Anda di halaman 1dari 13

Tindak Tutur Direktif Deddy Courbuzier dalam Podcast Youtube

Deddy Courbuzier dengan Judul Pelakunya Anak Kecil, Satu Tahun


Direncanakan, Belajar Di Sosmed !

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kategori bentuk dan fungsi Tindak Tutur Direktif
dalam Podcast Youtube Deddy Courbuzier dengan Judul Pelakunya Anak Kecil, Satu Tahun
Direncanakan, Belajar Di Sosmed !. Data penelitian ini tidak bisa terkumpul hanya dalam satu
kali menyaksikan Podcast Youtube tersebut. Setelah itu penulis menonton video tersebut dengan
tteliti agar memudahkan penulis dalam mentranskripsikan tuturan direktif Deddy Courbuzier
yang terdapat dalam Podcast Youtube. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik
pengunduhan dan simak-catat. Teknik analisis data yang digunakan adalah mengidentifikasi,
menganalisis, memaparkan, dan menyimpulkan. Penelitian ini berjumlah 36 data, dan dari 36
data tersebut masuk dalam enam bentuk Tindak Tutur Direktif. 1) direktif permintaan 5 data, 2)
direktif pertanyaan 14 data, 3) direktif perintah 1 data, 4) direktif larangan1 data, 5) direktif
pemberian izin 8 data, 6) nasehat 7 data. Selain bentuk, ada juga fungsi tindak tutur direktif
dalam Podcast Youtube tersebut. Fungsi menyatakan, meminta, mengajak, menyelidiki,
mengisyaratkan, membatasi, menyetujui, menganugerahi, menasehati, memperingati dan
menyarankan.
Keyword : Tindak tutur, direktif, podcast youtube Deddy Courbuzier.

PENDAHULUAN
Manusia sebagai makhluk sosial selalu membutuhkan orang lain dalam melakukan
segala aktivitas kehidupan sehari-hari, sehingga tidak mungkin jika manusia dapat hidup
individual. Jadi dapat dikatakan bahwa manusia disebut sebagai makhluk sosial karena
selalu berinteraksi dalam melakukan aktivitas saat kehidupan sehari-hari. Ketika
berinteraksi dengan sesama makhluk sosial lainnya, manusia membutuhkan sebuah alat
komunikasi. Alat komunikasi yang biasa digunakan oleh manusia saat berinteraksi dengan
sesamanya itu disebut bahasa (Fauzia, dkk. : 2019).
Bahasa merupakan alat utama dalam komunikasi dan memiliki daya ekspresi dan
informatif besar (Suryanti, 2018:3). Bahasa sangat dibutuhkan karena dengan bahasa manusia
dapat berkomunikasi dan menemukan kebutuhan mereka dengan cara berkomunikasi antara
satu dengan yang lain. Sebagai anggota masyarakat yang aktif dalam kehidupan sehari-hari di
dalam masyarakat orang sangat bergantung pada penggunaan bahasa. Hal ini sesuai dengan
pernyataan bahwa “di mana ada masyarakat di situ ada penggunaan bahasa”. Dengan kata lain
di mana aktivitas terjadi di situlah terjadi pula aktivitas bahasa.
Berbicara tentang bahasa, maka banyak fenomena yang ada di dalam kehidupan sehari-
hari yang dapat dijadikan sebagai bahan penelitian, salah satunya ialah fenomena tindak tutur.
Tindak tutur merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dalam komunikasi. Ada dua cara
yang digunakan manusia untuk berinteraksi yaitu melalui bahasa lisan dan bahasa tulis.
Keduanya bisa dilakukan untuk berinteraksi dengan orang lain. Dalam komunikasi tidak
memahami apa yang dimaksud penutur merupakan sebuah hambatan dalam berkomunikasi.
Memahami maksud dari penutur merupakan landasan untuk memperlancar komunikasi yang
dilakukan oleh penutur dan minta tutur. Maksud yang disampaikan penutur pada mitra tutur
ini dikaji pada ilmu pragmatik.
Kajian pragmatik yang dikaji bukanlah makna dalam kata atau kalimat melainkan
tindak tutur dan tindak ujaran. Tindak tutur merupakan tuturan yang disampaikan melalui
kemampuan bahasa penutur terhadap mitra retur tindak tutur yang dipaparkan sesuai dengan
konteks dalam penuturan penutur melakukan tindakan pengajaran tuturan merupakan tindak
hujan dan tindak tutur (Arfiyanti, 2020: 65).
Menurut Chaer (dalam Arfiyanti, 2020: 65) Tindak tutur yaitu tuturan dari seseorang
yang bersifat psikologis dan yang dilihat dari makna tindakan dan tuturannya itu serangkaian
tidak tutur akan membentuk peristiwa tutur lalu tindakan tutur dan peristiwa tutur akan
membentuk suatu proses yakni proses komunikasi.
Pengelompokan tindak tutur diungkapkan oleh Searle (dalam Rohmadi, 2010:34) tidak
tutur dikategorikan menjadi 5 jenis. Menggolongkan tindak kultur ilokusi dalam aktivitas
bertutur ke dalam lima macam bentuk tuturan. Kelima jenis tindak tutur itu adalah (a) tindak
tutur representatif, (b) tindak tutur direktif, (c) tindak tutur ekspresif, (d) tindak tutur komisif,
dan (e) tindak tutur deklarasi.
Direktif atau (directives) menerangkan maksud (keinginan dan harapan) penutur,
sehingga sikap yang diutarakan dijadikan sebagai alasan untuk bertindak oleh lawan tutur
mitra tutur. Kami tidak meminjam sebutan yang diusulkan Austin “exercitive”, yang
tampaknya memiliki skop lebih terbatas, tetapi kami meminjam istilah Searle “directives”.
Penggunaan istilah di atas disertai dengan sebuah catatan bahwa keduanya masih samar,
dikarenakan terlalu luas untuk dapat mencakup enam jenis tindak tutur yang termasuk dalam
kategori ini (Ibrahim, 1993:27).
Ibrahim (1993:16) bentuk tindak tutur direktif dibagi menjadi enam, yaitu (1)
permintaan (requestives), (2) pertanyaan (question), (3) perintah (requirement), (4) larangan
(prohibitives), (5) pemberian izin (permissives), (6) nasihat (advisories).
Menurutu Ibrahim (dalam Pusparita dan Sumadyo, 2020) fungsi tindak tutur direktif
meliputi: (1) requestives merupakan bentuk tuturan direktif yang berfungsi untuk menyatakan
keinginan atau harapan, meminta, menekan, mengundang, mendoa, dan mengajak. (2) Fungsi
tindak tutur direktif questions meliputi menguji dan menyelidik. (3) Fungsi tuturan
requirements adalah untuk menuturkan yang menyatakan memerintah, menyuruh,
menginstruksikan, mengharuskan, meminjam, memaksa, dan mendikte. (4) Fungsi tuturan
prohbilitives meliputi melarang dan membatasi. (5) Fungsi tuturan direktif permissives
sebagai tuturan yang menyatakan untuk menyetujui, membolehkan, memberikan wewenang,
mengabulkan, membiarkan, melepaskan, dan memaafkan. 6) Fungsi tuturan direktif advisories
berupa menasihatkan, memperingatkan, mengkonseling, mengusulkan, menyarankan, dan
mendorong.
Penggunaan bahasa sebagai alat komunikasi akan terus berkembang sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan. Dalam penggunaan bahasa, seseorang tidak semata-mata
mengatakan dengan pengucapan kalimat, melainkan juga menindakkan sesuatu. hal-hal yang
dapat ditindakkan di dalam berbicara antara lain, permintaan, pertanyaan, perintah, larangan,
pemberian izin, hingga nasihat. Pengguna bahasa dalam suatu situasi dengan tujuan tertentu
memilih sesuai penggunaan kaidah tuturan. Dalam kajian ini, bahasa dimanfaatkan sebagai
perantara untuk membaca berita, pidato, debat, talkshow, hingga yang terbaru adalah podcast.
Semakin berkembangnya zaman, sekarang penggunaan TV sebagai media informasi
dan hiburan seakan-akan sudah tergantikan oleh Youtube. Eksistensi Youtube merambah ke
segala kalangan, dari anak-anak sampai orang dewasa. Hal ini dikarenakan Youtube dapat
diakses di mana saja, melalu TV dan Handphone yang sudah terkoneksi jaringan internet.
Sehingga memudahkan semua kalangan menggunakannya. Banyak sarana hiburan yang
dipilih untuk melepas keletihan dan menghabiskan waktu. Salah satunya tontonan video dari
Youtube yang diminati saat ini adalah video podcast .
Podcast digunakan semua golongan masyarakat sebagai rekam diskusi atau video yang
membahas perjalanan bisnis, kisah hidup, klarifikasi, hingga permasalahan yang sedang
hangat diperbincangkan di negara ini. Podcast mengandung tindak tutur karena menampilkan
dua orang atau lebih sedang melakukan percakapan dan membahas suatu topik. Salah satu
channel Youtube podcast yang sedang hangat dibahas saat ini adalah milik Deddy Corbuzier
yang membahas mengenai suatu fenomena, curhat, dan klarifikasi sehingga menghadirkan
bintang tamu sebagai narasumber.
Topik yang diperbincangkan bersama bintang tamu merupakan topik yang sedang
ramai sehingga menimbulkan stigma dalam masyarakat, khususnya netizen. Dalam penelitian
ini , bintang tamu difokuskan pada pembahasan mengenai klarifikasi pada judul “Pelakunya
Anak Kecil, Satu Tahun di Rencanakan, Belajar di Sosmed‼️”. Di mana pada podcast tersebut
membicarakan tentang fenomena pembunuhan berencana pada anak usia 11 tahun yang
dilakukan oleh dua remaja asal Makasar. Kejadian pembunuhan dengan tujuan menjual organ
tubuh. Pelakunya anak remaja berusia 18 tahun dan 14 tahun.
Berdasarkan pemerolehan data yang dikaji sebelumnya pada penelitian yang dikaji
oleh Vina Shifa Fauzia, Haryadi, dan Septina Sulistyaningrum dengan judul “ Tindak Tutur
Direktif dalam Sinetron Preman Pensiun di RCTI” analisis pada penelitian ini membahas
tutur direktif dalam Sinetron Preman Pensiun di RCTI. Adapun hasil yang ditemukan
meliputi meliputi fungsi direktif menyuruh, fungsi direktif meminta, fungsi direktif
menyarankan, fungsi direktif memaksa, fungsi direktif mengajak dan fungsi direktif
menantang.
Melalui hasil penelitian sebelumnya maka dapat di ketahu bahwa yang membedakan
penelitian ini dengan yang sebelumnya yaitu pada penelitian ini peneliti sama-sama
menggalisis tindak tutur direktif, hanya saja pada penelitian ini penulis menggunaka podcast
Deddy Courbuzier sebagai objek penelitiannya. Karena alasan itulah peneliti membuat penelitian
yang berjudul “Tindak Tutur Direktif Deddy Courbuzier dalam Podcast Youtube Deddy
Courbuzier dengan Judul Pelakunya Anak Kecil, Satu Tahun Direncanakan, Belajar Di
Sosmed !.
METODE
Pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode penelitian
yaitu menggunakan metode penelitian deskripsi kualitatif. Metode penelitian deskriptif kualitatif
menurut (Sugiyono, 2018: 15) menjelaskan bahwa metode penelitian yang berlandaskan filsafat
postpositivisme yang biasa digunakan untuk meneliti kondisi objek yang alamiah di mana
peneliti berperan sebagai kunci instrumen dan melakukan , menggambarkan suatu keadaan
secara objektif atau berdasarkan fakta-fakta yang terlihat.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik simak-catat
dan teknik pengunduhan. Teknik simak catat dilakukan dengan cara menonton video yang di
unduh, dan dicatat bagian-bagian yang penting. Teknik pengunduhan dilakukan dengan cara
mengunduh video yang menjadi data penelitian. Teknik analisis data adalah cara-cara yang
digunakan untuk menganalisis data yang telah ada dari penelitian. Untuk menganalisis tindak
tutur direktif yang terdapat dalam dialog Dedy Corbuzier perlu dilakukan langkah-langkah yang
pertama, mengidentifikasi data berdasarkan bentuk dan fungsi tindak tutur direktif yang terdapat
dalam acara podcast youtube Deddy Courbuzier yang berjudul Pelakunya Anak Kecil, Satu
Tahun Direncanakan, Belajar Di Sosmed, yang kedua Mengklasifikasikan data dengan cara
mengelompokkan data berdasarkan bentuk dan fungsi tindak tutur direktif yang terdapat dalam
podcast youtube Deddy Courbuzier, yang ketiga menganalisis data berdasarkan bentuk dan
fungsi tindak tutur tuturan direktif dalam podcast youtube Deddy Courbuzier, yang ke empat
memaparkan data yang telah diananalis berdasarkan kelompok bentuk dan fungsi tindak tutur
direktif dalam podcast youtube tersebut, yang ke lima menyimpulkan data berdasarkan bentuk
dan fungsi yang telah didapat dalam acara podcast youtube Deddy Courbuzier.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Deskripsi pembahasan yang akan dikemukakan pada bagian ini meliputi (1) jenis
tindak tutur direktif dalam podcast youtube Deddy Corbuzier , (2) fungsi tindak tutur direktif
dalam podcast youtube Deddy Corbuzier. Analisis terhadap bentuk tindak tutur direktif merujuk
pada masing-masing indikator dengan masing-masing judul sumber data yang digunakan berikut
pemaparan mengenai bentuk tindak tutur direktif pada podcast youtube Deddy Corbuzier yang
meliputi : (1) permintaan (requestives), (2) pertanyaan (questions), (3) perintah (requirements),
(4) larangan (prohibitives), (5) pemberian izin (permissives), (6) Nasihat (advisories). Adapun
hasil bentuk tindak tutur direktif sebagai berikut.

1. Permintaan (requestives)
Menurut Ibrahim (1993:29) mengemukakan bahwa bentuk tindak tutur permintaan
mencurahkan keinginan atau harapan penutur sehingga mitra tutur menyikapi keinginan
sebagai alasan untuk bertindak. Adapun tindak tutur direktif permintaan (requestives)
merupakan bentuk tindak tutur direktif yang berfungsi untuk menyatakan, keinginan atau
harapan, memerintah, meminta, menekan, mengundang, berdoa, dan mengajak.
a. Tindak Tutur Menyatakan
Data 01
Deddy : Jaman dulu kan di sekolah kita dilempar kapur, di ketok
penggaris aja diem kalau sekarang kan lapor Kak Seto. Polisi
lagi yang bingung. Kalau dulu kita mah, orang tua mukul
anak masih dilumrahkan jaman dulu mah. (37:44)

Dari data di atas merupakan bentuk tindak tutur permintaan (requestives) yang
berfungsi menyatakan. Di mana Deddy Courbuzier selaku penutur menyampaikan
bahwa anak jaman dahulu lebih kuat dibanding anak jaman sekarang. Pak Budi selaku
mitra tutur juga menyetujui pernyataan tersebut.

b. Tindak Tutur Meminta


Data 01
Deddy : Pak saya mau membahas tentang fenomena yang kemarin.
(01:00)

Pada data di atas ini Deddy Corbuzier sebagai penutur meminta kepada mitra tutur
yaitu Bapak Budi untuk menjelaskan tentang fenomena yang baru saja terjadi yaitu anak
di bawah umur yang melakukan pembunuhan terhadap anak kecil yang bertujuan organ
dari korban dapat terjual di pasar gelap.

c. Tindak Tutur Mengajak


Data 01
Deddy : Jadi saya mau ngasih tau dulu ketika saya tertawa nanti
bukan mentertawakan fenomenanya, tapi kejanggalanya.
(2:08)

Data di atas menyatakan Deddy Corbuzier sebagai penutur mengajak penonton


untuk tidak ikut tertawa dalam fenomena yang akan dibahas. Karena dirinya tertawa
bukan karena fenomenanya, melainkan pada keganjalan yang terjadi dalam kebenaran
dari fenomena tersebut.

2. Pertanyaan (questions)
Menurut Ibrahim (1993:33) mengemukakan bahwa bentuk pertanyaan merupakan
request di dalam kasus yang khusus, khusus dalam artian yaitu mitra tutur memberikan
kepada penutur informasi tertentu. Adapun tindak tutur direktif pertanyaan (questions)
merupakan bentuk tindak tutur direktif yang berfungsi untuk menguji dan menyelidiki.
a. Tindak Tutur Direktif Menyelidiki
Data 01
Pak Budi : Iya itu fenomena latar belakang di Makassar ya seperti itu, saya
melihat ini anak didatangi polisi tuh bukan takut lho mas, mereka
didatangi polisi itu malah melawan.

Deddy : Melawan? (21:29)


Pak Budi : Iya
Dari data di atas merupakan bentuk tindak tutur pertanyaan (questions) yang
berfungsi meyelidiki. Di mana Deddy Courbuzier selaku penutur menyampaikan
responnya untuk mengetahui alasan di balik fenomena tersebut dengan memastikan
apakah memang benar bahwa dibalik fenomena tersebut anak ketika didatangi polisi
bukannya takut tetapi malah melawan, dengan memberikan pertanyaan kepada mitra
tutur yaitu Bapak Budi.
Data 02
Deddy : Karena jika korban tidak deal dengan Restorative justice,
tidak akan bisa Restorative justice kan? (31:41)

Pak Budi : Korban melihat kondisi itu langsung nangis karena pencurinya
tidak bisa makan.

Dari data di atas merupakan bentuk tindak tutur pertanyaan (questions) yang
berfungsi meyelidiki. Di mana Deddy Courbuzier selaku penutur menyampaikan
responnya untuk mengetahui alasan dengan memastikan apakah memang benar bahwa
Pak Budi selaku mitra tutur sudah ada kesepakatan terhadap korban mengenai
Restorative justice. Restorative justice adalah sebuah penyelesaian tindak pidana di
masyarakat dengan cara perdamaian. Pernyataan tersebut memang benar bahkan korban
pencurian ponsel menangis melihat kondisi si ibu yang terpaksa mencuri karena tidak
bisa memberi makan untuk anak-anaknya.

3. Perintah (Requirements)
Menurut Ibrahim (1993:31) mengemukakan bahwa dalam bentuk memerintah, penutur
mencurahkan maksud sehingga mitra tutur menyikapi keinginan yang dicurahkan oleh
penutur sebagai alasan untuk bertindak. Adapun tindak tutur direktif perintah (requirements)
merupakan bentuk tindak tutur direktif yang berfungsi untuk memerintah, menyuruh,
mengintruksikan, mengisyratkan, meminjam, memaksa, dan mendikte.

a. Tindak Tutur Direktif Mengisyaratkan.


Data 01
Pak Deddy : Orang tua bisa membully anaknya loh sebenarnya,
membandingkan anaknya dengan anak orang lain. (11:28)

Deddy : Ya, itu bahaya sekali. Kalau orang tua mau membully anaknya.
Bahaya!

Data di atas merupakan bentuk tindak tutur direktif larangan (prohibitives) yang
berfungsi mengisyaratkan karena tuturan yang di ungkapkan Deddy sebagai penutur
kepada mitra tutur dan penonton podcast youtube Deddy Corbuzier. Di mana Deddy
mengisyaratkan bahwa secara tidak langsung orang tua yang membandingkan anaknya
dengan anak orang lain sama saja dengan orang tua itu membully anaknya.

4. Larangan (prohibitises)
Menurut Ibrahim (1993:32) mengemukakan bahwa bentuk tindak tutur larangan sama
dengan tindak tutur perintah atau suruhan agar mitra tutur tidak mengerjakan sesuatu.
Adapun tindak tutur direktif larangan (prohibitises) merupakan bentuk tindak tutur direktif
yang berfungsi untuk melarang dan membatasi.
a. Tindak Tutur Direktif Mebatasi
Data 01
Deddy : Saya gak nyangka si usia 13 tahun sudah bisa mencari bahan jual
organ. Tapi memang betul kata bapak, kayak misalnya ditayangkan
di televisi buat kita melihat ini menjadi sebuah informasi. (34:37)
Budi : Anak yang di bawah umur
Deddy : Jadi ide
Budi : Memang harus bijak ketika televisi menayangkan hal yang bebau dewasa
untuk disampaikan.

Dari data di atas merupakan bentuk tindak tutur direktif larangan (prohibitives)
berfungsi membatasi. Di mana Deddy Courbuzier selaku penutur tidak menyangka jika
anak dibawah umur bisa berpikir kriminal lewat sebuah media maka dari itu harus
dibatasi dengan bijak ketika menayangkan televisi atau ketika melihat sosial media
karena untuk orang normal ada informasi tetapi untuk anak dibawah umur bisa menjadi
ide. Pak Budi selaku mitra tutur juga menyatakan seperti itu.

5. Pemberian Izin (Permissives)


Menurut Ibrahim (1993:32) mengemukakan bahwa bentuk tindak tutur pemberian izin
seperti halnya dengan perintah dan larangan mempresumsi kewenangan penutur. Adapun
tindak tutur direktif Pemberian izin (permissives) merupakan bentuk tindak tutur direktif
yang berfungsi untuk Menyetujui, memperbolehkan, mengabulkan, membiarkan,
melepaskan, memaafkan, dan menganugerahi.
a. Tindak Tutur Direktif Menyetujui
Data 01

Pak Budi : Ya kita kumpul- kumpul temanlah, kan kita punya banyak teman.
Deddy : Iya ya, tolong bantulah begitu. (31:02)

Dari data di atas merupakan bentuk tindak tutur emberian izin (permissives) yang
berfungsi menyetujui. Di mana Deddy Courbuzier selaku penutur menyetujui pendapat
Pak Budi selaku mitra dengan memberikan pernyataan iya. Dengan disertai kata tolong
bantulah begitu yang artinya Dedy setuju bahwa dana untuk pedidikan anak yang tolong
itu bisa di dapatkan dengan cara menyumbang antar sesama polisi.

Data 02
Pak Budi : Makasar tuh orang keras, tetapi ketika kita mau baikin. Orangnya luar
biasa baik mas.
Deddy : Iya, berarti harus pendekatan benar-benar. (33:52)

Dari data di atas merupakan bentuk tindak tutur direktif pemberian izin (permissives)
berfungsi menyetujui. Di mana Deddy Courbuzier selaku penutur menyetujui pendapat
Pak Budi selaku mitra tutur dengan memberikan pernyataan yang benar.

b. Tindak Tutur Direktif Menganugerahi


Data 01

Pak Budi : Karena itu faktor lingkungannya yang mempengaruhi. Dia bukan orang
psikopat, bukan. Karena faktor lingkungan sehingga dia punya
pengendalian dan kontrol diri yang kurang. Makanya seperti yang saya
sampaikan adalah faktor lingkungan yang sangat dominan si pelaku ini
melakukan pembunuhan.
Deddy : Tapi juga dengan itu semua saya salut dengan cara pak budi
menangani hal-hal seperti itu. Apalagi tadi anak-anak dan
sebagainya luar biasa. (35:38)
Dari data di atas merupakan bentuk tindak tutur direktif pemberian izin (permissives)
berfungsi menganugerahi. Di mana Deddy Courbuzier selaku penutur menghargai
penanganan Pak Budi selaku mintra tutur yang sudah menangani hal-hal yang luar biasa.

6. Nasihat (advisaries)
Menurut Ibrahim (1993:33) menyatakan bahwa apa yang dicurahkan penutur bukanlah
keinginan bahwa mitra tutur melakukan tindakan tertentu tetapi kepercayaan bahwa
melakukan tindakan tersebut ialah kepentingan mitra tutur. Adapun tindak tutur direktif
nasihat (advisaries) merupakan bentuk tindak tutur direktif yang berfungsi untuk
menasehati, menyarankan, memperingati, mengusulkan, menyarankan, dan mendorong.
a. Tindak Tutur Direktif Menasehati
Data 01
Deddy : Nih untuk temen-temen dengerin ya, dengerin pak budi ngomong, agama
tuh penting tuhan itu ada tapi kalau anda cuma berdoa doang. Anda
gak mau berusaha, gak mau ngapa-ngapain, males-malessan karena
ikhtiar kan, tetap kita harus melakukan sesuatu. (38:48)

Pak Budi : Berdoa dan berkerja .

Dari data di atas merupakan bentuk tindak tutur direktif nasihat (advisaries)
berfungsi menasehati. Di mana Deddy Courbuzier selaku penutur menyetujui pendapat
Pak Budi selaku mitra tutur dengan memberikan nasihat bahwa jika berdoa di sertakan
dengan usaha.

b. Tindak Tutur Direktif Menyarankan


Data 01
Pak Budi : Ya itu karakter di Makassar, nah ini ada cerita lucu, baru saja kira-kira 4
Minggu, pas jam 05.00 saya ditelepon anggota, jenderal kita dikepung, ya
saya pikir kan di kampung siapa gitu kan, dia malah cerita ada anak kecil
main mercon dibubarkan bukan kabur atau nurut malah marah dan ngejar
itu anggota masuk rumah. mau dipukul itu anak-anak, mau ditembak itu
anak-anak, ya jadi cuma bisa lari. Karena ngak bisa ngapa-ngapain. Karena
lebih dari 100 orang, bagaimana ?

Deddy : Ya lari Pak. (27:03)


Dari data di atas merupakan bentuk tindak tutur direktif nasihat (advisaries)
berfungsi menyarankan. Di mana Deddy Courbuzier selaku penutur menyarankan
kepada Pak Budi agar polisi dapat selamat dari pengejaran anak-anak dan tidak
membahayakan semuanya lebih baik aparat polisi berlari untuk menghindari agar tidak
terjadi kerusuhan. Hal ini di tunjukan pada pernyataan Deddy yaitu “ ya, lari Pak.”
Data 02
Deddy : Saya senang sekali hari ini bisa bicara dengan Pak Budi. Sebuah
kehormatan. Jujur saya tidak berharap bahwa pembicaraannya akan
mengalir sepanjang ini. Dalam arti panjang kemana-mana tapi pak budi
melihatnya dari sisi yang berbeda gitu, melihat dari posisi yang lebih
psikologi, filosofis, agama bahwa kurangnya itu semua membuat anak-
anak tingkah dan perilaku kejahatan dan saya rasa ini juga yang
harus dipahami dengan teman-teman penegak hukum lainnya juga
bahwa ada faktor lain yang terjadi dan mereka juga korban. (41:53)
Pak Budi : Ya, betul. Pencegahan kejahatan.

Dari data di atas merupakan bentuk tindak tutur direktif nasihat (advisaries)
berfungsi menyarankan. Di mana Deddy Courbuzier selaku penutur menyarankan
bahwa teman-teman penegak hukum juga harus sadar terhadap perilaku anak-anak.
c. Tindak Tutur Direktif Memperingati
Data 01
Pak Budi : Saya awal masuk makasar belajar google, mas. Makasar tuh seperti apa?
saya baca buku beli buku tentang makassar.

Deddy : Makannya saya nanya, bapak diingetin gak sama kalpores kemarin
sebelumnya, ‘bro, hati-hati busur ya bro’. (34:01)

Dari data di atas merupakan bentuk tindak tutur direktif memperingati (advisaries)
berfungsi memperingati. Di mana Deddy Courbuzier selaku penutur memberikan
peringatan mengenai kasus yang terjadi di makassar sebelumnya kepada mitra tutur.
Tabel 1. Hasil Tindak Tutur Direktif dan fungsinya Pada Podcast Deddy Courbuzier

No. Tindak Tutur Fungsi Rekapitulasi


1 Permintaan Menyatakan 3
Meminta 1
Mengajak 1
2 Pertanyaan Menyelidiki 14
3 Perintah Mengisyaratkan 1
4 Larangan Membatasi 1
5 Pemberian izin Menyetujui 6
Menganugerahi 2
6 Nasehat Menasehati 2
Memperingati 3
Menyarankan 2
Jumlah 36

PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai perbandingan tindak tutur
direktif dalam Podcast Youtube Deddy Courbuzier dengan Judul Pelakunya Anak Kecil, Satu
Tahun Direncanakan, Belajar Di Sosmed !, penulis menyimpulkan beberapa hal yaitu: Hasil
analisis dilihat dari bentuk dan fungsi tuturan direktif dalam Podcast Youtube Deddy Courbuzier
dengan Judul Pelakunya Anak Kecil, Satu Tahun Direncanakan, Belajar Di Sosmed ! yang
paling dominan digunakan adalah bentuk tuturan pertanyaan, sedangkan fungsi yang dominan
digunakan fungsi menyelidiki dan menyetujui. Ditemukan bahwa 36 data dalam 6 bentuk tuturan
direktif dalam Podcast Youtube Deddy Courbuzier terdiri dari Permintaan 5 data, pertanyaan 14
data, perintah 1 data, larangan 1 data, pemberian izin 8 data, dan nasihat 7 data.

DAFTAR PUSTAKA
Arfianti, I. (2020). Pragmatik: Teori dan Analisis (Buku Ajar). CV. Pilar Nusantara.
Fauzia, V. S., Haryadi, H., & Sulistyaningrum, S. (2019). Tindak Tutur Direktif dalam Sinetron
Preman Pensiun di RCTI. Jurnal Sastra Indonesia, 8(1), 33-39.
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jsi/article/view/29855
Ibrahim, A. S. (1993). Kajian Tindak Tutur. Surabaya: Usaha Nasional.
Pusparita, I., & Sumadyo, B. (2020). Tindak tutur direktif dan fungsinya dalam Kumpulan
Cerpen Pilihan Kompas 2017 “Kelas Bercerita”. Diskursus: Jurnal Pendidikan Bahasa
Indonesia, 3(01), 35-43. http://dx.doi.org/10.30998/diskursus.v3i01.6682
Rohmadi, M. (2010) . Pragmatik: Teori dan Analisis. Yogyakarta: Lingkar Media.
Searle, J.R. (1969). Speech Acts: An Essay in The Philosophy of Language. Cambridge :
Cambridge University Press.
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung: Alfabeta.

Suryanti. (2020). Pragmatik. Jawa Tengah: Penerbit Lakeisha .

Anda mungkin juga menyukai