Anda di halaman 1dari 2

 Preventif

Fungsi peran media jurnalistik jika ditinjau secara umum adalah diperuntukkan untuk
memberikan informasi berupa berita yang dibuat sebenar-benarnya, sebagai upaya
penyaluran aspirasi berupa opini, dan lain sejenisnya. Dalam Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers Pasal 3 Ayat 1 disebutkan beberapa fungsi
pers atau media jurnalistik, antara lain adalah informasi, kontrol sosial, dan edukasi. 
Banyaknya korban pelecehan yang masih bermunculan merepresentasikan bahwa adanya
kendala dalam hal pencegahan dan penanganan dalam kasus pelecehan seksual. Kendala
tersebut disebabkan oleh kurangnya pengetahuan masyarakat tentang problema pelecehan
seksual yang mengakibatkan korban enggan melaporkan karena kurangnya sosialisasi tentang
pelecehan seksual.
Media yang berperan dalam peacebuilding biasanya menerapkan prinsip-prinsip
jurnalisme perdamaian dan mengadakan peristiwa konflik / gejala sosial beberapa waktu
setelah konflik. Menurut Michael O’Neil dalam (Krisnawan, 2014) media massa berpotensi
mencegah konflik terbuka ataupun perkara gejala sosial yang menimbulkan korban dan
kerugian. Penting untuk dipahami bahwa media massa juga dapat berperan dalam menyikapi
berbagai potensi konflik sosial sebelum pecahnya konflik terbuka yang seringkali diwarnai
dengan kekerasan. Atau dengan kata lain media jurnalistik mempunyai peran untuk
meningkatkan kewaspadaan masyarakat menegenai potensi gejala sosial sebelum terjadi.
Dalam (Krisnawan, 2014) Jakoeb Oetama memberi gagasan tentang fungsi pers atau
media jurnalistik. Bahwasanya media jurnalistik harus peka dalam hal masalah yang terjadi di
masyarakat. Media harus sadar akan isu-isu sosial yang sensitif di masyarakat. Pers harusnya
bukan mendiamkan atau memberitakan saja. Untuk mendapatkan perhatian publik, kita perlu
mengatasi masalah spesifik yang telah muncul atau masih tersembunyi sesegera mungkin.
Media mendorong pemerintah dan masyarakat untuk segera mencari solusi atas masalah
sosial.
Dalam upaya preventif, media jurnalistik dapat difungsikan sebagai penyampaian
sajian segala bentuk informasi mengenai kasus pelecehan seksual dalam bentuk sosialisasi
tentang pelecehan seksual. Media dapat memberikan sosialisasi dan edukasi tentang
pencegahan pelecehan seksual. Sosialisasi dan edukasi yang diberikan berupa segala bentuk
atau jenis pelecehan seksual, menunjukkan bagaimana seseorang bersikap ketika
melihat pelecehan seksual di dekatnya, dan memberikan prosedur aduan pelaporan kasus
pelecehan seksual. 
Contoh penerapan preventif yaitu dengan memanfaatkan media sosial sebagai wadah
sosialisasi dalam pencegahan kekerasan seksual. Mengambil contoh dari jurnal yang berjudul
“Pemanfaatan Media Sosial Instagram Sebagai Ruang Diskusi Upaya Pencegahan Pelecehan
Seksual di Lingkungan Akademis”. Dari jurnal yang dikeluarkan tersebut dapat diketahui
bahwa fitur live instagram dapat menjadi salah satu tempat sosialisasi. Kegiatan virtual talk
show dapat menyampaikan informasi mengenai pencegahan pelecehan seksual, kemudian
juga dapat menyampaikan langkah yang dapat dilakukan untuk mengupayakan tindak lanjut
terkait pelecehan seksual yang terjadi, baik bagi pelaku maupun korban. Kelebihan dalam
mengadakan sosialisasi melalui fitur live instagram yaitu para audiens dapat menanyakan apa
yang mereka ingin tanyakan melalui kolom komentar kemudian dapat dijawab langsung oleh
narasumber. Jangkauan orang yang dapat melihat virtual talk show melalui fitur live
instagram pun lebih luas. 
 Represif

Pers atau Media memiliki kemerdekaan untuk mencari dan menyampaikan informasi
juga sangat penting untuk mewujudkan Hak Asasi Manusia yang dijamin dengan Ketetapan
Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor: XVII/MPR/1998 tentang Hak
Asasi Manusia, antara lain yang menyatakan bahwa setiap orang berhak berkomunikasi dan
memperoleh informasi sejalan dengan Piagam Perserikatan Bangsa-bangsa tentang Hak Asasi
Manusia Pasal 19 yang berbunyi: “Setiap orang berhak atas kebebasan mempunyai dan
mengeluarkan pendapat; dalam hal ini termasuk kebebasan memiliki pendapat tanpa
gangguan, dan untuk mencari, menerima, dan menyampaikan informasi dan buah pikiran
melalui media apa saja dan dengan tidak memandang batas-batas wilayah”. Media jurnalistik
juga melaksanakan kontrol sosial sangat vital pula untuk mengantisipasi atas kejadian
penyelewengan dan penyimpangan lainnya, termasuk juga kasus pelecehan seksual. Data
informasi yang telah diolah dan diproses dengan baik oleh media itu sendiri dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya sehingga dapat dijadikan alat atau bahan bagi aparat
penegak maupun lembaga hukum independen dalam menjalankan tugasnya. 

Budiyono dalam (Syahriar, 2019) mengatakan media memiliki tiga fungsi penting
dalam menangani kasus ini. Yaitu, mengklarifikasi kasus melalui pelaporan, penyelidikan
kasus dan melakukan kontrol, dan pemantauan masalah. Peran media massa dalam
menginformasikan kepada masyarakat tentang cara penanganan tindak pelecehan dan agar
segera diketahui oleh masyarakat yang tidak harus melalui komunikasi tatap muka. Dalam
hal ini, aparat penegak hukum (polisi, kejaksaan, pengadilan, lembaga pemasyarakatan)
cukup mengeluarkan press release ke media atau mengundang wartawan untuk jumpa pers
dan informasi tersebut dirilis dalam waktu singkat.

Media tidak hanya menjadi sumber informasi publik, tetapi juga menjadi motor
penggerak atau pemicu optimalisasi fungsi dan peran lembaga penegak hukum (sistem
peradilan pidana) untuk mengatasi pelecehan. Pemberitaan penegakan hukum melalui media
massa akan sangat luas pengaruhnya dalam menyebarluaskan informasi penanggulangan
pelecehan seksul, dalam penyebaranya kemungkinan melewati lintas batas (geografis),
kelompok umur, jenis kelamin, status sosial ekonomi (demografis) dan perbedaan
pengetahuan. Dengan cara ini, akan menghasilkan umpan balik bagi aparat penegak hukum,
pelaku korupsi dan keluarganya. Adapun kekuatan ketertiban menimbulkan dampak
psikologis, terutama karena pelaku ditonton oleh publik. Terdakwa melakukan tindak pidana
pelecechan seksual, atau keluarganya menderita akibat yang memalukan karena kejahatannya
sudah diketahui khalayak umum.

Anda mungkin juga menyukai