Anda di halaman 1dari 11

Regulasi pers dan

penyiaran di Indonesia
Siti aminatuzzahroh
Lu’luatul maknunatul hasanah
“upaya sadar oleh individu atau kelompok
individu untuk mempengaruhi sikap dari
individu atau organisasi lainnya”
Prof. DR. Isang Gonarsyah
Regulasi Media adalah aturan-aturan dan
kebijakan yang berkaitan dengan yang
mengatur hubungan dan operasional
media massa
Hukum

hukum pers
Hukum hukum
penyiaran

hukum film
1. undang – undang No 36 tahun 1999 tentang
telekomunikasi,
2. undang-undang No 40 tahun 1999 tentang pers,
3. undang-undang No 12 tahun 2002 tentang hak
cipta,
4. undang-undang No 32 tahun 2002 tentang
penyiaran.
undang-undang No 40 tahun 1999 tentang pers
mengatur tentang pers di Indonesia yaitu;
perusahaan pers, dewan pers, kantor berita,
wartawan, organisasi pers,pers nasional, pers asing,
penyensoran, pemberedelan,hak tolak, hak jawab,
hak koreksi, kewajiban koreksi, dan kode etik
jurnalistik
undang-undang No 32 tahun 2002 tentang
penyiaran
yang mengatur penyiaran di Indonesia yaitu:
televisi, radio, siaran iklan (niaga dan layanan
masyarakat), spectrum frekuensi radio. Lembaga
penyiaran, system penyiaran nasional, izin
penyelanggaraan penyiaran
REGULATOR dalam regulasi :
1. UU pers melahirkan dewan pers
2. UU penyiaran melahirkan komisi
penyiaran Indonesia di ranah pusat dan
komisi penyiaran Indonesia daerah untuk
daerah
1. Lembaga
2. Perizinan
3. Kepemilikan
4. Isi / konten
5. infrastruktur
6. organisasi bisnis
7. SDM/ kelompok profesi
Dalam Pasal 5 UU Pers terdapat etika perilaku pers
yang harus dijalankan, yaitu :
1. Pers nasional berkewajiban memberitakan
peristiwa dan opini dengan menghormati
norma-norma agama dan rasa kesusilaan
masyarakat serta asas praduga tak bersalah;
3. Pers wajib melayani Hak Jawab;
4. Pers wajib melayani Hak Tolak.
‫شكرا جزيال‬

Anda mungkin juga menyukai