Anda di halaman 1dari 3

“ANALISIS TINDAK TUTUR PERLOKUSI PADA

FILM YOWIS BEN “

Abstrak : Artikel ini mendeskripsikan tindak tutue perlokusi yang ada dalan film yowis
ben. Penelitian memiliki dua masalah pertama bagaimana tindak tutur perlokusi yang digunakan.
Dan yang kedua bagaiamna latar bekakang dari tindak perlojusi dalam bentuk dialog pada film
yowis ben. Peneliyian berjenis penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data
menggunakan teknik catat. Teknik catat dilakukan agar dapat mencatat data yang berupa tuturan
dalam percakapan dari film yowis ben yang mengandung tindak tutur perlokusi.sedangkan
metode analisis data menggunakan metode padan yaitu memadannmjan wujud tindak tutur
perlokusi. Sedangkan metode analisis data menggunakan metode pada yaitu penelitian ini adalah
berupa dialog yang merupakan tindak tutur perlokusi dalam film yowis ben hasil penelitiab ada
sembilan wujud perlokusindengan masing tujuanyang berbeda. 2 pertanyaan 2 pernyataan 3
penawarn 1 permintaan.

PENDAHULUAN

Manusia hidup di lingkungan sebagai individu yang saling terhubung. Hubungan ini bisa
berwujud banyak hal diantaranya yang disebut dengan adanya yang dinamakan hub verbal.
Hubungan verbal antar seseorang manusia dengan yang lain akan dijembatani oleh bahasa.
Sebagai yang bernama alat kominikasi. Disni Bahasa hadir untuk menghubungkan manusia
dengan segala tujuan ataupu n latar belakang. Banyaknya makna kehidupan hadir karena adanya
komunikasi dan interaksi yang dinilai akan memicu manusia untuk menceritakan kembali dalam
wujud lain, diantaranya adalah film. Serangkaian film tersebut bisa disajikan dalam bentuj
visual, alat komunikasi atau bahasa. Dan makna mrrupakan 3 hal penting yang akan ditemui
dalam kandungan film.Film berjudul : yowis ben ini menyajikam rangkaiannyang saling
terhubung satu sama alain dalam lingkaran persahabatan, ataupun dalam keluarga yang
menggunakan perantara bahasa. Pesan atau makna dari bahasa dari yjndakan yang disajikan,
akan menjadi hal yang dicari oleh setiap penikmatnya. Hal ini senada dengan pengertian film
menurut cangara (2002 :135). Yang disini menyataakan film dalam pengertian sempit adalah
penyajian gambar lewat layar lebar, tetapi dalam pengertiannya yang lebih luas bisa juga
termasuk yang disiarkan di televisi. Sementara menurut gambe (1986 :235) film adalah sebuah
rangkaian gambar statis yang direpresentasikan dihadapan mata secara berturut turut dalam
kecepatan yang tinggi. Film juga dinilai sebagai salah satu media kommunikasi massa, yaitu
merupakan bentuk komunikasi yang menggunakan saluran dalam menghubungkan komunikator
dan komunikan secara masal, berjumlah banyak yang menimbulkan efek tertentu ( Tan wright,
dalam erdiyana, 2005 :3)

Komunikasi yang baik tentu perlu mampu memahamkan penutur dan mitratutur atau
seseorang dengan lawan bicaranya meskipun. Walau dengan baik atau maksud yang berbeda
beda, komunikasi perlu berjalan dengan baik agar tercapai nya tujuan tindak tutur trsebyt. Untuk
mengetahui baik tidakbyabsebuah tindak tutur, penutur yang ditunjukan oleh lawan tutur.
Pernyataan tersebut sesuai dengan teori chaer dan agustina (2010 :21) bahwa " ketika penutur
ingin mengetahui respon si lawan tutur terhadap penuturnya penutur dapat melihat umpan balik
m. Artinya, sebuah umpan balik merupakan salah satu patokan dari keberhasilan sebuah kegiatan
tindak tutur

(Serld dalam nadar, 2009 :14) membagi tindak tutur menjadi 3 yang pertama yaitu tindak
lokusi, tindak ilokusi, tindak perloksi . Penelitian ini berfokus pada tdan tindak perlokusi pada
khusunya pada dialog film " yowis ben" bayu skak. Tindak tutur perlokusi merupaakantindak
tutur yang menghasilkan efek tertentu kepada pendengarnya sesuai dengan situasi dan kondisi
pengucapabnya ( suyono, 1990 :7) pernyataan tersebut menunjukkan tindak tutur perlokusk
mempunyai efek dan reaksi pada para pendengarnya. Baik secara disengaja ataupun tidak
disengaja. Serta tuturan perlokusi ini dapat memberikan efek maupun respin yang berbeda beda
terhadap penuturnya. Agar komunikasi dapat berjalan debfan lancar diperlukan adanya
kerjasama antara penutur dan lawan tutur. Kerjasama disini dapat diartikan sebagai keterlibatan
penutur dan lawan tutur dalam berkomunikasi. Terkait dengan kerja sama dalam berbahasa ,
grice (dalam rahardi, 2005 :52) mengemukakan prinsip kerja sama yang meliputi empat maksim
yaitu maksim kuantitas, maksim kualitas maksim relevansi, maksim pelaksabaab. Dalam
melaksanakan tujuan penggunaan prinsip kerja sama agar tercapai dengan baik, perserta tutur
perlu memperhatijan keempat maksim tersebut, tetapi ada kalanya salah satu maksim sering
dilanggar.

Penitian ini meneliti tindak perlokusi yang dikaitkan dengan prinsip kerjasama. Seperti
yang sudah dijelaskan diatas tindak perlokusi mengkaji tentang reaksi atau efek seorang petutur
terhadap tuturan yang disampaikan oleh penutur dan prinsip kerja sama dibutuhkan oleh peserta
tutur dalam berkomunikasi. Peneliti menggunakan film "yowis ben" sebagai sumber data. Film
ini berdurasi 1 jam 54 menit dari rangkaian cerita dalam film ini. Banyak sekali dialog dialog
yang dalam atau menyentug, serta memiliki banyak pesan. Oleh karna itulah, film yowis ban ini
dipilih untuk dikaji menggunakan tuturan perlokusinya.

Secara praktis temuan tindak tutur perlokusi dalam dialog film yowis ben ini akan
menambah khasanah tuturan perlokusi dalam sebuah film. Selain itu hasil yang diperoleh akan
memahamkan pembaca bahwa dialog dialog yang tajam dan dalam dari sebuah dilm bisa
menjadi wujud dari tuturan perlokusi. Selain itu hasil penelitian ini akan membantu
memahamkan pembaca akan wujud wujud tuturan perlokusi dalam dialog film yowis ben.
Kemudian secara teoritis wujud wujud tuturan perlokusi yang ada. Analisis yang dilakukan juga
mampu memperkaya wujud teori tindak perlokusi, berdasaekaj aktivitas tutur yang ada di
masyarakay khususnya dalam film yowis ben.

METODE

Anda mungkin juga menyukai