Anda di halaman 1dari 3

1.

Jelaskan fungsi komunikasi yang dikemukakan oleh Deddy Mulyana dalam buku Ilmu
Komunikasi; Suatu Pengantar (2017) dan berikan contoh masing-masing fungsi komunikasi
tersebut!

Jawab:
Deddy Mulyana dalam bukunya Ilmu Komunikasi; Suatu Pengantar mengutip kerangka
berpikir William I. Gorden mengenai fungsi-fungsi komunikasi yang dibagi menjadi empat
bagian. Fungsi-fungsi suatu peristiwa komunikasi (communication event) tampaknya tidak
sama sekali independen, melainkan juga berkaitan dengan fungsi-fungsi lainnya, meskipun
terdapat suatu fungsi dominan. Fungsi Komunikasi menurut William I Gorden yaitu:
(1) Fungsi Komunikasi Sosial
Komunikasi itu penting dalam membangun konsep diri, aktualisasi diri, kelangsungan
hidup untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan.
 Pembentukan konsep diri.
Konsep diri adalah pandangan mengenai siapa diri dan itu hanya bisa diperoleh
lewat informasi yang diberikan orang lain.
Contoh: Seperti jenis kelamin, agama, kesukuan, pendidikan, pengalaman, rupa
fisik, seseorang ditanam kepada diri sendiri lewat pernyataan (umpan balik) orang
lain dalam masyarakat yang menegaskan aspek-aspek tersebut dan ini dilakukan
lewat komunikasi.
 Pernyataan eksistensi diri.
Orang berkomunikasi untuk menunjukkan dirinya eksis. Inilah yang disebut
aktualisasi diri atau pernyataan eksistensi diri. Ketika berbicara, sebenarnya
menyatakan keberadaan orang tersebut.
Contoh: bila seorang anggota diskusi tidak berbicara sama sekali dan memilih tetap
diam, orang lain akan segera menganggap bahwa si pendiam itu tidak ada sama
sekali. Mereka tidak meminta si pendiam itu untuk memberi komentar atau
berbicara kepadanya. Dan bila kemudian si pendiam memutuskan berbicara,
anggota lainnya sering beraksi seolah-olah si pendiam itu mengganggu saja.
Mereka memperhatikannya sedikit saja. Mereka mengharapkan si pendiam itu
tidak berbicara. Respon kelompok yang demikian mungkin tidak akan terjadi bila
sejak awal si pendiam membuat komentar dalam berdiskusi dan kemudian
menunggu giliran untuk berbicara lagi. Dengan bersikap pasif si pendiam gagal
menggunakan pembicaraan untuk menyatakan eksistensi dirinya.
(2) Fungsi Komunikasi Ekspresif
Komunikasi ekspresif dapat dilakukan sejauh komunikasi tersebut menjadi instrumen
untuk menyampaikan perasaan-perasaan (emosi) melalui pesan-pesan non verbal.
Contoh: Perasaan sayang, peduli, rindu, simpati, gembira, sedih, takut, prihatin, marah,
dan benci dapat disampaikan lewat kata-kata, namun terutama lewat perilaku non
verbal. Emosi juga dapat disalurkan lewat puisi, lagu, tarian, lukisan, dan pemberian
bunga maupun drama.
(3) Fungsi Komunikasi Ritual
Komunikasi ritual sering dilakukan secara kolektif. Suatu komunitas sering melakukan
upacara-upacara berlainan sepanjang tahun dalam acara tersebut orang mengucapkan
kata-kata dan menampilkan perilaku yang bersifat simbolik.
Contoh: Suatu komunitas sering melakukan upacara-upacara berlainan sepanjang tahun
dan sepanjang hidup yang disebut para antropolog sebagai rites of passage, mulai dari
upacara kelahiran, sunatan, ulang tahun (nyanyi Happy Birthday dan pemotongan kue),
pertunangan (melamar, tukar icin), siraman, pernikahan (ijab-qabul, sungkem kepada
orang tua, sawer), ulang tahun perkawinan, hingga upacara kematian. Selain itu, kini
kegiatan olahraga pun sudah menjadi komunikasi ritual, misalnya olimpiade, piala dunia
sepakbola, PON, yang dimana dalam acara-acara itu orang mengucapkan kata-kata atau
menampilkan perilaku-perilaku tertentu yang bersifat simbolik.
(4) Fungsi Komunikasi Instrumental
Komunikasi instrumental mempunyai beberapa tujuan umum: menginformasikan,
mengajar, mendorong, mengubah sikap, dan keyakinan dan mengubah perilaku atau
menggerakkan tindakan dan juga untuk menghibur (persuasif). Suatu peristiwa
komunikasi sesungguhnya seringkali mempunyai fungsi-fungsi tumpang tindih,
meskipun salah satu fungsinya sangat menonjol dan mendominasi.
Contoh: komunikasi yang bersifat memberitahukan atau menerangkan yang dimana
pembicara menginginkan pendengarnya mempercayai bahwa fakta atau informasi yang
disampaikan akurat dan layak untuk diketahui. Selain itu, komunikasi yang bersifat
menghibur yang dimana pembicara tidak langsung membujuk khalayak untuk
melupakan persoalan hidup mereka

2. Jelaskan tujuh perspektif dalam etika komunikasi! Dari ketujuh perspektif tersebut, jelaskan 4
diantaranya yang bisa mengkaji etika komunikasi dalam kasus “Ferdy Sambo”!

Jawab:
Etika Komunikasi mencoba untuk mengolaborasi standar etis yang digunakan oleh
komunikator dan komunikan. Ada tujuh perspektif yang bersangkutan, yaitu:
(1) Perspektif politik
Dalam perspektif ini, etika untuk mengembangkan kebiasaan ilmiah dalam praktek
komunikasi, menumbuhkan sikap adil dengan memilih atas dasar kebebasan,
pengutamaan motivasi, dan menanamkan penghargaan atas perbedaan.
(2) Perspektif sifat manusia
Sifat manusia yang paling mendasar adalah kemampuan berpikir dan kemampuan.
(3) Perspektif dialog
Sikap dialogal adalah sikap setiap partisipan komunikasi yang ditandai oleh kualitas
keutamaan, seperti keterbukaan, kejujuran, kerukunan, intensitas.
(4) Perspektif situasional
Faktor situasional adalah relevansi bagi setiap penilaian moral.
(5) Perspektif religius
kitab suci atau habit religius dapat dipakai sebagai standar mengevaluasi etika
komunikasi.
(6) Perspektif utilitarian
Standar utilitarian untuk mengevaluasi cara dan tujuan komunikasi dapat dilihat dari
adanya kegunaan, kesenangan, dan kegembiraan.
(7) Perspektif legal
Perilaku komunikasi yang legal, sangat disesuaikan dengan peraturan yang berlaku dan
dianggap sebagai perilaku yang etis.

Empat perspektif yang bisa mengkaji etika komunikasi dalam kasus “Ferdy Sambo” yaitu:
(1) Perspektif sifat manusia
(2) Perspektif dialog
(3) Perspektif situasional
(4) Perspektif legal

Anda mungkin juga menyukai