DEFINISI
Komunikasi
mengandung
makna
bersama-sama
(common).
Istilah
komunikasi
atau
communication
berasal dari bahasa latin, yaitu
communication
yang
berarti
pemberitahuan
atau
pertukaran.
Kata
sifatnya
communis,
yang
bermakna umum atau bersamasama (Wiryanto, 2004:5).
DEFINISI
Komunikasi menyarankan bahwa suatu
pikiran, suatu makna, atau suatu pesan
dianut secara sama. Akan tetapi definisidefinisi kontemporer menyarankan bahwa
komunikasi merujuk pada cara berbagi
hal-hal tersebut, seperti dalam kalimat
Kita berbagi pikiran, Kita mendiskusikan
makna, dan Kita mengirimkan pesan
(Toto Hernawo,2006).
DEFINISI
A process by wich a source transmit a
message to receiver trough same
chanel
Komunikasi adalah suatu proses dimana
sumber mentransmisikan pesan
kepada penerima melalui beragam
saluran (Sarah T dan Arthur Jensen)
DEFINISI
Komunikasi adalah suatu proses
dimana dua orang atau lebih
membentuk atau melakukan
pertukaran informasi antara satu
sama lain, yang pada gilirannya
terjadi pengertian yang saling
mendalam (Everett M Roger &
Lawrence Kincaid).
DEFINISI
Komunikasi adalah proses penyampaian
informasi, gagasan, emosi, keahlian dan
lain-lain melalui penggunaan symbol
seperti: kata-kata, gambar-gambar,
angka-angka, dan lain-lain (Berelson &
Steiner).
Komunikasi adalah prosedur melalui mana
pikiran seseorang dapat mempengaruhi
pikiran orang lain (Weaver)
DEFINISI
Komunikasi mengacu pada tindakan,
oleh satu orang atau lebih, yang
mengirim dan menerima pesan yang
terdistorsi oleh gangguan (noise),
terjadi dalam suatu konteks tertentu,
mempunyai pengaruh tertentu, dan
ada kesempatan untuk melakukan
umpan balik (Devito)
Konteks
Dimensi Lingkungan fisik berpengaruh pada pesan
yang disampaikan dan bagaimana
menyampaikannya (iklim, cuaca, suhu udara,
bentuk ruangan, warna dinding, penataan tempat
duduk, jumlah peserta komunikasi, dan alat yang
tersedia untuk menyampaikan pesan)
Dimensi Sosial-psikologis (sikap, kecenderungan,
prasangka, dan emosi para peserta komunikas,
norma kelompok, nilai sosial, dan karakteristik
budaya
Dimensi temporal (waktu): kapan berkomunikasi
(hari apa, jam berapa, pagi, siang, sore, malam)
Fungsi Komunikasi
1. Sebagai Komunikasi Sosial
.
Fungsi Komunikasi
1. Sebagai Komunikasi Sosial
. Pernyataan eksistensi diri. Orang
berkomunikasi untuk menunjukkan dirinya
eksis. Inilah yang disebut aktualisasi diri
atau lebih tepat lagi pernyataan eksistensi
diri.
Fungsi Komunikasi
1. Sebagai Komunikasi Sosial
. Untuk kelangsungan hidup, memupuk hubungan,
dan memperoleh kebahagiaan. Sejak lahir, kita
tidak dapat hidup sendiri untuk
mempertahankan hidup. Kita perlu dan harus
berkomunikasi dengan orang lain, untuk
memenuhi kebutuhan biologis kita seperti
makan dan minum, dan memnuhi kebutuhan
psikologis kita seperti sukses dan kebahagiaan.
Fungsi Komunikasi
2. Sebagai komunikasi ekspresif
Komunikasi berfungsi untuk menyampaikan
perasaan-perasaan (emosi) kita. Perasaanperasaan tersebut terutama dikomunikasikan
melalui pesan-pesan nonverbal. Perasaan sayang,
peduli, rindu, simpati, gembira, sedih, takut,
prihatin, marah dan benci dapat disampaikan
lewat kata-kata, namun bisa disampaikan secara
lebih ekpresif lewat perilaku nonverbal.
Fungsi Komunikasi
3. Sebagai komunikasi ritual
Suatu komunitas sering melakukan upacara-upacara berlainan
sepanjang tahun dan sepanjang hidup, yang disebut para
antropolog sebagarites of passage,mulai dari upacara kelahiran,
sunatan, ulang tahun, pertunangan, siraman, pernikahan, dan
lain-lain. Dalam acara-acara itu orang mengucapkan kata-kata
atau perilaku-perilaku tertentu yang bersifat simbolik. Ritus-ritus
lain seperti berdoa (salat, sembahyang, misa), membaca kitab
suci, naik haji, upacara bendera (termasuk menyanyikan lagu
kebangsaan), upacara wisuda, perayaan lebaran (Idul Fitri) atau
Natal, juga adalah komunikasi ritual. Mereka yang berpartisipasi
dalam bentuk komunikasi ritual tersebut menegaskan kembali
komitmen mereka kepada tradisi keluarga, suku,bangsa. Negara,
ideologi, atau agama mereka.
Fungsi Komunikasi
4. Sebagai komunikasi instrumental
Komunikasi instrumental mempunyai beberapa tujuan umum,
yaitu:menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah
sikap, menggerakkan tindakan, dan juga menghibur.
Sebagai instrumen, komunikasi tidak saja kita gunakan untuk
menciptakan dan membangun hubungan, namun juga untuk
menghancurkan hubungan tersebut. Studi komunika membuat
kita peka terhadap berbagai strategi yang dapat kita gunakan
dalam komunikasi kita untuk bekerja lebih baik dengan orang
lain demi keuntungan bersama. Komunikasi berfungsi sebagi
instrumen untuk mencapai tujuan-tujuan pribadi dan
pekerjaan, baik tujuan jangka pendek ataupun tujuan jangka
panjang.
Tujuan Komunikasi
Mengubah atau membentuk perilaku orang
lain yang menjadi sasaran komunikasi.
Objek studi komunikasi selain
penyampaian informasi, juga
pembentukan pendapat umum (public
opinion) dan sikap publik (public attitude).
Tujuan Komunikasi
Perubahan sikap (Attitude change) bisa
positif/negative.
Perubahan pendapat (opinion change).
Perubahan perilaku (behavior change).
Perubahan sosial (social change).
Karakteristik Komunikasi
Komunikasi merupakan suatu proses.
(Serangkaian tindakan atau peristiwa yang terjadi secara
berurutan serta berkaitan satu sama lain dalam kurun
waktu tertentu).
Komunikasi upaya yang disengaja serta mempunyai tujuan.
Komunikasi menuntut adanya partisipasi dan kerjasama
perilaku yang terlibat.
Komunikasi bersifat simbolik (menggunakan lambanglambang, bahasa).
Komunikasi bersifat transaksional (menuntut tindakan
menerima dan memberi).
Komunikasi menembus ruang dan waktu.
Model Komunikasi
Model Komunikasi
Model Komunikasi
Komunikasi Sebagai Transaksi
Ketika kita mendengarkan seseorang yang berbicara, sebenarnya
pada saat itu bisa saja kita pun mengirimkan pesan secara
nonverbal (isyarat tangan, ekspresi wajah, nada suara, dan
sebagainya) kepada pembicara tadi. Kita menafsirkan bukan hanya
kata-kata pembicara tadi, juga perilaku nonverbalnya. Dua orang
atau beberapa orang yang berkomunikasi, saling bertanya,
berkomentar, menyela, mengangguk, menggeleng, mendehem,
mengangkat bahu, memberi isyarat dengan tangan, tersenyum,
tertawa, menatap, dan sebagainya, sehingga proses penyandian
(encoding) dan penyandian balik (decoding) bersifat spontan dan
simultan di antara orang-orang yang terlibat dalam komunikasi.
Semakin banyak orang yang berkomunikasi, semakin rumit
transaksi komunikasi dan lebih banyak pesan verbal dan nonverbal
yang terjadi.
Model Komunikasi
Komunikasi Sebagai Transaksi
Menurut penelitian yang dilakukan 2
universitas di awal tahun 70-an, disebutkan
bahwa 93% komunikasi kita adalah nonverbal.
(Abraham Mehrebian, 1968 dan Bob
Birdwhistel, 1970). Kedua studi tersebut
menghasilkan kesimpulan yang sama, yaitu
membagi efektivitas komunikasi antara
manusia sebagai berikut:
7% verbal
38% intonasi
55% nonverbal
Model Komunikasi
Komunikasi Sebagai Transaksi
Dalam konteks ini komunikasi adalah suatu
proses personal karena makna atau pemahaman
yang kita peroleh pada dasarnya bersifat pribadi.
Penafsiran kita atas perilaku verbal dan nonverbal
orang lain yang kita kemukakan kepadanya juga
mengubah penafsiran orang lain tersebut atas
pesan-pesan kita, dan pada gilirannya, mengubah
penafsiran kita atas pesan-pesannya, begitu
seterusnya. Menggunakan pandangan ini, tampak
bahwa komunikasi bersifat dinamis.
Model Komunikasi
Komunikasi Sebagai Transaksi
Kelebihan konseptualisasi komunikasi sebagai
transaksi adalah bahwa komunikasi tersebut tidak
membatasi kita pada komunikasi yang disengaja
atau respons yang dapat diamati saja. Komunikasi
dapat terjadi apakah para pelakunya sengaja
melakukannya atau tidak, dan bahkan meskipun
menghasilkan respons yang tidak dapat diamati
(respon psikis). Dalam komunikasi transaksional,
komunikasi dianggap telah berlangsung bila
seseorang telah menafsirkan perilaku orang lain,
baik perilaku verbal maupun perilaku nonverbalnya.
Prinsip Komunikasi
1. KOMUNIKASI ADALAH SUATU PROSES SIMBOLIK
. Salah satu kelebihan manusia dari makhluk lain
(hewan) adalah ia diberi kemampuan untuk
berfikir, Seorang filosuf mengistilahkan sebagaial
hayawanu nathiqmanusia adalah hewan yang
berfikir. Dengan fikiran itulah manusia
mempunyai kemampuan untuk menggunakan
lambang.Ernst Cassiermenyebutkan bahwa yang
membedakan manusia dengan makhluk lain
adalah kemampuannya dalam menggunakan
simbol(animal symbolicum).
Prinsip Komunikasi
2. SETIAP PELAKU MEMPUNYAI POTENSI
KOMUNIKASI
Setiap orang tidak bebas nilai, pada saat
orang tersebut tidak bermaksud
mengkomunikasikan sesuatu, tetapi dimaknai
oleh orang lain maka orang tersebut sudah
terlibat dalam proses berkomunikasi. Gerak
tubuh, ekspresi wajah ( komunikasi non
verbal ) seseorang dapat dimaknai oleh orang
lain menjadi suatu stimulus.
Prinsip Komunikasi
3. KOMUNIKASI PUNYA DIMENSI ISI DAN
DIMENSI HUBUNGAN
Dimensi isi menunjukkan muatan (isi)
komunikasi sedangkan dimensi hubungan
menunjukkan bagaimana cara
mengatakannya dan mengisyaratkan,
bagaimana hubungan para peserta
komunikasi dan bagaimana seharusnya pesan
itu ditafsirkan. Dimensi isi disandi secara
verbal sedangkan dimensi hubungan disandi
secara non verbal.
Prinsip Komunikasi
4. KOMUNIKASI ITU BERLANGSUNG DALAM BERBAGAI
TINGKAT KESENGAJAAN.
Komunikasi dilakukan manusia dari yang tidak sengaja
hingga yang sengaja dan sadar serta terencana melakukan
komunikasi. Kesadaran akan lebih tinggi ketika
berkomunikasi dalam situasi-situasi khusus. Sebagai contoh
ketika kita bercakap-cakap dengan seorang yang baru
dikenal tentunya akan berbeda cara berkomunikasi kita
dibanding ketika kita bercakap-cakap dengan teman yang
sudah biasa bergaul sehari-hari. Akan tetapi kita juga akan
bisa berkomunikasi dengan kesadaran yang lebih tinggi
dengan teman sehari-hari kita apabila teman tersebut
menyampaikan berita yang sangat menarik bagi kita.
Prinsip Komunikasi
5. KOMUNIKASI TERJADI DALAM KONTEKS RUANG
DAN WAKTU
Pesan komunikasi yang dikirim oleh pihak
komunikan baik secara verbal maupun non-verbal
disesuaikan dengan tempat, dimana proses
komunikasi itu berlangsung, kepada siapa pesan
itu dikirim dan kapan komunikasi itu berlangsung.
Seseorang yang berkomunikasi akan menimbulkan
makna-makna tertentu, sedangkan makna
tersebut berhubungan dengan konteks fisik/ruang,
waktu, sosial, dan psikologis.
Prinsip Komunikasi
6. KOMUNIKASI MELIBATKAN PREDIKSI PESERTA KOMUNIKASI
. Ketika orang-orang berkomunikasi, mereka meramalkan
efek perilaku komunikasi mereka. Dengan kata lain,
komunikasi juga terikat oleh aturan atau tatakrama.
Artinya, orang-orang memilih strategi tertentu
berdasarkan bagaimana orang yang menerima pesan
akan merespon. Prediksi ini tidak selalu disadari, dan
sering belangsung cepat. Kita dapat memprediksi perilaku
komunikasi orang lain berdasarkan peransosialnya.
Misanya anda mengetahui bagaimana tatakrama dalam
berbahasa ketika anda berhaapan dengan orang tua anda
atau orang yang lebih tua.Misalnya tidak dapat menyapa
orang tua anda dengan kamu atau elu.
Prinsip Komunikasi
7. KOMUNIKASI ITU BERSIFAT SISTEMIK
Setiap Individu adalah suatu system yang hidup
(A Living System). Organ-organ dalam tubuh
kita saling berhubungan.Kerusakan mata dapat
membuat kepala kita pusing.Bahkan unsure diri
kita yang bersifat jasmani juga berhubungan
dengan unsure kita yang bersifat rohani.
Komunikasi juga menyangkut suatu system dari
unsur-unsurnya.setidaknya dua system dasar
beroperasi dalam transaksi komunikasi itu
system internal dan eksternal.
Prinsip Komunikasi
8. SEMAKIN MIRIP LATAR BELAKAN SOSIAL BUDAYA SEMAKIN
EFEKTIFLAH KOMUNIKASI
Jika dua orang melakukan komunikasi berasal dari suku yang
sama, pendidikan yang sama, maka ada kecenderungan dua
pihak tersebut mempunyai bahan yang sama untuk
berkomunikasi.
Komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang hasilnya
sesuai dengan harapan para pesertanya (orang-orang yang
sedang berkomunikasi). Dalam kenyataannya, tidak pernah
ada dua manusia yang persis sama, meskipun mereka
kembar. Namun adanya kesamaan sekali lagi akan mendorong
orang-orang untuk saling tertarik dan pada gilirannya karena
kesamaan tersebut komunikasi mereka menjadi lebih efektif.
Prinsip Komunikasi
9. KOMUNIKASI BERSIFAT
NONSEKUENSIAL
Proses komunikasi bersifat sirkular
dalam arti tidak berlangsung satu
arah. Melibatkan respon atau
tanggapan sebagai bukti bahwa
pesan yang dikirimkan itu diterima
dan dimengerti.
Prinsip Komunikasi
10. KOMUNIKASI BERSIFAT PROSESUAL,
DINAMIS DAN TRANSAKSIONAL
Konsekuensi dari prinsip bahwa
komunikasi adalah sebuah proses
adalah komunikasi itu dinamis dan
transaksional. Ada proses saling
memberi dan menerima informasi
diantara pihak-pihak yang melakukan
komunikasi.
Prinsip Komunikasi
11. KOMUNIKASI BERSIFAT IRREVERSIBLE
Setiap orang yang melakukan proses
komunikasi tidak dapat mengontrol
sedemikian rupa terhadap efek yang
ditimbulkan oleh pesan yang dikirimkan.
Komunikasi tidak dapat ditarik kembali, jika
seseorang sudah berkata menyakiti orang
lain, maka efek sakit hati tidak akan hilang
begitu saja pada diri orang lain tersebut.
Prinsip Komunikasi
12. KOMUNIKASI BUKAN PANESA UNTUK
MENYELESAIKAN BERBAGAI MASALAH
Dalam arti bahwa komunikasi bukan satusatunya obat mujarab yang dapat digunakan
untuk menyelesaikan masalah.Banya
persoalan dan konflik antar manusia
disebabkan oleh masalah komunikasi.Namun
komunikasi bukanlah panasea (obat mujrab)
untuk menyelesaikan persoalan atau konflik
itu, karena konflik atau persoalan tersebut
mungkin berkaitan dengan masalah struktural.
Tugas
SKILL WITH
PEOPLE
LES GIBLIN
Cara
83 %
Penglihatan
Denga
n
11 %
Pendengaran
Denga
n
3,5 %
Penciuman
Denga
n
1,5 %
Sentuhan
Denga
n
1%
Rasa
Denga
n
Cara
Dari
yang
Dari
yang
Dari
yang
Dari
yang
Dari
yang
Dari
yang
Baca
kita
Dengar
kita
Lihat
kita
Lihat dan dengar
kita
Katakan ketika
kita kita bicara
Katakan ketika
kita kita melakukan
sesuatu
Metode
Instruksi
Dilihatkan +
diberitahu
85 %
65 %
Dilihatkan
72 %
20 %
Diberitahu
70 %
10
Semakin banyak
indera yang terilibat,
maka proses
peyerapan dan
pembelajaran
akan semakin
maksimal
Membangun Rapport
Orang menyukai
orang lain yang
sama dengan
dirinya
Matching
(membangun
kesamaan)
Mirroring
(mencermin)
Matching/Mirroring +
Matching/Mirroring +
Matching/Mirroring = Rapport
Membangun Rapport
Matching adalah
suatu
tindakan
atau
gerakan
yang
berupaya
untuk
menyamakan
gerakan
dengan
kawan bicara
Mirroring adalah
suatu tindakan
dalam melakukan
kesamaan gerakan
yang seolah-olah
kawan bicara
melihat kita sebagai
cermin bagi dirinya
sendiri.
Matching/Mirroring +
Matching/Mirroring +
Matching/Mirroring = Rapport
Membangun Rapport
Apa saja yang bisa di Matching /
Mirroring
untuk
menghasilkan
Rapport:
1. Seluruh/sebagian tubuh
2. Kualitas
Suara,
(tempo,
volume, intonasi)
3. Ekspresi Wajah
4. Gesture
(gerakan
badan
tertentu)
5. Irama Nafas
6. Indirect Matching (Cross-Over
Mirroring untuk mengurangi
kekentaraan)
Membangun Rapport
Contoh
Contoh Matching :
Ketika komunikan
menyilangkan
kakinya kita bisa
menyilangkan
tangan, ketika
peserta memegang
hidungnya dengan
menggunakan tangan
kanan beberapa saat
kemudian kita
memegang hidung
kita dengan tangan
kiri.
Mirroring:
Ketika
komunikan
memegang
sandaran
tangan di kursi,
kita juga ikut
menggerakkan
tangan kita
untuk
memegang
sesuatu.
Membangun Rapport
Bagaimana untuk menjadikan
proses Matching atau Mirroring
tersebut dapat berjalan dengan
alami? Jawabannya adalah :
latihan, latihan, dan latihan...
Bicarakan diri
mereka
Ganti kata saya,
aku, dan milikku
dengan kata anda
Cara :
Dengarkan mereka
Puji dan hargai mereka
Gunakan nama ( panggil nama mereka )
Jeda (berhentilah) sebelum anda menjawab mereka
Gunakan kata anda. Bukan saya, aku, milikku
Sambut orang yang telah menunggu untuk bertemu
anda
Perhatikanlah setiap orang dalam sebuah kelompok
Cara :
Buat kerangka berpikir -> mau menyetujui
Katakan jika anda setuju
Jangan katakan kalau tidak setuju, kecuali
mutlak perlu
Akui dan katakan jika anda salah
Tahanlah diri anda untuk tidak berdebat
Jika diajak berkelahi, TOLAK
Semakin anda
mendengarkan,
anda akan menjadi
semakin pandai,
semakin disukai dan
semakin baik
sebagai pembicara
Cara :
Menatap orang yang sedang berbicara
Condongkan badan dan perhatikan
dengan seksama
Ajukan pertanyaan
Ikuti topik dan jangan memotong
Gunakan kata anda
Cara Terampil
Meyakinkan Orang
Bicaralah melalui orang ketiga
Kutiplah orang lain kaitkan dengan kisahkisah sukses aculah fakta dan data statistik
Cara :
Berikan alasan yang menguntungkan
mereka
Ajukan pertanyaan dengan jawaban
ya ( 3-4 kali, gunakan anggukan
kepala dan kata anda )
Ajukan pilihan di antara dua kalimat
dengan jawaban ya
Mengharapkan dan biarkan mereka
tahu anda berharap ya kepada
mereka
Contoh:
Anda ingin keluarga Anda
bahagia, bukan? (dia jelas ingin)
Anda menginginkan harga yang
terbaik untuk uang Anda,
bukan?
Anda menginginkan blender
yang bagus, bukan?
Contoh:
Apakah sore ini waktu yang baik,
Pak Budi, ataukah Anda lebih
senang esok pagi atau esok sore?
Apakah Anda ingin mulai bekerja
besok atau Selasa?
Apakah Anda ingin membayarnya
dengan cara tunai atau kredit?
Cara :
Puji dengan tulus
Puji perbuatannya,
bukan orangnya
Dengan
menggunakan cara
yang benar, akan
berakibat mereka
memberikan
sesuatu yang lebih
kepada anda di
kemudian hari
Cara :
Katakan dengan sungguh-sungguh
Katakan dengan jelas dan tanpa raguragu, seolah anda senang
mengatakannya
Pandang mereka
Ucapkan namanya
Bekerja dengan berterima kasih
Cara :
Ketahui apa yang ingin anda katakan
Katakan dan duduklah ( orang tidak
pernah benci pada orang yang pelit
omong, namun orang sering benci pada
orang yang banyak omong, bila mereka
perlu, mereka akan meminta anda untuk
berkata lebih )
Pandanglah audience saat berbicara
Bicarakan tema yang audience inginkan
Katakan dengan wajar sesuai cara dan
jati diri anda tanpa dibuat-buat
Charles Darwin
6 ekspresi emosi utama
Marah
Senang
Sedih
Terkejut
Cemas
Curiga
Ekspresi emosi
Kontak Mata
Dalam segala interaksi sosial, kontak
mata selalu menyampaikan
informasi, paling tidak kontak mata
menunjukkan perhatian atau
kurangnya perhatian
Sentuhan
adalah bentuk komunikasi personal,
mengingat sentuhan lebih bersifat
spontan dari pada komunikasi verbal.
Beberapa pesan seperti perhatian
yang sungguh-sungguh, dukungan
emosional, kasih sayang atau
simpati dapat dilakukan melalui
sentuhan
Suara (sound)
Nada suara, menarik nafas panjang,
tangisan juga salah satu ungkapan
perasaan dan pikiran seseorang yang
dapat dijadikan komunikasi. Bila
dikombinasikan dengan semua bentuk
komunikasi non verbal lainnya sampai
desis atau suara dapat menjadi pesan
yang sangat jelas
Gerak isyarat
Menggunakan isyarat sebagai bagian
total dari komunikasi seperti
mengetuk-ngetukan kaki atau
mengerakkan tangan selama
berbicara menunjukkan seseorang
dalam keadaan stress bingung atau
sebagai upaya untuk menghilangkan
stress
Komunikasi Antar
Pribadi
Memiliki keyakinan.
Kebersamaan.
Manajemen interaksi.
Perilaku ekspresif (sungguh-sungguh).
Orientasi pada orang lain.
ANALISA DIRI
Self
Gambaran individu
Concept : mengenai dirinya
1. Relatif stabil tapi dapat
berubah
2. Dibentuk dari persepsi
individu sebagai pribadi &
mahluk sosial
SELF CONCEPT/ESTEEM
Self Concept adalah potensi dasar yang dimiliki
seseorang untuk memiliki motivasi berprestasi
Bagaimana memandang diri kita sendiri,
Merubah cara pandang & Meningkatkan prestasi
PERSEPSI DIRI
DIRI IDEAL
Self
Concept
IDENTITAS SOSIAL
HARGA DIRI
Saya memiliki
kelebihan
dan
kemampuan
SAYA OK
Saya melihat
diri saya
sebaik teman
saya yang lain
Ada banyak
cara untuk
menyelesaika
n masalah
Saya tahu
rencana saya
tidak akan
berhasil
Saya tidak
semampu
teman saya
SAYA NOT
OK
Saya tidak
dapat
melakukan
sesuatu
dengan benar
PERASAAN OK
Perasaan yang timbul karena pengalaman
positif sehingga self Concept positif
Perasaan yang mengikuti bahagia, merasa sukses,
optimis, energetik, berani, percaya diri, komit,
tanggung jawab
Merasa Berarti bagi orang lain
Mendapat hasil / kemajuan
AKIBAT
PERASAAN TIDAK OK
Adalah perasaan yang timbul karena pengalaman negatif sehingga
self concept negatif
Perasaan yang mengikuti : tidak mampu, frustrasi, kecewa, acuh
tak acuh, pesimis, letih, perasaan bersalah, takut akan masa
depan, tertekan, kosong.
Merusak hubungan dengan orang lain
AKIBAT
Orang
lain tahu
Orang lain
tidak tahu
Aku tahu
Daerah
Bebas
Daerah Buta
Daerah
Pribadi
Daerah
Ketidaksa-daran
Daerah
Bebas
Daerah
Buta
D
C
Daerah
Pribadi
Daerah
Ketidaksadaran
Daerah Bebas
D
C
Daerah
Ketidaksadaran
Komunikasi Kelompok
dn Komunikasi Dalam
Organisasi
Komunikasi Kelompok
Sekelompok individu dalam suatu
kelompok dapat saling:
Mempengaruhi.
Memperoleh kepuasan.
Berinteraksi.
Mengambil peranan.
Terikat satu sama lain, dan
Berkomunikasi.
Komunikasi Kelompok
Kegiatan komunikasi yang berlangsung diantara suatu kelompok
dimana setiap individu yang terlibat masing-masing
berkomunikasi sesuai dengan peran dan kedudukannya dalam
kelompok.
Contoh:
Obrolan antara ayah, ibu, dan anak.
Diskusi antara guru dan murid.
Rapat/pertemuan
Karakteristik Komunikasi
Kelompok
Bersifat homogen.
Terbuka kesempatan untuk bertindak.
Arus balik terjadi secara langsung.
Bisa bersifat rasional (kelompok kecil)
dan emosional (kelompok besar).
Komunikator dan komunikan saling
mengenal.
Guna mencapai tujuan yang sama dapat
menimbulkan konsekuensi yang sama.
Klasifikasi Kelompok
Kelompok primer dan sekunder.
a. Primer, ciri-cirinya: akrab, menyentuh hati, personal
kerjasama
b. Sekunder, ciri-cirinya: tidak akrab, tidak personal, tidak
menyentuh hati
Contoh:
Islam sebagai kelompok rujukan, dapat berfungsi untuk mengukur/menilai keadaan Saya
(komparatif), Islam juga menyediakan norma-norma yang dapat membimbing perilaku Saya
(normative), serta memberikan cara pandang Saya terhadap berbagai masalah (perspektif).
Konformitas.
Upaya merubah perilaku atau kepercayaan menuju norma
kelompok sebagai akibat tekanan kelompok yang real.
(Ketua kelompok mengupayakan agar anggota-anggota
kelompoknya menyetujui rencana yang dibuatnya)
Fasilitasi sosial.
Membantu kelancaran/kemudahan untuk peningkatan
kualitas kerja banyak anggota akan memberikan efek
pembangkit energi perilaku individu.
Polarisasi.
Kecenderungan kearah posisi yang ektrim (sebelum
diskusi sikapnya agak mendukung, setelah diskusi
sikapnya menjadi semakin mendukung atau sebaliknya).
Tahap-tahap Komunikasi
Kelompok.
Orientasi
Konflik
Kemunculan (emergence)
Penguatan (reinforcement)
Komunikasi Dalam
Organisasi
Komunikasi dalam suatu organisasi sangat
penting untuk dapat mewujudkan tujuan
organisasi.
Disamping itu perlu juga mempelajari arus
komunikasi yang ada di organisasi baik
vertikal maupun horizontal.
Ronald Adler dan George Roadman dalam
buku Understanding Human
Communication menguraikan fungsi
kedua arus komunikasi tersebut.
Komunikasi Dalam
Organisasi
Arus komunikasi vertikal terdiri dalam dua bentuk yaitu
down ward communication dan upward communication.
Down ward communication berlangsung ketika orangorang yang berada pada tataran manajemen
mengirimkan pesan kepada bawahannya. Fungsi arus
komunikasi ini adalah:
Pemberian atau penyampaian instruksi kerja (jobs instruction)
Penjelasan dari pimpinan tentang mengapa suatu tugas perlu
untuk dilaksanakan (job retionnale)
Penyampaian informasi mengenai peraturan-peraturan yang
berlaku (procedures and practices)
Pemberian motivasi kepada karyawan agar bekerja lebih baik.
Komunikasi Dalam
Organisasi
Sedangkan upward communication terjadi
ketika bawahan mengirim pesan kepada
atasannya. Fungsi arus komunikasi ini adalah:
Penyampaian informasi tentang pekerjaan ataupun
tugas yang sudah dilakukan
Penyampaian informasi tentang persoalanpersoalan pekerjaan ataupun tugas yang tidak
dapat di selesaikan oleh bawahan
Penyampaian saran-saran perbaikan dari bawahan
Penyampaian keluhan dari bawahan tentang
dirinya sendiri maupun pekerjaannya.
Komunikasi Dalam
Organisasi
Arus komunikasi Horizontal atau Horizontal
Communication berlangsung di antara
karyawan ataupun bagian yang memiliki
kedudukan yang setara. Fungsinya adalah:
Memperbaiki kordinasi tugas
Upaya pemecahan masalah
Saling berbagi komunikasi
Upaya memecahkan konflik
Membina hubungan melalui kegiatan bersama
Hakikat KAB
Kultur mengacu pada gaya hidup
yang relatif khusus dari sekelompok
masyarakatterdiri atas nilai-nilai,
kepercayan artefak, cara berperilaku,
serta cara berkomunikasi yang
ditularkan dari satu generasi ke
generasi berikutnya.
Hakikat KAB
Enkulturasi:
mengacu pada proses dengan mana kultur budaya)
ditransmisikan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Kita mempelajari kultur, bukan mewarisinya. Kultur
ditransmisikan melalui proses belajar, bukan melalui gen.
Orang tua, kelompok, teman, sekolah, lembaga
keagamaan, dan lembaga pemerintahan merupakan
guru-guru utama dibidang kultur. Enkulturasi terjadi
melalui mereka
Hakikat KAB
Akulturasi:
mengacu pada proses dimana kultur seseorang
dimodifikasi melalui kontak atau pemaparan
langsung dengan kultur lain.
Misalnya, bila sekelompok imigrankemudian berdiam di Amerika
Serikat (kultur tuan rumah), kultur mereka sendiri akan
dipengaruhi oleh kultur tuan rumah ini. Berangsur-angsur, nilainilai, cara berperilaku, serta kepercayaan dari kultur tuan rumah
akan menjadi bagian dari kultur kelompok imigran itu. Pada waktu
yang sama, kultur tuan rumah pun ikut berubah
Prinsip-Prinsip KAB
Relativitas Bahasa
Bahasa memengaruhi pemikiran dan perilaku
karakteristik bahasa memengaruhi proses
kognitif kita.
Dan karena bahasa-bahasa di dunia sangat
berbeda-beda dalam hal karakteristik semantik
dan strukturnya, tampaknya masuk akal untuk
mengatakan bahwa orang yang menggunakan
bahasa yang berbeda juga akan berbeda dalam
cara mereka memandang dan berpikir tentang
dunia
Prinsip-Prinsip KAB
Bahasa sebagai cermin budaya
Bahasa mencerminkan budaya. Makin besar perbedaan
budaya, makin perbedaan komunikasi baik dalam bahasa
maupun dalam isyarat-isyarat nonverbal.
Makin besar perbedaan antara budaya (dan, karenanya,
makin besar perbedaan komunikasi), makin sulit komunikasi
dilakukan.
Kesulitan ini dapat mengakibatkan, misalnya, lebih banyak
kesalahan komunikasi, lebih banyak kesalahan kalimat, lebih
besar kemungkinan salah paham, makin banyak salah
persepsi, dan makin banyak potong kompas (bypassing).
Prinsip-Prinsip KAB
Mengurangi Ketidak-pastian
Makin besar perbedaan antarbudaya, makin besarlah
ketidak-pastian dam ambiguitas dalam komunikasi.
Banyak dari komunikasi kita berusaha mengurangi
ketidak-pastian ini sehingga kita dapat lebih baik
menguraikan, memprediksi, dan menjelaskan perilaku
orang lain. Karena letidak-pasrtian dan ambiguitas
yang lebih besar ini, diperlukan lebih banyak waktu
dan upaya untuk mengurangi ketidak-pastian dan
untuk berkomunikasi secara lebih bermakna.
Prinsip-Prinsip KAB
Kesadaran Diri dan Perbedaan Antarbudaya
Makin besar perbedaan antarbudaya, makin
besar kesadaran diri (mindfulness) para
partisipan selama komunikasi. Ini mempunyai
konsekuensi positif dan negatif. Positifnya,
kesadaran diri ini barangkali membuat kita lebih
waspada. ini mencegah kita mengatakan hal-hal
yang mungkin terasa tidak peka atau tidak patut.
Negatifnya, ini membuat kita terlalu berhati-hati,
tidak spontan, dan kurang percaya diri.
Prinsip-Prinsip KAB
Interaksi Awal dan Perbedaan Antarbudaya
Perbedaan antarbudaya terutama penting
dalam interaksi awal dan secara berangsur
berkurang tingkat kepentingannya ketika
hubungan menjadi lebih akrab. Walaupun kita
selalu menghadapi kemungkinan salah
persepsi dan salah menilai orang lain,
kemungkinan ini khususnya besar dalam
situasi komunikasi antarbudaya.
Prinsip-Prinsip KAB
Memaksimalkan Hasil Interaksi
Dalam komunikasi antarbudaya - seperti dalam semua
komunikasi - kita berusaha memaksimalkan hasil
interaksi.
bila kita mendapatkan hasil yang positif, kita terus
melibatkan diri dan meningkatkan komunikasi kita.
kita mebuat prediksi tentang mana perilaku kita yang
akan menghasilkan hasil positif. Anda kemudian
melakukan apa yang menurut anda akan memberikan
hasil positif dan berusaha tidak melakkan apa yang
menurut anda akan memberikan hasil negatif.
Menghindari penghambat
Menyadari perbedaan antara diri dan orang lain
Menyadari perbedaan di antara anggota
kelompok
Menyadari bahwa makna ada pada orang,
bukan pada kata-kata atau gerak-gerik
Menyadari adanya adat kebiasaan yang berlaku
dalam setiap konteks antarbudaya
Menghindari penilaian negatif
Melindungi diri terhadap kejutan budaya