Anda di halaman 1dari 14

SIKAP MASYARAKAT KENDQRI TERHADAP PROGRAM KARMA DI ANTV

(Studi deskriptif kuantitatif tentang sikap masyarakat Surabaya terhadap program acara
KARMA di DI ANTV episode DAJJAL)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA, PENELETIAN TERDAHULU, DAN KERANGKA PIKIR

2. 1 TINJAUAN PUSTAKA

2. 1. 1 media massa

media massa adalah sebuah media penyampaian pesan dari dan untuk khalayak luas
baik dalam bentuk media cetak, elektronik, dan lain-lain. Atau dapat pula disimpulkan bahwa
media massa adalah suatu media komunikasi massa untuk menyampaikan pesan tertentu pada
khalayak luas yang membeli media tersebut atau menikmati media tersebut.
(https://pakarkomunikasi.com/fungsi-media-massa diakses pada tanggal 29-05-18, pikul
11:07)

Media mssa merupakan media yang diperuntukan untuk massa. Dalam ilmu
jurnalistik, media mssa yang menyiarkan berita atau informasi disebut juga dengan
istilah pers.

Funsi media massa

Secara umum, funsi media mssa adalah sebagai berikut:

1. Menginformasikan (to inform), maksudnya adalah bahwa media masa


merupakan sarana untuk menginformaikan peristiwa-peristiwa atau hal-hal
penting yang perlu diketahui olej khalayak.
2. Mendidik ( to educate), tulisan di media mssa dapat mengalihkan ilmu
pengetahuan sehingga mendorong perkembangan intelektual, membentuk watak
sekaligus meningkatkan keterampilan serta kemampuan yang dibutuhkan para
pembacanya.
3. Menghibur (to entertaint), media massa merupakan tempat hiburan kepada
pembacanya atau khalayaknya. Menurut william s. Howell, hiburan bisa
digunakan untuk meredam ketegangan melunakkan potensi pertentangan atau
fiksi seperti nivel, cerpen, dan puisi.
4. Memengaruhi (to influence), maksudnya bahwa media massa dapat
memengaruhi pembacanya. Baik pengaruh yang bersifat pengetahuan
(cognitive), perasaan (afektive), maupun tingkah laku (conative).
5. Memberikan respons sosial (to social responsibility), maksudnya bahwa dengan
adanya media massa baik penulis dan pembaca dapat menanggapi fenomena
dan situasi atau keadaan sosial yang terjadi.
6. Penghubung (to linkage), maksudnya bahwa media massa dapat
menghubungkan unsur -unsur yang ada dalam masyarakat yang tidak bisa
dilakukan secara perseorangan baik secara langsung maupun tak langsung.
Misalnya ketika terjadi busung lapar yang melanda suatu daerah tertentu,
dengan adanya informasi dari media massa, bencana tersebut bisa diatasi.

Karakteristik media massa

Secara umum, karakteristik media massa adalah sebagai berikut.

1. Melembaga . Media massa merupakan lembaga atau organisasi yang terdiri


atas kumpulan orang-orang yang digerakkan oleh suatu siste manajemen dalam
mencapai suatu tujuan tertentu. Orang-orang dalam lembaga media massa
seperti pemimpin redaksi, wartawan, pegawai tata usaha (redaksional), dan lsin
sebagainya tertampung dalam suatu wadah yang terikat oleh berbagai
peraturan-peraturan dan sistem tertentu.
2. Bersifat umum. Media massa bersifat umum. Artinya bawha media massa
terbuka dan ditujukan untuk masyarakat umum. Berisi hal-hal yang bersifat
umum dan otomatis bukan kepentingan pribadi.
3. Bersifat anonim dan heterogen. Media massa bersifat anonim dan heterogen.
Anonim artinya bahwa orang-orang yang terkait dalam media massa tidak
saling kenal. Bersifat heterogen artinya bahwa orang-orang yang menaruh
perhatian pada media massa bersifat beraneka-ragam (heterogen). Terdiri atas
berbagai lapisan masyarakat yang berbeda atas: suku, agama, ras,usia, bahasa,
pekerjaan, status, jenis kelamin, pendidikan, latar belakang budaya, dan
perbedaan-perbedaan lainnya. Dengan demikian, ketika menulis di media
massa, kita dituntut untuk dapat menyalurkan pandangan-pandangannya yang
bersifat umum sehingga dapat diterima oleh umum. Selain itu, juga tidak
menyinggung masalah SARA yang dapat menimbulkan polemik pada
kehidupan masyarakat.
4. Menimbulkan keserempakan. Karekteristik lain dari media massa, bahwa
media massa dapat menyampaikan pesan (massage) kepada khalayak secara
serempak. Serempak disini adalah serempak ketika media massa “menjalin
kontak” demngan para pembacanya. Meskipun khalayak berbeda jarak dan
tempat, namun dapat membaca informasi yang disampaikan oleh media massa
yang bersangkutan secara serempak. Misalnya ketika surat kabar ibu kota yang
terbit pada hari kamis pula dibaca oleh masyarakat di kota Bandung, pada hari
itu pula dibaca oleh masyarakat Yogyakarta, Jawa Tengah, Sumatra,
Kalimantan, dan lain sebagainya.
5. Mementingkan isi (contens) daripada hubungan kedekatan. Media massa dalam
memuat tulisan, lebih banyak mementingkan isi (contens) daripada kedekatan
hubungan. Jadi, meskipun kemungkinan kit mengirimkan tulisan, belum tentu
tulisan kita dimuat jika memang tidak layak.

Komunikasi Massa
komunikasi massa adalah komunikasi yang dicirikan dengan pesan yang
dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang. (Bittner , 1980:10). media
massa adalah sebuah media penyampaian pesan dari dan untuk khalayak luas baik dalam
bentuk media cetak, elektronik, dan lain-lain. Atau dapat pula disimpulkan bahwa media
massa adalah suatu media komunikasi massa untuk menyampaikan pesan tertentu pada
khalayak luas yang membeli media tersebut atau menikmati media tersebut.

Berdasarkan sumber lain, disebutkan bahwa media assa adalah alat yang digunakan
untuk menyampaikan pesan dari sumber pesan kepada khalayak dengan menggunakan alat-
alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, atau TV (Cangara, 2002). Media
massa juga didefinisikan sebagai alat dalam komunikasi yang dapat menyebarkan pesan
secara serempak, cepat kepada audiens yang luas dan heterogen (Nurudin, 2007).

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan hal yang sama bahwa media massa
berkaitan dengan alat atau media untuk menyampaikan pesan pada khalayak luas.

Fungsi-fungsi Media Massa

Beberapa fungsi media massa menurut para ahli adalah sebagai berikut.

1. Fungsi informasi (Mc. Quail 1994)

Menurut Mc. Quail, media massa memiliki fungsi sebagai pusat informasi, yang berperan
sebagai penyedia dan penyampai informasi mengenai berbagai macam peristiwa, kejadian,
realitas dan banyak hal lain yang terjadi di tengah masyarakat. Oleh karena itu di dalam
media massa mesti terdapat fakta-fakta atau kejadian-kejadian tertentu yang dilaporkan oleh
media massa untuk diketahui oleh masyarakat yang membaca berita tersebut. Media massa
mengisi salah satu model model komunikasi massa yang ada.

2. Fungsi kesinambungan

Fungsi media massa berikutnya menurut Mc. Quail (1994) adalah fungsi kesinambungan.
Yang dimaksud dengan fungsi kesinambungan adalah adanya peran penting media massa
dalam mengakui, mengekspresikan, dan mendukung adanya budaya dominan dan budaya
khusus yang ada di masyarakat, atau mengembangkan budaya baru yang belum ada di
masyarakat tersebut.

3. Fungsi korelasi

Masih menurut Mc. Quail (1994), media massa juga memiliki fungsi korelasi, yaitu sebuah
fungsi media massa untuk menafsirkan dan menjelaskan peristiwa yang terjadi berikut
kemungkinan hubungan dengan hal atau peristiwa lain yang terkait di masyarakat.

4. Fungsi mobilisasi

Fungsi media massa berikutnya menurut Mc. Quail (1994) adalah fungsi mobilisasi. Fungsi
mobilisasi yang dimaksud adalah adanya peran media massa dalam menyebarkan informasi
dan mengampanyekan berbagai hal dalam bidang ekonomi, politik, negara, agama, dan lain
sebagainya yang penting di masyarakat.
5. Fungsi hiburan

Fungsi media massa berikutnya menurut Mc. Quail (1994) adalah untuk memberikan hiburan
kepada audiens atau pembaca sebagai sarana relaksasi dan pengalihan perhatian dari
ketegangan sosial yang terjadi di masyarakat. Terlebih lagi dengan kehadiran media baru
yang bisa kita pelajari dengan teori New Media populer ataupun teori New Media menurut
para ahli beserta karakteristik New Media yang bisa kita amati lewat media massa sehari-hari.

6. Fungsi fantasi

Menurut Rahkmat (2001), media massa memiliki fungsi untuk memenuhi kebutuhan akan
fantasi yang ada di tengah masyarakat. Fantasi yang dimaksud mungkin berhubungan dengan
masalah sastra, seperti misalnya puisi, cerpen, dan lain sebagainya.

7. Fungsi pendidikan

Menurut Chalkley, media massa memiliki fungsi pendidikan yang terwujud setidaknya dalam
tiga hal. Pertama yaitu memberitakan fakta kehidupan ekonomi masyarakat. Kedua
menginterpretasikan fakta itu agar dapat dipahami oleh masyarakat, dan mempromosikan hal
tersebut agar masyarakat menyadari betapa serius masalah pembangunan yang dihadapi dan
pada akhirnya mereka akan memikirkan tentang masalah tersebut sehingga membantu
masyarakat mencapai solusi-solusi yang baik.

ads

8. Fungsi pemicu pembangunan

Menurut Crawford, media massa memiliki fungsi sebagai pemicu pembangunan dengan
syarat adanya faktor-faktor pendukung yang memadai. Dengan pandangan ini, menunjukkan
komunikasi saja bukanlah suatu kondisi yang memadai bagi pembangunan akan tetapi
kurangnya atau kegagalan komunikasi dapat saja menghambat pembangunan yang ingin
dilakukan oleh pemerintah.

9. Fungsi decoder

Menurut Wilbur Schram, media massa memiliki decoder. Artinya adalah media massa
mendecode lingkungan sekitar, kemudian mengawasi masalah-masalah yang ada di
lingkungan sekitar, seperti misalnya mungkin tidaknya timbul bahaya, perseteruan, dan lain
sebagainya. Dari situ media massa melakukan decoding sehingga hal tersebut dapat disajikan
dalam bentuk pesan di tengah masyarakat.

10. Fungsi interpreter

Media massa juga memiliki fungsi sebagai interpreter, yaitu berfungsi sebagai penafsir atau
penerjemah atas realitas yang sedang diamati atau terjadi di tengah masyarakat tersebut.
Dengan demikian masyarakat dapat mengetahui apa saja yang perlu diperhatikan tanpa perlu
melakukan proses interpretasi lebih lanjut.

11. Fungsi encoder


Selain fungsi interpreter dan decoder, menurut Wilbur Schram, media massa juga memiliki
fungsi encoder, yang melakukan encoding atas peristiwa yang telah didecoding pada tahap
sebelumnya sehingga keluarlah pesan-pesan tertentu bagi masyarakat.

12. Fungsi persuasi

Media massa juga memiliki fungsi persuasi, atau fungsi untuk mempengaruhi opini
masyarakat agar terbentuk paradigma atau pandangan-pandangan tertentu terhadap suatu
masalah yang terjadi di sekitar mereka.

13. Fungsi pengawasan

Menurut Wright, media massa memiliki fungsi pengawasan bagi masyarakat ataupun
pemerintah, yaitu mengawasi kejadian yang terjadi sekitar mereka agar mereka dapat
mengetahui dengan cepat dan dapat melakukan kontrol terhadap kejadian tersebut secara
mudah. ( https://pakarkomunikasi.com/fungsi-media-massa diakses pada tanggal 29-05-18,
pikul 11:07)

2. 1. 2 Televisi Sebagai Media Komunikasi MASSA

Dalam bahasa inggrisnya, Televisi ini disebut dengan Television. Istilah “Television”
berasal dari bahasa Yunani yakni Tele yang artinya far, off, jauh. Ditambah dengan Vision
yang berasal dari bahasa Latin vision, yang artinya to see, melihat. Jadi artinya secara harfiah,
televisi adlah melihat jauh. Karena televisi adalah sebuah alat penangkap siaran yang
bergambar dan bersuara yang dipancarkan melalui gelombang elektromagnetik maka televisi
merupakan alat media massa yang tampak atau dapat dilihat dari jarak jauh oleh khalayak.

Televisi mengenal tiga warna utama, Red (Merah), Green (Hijau), dan Blue (Biru),
dan biasanya disingkat dengan RGB. Inilah yang selnajutnya masing-masing diubah menjadi
sinyal gambar proyeksi yang juga akan menghasilkan gambar proyeksi berwarna di layar
televisi. Dan di Indonesia oleh masyarakat televisi secara tidak formal sering disebut dengan
TV, tivi, teve, atau tipi. Sebagai media informasi, televisi memiliki kekuatan yang ampuh
untuk menyampaikan pesan karena media ini dapat menghadirkan pengalaman yang seolah-
olah dialami sendiri dengan jangkauan yang luas dalam waktu yang bersamaan.
Penyampaian isi pesan seolah-olah berlangsung saat itu pula (live) antara komunikator dan
komunikan. (sony, 2008:30). Sehingga televisi dikatakan sebagai media yang dapat
menampilkan pesan secara audio visual dan gerak sehingga khalayak lebih mudah memahami
pesan apa yang akan disampaikan pada khalayak. Karena dalam media massa televisi,
penyampaian isi pesan seolah-olah langsung antara komunikator dan komunikan sehingga
informasi atau pesan yang disampaikan oleh televisi tersebut akan mudah dimengerti oleh
khalayak karena jelas terdengar secara audio dan terlihat secara visual.

b. Karakteristik Media Televisi

Televisi merupakan salah satu komunikasi yang menggunakan media sehingga


penyampaian pesan melalui televisi dinamakan proses komunikasi massa, dimana setidaknya
terdapat lima ciri-ciri dari komunikasi massa yang disebutkan oleh Onong Uchyana Effendy
berikut ini :

1. Komunikasi massa berlangsung satu arah


Artinya komunikasi hanya berlangsung satu arah dan tidak terdapat arus balik
kepada komunikator. Karena arus balik dalam komunikasi massa tidak dapat
diketahui seketika oleh komunikator atau dengan kata lain hanya diketahui setelah
2. Komunikator pada komunikasi massa melembaga
Media massa sebagai saluran komunikasi massa merupakan lembaga, yakni suatu
institusi atau organisasi yang oleh karena itu komunikatornya juga melembaga.
Komunikator pada komunikasi massa bertindak atas nama lembaga sejalan
dengan kebijakan surat kabar atau stasiun televisi yang diwakilinya karena media
yang dipergunakan adalah suatu lembaga yang menyebarluaskan pesan
komunikasinya.
3. Pesan pada komunikasi massa bersifat umum
Pesan yang disebarkan melalui media massa bersifat umum karena ditujukan
kepada umum dan mengenai kepentingan umum. Jadi tidak ditujukan pada
perorangan atau kepada kelompok yang tertentu.
4. Media massa menimbulkan keserampakan
Kemampuan media massa untuk menimbulkan keserempakan pada khalayak
dalam menerima pesan-pesan yang disampaikan dan ini merupakan ciri yang
paling hakiki dibandingkan dengan media komunikasi yang lainnya.
5. Komunikan pada komunikasi massa bersifat heterogen
Komunikan atau khalayak merupakan kumpulan anggota masyarakat yang terlibat
dalam proses komunikasi massa sebagai sasaran yang dituju komunikator bersifat
heterogen. Karena keberadaan mereka yang terpencar-pencar,satu sama lain yang
tidak saling mengenal dan tidak memiliki kontak pribadi dan mereka saling
berbeda dalam berbagai hal. (Sutaryo, 2005:80-83)

KARAKTERISTIK TELEVISI

1. Bersifat Tidak Langsung

Televisi adalah satu jenis dan bentuk media massa yang paling danggih dilihat dari sisi
teknologi yang digunakan, dan paling mahal dilihat dari segi investasi yang ditanamkan.
Televisi sangat bergantung pada kekuatan peralatan elektronik yang sangat rumit. Inilah yang
disebut media teknis. Sebagai contoh, tanpa listrik, siaran televisi tak mungkin bisa
diudarakan dan diterima pemirsa di mana pun. Investasi yang harus ddikeluarkan untuk
mendirikan erbuah stasiun televisi komersial, yang dikelola secara professional dengan
lingkup nasional, mencapai ratusan miliar rupiah.

Sifat padat teknologi dan padat modal inilah yang menyebabkan televisi sangat
kompromistik dengan kepentingan pemilik modal serta nilai-nilai komersial arus kapitalisme
global. Salah satu eksesnya, bahasa televisi tidak jarang tampil vulgat. Sarat dengan dimrnsi
kekerasan dan sadism, atau bahkan terjebak dalam eksploitasi seks secara vulgar. Kecaman
demi kecaman pun terus mengalir dari public yang peduli masa depan bangsa.
2. Bersifat Satu Arah

Siaran televisi bersifat satu arah. Kita sebagai pemirsa hanya bisa menerima berbagai
program acara yang sudah dipersiapkan oleh pihgak pengelola televisi. Kita tidak bisa
menyela, melakukan interupsi saat itu agar suatu acara disiarkan atau tidak disiarkan.

Menurut teori komunikasi massa, kita sebagai khalayak televisi bersifat aktif dan
selektif. Jadi meskipun siaran televisi bersifat satu arah, tidak berarti kita pun menjadi pasif.
Kita aktif mencari acara yang kiya inginkan. Kita selektif untuk tidak menonton semua acara
yang ditayangkan. Tetapi kehadiran alat ini pun, tidak serta-merta mengurangi tingkat
kecemasan masyarakat, terutama kalangan pendidik, budayawan, dan agamawan.

3. Bersifat Terbuka

Televisi ditujukan kepada masyarakat secara terbuka ke berbagai tempat yang dapat
dijangkau oleh daya pancar siarannya. Artinya, ketika siaran televisi mengudara, tidak ada
lagi apa yang disebut pembatasan letak geografis, usia biologis, dan bahkan tingkatan
akademis khalayak. Siapa pun dapat mengakses siaran televisi. Di sini khalayak televisi
bersifat anonym dan heterogen.
Karena bersifat terbuka, upaya yang dapat dilakukan para pengelola televisi untuk
mengurangi ekses yang timbul adalah mengatur jam tayang acara.

4. Publik Terseber

Khalayak televisi tidak berada di suatu wilayah, tetapi terserbar di berbagai wilayah
dalam lingkup local, regional, nasional, dan bahkan internasional. Kini, di Indonesia tumbuh
subur stasiun televisi local yang siarannya hanya menjangkau suatu kota, atau paling luas
beberapa kota dalam radius puluhan km saja dari pusat kota yang menjadi fokus wilayah
siarannya itu. Di Bandung saja, terdapat tiga stasiun televisi lokal. Dalam perspektif
komersial, publik tersebar sangat menguntunkan bagi para pemasang iklan. Untuk televisi
komersial, iklan adalah darah dan urat nadi hidupnya.

5. Bersifat Selintas

Pesan-pesan televisi hanya dapat dilihat dan didengar secara sepintas siarannya tidak
dapat dilihat dan dedengar ulang oleh pemirsa kecuali dalam hal-hal khusus seperti pada
adegan ulang sercara lambat, atau dengan alat khusus seperti perekam video cassette recorder
(VCR). Sifatnya yang hanya dapat dilihat sepintas ini, sangat memengaruhi cara-cara
penyampaian pesan. Selain harus menarik, bahasa pesan yang disampaikan televisi harus
mudah dimengerti dan dicerna oleh khalayak pemirsa tanpa menimbulkan kebosanan
(Wahyudi, 1986:3-4).(http://arifinbastra.blogspot.co.id/2012/06/karakteristik-televisi.html
diakses pada tanggal 29 mei 2018 pukul 15:17 wita)

Fungsi Televisi Sebagai Media Massa

Munculnya media televisi dalam kehidupan manusia memang menghadirkan


peradaban baru bagi manusia itu sendiri khususnya dalam proses komunikasi dan informasi
yang bersifat massa. Karena dengan kemunculan televisi akan digunakan khalayak sebagai
sarana untuk berinteraksi antara yang satu dengan yang lainnya untuk mendapatkan informasi
dari berbagai belahan dunia. Sesuai dengan cara penyampaian pesan informasinya televisi
sebagai media massa seperti halnya radio yang proses komunikasinya hanya berjalan satu
arah (one way communication) yang artinya komunikan tidak dapat berhubungan langsung
dengan komunikator, karena komunikator tidak bersifat individual melainkan bersifat
kolektif. Sedangkan massa komunikannya adalah para penonton yang mempunyai
karakteristik tersendiri. Dengan sifat yang dimiliki media televisi, maka Harold Laswell
mempunyai tiga fungsi dimana setiap fungsi tidak berdiri sendiri melainkan akan saling
menunjang. (Darwanto, 1994:15-16)

2. 2. 4 Format Acara Televisi

PROGRAM SIARAN

Secara umum program siaran televisi terbagi duda bagian, yaitu program hiburan dan
informasi /berita. Program informasi yaitu program yang sangat terikat dengan nilai aktualitas
dan faktualitasnya, pendekatan produksinya menekankan pada kaidah jurnalistik.Adapun
program hiburan yaitu program yang berorientasi memberikan hiburan kepada penonton,
pada program hiburan nilai jurnalistik tidak diperlukan, tetapi jika ada unsur jurnalistik hanya
sebagi pendukung.

A. HIBURAN

Program Hiburan terbagi dua, yaitu program drama dan nondarama. Pemisahan
ini dapat dilihat dalam teknik pelaksanaan produksi dan penyajian materinya.

I. NonDrama : merupakan runtutan pertunjukan kreatif yang mengutamakan


unsur hiburan yang dipenuhi aksi,gaya,dan music.

 Music: program ini merupakan pertunjukan yang menampilkan kemampuan


seseorang atau beberapa orang pada suatu lokasi baik distudio maupun diluar
studio.Program ini sangat ditentukan artis menarik audiens,tidak saja dari kualitas
suara namun juga berdasarkan bagaimana mengemas penampilannya agar lebih
menarik.

 Permainan(Game Show): suatu bentuk program yang melibatkan sejumlah orang


baik secara individu atau kelompok yang saling bersaing untuk mendapatkan
sesuatu.

 Reality show: progam yang diproduksi berdasarkan fakta apa adanya,tanpa


scenario atau arahan tetapi drama realitasnya program reality show tetap fleksibel
dalam proses kreatif sebagai tontonan yang menghibur.

 Variety show: program yang memadukan berbagai format,diantaranya


music,komedi,lawak,tari,fashion show,interview dan vox vops.

 Pertunjukkan: program yang menampilkan kemampuan seseorang atau


beberapa orang pada suatu lokasi baik distudio maupun diluar studio.
 Lawak: program yang menampilkan guyonan ringan yang mudah disukai
masyarakat iIndonesia.

 Repackaging: program dengan materi video dalam bentuk shot shot yang sudah
ada digabungkan menjadi satu program siaran.

II. Drama: merupakan suatu format acara televise yang diproduksi dan diciptakan
melalui proses imajinasi kreatif dari kisah kisah drama atau fiksi yang direkasa dan
di kreasi ulang.

 Sinetron: merupakan drama yang menyajikan cerita dari berbagai tokoh secara
bersamaan,masing-masing tokoh memiliki alur cerita mereka sendiri-sendiri tanpa
harus dirangkum menjadi suatu kesimpulan.

 Film: televise menjadi media paling akhir yang dapat menayangkan film sebagai
salah satu programnya karena pada awalnya tujuan dibuatnya film untuk layar lebar
kemudian film itu sendiri di distribusikan menjadi VCD atau DVD setelah itu fiml baru
dapat ditayangkan ditelevisi.

 Kartun: program televise yang menggunakan imajinasi.

III. Talkshow: sebuah program televisi/radio dimana seseorang ataupun grup


berkumpul bersama untuk mendiskripsikan berbagai hal topic dengan suasana
santai tetapi serius yang dipandu oleh seorang moderator.

B. INFORMASI

I. Hard news: segala informasi penting dan menarik yang harus segera disiarkan
oleh media penyiaran,karena sifatnya terikat waktu agar diketahui oleh pemirsa.

 Straight news: berita yang singkat dengan hanya menyajikan informasi


terpenting yang sedang terjadi di masyarakat.

 On the reporting: berita berupa laporan pandangan mata dari tempat kejadian
yang disiarkan stasiun televise.

 Interview on air: wawancara dengan melihat langsung narasumber yang


diwawancarai atau mendengarkan suaranya.Meskipun hanya mendengar
suaranya,format program wawancara menjadi suatu program yang diminati
penonton.

II. Soft News: segala informasi penting dan menarik yang disampaikan secara
mendalam namun tidak bersifat harus segera tayang.
 Current affair: berita yang berdasarkan pada proses(process centred news)yang
disajikan dengan interpretasi tentang kondisi dan situasi dalam masyarakat yang
dihubungkan dalam konteks yang lebih luas dan melampaui waktu.

 Documenter: program yang menyajikan cerita nyata dilakukan pada lokasi


sesungguhnya dan didukung narasi.

 Feature: berita ringan namun menarik,tidak terikat dengan waktu dan berita yang
mengangkat human interest atau hal-hal yang dianggap menarik,bermanfaat,atau
mendatangkan rasa simpati dan perlu diketahui masyarakat luas.

 Infotainment: informasi dan hiburan adalah program informasi yang menyajikan


berita kehidupan orang-orang terkenal yang bekerja pada industri hiburan.
http://sarifudin.com/penyiaran/index.php/siaran-televisi/1-format-program-televisi
diakses pada tanggal 29 mei 2018 pukul 15:26 wita

2.2.5 Pemirsa Sebagai Khalayak Media

Istilah khalayak media berlaku universal dan secara sederhana diartikan sekumpulan
orang yang menjadi pembaca, pendengar, pemirsa berbagai media. Kumpulan ini disebut
sebagai khalayak dalam bentuk yang paling dikenalidan versi yag diterapkan dalam hampir
seluruh penelitian media itu sendiri. Calusse (1968) menunjukkan beberapa kerumitan untuk
membedakan beberapa kadar keikutsertaan dan keterlibatan khalayak.

1. Khalayak pertama dan tersebar adalah populasi yang tersedia untuk menerima
tawaran komunikasi tertentu. Dengan demikian semua yang memiliki pesawat televisi adalah
audiens televisi dalam artian tertentu.

2. Khalayak kedua merupakan khalayak yang menerima hal-hal yang ditawarkan


dengan kadar yang berbeda-beda seperti pemirsa televisi reguler. Pembeli surat kabar dan
sebagainya.

3. Khalayak ketiga adalah khalayak yang mencatat penerimaan isi pesan masih dalam
bagian lebih kecil yang mengedepankan pesan yang ditawarkan .

Karakteristik Khalayak

Teori uses and gratifications, teori ini memprediksikan bahwa khalayak tergantung
pada informasi yang berasal dari media massa dalam rangka memenuhi kebutuhan khalayak
bersangkutan serta mencapai tujuan tertentu dari proses konsumsi media massa. Namun perlu
digaris bawahi bahwa khalayak tidak memiliki ketergantungan yang sama terhadap semua
media . Khalayak memiliki pandangan dalam menekankan dari ukuran besar, heterogenitas,
penyebaran dan anonimitasnya serta, maka ada tiga perbedaan jenis audiens yaitu:

1. Populasi yang tersedia untuk menerima “tawaran” komunikasi tertentu, dengan


demikian semua yang memiliki pesawat televisi adalah audiens televisi dalam arti tertentu.
2. Terdapat audiens yang benar-benar menerima hal-hal yang ditawarkan dengan
kadar yang berbeda-beda seperti pemirsa televisi reguler, pembeli surat kabar dan
sebagainya.

3. Ada bagian audiens sebenarnya yang mencatat penerima isi dan akhirnya masih ada
bagian kecil yang mengendapkan hal-hal yang ditawarkan dan diterima.

Jenis-jenis Khalayak

Khalayak memiliki perbedaan dari aspek khalayak yang suka terhadap tayangan
tersebut dan ada yang tidak suka dari tayangan tersebut, maka dari itu khalayak dilihat dari
jenis-jenis yang berbeda terhadap media massa (televisi).
Ada empat jenis sumber formasi audiens dari sebuah tripologi yaitu :

1. Kelompok atau publik


Sejalan dengan suatu pengelompokkan sosial yang ada seperti komunitas, keanggotaan
minoritas politis, religious atau etnis dan dengan karakteristik sosial bersama dari tempat,
kelas sosial , politik, budaya, dan sebagainya.

2. Kelompok Kepuasaan
Terbentuk atas dasar tujuan atau kebutuhan individu tertentu yang ada terlepas dari media,
tetapi berkaitan misalnya dengan isu sosial, jadi suatu kebutuhan umum akan informasi atau
akan kepuasaan emosional dan afektif tertentu.

3. Kelompok Penggemar atau Budaya Citra Rasa


Terbentuk atas dasar minat pada jenis isi atau gaya atau daya tarik tertentu akan kepribadian
tertentu atau citra rasa budaya atau intelektual tertentu.
4. Audiens Medium
Berasal dari dan dipertahankan oleh kebiasaan atau loyalitas pada sumber media tertentu
misalnya surat kabar, majalah, saluran radio,atau televisi.
(https://asiaaudiovisualra09setiyopujilaksono.wordpress.com/2009/07/06/apa-itu-khalayak-
dalam-komunikasi-massa/ diakses pada tanggal 29 mei 2018 pukul 20:59 wita)

2.2. 6 Sikap

Sikap adalah pernyataan evaluatif terhadap objek, orang atau peristiwa [1]. Hal ini
mencerminkan perasaan seseorang terhadap sesuatu . (Robbins, 2007: 92) Pada akhir tahun 1960-an,
hubungan yang diterima tentang sikap dan perilaku ditentang oleh sebuah tinjauan dari penelitian. [3]
Berdasarkan evaluasi sejumlah penelitian yang menyelidiki hubungan sikap-perilaku, peninjau
menyimpulkan bahwa sikap tidak berhubungan dengan perilaku atau, paling banyak, hanya
berhubungan sedikit.[3] Penelitian terbaru menunjukkan bahwa sikap memprediksi perilaku masa
depan secara signifikan dan memperkuat keyakinan semula dari Festinger bahwa hubungan tersebut
bisa ditingkatkan dengan memperhitungkan variabel-variabel pengait.( Kras, 1995:58)

2.2.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Sikap


Dalam pembentukan sikap seseorang ada beberapa faktor yang mempengaruhinya,
diantaranya adalah:

1. Pengalaman pribadi
Dasar pembentukan sikap pengalaman pribadi harus meninggalkan kesan yang kuat.
Sikap mudah terbentuk jika melibatkan faktor emosional.
2. Kebudayaan
Pembentukan sikap tergantung pada kebudayaan tempat individu tersebut
dibesarkan. Contoh pada sikap orang kota dan orang desa terhadap kebebasan dalam
pergaulan.
3. Orang lain yang dianggap penting (Significant Otjhers) Yaitu, orang-orang yang kita harapkan
persetujuannya bagi setiap gerak tingkah laku dan opini kita, orang yang tidak ingin dikecewakan,
dan yang berarti khusus. Misalnya: orangtua, pacar, suami/isteri, teman dekat, guru, dan pemimpin.
Umumnya individu tersebut akan memiliki sikap yang searah (konformis) dengan orang yang
dianggap penting.
4. Media massa

Media massa berupa media cetak dan elektronik .Dalam penyampaian pesan, media massa
membawa pesan-pesan sugestif yang dapat mempengaruhi opini kita, jika pesan sugestif yang
disampaikan cukup kuat, maka akan memberi dasar afektif dalam menilai sesuatu hal hingga
membentuk sikap tertentu.

6. Institusi / Lembaga Pendidikan dan Agama


Institusi yang berfungsi meletakkan dasar pengertian dan konsep moral dalam diri
individu. Pemahaman baik dan buruk, salah atau benar, yang menentukan sistem
kepercayaan seseorang hingga ikut berperan dalam menentukan sikap seseorang.

7. Faktor Emosiona
Suatu sikap yang dilandasi oleh emosi yang fungsinya sebagai semacam penyaluran
frustrasi atau pengalihan bentuk mekanisime pertahanan ego. Dapat bersifat sementara
ataupun menetap (persisten/tahan lama).
http://kuncoro666.blogspot.co.id/2012/07/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html
diakses pada tanggal 29 mei 2018 pada pukul 21:11 wita

2.2. 7. RESPOn Masyarakat terhadap acara karma

2.2.7 Teori Uses And Gratifications

Teori Penggunaan dan Pemenuhan Kebutuhan (bahasa Inggris: Uses and Gratification
Theory) adalah salah satu teori komunikasi dimana titik-berat penelitian dilakukan pada
pemirsasebagai penentu pemilihan pesan dan media.

https://www.google.com/search?q=teori+uses+and+gratification&ie=utf-8&oe=utf-8&client=firefox
diakses pada tanggal 29 mei 2018 pada pukul 21:50 wita. \
PENELITIAN TERDAHULU

SIKAP MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP PROGRAM ACARA “PESBUKERS” DI ANTV


Michael Ardian

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sikap masyarakat Surabaya terhadap program
acara “Pesbukers” di ANTV. Sikap masyarakat Surabaya dilihat dari aspek kognitif, afektif,
dan konatif yang diteliti menggunakan teori elemen keberhasilan program yang meliputi
konflik, durasi, kesukaan, konsistensi, energi, timing, dan tren. “Pesbukers” adalah sketsa
reality yang digawangi oleh Olga Syahputra, Raffi Ahmad, Jessica Iskandar, Melaney
Ricardo, dan Opie Kumis. Secara rating, “Pesbukers” adalah salah satu program andalan
ANTV, ratingnya sendiri sering meraih TVR 2 dan share rata-rata di atas 10%. Pendekatan
dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan menggunakan teknik wawancara
dan kuesioner. Responden dalam penelitian ini berjumlah 100 orang, yang didapatkan dari
penghitungan sampel dan disebarkan di wilayah Surabaya dengan pembagian multistage
cluster random sampling. Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa sikap 100 responden
masyarakat Surabaya mengenai tayangan program acara “Pesbukers” di ANTV adalah positif
dengan persentase 51%.

3. 2. Kerangka pikir
Masyarakat kendari merupakan masyarakat yang tinggal di profinsi sulawesi
tenggara. Kendari merupakan ibukota darai profinsi tersebut. Kenadri memang
merupakan kota yang jauh dari ibu kota indonesia, akan tetapi hal ini tidak menjadi
kendari dikatakan sebagai kota yang jauh dari teknologi dan informasi. Masyarakat
kendari senantiasa mengikuti informasi dan mengikuti trend yan terjadi di indonesia.
Sikap dari masyarakat kendari adalah terbuka akan sebuah informasi baik itu dari
media sosial, amupun dari televisi. Televisi pada saat ini sudah semakin maju, begitu
pula dengan tayangan dan program acaranya. Mulai dari berita, reality show, talk
show, variaty show, dan sinetronnya telah mempengaruhi masyarakat pada saat ini.
Sepeti halnya tayangan tv antv dengan program acara karma tealh mempengaruhi
sikap masyarakat kendari. Masyarakat kendari disini sebagai pemirsa yamg
menetukan pesan dan media yang disampaikan dalam program acara karma di antv.
Untuk lebih jelasnya pada bagan berikut
MASYARAKAT KENDARI

SIKAP

TAYANGAN TV

“KARMA”

TEORI USES AND


GRATIFICATION

khalayak Pesan dan


MEDIA

Anda mungkin juga menyukai