Anda di halaman 1dari 9

Kesantunan Berbahasa Dalam Podcast

KESANTUNAN BERBAHASA DALAM PODCAST DEDDY CORBUZIER

Jihan Adelia
S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya
jihan.17020074118@mhs.unesa.ac.id

Dr. Suhartono, M.Pd.


Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya
suhartono@unesa.ac.id

Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan bentuk kesantunan dan ketidaksantunan berbahasa dalam
Podcast Deddy Corbuzier. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan
pendekatan kualitatif. Data dari penelitian ini bersumber dari podcast Deddy Corbuzier dengan judul
“Nadiem Makarim Ujian Nasional Itu Diskriminasi”. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
sejumlah tuturan yang diidentifikasi sebagai bentuk pematuhan dan pelanggaran kesantunan berbahasa.
Pengumpulan data penelitian menggunakan metode simak dan teknik sadap dengan teknik lanjutan yaitu
teknik simak bebas libat cakap dan teknik catat. Prosedur Analisis Data yang dilewati adalah (1)
mentranskripsi data, (2) pengklasifikasian data, (3) pengodean data, (4) pendeskripsian data, dan (5)
penyimpulan. Hasil penelitian ini adalah (1) Pada podcast Deddy Corbuzier terdapat bentuk kesantunan
berbahasa. Bentuk kesantunan berbahasa yaitu pematuhan dalam seluruh maksim kesantunan berbahasa.
Maksim kesantunan berbahasa yang dipatuhi adalah maksim kebijaksanaan, maksim kedermawanan,
maksim penghargaan, maksim kesederhanaan, maksim pemufakatan, dan maksim simpati. Dalam podcast
Deddy Corbuzier pematuhan maksim kesantunan berbahasa lebih dominan. (2) Pada podcast Deddy
Corbuzier terdapat bentuk ketidaksantunan berbahasa. Bentuk ketidaksantunan berbahasa yaitu
pelanggaran dalam seluruh maksim kesantunan berbahasa. Maksim kesantunan berbahasa yang dilanggar
adalah maksim kebijaksanaan, maksim kedermawanan, maksim penghargaan, maksim kesederhanaan,
maksim pemufakatan, dan maksim simpati.
Kata Kunci: kesantunan berbahasa, maksim, podcast, YouTube

Abstract

The purpose of this research is to describe the form of language politeness in the Deddy Corbuzier Podcast
and the form of language politeness in the Deddy Corbuzier podcast. This type of research is descriptive
research using a qualitative approach. The data from this research is sourced from Deddy Corbuzier's podcast
with the title “Nadiem Makarim Ujian Nasional Itu Diskriminasi”. The data used in this study are a number
of utterances identified as a form of obedience and violation of language politeness. The research data
collection used the listening method and tapping techniques with advanced techniques, namely listening
techniques, freeinvolvement, conversation and note-taking techniques. The data analysis procedures that
were passed were (1) data transcription, (2) data classification, (3) data coding, (4) data description, (5)
conclusion. The results of this study are (1) In Deddy Corbuzier's podcast, there is a form of politeness in
language. Forms of politeness in language include compliance with all maxims of politeness in language.
The maxims of politeness in language that are adhered to include the maxim of wisdom, the maxim of
generosity, the maxim of appreciation, the maxim of simplicity, the maxim of consensus, and the maxim of
sympathy. In Deddy Corbuzier's podcast, politeness maxim is more dominant. (2) In Deddy Corbuzier's
podcast there are forms of language impoliteness. Forms of language impoliteness is violations of all maxims
of politeness in language. The maxims of politeness that are violated is the maxim of wisdom, the maxim
of generosity, the maxim of appreciation, the maxim of simplicity, the maxim of consensus, and the maxim
of sympathy.
Keywords:Linguistic politeness, maxim, podcast, YouTube .

tutur baik secara lisan maupun tulisan. Komunikasi


PENDAHULUAN
dilakukan oleh manusia karena kebutuhannya sebagai
Bahasa merupakan alat dalam menyampaikan ide, pikiran, makhluk sosial. Komunikasi saat ini sudah sangat
gagasan, dan perasaan. Bahasa dijadikan sebagai alat berkembang. Perkembangan yang terjadi dipengaruhi oleh
komunikasi dan penyampaian pesan dari penutur ke mitra

25
Bapala Volume 8 Nomor 06 Tahun 2021 hlm. 25—33

berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Agar petutur mendapatkan keuntungan sebanyak-
(IPTEK). banyaknya maka perlu menerapkan maksim-maksim
Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi kesantunan dalam berbahasa. Menurut Leech (2015:206)
(IPTEK) sangat berkembang pesat. IPTEK menjadi bagian maksim kesantunan berbahasa di antaranya adalah
penting dalam berbagai aspek kehidupan manusia. maksim kearifan (tachmaxim), kedermawanan
Perkembangan IPTEK mempengaruhi berbagai bidang, di (generositymaxim), pujian (appribationmaxim),
antaranya yaitu bidang pendidikan, pertahanan, kesederhanaan (modestymaxim), kesepakatan
transportasi, perdagangan, dan komunikasi. Komunikasi (agreementmaxim), dan kesimpatian (sympathymaxim).
adalah proses penyampaian suatu pernyataan seseorang Salah satu data tuturan yang mematuhi dan melanggar
kepada orang lain. (Effendy, 2004:7) prinsip kesantunan yaitu
Dewasa ini, komunikasi tidak lagi dilakukan dengan (1) D: “Gue suka sama Lo, ketika pertama kali ketemu.
cara yang konvensional karena berkembangnya IPTEK, Gue di Hitam Putih dan Lu di Gojek saat itu. I
komunikasi masif dilakukan menggunakan media sosial. think Lubrilliant Lu pinter, Gue suka sama Lu.
Mengutip data dari DataReportal(18/02/2021), terdapat Tapi untuk satu hal yang Lo omongin barusan kita
202,6 juta jiwa orang Indonesia yang menggunakan punya pemerintah dari jaman dulu ngomongin
internet. Media sosial yang paling banyak diminat tentang sugar talk nasib guru tanpa tanda jasa dan
sekarang ini adalah YouTube . Angka pengguna YouTube gajinya kurang. Kenapa Lu pikir dapat mengubah
di Indonesia mencapai 94% dengan rentan Usia enam ini semua?
belas sampai enam puluh empat tahun.. Data tersebut N: “Banyak alasannya...”
berdasarkan survei yang dilakukan GWI pada triwulan III Dialog di atas merupakan salah satu dialog yang ada
2020. pada video berjudul “Nadiem Makarim Ujian Nasional Itu
Media sosial YouTube di Indonesia telah berkembang Diskriminasi. Dialog tersebut terjadi antara Deddy
pesat dengan ditandai tingginya angka pengguna. YouTub Corbuzier (D) sebagai penutur dengan Nadiem Makarim
ememiliki pengguna yang sangat beragam dan tidak (N) sebagai petutur. Konteks dialog tersebut adalah
memiliki pembatasan yang ketat dalam punggahannya. pembahasan tentang kebijakan pemerintah terhadap guru
Salah satu konten yang saat ini berkembang pesat di dalam dunia pendidikan. petutur mematuhi salah satu
YouTube adalah konten podcast . Podcast adalah file prinsip kesantunan yaitu maxim penghargaan, penutur
audio atau video yang diunggah di web agar diakses oleh memuji petutur tentang dirinya yang pintar dan juga salah
individu baik berlangganan ataupun tidak dan dapat satu prestasinya yaitu Gojek yang merupakan perusahaan
didengarkan atau ditonton menggunakan komputer atau milik petutur. Tetapi ada pula pelanggaran prinsip
media lainnya. Podcast dapat membuat peluang yang ketidaksepakatan yang terjadi dalam menanyakan
besar untuk dimanfaatkan oleh penggunanya dalam alasannya pemikiran petutur untuk mengubah pendidikan
memberikan informasi yang dapat membuka wawasan di Indonesia.
baru dan lebih luas. Podcast memiliki genre yang luas Penelitian ini memilih podcast Deddy Corbuzier
yaitu hiburan, teknologi, edukasi, dan gaya hidup.Podcast sebagai objek kajian. Podcast yang berslogan
dilakukan oleh sedikitnya dua orang atau lebih yang ClosetheDoor ini merupakan salah satu podcast yang
mendiskusikan topik-topik yang dipilih. banyak digemari di YouTube . Podcast ini memiliki 14
Pada dasarnya podcast merupakan kegiatan juta yang berlangganan (18/02/2021). Podcast ini bukan
berkomunikasi yang dilakukan oleh penutur dan petutur berkonsep interview melainkan bercerita dan berdiskusi.
yang diunggah di media sosial seperti YouTube , dalam Topik-topik yang dibahas dalam podcast ini diantaranya
kegiatan berkomunikasi tersebut diperlukan kewaspadaan tentang politik, gaya hidup, pendidikan, dll.
dalam bertutur. Berkomunikasi dalam media sosial perlu Sehubungan dengan banyaknya pengguna milenial
bijak dalam bertutur salah satunya adalah aspek dalam mengakses podcast di YouTube , pematuhan
kesantunan dalam berbahasa. Kesantunan berbahasa perlu kesantunan berbahasa dapat memberikan pembelajaran
diperhatikan dalam berkomunikasi karena dalam untuk peserta didik. Pembelajaran yang diperoleh adalah
berkomunikasi bukan hanya memerhatikan aspek kesantunan dalam melakukan diskusi yang dapat
pemahaman tetapi juga aspek keharmonisan antara diterapkan pada pembelajaran yang mengadopsi KD
penutur dan petutur. Kesantunan berbahasa 3.10—4.10 pada kelas IX SMP/MTS. Isi KD tersebut
menitikberatkan pada terciptanya suasana atau atmosfer adalah
yang baik dalam berkomunikasi yang dapat 3.10 Menelaah pendapat dan argumen yang
menguntungkan mitra tutur. Keuntungan yang diperoleh mendukung dan yang kontra dalam teks diskusi berkaitan
mitra tutur menjadikannya tidak terbebani oleh isi dan dengan permasalahan aktual yang dibaca dan didengar.
maksud tuturan.
Kesantunan Berbahasa Dalam Podcast

4.10 Menyajikan gagasan/pendapat, argumen yang METODE


mendukung dan yang kontra serta solusi atas Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan
permasalahan aktual dalam teks diskusi dengan pendekatankualitatif dengan mendeskripsikan fenomena
memerhatikan struktur dan aspek kebahasaan dan aspek kesantunan berbahasa pada media sosial podcast Deddy
lisan (intonasi, gestur, pelafalan). Corbuzier. Penelitian kualitatif ini menyangkup beberapa
Penelitian ini ditulis untuk mendeskripsikan proses yaitu pengajuan pertanyaan-pertanyaan dan
pematukan dan pelanggaran kesantunan berbahasa serta prosedur-prosedur, penyediaan data yang spesifik,
mengukur skala kesantunan berbahasa pada kanal penganalisisan data secara induktif mulai dari topik umum
YouTube Deddy Corbuzier. Penelitian ini berfokus pada ke topik khusus, dan menafsirkan hasil data penelitian.
komunikasi yang terjadi antara Deddy Corbuzier dengan Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian deskriptif,
narasumber pada video yang diunggah. Penelitian ini karena penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan
menarik karena terdapat beberapa pelanggaran pematuhan bentuk pematuhan dan pelanggaran kesantunan berbahasa
kesantunan berbahasa yang ada dalam podcast tersebut. dalam podcast Deddy Corbuzier.
Selain itu, cara penyampaian pendapat dan gagasan dalam Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber
podcast tersebut sangat pengaruh terhadap pemirsanya. dari podcast yang diunggah di kanal YouTube Deddy
Dalam merumuskan masalah berkaitan dengan latar Corbuzier. Dari sejumlah konten podcast diunggah,
belakang di atas, penulis mengemukakan beberapa penelitian ini menggunakan video podcast Deddy
permasalahan, yaitu: (1) Bagaimana bentuk kesantunan Corbuzier bersama dengan Nadiem Makarim. Podcast
berbahasa dalam Podcast Deddy Corbuzier? (2) tersebut yang dipilih yaitu berjudul “Nadiem Makarim
Bagaimana bentuk ketidaksantunan berbahasa dalam Ujian Nasional Itu Diskriminasi”. Data yang digunakan
Podcast Deddy Corbuzier? dalam penelitian ini yaitu sejumlah tuturan yang
Penelitian sebelumnya yang menjadi referensi dalam diidentifikasi sebagai bentuk pematuhan dan pelanggaran
penelitian ini di antaranya adalah, pertama yaitu penelitian kesantunan berbahas yang dituturkan oleh penutur kepada
yang dilakukan oleh Reski Amaliah (2018) dengan judul petutur dalam diskusi yang berlangsung di podcast Deddy
“Pelanggaran prinsip Kesantunan dalam Kolom Komentar Corbuzier.
Facebook pada Media Koran Online: Tinjauan Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan
Pragmatik”. Penelitian tersebut bertujuan mengetahui metode simak dan teknik sadap. Adapun pengumpulan
wujud pelanggaran prinsip kesantunan dalam kolom data dengan teknik lanjutan yaitu teknik simak bebas libat
komentar Facebook pada media koran online. Kedua yaitu cakap dan teknik catat.
Silvia Wina, Eriza, dan Syahrul. (2018) dengan judul Prosedur yang dilewati dalam pengumpulan data
“Penggunaan Prinsip Kesantunan Berbahasa Dalam Talk penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) menyiapkan
Show Mata Najwa Edisi 100 Hari Anies-Sandi instrumen penelitian berupa gawai untuk
Memerintah Jakarta” Penelitian tersebut bertujuan megaksespodcast di kanal YouTube Deddy Corbuzier.
mendeskripsikan penggunaan prinsip kesantunan (2) melakukan penyadapan/menyimak peristiwa tutur
berbahasa yang dilakukan oleh NajwaShihab bersama yang terjadi. (3) mengidentifikasi data berupa kalimat
dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam yang termasuk dalam kesantunan, ketidaksantunan, dan
talk show Mata Najwa. Ketiga, penelitian yang berkaitan skala kesantunan berbahasa. (4) mentranskripsi
dengan penelitian ini adalah Wulandari (2016) yang data dari bentuk lisan ke bentuk tulisan berdasarkan hasil
berjudul “Kesantunan Berbahasa Pada Acara Mata Najwa identifikasi penyadapan tuturan oleh kedua penutur.
di Metro TV”. Penelitian tersebut bertujuan Instrumen penelitian data yang digunakan dalam
(1)mendeskripsikan bidal-bidal kesantunan berbahasa penelitian ini berupa gawai untuk mengakses konten
yang dipatuhi dan dilanggar pada acara Mata Najwa Metro podcast di kanal YouTube Deddy Corbuzier. Instrumen
TV, (2)mendeskripsikan satuan lingual yang mendukung yang dibutuhkan adalah tabel pengklasifikasian. Tabel
kesantunan berbahasa pada acara Mata Najwa Metro TV, digunakan dalam penerapan teknik catat, yaitu dengan
(3) mendeskripsikan tingkat kesantunan pada acara Mata mencatat hasil identifikasi dan mengklasifikasikan dalam
Najwa Metro TV. kategori tertentu.
Berdasarkan pemaparan rumusan masalah, dapat Berdasarkan dengan rumusan masalah, teknik
ditentukan tujuan penelitian ini yaitu untuk (1) deskriptif digunakan untuk menganalisis data penelitian.
mendeskripsikan bentuk kesantunan berbahasa dalam Prosedur Analisis Data yang dilewati adalah (1)
Podcast Deddy Corbuzier. (2) mendeskripsikan bentuk mentranskripsi, Hasil identifikasi data lisan berupa tuturan
ketidakkesantunan berbahasa dalam Podcast Deddy narasumber dan penyeniar diubah menjadi bentuk
Corbuzier. transkrip (tulisan) tanpa mengurangi tuturan pada
peristiwa tutur data, (2) pengklasifikasian data, data

27
Bapala Volume 8 Nomor 06 Tahun 2021 hlm. 25—33

dikelompokkan pada masing-masing kategori maksim- D: Apakah mereka boleh menaruh harapan ke Lu?
maksim kesantunan berbahasa Goofey Leech, (3) N: of course. Tentu itu tugas saya kok.
pengodean data, Pengodean data dilakukan dengan cara Informasi indeksial: Tuturan di atas membahas tentang
(bentuk kesantunan/jenis maksim/dan nomor tuturan), permasalahan dunia pendidikan dan menyelesaikan
contoh pengodean (KB/KBJ/2) dengan penjabaran sebagai dalam kurun waktu masa kerja N sebagai menteri
berikut, KB: bentuk kesantunan berbahasa, KBJ: maksim pendidikan.
kebijaksanaan, 2: tuturan kedua. Pengodean percakapan Tuturan di atas merupakan pematuhan terhadap maksim
ditandai dengan kode D (Dedy Corbuzier) dan N (Nadiem kedermawanan. N menyatakan bahwa ia boleh saja
Makarim), (4) pendeskripsian data, data dideskripsikan menjadi tempat menaruh harapan dalam menyelesaikan
bentuk kesantunan atau ketidaksantunan dengan permasalahan dunia pendidikan. Tuturan N merupakan
terpenuhinya maksim-maksim dalam kesantunan bentuk kemurahan hati dan memaksimalkan keuntungan
berbahasa, dan (5) penyimpulan, merumuskan simpulan bagi petutur.
yang diperoleh dari hasil analisis data yang dilakukan (KB/KDR/2)D: Dan Lu, gak punya kekuasaan buat
sebelumnya. Penyimpulan dilakukan sesuai dengan itu?
rumusan masalah awal. N: Punya berbagai macam tools tapi bukan direct.
Jadinya,
D: But you can. Lu, bisa!
HASIL DAN PEMBAHASAN N: (bisa) dengan kebijakan, dll. Contoh yang kita
A. Bentuk Kesantunan Bahasa lakukan di episode tiga itu salah satu step pertama
1. Maksim Kebijaksanaan untuk membantu memberikan fleksibilitas kepada
(KB/KBJ/1) N: Sulit sekali masalah itu di-solve karena kepala-kepala sekolah menggunakan dana BOS.
kesejahteraan guru adalah issue yang sangat besar dan Informasi indeksial: Tuturan di atas membahas tentang
rumit. kekuasaan kementerian pendidikan
D: Dan dari zaman dulu bahkan sebelum Lu jadi Tuturan di atas merupakan pematuhan maksim
menteri. (hal) itu sudah jadi masalah yang gak pernah kedermawanan. Penutur D berharap kepada N tentang
diselesaikan sama siapa pun. kebijakan dalam kementerian pendidikan kepada sekolah-
Informasi indeksial: Tuturan di atas membahas tentang sekolah di Indonesia, oleh karena itu N menyatakan bahwa
permasalahan kesejahteraan guru yang tidak ia bisa dan menyatakan kebijakannya. Tuturan N
terselesaikan. merupakan tuturan yang mematuhi maksim
Tuturan di atas merupakan pematuhan maksim kedermawanan dengan memberikan kemurahan hati
kebijaksanaan. Penutur D menyatakan bahwa masalah
kesejahteraan guru merupakan masalah yang tidak 3. Maksim Penghargaan
diselesaikan sejak dulu. Pernyataan “bahkan sebelum Lu (KB/PHR/1) D: “Gue suka sama Lu, ketika pertama
jadi menteri” merupakan pernyataan yang kali ketemu. Gue di Hitam Putih dan Lu di Gojek saat
memaksimalkan keuntungan kepada petutur N yang itu. I think Lu brilian Lu pinter, Gue suka sama Lu.
merupakan menteri pendidikan yang baru. Informasi indeksial: Tuturan di atas di tuturkan D
(KB/KBJ/2) N: Ini yang saat ini belum sempurna. kepada N yang merupakan menteri pendidikan baru.
D: Dan, Lu mengakui kalau ini belum sempurna? Dalam tuturan di atas membahas tentang pendidikan di
N: Belum. Jelas (belum). Atau gak (sudah jelas) saya Indonesia.
tidak di sini. Tuturan di atas merupakan pemenuhan maksim
Informasi indeksial: Tuturan di atas membahas tentang penghargaan. D menyatakan pujian kepada N tentang suka
kebijakan pemerintah dalam menyejahterakan guru. terhadapnya. D juga memuji dengan menyatakan bahwa N
Tuturan di atas merupakan tuturan yang mematuhi maksim pintar dan brilian. Tuturan di atas merupakan tindakan D
kebijaksanaan. Tuturan N yang menyatakan dirinya belum yang menghargai N sebagai menteri pendidikan yang baru.
sempurna merupakan bentuk meminimalkan keuntungan (KB/PRH/2)D: I think you’re crazy, Bro. Karena gua
dirinya sendiri dalam menjawab pertanyaan yang pada saat Lu ditunjuk menjadi menteri pendidikan this
diajukan. is honesly bukan karena gue di depan lu. “oh this is
good” karena butuh orang yang agak gila gitu, sih
2. Maksim Kedermawanan untuk menjalani sesuatu yang gila juga. Dan gua pada
(KB/KDR/1) N: Jadi kalau Mas Dedy tanya, apakah saat itu gua ngomong, ‘oh this is good, realy good, gua
saya PD untuk bisa membantu menyelesaikannya? Iya, pengen ketemu sama dia deh suatu saat. Karena gua
tapi apakah PD bisa menyelesaikan dalam lima tahun? rasa ini orang cukup gila untuk melakukan hal-hal gila
Belum tahu. yang di luar zona nyamannya orang-orang.
Kesantunan Berbahasa Dalam Podcast

Informasi indeksial: Tuturan di atas dituturkan oleh D N: Betul. Saya dari dulu sudah bilang, kalau saja tidak
membahas kesan pertama kali saat mengetahui petutur bisa menjanjikan sesuatu , saya tidak akan janji.
N menjadi menteri pendidikan. Informasi indeksial: tuturan di atas membahas tentang
Tuturan di atas merupakan tuturan yang mematuhi maksim langkah yang telah dilakukan kementerian pendidikan.
penghargaan. Penutur D menyatakan pujiannya terhadap Tuturan di atas merupakan pematuhan maksim
petutur N. Petutur juga menyatakan, “Gua pengen ketemu pemufakatan. Penutur D dan N menyatakan pendapat yang
sama dia deh suatu saat.” Hal itu bermaksud bahwa N sama tentang kebijakan guru honorer yang rumit. Penutur
merupakan orang yang hebat yang menarik untuk bertemu menyatakan persetujuan tenang pendapat satu sama lain.
di Podcastnya. Podcast tersebut sangat menarik audiens (KB/PMF/2)N: Tentu itu tugas saya. Bukan hanya
banyak dan dapat memengaruhi orang banyak. tugas saya tapi ya sudah jelas di tim kita. Begini aja,
prioritas nomor satu adalah murid-murid di Indonesia
4. Maksim Kesederhanaan belajar. Itu. Gimana murid-murid kita bisa belajar
(KB/KSD/1) D: gua pernah ngomong di mana-mana kalau orang-orang dewasa di sekolah itu kebutuhan
gue pernah ngomong kalau UN itu adalah hal terbodoh minimumnya tidak terpenuhi. Jadi secara Logika aja
yang pernah dilakukan di sekolah. Gue pernah tidak make sense.
ngomong gitu. Dan banyak murid-murid yang happy D: Tidak masuk logika. Betul.
dengan perkataan gue, tapi gue diserang juga dengan Informasi indeksial: tuturan diatas membahas tentang
guru-guru dan kepala sekolah. “Wah Anda tidak kebijakan gaji guru honorer.
mengerti tentang begini-begini (sekolah),” dan gue Tuturan di atas merupakan pematuhan maksim
bilang, “gue gak ngerti tentang UN.” Ok lah, tapi gue pemufakatan. Penutur D menyatakan kesetujuan dengan
ngerti ada orang bunuh diri gara-gara UN. pendapat yang dikemukakan oleh N. Tuturan, “betul”
Informasi indeksial: Tuturan di atas membahas menyatakan pemufakatan antar kedua penutur untuk
masalah UN yang menurut D yang merupakan seorang mengurangi perselisihan dan beda pendapat.
magician adalah hal yang tidak penting.
Tuturan di atas merupakan tuturan yang mematuhi maksim 6. Maksim Kesimpatian
kesederhanaan. Penutur D memberikan pernyataaan (KB/KSP/1)
bahwa dirinya tidak mengerti tentang UN setelah diserang D: Kenapa uang-uang itu bisa parkir di pemprov?
oleh guru-guru dan kepala sekolah yang mendukung UN. N: Memang dari dulu kan itu caranya mentransfer dulu
Tuturan D tidak memuji dirinya paham betul dengan UN ke Pemprov itu memang sudah bertahun-tahun seperti
sebagaimana guru-guru dan kepala sekolah. itu karena itu dana transfer daerah.
(KB/KSD/2) D: Sampai tiga enam bulan tapi?
D: contoh dari penghafalan itu tidak benar adalah, gue N: kadang-kadang bisa tertunda sebesar itu. Itu realita
dulu pernah gak naik kelas, Bro. Gue pernah gak naik di lapangan.
kelas pada saat SMP karena dua hal gue belajar sulap D: But it’s wrong.
habis-habisan. Dan salah satunya adalah karena nilai N: Iya kasihan.
pelajaran olahraga dan agama gue jelek. Informasi indeksial: Tuturan di atas membahas tentang
Informasi indeksial: Tuturan di atas membahas dana BOS yang tidak langsung tersalurkan ke sekolah.
masalah UN yang menurut D yang merupakan seorang Tuturan di atas merupakan pematuhan maksim
magician adalah hal yang tidak penting. kesimpatian. Tuturan N menyatakan “kasihan” merupakan
Tuturan di atas merupakan pematuhan terhadap maksim bentuk simpati secara langsung kepada guru-guru di
kesederhanaan. Penutur D tidak menyatakan pujian sekolah yang menjadi imbas dari kebijakan uang yang
terhadap dirinya sendiri. Penutur D menceritakan dirinya parkir di pemprov.
sendiri yang tidak pernah lulus sekolah karena nilai (KB/KSP/2)
pelajarannya rendah. Pernyataan tersebut merupakan D: Jam berapa, Lu bangun?
kerendahan diri dalam bertutur. N: Bangun, ya jam (pukul) tujuh (atau) setengah
delapan.
D: Waw, are you ok with that?
N: It’s ok.
5. Maksim Permufakatan Informasi indeksial: Tuturan di atas dituturkan D untuk
(KB/PMF/1) D: I know. Makanya gue serang Lu gak menanyakan kabar dan keseharian N yang merupakan
di sana, gue serang Lu-nya adalah guru honorernya. menteri pendidikan yang sibuk dengan kegiatan
N: Karena paling rumit. kerjanya.
D: (iya) karena paling rumit.

29
Bapala Volume 8 Nomor 06 Tahun 2021 hlm. 25—33

Tuturan di atas merupakan tuturan yang mematuhi maksim Informasi indeksial: tuturan di atas membahas tentang
kesimpatian. Tuturan D memberikan simpati kepada N prestasi yang dicapai oleh N
yang memiliki kesibukan, dengan bertanya tentang waktu Tuturan di atas merupakan pelanggaran maksim
bangun dan pendapat tentang kesibukannya. Pertanyaan kedermawanan. N menyatakan prestasinya dalam waktu
yang diajukan D adalah bentuk simpati terhadap N. seratus hari kerja, tanggapan D adalah dengan menyatakan
bahwa ia menyerang hal lain selain prestasi yang
B. Bentuk Ketidaksantunan berbahasa dinyatakan oleh N. Tuturan D merupakan pelanggaran
1. Maksim Kebijaksanaan maksim kedermawanan yang tidak menunjukkan
(KTB/KBJ/1) kemurahan hati dan memaksimalkan keuntungan untuk
D: But, I am agree to disagree. Jadi begini, gimana diri sendiri.
caranya Lu mengatakan bahwa kalau orang tua (KTB/KDR/2) D: The idea is ketika menjadi seorang
menjadi guru, dan guru menjadi orang tua maka guru dan Lu harus kerja yang lain Lu ngojek Lu jualan
masalah itu bakal bener? kerupuk di jalanan dan sebagainya, menurunkan
N: Saya koreksi, akan lebih baik. kualitas dia menjadi seorang guru sebenarnya. And
D: Bagaimana seorang guru bisa menjadi orang tua that’s the problem. Big problem dan gak pernah di-
bagi murid-muridnya jika gaji honorer guru aja masih solve dari zaman dulu. This things been there dari dulu
dua ratus ribu, Bro? How you gonna solve that? terus ada. And then menteri pendidikan yang baru it’s
Informasi indeksial: tuturan di atas membahas tentang you. Lu datang dan gua lihat kebijakan Lu bahwa
kesejahteraan guru. gajinya akan disetarakan dengan UMR, is that right?
Tuturan di atas merupakan tuturan yang melanggar N: Itu bukan kebijakan kita. Itu bukan kebijakan kita
maksim kebijaksanaan. Penutur D memberikan dari kemendikbud pada saat ini.
pertanyaan tentang guru yang menjadi orang tua bagi Informasi indeksial: tuturan di atas membahas tentang
murid, lalu dibarengi dengan pernyataan bahwa gaji guru kebijakan pemerintah tentang gaji guru honorer.
honorer tidak sesuai dengan peran guru. Tuturan D Tuturan di atas merupakan tuturan yang melanggar
memberikan kerugian kepada petutur. maksim kedermawanan. Tuturan N yang menanyakan
(KTB/KBJ/2) bahwa harapan kebijakan gaji guru honorer setara dengan
N: Bahwa semua sekolah SMA, SMP, SD itu adalah UMR yang dinyatakan oleh D disangkal bahwa kebijakan
semuanya di tingkat daerah. Bahkan SMA (negeri) itu itu bukan kebijakan dari kemendikbud. Tuturan N tidak
miliknya provinsi dan swasta pun pengelolaannya di menunjukkan memaksimalkan keuntungan bagi pihak
daerah. SMA itu di provinsi, dan SMP (juga) SD itu di lain.
kabupaten tingkatnya. Jadi mereka yang mengelola,
mereka yang memiliki, mereka yang mengatur, dan 3. Maksim Penghargaan
mengontrol. Semua pengangkatan guru juga dilakukan (KTB/PHR/1) D: Karena this sugar talk dan dari
di tingkat daerah. zaman dulu (masalah).
D: Dan Lu, gak punya kekuasaan buat itu? N: Terus terang saja, Mas Dedy, kita dalam seratus hari
N: Punya berbagai macam tools tapi bukan direct. tidak ada sugar talk-nya, kita langsung action.
Jadinya, Informasi indeksial: Tuturan di atas membahas tentang
Informasi indeksial: Tuturan di atas membahas tentang janji pemerintah dalam mengatasi pendidikan di
pengelolaan sekolah yang tidak di bawah kementerian Indonesia.
pendidikan secara langsung. Tuturan di atas termasuk dalam pelanggaran maksim
Tuturan di atas merupakan pelanggaran maksim penghargaan. Tuturan D yang menyatakan bahwa “this
kebijaksanaan. Penutur D mengatakan, “Lu gak punya sugar talk” kepada N yang merupakan bagian dari
kekuasaan buat itu” terhadap N yang merupakan menteri pemerintah yaitu menteri pendidikan. D menyatakan
pendidikan. Hal tersebut merupakan tuturan yang bahwa pemerintah hanya memberikan omongan manis
memberikan keuntungan kepada diri sendiri dan atau janji, hal tersebut merupakan pengejekan atau
mengurangi keuntungan kepada petutur. merendahkan petutur yaitu N.
(KTB/PHR/2) D: The idea is ketika menjadi seorang
2. Maksim Kedermawanan guru dan Lu harus kerja yang lain Lu ngojek Lu jualan
(KTB/KDR/1) N: Dalam waktu seratus hari saja, kita kerupuk di jalanan dan sebagainya, menurunkan
sudah sekitar dua belas kebijakan. kualitas dia menjadi seorang guru sebenarnya. And
D: I know. Makanya gue serang Lu gak di sana, gue that’s the problem. Big problem dan gak pernah di-
serang Lu-nya adalah guru honorernya. solve dari zaman dulu.
Kesantunan Berbahasa Dalam Podcast

Informasi indeksial: Tuturan di atas membahas tentang (KTB/PMF/2)


masalah gaji guru honorer. N: (bisa) dengan kebijakan, dll. Contoh yang
Tuturan di atas merupakan pelanggaran maksim kitalakukan di episode tiga itu salah satu steppertama
penghargaan. Tuturan D tentang masalah yang tidak untuk membantu memberikan fleksibilitas kepada
pernah diselesaikan sejak zaman dulu merupakan kepala-kepala sekolah menggunakan dana BOS yang
pernyataan yang tidak mengurangi cacian kepada pihak tadinya 15% menjadi 50%. Itu step kecil tapi
lain. dampaknya bisa cukup besar untuk memberikan hak
kepada kepala sekolah tersebut untuk “Ok, ini guru
4. Maksim Kesederhanaan honorer layak mendapatkan upah atau honor yang
(KTB/KSD/1) D: Karena this sugar talk dan dari lebih baik karena kinerjanya baik. Dan itu direksinya
zaman dulu (masalah). pemimpin sekolah
N: Terus terang saja, Mas Dedy, kita dalam seratus hari D: Gue ketemu banyak guru honorer yang mengatakan
tidak ada sugar talk-nya, kita langsung action. bahwa mereka baru digaji tiga bulan gitu enam bulan
Informasi indeksial: Tuturan di atas terjadi dalam baru digaji. Itu kalau dikumpulkan tiga enam bulan
konteks membahas masalah pendidikan di Indonesia Cuma satu juta enam ratus.
yang selama ini hanya diberikan janji-janji saja (sugar Informasi indeksial: Tuturan diatas membahas tentang
talk). kebijakan yang telah dibuat oleh kementerian
Pernyataan yang dikemukakan oleh N merupakan pendidikan.
pernyataan yang mengunggulkan diri sendiri. Pernyataan Tuturan di atas merupakan pelanggaran maksim
itu juga menampik pernyataan D. Tuturan di atas pemufakatan. Pelanggaran ketidaksetujuan dilakukan oleh
melanggar maksim kesederhanaan karena N penutur D. Penutur D menyatakan cerita tentang guru
mengunggulkan atau memuji diri sendiri dan mengabaikan honorer yang berbanding terbalik dengan pernyataan yang
untuk merendah diri. dikemukakan oleh N. Pernyataan tidak setuju di atas tidak
(KTB/KSD/2) N: Dan untuk seratus hari ke depan ini, dituturkan secara langsung, melainkan menyuguhkan
bukannya saya PD (percaya diri) atau apa saya bisa pernyataan lainnya.
melakukan ini. Dari seratus hari saja kita melakukan
hal yang belum pernah dilakukan selama sepuluh dua 6. Maksim Kesimpatian
puluh tahun. (KTB/KSP/1)
D: Iya, bahkan dekade. D: Bahwa UN gak penting itu gue gak gila. Yang
Informasi indeksial: Tuturan di atas terjadi dalam konteks kedua, Lu gak dibenci sama beberapa orang seperti
kebijakan yang termasuk sebagai prestasi kementerian pada saat gue di benci dulu ya?
pendidikan. N: Gak ada perubahan yang bisa terjadi tanda
Tuturan di atas merupakan pelanggaran maksim resistensi. Jadi saya melihat kritik dan resistensi itu
kesederhanaan. Tuturan N tidak mengurangi pujian sebagai suatu hal yang positif.
terhadap diri sendiri. Memuji diri sendiri diperkuat dengan Informasi indeksial: Tuturan di atas membahas tentang
pernyataan bahwa prestasi yang ditoreh N dalam seratus akibat dari berpendapat bahwa UN tidak penting.
hari kerja yang merupakan pencapaian paling hebat Tuturan di atas merupakan tuturan yang melanggar
daripada puluhan tahun sebelumnya. Maksud tuturan maksim kesimpatian. Pelanggaran kesimpatian
diatas adalah mengabaikan kerendahan hati dengan ditunjukkan oleh tuturan D yang membandingkan akibat
menyatakan prestasinya. berpendapat bahwa UN tidak penting yang dialami
dirinya berbeda dengan yang dialami oleh N sebagai
5. Maksim Permufakatan menteri pendidikan. Tuturan D memaksimalkan
(KTB/PMF/1) D: Artinya jumlah PNS akan jadi ketidaksimpatian terhadap N.
banyak dong, Bro? PENUTUP
N: Bukannya jadi banyak. Menurut saya harus lebih Simpulan
tepat dengan kebutuhan jumlah murid yang ada. Berdasarkan dari hasil dan pembahasan analisis data pada
Informasi indeksial: Tuturan di atas membahas tentang penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
pengangkatan guru honorer. Pada podcast Deddy Corbuzier terdapat bentuk
Tuturan di atas merupakan pelanggaran maksim kesantunan berbahasa. Bentuk kesantunan berbahasa di
pemufakatan. Penutur N menyatakan tuturan yang antaranya yaitu pematuhan dalam seluruh maksim
menyangkal tuturan D sebelumnya. penutur N juga kesantunan berbahasa. Maksim kesantunan berbahasa yang
menyatakan pendapatnya yang merupakan alasan dipatuhi di antaranya adalah maksim kebijaksanaan,
menyatakan ketidaksetujuan. maksim kedermawanan, maksim penghargaan, maksim

31
Bapala Volume 8 Nomor 06 Tahun 2021 hlm. 25—33

kesederhanaan, maksim pemufakatan, dan maksim simpati. Pengajaran 5 (1) 89—102.


Dalam podcast Deddy Corbuzier pematuhan maksim https://jurnal.stkipbjm.ac.id/index.php/STI/article/vie
kebijaksanaan kesantunan berbahasa lebih dominan. Faktor w/1004. DOI: 10.33654/sti.v5i1.1004.
yang mendorong pematuhan maksim kebijaksanaan adalah Chaer, A. 2007. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.
keinginan penutur untuk meminimalkan keuntungan
Chaer, Abdul. 2010. Kesantunan Berbahasa. Jakarta:
pribadi, dan memaksimalkan keuntungan petutur. Rineka Cipta.
Pada podcast Deddy Corbuzier terdapat bentuk
Chandra, Edy. 2017. YouTube Citra Media Informasi
ketidaksantunan berbahasa. Bentuk ketidaksantunan
Interaktif Atau Media Penyampaian Aspirasi Pribadi.
berbahasa di antaranya yaitu pelanggaran dalam seluruh Jurnal Muara Vol. 1 No.2 hal. 4006—417.
maksim kesantunan berbahasa. Maksim kesantunan https://journal.untar.ac.id/index.php/jmishumsen/articl
berbahasa yang dilanggar di antaranya adalah maksim e/view/1035. DOI:10.24912/jmishumsen.v1i2.1035
kebijaksanaan, maksim kedermawanan, maksim
Diana Febriasari, dan Wenny Wijayanti. 2018.
penghargaan, maksim kesederhanaan, maksim Kesantunan Berbahasa Dalam Proses Pembelajaran
pemufakatan, dan maksim simpati. Dalam podcast Deddy di Sekolah Dasar. Jurnal Kredo Vol. 2 No. 2.
Corbuzier pelanggaran maksim permufakatan lebih .http://jurnal.umk.ac.id/index.php/kredo/article/view/2
dominan. Faktor yang mendorong pelanggaran maksim 557 DOI: 10.24176/kredo.v2i1.2557
permufakatan adalah keinginan untuk tidak menyetujui Effendy, Onong Uchjana. 2004. Ilmu Komunikasi Teori
pendapat petutur karena penutur memiliki fakta lain yang dan Praktek. Bandung: Rosdakarya.
berbanding terbalik dengan apa yang dinyatakan oleh Fatty faiqah, dkk. 2016. YouTube Sebagai Sarana
petutur. Komunikasi BagiKomunitas Massyarakat Vidgram.
Proses komunikasi dalam podcast Deddy Corbuzier Jurnal Kereba Vol. 5 No. 2.
dengan Nadiem Makarim berjalan dengan lancar karena https://journal.unhas.ac.id/index.php/kareba/article/vi
penutur saling meminimalkan keuntungan pribadi dan ew/1905. DOI: 10.31947/kjik.v5i2.1905.
memaksimalkan keuntungan lawan bicara. Dari tuturan Fitria Cahyaningrum, dkk. 2018. Kesantunan Berbahasa
yang mengandung pelanggaran maksim kesantunan Siswa Dalam Konteks Negosiasi di Sekolah Menengah
berbahasa, tidak menyebabkan suasana ketidakcocokan. Atas. Pena Indonesia Vol. 4 No.1.
Petutur dan penutur saling menghargai satu sama lain https://journal.unesa.ac.id/index.php/jpi/article/view/2
sehingga terciptanya proses komunikasi yang lancar tanpa 184. DOI: 10.26740/jpi.v4n1.p1.
adanya selisih paham. Kunjana Rahardi. 2018. Pragmatik: Fenomena
Ketidaksantunan Berbahasa. Jakarta: Erlangga.
Labas, Yessi Nurita, dan Daisy Indira Y. 2017.
Komodifikasi di Era Masyarakat Jejaring: Studi Kasus
YouTube Indonesia. Jurnal Pemikiran Sosiologi Vol. 4
DAFTAR PUSTAKA No. 2.
https://jurnal.ugm.ac.id/jps/article/view/28584. DOI:
Agustina, dkk. 2020. Kesantunan Berbahasa Sebagai 10.22146/jps.v4i2.28584.
Faktor Determinan Keberhasilan Pembelajaran Leech, Geoffry. 2011. Prinsip-Prinsip Pragmatik. Jakarta:
Berbahasa. Alinea: Jurnal Bahasa Sastra dan Universitas Indonesia.
Pengajaran Vol. 9 (1) 76—84.
https://jurnal.unsur.ac.id/ajbsi/article/view/830. DOI: Mahsun. 2005. Metode Penelitian Bahasa. Jakarta: PT
10.35194/alinea.v9i1.830 Raja Grafindo Persada.
Amaliah, Reski. 2018. Pelanggaran prinsip Kesantunan Maulidi, Ahmad. 2015. Kesantunan Berbahasa pada
dalam Kolom Komentar Facebook pada Media Jejaring Facebook. Bahasantodea Vol. 3 No.4.
Media Koran Online: Tinjauan Pragmatik. Skripsi http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/Bahasantode
yang diterbitkan. http://digilib.unhas.ac.id a/article/view/6328.
Budhi Setiawan, dkk. 2018. Kesantunan Berbahasa Siswa Mislikhah, St. 2014. Kesantunan berbahasa. Ar-Ranry:
Dalam Berdiskusi. Jurnal Madah Vol. 9 No.1. Internatioal Journal of Islamic Studies Vol.1 No.2.
http://ejurnalbalaibahasa.id/index.php/madah/article/v http://journalarraniry.com/ojs/index.php/jar/article/vie
iew/682. DOI: 10.26499/madah.v9i1.682. w/18. DOI: 10.20859/jar.v1i2.18
Brown, Gillian dan George Yule. 1996. Analisis Wacana. Mulyono. 2020. Kesantunan Berbahasa Politisi Dalam
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Acara Debar di Live Streaming Video #KupasTuntas.
Pena Indonesia Vol.6 No.02.
Cahyani, Irni. Pelanggaran Prinsip Kesantunan https://journal.unesa.ac.id/index.php/jpi. DOI:
Berbahasa Dalam Sinetron “Siapa Takut Jatuh 10.26740/jpi.v6n2.p23-33.
Cinta”. Stilistika Jurnal Bahasa, Sastra, dan
Kesantunan Berbahasa Dalam Podcast

Parera, J.D. 2001. Leksikon Istilah Pembelajaran Bahasa.


Jakarta: GramediaPustaka Utama.
Putri, Silvia Wina. Gani, Erizal. R, Syahrul. (2019)
Penggunaan Prinsip Kesantunan Berbahasa Dalam
Talk Show Mata Najwa Edisi “100 Hari Anies-Sandi
Memerintah Jakarta”. Lingua. Vol. 15. No. 1.
https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/lingua/articl
e/view/16728
Rahardi, Kunjana, dkk. 2005. Pragmatik Kesantunan
Imperatif Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D. Bandung: PT Alfabet.
Suhartono. 2020. Pragmatik Konteks Indonesia. Gresik:
Graniti.
Tarigan, Henry Guntur. 2009. Pengkajian Pragmatik.
Bandung: Angkasa.
Verhaar, J.W.M. 2006. Asas-AsasLinguisik Umum.
Yogyakarta: Gadjah Mada UniversityPress.
Wijana, Dewa Putu dan Muhammad Rohmadi. 2009.
Analisis Wacana “Pragmatik Kajian Teori dan
Analisis. Surakarta
Wijana, I Dewa Putu. 1996. Dasar-dasar Pragmatik.
Yogyakarta: Andi Yogyakarta.
Yule, George. 2006: Pragmatik. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.

33

Anda mungkin juga menyukai