Anda di halaman 1dari 3

TUGAS 1 FILSAFAT DAN ETIKA KOMUNIKASI

Nama: Fleory Alviandro

NIM: 044488219

SOAL:

1. Jelaskan fungsi komunikasi yang dikemukanan oleh Deddy Mulyana dalam


buku Ilmu Komunikasi; Suatu Pengantar(2017) dan berikan contoh masing-masing
fungsi komunikasi tersebut!
2. Jelaskan tujuh perspetif dalam etika komunikasi! Dari ketujuh perspektif tersebut,
jelaskan 4 diantaranya yang bisa mengkaji etika komunikasi dalam kasus “Ferdy
Sambo”!

JAWABAN:

1. Buku ini mengajak pembaca untuk memahami ilmu komunikasi sebagaihal yang
sangat fundamental dalam hubungan antarmanusia. Kita seakan berkeliling Indonesia
dan dunia untuk memahami perilaku manusia yuang penuh symbol dan makna dan
untuk menyadari pentingnya komunikasi agar kita sukses dalam hidup bermasyarakat.
Dan buku ini menguraikan filosofi, hakikat dan fungsi komunikasi disertai contoh-
contoh actual dalam budaya Indonesia.
- Komunikasi Sosial: Fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial setidaknya
mengisyaratkan bahwa komunikator itu penting untuk membangun konsep-diri
kita, untuk kelangsungan hidup, untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar
daritekanan dan ketegangan, anatar lain lewat komunikasi yang bersifat
menghibur, dan memupuk hubungan dengan orang lain.
- Komunikasi Ekspresif Komunikasi ekspreasif tidak otomatis bertujuan
mempengaruhi orang lain, namun dapat dilakukan sejauh komunikasi tersebut
menjadi instrument untuk menyampaikan perasaan-perasaan (emosi) kita”
- Komunikasi Ritual Komunikasi ritual sering juga bersifat ekspresif, menyatakan
perasaan terdalam seseorang. Kegiatan ritual memungkinkan para pesertanya
berbagi komitmen emosional dan menjadi perekat bagi kepaduan mereka, juga
sebagai pengabdian kepada kelompok. Bukanlah substansi kegiatan ritual itu
sendiri yang terpenting, melainkan perasaan senasib sepenanggungan yang
menyertainya, perasaan bahwa kita terikat oleh sesuatu yang lebih besar daripada
diri kita sendiri, yang bersifat abadi, danbahwa kita diakui dan diterima dalam
kelompok kita.
- Komunikasi Instrumental Mempunyai beberapa tujuan umum :
menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap dan keyakinan, dan
mengubah perilaku atau menggerakkan tindakan, dan juga untuk menghibur.
Sebagai instrumen, komunikasi tidak saja kita gunakan untuk menciptakan dan
membangun hubungan, namun juga untuk menghancurkan hubungan tersebut.
Studi komunikasi membuat kita peka terhadap berbagai strategi yang dapat kita
gunakan dalam komunikasi kita untuk bekerja lebih baik dengan orang lain demi
keuntungan bersama. Komunikasi berfungsi sebagai instrumen untuk mencapai
tujuan-tujuan pribadi dan pekerjaan, baik tujuan jangka pendek maupun tujuan
jangka panjang.

2. 7 perspektif dalam etika komunikasi


- Perspektif politik: Dalam perspektif ini, etika untuk mengembangkan
kebiasaan ilmiah dalam praktek komunikasi, menumbuhkan sikap adil dengan
memilih atas dasar kebebasan, pengutamaan motivasi, dan menanamkan
penghargaan atas perbedaan.
- Perspektif sifat manusia: Sifat manusia yang paling mendasar adalah
kemampuan berpikir dan kemampuan menggunakan symbol
- Perspektif dialog: Sikap dialogal adalah sikap setiap partisipan komunikasi
yang ditandai oleh kualitas keutamaan, seperti keterbukaan, kejujuran,
kerukunan, intensitas, dan lainnya
- Perspektif situasional: Faktor situasional adalah relevansi bagi setiap penilaian
moral.
- Perspektif religius: kitab suci atau habit religius dapat dipakai sebagai standar
mengevaluasi etika komunikasi.
- Perspektif utilitarian: Standar utilitarian untuk mengevaluasi cara dan tujuan
komunikasi dapat dilihat dari adanya kegunaan, kesenangan, dan kegembiraan
- Perspektif legal: perilaku komunikasi yang legal, sangat disesuaikan dengan
peraturan yang berlaku dan dianggap sebagai perilaku yang etnis.
Dan 4 diantaranya yang bisa mengkaji etika komunikasi dalam kasus “Ferdy Sambo”!
- Perspektif dialog: dimana perspektif ini menurut saya digunakan dalam kasus
Ferdy Sambo dikarenakan dari awal kasus yang bersangkutan tetap ingin menjaga
kerukunan dan intensitas bahkan saat sudat ada kasus dan sidang, semua orang
yang ada didalam kasus ini diminta untuk melakukan sikap yang terbuka dan jujur
agar berlangsungnya sidang lebih cepat dan efektif.
- Perspektif religius: dimana setiap point-point dalam kesaksian orang yang
bersangktan diminta sejujur-jujurnya dengan sumpah dan landasan kitab dan
agama masing-masing
- Perspektif politik: dimana setiap orang didalam nya mempunyai hak yang sama
untuk menyerukan pendapat dan keterangan walaupun dia seorang yang bersalah
sekalipun, baik hak jawab hak membela diri bahkan hak banding atas keputusan
yang dibuat.
- Perspektif situasional: dimana orang-orang yang bersangkutan mengeluarkan
pendapat dan pernyataan sesuai kondisi, baik pernyataan yang benar ataupun
pernyataan yang tidak benar. Dan mereka memilih untuk mengeluarkan
pernyataan yang benar saat situasi benar-benar memojokan dia apalagi ditambah
dengan hukuman yang berat, karena pada saat awal orang-orang yang
bersangkutan masih banyak memberikan pernyataan tidak benar karena situasi
mereka masih bebas dan merasa aman.

Anda mungkin juga menyukai