Anda di halaman 1dari 15

Lingua.

Volume

Lingua (2022)
LINGUA
Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Terakreditasi Sinta3 berdasarkan Keputusan Dirjend Penguatan Riset dan
Pengembangan, Kemenristek Dikti No 21/E/KPT/2018
http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/lingua

PELANGGARAN PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA DALAM


TUTURAN PEMAIN FILM PENDEK TILIK TAHUN 2018

Salma Salshabella Nur Hamida, Raden Yusuf Sidiq Budiawan, Hadi Riwayati Utami
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni, Universitas PGRI
Semarang

Info artikel Abstrak


Sejarah artikel: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelanggaran prinsip kesantunan berbahasa
Diterima dan faktor penyebab pelanggaran prinsip kesantunan dalam film Tilik karya Wahyu Ageng
Prasetya. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Pengambilan data
Disetujui penelitian dilakukan dengan teknik simak catat dengan metode dokumentasi. Setelah data
terkumpul, data dianalisis dengan menggunakan metode padan dengan teknik dasarnya
adalah Teknik Pilah Unsur Penentu (PUP). Berikutnya, data disajikan secara informal yaitu
berupa penjelasan dengan menggunakan kalimat yang jelas. Hasil analisis data menunjukkan
Dipublikasikan bahwa ditemukan 78 data yang terdiri atas 39 pelanggaran prinsip kesantunan berbahasa
yang meliputi pelanggaran maksim kebijaksanaan 11 data; maksim kerendahhatian 4 data;
maksim kedermawanan 2 data; maksim kesimpatian 4 data; maksim kecocokan 9 data; dan
maksim pujian 5 data; dan 39 faktor penyebab terjadinya pelanggaran prinsip kesantunan
berbahasa dalam film Tilik yang meliputi faktor penyebab kritik langsung dengan kata-kata 6
data; dorongan emosi penutur 12 data; sikap protektif terhadap pendapat 7 data; menuduh
lawan tutur 12 data; dan memojokkan lawan tutur 2 data. Berdasarkan hasil penelitian,
pelanggaran maksim kebijaksanaan, dan faktor dorongan emosi penutur, serta faktor
menuduh lawan tutur atau pihak lain merupakan pelanggaran kesantunan berbahasa dan
faktor penyebab pelanggaran prinsip kesantunan berbahasa yang paling dominan ditemukan
dalam film Tilik.

Abstract
Kata kunci: faktor This study aims to describe violations of politeness principles and factors that cause politeness
penyebab pelanggaran principle violations in the film Tilik by Wahyu Ageng Prasetya. The data was collected using a
prinsip kesantunan method of qualitative descriptive. Retrieval of research data was carried out using the
technique of taking notes with the documentation method. After the data has been collected,
berbahasa , film tilik,
the data is analyzed using the equivalent method with the basic technique being the Decisive
pelanggaran prinsip Element Sorting Technique (PUP). Next, the data is presented informally in the form of an
kesantunan berbahasa, explanation using clear sentences. The results of this study show that 78 were found
pragmatik, youtube consisting of 39 violations of the politeness principle which included violations of the maxim
of wisdom in 11 data; modesty maxim 4 data; generosity maxim 2 data; sympathy maxim 4
Keywords: factors data; maxim match 9 data; and maxim praise 5 data; and 39 factors that cause violations of
causing violations of politeness principles in viewing films which include factors that cause direct criticism with the
politeness, film tilik, words 6 data; emotional encouragement of speakers 12 data; protective attitude to opinion 7
violations of data; accusing the opponent said 12 data; and cornered the interlocutor 2 data. Based on the
results of the research, the violation of the maxim of wisdom, the speaker’s emotional
politeness principles,
encouragement, as well as the factor of accusing the interlocutor or other party of being a
pragmatics, youtube
violation of politeness and the most dominant factor causing the violation of the principle of
politeness is found in the film Tilik.


Alamatkorespondensi C) 2021 UNIVERSITAS NEGERI
SEMARANGP-ISSN18299342,E-
ISSN2549-3183

1
Lingua.Volume

PENDAHULUAN maksim kesederhanaan, maksim


Kesantunan berbahasa adalah salah
persetujuan, dan maksim kesimpatian
satu di antara aspek yang perlu
(Chaer, 2010:56—62).
diperhatikan dalam berkomunikasi.
Pada ilmu Pragmatik selain
Selain itu, dalam bertutur manusia juga
kesantunan berbahasa juga terdapat
memiliki aturan-aturan yang harus
fenomena ketidaksantunan berbahasa
dipatuhi, agar etika percakapan yang
tentang bagaimana manusia bertutur
santun dapat terwujud melalui
kurang baik. Kategori prinsip
komunikasi (Indrariani & Nayla,
pelanggaran kesantunan berbahasa hadir
2014:3). Wujud etika percakapan yang
digunakan sebagai fenomena berbahasa
santun tersebut salah satunya melalui
yang melakukan penyimpangan saat
prinsip kesantunan. Menurut Leech
berkomunikasi dengan manusia lainnya.
(1993:124), prinsip kesantunan
Pelanggaran prinsip kesantunan
merupakan prinsip yang harus menjaga
berbahasa merupakan perilaku penutur
keseimbangan sosial dan keramahan
yang mempunyai tujuan untuk
hubungan, karena hanya dengan
merugikan dan menyudutkan orang lain
hubungan-hubungan yang demikian kita
seperti melakukan kegiatan bullying
dapat mengharapkan bahwa peserta yang
verbal dengan cara memfitnah yang
lain akan bekerja sama. Hal tersebut juga
bertujuan merugikan orang lain (Rahardi,
dikemukakan oleh Cutting (Mukhlis dkk,
2008:66). Bentuk pelanggaran prinsip
2021:1) bahwa kesantunan merupakan
kesantunan banyak ditemukan dalam
fondasi dari sebuah kerja sama dalam
kehidupan sehari-hari yang mungkin
berkomunikasi.
tidak disadari ketika berbicara. Selain
Prinsip kesantunan berbahasa
itu, pelanggaran prinsip kesantunan juga
khususnya dalam komunikasi dapat
kerap ditemukan dalam sebuah film.
dilihat dari beberapa indikator. Satu di
Film-film yang terdapat pelanggaran
antara indikator tersebut adalah adanya
prinsip kesantunan di antaranya adalah
maksim-maksim kesantunan dalam
film Tullah yang di produksi oleh tim
bertutur. Indikator prinsip kesantunan
Equaly Production, film My Stupid Boss
berbahasa berdasarkan pandangan Leech
2 karya Upi Aviantodan, film seri
(1993) tentang sopan santun mencakup
Yowis Ben karya Bayu SKAK, film My
seperangkat maksim-maksim yang terdiri
Lecture My Husband karya Monty
atas maksim kebijaksanaan, maksim
Tiwa dan film Tilik karya Wahyu Ageng
kedermawanan, maksim penghargaan,
2
Lingua. Volume

Prasetya. terjadi dalam film pendek Tilik adalah


Salah satu film yang terdapat banyak saat Yu Nah muntah di atas truk, BuTri
pelanggaran prinsip kesantunan adalah mengejek Yu Nah dengan tuturan
film pendek Tilik. Karena banyaknya sebagai berikut, “Ya Allah, Yu Nah, Yu
pelanggaran prinsip kesantunan Nah... pie to meh ndelok padhange dalan
berbahasa pada film Tilik yang terjadi malah muntah-muntah,” (“Ya Allah,
seringkali tidak disadari, maka penelitian Mbak Nah, Mbak Nah…Bagaimana, sih,
ini menjadi menarik. Film pendek Tilik mau melihat terangnya jalan malah
dipilih karena film ini mendapatkan muntah- muntah,”) sekilas tuturan
atensi besar dari masyarakat. Per April tersebut terdengar lucu, tetapi jika lebih
2021, film ini ditonton sebanyak 25 juta jeli sebenarnya tuturan tersebut
kali di kanal youtube Ravacana Films. melanggar prinsip kesantunan dalam
Selain itu, film Tilik juga berbahasa, yaitu pada maksim
mendapatkan penghargaan piala maya kesimpatian karena Bu Tri
2018 dan 2019 dari Official Selection meminimalkan kesimpatian terhadap Yu
World Cinema Amsterdam, dengan Nah yang sedang mabuk perjalanan.
alasan adanya sebuah tuturan yang
mengandung humor dari sosok karakter METODE
Bu Tejo dan para tokoh lainnya yang Metode yang digunakan dalam
menyinggung berbagai topik yang ada di penelitian ini merupakan jenis penelitian
masyarakat. deskriptif kualitatif. Menurut Arikunto
Penelitian ini dikaji dengan kajian (2013:3), penelitian deskriptif merupakan
Pragmatik. Yule (2006:3) menyatakan penelitian yang digunakan untuk
bahwa Pragmatik merupakan ilmu yang menganalisis suatu kondisi yang
mempelajari tentang makna ujar serta dipaparkan dalam bentuk laporan
penafsiran antara penutur dengan mitra penelitian. Sementara itu, penelitian
tutur. Kajian Pragmatik dalam penelitian kualitatif merupakan penelitian yang tidak
ini difokuskan untuk mengkaji prinsip menggunakan angka dalam melakukan
kesantunan dalam tuturan pemain film pengumpulan data (Arikunto, 2013:12).
Tilik. Adapun alasannya adalah tuturan- Data yang digunakan dalam penelitian ini
tuturan dalam film Tilik banyak yaitu tuturan dalam film Tilik yang
mengandung pelanggaran prinsip melanggar prinsip kesantunan berbahasa.
kesantunan berbahasa. Contoh Adapun sumber data dalam penelitian ini
pelanggaran prinsip kesantunan yang adalah film Tilik. Pengumpulan data

3
Lingua.Volume

dalam penelitian ini dilakukan dengan terdapat prinsip kesantunan di


metode dokumentasi dan teknik simak dalamnya. Rahardi (2008:66)
catat. Dalam penelitian ini, teknik simak mengungkapkan bahwa pelanggaran
digunakan pada tahap menyimak film prinsip kesantunan merupakan perilaku
Tilik dilanjutkan dengan pengklasifikasian penutur yang mempunyai suatu tujuan
sedangkan teknik catat dilakukan ketika untuk merugikan dan menyudutkan
menyimak film Tilik yang diikuti orang lain seperti melakukan tindakan
dengan mencatat sejumlah tuturan yang bully secara verbal dengan cara
mengandung pelanggaran prinsip memfitnah yang bertujuan merugikan
kesantunan berbahasa. Proses analisis data orang lain. Berdasarkan hasil penelitian
dalam penelitian ini dilakukan dengan yang dilakukan dengan mengacu keenam
menggunakan metode padan dengan jenis maksim yang dicetuskan oleh
teknik dasarnya adalah teknik Pilah Unsur Leech, maka diperoleh hasil penelitian
Penentu (PUP). Adapun unsur penentu sebagai berikut.
dalam penelitian ini adalah tuturan dalam
film Tilik dengan daya pilah Pragmatik No. Jenis Pelanggaran Jumlah
Prinsip Kesantunan
dari segi kesantunan berbahasa
Berbahasa
(Sudaryanto, 2015:25). Penyajian analisis 1. Maksim 11 data
data pada penelitian ini berbentuk kebijaksanaan
2. Maksim 4 data
informal. Penyajian dalam bentuk informal kerendahhatian
dilakukan dengan menjelaskan hasil 3. Maksim 2 data
kedermawanan
analisis data dengan menggunakan 4. Maksim kesimpatian 8 data
kalimat. 5. Maksim kecocokan 9 data
6. Maksim pujian 5 data
HASIL DAN PEMBAHASAN Jumlah 39 data
Penelitian ini akan mendiskusikan
tentang pelanggaran prinsip kesantunan 1. Maksim Kebijaksanaan
berbahasa dan faktor penyebab Maksim kebijaksanaan
pelanggaran kesantunan berbahasa. merupakan suatu tuturan yang
A. Pelanggaran Prinsip Kesantunan memaksimalkan keuntungan pada
Berbahasa lawan tutur atau meminimalkan
Pelanggaran prinsip kesantunan kerugian pada lawan tutur (Leech
merupakan peristiwa tutur yang dalam Chaer, 2010:56). Berikut
melanggar kesantunan atau tidak data tuturan yang mengandung

4
Lingua. Volume

pelanggaran prinsip kesantunan prinsip kesantunan berbahasa


berbahasa maksim kebijaksanaan. maksim kebijaksanaan terdapat
1) Data tuturan 1 dalam tuturan Bu Tejo yaitu,
Konteks: BU TEJO TENGAH “Dian ki gaweane opo yo? Kok
BERBINCANG DENGAN jare enek sing ngomong yen
IBU- IBU YANG HENDAK Dian kui ora genah gaweane.
MENJENGUK BU LURAH DI Kan yo mesakno Bu Lurah to
RUMAH SAKIT. nek ndue mantu gaweane ora
Bu Tejo: “Dian ki gaweane opo nggenah..” Tuturan Bu Tejo
yo? Kok jare enek sing dalam kalimat tersebut
ngomong yen Dian kui meminimalkan keuntungan
ora genah gaweane. Kan pada Dian karena menuduh
yo mesakno Bu Lurah to Dian memiliki pekerjaan yang
nek ndue mantu tidak jelas. Hal tersebut dapat
gaweane ora nggenah..” mengakibatkan kerugian pada
‘“Dian itu kerjaannya apa Dian karena dapat
ya? Ada yang bilang menimbulkan asumsi publik
katanya kok Dian itu yang menganggap Dian
nggak jelas kerjaannya. bukanlah wanita yang baik-
Kan kasihan Bu Lurah ya baik.
kalau punya menantu 2. Maksim Kerendahhatian
kerjaannya nggak jelas.” Maksim kerendahhatian
(PMKBJ/01.23/BT/SMt) adalah suatu tuturan yang bersikap
Data tuturan 1 merupakan rendah hati kepada lawan tutur
data yang diambil dalam film dengan mengurangi pujian
Tilik menit ke-01.23. Tuturan terhadap dirinya. Hal tersebut juga
tersebut termasuk pelanggaran diungkapkan oleh Sari (2019:4)
prinsip kesantunan berbahasa bahwa peserta tutur hendaknya
maksim kebijaksanaan karena saling mengurangi pujian terhadap
dalam tuturan tersebut Bu Tejo diri sendiri. Berikut data tuturan
meminimalkan keuntungan yang mengandung pelanggaran
pada lawan tutur dan prinsip kesantunan berbahasa
memaksimalkan keuntungan maksim kerendahhatian.
pada dirinya. Pelanggaran 2) Data tuturan 2

5
Lingua.Volume

Konteks: BU TEJO Maksim kedermawanan


BERCERITA TENTANG merupakan suatu tuturan yang
HARTA YANG DIMILIKI memaksimalkan keuntungan pada
OLEH KELUARGANYA lawan tutur dan keuntungan pada
DIAN. dirinya (Leech dalam Chaer,
Bu Tejo: “HP anyar, motor 2010:57). Berikut data tuturan yang
anyar hoo ra kek kui lo mengandung pelanggaran prinsip
duit soko ngendi, kui kesantunan berbahasa maksim
larang-larang kabeh ki lo, kedermawanan.
koyok aku ora ngerti 3) Data tuturan 3
merk wae.” Konteks: BU TEJO
‘kayak aku nggak tahu MEMBERIKAN BEBERAPA
merk aja.’ LEMBARAN UANG
(PMKR/03.47/BT/SMt) KEPADA GOTREK. UANG
Data tuturan 2 merupakan TERSEBUT ADALAH UANG
data yang diambil dalam film YANG DIDUGA TITIPAN
Tilik menit ke-03.47. Tuturan DARI SUAMINYA.
tersebut termasuk pelanggaran Bu Tejo: “Oh ya trek, nyah
maksim kerendahhatian karena mau aku di titipi karo
dalam tuturan tersebut Bu Tejo bapake bocah-bocah
meminimalkan rasa suka kanggo tambahan.”
terhadap Dian. Pelanggaran ‘Oh iya trek, ini tadi
prinsip tuturan Bu Tejo yaitu, aku dititipin sama
“Koyok aku ora ngerti merk Bapaknya anak-anak buat
wae.” Dalam tuturan tersebut, tambah-tambah.’
Bu Tejo kurang suka terhadap (PMKD/10.31/BT/DRep)
barang- barang mahal yang Data tuturan 3 merupakan
dimiliki oleh Dian. Dengan data yang diambil dalam film
latar belakang keluarga Dian Tilik menit ke-10.31. Tuturan
yang kurang mampu, Bu Tejo tersebut termasuk pelanggaran
beranggapan bahwa Dian tidak maksim kedermawanan karena
mampu untuk membeli barang- dalam tuturan tersebut Bu Tejo
barang mahal. meminimalkan keuntungan
3. Maksim Kedermawanan pada orang lain dan

6
Lingua. Volume

memaksimalkan keuntungan MENJENGUK BU LURAH


pada dirinya. Pelanggaran TENTANG HUBUNGAN
prinsip kesantunan berbahasa DIAN DENGAN FIKRI.
maksim kerendahhatian Yu Sam: “Fikri karo Dian opo
terdapat dalam tuturan Bu bener sesambungan to
Tejo yaitu, “Oh yo trek, nyoh Bu?”
mau aku di titipi karo bapake ‘Apa benar Fikri sama
bocah-bocah kanggo tambah- Dian pacaran, Bu?’
tambah.” Dalam tuturan (PMKS/00.40/YS/SMt)
tersebut Bu Tejo memberikan Data tuturan 4 merupakan
uang kepada Gotrek dengan data yang diambil dalam film
maksud agar Gotrek Tilik menit ke-00.40. Tuturan
mengajukan Pak Tejo sebagai tersebut termasuk pelanggaran
calon kepala desa. Dengan maksim kesimpatian karena
adanya maksud tersebut, dalam tuturan tersebut Yu Sam
mengindikasikan bahwa Bu memaksimalkan rasa
Tejo tidak benar- benar ikhlas ketidaksukaan terhadap Dian.
dalam memberikan uang Pelanggaran prinsip kesantunan
kepada Gotrek. berbahasa maksim kesimpatian
4. Maksim Kesimpatian terdapat dalam tuturan Bu Tejo
Maksim kesimpatian yaitu, “Fikri karo Dian opo
merupakan suatu tuturan yang bener sesambungan to Bu?”
mengandung rasa simpati terhadap Dalam tuturan tersebut Yu Sam
orang lain dan mengurangi rasa merasa penasaran terhadap
ketidaksukaan pada orang lain hubungan Dian dengan anak Bu
(Leech dalam Chaer, 2010:61). Lurah. Yu Sam kurang
Berikut data tuturan yang bersimpati terhadap hubungan
mengandung pelanggaran prinsip Fikri dengan Dian sehingga
kesantunan berbahasa maksim dirinya justru menggosipkan
kesimpatian. berita tentang hubungan itu
4) Data tuturan 4 dengan para ibu yang hendak
Konteks: YU SAM tilik Bu Lurah ke rumah sakit.
BERTANYA KEPADA IBU- 5. Maksim Kecocokan
IBU YANG HENDAK Maksim kecocokan

7
Lingua.Volume

merupakan suatu tuturan yang kita duludibohongin sama


memaksimalkan kesetujuan diri obat-obatan herbal yang
sendiri dengan orang lain dan diiklankan di internet. Itu
meminimalkan ketidaksetujuan diri benar.’
sendiri dengan orang lain (Leech (PMKC/04.56/YN/SPtp)
dalam Chaer, 2010:59). Berikut Data tuturan 5 merupakan
data tuturan yang mengandung data yang diambil dalam film
pelanggaran prinsip kesantunan Tilik menit ke-04.56. Tuturan
berbahasa maksim kecocokan. tersebut termasuk pelanggaran
5) Data tuturan 5 maksim kecocokan karena
Konteks: YU NING dalam tuturan tersebut Yu Ning
MENGEMUKAKAN memaksimalkan
PENDAPATNYA TERKAIT ketidaksetujuan terhadap
BERITA-BERITA DARI tuturan Bu Tejo. Pelanggaran
INTERNET YANG prinsip kesantunan berbahasa
SEHARUSNYA PERLU maksim kecocokan terdapat
DISARING LEBIH DULU dalam tuturan Yu Ning yaitu,
SEBELUM DIKONSUMSI. “Tapi kabeh durung mesti
Yu Ning: “Tapi kabeh durung bener lho Bu Tejo. berita saka
mesti bener lho Bu Tejo. internet kudu dicek dhisik, ora
berita saka internet kudu mung diuntal mentah.” Dalam
dicek dhisik, ora mung tuturan tersebut, Yu Ning tidak
diuntal mentah. Apa kowe sependapat dengan Bu Tejo. Yu
kelingan yen wong-wong Ning mengungkapkan pendapat
desa kita biyen diapusi jika berita-berita yang
karo obat-obatan herbal bersumber dari internet perlu
sing diiklanake ing dicek terlebih dahulu
internet, lho. Iku bener.” kebenarannya sebelum menjadi
‘Tapi semua belum pasti konsumsi khalayak. Dengan
benar lho, Bu Tejo. Berita adanya tuturan yang tidak
dari internet harus dicek sependapat tersebut, maka
dulu, nggak cuma tuturan Yu Ning dapat
diterima. Apa kamu ingat dikatakan melanggar prinsip
kalau orang-orang desa kesantunan berbahasa maksim

8
Lingua. Volume

kecocokan. meneh po pie.” Dalam tuturan


tersebut, istri Go Trek
6. Maksim Pujian mengungkapkan sifat buruk
Maksim pujian merupakan dari suaminya. Dengan adanya
suatu tuturan yang mengandung tuturan tersebut, maka tuturan
pujian terhadap orang lain. Berikut istri Gotrek dapat dikatakan
data tuturan yang mengandung melanggar prinsip kesantunan
pelanggaran prinsip kesantunan berbahasa maksim pujian.
berbahasa maksim pujian.
6) Data tuturan 6 B. Faktor Penyebab Pelanggaran
Konteks: ISTRI GO TREK Prinsip Kesantunan Berbahasa
MENGUNGKAPKAN SIFAT Faktor penyebab pelanggaran
BURUK DARI SUAMINYA kesantunan berbahasa menurut
Istri go trek: “Bojoku ki lho Pranowo (2009:68–73) dijabarkan
senengane ng gateli, menjadi lima faktor yang
senengane lirak- lirik, menyebabkan sebuah pertuturan
jewer meneh po pie.” menjadi tidak santun meliputi penutur
‘Suamiku sukanya gatel, mengkritik secara langsung, penutur
sukanya lirak-lirik, jewer tidak bisa mengendalikan emosi,
lagi apa gimana.’ penutur bersikeras dengan
(PMKP/12.27/IGT/KLkk) pendapatnya, penutur menuduh lawan
Data tuturan 6 merupakan tutur, dan penutur memojokkan lawan
data yang diambil dalam film tutur. Berdasarkan hasil penelitian yang
Tilik menit ke-12.27. Tuturan dilakukan dengan mengacu kelima jenis
tersebut termasuk pelanggaran faktor penyebab pelanggaran kesantunan
maksim pujian karena dalam berbahasa yang dicetuskan oleh Pranowo,
tuturan tersebut istri go trek maka diperoleh hasil penelitian sebagai
meminimalkan pujian terhadap berikut.
suaminya. Pelanggaran prinsip
kesantunan berbahasa maksim No. Faktor Penyebab Jumlah
Terjadinya Pelanggaran
pujian terdapat dalam tuturan
Prinsip Kesantunan
istri go trek yaitu, “Bojoku ki Berbahasa
lho senengane nggateli,
1. Kritik langsung dengan 6 data
senengane lirak-lirik, jewer kata-kata

9
Lingua.Volume

2. Dorongan emosi penutur 12 Data tuturan 7 merupakan


data
data yang diambil dalam film
3. Sikap protektif terhadap 7 data
pendapat Tilik menit ke-04.42.
4. Menuduh lawan tutur 12 Pelanggaran prinsip kesantunan
atau pihak lain data
5. Memojokkan lawan tutur 2 data berbahasa dalam tuturan
atau pihak lain tersebut yaitu pelanggaran
Jumlah 39
data maksim pujian. Pelanggaran
tersebut disebabkan karena Bu
Tejo meminimalkan pujian
terhadap Yu Ning. Bu Tejo
1. Kritik Langsung dengan Kata- justru mengkritik Yu Ning
kata karena kurang aktif membaca
Tindakan kritik secara berita dari internet. Faktor
langsung terhadap lawan tutur penyebab kesantunan berbahasa
merupakan tindakan yang jauh dari dalam tuturan tersebut
peringkat kesantunan, sebab menggunakan kritik langsung
menjadikan sebuah tuturan menjadi dengan kata-kata yaitu tersurat
tidak santun. dalam tuturan Bu Tejo,
Data tuturan 7 “Mulakno Yu Ning sregepo
Konteks: BU TEJO moco berita soko internet ye
BERPENDAPAT AGAR YU raa dadine nek dijak ngomong
NING DAPAT LEBIH RAJIN ki ben nyambung hee te.”
MEMBACA BERITA DARI Dalam tuturan tersebut, Bu Tejo
INTERNET. secara langsung mengkritik Yu
Bu Tejo: “Mulakno Yu Ning Ning agar lebih aktif membaca
sregepo moco berita soko berita di internet. Tuturan
internet ye raa dadine tersebut mengandung sebuah
nek dijak ngomong ki kritikan yang ditujukan untuk
ben nyambung hee te.” Yu Ning agar Yu Ning tidak
‘Makanya Yu Ning rajin ketinggalan informasi.
baca berita dari internet
jadi kalau diajak 2. Dorongan Emosi Penutur
ngomong biar Penutur saat menyampaikan
nyambung.’ sebuah tuturan kepada lawan tutur
(PMKP/04.42/BT/KLkk)
10
Lingua. Volume

terkadang cenderung didorong oleh yang tengah dialami Yu Nah.


rasa emosi sehingga kesan yang Faktor penyebab pelanggaran
disampaikan penutur terhadap kesantunan dalam tuturan
lawan tutur dianggap sebagai tersebut menggunakan
bentuk amarah. Oleh karena itu, dorongan rasa emosi penutur
tuturan yang didasari oleh yaitu tersurat dalam tuturan Bu
dorongan perasaan emosi akan Tri, “Ya Allah, Yu Nah, Yu
dianggap sebagai tuturan yang tidak Nah.. pie to meh ndelok
santun. padhange dalan malah muntah-
7) Data tuturan 8 muntah to.” Dalam tuturan
Konteks: BU TRI tersebut, Bu Tri merasa emosi
BERPENDAPAT TENTANG kepada Yu Nah.
KONDISI YANG SEDANG 3. Sikap Protektif Terhadap
DIALAMI YU NAH. Pendapat
Bu Tri: “Ya Allah, Yu Nah, Yu Sikap protektif terhadap
Nah.. pie to meh ndelok pendapat merupakan sikap yang
padhange dalan malah termasuk dalam pelanggaran
muntah-muntah to.” prinsip kesantunan. Sikap ini
‘Ya Allah, Yu Nah, Yu dilakukan untuk menunjukkan pada
Nah.. gimana mau lihat orang lain bahwa pendapatnya
cerahnya jalan kalau yang benar, sedangkan pendapat
muntah-muntah.’ pihak lain dianggap salah.
(PMKS/05.34/BTr/DR 8) Data tuturan 9
ep) Konteks: YU SAM
Data tuturan 8 merupakan MENGEMUKAKAN
data yang diambil dalam film PENDAPATNYA PERIHAL
Tilik menit ke-05.34. PENYEBAB MUNTAH.
Pelanggaran prinsip kesantunan Yu Sam: “Eh Bu Tejo emang
berbahasa dalam tuturan nek muntah-muntah ki
tersebut yaitu pelanggaran kudu meteng po pie? La
maksim kesimpatian. iki buktine Yu Nah
Pelanggaran disebabkan karena muntah-muntah to mau
tuturan Bu Tri kurang dee yo ra meteng.“
bersimpati terhadap kondisi ‘Eh Bu Tejo memangnya

11
Lingua.Volume

kalau muntah-muntah tuh Yu Nah yang tengah muntah


harus hamil? Lah ini namun tidak sedang hamil. Yu
buktinya Yu Nah muntah- Sam menganggap bahwa
muntah kan, dia ya nggak pendapatnya itu benar jika
hamil.’ muntah-muntah tidak selalu
(PMKC/06.39/YS/SPtp) berkaitan dengan kehamilan.
Data tuturan 9 merupakan
data yang diambil dalam film 4. Menuduh Lawan Tutur atau
Tilik menit ke-06.39. Pihak Lain
Pelanggaran kesantunan Dalam berinteraksi, penutur
berbahasa dalam tuturan terkadang sering melakukan
tersebut yaitu pelanggaran tuduhan terhadap lawan tutur atau
maksim kecocokan. pihak lain. Tuduhan yang
Pelanggaran tersebut disampaikan penutur merupakan
disebabkan karena tuturan Yu bentuk kecurigaannya terhadap
Sam yang memaksimalkan lawan tutur atau pihak lain,
ketidaksetujuan pada Bu Tejo. sehingga tuturan tersebut dianggap
Faktor penyebab pelanggaran tidak santun.
kesantunan berbahasa dalam 9) Data tuturan 10
tuturan tersebut menggunakan Konteks: BU TEJO
sikap protektif terhadap BERCERITA MENGENAI
pendapat yaitu tersurat dalam HARTA YANG DIMILIKI
tuturan Yu Sam, “Eh Bu Tejo KELUARGANYA DIAN.
emang nek muntah-muntah ki Bu Tejo: “Handphone anyar,
kudu meteng po pie? La iki motor anyar hoo ra kek
buktine Yu Nah muntah- kui lo duit soko ngendi,
muntah to mau dee yo ra kui larang-larang
meteng.“ Dalam tuturan kabeh ki lo, koyok aku
tersebut, Yu Sam ora ngerti merk wae.”
mengungkapkan pendapatnya ‘HP baru, motor baru
bahwa muntah-muntah bukan uang dari mana, itu
hanya disebabkan oleh mahal-mahal semua lho,
kehamilan. Hal tersebut juga kayak aku nggak tahu
ditegaskan dengan keadaan merk aja.’

12
Lingua. Volume

(PMKR/03.47/BT/SMt) Penutur yang sengaja ingin


Data tuturan 10 memojokkan dan membuat lawan
merupakan data yang diambil tutur atau pihak lain tidak berdaya
dalam film Tilik menit ke- menjadikan sebuah tuturan tidak
03.47. Pelanggaran prinsip santun. Tindakan yang
kesantunan berbahasa dalam disampaikan penutur ini membuat
tuturan tersebut merupakan lawan tutur tidak dapat melakukan
pelanggaran pada maksim pembelaan.
kerendahhatian. Pelanggaran 10) Data tuturan 11
disebabkan karena tuturan Bu Konteks: YU NING
Tejo yang memaksimalkan MENGUNGKAPKAN
rasa ketidaksukaan kepada ALASANNYA MEMILIH
Dian. Bu Tejo kurang suka TRUK YANG MENJADI
terhadap barang-barang mahal ARMADA DALAM
yang dimiliki oleh Dian. PERJALANAN TILIK BU
Faktor penyebab pelanggaran LURAH KE RUMAH
kesantunan berbahasa dalam SAKIT.
tuturan tersebut adalah dengan Yu Ning: “Jenenge yo
sengaja menuduh lawan tutur darurat ya Bu,
yaitu tersurat dalam tuturan jenengan nek ora kerso
Bu Tejo, “Handphone anyar, numpak trek iki ya
motor anyar hoo ra kek kui lo rapopo kok, sing
duit soko ngendi, kui larang- penting awake dewe ki
larang kabeh ki lo, koyok aku ndang tekan kono
ora ngerti merk wae.” Dalam ndang tekan rumah
tuturan tersebut, Bu Tejo sakit..”
melakukan pelanggaran ‘Namanya ya darurat,
prinsip kesantunan dengan Bu. Kalau kamu nggak
menuduh Dian yang memiliki mau naik trek ini ya
latar belakang dari orang biasa nggak apa-apa, yang
seharusnya tidak mampu penting kita disuruh
untuk membeli barang mahal. cepet sampai sana
5. Memojokkan Lawan Tutur atau sampai rumah sakit.’
Pihak Lain (PMKC/14.21/YN/SM

13
Lingua.Volume

mt) mengungkapkan bahwa ia


Data tuturan 11 memilih truk karena darurat
merupakan data yang diambil ingin segera tilik Bu Lurah ke
dalam film Tilik menit ke- rumah sakit. Yu Ning juga
14.21. Pelanggaran prinsip semakin memojokkan Bu Tejo
kesantunan berbahasa dalam dengan mengatakan tidak
tuturan tersebut yaitu mengapa jika Bu Tejo tidak
pelanggaran maksim berkenan untuk naik truk.
kecocokan. Pelanggaran
tersebut disebabkan karena SIMPULAN
tuturan Yu Ning yang Berdasarkan hasil penelitian
memaksimalkan ditemukan 39 tuturan yang melanggar
ketidaksetujuan kepada Bu prinsip kesantunan berbahasa dan 39
Tejo. Yu Ning lebih memilih faktor penyebab terjadinya pelanggaran
truk daripada bus karena kesantunan berbahasa.
keadaan sedang darurat Dalam penelitian ini terdapat
sehingga dirinya memilih bentuk pelanggaran prinsip kesantunan
kendaraan yang langsung siap. berbahasa pada film Tilik yang terdiri
Faktor penyebab pelanggaran atas 11 pelanggaran maksim
kesantunan berbahasa dalam kebijaksanaan, 4 pelanggaran maksim
tuturan tersebut adalah dengan kerendahhatian, 2 pelanggaran maksim
sengaja memojokkan lawan kedermawanan, 8 pelanggaran maksim
tutur yaitu tersurat dalam kesimpatian, 9 pelanggaran maksim
tuturan Yu Ning, “Jenenge yo kecocokkan, dan 5 pelanggaran maksim
darurat ya Bu, jenengan nek pujian. Berdasarkan hasil penelitian,
ora kerso numpak trek iki ya pelanggaran prinsip kesantunan
rapopo kok, sing penting berbahasa maksim kebijaksanaan
awake dewe ki ndang tekan merupakan pelanggaran yang dominan
kono ndang tekan rumah ditemukan dalam film Tilik.
sakit...” Dalam tuturan Adapun faktor penyebab
tersebut, Yu Ning langsung pelanggaran maksim kesantunan
memojokkan Bu Tejo yang berbahasa dalam film Tilik terdiri atas 6
kurang nyaman menggunakan faktor penyebab kritik langsung dengan
truk milik go trek. Yu Ning kata-kata, 12 faktor penyebab dorongan

14
Lingua. Volume

emosi penutur, 7 faktor penyebab sikap Show di Net TV”. Skripsi.


Jember: Universitas
protektif terhadap pendapat, 12 faktor
Muhamadiyah Jember.
penyebab menuduh lawan tutur atau Leech, Geoffrey. 1993. Prinsip-Prinsip
Pragmatik. Jakarta: Universitas
pihak lain, dan 2 faktor penyebab
Indonesia.
memojokkan lawan tutur atau pihak Leech, Geoffrey. 2014. The Pragmatics of
Politeness. E-book: Oxford
lain. Berdasarkan hasil penelitian,
UniversityPress.https://www.eb
faktor kritik langsung dengan kata-kata ooks.com/en-us/1692224/the-
pragmatics-
dan menuduh lawan tutur atau pihak
ofpoliteness/geoffrey-leech/
lain merupakan faktor penyebab (diakses tanggal 17 April 2021)
Mukhlis, R.Yusuf Sidiq Budiawan, Siti
pelanggaran prinsip kesantunan
Ulfiyani, dan Rawinda Fitrotul
berbahasa yang paling dominan Mualafina. 2021. “Kesantunan
dalam Komunikasi pada Ranah
ditemukan dalam film Tilik.
Keluarga”. Sasindo. Volume 9
Berdasarkan beberapa temuan Nomor 2 September 2021,
halaman 1.
tersebut, implikasi penelitian dalam
Pranowo. 2009. Berbahasa Secara
film Tilik yaitu tuturan Bu Tejo maupun Santun. Yogyakarta: Pustaka
Belajar.
para tokoh dapat menjadi contoh bagi
Rahardi, Kunjana. 2008. Pragmatik
pendidik maupun peserta didik agar (Kesantunan Imperatif
Bahasa Indonesia). Jakarta:
ketika mengungkapkan pendapat tidak
Erlangga.
menggunakan dorongan emosi yang Sari, Ellysya Sulistyo. 2019. “Pelanggaran
Prinsip Kesantunan Berbahasa
menggebu sehingga dapat
dalam Acara Dua Arah Kompas
menimbulkan tuturan yang kurang TV”. Sapala. Volume 01
Nomor 01 2019, halaman 4.
bijaksana sehingga dapat menyakiti
Sudaryanto. 2015. Metode dan Aneka
perasaan orang lain. Teknik Analisis Bahasa:
Pengantar Penelitian Wahana
Kebudayaan secara Linguistis.
DAFTAR PUSTAKA Yogyakarta: Sanata Dharma
Arikunto, Suharismi. 2006. Prosedur University Press.
Penelitian. Jakarta: Rhineka Yule, George. 2006. Pragmatik: Pustaka
Cipta. Belajar.
Indrariani, Eva Ardiana dan Azzah Nayla.
2014. IBM Prinsip Kesantunan
Berbahasa Indonesia Sebagai
Wujud Pembelajaran Etika
Percakapan Anak bagi Ibu-ibu
PKK Magarsari Margoyoso
Jepara. Semarang: Universitas
PGRI Semarang.
Kurnia, Fitria Dwi. 2020. “Pelanggaran
Teori Kesantunan Brown and
Levinson dalam Acara ini Talk

15

Anda mungkin juga menyukai