Anda di halaman 1dari 5

UTS Hukum Dan Kebijakan Komunikasi

NAMA : Januar Fadhillah F

NPM : 10080021259

FAKULTAS : Ilmu Komunikasi

KELAS :H

UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG

2022

UTS Hukum Dan Kebijakan Komunikasi


SOAL.

1. Jelaskan konsep dasar tentang: “Kebijakan Komunikasi”, “Hukum Komunikasi”


dan “Etika Komunikasi” yang Anda ketahui dan berikan contohnya.

2. Apa yang Anda ketahui tentang Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang
Pers, jelaskan pokok-pokok pentingnya.

3. Menurut Anda, jika hukum dan perundangan komunikasi dan informasi di


Indonesia sudah dianggap lengkap, namun mengapa masih banyak terjadi
pelanggaran?

4. Kemukakan contoh kasus UU Perfilman Nomor 33/2009 dengan pasal-pasal yang


dilanggarnya, serta sebutkan sumbernya.

5. Kemukakan contoh kasus pelanggaran UU Pokok Pers Nomor 40/1999 dengan


pasal-pasal yang dilanggarnya, dan sebutkan sumbernya.
JAWABAN

1. A. Konsep Dasar Kebijakan Komunikasi

- Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari
satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau
verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. apabila tidak ada bahasa verbal
yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan
menggunakan gestur tubuh, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum,
menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut dengan komunikasi
nonverbal. Contoh komunikasi verbal Berbicara dengan seseorang atau kelompok
orang, Mendengarkan radio. Contoh komunikasi non verbal menggunakan gerak
isyarat, bahasa tubuh, ekspresi wajah.

B. Konsep Dasar Hukum Komunikasi

- Konsep dasar hukum komunikasi adalah mengatur dan mengendalikan media massa
agar berperilaku wajar seperti keinginan masyarakat contohnya melindungi
masyarakat dari dampak negatif media massa

C. Konsep Dasar Etika Komunikasi

- Etika komunikasi adalah gagasan moral yang berdampak cara komunikasi. Etika
sendiri adalah prinsip yang mengatur tingkah laku manusia. Sedangkan komunikasi
yaitu hubungan interaksi antara penerimaan pesan dan pengiriman pesan. Jadi dapat
diartikan, etika komunikasi merupakan prinsip yang mengatur tentang hubungan
interaksi antar manusia satu dengan yang lain. Contohnya Berbicara dalam suara yang
jelas, Tidak berbicara terlalu cepat dan terlalu lambat, Memberikan kesempatan lawan
bicara, Jangan menyela pembicaraan.

2. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers) adalah undang-undang yang


mengatur tentang prinsip, ketentuan dan hak-hak penyelenggara pers di Indonesia.
Undang-undang Pers mengandung 10 bab dan 21 pasal. Bab dan pasal tersebut berisi
aturan dan ketentuan tentang pembredelan, penyensoran, asas, fungsi, hak dan
kewajiban perusahaan pers, hak-hak wartawan, juga tentang Dewan Pers. Dewan Pers
adalah lembaga negara yang mengatur dan bertanggung jawab atas
kegiatan jurnalistik di Indonesia. Dalam Undang-undang Pers juga disebutkan bahwa
subjek dan objek jurnalistik di Indonesia memiliki tiga keistimewaan hak, yakni Hak
tolak, Hak jawab, dan Hak koreksi. Ketiga hak tersebut juga telah diatur dalam Kode
etik jurnalistik Indonesia.

3. Karena masih ada masyarakat indonesia yang ingin mengambil keuntungan dengan
cara modus - modus kejahatan berbasis jejaring sosial media, mereka mengambil
keuntungan melalui sosial media dan mengincar masyarakat yang belum banyak tau
tentang sosial media misalnya masyarakat yang kurang mendapatkan informasi
tentang hal sosial media, Jadi mereka kurang faham dan mudah di kelabui oleh orang
- orang yang mencari keuntungan dalam hal tersebut. Jadi mereka yang terkena
modus - modus atau penipuan mungkin kurang faham ingin melaporkan hal tersebut
kemana.

4. Film pendek karya Anto Galon yang berjudul Kau adalah Aku yang
Lain berpotensi melanggar Undang-Undang 33 tahun 2009 tentang Perfilman. Aturan
tersebut mewajibkan setiap film atau iklan yang akan diedarkan dan/atau
dipertunjukkan memperoleh surat tanda lulus sensor.

“Ancaman lima tahun penjara dan denda Rp 10 miliar,” kata Pengusaha yang
bergerak di bidang media dan informasi Ilham Bintang, Kamis (29/6).

Ilham menduga film pendek yang menjadi pemenang pada Police Movie Festival
2017 tidak melalui tahap sensor. Sebab, dia menambahkan, tidak ada tanda lulus
sensor pada film yang disebarluaskan melalui media sosial berbasis video, Youtube.

Ilham mengatakan hal ini serupa dengan dengan video kampanye Basuki Tjahaja
Purnama atau Ahok pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta beberapa
waktu lalu. Video yang menampilkan orang dengan atribut Islam dalam penyerangan
etnis Tionghoa itu memunculkan pro dan kontra.

Ilham yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Kehormatan PWI Pusat ini
mengatakan, video kampanye itu kemudian ditarik. “Bukan karena diprotes kiri
kanan, tetapi karena takut pelanggaran UU Perfilman,” kata Ilham.

Ketua Lembaga Sensor Film (LSF) Yani Basuki membenarkan film pendek karya
Anto Galon yang berdurasi tujuh menit belum memliki keterangan telah lulus sensor.
“Intinya film yang dipublikasikan harus lulus sensor,” ujar dia.

Film Kau adalah Aku yang Lain menjadi pemenang dalam festival film pendek yang
digagas Mabes Polri atau Police Movie Festival 2017. Film ini diunggah ke Youtube
kemudian tautannya dibagikan melalui akun Facebook dan Twitter Divisi Humas
Polri pada hari Kamis, (23/6).

5. IKLAN MIE INSTAN (MIE SEDAAP)

- Terlihat jelas dalam iklan televisi di atas, iklan Mie Sedaap mengajarkan anak kecil
untuk berbohong kepada orang lain dengan alasan yang sangat tidak masuk akal. Si
anak bersandiwara dengan meraung-raung seolah-olah ia sedang menangisi ayahnya
yang sudah tiada. Parahnya lagi, perbuatan itu dilakukan anak demi kepentingan
orang tuanya dalam hal ini sang ayah yang pemalas karena tidak mau ikut kerja bakti.
Tentu saja, perbuatan ayah dan anak dalam iklan itu telah melanggar susila dan
norma-norma yang berlaku di masyarakat.

Merespon penayangan iklan Mie Sedaap yang disiarkan pada tahun 2010, KPI
(Komisi Penyiaran Indonesia) mendesak semua stasiun televisi untuk tidak
menayangan iklan yang sangat tidak mendidik tersebut. Iklan Mie Sedaap versi Papa
Hidup Lagi telah melanggar Pasal 49 ayat (1) Standar Program Siaran (SPS) KPI
yang menyatakan soal kewajiban berpedoman pada Etika Pariwara Indonesia (EPI).
Dalam EPI Bab III, A. 3.1.2 menyebutkan bahwa “iklan tidak boleh memperlihatkan
anak-anak dalam adegan-adegan yang menyesatkan atau tidak pantas dilakukan oleh
mereka”.

Sumber

Jawaban no 4 : Langgar UU Perfilman, Sutradara Film KAAYL Bisa


Dipenjara - Eramuslim

Jawaban no 5 : Contoh Pelanggaran Iklan Di Televisi - Hukamnas.com

Anda mungkin juga menyukai