Anda di halaman 1dari 5

NAMA : SARIDA SIMBOLON

NIM: 2019110109
KELAS: 2PAP – ETIKA BISNIS
TUGAS: KASUS ETIKA PEMASARAN DAN PELANGGARAN
KODE ETIK PERIKLANAN

[Cite your source here.]

KASUS PELANGGARAN KODE ETIK IKLAN POMPA AIR SHIMIZU


DALAM IKLAN TELEVISI
     Iklan merupakan hal penting dalam suatu kegiatan bisnis. Dalam pembuatan iklan tentunya suatu
produk akan mempertimbangkan berbagai aspek sehingga dari iklan tersebut dapat meningkatkan
penjualan suatu produk. Aspek yang dipertimbangkan antara lain layak dan tidaknya iklan tersebut
untuk dipublikasikan.

     Kreativitas para pembuat iklan akan sangat mempengaruhi hasil pemasaran suatu produk
tertentu. Rendahnya kreativitasa tentunya akan sangat merugikan suatu produk. Sampai saat ini
media televisi masih menjadi pilihan utama untuk mempromosikan suatu produk. Namun, masih
banyak iklan yang dirasa tidak layak tayang atau tidak beretika masuk dalam penyiaran televisi
Indonesia.

     Salah satu contoh iklan yang tidak beretika yang mernah muncul di televisi adalah Iklan Pompa Air
SHIMIZU. Iklan pompa air Shimizu berdurasi 30 detik. Dalam iklan tersebut sangat terlihat bahwa
dalam iklan tersebut menyuguhkan sensasi erotis yang cukup menantang. Iklan ini diawali seorang
wanita yang memakai pakaian tidur yang terbuka merengek kepada pasangannya. "Kalo nggak
mancur terus kapan enaknya," katanya disertai dengan mimik yang menggoda. Model wanita itu
kemudian pergi ke sebuah mall dan ia ditawari obat kuat lelaki oleh seorang penjual. Namun, ia
justru datang ke toko pompa air, pedagang di toko tersebut kemudian menawari pompa air merek
Shimizu kepada wanita tersebut. Puncaknya, tawar-menawar yang dibumbui kalimat yang kurang
senonoh pun mengalir, tanpa basa-basi. Menariknya lagi, sambil mempromosikan mesin pompa air
Shimizu-nya, ada pemandangan menarik pada latar belakang pengambilan gambar itu. Ya, sebuah
papan iklan lengkap dengan sepasang kekasih yang coba mengamati. Singkatnya, usai memasang
pompa air Shimizu itu, wanita itu terlihat menari kegirangan. Dalam bagian terakhir iklan itu, wanita
itu disirami air oleh pasangannya. Kemudian berkata,“Basah deh,” disertai dengan wajah yang
menggoda.

Analisis Penyebab Timbulnya Pelanggaran Etika Pemasaran


A.    Analisis Iklan Pompa Air SHIMIZU dilihat dari Pedoman Perilaku Penyiaran (P3) dan Standar
Program Siaran (SPS)

Iklan Pompa Air SHIMIZU menurut penulis telah melanggar beberapa Undang-undang. Hal ini sangat
terlihat jelas bahwa iklan tersebut melanggar norma kesopanan.

Dibawah ini dicantumkan pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Progran Siaran yang di langgar,
yaitu:

1.      Pedoman Perilaku Penyiaran (P3) pasal 9 yang berbunyi: "Lembaga penyiaran wajib
menghormati nilai dan norma kesopanan dankesusilaan yang berlaku dalam masyarakat."

2.      Pedoman Perilaku Penyiaran (P3) pasal 14 ayat (2) yang berbunyi: "Lembaga penyiaran wajib
memperhatikan kepentingan anak dalam setiap aspek produksi siaran,"

3.      Pedoman Perilaku Penyiaran (P3) pasal 16 yang berbunyi: "Lembaga penyiaran wajib tunduk
pada ketentuan pelarangan dan/atau pembatasan program siaran bermuatan seksual. "

4.      Standar ProgramSiaran (SPS) Pasal 9 yang berbunyi: "(1) Program siaran wajib memperhatikan
norma kesopanan dan kesusilaan yang dijunjung oleh keberagaman khalayak baik terkait agama,
suku, budaya, usia, dan/atau latar belakang ekonomi. (2) Program siaran wajib berhati-hati agar
tidak merugikan dan menimbulkan dampak negatif terhadap keberagaman norma kesopanan dan
kesusilaan yang dianut oleh masyarakat."

5.      Standar Program Siaran (SPS) Pasal 15 ayat (1) yang berbunyi: "Program siaran wajib
memperhatikan dan melindungi kepentingan anak-anak dan/atau remaja. "

6.      StandarProgram Siaran (SPS) Pasal 18 ayat huruf h dan i yang berbunyi : " (h)mengeksploitasi
dan/atau menampilkan bagian-bagian tubuh tertentu, seperti: paha, bokong, payudara, secara close
updan/atau medium shot;  (i) menampilkan gerakan tubuh dan/atau tarian erotis."

7.      Standar ProgramSiaran (SPS) Pasal 58 ayat (4) huruf d: "adegan seksual sebagaimana yang
dimaksud pada Pasal 18; "

8.      Pelanggaran-pelanggaran tersebut sangat jelas terlihat dalam adegan-adegan seperti adegan


wanita yang mencari obat kuat namun dia ditawari pompa air, wanita disiram air oleh pasangannya
yang disertai dengan wajah menggoda, percakapan-percakapan yang diucapkan dengan nada
menggoda, tarian-tarian erotis dan memperlihatkan lekukan-lekukan tubuh wanita yang tidak
sepantasnya diperlihatkan kepada khalayak khususnya pada anak-anak, serta sosok wanita dengan
pakaian tidur dengan belahan dada terbuka. Hal ini membuktikan bahwa adegan-adegan yang tidak
sopan seperti yang telah disebutkan sebelumnya sangat tidak menghormati nilai dan norma
kesopanan, serat akan muatan seksual, dan lebih parahnya lagi iklan tersebut pernah disiarkan pada
pukul 07.25 WIB dan 14.33 WIB di beberapa stasiun televisi swasta di mana pada jam tersebut
banyak anak-anak yang sedang menonton televisi. Hal tersebut ikhawatirkan dapat memberikan
dampak negatif kepada para penonton khususnya anak-anak dan remaja.

B.     Analisis Iklan Pompa Air SHIMIZU dilihat dari UU Pornografi/ UU 44 Tahun 2008

Iklan Pompa Air “SHIMIZU” juga telah melanggar UU Pornografi/ UU 44 Tahun 2008, dalam UU
tersebut dijelaskan bahwa:
Pornografi adalah gambar, sketsa, ilustrasi, foto, tulisan, suara, bunyi, gambar bergerak, animasi,
kartun, percakapan, gerak tubuh, atau bentuk pesan lainnya melalui berbagai bentuk media
komunikasi dan/atau pertunjukan di muka umum, yang memuat kecabulan atau eksploitasi seksual
yang melanggar norma kesusilaan dalam masyarakat. Jasa pornografi adalah segala jenis layanan
pornografi yang disediakan oleh orang perseorangan atau korporasi melalui pertunjukan langsung,
televisi kabel, televisi teresterial, radio, telepon, internet, dan komunikasi elektronik lainnya serta
surat kabar, majalah, dan barang cetakan lainnya.

            Dalam iklan Pompa Air Shimizu, sudah sangat jelas bahwa pornografi terkandung dalam
pembuatan dan penayangan iklan tersebut. Dimana, sang pembuat iklan menonjolkan kisah wanita
seksi yang mengeluh akan kekurang tangguhan pompa airnya. Tapi dalam iklan ini disajikan berbeda,
dimana sang pembuat iklan malah menampilkan pesan – pesan berbau seks. Dilihat juga ketika sang
wanita seksi disiram dengan air yang mengalir deras setelah di pompa dengan pompa air “Shimizu”
ini dan disinilah wanita tersebut menonjolkan keseksian tubuhnya dibalut baju berwarna putih yang
transparan ketika basah tersiram air.

C.     Analisis Iklan Pompa Air “SHIMIZU” dilihat dari UU PENYIARAN/ UU 32 Tahun 2002

Iklan Pompa Air SHIMIZU  juga melanggar UU PENYIARAN/ UU 32 Tahun 2002 pasal 1 yang berbunyi:
"Siaran iklan adalah siaran informasi yang bersifat komersial dan layanan masyarakat tentang
tersedianya jasa, barang, dan gagasan yang dapat dimanfaatkan oleh khalayak dengan atau tanpa
imbalan kepada lembaga penyiaran yang bersangkutan." UU PENYIARAN/ UU 32 Tahun 2002 pasal 3
yang berbunyi : "Penyiaran diselenggarakan dengan tujuan untuk memperkukuh integrasi nasional,
terbinanya watak dan jati diri bangsa yang beriman dan bertakwa, mencerdaskan kehidupan bangsa,
memajukan kesejahteraan umum, dalam rangka membangun masyarakat yang mandiri, demokratis,
adil dan sejahtera, serta menumbuhkan industri penyiaran Indonesia."

            Dalam pasal tersebut tertera bahwa penyiaran ditujukan agar terbinanya watak dan jati diri
bangsa tetapi bagaimana bisa watak dan jati diri bangsa terbentuk apabila siaran iklannya berbau
seks seperti ini malah akan merusak iman dan takwa. Walaupun tujuannya untuk menumbuhkan
industri penyiaran di Indonesia tetapi tayangan iklannya sangat tidak baik untuk ditampilkan didepan
masyarakat Indonesia.

Kemudian pada UU PENYIARAN/ UU 32 Tahun 2002 pasal 4 ayat (1) yang berbunyi : "penyiaran
sebagai kegiatan komunikasi massa mempunyai fungsi sebagai media informasi, pendidikan, hiburan
yang sehat, kontrol dan perekat sosial," dan UU PENYIARAN/ UU 32 Tahun 2002 ayat (2) yang
berbunyi : "Dalam menjalankan fungsi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), penyiaran juga
mempunyai fungsi ekonomi dan kebudayaan."

            Jika dilihat dari pasal diatas jelas sekali bahwa iklan Shimizu ini memang memberikan
informasi tentang pompa air namun juga melenceng kearah yang tidak sehat. Padahal dalam UU
yang tertera diatas disebutkan bahwa penyiaran memiliki fungsi sebagai media informasi,
pendidikan, hiburan yang sehat, kontrol dan perekat sosial tetapi jelas bahwa iklan tersebut sangat
tidak berpendidikan dan bukan merupakan hiburan yang sehat untuk ditayangkan justru iklan
tersebut lebih mengundang kearah seks dan hal ini sangat tidak baik untuk siaran iklan di Indonesia.
Selanjutnya pada ayat dua dijelaskan bahwa fungsinya mempunyai fungsi ekonomi dan kebudayaan
tetapi dalam iklan pompa air Shimizu ini justru merusak citra kebudayaan bangsa Indonesia sendiri
karena menampilkan tayangan yang tidak senonoh.
Analisis Berdasarkan Teori Etika Bisnis
     Pada kasus iklan pompa Air Shimizu banyak memiliki kesalahan dan melanggar hukum dan kode
etik serta adanya pelanggaran UU pornografi. Iklan pompa air Shimizu ini banyak memuat pesan –
pesan ambigu dan mengarah kearah seks serta penggunaan pakaian minim yang digunakan oleh
talent wanita membuat kesan seksi dalam iklan ini lebih diperjelas. Selain itu seiringnya jam tayang
yang menyalahi aturan membuat iklan pompa air Shimizu ini dicabut hak izin siarannya dimedia
televisi.

     Dalam iklan pompa air Shmizu tak satupun sisi positif yang dapat dipertanggungjawabkan sesuai
dengan UU penyiaran/ UU 32 Tahun 2002 pasal 5, justru iklan tersebut akan bisa merusak iman dan
melunturkan jati diri bangsa melalui adegan–adegan tidak senonoh. Selain itu memang iklan ini
memberikan informasi yang benar, tetapi caranya tidak benar dan tidak sesuai yang diatur oleh
perudang – perundangan dan hal ini jelas tidak memajukan kebudayaan nasional.           

Hal yang seharusnya produsen lakukan dalam mempromosikan suatu produk barang atau jasa dilihat
dari sisi kepentingan perusahaan dan hak-hak konsumen:

     Iklan yang beretika adalah iklan yang harus memperhatikan nilai-nilai etika dalam
mempromosikan produk barang atau jasanya. Jika dilihat dari sisi kepentingan perusahaan iklan
haruslah mempunyai strategi yang unik dan inovativ dalam mempromosikan produk baik barang
maupun jasa agar produknya laku dipasaran. Selain harus memunyai strategi yang unik dan inovativ
dalam membuat iklan juga harus melihat unutng rugi dalam pembuatan iklan produk baik barang
maupun jasa.

Jangan terlalu ambisius mempromosikan produk barang dan jasa sehingga mengakibatkan
perusahaan gulung tikar. Dan yang terpentig dalam promosi pemasaran adalah jangan terlalu fulgar
menjelek-jelekkan produk lain karena itu akan merugikan perusahaan itu karena dapat di nilai jelek
oleh perusahaan lain sehingga enggan ada yang ingin bekerja sama.

     Jika di lihat lagi dari sisi hak-hak konsumen promosi pemasaran haruslah bersifat terbuka tentang
apa yang di pasarkan dan di promosikan sehingga konsumen dapat mengetahui dan memilih sesuai
keinginannya, jangan sampai dalam mempromosikan dan memasarkan terdapat kebohongan yang
merugikan konsumen. Konsumen juga harusnya mendapat hak untuk melihat kualitas barang jika
produk itu makanan konsumen seharusnya di beri promosi dengan mencicipi tester yang dapat di
nikmati konsumen sebelum membeli dan dapat menjadi bahan pertimbangan konsumen untuk
membeli atau tidaknya barang tersebut. Promosi pemasaran yang beretika itu sangatlah penting
dalam suatu usaha atau perusahaan. Promosi pemasaran merupakan acuan atau langkah awal
sukses atau tidaknya suatu usaha atau perusahaan.
Teguran Tertulis Iklan Pompa Air Shimizu

Tgl Surat 16 Agustus 2012

No. Surat 514/K/KPI/08/12

Status Teguran Tertulis

Stasiun TV RCTI

Program Siaran Iklan "Shimizu"

Deskripsi Pelanggaran Pada tanggal 12 Juni 2012 pukul 07.45 WIB menayangkan adegan seorang
model perempuan yang mengeksploitasi tubuh bagian dada dengan cara
menggoyang-goyangkan bagian dada (payudara) secara berulang-
ulang. Selain itu, dalam siaran iklan tersebut juga ditayangkan toko obat kuat
dan narasi tentang percakapan yang menyinggung aktivitas hubungan seks.
Jenis pelanggaran ini dikategorikan sebagai pelanggaran atas larangan adegan
seksual, ketentuan siaran iklan, perlindungan anka, dan norma kesusilaan dan
kesopanan. Selain tanggal di atas, KPI juga menemukan pelanggaran sejenis
pada program yang ditayangkan pada tanggal 11, 13, 14, 15, 17, 18, 19, 22,
23, 24, 25, 28 Juni dan 2 Juli 2012.
Tindakan penayangan adegan tersebut telah melanggar P3 tahun 2012 Pasal
9, Pasal 14 ayat (2), dan Pasal 16 serta SPS Pasal 9, dan Pasal 15 ayat (1), Pasal
18 ayat huruf h dan i, dan Pasal 58 ayat (4) huruf d.

 Kesimpulan
a.       Terjadi pelanggaran kode etik iklan pompa air SHIMIZU dalam iklan televisi berupa
pelanggaran Pedoman Perilaku Penyiaran (P3) dan Standar Program Siaran (SPS), UU
Pornografi/UU 44 Tahun 2008 dan UU PENYIARAN/ UU 32 Tahun 2002.

b.      Yang seharusnya dilakukan oleh produsen dalam mempromosikan produk barang dan
jasa dari sisi kepentingan perusahaan maupun hak-hak konsumen yaitu harus samasama
memberikan manfaat satu sama lain.

 Saran
Seharusnya para pembuat iklan/ agen pembuat iklan memerhatikan UU periklanan, UU
penyiaran, UU Pornografi, serta Kode Etik Periklanan ketika akan membuat iklan. Tidak
hanya melindungi produk iklan dari kesalahan hukum serta kode etik, tetapi juga
memerhatikan konten iklan sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman. Serta saat akan
mengeluarkan iklan haruslah ada kontrak waktu penayangan iklan dikategorikan menurut
konten iklan. Hal ini agar dapat mencegah hal – hal yang tidak diinginkan. Misal, iklan alat
kontrasepsi “kondom” lebih baik ditayangkan pada waktu tengah malam agar tidak ditonton
oleh anak – anak sehingga tidak mengganggu moral dan pikiran anak – anak.

Anda mungkin juga menyukai