Skripsi
Oleh :
Rosma Aliah
NIM : 1110051000166
Bismillahirrahmanirrahim
Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada nabi besar kita Nabi
tanpa bantuan dari pihak lain. Semua karena bimbingan, nasihat dan motivasi dari
Skripsi ini merupakan tugas akhir yang disusun untuk melengkapi salah
satu syarat yang telah ditentukan dalam menempuh program studi Strata Satu (S1)
pada jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
kepada :
1. Kedua orang tua saya, Bapak Drs Mahzumi dan Ibu Siti Zainah, yang
ii
2. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif
Ph.D, M.Ed selaku Wakil Dekan Bidang Akademik. Bapak Drs. Jumroni,
dan Kerjasama.
menjalankan proses birokrasi yang ada, serta Bapak Fatoni yang telah
skripsi ini.
4. Ibu Ade Rina Farida, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
6. Seluruh Dosen dan Staff Tata Usaha Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
iii
7. Seluruh staff Perpustakaan Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi dan
Kitab Komik Sufi yang telah banyak meluangkan waktu dan memberikan
Dini, ka Mahe, ka Isoh, ka Erika, ka Sri dan segenap seluruh anak kosan
yang tidak dapat saya sebutkan satu pesatu, terimakasih buat semangat
11. Teman-teman SMA Dian Heryani, Intan Noor Habibah, dan Fathiatul
14. Para senior Fahdi Fahlevi, Iis Rachmania, Ajeng Retno. Serta adik-adik junior
Rifka Oktavia, Fatma Hidayani, Wulantari, Putri Aulia Nurbani, yang selalu
iv
15. Teman-teman dari LSO VOC, dan LSO SKETSA buat
16. Seluruh teman-teman KPI angkatan 2010, atas do’a dan semangatnya.
Terimakasih.
Untuk semua pihak yang telah membantu baik secara langsung ataupun
tidak langsung, terimakasih. Semoga Allah SWT bisa membalas kebaikan jasa
kalian semua. Penulis memohon maaf apabila tanpa sengaja melakukan kesalahan
dalam penulisan skripsi ini. Semoga skripsi ini bisa bermanfaat bagi para
Wassalam
Penulis
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR....................................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL............................................................................................ ix
BAB I PENDAHULUAN
G. Tinjauan Pustaka...................................................................... 9
A. Semiotika ................................................................................. 12
a.Ikon ................................................................................. 16
b.Indeks.............................................................................. 16
c.Simbol ............................................................................. 18
vi
B. Pesan Moral Islami .................................................................. 19
2. Pengertian Moral................................................................ 21
C. Sejarah Sufi............................................................................. 24
1. Pengertian Komik............................................................ 25
2. Perkembangan Komik..................................................... 30
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................. 76
B. Saran ........................................................................................ 78
LAMPIRAN
vii
DAFTAR GAMBAR
Rombongan.................................................................................. 47
Lain.............................................................................................. 53
Gambar 4.4 Perbandingan Perlakuan Syaikh Sufi Terhadap Dua Orang yang
Menemuinya ................................................................................ 59
viii
DAFTAR TABEL
Rombongan……………………………………………………. 47
Orang Lain……………………………………………………… 53
Tabel 4.4 Perbandingan Perlakuan Syaikh Sufi Terhadap Dua Orang yang
Menemuinnya…………………………………………………… 59
ix
BAB I
PENDAHULUAN
dan teks yang menentukan arah permasalahan yang sedang terjadi di dalam
yang hidup dalam masyarakat dan menjadi bacaan merata diseluruh dunia.
untuk berbagai macam tujuan, selain sebagai bahan bacaan yang sifatnya
pengajaran seperti yang ada di Jepang, misalnya komik yang disebut manga
pendidikan disekolah.
1
Atmakusumah, Ensiklopedi Nasional Indonesia, (Jakarta, Cipta Adi Pustaka) h.55
1
2
menjadi dua, yaitu komik strips dan komik books. Komik strip atau strip
merupakan komik bersambung yang dimuat pada surat kabar. Adapun komik
books adalah kumpulan cerita bergambar yang terdiri dari satu atau lebih judul
dan tema cerita, yang di Indonesia disebut komik ata buku komik.”2
dapat menerima tanpa harus berbelit-belit dengan teori. Komik yang biasa
dikemas dengan nuansa humor, dan dengan berbagai macam gambar lebih
mengungkapkan kritik dan informasi, namun daya tarik komik tidak kalah
komik tidak hanya orang dewasa saja yang dapat menikmati membaca komik,
krtik sosial, serta informasi yang terjadi pada saat itu. Anak-anak bukanlah
tipe golongan yang dengan mudah menyerap dan mengerti suatu informasi
hanya melalui teks berita dan media televisi audio visual yang selalu di lebih-
lebihkan. Dengan komik mereka bisa dengan mudah memahami apa saja yang
2
Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, (Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2003), h. 137
3
sedang marak terjadi, tanpa merasa sulit dalam mengartikannya. Apalagi para
komikus sekarang ini bisa mengangkat tema yang terjadi dikalangan dewasa
melalui gender dan tingkat usia. Selain di bedakan gender dan tingkatan usia,
kehidupan sehari-hari, humor, hasil catatan pribadi dan tentu saja karangan
fiksi atau cerita yang dikarang oleh pengarang tersebut. Sebenarnya komik
hampir sama dengan novel dalam pembuatan jalan cerita, hanya saja komik
bercerita tidak melalui tulisan saja tetapi komik bercerita melalui gambar juga.
Sebuah pesan yang tersusun rapi dan tertib akan menciptakan suatu
dan menunjukkan pokok-pokok pikiran secara logis. Seperti Kitab Komik Sufi
yang akan diteliti, mengandung pesan baik yang yang ingin disampaikan
tradisi sufi yang telah terjadi pada masa lalu dengan gambaran kartu-kartun
yang lucu dan teks yang memudahkan pembaca untuk memahami komik
kumpulan kisah dalam tradisi sufi. Beberapa diantaranya bersumber dari kitab
sufi klasik seperti Ihya Ulumuddin karya Al-Ghazali dan Tadzkirat Al-Auliya
4
karya Fariduddin Atthar dan lainnya merupakan hikayat dari mulut ke mulut.
Kitab sufi ini berbeda dari buku-buku sufi lain, karena buku ini
jarang penelitian lain yang mengangkat tentang semiotik komik islam juga
kitab komik sufi ini berbeda dari buku-buku sufi lainnya, karena buku ini
Merujuk pada latar belakang yang telah dijabarkan oleh penulis di atas,
mewakili setiap bagian pembahasan dalam komik yang sesuai dengan judul
skripsi ini:
1. Tujuan Penelitian
Komik Sufi.
Sufi.
Sufi.
2. Manfaat Penelitian
wawasan keilmuan.
a. Segi Akademis
menambah wacana bagi peneliti yang lain. Seperti media komik dapat
b. Segi Praktis
D. Metedologi Penelitian
1. Metode Peneleitian
Objek Penelitian
Subjek Penelitian
penelitian.
3
Rachmat Kriyanto, Teknik Praktis Riset Komunikasi Edisi 1 (Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2006), Cet-2, h. 69.
7
semiotika. Semiotika berasal dari bahasa Yunani semion yang berarti “tanda”.
Tanda itu sendiri dapat diartikan sebagai sesuatu yang atas dasar konvensi
sosial yang terbangun sebelumnya, dapat diartikan sebagai sesuatu yang lain.
dalam gambar dapat dilihat dari jenis tanda yang digolongkan dalam semiotic.
interpretan.4
4
Marcel Danesi, Pesan, Tanda, Makna (Yogyakarta: Jalasutra, 2010), h. 38-39.
8
Representamen
G. Tinjauan Pustaka
2. Analisis pesan akhlak dalam komik ESQ for kids akulah sang pemenang.
& Mice Episode Talk About Hape. Yang diteliti oleh, Nurma Wazibali.
H. Sistematika Penulisan
Nasuhi, dkk., yang diterbitkan oleh CeQDA, 2007. Oleh karena itu sistematika
penulisannya adalah:
BAB I PENDAHULUAN
Karikaturis.
LANDASAN TEORI
A. SEMIOTIKA
1. Pengertian Semiotika
berupa gerakan, warna, simbol, lisan, tulisan, dan lain sebagainya. Dalam
bahasa.
tanda.2 Disiplin ilmu ini awalnya disebut semiologi, dan kemudian disebut
semiotika.
pengertian yang sama. Semiologi atau semiotika adalah suatu ilmu atau
12
13
oleh Hippocrates (460-377 SM), penemu ilmu medis Barat, seperti ilmu
Saat itu, Plato tidak setuju dengan kajian bahwa terdapat hubungan antara
saja bentuk atau figur lingkaran. Menurut Plato, bentuk lingkaran tidak
sebagai kumpulan titik dengan jarak yang sama dari satu titik pusat,
mereka merujuk pada bentuk yang terlintas dalam fikiran mereka. Mereka
3
Marcel Danesi, Pesan, Tanda, dan Makna: Buku Teks Dasar Mengenai Semiotika dan
Teori Komunikasi, (Yogyakarta:Jalasutra, 2012), h.6
14
Charles Sanders Peirce, adalah salah seorang fisuf Amerika yang paling
secara umum tanda adalah yang mewakili sesuatu bagi seseorang. Berdasarkan
objeknya, Peirce membagi tanda atas icon (ikon), index (indeks), dan symbol
5
(simbol). Pembagian atas tiga tanda tersebut masuk kedalam repsesentamen
dimana sesuatu yang bagi seseorang mewakili sesuatu yang lain dalam beberapa
hal atau kapasitas. Sesuatu yang lain itu dinamakan sebagai interpretant dari
tanda yang pertama pada gilirannya mengacu kepada object. Jelaslah bahwa,
Representamen (X)
4
Marcel Danesi, Pesan, Tanda, dan Makna: Buku Teks Dasar Mengenai Semiotika dan
Teori Komunikasi, (Yogyakarta:Jalasutra, 2012), h.9
5
Kris Budiman, Semiotika Visual Konsep, Isu dan Problem Ikonisitas (Yogyakarta:
Jalasutra, 2011), h. 17.
15
Gerakan yang tak berujung-pangkal ini sebagai proses semiosis tanpa batas.
dilihat dari jenis tanda yang digolongkan dalam semiotika, di antaranya: Ikon,
a. Ikon
hubungan antara tanda dan objek atau acuan yang bersifat kemiripan. Ikon
adalah tanda yang mirip dengan referennya dengan cara tertentu. Lukisan
potret seseorang adalah ikon visual yang menunjukkan wajah orang yang
bahwa semua anak melalui tahap awal gestikulasi dan imitasi bunyi vokal
coret dan gambar elemental pada saat yang bersamaan dengan pengucapan
b. Indeks
antara tanda dan petanda yang bersifat kausal atau hubungan sebab akibat,
atau tanda yang langsung mengacu pada kenyataan. Dengan kata lain
6
Marcel Danesi, Pengantar Memahami Semiotika Media (Yogyakarta: Jalasutra, 2010),
h.47-48.
7
Marcel Danesi, Pesan, Tanda, dan Makna: Buku Teks Dasar Mengenai Semiotika dan
Teori Komunikasi (Yogyakarta: Jalasutra, 2012), h. 35-36
17
Manifestasinya yang paling khas dapat dilihat pada jari yang menunjuk,
kata telah dirancang pula sebagai indeks – misalnya, di sini, di sana, atas,
relatif sebuah benda saat membicarakan benda itu. Ada tiga jenis dasar
indeks, di antaranya:
tanda.
hubungan antara tanda dan objeknya bersifat konkret, aktual, dan biasanya
melalui suatu cara sekuensial dan kausal. Indeks merupakan tanda yang
8
Marcel Danesi, Pesan, Tanda, dan Makna: Buku Teks Dasar Mengenai Semiotika dan
Teori Komunikasi (Yogyakarta: Jalasutra, 2012), h. 48.
18
serta sebab-akibat yang tidak pasti dalam waktu dan ruang. Dalam hal ini
Peirce mengacu pada objek tanda sebagai “agen ulang”, karena objek ini
seterusnya.10
c. Simbol
memiliki simbol nasional baik yang resmi maupun tidak. Bendera atau
9
Kris Budiman, Semiotika Visual Konsep Isu dan Problem Ikonisitas (Yogyakarta:
Jalasutra, 2011), h. 20.
10
Marcel Danesi, Pesan, Tanda, dan Makna: Buku Teks Dasar Mengenai Semiotika dan
Teori Komunikasi (Yogyakarta: Jalasutra, 2012), h. 37.
11
Ibid h. 22.
19
1. Konsep Pesan
12
Endang Saifuddin Anshari, Wawasan Islam (Jakarta: Gema Insani Press, 1993), h. 25.
13
DEPDIKNAS, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), h. 761.
14
Fisher, B. Aubrey Trimo, Soejono (Penerj). Teori-teori Komunikasi (Bandung: CV,
Remadja Karya, 1978), h. 4.
20
tersebut.
namun inti pesan dari komunikasi akan selalu mengarah kepada tujuan
15
H. A. W. Widjaja. Komunikasi: Komunikasi dan Hubungan Masyarakat (Jakarta: Bina
Aksara), h. 14-15.
16
Widjaja, Ilmu Komunikasi Pengantar Studi (Jakarta, Rineke Cipta, 1998), h. 32.
21
2. Pengertian Moral
buruk terhadap perbuatan dan kelakuan.19 Kata moral dari segi bahasa
berasal dari bahasa Latin yaitu mores jamak dari kata mos yang berarti
perbuatan secara layak dapat dikatakan benar, salah, baik, atau buruk.20
17
Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar (Bandung, Remaja
Rosdakarya,2007), h. 343.
18
H. A. W. Widaja, Komunikasi: Komunikasi dan Hubungan Masyarakat (Jakarta:
Rajawali Pers, 2003), cet. ke-5, h. 94.
19
W. J. S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka,
1991), cet. ke XXI, h. 278.
20
Abudin Nata, Akhlak Tasawuf (Jakarta: Rajawali Press, 2003), cet. ke-5, h. 94.
22
batiniah dan lahiriah. Artinya orang yang baik, akan memiliki sikap batin
kelompok tertentu.
ukuran (nila-nilai) masyarakat yang timbul dari hati dan bukan paksaan
dari luar yang disertai pula oleh rasa tanggung jawab atas kelakuan
tersebut. Ajaran moral membuat pandangan tentang nilai dan norma yang
21
Sudirman Tebba, Etika dan Tasawuf Jawa (Jakarta: Pustaka Irvan, 2007), h. 11-12.
22
Yadi Purwanto, Etika Profesi (Bandung: PT. Repika Aditama), 2007, h. 45.
23
Purwahadi Wardoyo, Moral dan Masalahnya (Jogjakarta: kanisius, 1990), cet. ke-9,
h.13.
24
Zakiyah Darajat, Peranan Agama Islam Dalam Kesehatan Mental (Jakarta: Haji
Masagung, 1993), h. 63.
23
hubungan sosial. Jadi moral Islam sendiri tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan beragama. Karena nilai-nilai yang tegas, pasti tetap tidak bisa
moral juga banyak diadopsi dari agama. Untuk ukuran baik dan buruk,
25
Burhan Nurgiyantoro, Teori Pengkajian Fiksi (Yogyakarta: Gajah Mada University),
1998, h. 323.
24
kehidupan akhirat.
C. Sejarah Sufi
Setengahnya berkata bahwa perkataan itu diambil dari perkataan shifa, artinta
suci, bersih, ibarat kilat kaca. Kata setengahnya dari perkataan “shuf” artinya
bulu binatang, sebab orang-orang yang memasuki tasauf itu memakai baju
dari bulu binatang, karena benci mereka kepada pakaian-pakaian yang indah,
Walaupun dari mana pengambilan perkataan itu, dari bahasa Arabkah atau
bahasa Yunani, namun dari asal-asal pengambilan itu sudah nyata bahwa
yang dimaksud dengan kaum tasauf, atau kaum “Shufi” itu ialah kaum yang
Bila disebut orang nama kaum shufi itu, terutama di negeri kita ini,
Samaniyah dan tharikat Haji Paloppo di tanah Bugis. Bila kita pelajari
maka pada asalnya tidaklah tasauf itu mempunyai peraturan tertentu yang
Tasauf adalah salah satu filsafat Islam, yang maksudnya bermula ialah
hendak zuhud dari pada dunia yang fana. Tetapi lantaran banyaknya
bercampur gaul dengan negeri dan bangsa lain, banyak sedikitnya masuk
jugalah pengajian agama dari bangsa lain itu ke dalamnya. Karna tasauf
agama dan setengahnya pula dengan tidak sadar, telah tergelincir dari agama,
atau terasa enaknya pengajaran agama lain dan terikut dengan tidak diingat.26
1. Pengertian Komik
bergambar (dalam majalah, surat kabar, atau bentuk buku) yang umumnya
mudah dibaca dan lucu.27 Gambar yang memiliki cerita, dibuat dalam
mulai dari strip dalam koran, dimuat dalam majalah, dan berbentuk buku
sendiri.
mengikuti istilah cerpen (cerita pendek) yang sudah lebih dulu digunakan,
dan konotasinya menjadi lebih bagus, meski terlepas dari masalah tepat
tersendiri.28
standar yang baku, outline yang memiliki tebal tipis akan terlihat lebih
28
Ershad Har, “Analisis Isi Karung Mutiara Al-Ghazali”, (Skripsi S1 Fakultas Dakwah
Dan Komunikasi, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2007), h. 17
27
panel.
bidang kosong pada komik. Terbuat dari lembaran film khusus yang
belakang.
foreground.29
berbentuk buku yang umumnya mudah dibaca dan lucu). Gambar yang
memilki alur cerita dan dibingkai atau dibuat panel-panel kotak (ruang
yang terpisah) dan biasanya kata-kata dari kartun itu berada dalam
lingkaran balon teks. Komik juga bisa diartikan sebagai salah satu seni
agar menjadi sebuah jalan cerita. Komik biasanya dicetak dalam sebuah
29
Esvandiari Sant, Cara Mudah Mengedit Komik dengan Photoshop. (Jakarta : PT Elex
Media Komputindo), h.3
28
kertas yang dilengkapi dengan teks. Penerbitan komik pun terbagi dalam
yang disertai balon kata yang tampil secara berurutan, dalam sebuah
Art tahun 1986, eisner mendefinisikan eknis serta struktur komik sebagai
atau urutan adalah bagaimana dalam membaca komik kita akan membaca
30
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Indonesia (Jakarta, Balai
Pustaka, 1999) cet ke-10, h.515
31
Scout McCloud, Understanding Comics (Memahami Komik), (Jakarta : Kepustakaan
Populer Gramedia, 2001), h. 20
29
Karena itulah kita mengenal lebih banyak kosa kata dalam komik yang
visualisasi. Seperti halnya garis gerak, balon kata, efek suara dan lain-lain.
Hal lain juga yang merupakan hal terpenting dalam sebuah komik adalah
apa yang disebut dengan “closure” yaitu sebuah harmoni antara apa yang
telihat dengan yang tak terlihat, serta dibantu dengan sebuah imajinasi
hidup. Ditambah lagi karena komik sifatnya adalah sebagai budaya yang
adalah sama yaitu melihat bahwa kartun dan komik itu adalah sebuah hal
yang tidak berbeda. Padahal pada dasarnya keduanya memiliki arti yang
Sedangkan kartun adalah gambar itu sendiri (tanpa harus memilki sebuah
cerita).
Pada mulanya kartun sebagai penamaan bagi sketsa pada kertas alot (stout
paper) sebagai rancangan atau desain untuk lukisan kanvas atau dinding.
Pada saat ini kartun adalah gambar yang sifat serta tujuannya sebagai
30
humor satir. Jadi kartun tidak hanya merupakan pernyataan seni untuk
mengkritik.32
2. Perkembangan Komik
komik yang berasal dari perkataan “comic” dalam bahasa Inggris yang
Antara lain, Superman, Batman dan Captain America. Lalu komik mulai
dalam bentuk buku. Perjalanan komik mengalami pasang surut, ada suatu
sangat hidup. Kemudian lebih dekat dengan masa kini, ada wayang beber
munculah komik jenis baru yang disebut dengan ‘komik wayang’ yang isi
memenuhi panel-panel komik. Maka pada 1967, hanya komik yang lulus
sensor yang boleh terbit.34 Kini komik di Indonesia lebih banyak komik
yang dibuat oleh Jepang. Kualitas gambar yang bagus dan alur cerita yang
Namun, para kartunis Indonesia sekarang sudah bisa jeli dan bisa
terjadi dan juga bisa membuat kritik-kritik yang lebih bisa diterima dan
dalam berbagai media cetak, kartun juga sebagai sebuah selingan bagi para
pembaca media cetak yang disajikan dalam sebuah rubrik dan artikel.
1) Pengertian Komikus
Komikus itu punya cerita dan karakter tokoh sendiri. Ciri khas
dari komikus bukan hanya gambar-gambar nya, tetapi juga dari cerita,
genre komik dan juga karakter tokoh komiknya. Ciri khas si komikus
34
Marcel Boneff, Komik Indonesia. Penterjemah Rahayu S. Hidayat (Jakarta : KPG,
1998), h. 16-43
33
tokoh komik yang dipunyai oleh komikus itu sendiri. Komikus itu jadi
2) Pengertian Kartunis
orang lain.
3) Pengertian Karikaturis
masing-masing.
34
35
http://karikatur-gendeng.blogspot.com di akses pada tanggal 20 juni 2014 jam 15:45
BAB III
GAMBARAN UMUM
Diantaranya banyak bicara soal keajaiban bahkan hal-hal lucu yang dialami
oleh para Sufi. Sebagian besar kisah tersebut dapat ditemui dalam Kitab Sufi
karya Fariduddin Atthar. Atau hikayat yang disampaikan dari mulut ke mulut
Beberapa cerita populer dalam tradisi Sufi itu kemudian dihimpun oleh
Bayu Priyambodo dalam Kitab Komik Sufi yang di terbitkan oleh Muara di
Jakarta pada tahun 2013 dan dicetak oleh Gramedia. Komikus bernama pena
Ibod ini merekonstruksi kisah legenda Sufi dalam bentuk komik yang
pena yang khas hadir di tiap panel komiknya. Menampilkan tokoh-tokoh Sufi
dengan gambar sederhana namun punya mimik dan dialog yang begitu
mengena.
beberapa istilah dasar Sufi, lewat beberapa kisah antara Syaikh dan muridnya,
manusia. Ada yang lucu, seru, namun semua berada dalam satu garis:
35
36
dunia.
kebersihan hati, kasih sayang dan toleransi hadir sebagai nilai-nilai universal
yang dapat diterima oleh setiap kalangan dan latar belakang. Baik etnis,
Seni Rupa dan Desain di Ecole D’art Maryse Eloy, Paris, Perancis. Di sana ia
juga belajar pada salah satu Tarekat Sufi asal Maroko, Afrika Utara. Konsep
dasar Sufisme ia kuasai dengan baik. Sehingga ia pun mampu meniupkan ruh
Di dalam kitab komik sufi ini menceritakan kaum sufi serta beberapa
tokoh yaitu sufi, darwis, murid, setan. Kaum sufi adalah golongan orang yang
berkisar tentang cinta pada Tuhan, Nabi dan kepada sesama mahluk. Banyak
hikayat dan cerita rakyat menceritakan keajaiban para sufi mulai dari cerita
yang lucu, seru, namun semua berada dalam satu garis: berintikan
Dalam kitab komik sufi ini menceritakan beberapa tokoh yaitu sufi,
darwis, murid, setan. Di dalam komik ini tidak ada spesifik karakter dari
Syaikh Sufi
Gambar 3.1
kesufian, syekh sufi bertugas menerangkan apa saja yang tidak dimengerti
Murid
Gambar 3.2
Darwis
Gambar 3.3
Pada masa dahulu darwis adalah orang yang menempuh jalan sufi.
Setan
Gambar 3.4
Hawa Nafsu
Gambar 3.5
Walaupun setan sangat berbahaya, dalam anggapan kaum sufi, hawa nafsu
dalam dirilah yang paling berbahaya, bahkan lebih berbahaya dari pada setan.
fakultas seni rupa dan desain Universitas Trisakti Jakarta lulus pada tahun
2004 dan melanjutkan ke jenjang strata dua pada tahun 2005 di Ecole D’art
Jakarta, 24 Desember 1982 ini mengikuti satu tarekat sufi asal Maroko, Afrika
Utara. Sampai sekarang masih melakukan beberapa amalan atau wirid tarekat
40
email.
mengemas kisah sufi klasik yang biasa nya disajikan dalam bentuk kitab
berbeda yaitu menyajikan cerita sufi klasik dengan bentuk komik yang dapat
menceritakan tentang sufi klasik tapi tetap bisa menghibur pembaca tentunya
Karya ini akhirnya terwujud berkat dukungan istri (Adel) dan anak laki-
ANALISIS DATA
Dalam analisis ini, penulis mengurai pesan moral Islami yang berada
Sanders Peirce. Data yang diteliti berupa isi dari kitab komik sufi, yang berupa
nilai-nilai pesan moral islami dari tokoh komik yang sangat Islami, yang
serial komik ini, jenis dari komik ini termasuk dalam jenis komik edukasi
yang memberikan andil besar dalam ranah intelektual dan artistik seni. Karena
dalam penyajian gambar, karakteristik dari tokoh dan juga cerita yang
menyerap nilai-nilai pesan moral Islami yang ada di dalam komik sebagai
alur ceritanya. Untuk mempermudah para pembaca mengerti apa yang diteliti,
Simbol), Object, dan Interpretant yang terdapat dalam teori Charles Sanders
Peirce, serta yang mangandung makna pesan moral Islami dalam kitab komik
41
42
yang mempermudah para pembaca mengerti apa yang diteliti, serta melihat
sorban, serta sepatu yang terlihat usang lelaki tersebut tampak murung dan
berjalan lelaki tersebut mengeluh bahwa sepatunya sudah usang tapi tidak bisa
Pada panel kedua, terlihat seorang laki-laki separuh baya yang berjalan
dengan satu kaki dan dibantu dengan sebuah tongkat, lelaki tersebut tampak
sedang bersiul dan gembira walaupun hanya berjalan dengan satu kaki. Lelaki
pertama yang awalnya murung langsung kaget melihat ada seorang laki-laki
Pada panel ketiga, terlihat laki-laki cacat sambil berjalan dengan tetap
bersiul dan gembira tanpa menghiraukan lelaki pertama. Lelaki pertama tiba-
tiba tertegun sambil berfikir bahwa orang yang tidak punya kaki saja masih
tetap bisa menikmati hidup dan gembira sedangkan dirinya baru tidak bisa beli
kita harus bersyukur dengan apa yang sudah diberikan Allah SWT. Semua
nikmat yang Allah berikan kepada kita harus kita syukuri entah itu musibah
ataupun anugerah. Jikalau kita selalu mensyukuri nikmat Allah niscaya Allah
bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu
(QS: Ibrahim.7)
44
Tabel Analisis
tersebut.
disyukuri.
tetap gembira yang ditunjukan laki-laki paruh baya cacat menjadi pesan
moral Islami bahwa hidup selalu harus disyukuri. Dengan kata lain kita
harus bersyukur dengan apa yang sudah diberikan Allah SWT. Semua
nikmat yang Allah berikan kepada kita harus kita syukuri entah itu
jubah yang tampak sedang mengusir seekor singa, lelaki tersebut sambil
beserta sekelompok orang tadi hanya bisa tercengang melihat lelaki jubah
tersebut.
Pada panel ketiga singa yang tadi mengaum kerasnya tiba-tiba pergi
begitu saja. Sekelompok orang tadi makin tercengang dengan apa yang sudah
dilihatnya. Lelaki sorban pun tetap diam dan dengan tenangnya memegang
tasbih.
menanyakan kenapa singa tersebut tiba-tiba pergi ketika diusir oleh laki-laki
bahwa sesungguhnya jika kita benar-benar takut kepada Allah SWT, maka
jalan Allah dan takut akan segala sesuatu yang dilarangnya maka semua
baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-
kerasnya.
hitam tersebut.
mengganggunya.
bertaqwa kepadanya.
singa secara tiba-tiba dan munculah sesosok laki-laki yang tiba-tiba mengusir
singa tersebut, kemunculan laki-laki misterius dan dialog yang dilakukan oleh
Allah, yakni aturan Allah yang terwujud dalam sunnah Rasulullah shallallahu
alaihi wasallam. Menyeimbangkan rasa harap dan takut kepada Allah dalam
setiap amalan yang dikerjakan. Karena harapan kepada Allah tanpa disertai
53
bapaknya.
hari masih malam. Terdapat gambar bapak dan anaknya yang sedang
malam.
kedua tangannya tanda ia sedang berdoa usai sholat malam dan anak laki-
rumahnya.
ayahnya apa yang ia lihat di luar dengan riang gembira bahwa tidak ada
orang lain yang sholat malam selain dia dan bapaknya. Bapak tersebut
lebih baik dia tidur dari pada bangun hanya untuk mencari-cari kesalahan
orang lain dan merasa lebih baik daripada orang lain, sang anak pun
sholat malam.
lihat.
ayahnya.
sendiri.
sedang sholat malam dan usai shalat malam sang anak melihat keadaan
sekitar dan memberitahu bapaknya bahwa tidak ada yang sholat selain
mereka berdua. Sang bapak pun menasihati anaknya. Bahwa lebih baik ia
58
tidur dari pada mencari-cari kesalahan orang dan merasa lebih baik dari
orang lain. Dalam hidup terutama dalam pembersihan jiwa kita tidak boleh
sibuk mencari-cari kesalahan orang lain dan merasa diri paling benar,
melupakan kejelekan orang lain, maka hatinya akan tenteram dan tidak
akan merasa capai. Setiap kali dia melihat kejelekan yang ada pada
dirinya, maka dia akan merasa hina tatkala melihat kejelekan yang serupa
maka hatinya akan buta, badannya akan merasa letih, dan akan sulit
berjenggot putih (syaikh sufi), syaikh sufi tersebut hanya duduk dan diam
selamat datang dengan raut wajah yang senang dan di memberikan segelas
dan sorban abu-abu yang sedang bertanya mengapa perlakuan syaikh sufi
murid.
pendosa.
sebaliknya sikap rendah hati mesti dimilki oleh umat manusia itu adalah
ciri-ciri muslim yang baik dan cerita ini mengandung syarat pesan moral
61
dari sikap sombong adalah sikap tawadhu’ (rendah hati). Sikap inilah yang
yang berjalan di atas muka bumi dengan rendah hati (tawadhu’) dan
suatu tempat.
tersebut.
pertanyaan si murid.
manusia.
orang saleh.
kedatangan si pendosa.
perlakuan yang berbeda antara seorang yang saleh dan seorang yang
seorang yang saleh tersebut karena menurut syaikh sufi seorang yang saleh
Di dalam cerita ini di sajikan perbandingan antara sifat sombong dan sifat
rendah hati di mana sifat sombong tidak pantas dimiliki oleh manusia
sedangkan sifat sifat rendah hati adalah sifat yang bagus dianut oleh setiap
memberikan buah kepada pemilik kebun. Pemilik kebun tampang senang dan
karena kesal buah yang dicicipinya berasa pahit dan ia tampak sedang
kesal karna semua yang ada di kebunnya berasa tak enak berkali-kali ia
tukang kebun dengan amarah yang meledak-ledak. Penjaga kebun tadi hanya
buah-buah yang ada di kebun tersebut. Sontak pemilik kebun terkejut dengan
pengakuan sang penjaga kebun. Laki-laki pemilik kebun pun termenung dan
Pada panel terakhir tampak sang penjaga kebun tak lagi menggunakan
pakaian sederhana kini ia menggunakan jubah dan peci yang amat sangat
jangan berkata yang tidak sesuai dengan yang sesungguhnya. Dan perkatan
69
kebun.
jujur.
kejujurannya.
dimana kejujuran adalah hal yang utama yang harus di miliki umat islam.
Sikap jujur, merupakan salah satu fadhilah yang menentukan status dan
dengan manusia dan antara satu golongan dengan golongan yang lain.
kejujuran adalah mata uang yang paling berharga di seluruh dunia, tidak
semua orang memiliki sifat jujur, maka dari itu kejujuran adalah hal yang
berdasarkan objeknya, Peirce membagi tanda atas icon (ikon), index (indeks),
dan symbol (simbol). Data yang diteliti berupa isi Kitab Komik Sufi karangan
Ibod (Bayu Priyambodo). Yaitu berupa tradisi sufi, bersumber dari beberapa
kitab sufi klasik seperti Ihya Ulumuddin karya Al-Ghazali dan Tadzkirat al-
Auliya karya Fariduddin Athar serta lainnya adalah hikayat yang disampaikan
Kitab Komik Sufi, yaitu dengan bentuk komik yang sangat bervariasi dan
tema yang beragam seperti; dongeng khayal hingga kisah nyata sejarah, dunia
masa lalu hingga masa depan. Komik yang berisi beberapa kisah-kisah sufi
klasik yang dihidupkan dalam tokoh-tokoh kartun yang santai dan lucu.
Gambar-gambar yang menarik dan lucu dan bahasa teks yang mudah
dipahami memberikan hikmah dan pelajaran, untuk itu komik Kitab Komik
75
Sufi ini terdapat makna dan dapat merenungkan arti kehidupan agar lebih
baik lagi. Setelah penulis meneliti cerita dari Kitab Komik Sufi, mengandung
makna dan pesan-pesan Moral Islami. Penulis akan menjabarkan isi pesan-
masalah dalam penelitian ini. Pesan yang ada di dalam komik secara umum
PENUTUP
A. Kesimpulan
di bawah ini beberapa kesimpulan yang diperoleh oleh penulis adalah dari
keseluruhan isi cerita, penyajian pesan moral islami dalam komik ini terbilang
baik, hal ini terbukti dari penggambaran pengarang dalam bentuk dialog antar
narasi dan deskripsi atau ujaran yang digunakan lugas dan sesekali
pembaca. Boleh jadi hal ini dimaksudkan agar pesan-pesan moral islami di
Kesimpulan yang didapat dari hasil analisis dan temuan pada 5 gambar
yang di analisis dalam kitab komik sufi edisi pertama karya dari Bayu
Dalam buku komik Kitab Komik Sufi yang berjenis komik Islami dan
dan simbol), object, dan interpretant. Ikon yang sering muncul dalam komik
ini adalah sufi dan murid. Kehadiran Sufi disetiap panel menjadi indeks bahwa
ia adalah tokoh yang menjadi pemeran paling utama di antara Murid, Darwis,
Syaikh Sufi, Setan dan Hawa nafsu. Peran Sufi yang menjadi salah satu tokoh
utama ini memang selalu muncul dalam setiap panel, dan menjadi simbol
76
77
memberikan pesan-pesan yang syarat dengan nilai moral islami. Sufi tersebut
memiliki akhlak mulia dan baik dalam setiap perkataan dan ucapan serta
Kemudian Object dalam Kitab Komik Sufi ini adalah ruang terbuka di
antaranya adalah di jalan, di rumah, dan di kebun. Dari lima tema yang
terdapat didalam Kitab Komik Sufi, ketiga tempat tersebut yang selalu muncul
disetiap panel, karena alur cerita di dalam komik ini mengisahkan tentang
Interpretant atau Pesan yang ada di dalam komik secara umum adalah,
orang lain, Jauhilah sikap sombong dan menggantinya dengan sikap tawadhu
dan Kejujuran. Di dalam cerita komik ini dilengkapi kisah-kisah yang syarat
dengan moral islami yang menjadikan satu kesatuan, membentuk suatu sinergi
yang positif, menjadikan contoh perilaku, budi pekerti yang baik dalam
dan spiritual ternyata juga menjadi suatu kebutuhan akan diri seorang yang
dan juga teknologi. Hal ini patut menjadi bahan kajian, karena dalam
depannya, agar memiliki sifat-sifat yang mulia dan juga menjadikan pribadi
yang sukses dan visioner dalam kehidupan didunia dan juga bekal di akhirat.
78
Komik ini juga menunjukkan, untuk kita agar bisa memilih sesuatu
yang baik ataupun yang tidak baik, akhlak mahmudah atau akhlak
mazmummah dalam hal ini menghadirkan hawa nafsu yang berperan sebagai
hati dan pikiran manusia. Hal ini pula mengingatkan kita untuk selalu menjaga
kekuatan Iman Islam dalam setiap langkah, karena syetan atau hawa nafsu
yang sebenarnya memiliki derajat yang lebih tinggi dari makhluk ciptaan-Nya
yang lain.
B. Saran-saran
1. Para pelaku dakwah hendaknya lebih menyadari bahwa karya seni seperti
komik merupkan salah satu alat yang efektif dalam menyampaikan pesan
sebagai sarana dakwah dan penyampaian moral yang tak mungkin ada
2. Pengemasan komik ini bisa dikatakan rapi, dengan pilihan desain sampul
3. Semoga hal-hal yang baik dalam penelitian ini menjadi masukan yang
dapat mengembangkan karya seni seperti komik yang sarat dengan nilai-
nilai religi, akhlak dan moral agar dapat menjadi lebih baik.
79
untuk anak-anak yang bertemakan Islam, tetapi juga bisa untuk segala
juga perintah Allah SWT yang dikemas melalui media komik merupakan
pesan dakwah yang sangat menarik perhatian para pembaca dan penikmat
komik.
DAFTAR PUSTAKA
Anshari, Endang Saifuddin. Wawasan Islam. Jakarta : Gema Insani Press. 1993.
Atmakusumah. Ensiklopedi Nasional Indonesia. Jakarta : Cipta Adi Pustaka.
Boneff, Marcel, S. Hidayat, Rahayu (Penerj). Komik Indonesia. Jakarta : KPG.
1998.
Budiman, Kris. Semiotika Visual Konsep, Isu dan Problem Ikonitas. Yogyakarta :
Jalasutra. 2011.
Danesi, Marcel. Pesan, Tanda, Makna. Yogyakarta : Jalasutra. 2010.
Danesi, Marcel. Pengantar Memahami Semiotika Media. Yogyakarta : Jalasutra.
2010.
Darajat, Zakiyah. Peranan Agama Islam Dalam Kesehatan Mental. Jakarta : Haji
Masagung, 1993.
DEPDIKNAS. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. 2002.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta : Balai Pustaka. 1999. Cet. Ke-10
Fisher, B. Aubrey Trimo, Soejono (Penerj). Teori-teori Komunikasi. Bandung :
CV. Remadja Karya. 1978.
Har, Ershad Ahmad. “Analisis Isi Karung Mutiara Al-Ghazali”. Skripsi S1
Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Universitas Islam Negeri Jakarta,
2007.
Kriyanto, Rachmat. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta : Prenada Media
Grup.
McCloud, Scout. Understanding Comics (Memahami Komik). Jakarta :
Kepustakaan Populer Gramedia. 2001.
Mulyana, Deddy. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung : Remaja
Rosdakarya, 2007.
Nata, Abuddin. Akhlak Tasawuf. Jakarta : Rajawali Press, 2003. Cet. Ke-5.
Nurgiantoro, Burhan. Teori Pengkajian Fiksi. Jogjakarta : Gajah Mada University
Press. 1995.
Purwanto, Yadi. Etika Profesi. Bandung : PT. Repika Aditama. 2007.
Poerwadarminta, W. J. S. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai
Pustaka, 1991. cet. ke XXI.
80
81
Sumber Lain :