PENDAHULUAN
1
1.2.4 Bagaimankah komunikasi dengan klien dewasa ?
1.2.5 Bagaimanakah suasana komunikasi dengan klien dewasa ?
1.2.6 Apa sajakah model-model konsep komunikasi dan penerapannya
pada klien dewasa ?
BAB II
PEMBAHASAN
2
b. Komunikasi adalah suatu rangkaian peristiwa yang terkait
dalam penyampaian pesan dari pengirim ke penerima.
Komunikasi adalah proses dimana seseorang berusaha
memberikan pengertian dengan cara pemindahan pesan. (James
A.F Stoner).
c. William J Seiller(1988) mendifinisikan bahwa komunikasi
adalah proses yang mana simbol verbal dan non verbal
dikirimkan, diterima dan diberi arti.
d. Hovlan, Janis, dan Kelley adalah ahli sosiologi Amerika
mengatakan bahwa “communication is the process by which an
individual transmits stimuly (usually verbal) to modify the
behavior of other individuals” dengan kata lain, komunikasi
adalah proses individu dalam mengirim stimulus (umumnya
dalam bentuk verbal) untuk mengubah tingkah laku orang lain.
(Forsdale, 1981).
e. Louis Forsdale (1981), seorang ahli komunikasi dan pendidikan
mengatakan bahwa komunikasi adalah suatu proses
memberikan signal menurut aturan tertentu, sehingga dengan
cara ini suatu sistem dapat didirikan, dipelihara dan diubah.
“communication is the process by which a system is
established, maintained, and altered by means of shared
signals that operate according to rules”.
Dari beberapa definisi tersebut secara umum dapat disimpulkan bahwa
komunikasi merupakan proses pengiriman atau pertukaran (stimulus,
signal, simbol, informasi) baik dalam bentuk verbal maupun non verbal
dari pengirim ke penerima pesan dengan tujuan adanya perubahan (baik
dalam aspek kognitif, afektif maupun psikomotor).
3
sejawat maupun kolega, sehingga tujuan bersama dalam membantu
kesembuhan klien dapat dicapai.
b. Memahami orang lain. Sebagai komunikator, proses komuniaksi
tidak akan dapat berlangsung dengan baik bila perawat tidak dapat
memahami kondisi atau apa yang diinginkan oleh klien (komunikan).
Pehaman ini snagat penting agar proses komunikasi dapat berlangsung
secara efektif.
c. Supaya gagasan dapat diterima orang lain. Selain sebagai
komunikator, perawat juga sebagai edukator yaitu memberikan
pendidikan kesehatan kepada klien. Peran ini akan efektif dan berhasil
bila apa yang disampaikan oleh perawat dapat dimengerti dan diterima
oleh klien.
d. Menggerakkan orang lain untuk melakukan sesuatu.
Mempengaruhi orang lain untuk mau melakukan sesuatu sesuai
keinginan ita bukanlah hal mudah, disini perlu adanya pendekatan-
pendekatan yang jitu agar orng lain (klien) percaya dan yakin bahwa
apa yang kita harapkan untuk dilakukan tersebut benar-benar dapat
bermanfaat bagi klien atau komunikan yang lain. Upaya ini dapat
dilakukan dengan pendekatan yang persuasif dan demonstatif agar
komunikan dapat melakukan dengan benar apa yang diharapkan
komunikator.
4
komunikasi massa baik secara langsung maupun tidak langsung
(melalui media).
c. Motivasi. Proses komunikasi yang dilakukan secara persuasif dan
argumentative dapat berfungsi sebagai penggerak semangat, pendorong
bagi seseorang utnuk melakukan sesuatu yang dinginkan oleh
komunikator.
d. Perdebatan dan diskusi. Suatu permasalahan yang masih
kontroversial atau polemik dalam hubungan dengan masalah-masalah
publik dapat dibahas dan diselesaikan dengan menggunakan
komunikasi yang intens dan baik melalui debat maupun diskusi.
e. Pendidikan. Proses pengalihan (transformasi) ilmu pengetahuan
dan teknologi untuk mendorong perkembangan intelektual,
pembentukan watak, serta membentuk ketrampilan dan kemahiran
dapat dilakukan melalui komunikasi yang baik dan efektif.
f. Memajukan kehidupan. Contoh dari fungsi komunikasi ini adalah
menyebarkan kebudayaan dan seni dengan maksud melestarikan
warisan masa lalu, membuat leaflet, booklet, atau sejenisnya yang
berisi tentang bagaimana hidup sehat, membangun imajinasi, dan
mendorong kreatifitas dan kebutuhan estetika dan lainlain.
g. Hiburan. Dunia entertainment telah banyak muncul dari produk
komunikasi, misalnya lawak, menyanyi, drama, sastra , seni dan lain-
lain.
h. Integrasi. Adanya kesempatan untuk memperoleh berbagai
informasi dan pesan yang diperlukan dapat mempengaruho seseorang
dalam bersikap, berperilaku, dan berpola pikir serta sebagai sarana
untuk menghargai dan memahami pandangan orang lain dapat
diperoleh dari komunikasi yang dilakukan.
5
sehingga tidak mudah untuk merubahnya. Juga pengetahuan yang selama
ini dianggapnya benar dan bermanfaat belum tentu mudah digantikan
dengan pengetahuan baru jika kebetulan tidak sejalan dengan yang lama.
Tegasnya orang dewasa bukan seperti gelas kosong yang dapat diisikan
sesuatu. Oleh karena itu dikatakan bahwa kepada orang dewasa tidak dapat
diajarkan sesuatu untuk merubah tingkah lakunya dengan cepat. Orang
dewasa belajar kalau ia sendiri ingin belajar, terdorong akan tidak puas
lagi akan prilakunya yang sekarang, maka menginginkan suatu prilaku lain
di masa mendatang lalu mengambl langkah untuk mencapai prilaku baru
itu.
6
Segala pendapat, perasaan, pikiran, gagasan, system nilai yang dianut
perlu dihargai. Meremehkan dan menyampingkan harga diri mereka
akan dapat menjadi kendala dalam jalannya komunikasi.
c. Suasana saling percaya
Saling percaya bahwa apa yang disampaikan itu benar adanya akan
dapat membawa hasil yang diharapkan.
d. Suasana saling terbuka
Terbuka untuk mengungkapkan diri dan terbuka untuk mendengarkan
orang lain. Hanya dalam suasana keterbkaan alterntif dapat tergali.
7
suatu saluran kepada penerima. Dengan kata lain model Shanon & Weaver
mengansumsikan bahwa sumber informasi menhasilkan suatu pesan untuk
dikomunikasikan dari perangkat pesan yang dimungkinkan. Pemancar
(transmitter) mengubah pesan menjadi suatu signal yang sesuai dengan
saluran yang digunakan.
8
Model Leary dapat diterapkan dibidang kesehatan karena dalam
bidang kesehatan ada keseimbangan kekuatan antara professional dengan
klien. Selama beberapa tahun pasien akut ditempatkan pada peran
submission dan profesi kesehatan selalu mendominasi peran dan klien
ditempatkan dalam keadaan yang selalu patuh. Seharusnya dalam
berkomunikasi ada keseimbangan asertif dalam menerima dan memberi
antara pasien dan professional.
9
mengarah pada kondisi dimana individu dewasa berada di dalam keadaan
stress psikologis.
10
1) Relationship, 2) Transaksi , dan 3) Konteks . Hubungan relationship
dikondisikan untuk hubungan interpersonal, bagaimana seorang
profesional dapat meyakinkan orang tersebut. Profesional Kesehatan
adalah seorang yang memiliki latar belakang pendidikan kesehatan,
training dan pengalaman dibidang kesehatan. Klien adalah individu yang
diberikan pelayanan. Orang lain (significant order) penting untuk
mendukung terjadinya interaksi khususnya mendukung klien untuk
mempertahankan kesehatan. Transaksi merupakan kesepakatan interaksi
antar partisipan di dalam proses komunikasi tersebut. Konteks yaitu
komunikasi kesehatan yang memiliki topik utama tentang kesehatan klien
dan biasanya disesuaikan dengan tempat dan situasi.
11
kedua model komunikasi ini menunjukkan hubungan relationship yang
memperhatikan karakteristik dari klien dan melibatkan pengirim dan
penerima , serta adanya umpan balik untuk mengevaluasi tujuan
komunikasi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
12
Komunikasi merupakan proses pengiriman atau pertukaran
(stimulus, signal, simbol, informasi) baik dalam bentuk verbal maupun
non verbal dari pengirim ke penerima pesan dengan tujuan adanya
perubahan (baik dalam aspek kognitif, afektif maupun psikomotor).
Secara umum, tujuan komunikasi adalah :
a. Supaya pesan yang kita sampaikan dapat dimengerti orang lain
(komunikan).
b. Memahami orang lain.
c. Supaya gagasan dapat diterima orang lain.
d. Menggerakkan orang lain untuk melakukan sesuatu.
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
13
14