Anda di halaman 1dari 20

KONTEN SIARAN IKLAN

PADA LEMBAGA PENYIARAN

DR. H. MAHI M. HIKMAT,M.SI.


Pasal 6 UU Penyiaran
1. Penyiaran diselenggarakan dalam satu sistem
penyiaran nasional;
2. Dalam sistem penyiaran nasional, Negara menguasai
spektrum frekuensi radio yang digunakan untuk
penyelenggaraan penyiaran guna sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat.
3. Dalam sistem penyiaran nasional terdapat lembaga
penyiaran dan pola jaringan yang adil dan terpadu yang
dikembangkan dengan membentuk stasiun jaringan
dan stasiun lokal.
4. Untuk penyelenggaraan penyiaran, dibentuk sebuah
komisi penyiaran.
Komisi Penyiaran
Indonesia adalah lembaga negara yang
bersifat independen yang ada di pusat dan di
daerah yang tugas dan wewenangnya diatur
dalam Undang-undang ini sebagai wujud
peran serta masyarakat di bidang penyiaran.
WEWENANG KPI / KPID
1. Menetapkan standar program siaran
2. Menyusun peraturan dan menetapkan pedoman
perilaku penyiaran;
3. Mengawasi pelaksanaan peraturan dan pedoman
perilaku penyiaran serta standar program siaran;
4. Memberikan sanksi terhadap pelanggaran peraturan
dan pedoman perilaku penyiaran serta standar
program siaran;
5. Melakukan koordinasi dan/atau kerjasama dengan
Pemerintah, lembaga penyiaran, dan masyarakat
TUGAS & KEWAJIBAN KPI / KPID
1. Menjamin masyarakat untuk memperoleh informasi yang
layak dan benar sesuai dengan hak asasi manusia
2. Ikut membantu pengaturan infrastruktur bidang penyiaran;
3. Ikut membangun iklim persaingan yang sehat antarlembaga
penyiaran dan industri terkait;
4. Memelihara tatanan informasi nasional yang adil, merata,
dan seimbang;
5. Menampung, meneliti, dan menindaklanjuti aduan, sang-
gahan, serta kritik dan apresiasi masyarakat terhadap
penyelenggaraan penyiaran; dan
6. Menyusun perencanaan pengembangan sumber daya
manusia yang menjamin profesionalitas di bidang penyiaran.
SELURUH KONTEN SIARAN TUNDUK PADA
Pasal 35 UU No. 32 Tahun 2002

 Mengandung informasi, pendidikan, hiburan


 Manfaat intelektualitas, watak, moral, kemajuan,
persatuan, nilai agama dan budaya Indonesia
 Perlindungan pada Anak & Remaja
 Menjaga Netralitas
 Tidak Mengutamakan kepentingan golongan.
 Tidak fitnah, menghasut, menyesatkan, bohong
 Tidak ada kekerasan, cabul, perjudian
 Tidak mempertentangkan SARA.
 Tidak Memperolokkan, merendahkan, melecehkan
dan/atau mengabaikan nilai-nilai agama, martabat
manusia Indonesia.
KETENTUAN
PROGRAM SIARAN
LOKAL
Pasal 1 Angka 15 UU Penyiaran
Program lokal :
1. Program siaran dengan muatan lokal (siaran jurnalistik,
siaran faktual, dan siaran nonfaktual);
2. Pengembangan potensi daerah setempat;
3. Dikerjakan dan diproduksi oleh sumber daya dan
lembaga penyiaran daerah setempat.
Pasal 31 UU Penyiaran
1. LP yang menyelenggarakan jasa penyiaran radio
atau jasa penyiaran televisi terdiri atas stasiun
penyiaran jaringan dan/atau stasiun penyiaran
lokal.
2. LPP dapat menyelenggarakan siaran dengan
sistem stasiun jaringan (SSJ) yang menjangkau
seluruh wilayah NKRI.
3. LPS dapat menyelenggarakan siaran melalui
sistem stasiun jaringan (SSJ) dengan jangkauan
wilayah terbatas.
4. SPL dapat didirikan di lokasi tertentu dalam wilayah
NKRI dengan wilayah jangkauan siaran terbatas
pada lokasi tersebut.
Pasal 38 UU Penyiaran
1. Bahasa daerah dapat digunakan sebagai bahasa
pengantar dalam penyelenggaraan program siaran
muatan lokal dan, apabila diperlukan, untuk
mendukung mata acara tertentu.
2. Bahasa asing hanya dapat digunakan sebagai bahasa
pengantar sesuai dengan keperluan suatu mata acara
siaran.
Pasal 46-P3
Lembaga penyiaran dalam sistem siaran berjaringan (SSJ)
wajib menyiarkan program lokal.
Pasal 68 SPS
1. Program siaran lokal wajib diproduksi dan ditayangkan
dengan durasi paling sedikit 10% (televisi) dan paling
sedikit 60% (radio) dari seluruh waktu siaran
berjaringan per hari.
2. Program siaran lokal paling sedikit 30% wajib
ditayangkan pada waktu prime time waktu setempat.
3. Program siaran lokal secara bertahap wajib
ditingkatkan hingga paling sedikit 50% untuk televisi
dari seluruh waktu siaran berjaringan per hari.
KONTEN SIARAN IKLAN
IKLAN???
Siaran iklan : Siaran informasi yang bersifat komersial & layanan
masyarakat tentang tersedianya jasa, barang, dan gagasan yang dapat
dimanfaatkan oleh khalayak dengan atau tanpa imbalan kepada lembaga
penyiaran yang bersangkutan.

Siaran iklan niaga : Siaran iklan komersial yang disiarkan melalui penyiaran
radio atau televisi dengan tujuan memperkenalkan, memasyarakatkan,
dan/atau mempromosikan barang / jasa kepada khalayak sasaran untuk
mempengaruhi konsumen agar menggunakan produk yang ditawarkan.

Siaran iklan layanan masyarakat : Siaran iklan nonkomersial yang


disiarkan melalui penyiaran radio atau televisi dengan tujuan
memperkenalkan, memasyarakatkan, dan/atau mempromosikan gagasan,
cita-cita, anjuran, dan/atau pesan-pesan lainnya kepada masyarakat untuk
mempengaruhi khalayak agar berbuat dan/atau bertingkah laku sesuai
dengan pesan iklan tersebut.
SELURUH KONTEN SIARAN IKLAN TUNDUK PADA
Pasal 46 UU No. 32 Tahun 2002

 Iklan Niaga & ILM


 IKLAN NIAGA DILARANG
a. Promosi ajaran agama, ideologi, pribadi dan/atau
kelompok, yang menyinggung perasaan dan/atau
merendahkan martabat agama lain, ideologi lain,
pribadi lain, atau kelompok lain;
b. Promosi Miker/sejenisnya dan bahan atau zat
adiktif;
c. Promosi memperagakan wujud rokok;
d. Bertentangan dengan kesusilaan & nilai agama;
e. Eksploitasi anak di bawah umur 18 Tahun.
SELURUH KONTEN SIARAN IKLAN TUNDUK PADA
Pasal 46 UU No. 32 Tahun 2002

 Tanggung jawab lembaga penyiaran;


 Iklan niaga mata acara siaran anak wajib
berstandar siaran anak;
 LP wajib menyediakan waktu untuk ILM;
 Waktu siaran iklan niaga LPS Mak. 20% &
LPP 15%;
 ILM untuk LPS Min. 10% & LPP Min. 30%;
 Materi siaran iklan wajib menggunakan
sumber daya dalam negeri.
KETENTUAN SPS TG KONTEN SIARAN IKLAN
Pasal 58 SPS Tahun 2012

 Selain Materi UU, juga DILARANG;


 Adegan Seksual;
 Adegan Kekerasan;
 Menyembunyikan, menyesatkan,
membingungkan /membohongi masyarakat
tentang kualitas, kinerja, harga sebenarnya,
dan/atau ketersediaan dari produk dan/atau
jasa yang diiklankan
 Adzan disisipi dan/atau ditempeli (built in)
iklan
KETENTUAN SPS TG KONTEN SIARAN IKLAN
Pasal 59 SPS Tahun 2012

 Selain Materi UU, juga DILARANG;


 Iklan rokok hanya boleh pukul 21.30 – 05.00.
 Program siaran dibuat produsen rokok wajib
dikategorikan sbg iklan rokok.
 Produk & jasa untuk dewasa yang berkaitan
dengan obat dan alat kontrasepsi, alat deteksi
kehamilan, dan vitalitas seksual hanya dapat
disiarkan pada pukul 22.00-03.00.
KETENTUAN SPS TG KONTEN SIARAN IKLAN
Pasal 61 - 65 SPS Tahun 2012

 Iklan rokok & obat yang tidak dibacakan


narasi, wajib menayangkan peringatan
konsumen kurangnya 3 detik.
 Program siaran perbincangan produk barang,
jasa dikategorikan sebagai iklan
 Program siaran jurnalistik dilarang disisipi
dan/atau ditempeli (built in) iklan produk
barang, jasa, tanpa disertai batas yang jelas
dalam bentuk bumper.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai