: 9 - 24
Abstract
Mass media is the instrument for looking out our surrounding, it reflects the society culture wherein the media
presents. The media must be influenced by the political system, it could be seen on the reportage of social reality.
The development of technology brings a new era in human life especially in media activities. New media activities
like citizen journalism, blog journalism, was not regulated in the media law. The Indonesian media law should
anticipate and facilitate the technology development to make the life of media become more democratic.
3
Hukum Media : Dulu, Kini dan Esok (Sinung)
dunia pers yang belum tentu menjadi bisnis mendengar dan atau menyaksikan suatu
utama mereka; ketiga, memunculkan kelompok- peristiwa yang terjadi di tempat lain yang
kelompok usaha penerbitan pers. Fenomena berjauhan degan secara real time. Kini, internet
media pada era Reformasi adalah pers yang memberikan tawaran yang lebih dari dua
telah menjadi industri ditengah kebebasan teknologi di atas: kebaharuaan informasi bahkan
politik yang baru diperolehnya.Keterbukaan partisipasi dalam pembuatan serta penyampaian
yang sangat luar biasa dalam bidang politik saat berita dan informasi, menciptakan tipe
itu hanyalah menguatkan kecenderungan tersendiri dalam jurnalisme, apa yang disebut
kapitalisasi pers. sebagai online journalism.
Andi Muis menilai masalah pokok Undang-undang Pers sebagai regulasi
system pers Indonesia saat ini adalah masalah utama bidang media berita dengan sendirinya
keseimbangan antara kebebasan dan tercabar relevansinya dalam menyesuaikan diri
pembatasannya atau tanggungjawabnya dengan perubahan jaman.
(1999:75). Bagaimana keseimbangan itu dapat Definisi pers dalam UU Pers meliputi
terjadi? Daniel Dhakidae menilai, tanggungjawab segala hal yang mencakup kegiatan mencari,
adalah garis batas kebebasan.Dan yang memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah,
sebaliknya tidak kurang benarnya yakni dan menyampaikan informasi baik dalam bentuk
kebebasan adalah garis batas tulisan, suara dan gambar, serta data dan grafik
tanggungjawab.Tanpa kebebasan tidak mungkin maupun dalam bentuk lainnya dengan
menuntut tanggungjawab,dan tanpa menggunakan media cetak, media elektronik,
tanggungjawab tidak mungkin menuntut dan segala jenis saluran yang tersedia. Definisi
kebebasan. Keduanya tidak bisa dipisahkan ini sekaligus menjadi titik mula untuk
(dalam Akhmadi,1997:29 mempertanyakan, apakah kegiatan media berita
Praktik kebebasan pers betul-betul yang terbaru sebagai akibat dampak dari
dinikmati pers dan dirasakan manfaatnya oleh perkembangan teknologi informasi sekaligus
masyarakat melalui kebebasan menyampaikan pula terakomodasi dalam berbagai klausul UU
informasi tersebut. Praktik kebebasan pers pada No 40 Tahun 1999??
akhirnya harus dapat dikelola sendiri oleh UU Pers mendefiniskan wartawan
masyarakat pers sehingga tidak menjerumuskan sebagai orang yang secara teratur melakukan
media itu dan tidak merugikan masyarakat luas. kerja jurnalistik Namun demikian, definisi yang
Tidak ada kebebasan pers yang tanpa batas seperti itu bukannya tanpa masalah. Pada era
pra internet, memang demikianlah adanya
Bagaimana Hukum Media di seorang pencari berita yang dikenal dengan
Indonesia Esok ? sebutan wartawan itu. Ia melakukan kegiatan
Perkembangan di dalam bidang jurnalistik yang meliputi mencari, mengolah, dan
teknologi informasi tak pelak menimbulkan menyampaikan informasi. Namun inovasi
berbagai perubahan dalam segenap aspek teknologi membuat definisi tersebut dapat
kehidupan umat manusia termasuk dalam media. dipertanyakan relevansinya.
Internet memungkinkan terciptanya interaksi Sebagaimana telah disebutkan di atas,
yang lebih intens antara media berita dan teknologi informasi memungkinkan setiap orang
pembaca. Hal ini membuat tak saja para untuk melakukan kerja sebagaimana didefiniskan
pembaca mampu memberikan feedback atas sebagai kerja wartawan sekaligus menjalankan
suatu pemberitaan secara realtime, para bisnis media. Seorang yang mempunyai situs
pembaca pula dapat terlibat dalam proses internet yang dikelolanya sendiri, yang mencari,
pembuatan berita. Inilah yang disebut sebagai mengolah dan menyampaikan informasi
citizen journalism, dimana setiap warga dunia, melaluinya adalah juga melakukan kerja
ketika ia terhubung dengan piranti komputer jurnalistik. Fenomena seperti ini tidak lagi
dan terhubung dengan jaringan internet akan berada di alam ide dan wacana belaka,
mampu menjalankan fungsi sebagai penulis melainkan telah dipraktikkan secara massive.
berita. Bukan perusahaan pers atau wartawan Dengan sebuah blog orang maupun sekelompok
pengisi berita saja yang menentukan konten orang dapat mengelola sendiri suatu situs
suatu media, melainkan pula para user yang internet dan menjadikannya sebagai wahana
terdiri dari pengguna dari belahan negara komunikasi massa, menjadikannya sebagai media
manapun tanpa memandang asal-usul. berita (news media). Singkat kata, blog pula
Kira- kira satu dasawarsa ini, dunia menjalankan fungsi seperti yang diemban media
media terutama media berita ada teknologi tradisional pada umumnya yakni mencari dan
cetak jarak jauh. Dengan teknologi ini, media menyampaikan informasi. Kerapkali bahkan apa
massa mendistribusi tugas cetak penerbitan ke yang ditulis dan disampaikan melalui blog lebih
titik-titik yang tersebar jauh dari kantor pusat lengkap daripada media tradisional, apa yang
media hingga surat kabar bisa sampai ke tangan disebut sebagai partcipatory journalism. Dalam
pembaca dengan lebih awal. Sementara itu beberapa hal, blog pula adalah journalisme
teknologi satelit membuat orang mampu
4
Riptek Vol. 6, No.I, Tahun 2012, Hal.: 9 - 24
Dari paparan di atas maka kita dapat pers besar yang mensyaratkan akumulasi kapital
simpulkan bahwa perubahan teknologi informasi yang besar. Semakin murahya teknologi juga
nyatalah menjadi hal yang amat berpengaruh membuat media berita menjadi dapat dimiliki
dalam kehidupan media berita kita. Batas-batas dan dilakukan oleh semua.
dan definisi sebagaimana tertuang dalam Perundangan pers Indonesia
perundangan maupun peraturan hukum seharusnya mengantisipasi dan memfasilitasi
mengenai pers menjadi semakin tidak relevan perkembangan teknologi, sehingga kehidupan
dan tak berkesesuaian lagi dengan realita di pers menjadi lebih demokratis. Sudah saatnya
masa kini. UU Pers masih menyibukkan diri pemerintah dan DPR memahami hal ini dan
dengan mengatur media berita dan segala untuk kemudian melakukan perubahan terhadap
aspeknya, namun dalam paradigma lama yang UU Pers. Perubahan yang dilakukan tidak
tak lagi sesuai dengan kebutuhan dan praktik ditujukan untuk membatasi namun lebih kepada
media kekinian. memfasilitasi pers nasional agar tetap dapat
Oleh karenanya sesungguhnyalah berfungsi maksimal sebagai kontrol sosial di
perubahan dalam UU Pers menjadi sesuatu yang tengah perubahan teknologi. Justru di sini yang
harus dilakukan. Perubahan ini penting untuk perlu ditekankan adalah bahwa perubahan
menjangkau berbagai hal yang kini berada di ditujukan pada perlindungan hukum yang lebih
dalam ranah abu-abu (grey areas). Untuk itu, kuat terhadap insan pers.
perlu berbagai terobosan untuk mengatasi
berbagai perubahan yang berada dalam ruang Daftar Pustaka
vakum tanpa pengaturan oleh hukum.
Perubahan undang-undang misalnya Bachsan Mustafa, sistem hukum Komunikasi
perlu memberikan batasan yang lebih tegas lagi Massa Indonesia, PT. Citra Aditya Bakti,
kepada apa yang hendak didefinisikan sebagai Bandung, 1999
wartawan. Hal ini penting untuk menghindari
adanya orang yang menjadi korban manakala Critical Discourse Analysis terhadap Berita-berita
melakukan kegiatan jurnalistik namun tak Politik. Jakarta: Granit. 2004
dianggap sebagai wartawan dan oleh karenanya
tak dilindungi oleh hukum. Hamad, Ibnu, Konstruksi Realitas Politik Dalam
Selain itu, penting pula mengadakan Media Massa- Sebuah Studi
pelbagai perubahan lainnya dalam UU pers
sekalipun tak bersangkut paut dengan dampak Hari Wiryawan, Dasar-Dasar Hukum
perkembangan teknologi terkini terhadap Media,Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2007
kelangsungan media. Perubahan dimaksud http://gudangilmu-
adalah langkah yang dirasakan telah mendesak blooddy.blogspot.com/2010/04/sejarah-
dilakukan untuk mengakhiri keberpihakan UU media-dan-sejarah-hukum-media.html
Pers pada pengusaha daripada kepada diunduh pada 12-10-2011
wartawan. Posisi wartawan dalam konteks
keberadaannya sebagai buruh dari perusahaan Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, Remaja
amat sangat kentara tak diuntungkan. Rosdakarya, bandung, 2000