Komunikasi adalah sebuah alat dalam bertukar informasi yang didalamnya dapat berupa tingkah laku, pemahaman, dan memberi makna di setiap segala sesuatu yang terjadi di sekitar kita. Dan komunikasi ini adalah sebuah bentuk dari interaksi, interaksi yang berarti sebuah bentuk hubungan sosial dari individu dengan individu, individu dengan kelompok, ataupun kelompok dengan kelompok yang lain. Interaksi ini dapat berjalan secara bersamaan setiap individunya. (Gun R. Semin & Kenneth J. Gergen, 1990. Hal 11) Dan menurut Rogers bersama D. Lawrence Kincaid (1981) didalam buku pengantar ilmu komunikasi ini sangat berkaitan dengan sebuah penyamaan persepsi akan informasi dari pihak yang memberi informasi dengan pihak yang di beri informasi, karena dengan penyamaan persepsi dengan bertukar informasi maka sebenarnya didalam sebuah pertukaran informasi itu bisa saling mempengaruhi atau menimbulkan pengertian lain yang menjadi asumsi oleh pihak penerima informasi. 2.2.1.1 Komunikasi Verbal Dalam komunikasi verbal digunakan sebuah kode yang dikenal dengan kode verbal, dimana kode ini pemakaiannya menggunakan bahasa yang merupakan sekumpulan kata yang terangkai menjadi kalimat yang bermakna. Bahasa memiliki fungsi yang memegang peran untuk terciptanya komunikasi yang efektif, antara lain: a. Untuk mempelajari dunia sekitar b. Untuk membina hubungan baik antar sesama manusia c. Untuk menciptakan ikatan-ikatan dalam kehidupan manusia (Pengantar Ilmu Komunikasi 2015 : 113). Apabila fungsi tersebut tidak tersampaikan dalam komunikasi verbal, maka komunikasi verbal tersebut tidak termasuk dalam komunikasi yang efektif. Perilaku kejujuran termasuk dalam salah satu hasil dari komunikasi verbal yang efektif karena dari perilaku tersebut akan tercipta hubungan baik antar sesama dan tercipta ikatan yang baik dalam kehidupan.
2.2.2 Teori Etika
Menurut data yang diambil dari www.katailmu.com , etika adalah ilmu yang mengatur sebagaimana manusia sepatutnya hidup didalam masyarakat, memahami secara mendalam tentang apa yang baik dan tidak tercela yang berkaitan dengan perilaku dan tingkah laku semua orang. “Apa yang baik dan tidak tercela” disini menjadi kata kunci dari permasalahan yang diangkat oleh peneliti. Sebuah komunikasi yang baik harus memiliki etika ini. Etika yang dimaksud adalah komunikasi dalam masyarakat mempunyai ruang lingkup yang sangat luas, dan penulis beranggapan bahwa banyak kesepakatan kesepakatan yang sangat banyak untuk diteliti, maka dari itu penulis memperkecil ruang lingkup penelitian dengan tujuan dapat mengarahkan topik pembahasan yang aplikatif namun luas. Ruang lingkup yang dipilih oleh penulis yaitu dalam kelompok kecil yaitu keluarga. Pengerucutan dasar permasalahan dapat di terapkan dalam kehidupan sehari hari, karena pendidikan pengenalan berkomunikasi yang baik akan kejujuran dapat di mulai dari keluarga, awal pendidikan kepada anak notabene usia remaja yang masih mencari jati diri dalam penentuan sosok sehingga nantinya menjadi penentu tombak dalam merajut masa depan individunya maupun kelompok dan meminimalisir adanya tindak penyimpangan perilaku. Seperti menurut penelitian Eka Pratiwi, dkk yang membahas Intensitas Komunikasi Orang Tua Dan Agrsivitas Remaja tahun 2015 menyebutkan juga peran orang tua dalam keluarga bisa menjadi antisipasi anak remajanya melakukan perilaku yang menympang dimulai dari komunikasi yang jujur, perhatian yang porposional dan memahami anak di usia remaja sadang dalam fase pencarian jatidiri.
Manajemen konflik dalam 4 langkah: Metode, strategi, teknik-teknik penting, dan pendekatan operasional untuk mengelola dan menyelesaikan situasi konflik