Anda di halaman 1dari 7

KESALAHAN BERBAHASA

DALAM
SOSIAL MEDIA (Sosmed)

ARTIKEL

DISUSUN OLEH :

-LIS ELI YULIANTI (1111201119


-ADRYAN FATHURRAHMAN (1111201016
- RAHMAN ALWI ( 1111201020
-MOHAMAD ALHAMDI ( 1111201137
-OKTAVIANUS EKARISTUS LANGGA (1111201054

[Type here]
ABSTRAK

Penggunaan social media sebagai wadah untuk berkomunikasi sudah lazim digunakan
dalam kehidupan sehari-hari,penggunaan Bahasa sebagai alat komunikasi dalam social
media turut menarik perhatian,terutama penggunaan Bahasa kedua di Indonesia yaitu
Bahasa Indonesia yang digunakan sebagai Bahasa nasional sebagai Bahasa pemersatu
bangsa,Bahasa Indonesia tentu harus kita jaga dan kita lestarikan,terutama dalam hal
penulisan dan penggunannya kesalahan penulisan kata dalam social media menjadi problem
tersendiri mengenai penggunaan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa nasional,baik secara
sadar maupun tidak sering dijumpainya penulisan Bahasa Indonesia yang tidak sesuai
dengan struktur tata Bahasa kosakata dalam social media menimbulkan kerisauan akan
penggunaan Bahasa Indonesia dimasa yang akan datang.
Kesalahan Berbahasa sering ditemukan dalam status dan komentar pada pengguna
Facebook, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data
dalam penelitian berupa kata-kata. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan
kesalahan-kesalahan dalam berbahasa Indonesia berupa ejaan dalam status dan komentar
di facebook. Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah
simak dan catat. Analisis data dengan cara mengklasifikasi dan mengelompokkan. Hasil
penelitian ini adalah kesalahan dalam berbahasa pada status dan komentar dalam Facebook
meliputi pembuatan akronim, penggunaan huruf miring, penggunaan huruf kapital,
penggunaan kosakata, pembuatan singkatan, penyusunan kalimat, penulisan istilah,
penulisan tanda tanya, penggunaan pada tanda titik, penggunaan pada tanda seru,
penggunaan pada tanda koma, penggunaan pada tanda petik dan penulisan harga.
Selain itu, kesalahan berbahasa lainnya berupa variasi dalam bahasa gaul meliputi:
bahasa Indonesia gaul yang bercampur dengan bahasa Inggris;bahasa Indonesia gaul,bahasa
Inggris, dan bahasa Jawa; bahasa Indonesia gaul, bahasa Inggris dan bahasa Mandarin.
Jadi menurut kami Kata kunci dalam kesalahan berbahasa dalam social media ialah,Status,
Komentar, di facebook.

[Type here]
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Informasi sekarang telah berkembang secara pesat, salah satu di antaranya adalah
melalui media sosial. Media sosial kini telah maju, Hal itu disebabkan oleh adanya
perkembangan teknologi informasi, terutama internet. Berpijak dari data kompas.com bulan
Februari 2020, dapat diketahui saat ini orang yang menggunakan internet di Indonesia
adalah 175,4 juta dengan pergerakan 64 persen.
Maknanya, jumlah keseluruhan sebesar 272 juta orang di Indonesia, pada pergerakan 64
persen Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia 97 Tabasa: Jurnal Bahasa, Sastra, dan
Pengajarannya Vol. 1, No. 1, Juni 2020 sudah terhubung segala hal yang berkaitan dengan
daring. Rata-rata orang Indonesia berselancar di internet selama 4 jam 46 menit setiap
harinya. Sebagian besar mengakses sosial media. Tercatat pemakai aktif sosial media di
Indonesia adalah 160 juta dengan pergerakan 59 persen. Bisa diambil rata-rata masyarakat
Indonesia menggunakan waktu selama 3 jam 4 menit untuk menggunakan sosial medianya
Manusia merupakan bagian dari budaya. Sebagai bagian dari budaya, tentunya perlu untuk
melakukan interaksi dengan manusia lainnya. Pada kenyataannya, dalam melakukan
interaksi membutuhkan norma dan etika supaya hubungan satu dengan lainnya berjalan
dengan baik, tidak ada yang merasa ada gangguan dan tidak muncul masalah (Markhamah,
2014:1).
Suatu suku di sebuah bangsa pasti mempunyai peraturan, norma-norma, dan etika
dalam berinteraksi satu dengan yang lainnya dan termasuk etika berbahasa. Hal itu berlaku
secara umum, termasuk suku Jawa, Sunda, Minangkabau, atau suku lainnya. Manusia
merupakan makhluk ciptaan Allah yang paling mulia daripada makhluk manapun di dunia
ini. Meskipun demikan, adanya kemajuan teknologi dan industri melahirkan budaya
teknokrasi dan memiliki pengaruh yang luas menjadikan manusia kurang yakin terhadap
jatidirinya. Manusia yang menjadi ciptaan paling mulia tadi bertransformasi menjadi hamba
dari teknologi, menjadi kaum konsumeris, dan semua tentang harga dirinya dikaitkan pada
hal-hal yang bersifat materi. Bahasa mejadi media komunikasi antarsesama masyarakat.
Bahasa menjadi sebuah lambang bunyi yang bersifat arbitrer, difungsikan oleh para anggota
masyarakat untuk menjalin kerja sama, interaksi sosial, dan mengidentifikasi diri
(Kridalaksana, 2001:21). Arbitrer artinya manasuka, dalam konteks ini ialah manasuka dalam
menentukan lambang yang dipakai untuk berkomunikasi dan berinteraksi. Sebagai alat
komunikasi, bahasa dituntut mempunyai fungsi komunikatif. Agar dapat memenuhi syarat
sebagai fungsi komunikatif, bahasa hendaknya digunakan dengan sebaik-baiknya supaya
tidak memunculkan makna ganda atau kesalahan yang membuat orang lain tidak paham
dengan bahasa yang dipakai.
Akan tetapi, pengguna bahasa terkadang tidak dapat memenuhi hal itu dengan baik.
Secara sengaja atau tidak sering kali pemakaian bahasanya ternyata keliru, bahkan
salah,Pada era ini, media sosial telah maju dengan sangat pesat. Hal itu dibuktikan dengan
adanya perkembangan teknologi yang semakin cepat, terutama internet yang bisa
digunakan untuk media apapun, termasuk handphone yang merupakan bagian dari hal yang

[Type here]
sangat pribadi. Di balik perkembangan yang sangat pesat terkait media sosial itu ternyata
ada hal yang menarik untuk dianalisis. Hal tersebut adalah penggunaan bahasa, khususnya
bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia yang digunakan di media sosial berkembang dan
mempunyai ciri khas tersendiri. Salah satu jenis media sosial yang menarik dianalisis terkait
kesalahan berbahasa penggunanya adalah Facebook.
Facebook adalah media sosial yang populer saat ini. Sebagai media sosial, Facebook
menjadi media yang digunakan untuk berkomunikasi. Media sosial tersebut memberikan
berbagai kemudahan dalam melakukan komunikasi. Facebook memberikan manfaat dalam
menjalin komunikasi dengan berbagai kalangan. Fitur yang disediakan Facebook untuk
berkomunikasi adalah perbaruan status. Perbaruan status menjadi salah satu fitur yang bisa
digunakan dengan aktivitas yang sedang dilakukan. Ketika status sudah berhasil posting,
orang lain yang berteman bisa dengan mudah memberikan komentar pada status yang
dibuat. Dari hal tersebut terjadilah komunikasi melalui Facebook, dengan bahasa tulis yang
digunakan sebagai media komunikasi. Pada bagian status dan komentar di Facebook
pengguna biasanya menuliskan apa yang diinginkan dan mengungkapkan sesuai yang
dikehendakinya. Adanya kebebasan tersebut dimiliki pengguna dalam memilih dan memakai
bahasa dalam menyampaikan suatu pesan.
Kebebasan mengungkapkan ekspresi khususnya dalam menggunakan bahasa untuk
menulis status dan komentar terkadang sulit dipahami pembaca, h a l itulah yang membuat
banyaknya terjadi kesalahan berbahasa pada status dan komentar yang dibuat pengguna
Facebook. Pada status dan komentar banyak menampilkan pesan yang ditulis menggunakan
bahasa yang cukup bervariasi. Ada berupa penyingkatan kata, pilihan kata yang bermacam-
macam dapat membuat komentar lebih komunikatif dan menarik.Hingga tulisan komentar
dalam Facebook banyak ditemukan kesalahan berupa ejaan. Hal itu disebabkan karena
penggunaan bahasa yang variatif. Pembuatnya kurang memahami kaidah berbahasa yang
benar sehingga dibiarkan begitu saja. Tujuan dari penulisan artikel ini agar para pengguna
facebook memahami bahwa dalam sebuah penulisan yang intinya termuat dalam ranah
informasi publik baiknya menggunakan kaidah bahasa yang baik, agar maksud dan tujuan
bisa tersampaikan dengan baik pula. Sebagai warga Negara yang baik untuk terus
melestarikan bahasa Indonesia yang telah disepakati sebagai bahasa resmi dengan
mematuhi kaidah yang telah ada.

1.2 Rumusan Masalah Penelitian


a. Bagaimana gambaran bentuk kesalahan berbahasa pada penulisan berbahasa dalam
sosial media
b. Apa sajakah kesalahan berbahasa yang dilakukan oleh pengguna sosial media

1.3 Tujuan Penelitian


a. Penulis ingin memperoleh gambaran mengenai bentuk kesalahan berbahasa yang
terdapat pada kesalahan berbahasa dalam sosial media

[Type here]
b. Mendeskripsikan kesalahan kesalahan berbahasa yang dilakukan oleh pengguna sosial
media setelah mengindentifikasi dan mengklarifikasi kesalahan kesalahan tersebut.

1.4 Manfaat Penelitian


1. Manfaat teoritis
a. Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk mengembangkan dan
mendukung teori yang sudah ada khususnya teori tentang kesalahan dalam penulisan
berbahasa dalam sosial media
b. Menambah wawasan dalam pengembangan keilmuan terutama dalam bidang bahasa
dan pengajarannya.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi guru, secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
pemikiran dan gambaran tentang pembenaran dalam kesalahan berbahasa sehingga guru
pengajar Bahasa Indonesia dapat memanfaatkannya dalam memilih dan menentukan bahan
pembelajaran menggunakan EYD terutama di SMK.
b. Bagi siswa secara praktis, mendorong siswa agar lebih giat dan menjadikan siswa
terampil dalam menulis atau berkarya.
c. Bagi sekolah, penelitian digunakan sebagai alat pengukur potensi siswa serta
memperbaiki kesalahan dalam proses pembelajaran terutama dalam keterampilan menulis
siswa.
d. Bagi peneliti, mengembangkan wawasan siswa agar tertarik untuk kreatif dalam
keterampilan berbahasa terutama menulis.

1.5 Metode Pelaksanaan


Metode ini menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif. Penelitian ini bersifat
deskriptif karena lebih mementingkan proses dari pada hasil. Objek kajian dalam penelitian
ini yaitu wacana status dan komentar teman di Facebook, cerita dan komentar teman di
Instagram dan percakapan grup di WhatsApp. Data dalam penelitian ini yaitu berupa kata
dan kalimat dalam status dan komentar teman di Instagram. Sumber daya berupa data
tertulis, yaitu status dan komen teman di Instagram dan lain sebagainya.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode simak dan catat
karena berupa tertulis. Metode simak adalah suatu pemerolehan data yang dilakukan
dengan cara menyimak suatu penggunaan bahasa. Simak dan catat merupakan proses yang
didokumentasikan dengan cara mencatat data yang sudah terkumpul.

[Type here]
kajian pustaka

media sosial
Media sosial merupakan salah satu media instan yang saat ini memang memiliki berbagai
fungsi dalam perannya. Selain berfungsi sebagai alat untuk berkomunikasi, media massa
juga menjadi sarana untuk penggunanya dalam menggali berbagai informasi. Definisi media
sosial tidak serta merta merupakan gagasan yang tidak berdasar yang dikemukakan oleh
para ahli tersebut. media sosial memiliki peran dan dampak bagi kehidupan masyarakatyang
harus didesain sedemikian rupa agar media sosial tetap pada fungsi dan tujuan media sosial
itu sendiri dan memiliki manfaat dalam kehidupan setiap individu. Seperti yang
dikemukakan oleh Henderi, bahwa pengertian media sosial adalah situs jaringan sosial
berbasis web yang memungkinkan bagi setiap individu untuk membangun profil publik
ataupun semi public dalam sistem terbatasi, daftar pengguna lain dengan siapa mereka
terhubung, dan melihat serta menjelajahi daftar koneksi mereka yang dibuat oleh orang lain
dengan suatu sistem Sedangkan menurut Phillip Kotler dan Kevin Keller media sosial adalah
sarana bagi konsumen untuk berbagi informasi teks, gambar, video dan audio dengan satu
sama lain dan dengan perusahaan dan sebaliknya .

Fungsi media sosial


Pada perannya saat ini, media sosial telah membangun sebuah kekuatan besar dalam
membentuk pola perilaku dan berbagai bidang dalam kehidupan masyarakat. hal ini yang
membuat fungsi media sosial sangat besar. Adapaun fungsi media sosial diantaranya
sebagai beriku.
a) Media sosial mendukung demokratisasi pengetahuan dan informasi.
Mentransformasi manusia dari pengguna isi pesan menjadi pembuat pesan itu
sendiri
b) Media sosial adalah media yang didesain untuk memperluar interaksi sosial manusia
dengan menggunakan internet dan teknologi web.
c) Media sosial berhasil mentransformasi praktik komunikasi searah media siaran dari dari satu
institusi media ke banyak audience ke dalam praktik komunikasi dialogis antara banyak
audience

Karakteristik media sosial


Media sosial memiliki ciri-ciri yang tidak lepas dari berbagai ciri-ciri dari media sosial yang
banyak digunakan hingga saat ini. Berikut beberapa karakteristik yang terdapat pada media
sosial.

[Type here]
a) Partisipasi Mendorong kontribusi dan umpan balik dari setiap orang yang tertarik
atau berminat menggunakannya, hingga dapat mengaburkan batas antara media
dan audience
b) Keterbukaan Kebanyakan dari media sosial yang terbuka bagi umpan balik dan juga
partisipasi melalui sarana-sarana voting, berbagi dan juga komentar. Terkadang
batasan untuk mengakses dan juga memanfaatkan isi pesan
c) Perbincangan Selain itu, kemungkinan dengan terjadinya perbincangan ataupun
pengguna secara dua arah.

Representasi Maskulinitas di Media Sosia

Representasi adalah istilah yang berkaitan yang mewakili atau perwakilan. Representasi
dapat diartikan sebagai suatu konsep yang memiliki beberapa pengertian. Representasi
merupakan suatu wujud kata, gambar, sekuen, cerita dan juga sebagainya yang mewakili
ide, emosi, fakta. Cris Barker menjelaskan bahwa representasi adalah kajian utama cultural
studies, yang mempusatkan pada diri kepada bagaimana suatu proses pemaknaan yang
mempunyai sifat material yang ditanamkan melalui bunyi-bunyi, tulisan, bendabenda, dan
media massa (Barker, 2015: 9). Pada saat ini, media sosial memiliki fungsi yang strategis
sebagai media untuk segala informasi, komunikasi, pendidikan, hiburan dan kontrol sosial.
Dalam kaitanya dengan representasi maskulinitas, tentunya media sosial memiliki andil yang
cukup besar. Karakteristik ideal maskulinitas dalam media sosial tentunya menggunakan
model pria yang dijadikan sebagai representasi. Model bergaya dan mengenakan fashion
serta aksesorisnya sebagai tanda yang didalamnya, model tersebut menyediakan makna.
Agar dengen sedemikian rupa, para konsumen media dapat menegosiasikan dan mencerna
subjektivitas personal yang ada

[Type here]

Anda mungkin juga menyukai