Kode etik jurnalistik dibagi menjadi tiga kata yaitu kode sendiri berasal dari
bahasa inggris “code” dan dalam bahasa latin “codex” yang berarti buku
undang-undang kumpulan sandi dan kata yang disepakati dalam lalu lintas
telegrafi serta susunan prinsip hidup dalam masyarakat. Etik atau etika
merupakan moral filosofi filsafat praktis dan ajaran kesusilaan. Sedangkan
jurnalistik sendiri berasal dari bahasa latin yaitu “Diurna” dan dalam bahasa
inggris “Journal” yang berarti catatan harian.
Pasal 11: Wartawan Indonesia melayani hak jawab dan hak koreksi
secara proporsional.
1. Tidak menawarkan diri atau mendesak klien atau atasan untuk menggantikan
kedudukan sejawatnya.
2. Membantu dan bekerjasama dengan sejawat di seluruh Indonesia untuk
menjunjung tinggi dan mematuhi Kode Etik Kehumasan ini
Konsekuensi dari bentuk regulasi yang berupa kode etik ini adalah pada
penegakan hukumnya. Penegakan hukum pada kode etik dilakukan oleh
asosiasi industry periklanan, yaitu PPPI. Demikian pula sanksi pelanggaran atas
kode etik periklanan hanya berupa teguran dari PPPI kepada anggotanya.
Pasal 5
Pasal 6
Pasal 45
Masyarakat berhak:
Pasal 1
Pasal 4