Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Bahasa

Indonesia Vol 10 No 1, Maret 2021


ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA WARGANET PADA KOLOM
KOMENTAR BERITA DI MEDIA SOSIAL FACEBOOK

1
L.P.F. Yanti, 2I.N. Suandi, 3I.N. Sudiana

Program Studi Pendidikan Bahasa


Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia
1
febryputu27@gmail.com, 2nengahsuandi@gmail.com, 3sudiana195723@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) prinsip kesantunan berbahasa warganet pada kolom
komentar di media sosial facebook, (2) pelanggaran prinsip kesantunan berbahasa warganet pada kolom
komentar di media sosial facebook. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan rancangan penelitian
deskriptif-kualitatif. Subjek penelitiannya adalah tuturan komentar warganet dalam kolom komentar.
Subjek penelitian didapatkan melalui media sosial facebook. Sedangkan, objek dalam penelitian ini yaitu
kesantunan berbahasa. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dokumentasi. Instrumen dalam penelitian ini adalah kartu data. Data yang terkumpul dianalisis
menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan prosedur
analisis data kualitatif berdasarkan model interaktif Miles yang secara umum mencakup tiga tahap yaitu
(1) reduksi data, (2) penyajian data, (3) penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini (1) ditemukan prinsip
kesantunan berbahasa dalam kolom komentar berita di media Facebook. Prinsip atau bentuk kesantunan
yang ditemui dalam beberapa kolom komentar berita di media Facebook terprinsip dalam data tuturan
yang mengandung maksim kebijaksanaan, maksim pujian, maksim kesimpatian, maksim kerendahan
hati, maksim kemurahan atau maksim kedermawanan. (2) Selain itu terdapat pelanggaran atau
penyimpangan terhadap prinsip kesantunan berbahasa yaitu berupa pelanggaran terhadap maksim
kebijaksanaan, pelanggaran terhadap maksim pujian, pelanggaran terhadap maksim kesimpatian dan
pelanggaran terhadap maksim kerendahan hati. Simpulan dari penelitian ini adalah hasil analisis
kesantunan berbahasa warganet dalam beberapa kolom komentar berita di media sosial facebook yang
telah dipaparkan, ditemukan 8 data yang menunjukan adanya prinsip pematuhan pada prinsip
kesantunan yaitu terdapat 2 maksim kebijaksanaan, 2 maksim pujian, 1 maksim kerendahan hati, 2
maksim kesimpatian dan 1 maksim kemurahan. Pelanggaran pada prinsip kesantunan juga banyak
ditemukan dalam komentar warganet pada kolom komentar media sosial facebook dengan jumlah data
yang penulis analisis yaitu 5 data, dengan rincian data sebagai berikut. Terdapat 2 data pelanggaran
maksim kebijaksanaan, 1 pelanggaran maksim kesimpatian, 1 pelanggaran maksim pujian dan 1 data
pelanggaran maksim kerendahan hati.

Kata kunci: Kesantunan Berbahasa; Komentar Warganet; Media Facebook

Abstrack
This study aims to describe (1) the principles of citizen language politeness in the comments column on
Facebook social media, (2) violations of the citizens' language politeness principles in the comments
column on Facebook social media. In this study, the researcher used a descriptive-qualitative research
design. The subject of the research is the speech of netizens' comments in the comments column.
Research subjects obtained through social media facebook. Meanwhile, the object of this research is
language politeness. The data collection technique used in this research is documentation. The
instrument in this research is the data card. The collected data were analyzed using qualitative descriptive
analysis. Data analysis in this study uses qualitative data analysis procedures based on the Miles
interactive model which generally includes three stages, namely (1) data reduction, (2) data presentation,
(3) drawing conclusions. The results of this study (1) found the principle of politeness in the news
commentary column on Facebook media. The principle or form of politeness found in several news
commentary columns on Facebook media is principally in the speech data containing the maxim of
wisdom, maxim of praise, maxim of sympathy, maxim of humility, maxim of generosity or maxim of
generosity. (2) In addition, there are violations or deviations from the principle of politeness in language,

139
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Bahasa
Indonesia Vol 10 No 1, Maret 2021
namely in the form of violations of the maxim of wisdom, violations of the maxim of praise, violations of the
maxim of sympathy and violations of the maxim of humility. The conclusion of this study is the results of
the analysis of citizen language politeness in several news commentary columns on Facebook social
media that have been described, found 8 data indicating the existence of the principle of obedience to the
principle of politeness, namely there are 2 maxims of wisdom, 2 maxims of praise, 1 maxim of humility, 2
maxim of sympathy and 1 maxim of generosity. Violations of the politeness principle are also found in
many netizens' comments on the Facebook social media comment column with the amount of data that
the author analyzes, namely 5 data, with the following details. There are 2 data on the maxim of wisdom
violation, 1 violation of the maxim of sympathy, 1 violation of the maxim of praise and 1 violation of the
maxim of humility.

Keywords: Language Modesty; Citizen Comments; Facebook Media

PENDAHULUAN teraktual hanya dengan satu alat elektronik


Setiap manusia tidak dapat hidup yaitu gawai. Hampir seluruh masyarakat dari
sendiri, sehingga bersosialisasi dengan kalangan anak-anak hingga orang tua
manusia lain adalah sebuah keharusan. memiliki gawai. Gawai merupakan alat yang
Dalam bersosialisasi manusia membutuhkan dapat mempermudah kita dalam melakukan
komunikasi agar pesan yang ingin komunikasi jarak jauh, sehingga pada
disampaiakan dapat dipahami komunitasnya zaman sekarang gawai memang menjadi
sehingga keberadaannya dapat diakui. alat komunikasi yang paling dibutuhkan
Adapun alat komunikasi yang digunakan masyarakat di seluruh dunia dan berbagai
adalah bahasa. Komunikasi melalui bahasa kalangan. Kemajuan teknologi informasi
memungkinkan manusia dapat komunikasi saat ini, gawai tidak hanya
menyesuaikan diri dengan lingkungan fisik memberikan dampak yang positif tetapi juga
dan sosialnya serta mempelajari kebiasaan, memberikan dampak yang buruk.
kebudayaan, adat istiadat, serta latar Penyampaian informasi begitu cepat di
belakang lawan komunikasinya. Bahasa mana setiap orang dengan mudah
pada prinsipnya merupakan alat untuk memproduksi informasi, melalui beberapa
berkomunikasi dan alat untuk menunjukan media sosial seperti facebook, twitter,
identitas masyarakat pemakai bahasa. ataupun pesan telepon genggam seperti,
Masyarakat tutur merupakan masyarakat whatsapp dan lain sebagainya yang tidak
yang timbul karena rapatnya komunikasi dapat difilter dengan baik.
atau integrase simbolis, dengan tetap Kehadiran media sosial seperti:
menghormati kemampuan komunikatif Facebook, Instagram, Twitter, YouTube,
penuturnya tanpa mengingat jumlah bahasa Whatsapp, dan lainnya, merupakan
atau variabel bahasa yang digunakan. cerminan dari kebutuhan masyarakat untuk
Selain itu, bahasa juga merupakan alat dapat memperoleh berbagai macam
pertukaran informasi. Namun, kadang kala informasi yang cepat dan tepat dalam
informasi yang dituturkan oleh komunikator menjalin komunikasi jarak jauh atau virtual.
memiliki maksud yang susah dipahami oleh Kedua karakteristik di atas menunjukkan
lawan komunikasinya. Suatu proses bahasa fungsi transaksional dan interaksional
dikatakan berjalan dengan baik apabila bahasa. Karakteristik komunikasi virtual
makna yang disampaikan oleh penutur yang membuat partisipan tutur tidak dapat
dapat diresapi oleh lawan tutur sehingga bertatap muka secara langsung berdampak
tidak menimbulkan salah penafsiran. pada bagaimana tuturan dihasilkan dan
Sebaliknya, suatu proses berbahasa diinterpretasikan. Hal ini yang akan
dikatakan tidak berjalan dengan baik apabila mempengaruhi perilaku berbahasa penutur,
makna yang disampaikan penutur diresapi seperti halnya kesantunan berbahasa
dan dipahami oleh lawan tutur tidak sesuai partisipan tutur. (Fallianda, 2018:35)
dengan yang dikehendaki oleh penutur. Media sosial adalah salah satu alat
Seiring berkembangnya teknologi, untuk mereka berkomunikasi hingga
masyarakat saat ini dipermudah dalam mencari dan menerima informasi-informasi
mengakses berbagai informasi terkini dan terkini dan teraktual nasional hingga
140
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Bahasa
Indonesia Vol 10 No 1, Maret 2021
internasional. Media sosial juga sebagai alat dalam berkomentar yaitu: “orang yang tolol
pemersatu yang jauh hingga bisa selalu gak punya otak…dasar binatang”, ko
dekat, yang dekat maka akan semakin gobloknya hakiki ya…”, “manusia2 bangsat
menjauh jika kita tidak bisa menggunakan itu yang teriak2 menolak pemakaman
gawai khusunya media sosial dengan zenajah dasar bangsat macam gak mau
efesien. Menurut Kurniawan (2017:220) mati apa mereka q yakin pasti mereka kena
media online adalah alat yang mengubah ajab”
pola penyebaran informasi dari sebelumnya Dalam berkomentar di suatu postingan
bersifat broadcast media monologue (satu pun banyak sekali menggunakan bahasa
ke banyak audiens) menjadi ke social media yang tidak sepatutnya diutarakan di
dialogue (banyak audiens ke banyak hadapan orang banyak walaupun itu hanya
audiens). Seiring banyaknya pengguna di dunia maya (media sosial). Kesantunan
media sosial saat ini, banyak juga yang berbahasa masyarakat pun semakin hari
menggunakan media sosial ke hal-hal yang semakin memudar, banyak orang
merugikan banyak orang misalnya berkomentar tanpa berpikir secara panjang
menyebar berita yang tidak benar atau hoax apakah patut kata-kata itu diutarakan
menyebar video tindak kekerasan dan dihadapan banyak orang. Masyarakat
asusila dan masih banyak lagi yang lainnya. sekarang berkomentar dengan emosi
Namun banyak pengguna media sosial sehingga mengeluarkan kata-kata yang
selalu berkomentar tanpa memperhatikan tidak santun khususnya dalam kolom
situasi serta kata-kata yang diucapkan akan komentar postingan seseorang. Dari
bermakna tidak bagus karena mengeuarkan permasalahan tersebutlah saya tertarik
kata yang tidak sopan dan tidak layak jika untuk melakukan penelitian mengenai
dikonsumsi oleh publik yang mana di zaman kesantunan berbahasa pada kolom
sekarang banyak anak-anak yang memiliki komentar berita di media sosial facebook.
media sosial. Berdasarkan latar belakang dan
Facebook merupakan salah satu identifikasi masalah di atasa, adapun
media sosial yang sangat terkenal di seluruh rumusan masalah yang diangkat dalam
dunia dengan pengguna terbanyak. penelitian ini adalah sebagai berikut. (1)
Facebook atau situs jejaring sosial ini lahir di Bagaimanakah prinsip kesantunan
Cambridge, Massachusetts 14 Februari berbahasa warganet dalam berkomentar di
2004 oleh Mahasiswa Harvard bernama kolom komentar media sosial Facebook ?
Mark Zuckerberg. Menurut data di Alexa, (2) Bagaimanakah pelanggaran prinsip
Facebook adalah mesin jejaring sosial kesantunan berbahasa warganet di kolom
nomor satu. Dalam urutan keseluruhan situs komentar media sosial Facebook?
di dunia, Facebook menempati rangking ke
5 setelah Yahoo, Google, YouTube, dan METODE
Windows Live. Kepopuleran Facebook di Jenis penelitian ini adalah penelitian
Indonesia, mulai tahun 2008 dengan jumlah kualitatif. Penelitin kualitatif merupakan
spektakuler pengguna Facebook yakni penelitian yang mendasarkan pada fakta
sebesar 618%. Facebook dibuat sebagai pada sebuah fenomena yang secara empiris
media sosial yang menganut nilai-nilai hidup dalam penutur-penuturnya yang
pertemanan. Hal itu dapat dilihat pada fitur kemudian dicatat apa adanya (Sudaryanto,
dan kemampuan seperti membuat 2015:15). Dengan metode kualitatif,
pertemanan dan terus dapat berhubungan penelitian ini menekankan pada data
dengan teman-teman atau relasi, membuat gabungan yang diperoleh dalam bentuk
group, tergabung ke dalamnya, mengirimkan kata, frasa, klausa, kalimat, dan wacana.
pesan personal layaknya email, saling Penelitian ini menghasilkan data deskripsi
mengunggah dan membagikan foto, campus berupa kalimat-kalimat prinsip kesantunan
advertising, serta membuat pernyataan berbahasa pada kolom komentar berita di
status. (Muncar dan Nafisah, 2019:27) media sosial Facebook.
Salah satu contoh ketidaksantunan Metode yang digunakan dalam
yang terjadi dalam media sosial khususnya penelitian ini adalah metode dokumentasi

141
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Bahasa
Indonesia Vol 10 No 1, Maret 2021
yang dimaksud adalah data digitall pada
media sosial facebook. Metode dokumentasi HASIL DAN PEMBAHASAN
digunakan untuk mengumpulkan data Berdasarkan hasil analisis penelitian
berupa dokumen tangkapan gambar pada mengenai data yang diperoleh dalam
komentar-komentar warganet pada kolom penelitian yang mencakup (1) prinsip
komentar berita di media sosial Facebook. kesantunan berbahasa warganet dalam
Metode dokumentasi merupakan berkomentar di kolom komentar media
penelaahan terhadap referensi yang sosial Facebook dan (2) pelanggaran prinsip
berhubungan dengan fokus permasalahan kesantunan berbahasa warganet di kolom
penelitian. Arikunto (2006: 158) menyatakan komentar media sosial Facebook. Data-data
bahwa dokumentasi artinya barang-barang yang diperlukan dalam penelitian ini
tertulis.. Dengan demikian, peneliti akan didapatkan melalui metode dokumentasi.
mengetahui seberapa besar prinsip
kesantunan berbahasa warganet serta A. Prinsip Kesantunan Berbahasa
pelanggaran apa saja yang dilakukan oleh Warganet dalam Berkomentar di
warganet dalam berkomentar pada kolom Kolom Komentar Media Sosial
komentar berita di media sosial Facebook. Facebook
Dokumentasi merupakan salah satu cara Prinsip kesantunan berbahasa yang
yang dapat dilakukan peneliti kualitatif untuk akan dibahasa pada penelitian ini adalah
mendapatkan gambaran dari sudut pandang prinsip atau bentuk prinsip kesantunan
subjek melalui suatu media tertulis dan berbahasa warganet dalam kolom komentar
dokumen lainnya yang ditulis atau dibuat media sosial facebook, baik itu dalam
langsung oleh subjek yang bersangkutan. pematuhan maupun pelanggaran yang
Dengan dokumentasi tangkapan gambar terjadi pada saat berkomentar. Prinsip
dari komentar warganet di media social kesantunan berbahasa masyarakat juga
facebook, sehingga dari dokumentasi direpresentasikan melalui tuturan. Dalam
tersebut terkumpul data mengenai prinsip penelitian ini penulis menemukan 8 data
kesantunan berbahasa dan memperoleh yang menunjukan adanya prinsip
pelanggaran yang banyak dilakukan oleh pematuhan pada prinsip kesantunan yaitu
warganet di kolom komentar facebook. terdapat 2 maksim kebijaksanaan, 2 maksim
Pemilihan dokumentasi digital dilakukan pujian, 1 maksim kerendahan hati, 2 maksim
dengan cara purposive sampling yakni kesimpatian dan 1 maksim kemurahan.
memilih data-data berdasarkan tujuan Pelanggaran pada prinsip kesantunan juga
penelitian. Peneliti memilih data-data banyak ditemukan dalam komentar
penting sesuai kebutuhan jika ada data yang warganet pada kolom komentar media sosial
tidak sesuai maka secara otomatis facebook dengan jumlah data yang penulis
dieliminasi. analisis yaitu 5 data, dengan rincian data
Dalam penelitian kulitatif, data yang sebagai berikut. Terdapat 2 data
diperoleh selama proses pengumpulan data pelanggaran maksim kebijaksanaan, 1
diolah secara kualitatif. Teknik analisis pelanggaran maksim kesimpatian, 1
deskriptif kualitatif adalah teknik pelanggaran maksim pujian dan 1 data
menganalisis data dengan cara pelanggaran maksim kerendahan hati.
menginterpretasikan data yang diperoleh
dengan kata-kata. Analisis tersebut berupa a. Maksim Kebijaksanaan
reduksi data, penyajian data dan penarikan Pada maksim kebijaksanaan
simpulan. Dengan demikian dalam diharapkan agar para peserta tutur
penelitian ini, data yang berupa hasil hendaknya berpegang dengan prinsip untuk
observasi dan dokumentasi prinsip selalu mengurangi keuntungan dirinya
kesantunan dan pelanggaran kesantunan sendiri dan memaksimalkan keuntungan
warganet dalam berkomentar di kolom pihak lain dalam kegiatan bertutur. Orang
komentar berita di media sosial Facebook bertutur yang berpegang dan melaksanakan
yang akan dianalisis berdasarkan proses maksim kebijaksanaan akan dapat
reduksi, penyajian dan penyimpulan. dikatakan sebagai orang santun. Leech

142
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Bahasa
Indonesia Vol 10 No 1, Maret 2021
(dalam Wijana, 1996) mengatakan bahwa sehingga membuat pendemo melakukan
semakin panjang tuturan seseorang asinya dengan kekerasan serta merusak
semakin besar pula keinginan orang itu semua fasilitas yang ada tanpa
untuk bersikap sopan kepada lawan memperhatikan dampak yang terjadi setelah
bicaranya. Demikian pula tuturan yang demo terjadi, tanpa berpikir panjang bahwa
diutarakan secara tidak langsung lazimnya dengan demo yang anarkis hanya bisa
lebih sopan dibandingkan dengan tuturan memporakporandakan kedaan tanpa
yang diutarakan secara langsung. menyelesaikan masalah. Demo seperti itu
Pelaksanaan maksim kebijaksanaan dapat hanya mampu membahayakan banyak
dilihat pada contoh tuturan berikut ini. orang. Fenomena tuturan tersebut selaras
dengan prinsip kesantunan Leech yaitu
Data: jangan ribut2 nyalahkan pemerintah memaksimalkan keuntungan orang lain dan
itu ada aturannya layak terbang atau tidak mengurangi kerugian orang lain.
yg jelas mari kita doakan yg meninggal Keuntungannya bisa dilihat pada kalimat
dilapangkan kuburnya diakui umatnya dan sudah menjadi bukti hukum yang tidak
yg di tinggal keluarganya di beri ketabahan terbantahkan karena ini menjadi keuntungan
amin. (Siti Herlina, 26 Desember 2020) untuk aparat dalam menangani demo yang
Tuturan yang mengandung selalu anarkis apalagi ditambah dengan
kebijaksanaan tersebut dapat dibuktikan menggunakan senjata tajam di TKP, sudah
dengan penggunaan kata jangan, doakan, pasti merugikan banyak orang yang berada
dan diberi ketabhan. Pemilihan kata tersebut dalam lingkungan tempat demo berlangsung
dimaksudkan agar masyarakat tidak hanya sehingga aparat kepolisian dan TNI bisa
bisa menyalahkan pemerintah terkait meringkus oknum-oknum anarkis tersebut.
jatuhnya sebuah pesawat beberapa waktu Penghormatan terhadap orang lain akan
yang lalu dan agar masyarakat bisa terjadi apabila penutur dapat mengurangi
menyikapi masalah tanpa emosi yang keuntungan bagi diri sendiri dan tambahi
berlebihan karena dapat melanggar hokum pengorbanan diri sendiri. Sejalan dengan
serta masyarakat harus memahami dan kalimat yang dilontarkan penutur Sudah
mengetahui bagaimana kondisi yang tepat sekali untuk di tindak oleh TNI-Polri.
sebenarnya, jangan sedikit-sedikit Kalimat tersebut mengandung kebijakan
menyalahkan orang atau dalam konteks ini bahwa tindakan TNI-Polri sudah tepat
menyalahkan pemerintah. Fenomena dengan orang-orang yang melakukan demo
tuturan tersebut selaras dengan prinsip dengan cara yang anarki sehingga bisa
kesantunan Leech yaitu memaksimalkan membahayakan pendemo yang lain hingga
keuntungan orang lain dan mengurangi merugikan dirinya sendiri.
kerugian orang lain. Data di atas menunjukkan bahwa
maksim kebijaksanaan terdapat dalam
Data : Demo yg anarkis, sudah psti hasil komentar warganet di facebook. Hasil
dari suatu design yg massif dan terstruktur. peneltian ini sejalan dengan hasil penelitian
Bukti fisik adanya bahan berbahaya dan yang pernah dilakukan oleh Wida Wahyuni
senjata tajam di TKP, sudah menjadi bukti pada 2018. Penelitian ini mengangkat topik
hukum yg tidak terbantahkan. Demo kesantunan berbahasa Indonesia Dakwah
tersebut sangat merugikan dan Ustaz Nur Maulana Melalui Trans TV. Hasil
membahayakan banyak orang. Sudah tepat penelitian ini menunjukkan maksim
sekali untuk di tindak oleh TNI-Polri. kebijaksanaa juga ditemukan dalam
(Fandraatutu, 20 November 2020) penelitian ini.
Tuturan di atas mengandung prinsip
kebijaksanaan tersebut dapat dibuktikan b. Maksim Kemurahan
dengan penggunaan kalimat, demo yg Maksim kedermawanan atau maksim
anarkis, sudah psti hasil dari suatu design kemurahan hati dapat tercapai apabila
yg massif dan terstruktur . Kalimat tersebut peserta tutur dapat menghormati orang lain.
memiliki arti bahwa demo dengan keadaan Dalam maksim kedermawanan atau
yang anarkis merupakan design yang massif kemurahan hati, penutur harus rela

143
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Bahasa
Indonesia Vol 10 No 1, Maret 2021
memaksimalkan kerugian pada diri sendiri. memaksimalkan pujian terhadap orang lain
Dalam hal ini ditunjukkan oleh penutur atas dan meminimalkan kecaman kepada orang
kesediaanya memberikan sesuatu yang lain.
menjadi miliknya kepada mitra tutur, agar
mitra tutur menjadi tercukupi kebutuhannya. Data: doa terbaik sllu buat para medis,
Leech,1983 (dalam Sailan, 2014: 17) kalian sungguh hebat dan terima kasih bakti
mu pada Negara, ya Allah semoga pandemi
Data : Saya seorang ibu bahkan selama ini cepat berakhir amin YRA. ( Citra Pertiwi,
hamil hb rendah di bawah normal. Bisa 21 Desember 2020)
dikatakan anemia tapi anak saya sehat Tuturan tersebut termasuk maksim
pertumbuhannya juga baik dan gak ada pujian terlihat dari tindak ujaran eksresif di
masalah saat melahirkan. (Laili S Wati, 23 atas, bentuk pematuhan maksim pujian atau
Januari 2021) maksim penghargaan juga diperkuat jika
Maksim kedermawanan atau maksim dilihat dari segi makna tuturan tersebut
kemurahan hati hati dalam kutipan data di makna kata sungguh hebat yang
atas tidak hanya dibuktikan dengan tindak merupakan suatu bentuk penghargaan atau
ujaran yang terkandung di dalam data, pujian tersirat yang dituturkan untuk
melainkan, pematuhan tersebut ditandai seseorang atau sesuatu yang dianggap luar
oleh pematuhan submaksim yang dituturkan biasa dan mengandung keistimewaan serta
oleh Laili yaitu tambahi pengorbanan diri penghargaan terhadap seseorang yang
sendiri. Hal tersebut dapat dibuktikan dalam memiliki jasa atau perlakuaan yang sangat
penggunaan kalimat yang dituturkan oleh baik dan berkesan.
Laili yang menyebutkan bahwa dia
menderita hb rendah bahkan dibawah Data :hebat dan maju sekarang kementerian
normal saat sedang hamil bahkan dikatakan ini, sudah mulai mengedukasi rakyatnya utk
anemia namun saat anaknya lahir menuju hidup yg berkualitas, pendidikan2 yg
pertumbuhannya juga baik dan gak ada dikelola oleh pemerintah yg bersifat resmi
masalah saat melehirkan, ini juga sebagai seperti ini sangat bagus, dan punya dampak
motivasi orang lain yang memiliki hb sangat utk masa depan rakyat maupun bangsa,
rendah bahkan bisa dikatakan sudah sebab jika pemerintah terus mengedukasi
memiliki sakit anemia. Laili mengorbankan masyarakat maka tingkat kesehatan
dan memotivasi dirinya untuk kekuatan agar masyarakat akan semakin tinggi dan tentu
anaknya sehat serta bisa memotivasi ibu-ibu biaya yg akan dikeluarkan pemerintah pun
lainnya yang juga memiliki keluhan yang utk mengakomodasi kesehatan masyarakat
sama dengan ibu Laili. Pada tuturan akan semakin menurun, dalam hal ini adalah
tersebut. Hasil penelitian ini sejalan dengan kesehatan fisik, bukan kesehatan moral
penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh seperti pejabat yg suka korupsi. (Jaya
Syaiful Abid (2019) melakukan penelitian Sinaga, 22 Desember 2020)
dengan judul Kesantunan Berbahasa Tuturan tersebut termasuk maksim
Mahasiswa terhadap Dosen di Media Sosial pujian terlihat dari tindak ujaran eksresif di
Whatsapp. Pada penelitian ini ditemukan atas, bentuk pematuhan maksim pujian atau
maksim kemurahan. maksim penghargaan juga diperkuat jika
dilihat dari segi makna tuturan tersebut
c. Maksim Pujian makna kata hebat dan maju merupakan
Maksim penghargaan atau maksim suatu bentuk penghargaan atau pujian
pujian dijelaskan bahwa orang akan dapat tersirat yang dituturkan untuk seseorang
dianggap santun apabila dalam bertutur atau sesuatu yang dianggap luar biasa dan
selalu berusaha memberikan penghargaan mengandung keistimewaan.
kepada pihak lain. Dengan maksim ini,
diharapkan agar para peserta tutur tidak d. Maksim Kerendahan Hati
saling mengejek, saling mencaci, atau saling Di dalam maksim kesederhanaan atau
merendahkan pihak lain serta maksim kerendahan hati, peserta tutur
mengharuskan peserta tutur diharapkan dapat bersikap rendah hati

144
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Bahasa
Indonesia Vol 10 No 1, Maret 2021
dengan cara mengurangi pujian terhadap semangat kepada sesama pemuda
dirinya sendiri. sehingga tidak terprovokasi yang
sebelumnya malah dijadikan kambing hitam
Data : Faktanya para pemuda/milenial oleh sekumpulan organisasi masyarakat,
sedang berjuang untuk terus sehingga Ahmad memberikan dukungan
mengembangkan ekonomi kreatif yang dengan doa dan memeberikan semangat
terhambat dengan kebijakan-kebijakan dari bahwa tuhan tetap akan menolong umatnya.
pemerintah, yang membatasi pergerakan
pemuda dengan dalih pandemi. (Dwi Rosdi Data : Turut berduka cita juga atas
Jaya, 22 Desember 2020) korbannya pesawat sriwijaya semoga
Penggalan kalimat tersebut ALLAH memberikan ketabahan dan
menceritakan tentang fakta pemuda milenial kekuatan dan juga yg korban itu semoga
sedang berjuang mengembangakan diterima amal kebaikan di sisi ALLAH. (Dian
ekonomi kreatif namun terhambat oleh Andian, 27 Desember 2020)
kebijakan-kebijakan dari pemerintah yang Bentuk pelaksanaan maksim
membatasi pergerakan kaum pemuda kesimpatisan tidak hanya dibuktikan dengan
milenial dengan dalih masih adanya tindak ujaran yang terdapat pada data di
pandemi seperti saat ini, kemudian adanya atas, melainkan dengan adanya
ujaran ekspresif atau ujaran yang kesimpatisan yaitu peserta tutur dapat
menggambarkan keadaan pandemic yang memaksimalkan sikap simpati terhadap
menghambat para pemuda milenial tidak lawan tuturnya. Pematuhan tersebut ditandai
sanggup karena adanya kebijakan-kebijakan dalam kalimat turut berduka cita juga dan
pemerintah yang sangat membatasi semoga amal kebaikan diterima disisinya.
pergerakan pemuda dengan dalih pandemi Tuturan dari Dian ini terlihat jelas
ini. merupakan bentuk simpati yang amat
sangat dalam terhadap korban jatuhnya
e. Maksim Kesimpatisan pesawat dengan tetap memotivasi dan
Maksim kesimpatisan mengharuskan berdoa terhadap korban hingga memberi
agar peserta tutur dapat memaksimalkan dukungan kepada keluarga yang
sikap simpati antara pihak yang satu dengan ditinggalkan semoga tetap kuat dan tabah
pihak yang lainya dan sikap antipati dengan adanya musibah yang menimpa
terhadap lawan tutur akan dianggap sebagai keluarga korban.
tindakan tidak santun. Berdasarkan data yang ditemukan,
data dalam penelitian ini telah dibagi
Data : Sepertinya ada yg mau adu menjadi dua, yaitu, prinsip prinsip
domba.kita jangan sampai terprovokasi oleh kesantunan berbahasa dan pelanggaran
orang orang yg sblmnya di buat kambing terhadap prinsip kesantunan berbahasa.
hitam.setahu aku abu janda itu berdiri di Pelanggaran kesantunan berbahasa
tengah umat toleransi. Umat yang mana tersebut muncul dalam bentuk tindak ujaran.
teriak teriak klo bukan intoleran. Doaku
menyertaimu bang. Allah mnolongmu bang. B. Pelanggaran Prinsip Kesantunan
(Ahmad Moderat, 25 Desember 2020) Berbahasa Warganet di Kolom
Maksim kesimpatisan tidak hanya Komentar Media Sosial Facebook
dibuktikan dengan adanya bentuk Kesantunan berbahasa tercermin
pelaksanaan tindak ujaran yang terdapat dalam tata cara berkomunikasi lewat tanda
pada data tersebut, tetapi, adanya verbal atau tata cara berbahasa. Apabila
pematuhan submaksim kesimpatisan yaitu tata cara berbahasa seseorang tidak sesuai
peserta tutur dapat memaksimalkan sikap dengan norma-norma budaya, maka ia akan
simpati. Pematuhan tersebut ditandai dalam mendapatkan nilai negatif dan melanggar
kalimat yang doaku menyertaimu bang. prinsip kesantunan. Pelanggaran prinsip
Allah menolongmu bang. Tuturan tersebut kesantunan terdiri dari enam maksim yaitu
sangat jelas terlihat adanya bentuk rasa maksim kebijaksanaan, maksim
simpati Ahmad yang ingin memberikan kedermawanan, maksim penghargaan,

145
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Bahasa
Indonesia Vol 10 No 1, Maret 2021
maksim kesederhanaan, maksim hanya ikut-ikutan karena terkena povokasi
pemufakatan dan maksim kesimpati. Pada orang lain sehingga pernyataan yang
penelitian ini penulis menemukan 5 data dituturkan oleh saksi menimbulkan kerugian
pelanggaran prinsip kesantunan berbahasa orang lain. Pelanggaran maksim
warganet dlam kolom komentar di media kebijksanaan yang terdapat pada tuturan
sosial Facebook dengan rincian data tersebut dilihat dari cara berkomentar bahwa
sebagai berikut, terdapat 2 data dia hanya mementingkan dirinya sendiri
pelanggaran maksim kebijaksanaan, 1 data tanpa melihat kerugian yang akan dialami
pelanggran maksim kesimpatiaan, 1 data oleh mitr tutur mitra tutur, tidak hanya itu
pelanggaran maksim pujian dan 1 data komentar ersebut menjurus pada provokasi
pelanggran maksim kerendahan hati. terhadap mitra tutur lainnya yang
Hasil penelitian ini akan disajikan berkomentar dalam postingan tersebut.
dengan urutan sebagai berikut, (1) prinsip Terlihat dalam kalimat tu orang yg preman
kesantunan berbahasa warganet pada bkan pendemo, yang menganggap
kolom komentar media sosial facebook, (2) pendemo adalah pasukan preman.
pelanggaran kesantunan berbahasa
warganet pada kolom komentar media sosial Data : Polisi tu anjingnya penguasa, yg
facebook. bagus presiden jokodok mudur jd presiden.
(Jaya Pura, 27 November 2020)
a. Pelanggaran Maksim Kebijaksanaan Pelanggaran maksim kebijaksanaan
Maksim kebijaksanaan menuntut dan maksim kualitas yang dilakukan oleh
setiap peserta tutur untuk meminimalkan akun yang bernama Jaya Pura yang sangat
kerugian orang lain atau memaksimalkan mengandung provokasi dan menjadi
keuntungan orang lain. Pelanggaran maksim provokator. Hal tersebut dilakukan karena
kebijaksanaan ini dapat terjadi apabila akun tersebut kesal dan marah bahkan ingin
penutur memaksimalkan kerugian terhadap menjatuhkan orang lain dengan melakukan
mitra tutur dan menimbulkan keuntungan provokasi di kolom komentar. Sangat sering
bagi penutur. terjadi di beberapa kolom komentar media
sosial jika terkait pemerintahan dan pejabat
Data : Perusuh di tindak tgas aja, tu orang lainnya. Namun pernyataan atau tuturan
yg preman bkan pendemo, klo pendemo yang diucapkan akun tersebut sangat
tertib pasilitas umum di rusak. (Cole-cole, 20 menyudutakan orang lain, sehingga
November 2020) pernyataan yang dituturkan oleh Jaya Pura
Pelanggaran maksim kebijaksanaan menimbulkan kerugian orang lain. Serta
dan maksim kualitas yang dilakukan oleh sangat memprovokasi warganet yang lain
salah satu warganet yang mengandung untuk berkomentar jelek tanpa melihat
provokator mengenai aksi demo yang kebenaran yang terjadi. Tidak hanya itu hal
terjadi. Hal tersebut dilakukan karena ini bisa saja ditiru dan banyak memunculkan
kekesalan akan pendemo yang brutal pro kontra dikalangan warganet.
hingga merusak fasilitas umum saat demo, Penyimpangan yang terlihat dalam komentar
pendemo pun seperti preman yang ingin bahwa dia tidak mau merugikan dirinya
menang sendiri. Tetapi di sisi lain warganet namun ingin memiliki keuntungan terhadap
juga salah karena tidak mengetahui kejadian dirinya sendiri dengan berkata bahwa mitra
yang sesungguhnya. Seringnya media yang tuturnya haru dirugikan dengan cara
membesar-besarkan berita yang berkomentar yang sangat tidak etis jika
menyebabkan terpancingnya warganet dilihat dari bahasanya serta cara pandang
untuk berkomentar hingga memprovokatori dia terhadap mitra tutur. Sehingga tetap
warganet yang lain. Di sisi lain juga memprovokasi warganet yang lain supaya
kemungkinan yang terjadi karena kurangnya ikut dan sependapat dengan dia dan berpikir
pengetahuan mengenai menggunakan bahwa polisi adalah anjingnya penguasa
media sosial dengan bijak dan baik. dan tanpa adanya bukti yang valid.
Walaupun semua orang bisa bersosial
media namun tidak sedikit pula banyak yang

146
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Bahasa
Indonesia Vol 10 No 1, Maret 2021
b. Pelanggaran Maksim Kesimpatian yang tidak mematuhi maksim penghargaan
Pelanggaran pada maksim atau maksim pujian. Shira memaksimalkan
kesimpatisan ini dapat terjadi apabila ketidakhormatannya kepada orang lain
penutur terkesan acuh atau tidak mau tahu dengan merendahkan lawan tuturnya yaitu
dan tidak pernah menunjukkan petugas rehabilitasi. Selain itu, Shira juga
kepeduliannya atau rasa simpatinya melakukan penghinaan dan merendahkan
terhadap keadaan orang lain. petugas rehabilitasi, tuturan tersebut
dibuktikan dalam penggalan kalimat klo
Data : Astafirullah ayah model apa itu,, menyerah bubarkan saja tempat
masa masih bayi dah disuruh rehabilitasinya buat apa adanya rehabilitasi
mengkonsumsi sabu2…seharusnya klo petugas rehap angkat tangan…lucu!!
ditambahi racun tikus biar mati. (Muhammad dan menggunakan pilihan kata yang
Roiz, 21 Desember 2020) mengandung penghinaan seperti klo
Data di atas merupakan pelaksanaan petugas rehap angkat tangan…lucu !.
tindak ujaran ekspresif yakni sikap antipati Penggunaan kalimat umpatan klo petugas
yang ditunjukkan oleh penutur sambil rehap angkat tangan…lucu memberikan
melontarkan amarahnya. Adanya sikap apresiasi negatif pada petugas rehabilitasi.
antipati tersebut menggambarkan Oleh sebab itu, tuturan Shira tersebut dapat
pelanggaran maksim kesimpatisan yakni dipastikan mengandung makna yang
penutur tidak menujukkan sikap seolah-olah merendahkan lawan tuturnya.
kepeduliannya kepada orang lain namun
malah sedikit bercanda dengan candaan d. Pelanggaran Maksim Kerendahan
yang sangat kurang tepat dengan konteks Hati
yang dibicarakan. Terlihat pada kalimat Apabila mengurangi keuntungan pihak
seharusnya ditambahi racun tikus biar mati, lain dan memaksimalkan keuntungan bagi
bukanya memberikan saran yang baik dirinya sendiri, maka dapat dikatakan telah
terhadap mitra tuturnya, tetapi warganet terjadi pelanggaran maksim kerendahan hati
dengan nada bercanda menyuruh
menambahi racun agar mai sekalian. Maka Data : Corona hanya di kota klok di
itu komentar warganet tersebu masuk perkampungan tidak serumit itu karna takut
kedlam pelanggaran terhadap maksim di kroyok dan di unjuk rasa. (Yus Jee, 19
kesimpatian karena tidak adanya sedikit November 2020)
kepeduliannya terlebih masalah tersebut Data di atas menunjukkan bentuk
dianggapnya candaan. tindak ujaran assertif yakni tuturan yang
menyatakan atau melaporkan suatu
c. Pelanggaran Maksim Pujian kejadian. Tuturan tersebut mengandung
Pelanggaran maksim penghargaan pelanggaran maksim kedermawanan karena
atau maksim pujian ini dapat terjadi apabila menganggap bahwa corona hanya terjadi di
peserta tutur memaksimalkan perkotaan saja tidak berpengaruh di desa,
ketidakhormatan dan mengecam terhadap penutur memaksimalkan keuntungan bagi
orang lain, meminimalkan pujian terhadap dirinya sendiri dengan mengatakan suatu
orang lain sehingga akan menimbulkan kebohongan untuk membalas rasa tidak
kesan negatif di dalam proses komunikasi. percayanya akan corona dan tuturan ini bisa
berdampak pada warga-warga desa yang
Data : Itu udah tugas rehabilitasi jgn asal memang belum paham dan mengerti
nyerah saja…klo menyerah bubarkan saja dengan situasi pandemi saat ini bisa saja
tempat rehabilitasinya buat apa adanya mengakibatkan banyaknya warga yang
rehabilitasi klo petugas rehap angkat menjadi acuh tak acuh terhadap pandemic
tangan…lucu!! (Shinra Kecil, 20 November ini sehingga menyeabkan naiknya jumlah
2020) angka terpapar covid-19. Sikap
Tuturan kalimat dalam data di atas memaksimalkan keuntungan bagi dirinya
sangat jelas menggambarkan salah satu sendiri juga diperkuat dengan sikap acuh tak
warganet dengan nama akun Shira Kecil

147
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Bahasa
Indonesia Vol 10 No 1, Maret 2021
acuh dan akibat apa yang akan terjadi ke sebesar 618%. Facebook dibuat sebagai
depannya. media sosial yang menganut nilai-nilai
pertemanan. Hal itu dapat dilihat pada fitur
PENUTUP dan kemampuan seperti membuat
Penelitian dengan judul Analisis pertemanan dan terus dapat berhubungan
Kesantunan Berbahasa Warganet pada dengan teman-teman atau relasi, membuat
Kolom Komentar Berita di Media Sosial group, tergabung ke dalamnya, mengirimkan
Facebook didasarkan atas masalah yang pesan personal layaknya email, saling
terjadi di zaman sekarang yang banyaknya mengunggah dan membagikan foto, campus
masyaraat menggunakan media sosial advertising, serta membuat pernyataan
setiap harinya, selain berdampak positif status. (Muncar dan Nafisah, 2019:27)
media sosial tidak jarang juga berdampak Dalam berkomentar di suatu postingan
negative bagi masyarakat yang awam akan pun banyak sekali menggunakan bahasa
media sosial itu sendiri atau masyarakat yang tidak sepatutnya diutarakan di
yang baru mengenal media sosial di hadapan orang banyak walaupun itu hanya
kehidupannya. Media sosial adalah salah di dunia maya (media sosial). Kesantunan
satu alat untuk mereka berkomunikasi berbahasa masyarakat pun semakin hari
hingga mencari dan menerima informasi- semakin memudar, banyak orang
informasi terkini dan teraktual nasional berkomentar tanpa berpikir secara panjang
hingga internasional. Media sosial juga apakah patut kata-kata itu diutarakan
sebagai alat pemersatu yang jauh hingga dihadapan banyak orang. Sehingga
bisa selalu dekat, yang dekat maka akan menyebabkan banyak oang yang
semakin menjauh jika kita tidak bisa terjerumusa dalam media sosial atau dunia
menggunakan gawai khusunya media sosial maya yang percaya akan berita hoax tanpa
dengan efesien. Seiring banyaknya mengecek kembali kebenaran berita
pengguna media sosial saat ini, banyak juga tersebut istilahnya berita tersebut dimakan
yang menggunakan media sosial ke hal-hal mentah-mentah. Hilangnya nilai efektif
yang merugikan banyak orang misalnya bahasa saat ini. Timbulnya kesalahpahaman
menyebar berita yang tidak benar atau hoax antar pengguna media sosial. Munculnya
menyebar video tindak kekerasan dan kata-kata yang tidak santun atau kasar jika
asusila dan masih banyak lagi yang lainnya. digunakan dalam media sosial atau
Namun banyak pengguna media sosial khalayak banyak. Maraknya pelanggaran
selalu berkomentar tanpa memperhatikan terhadap UU ITE karena berkomentar
situasi serta kata-kata yang diucapkan akan seenaknya dan membuat ketersinggungan
bermakna tidak bagus karena mengeuarkan terhadap orang lain bahkan mencemarkan
kata yang tidak sopan dan tidak layak jika nama baik orang diakibatkan karena
dikonsumsi oleh publik yang mana di zaman berkomentar tanpa mempertimbangkan
sekarang banyak anak-anak yang memiliki bahasa yang digunakan. Kebebasan
media sosial. berkomentar dan anggapan agar menjadi
Facebook merupakan salah satu terkenal di media sosial tanpa memikirkan
media sosial yang sangat terkenal di seluruh dampak yang akan terjadi.
dunia dengan pengguna terbanyak. Sesuai dengan permasalahan yang
Facebook atau situs jejaring sosial ini lahir di dipaparkan di atas, adapun tujuan penelitian
Cambridge, Massachusetts 14 Februari ini adalah sebagai berikut. Untuk
2004 oleh Mahasiswa Harvard bernama mendeskripsikan wujud kesantunan
Mark Zuckerberg. Menurut data di Alexa, berbahasa dalam berkomentar di kolom
Facebook adalah mesin jejaring sosial komentar media sosial Facebook. Untuk
nomor satu. Dalam urutan keseluruhan situs mendeskripsikan pelanggaran kesantunan
di dunia, Facebook menempati rangking ke berbahasa di kolom komentar media sosial
5 setelah Yahoo, Google, YouTube, dan Facebook. Serta penelitian ini mampu
Windows Live. Kepopuleran Facebook di memiliki manfaat Secara teoretis, hasil
Indonesia, mulai tahun 2008 dengan jumlah penelitian ini diharapkan dapat memberikan
spektakuler pengguna Facebook yakni sumbangan konseptual dan manfaat dalam

148
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Bahasa
Indonesia Vol 10 No 1, Maret 2021
memperkaya ilmu pengetahuan khususnya Berita Politik di Facebook. Jurnal
dalam berbahasa yang baik di media sosial. Skripta, Volume 5, No 1, Februari
Hasil penelitian ini diharapkan sebagai 2019. Universitas PGRI Yogyakarta
wawasan dalam mendalami ilmu bahasa
Moleong, Lexy. J. 2007. Metodologi
pada umumnya dan kesantunan berbahasa
Penelitian Kualitatif. Bandung: PT
di media sosial khususnya agar tidak ada
Remaja Rosda Karya.
lagi permasalah atau pelanggaran UU ITE
dalam bermedia sosial. Nababan, P.W.J. 1987. Ilmu Pragmatik
(Teori dan Penerapannya). Jakarta:
Pengembangan Lembanag Pendidikan
DAFTAR PUSTAKA
Tenaga Kependidikan.
Chaer, Abdul. 2010. Kesantunan
Ngalim, Abdul. 2013. Sosiolinguistik Suatu
Berbahasa. Jakarta: Rhineka Cipta
Kajian Fungsional dan Analisisnya.
Fallianda. 2018. Kesantunan Berbahasa Surakarta: PBSID FKIP UMS.
Pengguna Media Sosial Instagram:
Rahardi, Kunjana. 2006. Pragmatik
Kajian Sosiopragmatik. Jurnal
Kesantunan Imperatif Bahasa
Etnolingual Vol 2 No 1 Mei, 2018, 35-
Indonesia. Jakarta : PT Gelora Aksara
54
Pratama.
Gunarwan, Asim. 1992. Persepsi
Rustono. 1999. Pokok-pokok Pragmatik.
Kesantunan Direktif di dalam Bahasa
Semarang: CV. IKIP Semarang Press.
Indonesia di Antara Beberapa
Kelompok Etnik di Jakarta. Jakarta: Sudaryanto. 1992. Metode Linguistik ke
Lembaga Bahasa Atma Jaya. Arah Memahami Metode Linguistik.
Yogyakarta: Gadjah Mada University
Hamdani. 2016. Kesantunan Berbahasa
Press.
pada Debat Politik di Tv One dan
Implikasinya Sebagai Bahan Ajar di Syaiful Abid. 2019. Kesantunan Berbahasa
SMA : Tesis Universitas Lampung Mahasiswa Terhadap Dosen di Media
Sosial Whatsapp : Prosiding Seminar
Ibrahim, Abd. Syukur. 2005. Kapita Selekta
Nasional Bulan Bahasa
Pragmatik. Malang: Universitas Negeri
Malang Syamsyudin, dkk. 1998. Studi Wacana
Bahasa Indonesia. Depdikbud, Bagian
Kurniawan, Puguh. 2017. “Pemanfaatan
Proyek Pentaran Guru SLTP. Setara
Media Sosial Instagram Sebagai
DIII.
Komunikasi Pemasaran Modern Pada
Batik Burneh” dalam Jurnal Tarigan, Henry Guntur. 1986. Pengajaran
Kompetensi, Vol 11, No 2, Oktober. Pragmatik. Bandung :Angkasa.
Hlm.217-225 Trisna, Baiq. 2010. “Relasi Penggunaan
Kridalaksana, Harimurti. 1993. Kamus Prinsip Kerja Sama dengan Prinsip
Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka Kesantunan Berbahasa pada
Utama. Transaksi Jual Beli di Pasar
Tradisional Pagutan Presak Timur
Leech, Geoffrey. 1993. Prinsip-Prinsip
(Sebuah Kajian Sosio-Pragmatik)”:
Pragmatik (terjemahan M. D. D. Oka).
Skripsi Universitas Mataram.
Jakarta: UI Press.
Wida Wahyuni. 2018. Analisis Maksim
Mahsun, M.S. 2005. Metode Penelitian
Kesantunan Berbahasa Indonesia
Bahasa Tahapan Strategi, Metode, dan
Dakwah Ustaz Nur Maulana Melalui
Tekniknya. Jakarta: Raja Grasindo
Trans Tv: Skripsi Universitas Negeri
Persada.
Makasar
Muncar, Nafisah. 2019. Kesantunan
Wijana, I Dewa Putu dan Rohmadi,
Berbahasa Di Media Sosial Online:
Muhammad. 2009. Analisis Wacana
Tinjauan Deskriptif Pada Komentar

149
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Bahasa
Indonesia Vol 10 No 1, Maret 2021
Pragmatik Kajian. Teori dan Analisis.
Surakarta: Yuma Pustaka.
Wijana, I Dewa Putu. 1996. Dasar-dasar
Pragmatik. Yogyakarta: Penerbit Andi
Yule, George. 2006. Pragmatik. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Tutur Berita Utama Pada Koran Bali Post.
Jurnal. e-Journal Jurusan Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia,
Undiksha Volume : Vol: 7 No: 2
Tahun:2017
Putrayasa, Ida Bagus. 2014. Pragmatik.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Rahman, Taufiqur. 2018. Teks dalam Kajian
Struktur dan Kebahasaan. Semarang:
CV Pilar Nusantara.
Sagita & Teguh. 2019. Tindak Tutur Ilokusi
Ridwan Kamil dalam Talkshow Insight
di CNN Indonesia. Jurnal. Lensa:
Kajian Kebahasaan, Kesusastraan,
dan Budaya.Vol. 9
No.2.http://jurnal.unimus.ac.id/index.ph
p/lensa
Suryadi,dkk.2019. Tindak Tutur Direktif pada
Novel Bidadari-Bidadari Surgakarya
Tere Liye. Jurnal Ilmiah Korpus,
Volume III, Nomor I, April 2019.
Program Studi Pendidikan Bahasa
Indonesia, Jurusan Pendidikan Bahasa
dan Seni FKIP, Universitas
Bengkulu.
Tarigan, Henry Guntur. 2015. Pengajaran
Pragmatik. Bandung: CV Angkasa.
Wiranty, Wiendi. 2015. Tindak Tutur dalam
Wacana Novel Laskar Pelangi Karya
Andrea Hiranata (Sebuah Tinjauan
Pragmatik}. Jurnal Pendidikan Bahasa.
Program Studi Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan
Seni IKIP PGRI Pontianak. Vol.4 No. 2,
Desember 2015.

150

Anda mungkin juga menyukai