saling didekatkan satu dengan yang lain. Magnet mempunyai dua
macam kutub, yaitu kutub magnet utara dan kutub magnet selatan. Jika dua batang
magnet kutub-kutubnya yang senama (u–u/s–s) saling didekatkan maka kedua magnet
akan saling tolak-menolak. Sebaliknya, kedua magnet akan saling tarik-menarik apabila
yang saling berdekatan adalah kedua kutub tidak senama (u-s).

6) Energi listrik

Energi listrik ditimbulkan/dibangkitkan melalui bermacam-macam cara.


misalnya: (1) dengan sungai atau air terjun yang memiliki energi kinetik; (2) dengan
energi angin yang dipakai untuk menggerakkan kincir angin; (3) dengan menggunakan
accu (energi kimia); (4) dengan menggunakan tenaga uap yang dapat memutar
generator listrik; (5) dengan menggunakan tenaga diesel; dan (6) dengan menggunakan
tenaga nuklir. kegunaan dari energi listrik dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali
yang dapat dirasakan, terutama di kehidupan kota-kota besar, bahkan sebagai
penerangan yang sekarang sudah digunakan sampai jauh ke pelosok pedesaan.

e) Sumber Energi

Pembahasan mengenai sumber energi berkaitan dengan kedua bahasan diatas,


yaitu perubahan bentuk energi dan bentuk-bentuk energi. Sumber energi adalah sesuatu
yang menghasilkan energi yang dapat digunakan untuk tujuan tertentu. Pada pemakaian
baterai perubahan energi yang terjadi adalah energi kimia menjadi energi listrik. Pada
proses perubahan ini sering terjadi perubahan sebagian energi kebentuk energi lain,
yaitu energi termal (panas). Makanan yang kita makan merupakan salah satu sumber
energi kimia, yang jika mengalami proses tertentu akan berubah bentuk sehingga kita
dapat bekerja.

Sumber energi untuk kehidupan mahluk hidup dimuka bumi berasal dari cahaya
matahari. Cahaya matahari digunakan oleh tumbuhan hijau untuk membuat
makanannya. Tumbuhan merupakan bahan makanan bagi manusia dan hewan.
Selanjutnya, makanan yang kita makan memberikan energi untuk melakukan berbagai
kegiatan, sehingga dikatakan matahari merupakan sumber energi terbesar dialam ini.

21
Pada dasarnya sumber energi di dunia ini sangat banyak. Sumber tersebut dibedakan
menjadi dua yaitu:

a) Sumber energi yang tidak bisa diperbaharui


Contoh sumber energi yang tidak bisa diperbaharui adalah batubara, minyak
bumi dan gas alam. Sumber ini bergantung pada fosil yang merupakan sumber
daya yang terbatas.
b) Sumber energi yang bisa diperbaharui
Sumber energi terbarukan menjadi alternatif pengganti dari sumber yang
bergantung pada fosil, karena sumber energi terbarukan tidak akan pernah habis.
Contohnya adalah energi angin, matahari (solar energy), energi air, energi
biomassa, hidrogen, energi panas bumi, dan energi samudra.

C. ADAPTASI PEMBANGUNAN

Dapat dikatakan bahwasannya Adaptasi merupakan sebuah proses makluk hidup


agar dapat bertahan hidup dan mampu beradaptasi dengan perubahan yang terjadi.
Sehingga adaptasi pada dasarnya adalah penyesuaian yang harus di lakukan oleh alam
maupun manusia terhadap perubahan yang telah terjadi. Adaptasi secara umum di
bedakan menjadi adaptasi : Adaptasi spontan atau adaptasi reaktif, dan adaptasi rencana
atau adaptasi proaktif. Upaya adaptasi spontan atau reaktif merupakan lebih dikenal
dibandingkan dengan adaptasi rencana atau proaktif.6

Agar adaptasi dapat bertahan lebih lama pendekatan yang di lakukan harus
diubah sehingga menjadi upaya adaptasi yang sifatnya terencana dan proaktif. Upaya
adaptasi tidak dapat terpisahkan dari perencanaan pembangunan karena sudah menjadi
bagian dari perencanaan pembangunan tersebut. Aspek yang sangat penting dalam
memastikan keberhasilan dari adaptasi tersebut adalah informasi yang tepat, handal, dan
terkini, serta pendanaan yang memadai. Karena adaptasi tidak dapat dilakukan dengan
perencanaan yang matang.

Adaptasi yang spontan maupun terencana akan memeerlukan pendanaan yang


tidak sedikit, karena akan jauh lebih optimaljika adaptasi dapat dilakukan secara

6
Iwan J. Ajiz Dkk, Penbangunan Berkelanjutan Peran dan Kontribusi Emil salim. Jakarta : KPG (Perpustakaan
popular Gramedia),2010. Hal 457.

22
terencana sehingga dana yang diperlukan dapat di siapkan dengan baik, dan upaya
adaptasi dapat berjalan dengan komprensif.7

Bennett membagi adaptasi menjadi 3 bentuk :

a. Adaptive behavior (adaptasi perilaku) yang berarti masyarakat menyesuaikan


diri terhadap lingkungan nya agar dapat bertahan.
b. Adaptive strategy (adaptasi siasat) yang berarti masyarakat memanfaatkan
sumber daya untuk menyelesaikan masalah yang di hadapi
c. Adaptive proces (adaptasi proses) yang berarti dalam adaptasi yang di lakukan
memerlukan sebuah proses yang panjang, adaptasi ini dibagi menjadi 2 level ;
1. Level individu, dimana masing masing anggota masyarakat saling
membantu meringankan beban, dan hidup dalam lingkungan
sosial yang sama.
2. Level kelompok, dimana masyarakat membuat komunitas_
komunitas untuk menyelesaikan suatu permasalahan yang di
hadapi8

Strategi adaptasi dimotivasi oleh lingkungan bersama dan masyarakat. Dengan


menganalisis adaptasi apa yang di gunakan akan lebih mampu memaham kerentanan
masyarakat. Pengetahuan lokal dan sumber daya manusia merupakan faktor tertentu
dalam memfasilitasi proses terjadinya adaptasi. Kapasitas adaptasi masyarakat
tradisional tergantung pada pengalaman, pengetahuan, dan ketergantungan pada sumber
daya yang peka terhadap lingkungan.9

7
Iwan J. Ajiz Dkk, Penbangunan Berkelanjutan Peran dan Kontribusi Emil salim. Jakarta : KPG (Perpustakaan
popular Gramedia),2010. Hal 457.
8
Bennett, Adaptatiot and Human Behavior, The Ecological Transition. Newyork (US) Pergamon Press, 1976,
Diakses pada tanggal 18 september 2022
9
Houvel shroud, Smit B, Comunitty Adaptation and Vulnerabilitty and Arctic Regions. Comunitty adaptation
and Vulnerabilitty integrated. San Antonio (US), 2010. Hal 348-335.

23
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Ekosistem merupakan kesatuan dari seluruh komponen yang membangunnya. Di


dalam suatu ekosisiem terdapat kesatuan proses yang saling terkait dan mempengauhi
antar semua komponen. Pada suatu ekosistem terdapat komponen yang hidup (biotik)
dan komponen tak hidup (abiotik). Materi didefinisikan sebagai sesuatu yang
mempunyai massa yang menempati ruang. Udara tersusun atas gas-gas yang tidak dapat
dilihat, tapi dapat dibuktikan adanya. Materi terdiri dari atom, molekul, dan ion.
Sedangkan jenis materi terdapat dua macam zat yaitu : zat tunggal dan campuran

Energi adalah suatu kemampuan untuk melakukan kerja atau kegiatan. Tanpa
energi, dunia ini akan diam atau beku. Energy memiliki macam yaitu: energi panas,
bunyi, kimia, mekanik, magnetik, dan energy listrik.

Adaptasi pada dasarnya adalah penyesuaian yang harus di lakukan oleh alam
maupun manusia terhadap perubahan yang telah terjadi. Adaptasi terdiri dari dua yaitu
adaptasi reaktif dan Proaktif.

B. Saran

Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu
penulis senantiasa dengan lapang dada menerima bimbingan dan arahan serta saran dan
kritik yang sifatnya membangun demi perbaikan penulisan makalah ataupun karya
ilmiah berikutnya.

24
DAFTAR PUSTAKA

Ajiz J. Iwan Dkk, 2010.Penbangunan Berkelanjutan Peran dan Kontribusi Emil salim.
Jakarta : KPG (Perpustakaan popular Gramedia).

Alfiah, May.2010. Materi dan Energi (Ilmu Alamiah Dasar).


http://www.scribd.com/doc/29393561/Materi-Dan-Energi-Ilmu-Alamiah-Dasar
diakses: 18 September 2022.

Bennett, 1976. Adaptatiot and Human Behavior, The Ecological Transition. Newyork
(US) Pergamon Press. Diakses pada tanggal 18 september 2022

Maknun djohar, Ekologi : Populasi, Komunitas, Ekosistem, dalam


http://repository.syekhnurjati.ac.id. Diakses pada tanggal 17 September 2022.

Prawiro H. Ruslan, 1980. Ekologi Lingkungan Pencemaran, Penerbit Satya wacana,


Semarang

Shroud houvel, Smit B,2010. Comunitty Adaptation and Vulnerabilitty and Arctic
Regions. Comunitty adaptation and Vulnerabilitty integrated. San Antonio (US).

Siahaan, 2004. Hukum Lingkungan dan Ekologi Pembangunan, Penerbit Jakarta


Erlangga.

25

Anda mungkin juga menyukai