Anda di halaman 1dari 2

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.2.1 Definisi Komunikasi


Komunikasi adalah sebuah alat dalam bertukar informasi yang didalamnya
dapat berupa tingkah laku, pemahaman, dan memberi makna di setiap segala
sesuatu yang terjadi di sekitar kita. Dan komunikasi ini adalah sebuah bentuk dari
interaksi, interaksi yang berarti sebuah bentuk hubungan sosial dari individu
dengan individu, individu dengan kelompok, ataupun kelompok dengan kelompok
yang lain. Interaksi ini dapat berjalan secara bersamaan setiap individunya. (Gun
R. Semin & Kenneth J. Gergen, 1990. Hal 11)
Dan menurut Rogers bersama D. Lawrence Kincaid (1981) didalam buku
pengantar ilmu komunikasi ini sangat berkaitan dengan sebuah penyamaan
persepsi akan informasi dari pihak yang memberi informasi dengan pihak yang di
beri informasi, karena dengan penyamaan persepsi dengan bertukar informasi
maka sebenarnya didalam sebuah pertukaran informasi itu bisa saling
mempengaruhi atau menimbulkan pengertian lain yang menjadi asumsi oleh pihak
penerima informasi.
2.2.1.1 Komunikasi Verbal
Dalam komunikasi verbal digunakan sebuah kode yang dikenal
dengan kode verbal, dimana kode ini pemakaiannya menggunakan
bahasa yang merupakan sekumpulan kata yang terangkai menjadi
kalimat yang bermakna. Bahasa memiliki fungsi yang memegang peran
untuk terciptanya komunikasi yang efektif, antara lain:
a. Untuk mempelajari dunia sekitar
b. Untuk membina hubungan baik antar sesama manusia
c. Untuk menciptakan ikatan-ikatan dalam kehidupan manusia
(Pengantar Ilmu Komunikasi 2015 : 113).
Apabila fungsi tersebut tidak tersampaikan dalam komunikasi
verbal, maka komunikasi verbal tersebut tidak termasuk dalam
komunikasi yang efektif. Perilaku kejujuran termasuk dalam salah satu
hasil dari komunikasi verbal yang efektif karena dari perilaku tersebut
akan tercipta hubungan baik antar sesama dan tercipta ikatan yang baik
dalam kehidupan.

2.2.2 Teori Etika


Menurut data yang diambil dari www.katailmu.com , etika adalah ilmu yang
mengatur sebagaimana manusia sepatutnya hidup didalam masyarakat, memahami
secara mendalam tentang apa yang baik dan tidak tercela yang berkaitan dengan
perilaku dan tingkah laku semua orang. “Apa yang baik dan tidak tercela” disini
menjadi kata kunci dari permasalahan yang diangkat oleh peneliti. Sebuah
komunikasi yang baik harus memiliki etika ini.
Etika yang dimaksud adalah komunikasi dalam masyarakat mempunyai ruang
lingkup yang sangat luas, dan penulis beranggapan bahwa banyak kesepakatan
kesepakatan yang sangat banyak untuk diteliti, maka dari itu penulis memperkecil
ruang lingkup penelitian dengan tujuan dapat mengarahkan topik pembahasan yang
aplikatif namun luas. Ruang lingkup yang dipilih oleh penulis yaitu dalam
kelompok kecil yaitu keluarga.
Pengerucutan dasar permasalahan dapat di terapkan dalam kehidupan sehari
hari, karena pendidikan pengenalan berkomunikasi yang baik akan kejujuran dapat
di mulai dari keluarga, awal pendidikan kepada anak notabene usia remaja yang
masih mencari jati diri dalam penentuan sosok sehingga nantinya menjadi penentu
tombak dalam merajut masa depan individunya maupun kelompok dan
meminimalisir adanya tindak penyimpangan perilaku. Seperti menurut penelitian
Eka Pratiwi, dkk yang membahas Intensitas Komunikasi Orang Tua Dan Agrsivitas
Remaja tahun 2015 menyebutkan juga peran orang tua dalam keluarga bisa menjadi
antisipasi anak remajanya melakukan perilaku yang menympang dimulai dari
komunikasi yang jujur, perhatian yang porposional dan memahami anak di usia
remaja sadang dalam fase pencarian jatidiri.

Anda mungkin juga menyukai