Anda di halaman 1dari 18

5 IKLAN YANG MELANGGAR KODE ETIK

Dosen Pengampu :

Kadek Kiki Astria, S.I.Kom.,M.Hum

Nama : Anung Rifan Fauzi

Nim : 18.96.0400

IK 1 2018

S-1 ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS EKONOMI DAN SOSIAL

UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA TAHUN

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya penjatkan kehadiran Tuhan yang maha Esa atas berkat dan
karunia-Nya sehingga saya bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Adapun maksud dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
yang telah diberikan oleh Ibu. Banyak kesulitan dan hambatan yang saya alami
dalam pembuatan makalah ini, tapi dengan semangat dan kegigihan serta arahan
bimbingan berbagi pihak sehingga saya mempu menyelesaikan tugas makalah ini
dengan baik.

Saya menyimpulkan bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
oleh karna itu saya menerima kritik dan saran, demi kesempurnaan tugas mekalah
ini dan bermanfaat bagi saya dan pembaca. Terimakasih

Penulis
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1.1. Latar Belakang

Di masa sekarang ini persaingan bisnis khususnya dalam hal perdagangan


sangat ketat. Perusahaan-perusahaan besar saling berlomba dalam mempromosikan
hasil produksi mereka. Berbagai macam cara dapat dilakukan dalam memasarkan
suatu produk sehingga sampai di tangan konsumen. Dalam mempromosikan
produk kebanyakan perusahaan memanfaatkan layanan iklan komersial di media
massa khususnya televisi. Iklan sendiri adalah bagian dari bauran promosi dan
bauran promosi adalah bagian dari bauran pemasaran. Jadi secara sederhana iklan
didefinisikan sebagai pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada
masyarakat lewat suatu media ( Rhenald Kasali , 1992).

Persaingan merupakan cermin dari struktur pasar yang sehat. Semakin ketat
persaingan menunjukkan jumlah pemain dalam suatu industri semakin besar, yang
artinya industri bersangkutan dapat dimasuki beragam pemain. Kompetisi antar
pemain memberikan dampak positif dan negatif terhadap perilaku persaingan. Jika
sistem pengawasan dan penegakannya terhadap para pemain lemah, maka pada
kondisi itulah para pemain berperilaku negatif dengan melakukan manufer-manufer
yang dapat melanggar perundangan persaingan yang sehat dan kode etik
komunikasi pemasaran.

Etika di dalam sebuah iklan saat ini cukup dilupakan oleh sebagian
masyarakat dan juga pelaku iklan. Padahal, di dalam dunia periklanan Indonesia
terdapat badan yang mengatur terkait etika tersebut, yaitu Lembaga Etika Pariwara
Indonesia (EPI). Salah satu bentuk pelanggaran dari sebuah iklan yang marak
terjadi yaitu dalam bentuk promosi, baik dari diskon yang diberikan maupun harga
jual yang berbeda antara yang dicantumkan di media-media promosi dengan harga
jual aslinya. Hal tersebut dilakukan semata-mata hanya untuk menarik minat
pembeli agar tertarik untuk membeli, tanpa di sadari oleh masyarakat bahwa hal
tersebut telah melanggar Kode Etik EPI.
BAB 2

ISI

1.1. Indomilk Siapin Buka Puasa

A. Kebutuhan dasar konsumen


I. Simiotika : berikut ini adalah Iklan Indomilk Siapin Buka Puasa
dengan menggunakan pendekaan simiotika, dengan langkah –
langkah sebagai berikut :
pertama, menguraikan apa pesan denotatif (realitas) yang
digambarkan di kesepuluh iklan yang menjadi objek penelitian.
Kedua, mencari tahu makna konotatif (representasi) yang
ditampilkan oleh kesepuluh iklan tersebut yang dipengaruhi oleh
imaji apa yang ingin ditampilkan oleh kreator iklan melalui iklan
yang diciptakannya, yang dibentuk melalui kekuatan visual,
audio, dan grafis.
2. Realitas

Di depan teras sebuah rumah, seorang Ibu sedang menyiram tanaman


dengan sang Ayah yang sedang mencuci mobil. Tiba-tiba kedua anak
mereka, seorang lakilaki dan seorang perempuan berlari menghampiri
keduanya seraya berkata bahwa akan ada tetanggatetangga mereka
datang ingin berbuka puasa di rumah mereka. Sang Ibu panik, lalu
berniat membuat es campur. Dengan semangat, anak laki-laki dan adik
perempuannya membantu Ibu membuat es campur secara cekatan,
bahkan seperti bermain sulap karena bisa bergerak sangat cepat
menaruh buah-buahan ke dalam beberapa mangkuk yang sudah
disiapkan diatas meja. Hal terakhir yang dilakukan anak lakilaki tersebut
yaitu menambahkan susu kental manis Indomilk diatas es campur.
Kemudian adzan maghrib berkumandang diikuti kedatangan tetangga-
tetangga untuk menikmati es campur diiringi canda dan tawa.

3. Reperesentasi

Konsep anak sehat direpresentasikan sebagai anak yang memiliki


ide yang banyak, mampu mengerjakan suatu pekerjaan yang rumit hanya
dalam waktu singkat dan dengan gerakan cepat.

4. Ideologi
Untuk membentuk anak sehat yang banyak akal dan mampu bekerja
dengan cekatan, cukup dengan meminum susu.
2. Pompa Air SHIMIZU

Iklan pompa air Shimizu ini berdurasi 30 detik. Dalam iklan tersebut sangat
terlihat bahwa dalam iklan tersebut menyuguhkan sensasi erotis yang cukup
menantang. Iklan ini diawali seorang wanita yang memakai pakaian tidur dengan
belahan dada terbuka merengek kepada pasangannya. "Kalo nggak mancur terus
kapan enaknya," katanya disertai dengan mimik yang menggoda. Model seksi yang
hingga kini belum diketahui identitasnya itu kemudian pergi ke sebuah mall
Selanjutnya, wanita tersebut pergi ke mall dan ia ditawari obat kuat lelaki oleh
seorang penjual. Namun, ia justru datang ke toko pompa air, pedagang di toko
tersebut kemudian menawari pompa air merek Shimizu kepada wanita tersebut.
Puncaknya, tawar-menawar yang dibumbui kalimat yang kurang senonoh pun
mengalir, tanpa basa-basi.

1. Analisis Iklan Pompa Air “SHIMIZU” dilihat dari Pedoman Perilaku


Penyiaran (P3) dan Standar Program Siaran (SPS)

Dalam Iklan Pompa Air “SHIMIZU” menurut saya telah melanggar beberapa
Undang-undang. Hal ini sangat terlihat jelas bahwa iklan tersebut mengandung
unsur SARA. Seperti yang kita ketahui hal tersebut melanggar norma kesopanan
sekaligus melanggar Pedoman Perilaku Penyiaran (P3) pasal 9 yang berbunyi :
"Lembaga penyiaran wajib menghormati nilai dan norma kesopanan dankesusilaan
yang berlaku dalam masyarakat." Kemudian juga melanggarPedoman Perilaku
Penyiaran (P3) pasal 14 ayat (2) yang berbunyi : "Lembaga penyiaran wajib
memperhatikan kepentingan anak dalam setiap aspek produksi siaran,"
sertaPedoman Perilaku Penyiaran (P3) pasal 16 yang berbunyi : "Lembaga
penyiaran wajib tunduk pada ketentuan pelarangan dan/atau pembatasan program
siaran bermuatan seksual. " Selanjutnya juga melanggar StandarProgram Siaran
(SPS) Pasal 9 yang berbunyi : "(1) Program siaran wajib memperhatikan norma
kesopanan dan kesusilaan yang dijunjung oleh keberagaman khalayak baik terkait
agama, suku, budaya, usia, dan/atau latar belakang ekonomi. (2) Program siaran
wajib berhati-hati agar tidak merugikan dan menimbulkan dampak negatif terhadap
keberagaman norma kesopanan dan kesusilaan yang dianut oleh masyarakat."
Standar Program Siaran (SPS) Pasal 15 ayat (1) yang berbunyi : "Program siaran
wajib memperhatikan dan melindungi kepentingan anak-anak dan/atau remaja. "
Standar ProgramSiaran (SPS) Pasal 18 ayat huruf h dan iyang berbunyi : "
(h)mengeksploitasi dan/atau menampilkan bagian-bagian tubuh tertentu, seperti:
paha, bokong, payudara, secara close up dan/ataumedium shot; (i) menampilkan
gerakan tubuh dan/atau tarian erotis." StandarProgram Siaran (SPS) Pasal 58 ayat
(4) huruf d : "adegan seksual sebagaimana yang dimaksud pada Pasal 18; "

Pelanggaran-pelanggaran tersebut sangat jelas terlihat dalam adegan-adegan


seperti adegan wanita yang mencari obat kuat namun dia ditawari pompa air, wanita
disiram air oleh pasangannya yang disertai dengan wajah menggoda, percakapan-
percakapan yang diucapkan dengan nada menggoda, tarian-tarian erotis dan
memperlihatkan lekukan-lekukan tubuh wanita yang tidak sepantasnya
diperlihatkan kepada khalayak khususnya pada anak-anak, serta sosok wanita
dengan pakaian tidur dengan belahan dada terbuka. Hal ini membuktikant bahwa
adegan-adegan yang tidak sopan seperti yang telah disebutkan sebelumnya sangat
tidak menghormati nilai dan norma kesopanan, serat akan muatan seksual, dan lebih
parahnya lagi iklan tersebut pernah disiarkan pada pukul 07.25 WIB dan 14.33 WIB
di beberapa stasiun televisi swasta di mana pada jam tersebut banyak anak-anak
yang sedang menonton televisi. Hal tersebut ikhawatirkan dapat memberikan
dampak negatif kepada para penonton khususnya anak-anak dan remaja.

2. Analisis Iklan Pompa Air “SHIMIZU” dilihat dari UU Pornografi/ UU 44


Tahun 2008
Iklan Pompa Air “SHIMIZU” juga telah melanggar UU Pornografi/ UU 44 Tahun
2008, dalam UU tersebut dijelaskan bahwa :

Pornografi adalah gambar, sketsa, ilustrasi, foto, tulisan, suara, bunyi, gambar
bergerak, animasi, kartun, percakapan, gerak tubuh, atau bentuk pesan lainnya
melalui berbagai bentuk media komunikasi dan/atau pertunjukan di muka umum,
yang memuat kecabulan atau eksploitasi seksual yang melanggar norma kesusilaan
dalam masyarakat. Jasa pornografi adalah segala jenis layanan pornografi yang
disediakan oleh orang perseorangan atau korporasi melalui pertunjukan langsung,
televisi kabel, televisi teresterial, radio, telepon, internet, dan komunikasi elektronik
lainnya serta surat kabar, majalah, dan barang cetakan lainnya.

Dalam iklan Shimizu, sudah sangat jelas bahwa pornografi terkandung dalam
pembuatan dan penayangan iklan tersebut. Dimana, sang pembuat iklan
menonjolkan kisah wanita seksi yang mengeluh akan kekurang tangguhan pompa
airnya. Tapi dalam iklan ini disajikan berbeda, dimana sang pembuat iklan malah
menampilkan pesan – pesan berbau seks. Dilihat juga ketika sang wanita seksi
disiram dengan air yang mengalir deras setelah di pompa dengan pompoa air
“Shimizu” ini dan disinilah wanita tersebut menonjolkan keseksian tubuhnya
dibalut baju berwarna putih yang transparan ketika basah tersiram air.

3. Analisis Iklan Pompa Air “SHIMIZU” dilihat dari UU PENYIARAN/ UU 32


Tahun 2002

Berikutnya juga melanggar UU PENYIARAN/ UU 32 Tahun 2002 pasal 1 yang


berbunyi : "Siaran iklan adalah siaran informasi yang bersifat komersial dan
layanan masyarakat tentang tersedianya jasa, barang, dan gagasan yang dapat
dimanfaatkan oleh khalayak dengan atau tanpa imbalan kepada lembaga penyiaran
yang bersangkutan."UU PENYIARAN/ UU 32 Tahun 2002 pasal 3 yang berbunyi
: "Penyiaran diselenggarakan dengan tujuan untuk memperkukuh integrasi
nasional, terbinanya watak dan jati diri bangsa yang beriman dan bertakwa,
mencerdaskan kehidupan bangsa, memajukan kesejahteraan umum, dalam rangka
membangun masyarakat yang mandiri, demokratis, adil dan sejahtera, serta
menumbuhkan industri penyiaran Indonesia."
Jika dilihat dari pasal diatas jelas sekali bahwa iklan Shimizu ini memang
memberikan informasi tentang pompa air namun juga melenceng kearah yang tidak
sehat. Padahal dalam UU yang tertera diatas disebutkan bahwa penyiaran memiliki
fungsi sebagai media informasi, pendidikan, hiburan yang sehat, control dan
perekat sosial tetapi jelas bahwa iklan tersebut sangat tidak berpendidikan dan
bukan merupakan hiburan yang sehat untuk ditayangkan justru iklan tersebut lebih
mengundang kearah seks dan hal ini sangat tidak baik untuk siaran iklan di
Indonesia. Selanjutnya pada ayat dua dijelaskan bahwa fungsinya mempunyai
fungsi ekonomi dan kebudayaan tetapi dalam iklan pompa air Shimizu ini justru
merusak citra kebudayaan bangsa Indonesia sendiri karena menampilkan tayangan
yang tidak senonoh.

4. UU PENYIARAN/ UU 32 Tahun 2002 Pasal 5 yang berbunyi bahwa


penyiaran diarahkan untuk:

b. menjunjung tinggi pelaksanaan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara


Republik Indonesia Tahun 1945;

c. menjaga dan meningkatkan moralitas dan nilai-nilai agama serta jati diri
bangsa;

d. meningkatkan kualitas sumber daya manusia;

e. menjaga dan mempererat persatuan dan kesatuan bangsa;

f. meningkatkan kesadaran ketaatan hukum dan disiplin nasional;

g. menyalurkan pendapat umum serta mendorong peran aktif masyarakat dalam


pembangunan nasional dan daerah serta melestarikan lingkungan hidup mencegah
monopoli kepemilikan dan mendukung persaingan yang sehat di bidang penyiaran;

h. mendorong peningkatan kemampuan perekonomian rakyat, mewujudkan


pemerataan, dan memperkuat daya saing bangsa dalam era globalisasi;

i. memberikan informasi yang benar, seimbang, dan bertanggung jawab;


memajukan kebudayaan nasional.
Namun dalam iklan Pompa Air “SHIMIZU” tak satupun sisi positif yang dapat
dipertanggung jawabkan sesuai dengan UU PENYIARAN/ UU 32 Tahun 2002
Pasal 5, justru iklan tersebut akan bisa merusak iman dan melunturkan nilai jati diri
bangsa melalui adegan-adegan yang tidak senonoh.. Selain itu memang iklan ini
memberikan informasi yang benar tetapi caranya tidak benar dan tidak sesuai yang
diatur oleh perundang-undangan dan hal ini jelas tidak memajukan kebudayaan
nasional.

3. HIT

HIT dianggap merupakan anti nyamuk yang efektif dan murah untuk
menjauhkan nyamuk dari kita. Tetapi, ternyata murahnya harga tersebut juga
membawa dampak negatif bagi konsumen HIT. Telah ditemukan zat kimia
berbahaya di dalam kandungan kimia HIT yang dapat membahayakan kesehatan
konsumennya, yaitu Propoxur dan Diklorvos. 2 zat ini berakibat buruk bagi
manusia, antara lain keracunan terhadap darah, gangguan syaraf, gangguan
pernapasan, gangguan terhadap sel pada tubuh, kanker hati dan kanker lambung.
Obat anti-nyamuk HIT yang dinyatakan berbahaya yaitu jenis HIT 2,1 A (jenis
semprot) dan HIT 17 L (cair isi ulang). Departemen Pertanian juga telah
mengeluarkan larangan penggunaan Diklorvos untuk pestisida dalam rumah tangga
sejak awal 2004 (sumber : Republika Online). Hal itu membuat kita dapat melihat
dengan jelas bahwa pemerintah tidak sungguh-sungguh berusaha melindungi
masyarakat umum sebagai konsumen. Produsen masih dapat menciptakan produk
baru yang berbahaya bagi konsumen tanpa inspeksi pemerintah.

Jenis Pelanggarannya adalah pelanggaran prinsip etika bisnis yang dilakukan yaitu
prinsip kejujuran dimana perusahaan tidak memberikan peringatan kepada
konsumen mengenai kandungan yang ada pada produk mereka yang sangat
berbahaya untuk kesehatan dan perusahaan juga tidak member tahu penggunaan
dari produk tersebut yaitu setelah suatu ruangan di semprot oleh produk itu
semestinya di tunggu 30 menit terlebih dahulu baru kemudian dapat dimasuki /
digunakan ruangan tersebut.

Pelanggaran yang dilakukan PT. Megasari Makmur mengakibatkan dari 2 zat kimia
Propoxur dan Diklorvos yang berbahaya bagi manusia mengakibatkan keracunan
terhadap darah, gangguan syaraf, gangguan pernapasan, gangguan terhadap sel
tubuh, kanker hati dan kanker lambung.

Jika dilihat menurut UUD, PT. Megasari Makmur sudah melanggar beberapa pasal,
yaitu:

1. Pasal 4, Hak Konsumen

Ayat 1: “ hak atas kenyamanan, jeamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi


barang / jasa“

Ayat 3 : “ hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan
jaminan barang / jasa “

PT. Megasari Makmur tidak pernah member peringatan kepada konsumen


tentang adanya zat-zat berbahaya di dalam produk mereka. Akibat nya kesehatan
konsumen dibahayakan dengan alas an mengurangi biaya produksi HIT.

2. Pasal 7, Kewajiban Pelaku Usaha

Ayat 2 : “ memberikan informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan
jaminan barang / jasa serta member penjelasan penggunaan, perbaikan dan
pemeliharaan “
PT. Megasari Makmur tidak pernah menberi indikasi penggunaan pada produk
mereka, dimana seharusnya apabila sebuah kamar disemprot dengan pertisida,
harus dibiarkan selama setengah jam sebelum boleh dimasuki lagi.

3. Pasal 8

Ayat 1 : “pelaku usaha dilarang memproduksi/memperdagangkan barang/jasa yang


tidak memenuhi atau tidak sesuai dengan standar yang dipersyaratkan dan
ketentuan peraturan perundang-undangan“

PT. Megasari Makmur tetap meluncurkan produk mereka walaupun produk HIT
tersebut tidak memenuhi standard an ketentuan yang berlaku bagi barang tersebut.
Seharusnya, produk HIT tersebut sudah ditarik dari peredaran agar tidak terjadi hal-
hal yang tidak di inginkan, tetapi mereka tetap menjual walaupun sudah ada korban
dari produknya.

4. Pasal 19

Ayat 1 : "pelaku usaha bertanggung jawab memberikan ganti rugi atas kerusakan,
pencemaran, dan kerugian konsumen akibat mengkonsumsi barang / jasa yang
dihasilkan atau di perdagangkan“

Ayat 2 : “ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa
pengembalian uang atau penggantian barang/jasa yang sejenis atau setara nilainya,
atau perawatan kesehatan dan pemberian santunan yang sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku“

Ayat 3 : “pemberian ganti rugi dilaksanakan dalam tenggang waktu 7 hari setelah
tanggal transaksi“

Menurut pasal tersebut PT. Megasari Makmur harusmembarikan ganti rugi kepada
konsumen karena telah merugikan para konsumen.
4. Nutrilon Royal 3 (live starts here)

Adegan berciuman yang dilakukan balita perempuan dan balita laki-laki.


Adegan berciuman ini sangatlah memalukan karena menampilkan hal “cabul” yang
dilakukan oleh balita. Iklan Nutrilon Royal sebenarnya amat bagus,
menggambarkan tingkah polah anak-anak dan persahabatan anak. Namun,
sayangnya iklan tersebut menayangkan adegan ciuman dua orang anak dalam air
melalui pengambilan gambar secara close up. Padahal kalau di luarnegri, makna
dari ciuman bibir itu biasa dilakukan kepada anggota keluarga (ibu dan anak) atau
kepada orang lain untuk menunjukkan ekspresi kasih sayang. Tapi tidak di
Indonesia, hal itu hingga kini masih dianggap tabu, meski dilakukan oleh anak kecil
yang mustahil mendasari ciuman bibir itu karena aspek birahi. Untuk
menindaklanjuti hal itu, Ketua Komisi Penyiaran Indonesia, Mochamad Riyanto
pada tanggal 20 April 2012 kemarin telah mengeluarkan surat imbauan kepada
seluruh stasiun TV untuk secepatnya meng-edit adegan yang dimaksud dalam iklan
Nutrilon Royal tersebut. Imbauan KPI dipatuhi, dan iklan ini tampil kemudian
tanpa ciuman bibir.

Dalam kasus diatas bahwa adegan tersebut telah melanggar hukum pidana, tidak
sesuai dengan UU KPI, dan melanggar kode etik periklanan.

1. UU Pornografi pasal 11

“Setiap orang dilarang melibatkan anak dalam kegiatan dan/atau sebagai objek“
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Pasal 5, Pasal 6, Pasal 8, Pasal 9, atau 10.
Dalam pasal 4,5,6,8,9,10 secara garis besar menunjukkan perilaku yang
seksual. Sehingga dalam adegan ini pembuat iklan melibatkan anak kegiatan yang
mengandung pornografi. Oleh karena itu pembuat iklan dapat dijerat UU
Pornografi tersebut.

2. UU No.32 Penyiaran (Pasal 4 ayat 1)

“ Penyiaran sebagai kegiatan komunikasi massa mempunyai fungsi sebagai


media informasi, pendidikan, hiburan yang sehat, kontrol dan perekat sosial”

Dalam adegan ini terlihat tidak adanya kesan mendidik dan bukan
merupakan iklan sehat, karena yang dipertontonkan adalah tindakan “seksual”,
yaitu bercumbu (berciuman). Kesalahan yang besar bagi pihak perusahaan itu
sendiri. Anak merupakan subyek yang tidak mengerti apapun tentang apa yang
mereka lakukan, akan tetapi pembuat iklan tersebut seharusnya tidak memberikan
adegan tersebut kepada anak-anak dibawah umur.

3. Berdasarkan Kode Etik Periklanan

Iklan ini sudah melanggar etika yang seharusnya dipatuhi oleh setiap
insan periklanan, dalam hal ini ada beberapa hal yang melanggar etika periklanan :

a) Pornografi yang ditampilkan sudah melanggar kode etik periklanan, apalagi


ini dilakukan oleh anak dibawah umur dan dikonsumsi oleh public.

b) Khalayak anak, dalam hal ini iklan ini sangat menonjolkan hampir semua
adegan hanya anak dibawah umur tanpa ada seorang dewasa satupun.

5. Alat Kontrasepsi Andalan dan Layanan Kesehatan Seksual


On Clinic

Iklan tersebut sering ditayangkan di stasiun TV pada jam-jam tayang siang dan
sore hari, padahal pada jam-jam tayang tersebut masih banyak anak-anak yang
nonton televisi, sehingga saya sepen dapat dengan KPI (Komisi Penyiaran
Indonesia) yang telah memvonis iklan ini karena sangat kuat materi dewasanya dan
tidak pantas ditaruh di jam siang dan sore hari. Setiap iklan bebas memilih jam
tayang sesuai keinginannya. Namun bagi iklan yang mengandung unsur dewasa
termasuk iklan rokok harus ditayangkan malam hari waktu anak-anak sudah tidur.

Undang Undang 32 Tahun 2002 berkaitan dengan penyiaran menyebutkan pasal 1


siaran iklan niaga adalah siaran iklan komersial yang disiarkan melalui penyiaran
radio atau televisi dengan tujuan memperkenalkan, memasyarakatkan, dan/atau
mempromosikan barang atau jasa kepada khalayak sasaran untuk mempengaruhi
konsumen agar menggunakan produk yang ditawarkan. Perusahaan menggunakan
iklan sebagai media untuk promosi produknya, tetapi masih banyak perusahaan
yang melanggar peraturan yang telah ada.

Seperti yang dilanggar oleh perusahaan dalam melayani bidang jasa yaitu On
Clinic. On Clinic Indonesia adalah jaringan klinik Internasional yang
mengkhususkan diri dalam konsultasi serta pengobatan Impotensi & Ejakulasi
Dini, yang ditangani oleh dokter-dokter berpengalaman. Selama 11 tahun
kehadirannya, On Clinic telah berhasil berperan serta dalam mengobati masalah
Impotensi & Ejakulasi Dini dan telah mengobati lebih 120.000 pasien di seluruh
Indonesia. Pengobatan di On Clinic seluruhnya menggunakan obat-obat medis
kedokteran dengan tingkat keberhasilan diatas 90%. Pengobatan di On Clinic juga
sangat efektif untuk pasien yang disertai penyakit degeneratif seperti diabetes
melitus, hypertensi, kolsterol tinggi, dll. Dengan Visi Membantu Kebahagian
Keluarga,On Clinic Indonesia memberikan pelayanan secara profesional dengan
menjaga kerahasiaan dan mendukung privacy pasien.

KPI Pusat melayangkan surat teguran kedua pada Trans 7 dan SCTV terkait adanya
pelanggaran pada penayangan program siaran iklan “On Clinic” di kedua stasiun
televisi tersebut. Pelanggaran yang dilakukan SCTV adalah penayangan materi
dewasa berupa pengobatan vitalitas seksual pada jam anak dan remaja. Jenis
pelanggaran ini dikategorikan sebagai pelanggaran atas perlindungan anak dan
remaja, penggolongan program siaran, dan siaran iklan. Selain pelanggaran di atas,
hasil pemantauan juga menemukan materi pelanggaran yang sama pada tanggal 8
Februari 2011 pukul 11.40 WIB, 29 Maret 2011 pukul 11.41 WIB, 31 Maret 2011
pukul 11.49 WIB, 5 April 2011 mulai pukul 11.50 WIB dan 7 April 2011 mulai
pukul 11.37 WIB.

Dalam waktu yang bersamaan KPI Pusat juga memberikan teguran kepada Trans7
dalam pelanggaran program yang sama. Pelanggaran yang dilakukan adalah
penayangan materi pada 16 Februari 2011 pukul 12.09 WIB,17 Februari 2011
pukul 12.14 WIB, 1 April 2011 pukul 17.04 WIB, 6 April 2011 mulai pukul 12.28
WIB dan 9 April 2011 mulai pukul 12.13 WIB.

Yang menjadi dari target iklan On Clinic adalah masyarat yang sudah berkeluarga
baik suami dan istrri dapat dikatakan orang yang dewasa dalam umurnya. Cara
menentukan target dari iklan tersebut adalah orang yang sudah dewasa,
berkeluarga, secara perilaku memiliki permasalahan dengan seks. Positioning dari
on clinic adalah mengatasi ejakulasi dini.

KPI Pusat memutuskan bahwa tindakan penayangan materi iklan tersebut telah
melanggar Pedoman Perilaku Penyiaran Komisi Penyiaran Indonesia Pasal 10 dan
Pasal 29 ayat (1) serta Standar Program Siaran Pasal 13 ayat (1), Pasal 38 ayat (4)
huruf f, Pasal 39 ayat (5) huruf e, Pasal 49 ayat (1), dan Pasal 50 ayat (2) penjelesan
ayat dan pasal tersebut sebagai berikut:

Pasal 10 ayat (1). Program dikatakan mengandung muatan kekerasan secara


dominan apabila sepanjang tayangan sejak awal sampai akhir, unsur kekerasan
muncul mendominasi program dibandingkan unsur-unsur yang lain, antara lain
yang menampilkan secara terus menerus sepanjang acara adegan tembak-
menembak, perkelahian dengan menggunakan senjata tajam, darah, korban dalam
kondisi mengenaskan, penganiayaan, pemukulan, baik untuk tujuan hiburan
maupun kepentingan pemberitaan (informasi).

Pasal 13 ayat (1). Lembaga penyiaran wajib melakukan pembatasan adegan


seksual, sesuai dengan penggolongan program siaran.

Pasal 38 ayat (4) huruf f. Program siaran klasifikasi A dilarang menampilkan: obat-
obatan untuk meningkatkan kemampuan seksual, iklan produk rokok, iklan pakaian
dalam yang menampilkan visualiasi pakaian dalam, iklan kondom dan/atau alat
pencegah kehamilan lain, iklan film yang diperuntukkan bagi penonton dewasa,
iklan majalah dan tabloid yang ditujukan bagi pembaca dewasa, dan iklan alat
pembesar payudara dan alat vital.

Pasal 39 ayat (5) huruf e. Program siaran klasifikasi R dilarang menampilkan: obat-
obatan untuk meningkatkan kemampuan seksual, iklan produk rokok, iklan pakaian
dalam yang menampilkan visualiasi pakaian dalam, iklan kondom dan/atau alat
pencegah kehamilan lain, iklan film yang diperuntukkan bagi penonton dewasa,
iklan majalah dan tabloid yang ditujukan bagi pembaca dewasa, dan iklan alat
pembesar payudara dan alat vital.

Pasal 49 ayat (1) Program siaran iklan wajib berpedoman pada Etika Pariwara
Indonesia.

Pasal 50 ayat (2) Program siaran iklan produk dan jasa untuk dewasa yang berkaitan
dengan obat dan alat kontrasepsi, serta vitalitas seksual hanya dapat disiarkan pada
22.00 – 03.00 waktu setempat.

Anda mungkin juga menyukai