Proposal
BAMBANG IRAWAN
191010700502
FAKULTAS SASTRA
UNIVERSITAS PAMULANG
2022
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB III
METODE PENELITIAN
BAB I PENDAHULUAN
Bab I adalah Pendahuluan yang berisi enam subbab, yaitu: (1) latar belakang, yang
menjelaskan alasan-alasan pemilihan judul penelitian dan contoh data primer; (2) batasan
masalah, yang menjelaskan cakupan bahasan dalam penelitian; (3) rumusan masalah, yang
mempertanyakan mengenai masalah-masalah yang ditemukan terkait subjek dan objek
penelitian; (4) tujuan penelitian, yang menjelaskan mengenai tujuan-tujuan penelitian; (5)
manfaat penelitian, yang menjelaskan mengenai manfaat penyelenggaraan penelitian; dan (6)
sistematika penulisan, yang menjelaskan mengenai kerangka penelitian.
Bab II merupakan Tinjauan Pustaka. Bab II terdiri dari dua subbab, yaitu: (1)
penelitian terdahulu, yang berisi gambaran mengenai penelitian terhadap perubahan maksim
dalam pesan singkat online dalam aspek linguistik dan penelitian terhadap kajian Pragmatik
yang pernah diteliti peneliti-peneliti sebelumnya; Lalu (2) landasan teori, yang berisi teori-
teori yang berkaitan dengan kajian Pragmatik, fungsi kebahasaan dan Maksim
Bab III adalah Metodologi Penelitian . Bab III terdiri atas empat subbab, diantaranya:
(1) metode penelitian, yang menerangkan tentang jenis penelitian dan pendekatan yang
digunakan dalam penelitian; (2) data dan sumber data, yang menjelaskan bentuk data dan
sumber data yang digunakan dalam penelitian; (3) teknik pengumpulan data, yang
menjelaskan cara-cara pengumpulan data penelitian; dan (4) teknik analisis data, yang
menjelaskan tentang cara analisis data.
Bab IV adalah Analisis Data. Bab IV merupakan bab inti dari penelitian karena
memuat laporan hasil penelitian dari pesan-pesan yang ada dalam grup chat Telegram.
Bab V adalah Penutup. Bab ini merupakan bab terakhir pada penelitian. Bab V terdiri
atas dua subbab, yakni: (1) kesimpulan, yang memuat hasil dan kesimpulan penelitian; dan
(2) saran, yang memuat saran untuk peneliti selanjutnya.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu
Peneliti telah menemukan Salah satu Penelitian tentang Kesantunan dalam
grup Chat Whatsapp. Bagian ini peneliti akan mendeskripsikan hasil
pengidentifikasian terhadap tindak kesantunan direktif yang terdapat dalam obrolan
di grub WhatsApp. Karena grub yang digunakan ada tiga, peneliti memberikan kode
pada masing-masing grub. Grub Magang SMA 9 Bulukumba diberi kode Mg, grub
Karang Taruna Rumpun Padi diberi kode Kt, dan grub Alumni B Sore BLK diberi
kode Al.
Adapun uraian hasil penelitian sebagai berikut.
1. Interaksi dalam Hubungan Simertis (setara)
a. Strategi kesantunan Positif
Strategi kesantunan positif digunakan oleh pengguna yang akrab
atau kepada pengguna yang usianya lebih muda. Berikut
contohnya.
b. Strategi kesantunan negatif
Strategi kesantunan negatif cenderung digunakan oleh pengguna
yang belum akrab satu sama lain atau kepada pengguna yang
usianya lebih tua. Berikut contohnya.
Berdasarkan data tersebut dapat dipahami bahwa interaksi antara teman yang
dekat/ akrab, teman yang usianya lebih tua, atau terhadap teman yang usianya lebih
muda cenderung menggunakan stategi kesantunan positif. Misalnya, pada contoh (1)
kata “teikko” yang berarti
“kamu dimana” merupakan bentuk keakraban antara penutur dan mitra tutur.
Kalau dilihat sekilas kata “teikko” terkesan kurang sopan dan dapat menimbulkan
kubersinggungan pada mitra tutur yang jaraknya tidak dekat/ tidak akrab. Namun,
dari segi kesantunan ucapan tersebut merupakan strategi kesantunan positif karena
memelihara wajah masing-masing atau berusaha agar jarak keakraban diantara
teman terjaga.
Sebaliknya, interaksi antara teman yang kurang akrab, usianya lebih tua,
ataupun usianya lebih muda cenderung menggunakan strategi kesantunan negatif.
Misalnya, pada contoh (6) penggunaan kata “tabe” yang berarti “maaf”. Kata
tersebut digunakan untuk menjaga wajah negatif mitra tuturnya. Artinya tuturan (6)
tersebut berupaya agar tidak terkesan sesuka hati atau memaksa. Melainkan, penutur
berupaya menghargai mitra tuturnya.
Interaksi
Salah satu ahli bahasa yang membagi fungsi bahasa adalah Finnochiaro
(dalam Hidayat, 2006:27-28). Finnochiaro menyatakan pembagian fungsi bahasa
menjadi 5 kelompok. Kelima kelompok itu adalah (a) fungsi personal (b) fungsi
interpesonal (c) fungsi direktif (d) fungsi referensial (e) fungsi imaginatif.
(1) Fungsi Personal
Fungsi personal merupakan fungsi bahasa untuk menyatakan diri.
Ukurannya adalah apakah yang disampaikan itu berasal dari dirinya
atau bukan. Apa yang terdapat pada diri manusia itu secara garis
besar dibedakan menjadi 2 macam, yakni perasaan dan pikiran.
Berbagai macam perasaan senang, marah dan sebagainya. Jadi, jika
seseorang menyatakan isi perasaan dan pikirannya, maka dia sedang
menggunakan bahasa menyatakan diri.
(2) Fungsi Interpersonal
Fungsi interpersonal sesuai dengan namanya, merupakan fungsi yang
menyangkut hubungan antar penutur atau antarpersonal. Fungsi
bahasa tersebut diarahkan untuk membina atau menjalin hubungan
sosial.
(3) Fungsi Direktif
Fungsi direktif merupakan fungsi bahasa untuk mengatur orang lain,
yang diharapkan oleh penutur dengan fungsi direktif adalah dampak
tindakan orang lain yang diharapkannya. Bentuk bahasanya juga
memiliki ciri yang khas sebagai bentuk-bentuk direktif. Fungsi
direktif itu, penutur bermaksud menyuruh orang lain, memberi saran
untuk melakukan tindakan atau meminta sesuatu. Pemakaian bahasa
dengan fungsi direktif itu dapat diamati,
(4) Fungsi Referensial
Fungsi referensial merupakan fungsi bahasa untuk membicarakan
obyek atau peristiwa dalam lingkungan sekeliling atau di dalam
kebudayaan pada umumnya. Sudaryanto (1990:15) menyatakan,
bahwa fungsi ketiga ini mengingatkan pada apa yang umum dikenal
dengan berita. Seperti ungkapan, mereka berwajah tampan semua,
Laptop ini murah harganya.
Fungsi bahasa untuk menciptakan sesuatu dengan berimajinasi.
Karya-karya sastra, seperti prosa, puisi, cerpen, novel, dan roman
merupakan karya-karya yang lahir berkat fungsi bahasa, sebagai alat
untuk berimajinasi. Menurut Finnocchiaro (dalam Hidayat, 2006:28)
fungsi imajinasi sukar dipelajari atau diajarkan. Bahasa yang ada
pada diri bersangkutan ikut menentukan berkembangnya kemampuan
manusia berimajinasi dengan bahasa.
b) Fungsi Bahasa Menurut Chaer
(4)Topik
Segi topik ujaran, maka bahasa itu berfungsi referensial. Bahasa itu
berfungsi sebagai alat untuk membicarakan objek atau peristiwa
yang ada sekeliling penutur atau yang ada dalam budaya pada
umumnya. Fungsi referensial ini melahirkan pikiran tradisional
bahwa bahasa itu adalah alat untuk menyatakan pikiran untuk
menyatakan bagaimana pendapat si penutur tentang dunia di
sekelilingnya. Misalnya, “ Ibu dosen itu, cantik sekali”, atau “
Gedung perpustakaan itu baru dibangun” (Chaer, 1995:21).
(5)Kode
Segi kode yang digunakan, maka bahasa itu yang berfungsi
metalingual atau metalinguistik. Bahasa itu untuk membicarakan
bahasa itu sendiri. Lebih lanjut, bahasa itu digunakan untuk
membicarakan atau menjelaskan bahasa. Hal ini dapat dilihat dalam
proses pembelajaran bahasa di mana kaidah-kaidah atau aturan-
aturan bahasa dijelaskan dengan bahasa. Selain itu, dapat dilihat juga
di dalam kamus monolingual, bahasa itu digunakan untuk
menjelaskan arti bahasa.
6)Amanat pembicaraan
Segi amanat (message) yang akan disampaikan maka bahasa itu
berfungsi imaginatif. Fungsi bahasa ini dapat digunakan untuk
menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan; baik yang
sebenarnya, maupun yang Cuma imajinasi (khayalan, rekaaan) saja.
Fungsi imaginatif ini biasanya berupa karya seni (puisi, cerita,
dongeng, lelucon) yang digunakan untuk kesenangan penutur,
maupun para pendengarnya.
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data yang
menggunakan metode kualitatif diungkapkan dalam sebuah pesan singkat dari lawan bicara
di grup chat Telegram . Adapun penelitian ini bersifat deskriptif, sebab merupakan
penggambaran tindak kesantunan direktif yang terdapat dalam pesan dalam aplikasi Telegram
yang kemudian dianalisis ke bentuk narasi.
Dalam Penelitian ini data penelitian berupa dokumentasi percakapan dalam grup chat
Telegram . Data dalam penelitian ini diperoleh dengan cara membaca, kemudian mengambil
screenshoot dari percakapan yang terdapat dalam salah satu grup chat di Telegram yaitu.
Serta Sumber Data semua akan diperoleh sendiri melalu pesan dari chat grup Telegram.
Dalam pengumpulan data ini penelitian ini menggunakan teknik secara langsung,
dimana peneliti langsung terjun ke lapangan yaitu ikut serta dalam penggunaan pesan grup
chat di Telegram dengan memancing para narasumber untuk memicu adanya perubahan
maksim dalam sebuah pesan. Selain ikut berpartisipasi peneliti juga memiliki tujuan untuk
mengambil data-data yang akan didapat dari pesan grup tersebut dengan jangka waktu yang
lama agar data yang dikumpulkan akan tepat dan proses ke depannya lebih mudah serta
observasi secara langsung. Setelah selesai semua hasil akan di capture atau di screenshoot
untuk sebagai bukti dan sebagai data untuk step analisis data
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan model umum penelitian
kualitatif yaitu, (1) reduksi data, (2) penyajian data, dan (3) penarikan kesimpulan atau
verifikasi, Setelah data d iscreenshoot, data berupa tindak direktif yang terdapat dalam
interaksi di dalam grup chat Telegram kemudian diproses dengan melakukan transkripsi.
Data di transkrip sesuai dengan aslinya tanpa mengurangi/melebihkan satu kata pun atau
bahkan mengubahnya. Berdasarkan hasil transkrip, data tindak kesantunan direktif kemudian
dikaji menggunakan teori menurut Leech dan Wijana (dalam Nadar, 2009: tentang prinsip
kesopanan. Setelah itu, data disajikan disertai deskripsi sesuai dengan perubahan maksim
yang ada dan di analisis dengan benar dan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Kesuma, Tri Mastoyo Jati. 2005. Pengantar (Metode) Penelitian Bahasa. Tanpa Penerbit.
Leech, Geoffrey. 1983. Prinsip-prinsip Pragmatik. Terjemah Oka, M.D.D. 1993. Jakarta:
Penerbit Universitas Indonesia.
Nadar, F.X. 2009. Pragmatik dan Penelitian Kualitatif. Yogjakarta: GRAHA ILMU.
Rahardi, Kunjana. 2005. Pragmatik: Kesantunan Imperatif Bahasa Indonesia. Jakarta:
Erlangga.