Anda di halaman 1dari 30

SKRIPSI I

Judul : Analisis Kesantunan Berbahasa Siswa Kelas VII Dalam Berinteraksi


Di SMP Negeri 11 Muaro Jambi
Penulis : Meta Andriani Sapitri
NIM : A1B108051
Tahun : 2012
Dosen Pembimbing : 1. Prof. Dr. Mujiyono Wiryotinoyo, M.Pd
2. Drs. Andiopenta Purba, M.Hum, M.Div
Dewan Penguji : 1. Prof. Dr. Mujiyono Wiryotinoyo, M.Pd (Ketua)
2. Drs. Andiopenta Purba, M.Hum, M.Div (Sekretaris)
3. Drs. Aripuddin, M.Hum (Penguji Utama)
4. Dra. Irma Suryani, M.pd (Anggota)
5. Drs. Larlen, M.Pd (Anggota)

Abstrak : Safitri, Meta Andriani. 2012. Analisis Kesantunan Berbahasa Siswa Kelas
VII Dalam Berinteraksi Di SMP Negeri 11 Muaro Jambi :Skripsi, Jurusan Pendidikan
Bahasa dan Seni, FKIP Universitas Jambi, Pembimbing: (I) Prof. Dr. Mujiyono
Wiryotinoyo, M.Pd, (II) Drs. Andiopenta Purba, M.Hum, M.Div.
Kata- Kata Kunci : Kesantunan, berbahasa, berinteraksi

Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakaan untuk
berkomunikasi. Dalam kehidupan sehari-hari manusis tidak terlepas dari bahasa karena
dengan bahasalah manusia berkomunikasi, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri dalam
menyampaikan pikiran dan perasaan.
Dalam pragmatik ada yang dikenal dengan istilah kesantunan berbahasa. Kesantunan
adalah tata cara, adat atau kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat, ditetapkan dan
disepakati bersama oleh suatu masyarakat tertentu.
Tujuan daripada penulis melakukan penelitian skripsi ini adalaah untuk memperoleh
gambaran wujud pemakaian kesantunan berbahasa dan pelanggaran prinsip sopan santun
Leech dalam berinteraksi siswa dengan guru dan siswa dengan siswa kelas VII SMP Negeri
11 Muaro Jambi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat, baik dari segi teoretis
maupun praktis.
Hasil penelitian analisis kesantunan berbahasa siswa kelas VII dalam berinteraksi di
SMP Negeri 11 Muaro Jmbi sesuai dengan tujuan awal yakni untuk memperoleh gambaran
wujud pemakaian kesantunan, mendeskripsikan pelanggaran pronsip sopan sanun Leech
yang diucapkan oleh siswa dengan guru dan siswa dengan siswa kelas VII SMP Negeri 11
Muaro Jambi. Prosen mendapatkan data dilakukan peneliti dengan menyimak pada saat
siswa dengan guru dan siswa dengan siswa bertutur menggunakan kata-kata dan kalimat
yang termasuk katagori santun dan tidak santun.
Untuk mendapatkan data selain dengan menyimak peneliti juga menggunnakan teknik
simak libat cakap (TSLC) dan teknik catat. Hal ini dilakukan peneliti agar peneliti
mendapat data yang dibutuhkan ungtuk penelitian. Penelliti melakukan penelitian denga
metode simak dan teknik-tekniknya dengan tujuan agar data yang diperoleh dapat
dianalisis. Peneliti melakukan hal ini untuk membuktikan penelitian ini memerlukan
kesangtunan berbahasa, prinsip sopan santun Leech. Leech (1993:206-2007) menjabarkan
ada enam maksim yakni:
1) Maksim Kearifan (Tact Maxim)
a. Buatlah kerugian orang lain sekecil mungkin
b. Buatlah keuntungan orang lain sebesar mungkin
2) Maksim Kedermawanan (Generosity Maxim)
a. Buatlah keuntungan diri sendiri sekecil mungkin
b. Buatlah kerugian diri sendiri sebesar mungkin
3) Maksim Pujiian (Approbation Maxim)
a. Kecamlah orang lain sedikit mungkin
b. Pujilah orang lain sebanyak mungkin
4) Maksim Kerendahan Hati (Modesty Maxim)
a. Pujilah diri sendiri sedikit mungkin
b. Kecamlah diri sendiri sebanyak mungkin
5) Maksim Kesepakatan (Agreement Mxim)
a. Kurangi ketidaksepakatan antara diri sendiri dan orang lain
b. Tingkatkan kesepakatan antara diri sendiri dan orang lain
6) Maksim Simpati (Sympathy Maxim)
a. Kurangilah rasa antipati antara diri dan orang lain sebanyak mungkin
b. Tingkatkan rasa simpati diri terhadap orang lain setinggi mungkin.
Kesimpulan setelah melakukan anlisis terhadap tuturan lansung siswa kelas VIII SMP
Negeri 11 Muaro Jambi, penulis menyimpulkan sebagai berikut:
1. Tuturan yang ada dilingkungan sekolah yang dituturkan oleh siswa dengan guru dan siswa
ada yang santun dan melanggar prinsip sopan santun leech.
2. Wujud pemangkain kesantunan berbahasa yaitu maksim kearifan berjumlah dua, maksim
kedermawaan berjumlah dua, maksim kederhanaan hati berjumlah dua, maksim
kesepakatan berjumlah dua dan maksim simpati berjumlah dua.
3. Pelanggaran prinsip sopan santun leeech yang diucapkan oleh siswa dengan guru dan siswa
dengan siswa melanggar maksim kearifan berjumlah liama, maksim kedermawaan
berjumlah dua, maksim pujian berjumlah enam, maksim kerendahan hati berjumlah tiga,
maksim kesepakatan berjumlah lima dan maksim simpati jumlah empat.
4. Maksim yang paling bnyak dilanggar dalam prinsip sopan santun leech adalah maksim
pujian.
SKRIPSI II
Judul : Implikatur Percakapan Pada Acara “Masalah Dan Opini Publik” Di
Radio Republik Indonesia Pro 1 Jambi
Penulis : Inda Permata Sari
NIM : A1B110045
Tahun : 2014
Dosen Pembimbing : 1. Prof. Dr. Mujiyono Wiryotinoyo, M.Pd
2. Drs. Wawan Gunawan, M. Pd
Dewan Penguji : 1. Prof. Dr. Mujiyono Wiryotinoyo, M.Pd (Ketua)
2. Drs. Wawan Gunawan, M. Pd (Sekretaris)
3. Prof Yundi Fitrah, M.Hum. Ph.d (Penguji Utama)
4. Drs. Aripudin, M.Hum (Anggota)
5. Dra. Irma Suryani, M.Pd (Anggota)

Abstrak : Sari Indah Permata. 2014. Implikatur Percakapan Pada Acara “Masalah
Dan Opini Publik” Di Radio Repoblik Indonesia Pro 1 Jambi. Skripsi, Jurusan
Pendidikan Bahasa dan Seni, FKIP Universitasa Jambi, pembimbing 1) Prof. Dr.
Mujiyono Wiryotinoyo, M.Pd 2) Drs. Wawan Gunawan, M. Pd.
Kata kunci : Implikatur Percakapan Pada Acara “Masalah Dan Opini Publik” Di
Radio Republik Indonesia Pro 1 Jambi

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan bentuk lingual (BL) satuan pragmatis (SP)
implikatur prgmatis (ip) hubungan BL,SP dan ip alur implikatur percakapan (IP) dalam
acara masalah dan Opini Publik Di Radio Repoblik Indonesia Pro 1 Jambi. Manfaat yang
di dapat secara teoritis menyumbangkan ilmu kebahasaan mengenai pragmatik, khususnya
tentang implikatur percakapan dalam konteks radio atau penyiaran berdasarkan situasi
ujarnya. Manfaat pragmatisnya adalah sebagai masukan bagi peneliti lain tentang
keabsahan bahsa Indonesia dengan memperhatikan IP.
Penelitian ini mengunakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian dekriptif
dengan situasi ujar yang melatari wacana percakapan. Data yang terkumpulkan beruupa
tuturan atau data lisan dalam rangkai acara Masalah Dan Opini Publik Radio Repoblik
Indonesia Pro 1 Jambi yang bersumber dari penyiar dan pendengan mencapaikan opini
melalui telepon, serta pengisi suara iklan di acara masalah dan opini publik. Pengecekan
keabsahan data yang nengunakan teknik triangulasi data.
Metode pengumpulan data mengunakan metode simak dengan teknik sadap dan catan serta
mengunakan teknik rekam. Anlisis data mengunakan analisis pragmatik yang mengunakan
untuk menjawab masalah-masalah penelitian yaitu implikatur percakpan di Radio Repoblik
Indonesia Prop 1 jambi
khususnya pada acara Masalah Dan Opini Publik bentuk lingual (BL) satuan pragmatis
(SP) implikatur pragmatis (ip) hubungan BL, SP dan ip serta alur implikasi pragmatis
implikatur percakapan.
Analisis data menghasilkan beberapa temuan yaitu BL IP di Radio Repoblik
Indonesia Pro 1 Jambi khususnya di acara masalah dan opini publik berupa kalimat tanya,
kalimat berita, dan kalimat peritah. SP IP Radio Repoblik Indonesia Pro 1 Jambi khususnya
di acara Masalah Dan Opini Publik berupa mengajak, menyatakan khendak,
menginformasikan, bertanya, menilai, melarang, menyaran, memintak, menyruh dan
mengingatkan. Implikatur pragmatis (ip) IP meliputi; mengajak, mengingatkan, memintak,
menilai, menyuruh membanta, memuji, menyatakan, memintak, mengingatkan, menilai,
menilai, menyuruh, membantah, memuji, menyatakan khendak, menawarkan, menolak,
menyindir, menyatakan keinginan, dan mengompirmasikan. Hubungan BL, SP dan ip pada
IP memiliki hubungan yang sangat erat . BL berfungsi menyiratkan implikasi pragmatis.
Alur ip meliputi ; alur sebab-akibad, Alur akibad- sebab, alur analogis, alur ironis, alur
kebiasaan dan alur geseran.
Kesimpulan : dari penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa implikatur
percakpan pada acara Masalah Dan Opini Publik Radio Repoblik Indonesia Pro 1 Jambi
dapat dihasilkan dari macaam-macam bentuk lingual, satuan pragmatis, implikasi
pragmatis, alur implikasi pragmatis. Berikut kesimpulan yang lebih spesifik.
1. Bentuk lingual (BL) implikatur percakapan pada acara Masalah Dan Opini Publik Radio
Repoblik Indonesia Pro 1 Jambi berupa kalimat tanya, kalimat berita, dan kalimat perintah.
2. Satuan pragmatis (SP) pada acara Masalah Dan Opini Publik Radio Repoblik Indonesia Pro
1 Jambi yang menguna untuk mendukung implikasi pragmatis yakni SP, mengajak,
menyatakan khendak, menginformasikan, bertanya, menilai melarang, menyarankan,
memintak, menyuruh, dan mengingatkan.
3. Implikasi pragmatis (ip) percakapan pada acara Masalah Dan Opini Publik Radio Repoblik
Indonesia Pro 1 Jambi terdiri dari sembilan jenis, yaitu mengajak, mengingatkan,
memintak, menilai, menyuruh, membanta, memuji, menyatakan khendak, menawar
menolak, menyindir, menyataka keinginan, dan mengimpormasikan.
4. Alur implikasi pragmatis pada acara Masalah Dan Opini Publik Radio Repoblik Indonesia
Pro 1 Jambi terdiri dari delapan alur yaitu, alur sebab-akibad, alur akibad-sebab, alur
analogis, alur ironis, alur kebiasaan dan alur geseran.
SKRIPSI III
Judul : Tindak Tutur Guru Taman Kanak-kanak Aisyiah Bustanul Atfal
(ABA) Dalam Proses Pembelajaran
Penulis : Nia Epriana Maranatha
NIM : A1B106037
Tahun : 2010
Dosen Pembimbing : 1. Prof. Dr. Mujiyono Wiryotinoyo, M.Pd
2. Drs. Imam Suwardi. W. M.Pd
Dewan Penguji : 1. Prof. Dr. Mujiyono Wiryotinoyo, M.Pd (Ketua)
2. Drs. Imam Suwardi. W. M.Pd (Sekretaris)
3. Drs. Aripuddin, M.Hum (Penguji Utama)
4. Drs. Akhyaruddin, M.Hum (Anggota)
5. Drs. Maryono, M.Pd (Anggota)

Abstrak : Maranatha, Nia Epriana. 2010. Tindak Tutur Guru Taman Knak-
Kanak Aisyah Bustami Atfan (ABA) Dalam Proses Pembelajaran. Skipsi, Jurusan
Pendidikan Bahasa dan Seni. FKIP Universitas Jambi, Pembimbing (1) Prof. Dr.
Mujiyono Wiryotinoyo, M.Pd (II) Drs. Imam Suwardi. W. M.Pd
Kata Kunci : Jenis dan fungsi tindak tutur

Tujuan penelitian Tindak Tutur Guru Taman Kanak-kanak Aisayiah Bustanul Atfal
(ABA) dalam proses pembelajarn ini adlah mendeskripsikan jenis dan fungsi tidak Tutur
Taman Kanak-kanak Aisyiah Bustanul Atfal (ABA) dalam proses pembelajaran, manfaat
penelitian ini terdiri dari menfaat teoritis dan praktis.
Fungsi tidak Tutur Taman Kanak-kanak Aisyiah Bustanul Atfal (ABA) dalam proses
pembelajarn dalam kelas terungkap sebanyak lima jenis yaitu tukar menukar informasi
faktual, tukar menukar informasi intektual, tukar menukar sikap emosi, tuakr menukar sikap
moral, dan mempengarui/meyakinkan
Dari hasil penelitian didasrkan kepada pemakai bahasa agar dapat memahami tidak
tutur terutama yang berimplikasi pragmatis tuturan supaya dapat berinteraksi, baik secara
lisan maupun tulisan untuk berbagai fungsi bahasa.
Kesimpulan : dari hasil penelitian dan pembahsan dapat disimpulkan bahwa tidak tutur
guru taman kanak-kanak Aisyiah Bustanul Atfal (ABA) dalm proses pembelajaran terdapat
beberapa jenis dan beberapa fungsi. Adapun kesimpulan yang lebih spesifik dapat
dikemukan sebagai berikut.
1) Jenis tidak tutur Guru Taman Kanak-kanak Aisyiah Bustanul Atfal (ABA) dalam proses
pembelajaran yang terjadi antara guru dan siswa sebanyak 20 jenis yaitu tindak lokusi
menyatakan. Tindak ilokusi asertif berjanji, menyetujui, tidak menyetujui, mengeluh,
mengusulkan. Tidak ilosudi direktif memaafkan, menyerankan, memerintah, melarang,
tidak ilokusi komisif menawarkan, bertanya dan mengancam. Tidak ilokusi ekspresif
mengucapkan selamat, memberi pujian, teguran, mengucapkan terimaksi, memintak maaf.
Tindak ilokusi, direktif memberi hukuman dan tidak perlokusi membujuk,
Fungsi tidak tutur guru Taman Kanak-kanak Aisyiah Bustanul atfal (ABA) dalam proses
pembelajaran dikelas terungkap sebanyak lima jenis, yaitu tukar menukar informasi faktual,
tukar menukar informasi intelektual, tukar menukar sikap emosi, tukar menukar sikap
moral, mempengaruhi/meyakinkan.
SKRIPSI IV
Judul : Implikatur Percakapan Menolak Mahasiswa FKIP Universitas Jambi
Penulis : Ardila
NIM : RRA1B11 0045
Tahun : 2014
Dosen Pembimbing : 1. Prof. Dr. Mujiyono Wiryotinoyo, M.Pd
2. Rustam, S.Pd., M,Hum
Dewan Penguji : 1. Prof. Dr. Mujiyono Wiryotinoyo, M.Pd (Ketua)
2. Rustam, S.Pd., M,Hum (Sekretaris)
3. Drs. Andio Penta Purba, M.Hum. Div. (Penguji Utama)
4. Drs. Imam Suwardi W. M,Pd (Anggota)
5. Dra, Hj. Yusra D. M,Pd. (Anggota)

Abstrak : Ardila 2014. Implikatur percakapan menolak mahasiswa FKIP Universitas


Jambi. Jurusan pendidikan Bahasa dan Seni, FKIP Universitas Jambi pembimbing: 1)
Prof. Dr. Mujiyono Wiryotinoyo, M.Pd. 2) Rustam, S.Pd., M,Hum
Kata kunci : implikatur percakapan menolak mahasiswa, FKIP Universitas Jambi.

Permasalahan dalam penelitian ini bagai manahkah bentuk lingual (BL), satuan
pragmatis (SP) dan implikasi Pragmatis implikatur percakapan (IP) menolak mahasiswa
FKIP Universitas Jambi.
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan bentuk lingual (BL) satuan pragmatis
(SP) dan implikasi pragmatis implikatur percakapan (IP) menolak mahasiswa FKIP
Universitas Jambi,
Penelitisn ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Datanya
berupa wacana dan informasi situasi ujar yang bermuatan implikatur percakapan (IP)
menolak mahasiswa FKIP Universitas jambi. Pengumpuulan data mengunakan
mengunakan simak libat cakap (SlC) dan simak bebas libat cakap (SBLC). Analisis data
mengunakan analisis data lapangan model Miles dan Hubernem yang melalui tahap reduksi,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Penelitian ini menghasilakan bentuk lingual (BL) yang berupa kalimat berita, kalimat
tanya, dan kalimat perintah. Satunan pragmatis (SP) berupa menginformasikan, menyatakan
kesenangan, bertanya, menegaskan, mengeluh, menyatkan kehendak, dan menilai.
Implikasi pragmatis berupa implikasi menolak ajakan , taearan, perintah, dan permintaan.
Dalam menganalisis data ditemukan adanya pelanggaran terhadap prinsipp kerjasama
(PK), hal ini menimbulkan tersiratnya maksna dalam percakapan yang tersirat dalam
suatuan pragamatis (SP). Pelanggaran terhadap prisip kerja sama (PK) ini dalam rangaka
menaati prisip sopan santun (PS).
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyarankan para peneliti yang berminat
melakukan melakukan penelitian pragmatis, khususnya impllikatur percakapan (IP)
menolak agar dapat melakukan penelitian lanjut mengenai implikatur perckapan (IP)
menolak mahasisiwa FKIP Universitas jambi, baik berupa pengulangan, perluasan maupun
pendalaman agar dapat melengkapai kekurangan pada penelitian ini, serta menamba
keragaman aspek pragmatis.
Kesimpulan: berdasarkan pembahasan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa:
1) Bentuk lingual implikatur percakpan menolak mahasiswa FKIP Universitas jambi terdapat
tiga jenis kaliamat yaitu: kalimat berita, kalimat tanya, kalimaat perintah.
2) Satuan pragmatis impikatur percakapan menolak mahasiswa FKIP Unversitas Jambi
ditemuhkan tujuh (DP) ya itu: menginformsikan, bertanya, menyatakan kesenangan,
menegaskan, mengeluh, menyatakan kehendak, dan menilai.
3) Implikasi pragmatis dalam impikatur percakapan menolak mahasiswa FKIP Universitas
Jambi secara garis besar dapat digolongkan kedalam empat macam yaitu: menolak ajakan,
menolak perintah, menonlak tawaran, dan menolak perintah dan tersirat dalam SP bertanya,
mengingatkan, menilai dan menginformasikan. menolak
SKRIPSI V
Judul : Tidak Tutur Guru Kelas 1 SD Negri 189/IV kecamatan Jambi Selatan
Kota Jambi Dalam proses pembelajaran
Penulis : Ria Oktaviani
NIM : A1b108053
Tahun : 2012
Dosen Pembimbing : 1. Prof. Dr. Mujiyono Wiryotinoyo, M.Pd
2. Rustam, S. Pd,m. Hum.
Dewan Penguji : 1. Prof. Dr. Mujiyono Wiryotinoyo, M.Pd (Ketua)
2. Rustam, S. Pd,m. Hum. (Sekretaris)
3. Drs.Imam Suwardi Wibowo, M. Pd (Penguji Utama)
4. Dr. Herman Budiyono, M. Pd (Anggota)
5. Wawan Gunawan, M.Pd (Anggota)

Abstrak, Ria. 2012. Tindak tutur Guru kelas 1 Sd Negri 189/IV Kecamatan Jambi
Selatan Kota Jabi dalam proses pembelajaran: Skripsi, Jurusan Pendidikan Bahasa
dan seni. FKIP Universita Jambi. Pembibing 1) Prof. Dr. Mujiyono Wiryotinoyo,
M.Pd. 2) Rustam, S. Pd,m. Hum.
Kata Kunci : Jenis dan fungsi tidak tutur

Tujuan penelitian ini adalah mendekripsikan jenis dan fungsi tidak tutur Guru Kelas 1
Sd Negri 189/IV Kecamatan Jambi Selatan Kota Jambi dalam proses pembelajaran.
Penelitian ini bersifat deskriptif dengan mengunakan kualitatif.
Data dalam penelitian ini berupa tuturan guru kelas 1 SD Negri 189/IV Kecamatan
Jambi Selatan Kota Jambi. Sumber data diambil dari informan yakni guru kelas 1 SD Negri
189/IV Kecamatan Jambi Selatan Kota Jambi Yang mengajar disekolah. Teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini mengunakan metode simak. Analisis data yang
digunakan adalah analisis pragmatik.
Pengecekan keabsahan data dilakukan dengan mengukan perpanjangan keikutsertaan,
ketekunan pengamatan dan triangulasi, analisis data menghasilkan temuan jenid dan fungsi
tidak tutur guru dalam kelas 1 SD Negri 189/IV Kecamatan Jambi Selatan Kota Jambi.
Jenis tidak tutur guru kelas 1 SD 189/IV Kecamatan Jambi Selatan Kota jambi dalam
proses pembelajaran yang terjadi antara guru dan siswa sebanyak 20 jenis yang terdiri dari
tidak ilokusi, ilokusi, dan perolokusi, meliputi tindakan menyatakan, tindak berjanji, tidak
menyetujui,
tindak tidak menyetujui, tindak mengeluh, tindak mengusulkan, tindak memaafkan,
tindak menyarankan, tindak merintah, tindak melarang, tindak menawarkan, tindak
bertanya, tindak mengencam, tidak mengucap selamat,, tindak memberi pujian, tidak
memberi pujian, tidak teguran,tidak mengucap terimakasi, tindak memintak maaf, tindak
memberikan hukuman dan tidak membujuk.
Fungsi tidak tutur guru kelas 1 SD Negri 189/IV Kecamatan Jambi Selatan kota jambi
dalam proses pembelajaran dikelas terungkap sebanyak lima jenis yaitu tukar menukar
informasi faktual, tukar menukar informsi intelektual, tukar menukar sikap informasi
intelektual, tukar menukar sikap emosi, tukar mengukar sikap moral, dan
mempengarui/meyakinkan.
Dari hasil penelitian didasarkan kepada pemakai bahasa agar dapat memahami tidak
tutur terutama yang berimplikasi pragmatis tuturan suapaya dapat berinteraksi dengan baik.
Selanjutnya untuk pembelajaran disarankan agar memahami dan dapat mengunakan tidak
tutur dalam berinteraksi, baik secara lisan maupun tulisan.
Kesimpulan : dari hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulankan bahwa tindak tutur
guru Sd Negri 189/IV Kecamatan jambi Selatan Kota Jambi dalam proses pembelajarn
terdapat beberapa jenis dan fungsitindak tutur. Adapun kesimpulan yang lebih spesifik
dapat dikemukan sebagai berikut.

1) Jenis tindak tutur guru kelas 1 SD Negri 189/IV Kecamatan Jambi Selatan Kota Jambi
dalam proses pembelajaran yang terjadi antara guru dan siswa 20 jenis yaitu tindak ilokusi
menyatakan. Tindak ilokusi asertif berjanji, menyetujui tidak menyetujui, mengeluh dan
mengusulkan, mengeluh dan mengusulkan, tindak ilokusi direktif memaafkan,
menyarankan, merintah dan melarang, tindak ilokusi komosif menawarkan, bertanya dan
mengencam. Tindak ilokusi ekspresif mengucap selamat, memberi pujian, teguran,
mengucapkan terimakasi, dan memintak maaf.
2) Fungsi tindak tutur guru kelas 1 SD Negri 189/IV Kecamatan Jambi, Selatan Kota jambi
dalam proses pembelajaran dikelas terungkap lima jenis, yaitu tukar menukar informasi
faktual, tukar menukar informsi intelektual, tukar menukar sikap emosi, tukar menukar
sikap moral mempengarui/menyakinkan.
TINDAK TUTUR GURU KELAS 1 SD NEGERI 189/IV

KECAMATAN JAMBI SELATAN KOTA JAMBI

DALAM PROSES PEMBELAJARAN

OLEH

RIA OKTAVIANI

A1B1O8053

1.1.Rumusan Masalah
1. Apakah jenis tindak tutur yang digunakan guru kelas 1 SD negeri 189/IV Kecamatan Jambi
Selatan Kota Jambi dalam proses pembelajaran?
2. Apakah fungsi tindak tutur dari guru kelas 1 SD negeri 189/IV Kecamatan Jambi Selatan Kota
Jambi dalam proses pembelajaran?

1.2.Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan jenis tindak tutur yang digunakan guru kelas 1 SD Negeri 189/IV Kecamatan
Jambi Selatan Kota Jambi dalam proses pembelajaran.
2. Mendeskripsikan fungsi tindak tutur guru kelas 1 SD Negeri 189/IV Kecamatan Jambi Selatan
Kota Jambi dalam proses pembelajaran.

1.3.Metodologi Penelitian
1.3.1. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Penelitian terhadap Tindak Tutur Guru Kelas 1 SD Negeri 189/IV Kecamatan Jambi
Selatan Kota Jambi dalam proses pembelajaran menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif.
Deskriptif berarti bahwa penelitian ini dilakukan semata-mata hanya berdasarkan kepada fakta
dan fenomena yang memang secara empiris hidup pada penutur-penuturnya. “Penggunaan
bahasa yang digunakan oleh penuturnya tidak mempertimbangkan benar salahnya” (Sudaryanto,
1988:62) selain itu pendekatan kualitatif, yaitu “penelitian yang menghasilkan data deskriptif
berupa kata-kata tertuslis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang diamati” Bodgan, dan
Taylor (Moleong, 2008:4).
Penelitian ini juga dikategorikan sebagai penelitian kualitatif, tergambar pada tujuan yang
dirumuskan. Pengolahan data yang dilakukan apa adanya, tanpa perhitungan statistik dan berupa
angka-angka atau koefisien variabel karena objek kajiannya adalah bahasa.

1.3.2. Kehadiran Peneliti


Instrumen dari penelitian ini adalah peneliti sendiri, karena kehadiran peneliti sangat
diperlukan untuk memperoleh data yang dibutuhkan. Peneliti berperan sebagai pengamat yang
tidak terlibat dalam percakapan. Proses pengambilan data berlangsung hingga data terkumpul
sesuai dengan tujuan penelitian ini. Mengenai waktu penelitian, peneliti melakukan penelitian
selama proses belajar mengajar berlangsung. Pada penelitian ini peneliti hanya berperan sebagai
penyimak berlangsungnya interaksi percakapan antara guru dan siswa delam proses belajar
mengajar dan tidak terlibat dalam percakapan.

1.3.3. Data dan Sumber Data


Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data verbal. Data verbal yang berupa
kalimat yakni tuturan guru kelas 1 SD Negeri 189/IV Kecamatan Jambi Selatan Kota Jambi
dalam proses pembelajaran yang berfungsi sebagai alat untuk menyampaikan pesan kepada
petutur dalam berinteraksi.
Sumber data penelitian ini diperoleh dari sumber data yang berupa informan yaitu guru
kelas 1 SD Negeri 189/IV Kecamatan Jambi Selatan Kota Jambi dalam proses pembelajaran.
Latar yang dijadikan sumber data adalah di kelas, ketika interaksi belajar mengajar sedang
berlangsung.

1.3.4. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode
simak (pengamata atau observasi) yang dilakukan dengan mencatat tindak tutur yang dihasilkan
oleh guru dan siswa dalam interaksi belajar mengajar di kelas. Pada penelitian ini peneliti hanya
menggunakan metode simak dengan teknik catat, dengan cara peneliti mencatat data yang
dihasilkan dalam pengamatan dan penyimakan pada percakapan guru dan siswa dalam
berinteraksi pada proses pembelajaran yang berlangsung di kelas.
1.3.5. Teknik Analisi Data
Teknik analisi data dalam penelitan ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif.
Pendekatan ini sesuai dengan objek peneliti yakni Tindak Tutur Guru Kelas 1 SD Negeri 189/IV
Kecamatan Jambi Selatan Kota Jambi dalam Proses Pembelajaran yang dikaji berdasarkan
kajian pragmatik.
Bodgan dan Biklen (Moleong, 2004: 248) mengungkapkan bahwa analisis data kualitatif
merupakan upaya yang dilakukan dengan jalan bekerjasama dengan data, pengorganisasian data,
memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan
menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memuruskan apa
yang dapat dicerikatakan kepada orang lain.
Untuk dapat mengetahi jenis dan fungsi tindak tutur guru, peneliti akan mengolah data
dengan rincian sebagai berikut.
1. Mentranskripkan data yang diperoleh
2. Mengidentifikasi dan mengklasifikasi data
3. Menyalin ke dalam kartu data
4. Menganalisis kartu data dengan menggunakan analisis pragmatik
5. Meyimpulkan

5.3.6. Lokasi Penelitian


Lokasi penelitian ini adalah SD Negeri 189/IV Kecamatan Jambi Selatan Kota Jambi.
Peneliti kemudian akan melakukan penelitian khusus di kelas 1. Di sekolah ini kelas 1 hanya
terdapat satu ruang kelas dengan jumlah siswa sebanyak 36 siswa dan empat orang guru.

5.3.7. Pemeriksaan Keabsahan Data


Untuk menguji keabsahan data yang ditemukan, diperlukan teknik keabsahan data
(Moleong, 2004:327) sebagai berikut.
1. Ketekunan Pengamatan
Ketekunan pengamatan bermaksud menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang
sangat relevan dalam tindak tutur guru kelas 1 SD Negeri 189/IV Kecamatan Jambi Selatan kota
Jambi dalam proses pembelajaran, kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci.
2. Triangulasi
Moleong (2004:330) menjelaskan bahwa “triangulasi yaitu teknik pemerikasaan keabsahan data
yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan sebagai
pembanding terhadap data itu”. Dalam penelitian ini digunakan triangulasi sumber dan metode.
Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepecayaan
suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda, sedangkan triangulasi
dengan metode yaitu pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitan beberapa teknik
pengumpulan data dan pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode
yang sama.

5.3.8. Tahap-tahap Penelitan


Dalam penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap sebagai berikut.
1. Tahap pralapangan
2. Tahap pekerjaan lapangan
3. Tahap pemeriksaan keabsahan data dan analisis data
4. Tahap laporan penelitian

5.4. Hasil Penelitan


Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tindak tutur guru kelas 1 SD Negeri 189/IV
Kecamatan Jambi Selatan Kota Jambi dalam proses pembelajaran terdapat beberapa jenis dan
fungsi tindak tutur. Adapun keterangan yang lebih spesifik adalah sebagai berikut.
1. Jenis tindak tutur guru kelas 1 SD Negeri 189/IV Kecamatan Jambi Selatan Kota Jambi dalam
proses pembelajaran yang terjadi antara guru dan siswa sebanyak 20 jenis tindak ilokusi
menyatakan. Tindak ilokusi asertif berjanji, menyetujui, tidak menyetujui, mengeluh dan
mengusulkan. Tindak ilokusi direktif memaafkan, meyarankan, memerintah, dan melarang.
Tindak ilokusi komisif menawarkan, bertanya dan mengancam. Tindak ilokusi ekspresif
mengucapkan selamat, memberi pujian, teguran, mengucapkan terima kasih, dan meminta maaf.
Tindak ilokusi direktif memberi hukuman dan tindak perlokusi membujuk.
2. Fungsi tindak tutur guru kelas 1 SD Negeri 189/IV Kecamatan Jambi Selatan Kota Jambi dalam
proses pembelajaran di kelas terungkap sebanyak lima jenis, yaitu tukar menukar informasi
faktual, tukar menukar informasi intelektual. Tukar menukar sikap emosi, tukar menukar sikap
moral, mempengaruhi/meyakinkan.
5.5. Saran/rekomendasi
Saran yang dapat dikemukakan berkaitan dengan hasil penelitian ini adalah sebagai
berikut.
1. Disarankan kepada pemakai bahasa agar dapat memahami tindak tutur terutama yang
berimplikasi pragmatis tuturan, supaya dapat berinteraksi dengan baik.
2. Disarakan kepada peminat pragmatik agar dapat memperdalam penelitian implikasi pragmatis
dan dapat mengadakan perluasan penelitian tentang tindak tutur.
3. Selanjutnya untuk pembelajaran disarankan guru dapat memahami dan menggunakan tindak
tutur dalam berinteraksi pada proses pembelajaran, baik secara lisan maupun tulisan untuk
berbagai fungsi bahasa.

DALAM PROSES PEMBELAJARAN

OLEH

RINI LESTARI

A1B110031

1.4. Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang akan dikaji peneliti adalah, apa saja jenis tindak tutur direktif
yang digunakan guru bahasa Indonesia SMK Tarbiyatussa’adataini Kecamatan Tebo Ilir
Kabupaten Tebo dalam proses pembelajaran?

1.5. Tujuan Penelitian


Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mendeskripsikan jenis tindak tutur direktif yang digunakan oleh guru SMK
Tarbiyatussa’adataini Kecamatan Tebo Ilir Kabupaten Tebo dalam proses pembelajaran.
1.6. Metodologi Penelitian
1.6.1. Jenis dan Metode Penelitian
Jenis penelitian terhadap “Tindak Tutur Direktif Guru Bahasa Indonesia SMK
Tarbiyatussa’adataini Kecamatan Tebo Ilir Kabupaten Tebo dalam Proses Pembelajaran” adalah
kualitatif dengan metode deskriptif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan
data deskripsi berupa kata-kata atau lisan dari objek yang diamati (Moleong, 2002:2). Penelitian
kualitatif digunakan untuk mendapatkan hasil ucapan atau tuturan guru pada saat pembelajaran
bahasa Indonesia di SMK Tarbiyatussa’adataini Kecamatan Tebo Ilir Kabupaten Tebo. Metode
deskripsi digunakan untuk mendapatkan gambaran mengenai respon siswa terhadap tindak tutur
guru.

1.6.2. Data dan Sumber Data


Data dalam penelitian ini adalah tindak tutur direktif guru dalam pembelajaran bahasa
Indonesia di SMK Tarbiyatussa’adataini Kecamatan Tebo Ilir Kabupaten Tebo. Penelitian ini
dilakukan di SMK Tarbiyatussa’adataini, untuk memperoleh data berupa tuturan guru peneliti
harus datang dalam selama proses pembelajaran berlangsung.
Sumber data merupakan asal dari mana data tersebut didapakan. Sumber data dalam
penelitian ini adalah tuturan guru bahasa Indonesia yang mengajar di SMK
Tarbiyatussa’adataini Kecamatan Tebo Ilir Kabupaten Tebo.

1.6.3. Kehadiran Peneliti


Kehadiran peneliti dalam penelitian ini diperlukan selama pengumpulan data dari
informan. Menurut Samari (1988:42) informan adalah seorang yang melengkapi penelitian
dengan contoh-contoh bahasa, baik sebagai ulangan dari apa yang sudah diucapkan, maupun
sebagai bentukan tentang apa yang mungkin dikatakan. Sehingga keterlibatan penuh peneliti
sangat diperlukan. Keterlibatan penuh peneliti dapat dilakukan dengan bekerjasama dengan
informan. Narasumber dari penelitian ini bersumber dari guru bahasa Indonesia (identitas
terlampir).

1.6.4. Instrumen Penelitian


Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. Peneliti dalam melakukan
pengamatan dilengkapi dengan alat tulis, lembar pengamatan dan alat perekam berupa
handphone. Peneliti merekam sendiri interaksi yang terjadi antara guru dan murid pada saat
pembelajaran berlangsung menggunakan alat perekam. Hal ini dilakukan agar data tersebut tidak
mudah hilang dan bisa diulang-ulang untuk menghasilkan data yang terpercaya.

1.6.5. Teknik Pengumpulan Data


Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi/pengamatan. Sebelum
dilakukan pengumpulan data peneliti hadir beberapa kali di kelas. Setelah guru dan siswa di
SMK Tarbiyatussa’adataini Kecamatan Tebo Ilir Kabupaten Tebo itu akrab dengan peneliti,
selanjutnya dilakukan pengumpulan data. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan metode simak. Mahsun (2005:218) mengatakan “Metode simak
merupakan metode yang digunakan dalam penyediaan data dengan cara peneliti melakukan
penyimakan bahasa”. Metode simak yang digunakan yaitu menyimak pengguna bahasa yang
dituturkan oleh guru pada saat pembelajaran bahasa Indonesia di SMK Tarbiyatussa’adataini
Kecamatan Tebo Ilir Kabupaten Tebo. Metode simak dapat dijabarkan menjadi teknik yang
sesuai dengan alat penentunya, yaitu: (1) teknik simak bebas libat cakap, merupakan kegiatan
menyadap yang dilakukan tanpa melibatkan peneliti. Dalam hal ini peneliti tidak terlibat dalam
percakapan, peneliti hanya sebagai pengamat, (2) teknik rekam, merupakan kegiatan
penyimakan dengan menggunakan alat perekam, (3) teknik catat, kegiatan pencatatan yang
sudah direkam.
Dalam melakukan penelitian peneliti tidak hanya duduk dan merekam tetapi melakukan
pencatatan atau menggunakan teknik catat lapangan. Catatan lapangan adalah catatan tertulis
tentang apa yang didengar, dilihat, dialami, dan dipikirkan dalam rangka pengumpulan data
dalam penelitian.

1.6.6. Teknik Analisis Data


Analisis data adalah proses untuk mencari dan mengatur secara sistematis data-data yang
terkumpul guna memudahkan untuk memahami dan menyusun laporan. Teknik analisis data
yang digunakan dalam penelitian ini melalui tahapan sebagai berikut:
1. Mentranskripkan tindak tutur direktif dalam pembelajaran yang telah direkam berupa data lisan
ke dalam bahasa tulis.
2. Mengiventarisasikan tindak tutur direktif guru dalam pembelajaran Bahasa Indonesia SMK
Tarbiyatussa’adataini Kecamatan Tebo Ilir Kabupaten Tebo.
3. Mengklasifikasikan tindak tutur berdasarkan kategori tindak tutur direktif.
1.6.7. Keabsahan Data
Teknik yang dilakukan untuk pengabsahan data dilakukan dengan pengamatan tambahan
jika ada data yang diragukan. Di samping itu, pengabsahan data yang dilakukan dengan
menanyakan kembali kepada guru-guru yang diamati, apakah simpulan yang dihasilkan peneliti
sama dengan yang dilakukan guru. Atau dengan kata lain apakah peneliti mengikuti kenyataan
yang diamati di lapangan.

1.7. Hasil Penelitian


Hasil penelitian yang dilakukan terhadap tindak tutur direktif yang digunakan guru bahasa
Indonesia dalam proses pembelajaran di SMK Tarbiyatussa’adataini Kecamatan Tebo Ilir
Kabupaten Tebo ditemukan penggunaan tindak tutur yaitu tindak tutur menyuruh, tindak tutur
memohon, tindak tutur menuntut, tindak tutur menyarankan, tidak tutur menantang.

1.8. Saran/rekomendasi
Berdasakan hasil penelitian ini penulis mengharapkan kepada para peneliti selanjutnya
untuk meneliti tindak tutur direktif di tempat-tempat yang lain karena banyak dijumpai tindak
tutur direktif dalam kehidupan sehari-hari, dan dalam media elektronik seperti film.

TINDAK TUTUR DIREKTIF DAN EKSPESIF RUBRIK FACEBOOK ON PAPER


TRIBUN JAMBI

OLEH ILHAM RHOMADONA

A1B110083

RUMUSAN MASLAH

1.apa saja tindak tutr direktif yang terdapat dlam RFOP dalam harian tribunjambiedisi
agustus september 2014

2.apa saja tindak tututr ekspresif yang terdapat dalam RFOP dalam harian tribun jambi edisi
sepetember 2014

TUJAN PENELITIAN
1.Mendeskripsikan tindak tutr direktif yang terdapat dlam RFOP dalam harian
tribunjambiedisi agustus september 2014

2.mendeskripsikan tindak tututr ekspresif yang terdapat dalam RFOP dalam harian tribun
jambi edisi sepetember 2014

MAMFAAT PENELITIAN

Mamfaat teoritis

Diharapakan dapat memberikan lhsanah pengetahuan mengenai tindak tutur


khususnya tindak tutur direktif dan ekpresif dalam pragmatik

Mamfaat praktis

Dapat memberikan kontribusi pemahan terhadapa pemakain bahasa dalam surat kabar
terutama dalam memahami tindak tutur direktif dan ekspresif

METODE PENELITIAN

JENIS DAN PENDEKATAN PENELITIAN

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian in adalah pendekatan pragmatik yaitu


pendekatan yang mendasarkan diri pada reaksi atau tanggapan menurut mitra bicara dan jenis
penelitian merupakan penelitian kalitatif yang deskriftif

DATA DAN SUMBER DATA

Data dalam penelitian ini adalah tuturan direktif dan ekspresif dan RFOP sedangkan
sumber data dalam penelitian ini adalah adalah RFOP itu sendiri , RFOP dikumpulkan
sebagai sumber data penelitian

INSTRUMEN PENELITIAN

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah tableindikator tuturan direktif dan
ekspredsif

TEKNIK PENGUMPULAN DATA


Teknik yang digunkan adalah teknik dokumentasi . teknik dokumnetasi adalahteknik
yang enyelidiki benda benda tertulis seperti buku , majalah , media masa , dokumen , notulen
dan sebagainya.

TEKNIK ANALISIS DATA

Tekinik yang digunakan adala teknik analisis cara tujuan yang pada umumnya
diterapakan pada penggunaan tuturabn secara komunikatif . tekni ini tidak inginmeberi kesan
kesan tuturn direncanakan secara sadar dan sengaja

PENGECEKAN KEABSAHAN DATA

Pengecekan keabsahan data dilakukan dengan teknik triangulasi , triangulasi adalah


tenik pemeriksaan keabsahan data yang memamfaatkan sesuatu yang lain
Moloeng(2010;330),

HASIL PENELITIAN

Disimpulkan dua hal yang menjadi jawaban dari rumusan masalah , yaitu tindak tutur
direktif yang ditemukan dalam RFOP sebanyak sembilan jenis tindak tutur , yakni 1.bertanya
2.menyarankan ,3.mengingatkan .4.mengajak .5.menyuruh . 6. Mengharapa. 7.menasehati. 8.
Memperingatkan . 9.mempertayakan

Selanjutnya tindak tutur ekspresif sebanyak delapan belas tindak tutur ,


yakni.1.mendukung.2.mengkritik.3.menolak.4.menyetujui5.mencurigai.6.menyindir.7.mengu
ngkapakan rasa marah . 8.mengungkapakan rasa jengkel.9.mengungkapakan rasa
kecewa.10.mengungkapkan rasa ketidakpedulian.11,mengungkapakan rasa
nyakin.12.mengungkapakan rasa bingung.13.mengungkapakan rasa berduka
cita.14.mengunkapakan rasa simpati,15.mengungkapakan rasa heran .16mengungkapakan
ketidaksetyjuan.17.mengucapakan selanat dan18 menghina
TINDAK TUTUR GUEU KELAS 1 SD NEGERI 189/IVKECAMATAN JAMBI
SELATAN KOTA JAMBI DALAM PROSES PEMBELAJARAN.

RIA OKTAVIANI (A1B108053)

RUMUSAN MASALAH

1.Apakah jenis tindak tutur yang digunakan guru kelas 1 SD Negeri 189/IV Kecamatan Jambi
Selatan Kota Jambi dalam proses pembelajaran?

2.Apakah fungsi tindak tutur dari guru kelas 1 SD Negeri 189/IV Kecamatan Jambi Selatan
Kota Jambi dalam proses pembelajaran?

TUJUAN PENELITIAN

1. Mendeskripsikan jenis tindak tutur yang digunakan guru kelas 1 SD Negeri 189/IV
Kecamatan Jambi Selatan Kota Jambi dalam proses pembelajaran

2.Mendeskripsikan fungsi tindak tutur guru kelas 1 SD Negeri 180/IV Kecamatan Jambi
Selatan Kota Jambi dalam proses pembelajaran

METODE PENELITIAN

PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN

Penelitian terhdapat tindak tutur guru kelas 1 SD Negeri 189/IV Kecamatan Jambi
Selatan Kota Jambi dalam proses pembelajaran ini menggunakan pendekatan deskriptif
kualitatif. Deskriptif berarti bahwa penelitian yang dilakukan semata-mata hanya berdasarkan
pada fakta dan fenomena yang memang secara empiris hidup pada penutur-penuturnya.
“penggguna bahasa yang digunakan oleh penuturnya tidak mempertimbangkan benar
salahnya” (Sudaryanto, 1988:62).

.
KEHADIRAN PENELITI

Instrument penelitian ini adalah peneliti sendiri, karena kehadiran peneliti sangat
diperlukan untuk memperoleh data yang dibutuhkan. Peneliti berperan sebagai pengemat
yang tidak terlibat dalam percakapan. Proses pengambilan data berlangsung hingga data
terkumpul sesuai dengan tujuan penelitian ini. Mengenai waktu penelitian, peneliti melakuka
penelitian selama proses belajar mengajar berlangsung. Pada penelitian ini peneliti berperan
sebagai penyimak berlangsungnya interaksi percakapan antara guru dan siswa dalam proses
belajar mengajar dan tidak terlibat dalam percakapan.

DATA DAN SUMBER DATA

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah verbal. Data verbal yang berupa
kalimat yakni tuturan guru kelas 1 SD Negeri 189/IV Kecamatan Jambi Selatan Kota Jambi
dalam proses pembelajaran yang berfungsi sebagai alat untuk menyampaikan pesan kepada
petutur dalam berinteraksi.

Sumber data dari peneliti ini diperoleh dari sumber data yang berupa informasi yaitu
guru kelas 1 SD Negeri 189/IV Kecamatan Jambi Selatan Kota Jambi pada proses
pembelajaran. Latar yang disajikan adalah di kelas, ketika interaksi belajar mengajar sedang
berlangsung.

TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode
simak (pengamatan atau observasi) yang dilakukan dengan mencatat tindak tutur yang
dihasilkan oleh guru dan siswa dalam interaksi mengajar dikelas. Pada penelitian ini peneliti
hanya menggunakan metode simak dengan teknik catat, dengan cara peneliti mencatat data
yang dihasilkan daalam pengamatan dan penyimak pada percakapan guru dan siswa dalam
berinteraksi pada proses pembelajaran yang berlangsung didalam kelas.

TEKNIK ANALISIS DATA


Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif
kualitatif. Pendekatan ini sesuai dengan objek peneliti yakni Tindak Tutur Guru Kelas 1 SD
Ngeri 189/IV Kecamatan Jambi Selatan Kota Jambi dalam proses pembelajaran yang dikaji
berdasarkan kajian pragmatik. Pendekatan digunakan sehubung dengan tujuan penlitian ini
akan mendeskripsikan jenis dan fungsi Tindak Tutur.

Untuk dapat mengetahui jenis dan fungsi tutur guru, peneliti akan mengelola data
dengan rincian sebagai berikut.
1. Mentranskripsikan data yang diperolah
2. Mengindentifikasi dan mengklasifikasikan data
3. Menyalin kedalam kartu data
4. Menganalisis kartu data dengan menggunakan analisis pragmatik
5. Menyimpulkan

LOKASI PENELITIAN

Lokasi penelitian ini adalah SD Negeri 189/IV Kecamatan Jambi Selatan Kota Jambi.
Peneliti kemudian akan melakukan penelitian khusus di kelas 1. Di sekolah ini kelas 1 hanya
terdapat satu ruang kelas dengan jumlah siswa sebanyak 30 siswa, dan empat orang guru.

PEMERIKSAAN KEABSAHAN DATA

Untuk menguji keabsahan data yang ditemukan, diperlukan teknik pemeriksaan


keabsahan data (Moleong, 2004:327) sebagai berikut.

1. Ketekunan pengamatan
2. Triangulasi

HASIL PENELITIAN

Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa tindak tutur guru
kelas 1 SD NEGERI 189/IV Kecamatan Jambi Selatan Kota Jambi dalam proses
pembelajaran terdapat beberapa jenis dan fungsi tindak tutur. Adapun kesimpulan yang lebih
spesifik dapat dikemukakan sebagai berikut

1.Jenis tindak tutur guru jelas 1 SD dalam proses pembelajaran yang terjadi antara guru dan
siswa sebanyak 20 jenis yaitu tindak lokusi menyatakan, tindak lokusi asertif berjanji,
menyetujui, tidak menyetujui mengeluh dan mengusulkan. Tidak ilokusi komisif
menawarkan, bertanya dan mengancam. Tindak ilokusi ekspresif mengucapkan selamay,
memberi pujian, teguran, mengucapkan terima kasih dan meminta maaf. Tindak ilokusi
direktif memberi hukuman dan tindak perlokusi membujuk.

2.Fungsi tindak tutur guru SD dalam proses pembelajaran dikelas terungkap sebanyak liam
jenis, yaitu tukar menukar informasi factual, tukar menukar informasi intelektual, tukar
menukar sikap emosi, tukar menukar sikap normal, mempengaruhi/meyakinkan.

“TINDAK TUTUR WALI KOTA DAN WAKIL WALI KOTA JAMBI TAHUN 2013 di
DALAM VIDEO KAMPANYE”.

Arie Permana Putra (AIB110017).

RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan, maka masalah akan dirumuskan:

1. Jenis tindak tutur apa sajakah yang terdapat pada tuturan calon walikota dan wakil
walikota Jambi tahun 2013 dalam video kampanye?

2. Fungsi tindak tutur apa sajakah yang terdapat pada tuturan calon walikota dan wakil
walikota Jambi tahun 2013 dalam video kampanye?

TUJUAN

Adapun tujuan penelitian ini yaitu:

1. Mendeskripsikan jenis tindak tutur calon calon walikota dan wakil walikota Jambi tahun
2013 dalam video kampanye.

2. Mendeskripsikan fungsi tindak tutur calon walikota dan wakil walikota Jambi tahun 2013
dalam video kampanye?
JENIS DAN PENDEKATAN PENELITIAN

Penelitian ini berjenis penelitian kualitatif menggunakan pendekatan deskriptif. Jenis


penelitian deskriftif tersebut ditujukan ntuk mendeskripsikan atau menggambarkan
fenomena-fenomena yang ada. Sedangkan pendekatan kualitatif digunakan merujuk pada
pendekatan yang tergambar pada tujuan yang telah dirumuskan, metode pengumpulan data,
dan pada data yang dikumpulkan berupa wacana, tuturan, atau kalimat (Wiryotinoyo,
2010:47).

DATA DAN SUMBER DATA

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data verbal. Dalam penelitian ini
data yang digunakan adalah semua tuturan calon walikota dan wakil walikota Jambi tahun
2013 dalam video yang terdapat pada akun youtobe pasangan Fasha Abdullah Sani dan Sum
Indra Maulana. Sumber data penelitian ini berupa file video. Adapun data tersebut adalah
data yang bersifat tetap dan tidak bisa berubah karena telah berbentuk rekaman video.

TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik observasi. Teknik observasi


dilakukan dengan cara simak dan catat. Peneliti mencatat data verbal berupa tuturan.
Pengumpulan data terutama berupa wacana tuturan dilakukan dengan pengamatan dan
pencatatan gejala-gejala yang tampak pada objek penelitian, yang pelaksanaannya langsung
pada tempat kejadian peristiwa, serta keadaan situasi yang sedang terjadi.

HASIL PENELITIAN

Adapun kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan yaitu:

1. Jenis tindak tutur calon walikota dan wakil walikota Jambi tahun 2013 di dalam video
kampanye secara keseluruhan ditemukan sebanyak 20 jenis yang diklasifikasikan ke
dalam tindak ilokusi dan lokusi.

2. Fungsi tindak tutur calon walikota dan wakil walikota Jambi tahun 2013 di dalam video
kampanye terungkap sebanyak 3 jenis yaitu fungsi emotif, fungsi konotatif, dan fatik.
TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU BAHASA INDONESIA

SMK TARBIYATUSSA’ADATAINI TEBO ILIR KABUPATEN TEBO

DALAM PROSES PEMBELAJARAN

OLEH

RINI LESTARI

A1B110031

RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah yang akan dikaji peneliti adalah, apa saja jenis tindak tutur
direktif yang digunakan guru bahasa Indonesia SMK Tarbiyatussa’adataini Kecamatan Tebo
Ilir Kabupaten Tebo dalam proses pembelajaran?

TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mendeskripsikan jenis tindak tutur direktif yang digunakan oleh guru SMK
Tarbiyatussa’adataini Kecamatan Tebo Ilir Kabupaten Tebo dalam proses pembelajaran.

METODOLOGI PENELITIAN

JENIS DAN METODENPENELITIAN


Jenis penelitian terhadap “Tindak Tutur Direktif Guru Bahasa Indonesia SMK
Tarbiyatussa’adataini Kecamatan Tebo Ilir Kabupaten Tebo dalam Proses Pembelajaran” adalah
kualitatif dengan metode deskriptif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan
data deskripsi berupa kata-kata atau lisan dari objek yang diamati (Moleong, 2002:2). Penelitian
kualitatif digunakan untuk mendapatkan hasil ucapan atau tuturan guru pada saat pembelajaran
bahasa Indonesia di SMK Tarbiyatussa’adataini Kecamatan Tebo Ilir Kabupaten Tebo. Metode
deskripsi digunakan untuk mendapatkan gambaran mengenai respon siswa terhadap tindak tutur
guru.
DATA DAN SUMBER DATA

Data dalam penelitian ini adalah tindak tutur direktif guru dalam pembelajaran bahasa
Indonesia di SMK Tarbiyatussa’adataini Kecamatan Tebo Ilir Kabupaten Tebo. Penelitian ini
dilakukan di SMK Tarbiyatussa’adataini, untuk memperoleh data berupa tuturan guru peneliti
harus datang dalam selama proses pembelajaran berlangsung.
Sumber data merupakan asal dari mana data tersebut didapakan. Sumber data dalam
penelitian ini adalah tuturan guru bahasa Indonesia yang mengajar di SMK
Tarbiyatussa’adataini Kecamatan Tebo Ilir Kabupaten Tebo.

KEHADIRAN PENELITI

Kehadiran peneliti dalam penelitian ini diperlukan selama pengumpulan data dari
informan. Menurut Samari (1988:42) informan adalah seorang yang melengkapi penelitian
dengan contoh-contoh bahasa, baik sebagai ulangan dari apa yang sudah diucapkan, maupun
sebagai bentukan tentang apa yang mungkin dikatakan. Sehingga keterlibatan penuh peneliti
sangat diperlukan. Keterlibatan penuh peneliti dapat dilakukan dengan bekerjasama dengan
informan. Narasumber dari penelitian ini bersumber dari guru bahasa Indonesia (identitas
terlampir).

INSTRUMEN PENELITIAN

Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. Peneliti dalam melakukan
pengamatan dilengkapi dengan alat tulis, lembar pengamatan dan alat perekam berupa
handphone. Peneliti merekam sendiri interaksi yang terjadi antara guru dan murid pada saat
pembelajaran berlangsung menggunakan alat perekam. Hal ini dilakukan agar data tersebut tidak
mudah hilang dan bisa diulang-ulang untuk menghasilkan data yang terpercaya.

TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi/pengamatan. Sebelum


dilakukan pengumpulan data peneliti hadir beberapa kali di kelas. Setelah guru dan siswa di
SMK Tarbiyatussa’adataini Kecamatan Tebo Ilir Kabupaten Tebo itu akrab dengan peneliti,
selanjutnya dilakukan pengumpulan data. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan metode simak. Mahsun (2005:218) mengatakan “Metode simak
merupakan metode yang digunakan dalam penyediaan data dengan cara peneliti melakukan
penyimakan bahasa”. Metode simak yang digunakan yaitu menyimak pengguna bahasa yang
dituturkan oleh guru pada saat pembelajaran bahasa Indonesia di SMK Tarbiyatussa’adataini
Kecamatan Tebo Ilir Kabupaten Tebo. Metode simak dapat dijabarkan menjadi teknik yang
sesuai dengan alat penentunya, yaitu: (1) teknik simak bebas libat cakap, merupakan kegiatan
menyadap yang dilakukan tanpa melibatkan peneliti. Dalam hal ini peneliti tidak terlibat dalam
percakapan, peneliti hanya sebagai pengamat, (2) teknik rekam, merupakan kegiatan
penyimakan dengan menggunakan alat perekam, (3) teknik catat, kegiatan pencatatan yang
sudah direkam.
Dalam melakukan penelitian peneliti tidak hanya duduk dan merekam tetapi melakukan
pencatatan atau menggunakan teknik catat lapangan. Catatan lapangan adalah catatan tertulis
tentang apa yang didengar, dilihat, dialami, dan dipikirkan dalam rangka pengumpulan data
dalam penelitian.

TEKNIK ANALISIS DATA

Analisis data adalah proses untuk mencari dan mengatur secara sistematis data-data yang
terkumpul guna memudahkan untuk memahami dan menyusun laporan. Teknik analisis data
yang digunakan dalam penelitian ini melalui tahapan sebagai berikut:
4. Mentranskripkan tindak tutur direktif dalam pembelajaran yang telah direkam berupa data lisan
ke dalam bahasa tulis.
5. Mengiventarisasikan tindak tutur direktif guru dalam pembelajaran Bahasa Indonesia SMK
Tarbiyatussa’adataini Kecamatan Tebo Ilir Kabupaten Tebo.
6. Mengklasifikasikan tindak tutur berdasarkan kategori tindak tutur direktif.

KEABSAHAN DATA

Teknik yang dilakukan untuk pengabsahan data dilakukan dengan pengamatan tambahan
jika ada data yang diragukan. Di samping itu, pengabsahan data yang dilakukan dengan
menanyakan kembali kepada guru-guru yang diamati, apakah simpulan yang dihasilkan peneliti
sama dengan yang dilakukan guru. Atau dengan kata lain apakah peneliti mengikuti kenyataan
yang diamati di lapangan.
HASIL PENELITIAN
Hasil penelitian yang dilakukan terhadap tindak tutur direktif yang digunakan guru bahasa
Indonesia dalam proses pembelajaran di SMK Tarbiyatussa’adataini Kecamatan Tebo Ilir
Kabupaten Tebo ditemukan penggunaan tindak tutur yaitu tindak tutur menyuruh, tindak tutur
memohon, tindak tutur menuntut, tindak tutur menyarankan, tidak tutur menantang.

Anda mungkin juga menyukai