Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH DASAR-DASAR JURNALISTIK

“UNDANG-UNDANG PERS NO.40 TAHUN 1999”

Dosen Pengampu : Dr.Mas Agus Firmansyah,S.Sos,M.Si

Di susun oleh :

NAMA : Terang Putri Anti

NPM : D1C022048

KELAS B

PROGRAM STUDI S1 JURNALISTIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS BENGKULU

2022

KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Robbil 'Alami, Segala puji bagi Allah SWT Tuhan Semesta Alam. Atas
segala karunia nikmat-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan sebaik-
baiknya. Makalah yang berjudul " Undang – undang pers No. 40 Tahun 1999” disusun
dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah dasar dasar jurnalistik yang diampu oleh
Bapak Dr.Mas Agus Firmansyah.

Makalah ini berisi tentang Undang – undang pers No. 40 Tahun 1999”. Penulis berharap
makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi kita semua. Penulis
membuat makalah ini dari kumpulan buku dan internet sebagai pedoman membuat
makalah. Terima kasih penulis ucapkan kepada bapak dosen, teman mahasiswa yang
secara langsung maupun tidak langsung memberikan motivasi membantu dalam
pengembangan makalah ini. Meski telah disusun secara maksimal, penulis sebagai
manusia biasa menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu
kritik dan saran dari berbagai pihak yang membangun sangat diharapkan. Demikian apa
yang bisa saya sampaikan, semoga pembaca dapat mengambil manfaat dari penulisan
makalah ini.

14,Desember,2022

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................i
DAFTAR ISI........................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................2
C. Tujuan Penulisan........................................................2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian undang undang pers…………………….3
B. Pasal pasal dalam undang undang pers……………..4-6
C. Hubungan undang undang pers dengan jurnalistik……7

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan................................................................8-9
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 .LATAR BELAKANG

Dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers menjelaskan bahwa pers
memiliki hak, antara lain adalah kebebasan pers dijamin sebagai hak asasi warga negara;
terhadap pers nasional tidak dikenakan penyensoran, pembredelan. Atau pelarangan
penyiaran; untuk menjamin kebebasan pers, pers nasional mempunyai hak mencari,
memperoleh, dan menyebarluaskan gagasan dan informasi,dalam mempertangungjawabkan
pemberitaan di depan hokum,wartawan mempunyai hak tolak.

Pers tidak hanya memiliki hak, namun pers juga harus menjalankan kewajibannya,
antara lain adalah melayani hak jawab; melakukan kewajiban koreksi; membuat berita
secara akurat dan berimbang; memenuhi dan mentaati Kode Etik Jurnalistik; tidak
melanggar asas praduga tak nersalah; menghormati supremasi hukum.

Pers sebagai sumber berita dan informasi kepada masyarakat harus dijamin
kemerdekaannya untuk dapat berpendapat dan melakukan tugas jurnalistiknya sehingga
dibuatlah Undang-Undang khusus yang menjamin kebebasan Pers yaitu Undang-Undang
Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers. Akan tetapi dalam melaksanakan tugas jurnalistiknya,
seringkali pers bertindak diluar batas dan tidak mematuhi Kode Etik Jurnalistik, sehingga
sering terjadi salah pemberitaan menyangkut nama seseorang.3 Kode Etik Jurnalistik adalah
hinpunan etika profesi kewartawanan. Kode Etik Jurnalistik memiliki kedudukan yang
istimewa bagi wartawan yakni agar wartawan bertanggungjawab dalam menjalankan
profesinya, yaitu mencari dan menyajikan informasi. Kode Etik Jurnalistik memiliki
kedudukan yang sangat istimewa bagi para wartawan.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah tulisan ini


adalah sebagai berikut ;
1. apakah yang di maksud dengan Undang – Undang Pers ?
2. Apa saja isi pasal dari Undang – undang Pers No.40 Tahun 1999 dengan
jurnalistik ?
3. Bagaimanakah hubungan Undang – Undang Pers dengan dunia
Jurnalistik ?
1.3 TUJUAN PENULISAN

Adapun tujuan tulisan ini adalah seperti di bawah ini :

1. Untuk mengetahui apa itu undang-undang pers


2. Untuk mengetahui apa itu pasal yang terkandung dalam undang-undang pers

3.Untuk mengetahui hubungan undang-undang pers dengan jurnalistik


BAB II

PEMBAHASAN

A.PENGERTIAN UNDANG-UNDANG PERS

Undang-Undang Pers (secara resmi bernama Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999


tentang Pers) adalah undang-undang yang mengatur tentang prinsip, ketentuan dan hak-hak
penyelenggara pers di Indonesia.

Dalam Undang-undang Pers terdapat pengertian pers, perusahaan pers dan wartawan.Pers
adalah lembaga sosial dan wahana komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik
meliputi mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan
informasi baik dalam bentuk tulisan, suara, gambar, suara dan gambar, serta data dan grafik
maupun dalam bentuk lainnya dengan menggunakan media cetak, media elektronik, media
siber dan segala jenis saluran yang tersedia.Perusahaan pers adalah badan hukum Indonesia
yang menyelenggarakan usaha pers meliputi perusahaan media cetak, media elektronik, dan
kantor berita, serta perusahaan media lainnya yang secara khusus menyelenggarakan,
menyiarkan, atau menyalurkan informasi.Wartawan adalah orang yang secara teratur
melaksanakan kegiatan jurnalistik.

Kode Etik Jurnalistik adalah himpunan etika profesi kewartawanan.

Wartawan selain dibatasi oleh ketentuan hukum, seperti Undang-Undang Pers Nomor 40
Tahun 1999, juga harus berpegang kepada kode etik jurnalistik. Tujuannya adalah agar
wartawan bertanggung jawab dalam menjalankan profesinya, yaitu mencari dan menyajikan
informasi.

B.
C.HUBUNGAN UNDANG UNDANG PERS DENGAN JURNALISTIK

Secara luas pers merupakan suatu lembaga kemasyarakatan yang kegiatannya melayani
dan mengatur kebutuhan hati nurani manusia selaku makhluk sosial dalam kehidupannya
sehari-hari. Dalam organisasinya, pers akan menyangkut segi-segi isi dan akibat dari proses
komunikasi yang melibatkannya, baik surat kabar maupun televisi, dalam kegiatannya
sebagai media komunikasi massa, ia akan menyajikan isi surat kabar itu sendiri ataupun isi
siaran radio dan/ tayangan televisinya kepada khalayak.

Demikian pula akibat dari penerbitan atau penyiaran tersebut akan tercakup dalam segi-
segi kegiatan pers itu. Baik itu berupa berita, artikel, foto, atau musik dan drama, yang
diperdengarkan oleh radio atau ditayangkan televisi, ia akan selalu membawa perubahan
situasi dan kondisi pada khalayaknya. Perubahan dimaksud pada akhirnya akan membuahkan
suatu opini publik yang secara langsung atau tidak berpengaruh pada tatanan kehidupan
khalayaknya. Apapun yang terjadi, sudah tentu menjadi tugas dan kewajiban pers lagi untuk
menyiarkan kembali kepada khalayak. Dari kenyataan itu jelas tampak adanya hubungan
yang tak dapat dipisahkan. Secara sempit, pers merupakan suatu wadah penyajian karya
jurnalistik yang berupa informasi, hiburan ataupun keterangan dan penerangan.

Sedangkan jurnalistiknya sendiri merupakan kejuruan atau keahlian dalam


mewujudkan informasi, hiburan, keterangan atau penerangan itu dalam bentuk berita, tajuk,
kritik, ulasan, ataupun artikel-artikel lainnya. Secara luas pers dan jurnalistik merupakan
suatu kesatuan (intitusi) yang bergerak dalam bidang penyiaran informasi, hiburan,
keterangan, dan penerangan tadi dengan maksud untuk memenuhi kebutuhan hati nurani
manusia sebagai makhluk sosial dalam kehidupannya sehari-hari.

Kesatuan dimaksud merupakan unit kerja dari seluruh komponen yang bersangkutan
dalam bidang penyiaran tadi. Jadi, merupakan suatu organisasi penyiaran yang meliputi
unsur-unsur manusia, biaya, bahan-bahan, logistik atau mesin-mesin, metode kerja, dan
pemasaran hasil karyanya. Bahkan lebih luas lagi menyangkut segi akibat dari hasil karya
organisasi tersebut yang timbul dalam masyarakat sebagai opini publik dengan segala
bentuknya..
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Undang-Undang Pers (secara resmi bernama Undang-Undang Nomor 40
Tahun 1999 tentang Pers) adalah undang-undang yang mengatur tentang prinsip,
ketentuan dan hak-hak penyelenggara pers di Indonesia.
Dalam Undang-undang Pers terdapat pengertian pers, perusahaan pers dan
wartawan.Pers adalah lembaga sosial dan wahana komunikasi massa yang
melaksanakan kegiatan jurnalistik meliputi mencari, memperoleh, memiliki,
menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi baik dalam bentuk tulisan,
suara, gambar, suara dan gambar, serta data dan grafik maupun dalam bentuk
lainnya dengan menggunakan media cetak, media elektronik, media siber dan
segala jenis saluran yang tersedia.Perusahaan pers adalah badan hukum Indonesia
yang menyelenggarakan usaha pers meliputi perusahaan media cetak, media
elektronik, dan kantor berita, serta perusahaan media lainnya yang secara khusus
menyelenggarakan, menyiarkan, atau menyalurkan informasi.Wartawan adalah
orang yang secara teratur melaksanakan kegiatan jurnalistik.
Secara luas pers merupakan suatu lembaga kemasyarakatan yang
kegiatannya melayani dan mengatur kebutuhan hati nurani manusia selaku makhluk
sosial dalam kehidupannya sehari-hari. Dalam organisasinya, pers akan menyangkut
segi-segi isi dan akibat dari proses komunikasi yang melibatkannya, baik surat kabar
maupun televisi, dalam kegiatannya sebagai media komunikasi massa, ia akan
menyajikan isi surat kabar itu sendiri ataupun isi siaran radio dan/ tayangan
televisinya kepada khalayak.

B.Saran
Pokok bahasan tulisan ini sudah dipaparkan di depan, besar harapan
penulisan semoga tulisan yang bermanfaat bagi pembaca karena pembatasan
pendahuluan dari resensi penulis menjadi bahwa tulisan ini masih jauh dari
sempurna oleh karena itu saran, kritik yang membangun sangat diharapkan agar
tulisan ini dapat ditulis disusun menjadi lebih baik dan sempurna.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.m.wikisource.org/wiki/Undang-Undang_Republi
https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/45370/uu-no-40-tahun-
1999k_Indonesia_Nomor_40_Tahun_1999

Anda mungkin juga menyukai