Anda di halaman 1dari 2

Regulasi Kebijakan Komunikasi di Indonesia

Perkembangan teknologi saat ini semakin pesat, sehingga membawa banyak perubahan
diberbagai bidang termasuk bidang komunikasi. Komunikasi memiliki peran yang sangat
penting dalam berinteraksi, karena dengan adanya komunikasi tersebut manusia dapat
berbagi informasi serta gagasan kepada orang lain terhadap apa yang diketahui. Namun,
dengan terjadinya perkembangan ini terkadang sering terjadi pertikaian serta kesalahpahaman
terhadap satu dengan yang lainnya. Maka dengan itu, Indonesia membuat suatu regulasi
kebijakan dalam komunikasi.
Dalam berkomunikasi, baik secara lisan maupun tulisan, kritik maupun saran itu semua sudah
ada aturan dan juga batasannya. Selain untuk membatasi dan mengatur pola komunikasi yang
baik, regulasi kebijakan ini juga sangat dibutuhkan untuk menjaga serta tidak menimbulkan
kerugian terhadap siapapun yang melakukan proses kegiatan komunikasi.
Saat ini ada enam undang-undang yang mengatur tentang komunikasi dan media di
Indonesia, yaitu:

 Undang-undang telekomunikasi
 Undang-undang penyiaran
 Undang-undang pers
 Undang-undang film
 Undang-undang informasi dan transaksi elektronik
 Undang-undang keterbukaan informasi publik

Tiap undang-undang tersebut memiliki latar belakang yang berbeda dan dibangun dengan
berdasarkan perspektif dan paradigma yang beragam. Keberadaan undang-undang ini
diarahkan guna memecahkan permasalah tertentu yang dianggap penting dalam komunikasi.
Kebijakan Komunikasi
Kebijakan komunikasi memiliki banyak pengertian dari beberapa pendapat para ahli, salah
satunya yaitu pendapat dari Unesco yang dikutip Ugboajah bahwa kebijakan komunikasi
sebagai kumpulan prinsip-prinsip dan juga norma-norma yang sengaja diciptakan untuk
mengatur perilaku dalam sistem komunikasi. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
kebijakan komunikasi ini lahir setelah adanya sebuah sistem komunikasi yang berlaku
disebuah negara. Dalam menjalankan sebuah sistem masing-masing memerlukan sebuah
regulasi agar dapat berjalan dengan baik tanpa saling berbenturan dengan yang lain. Jadi,
komunikasi kebijakan ini dibentuk dalam rangka untuk memperlancar sistem komunikasi.
Menurut Abrar, kebijakan komunikasi memiliki 5 kriteria dan kriteria ini berkaitan dengan
kebijakan komunikasi sebagai kebijakan publik.
1. Memiliki tujuan tertentu
Sebuah regulasi ataupun kebijakan sudah tentu memiliki sebuah tujuan. Seperti
kebijakan komunikasi dibentuk dengan tujuan untuk memperlancar sistem
komunikasi.
2. Berisi tindakan pejabat pemerintah
Kebijakan komunikasi dibentuk oleh perangkat pemerintahan.
3. Memperlihatkan apa yang akan dilakukan pemerintah
Sebagai kebijakan yang dihasilkan oleh aparat pemerintah, maka kebijakan tersebut
memperlihatkan apa yang akan dijalankan oleh pemerintahan. Namun dalam
kebijakan komunikasi tentang bagaimana proses komunikasi ini berlangsung
bukanlah suatu keinginan pemerintah. Pemerintah hanya berperan sebagai fasiliator
setelah adanya keinginan dari masyarakat agar dibuat sebuah regulasi atau kebijakan.
4. Bisa bersifat positif dan negatif
Dalam sebuah kebijakan komunikasi bisa bernilai positif dan juga negatif. Kebijakan
komunikasi dapat dinilai positif apabila mampu mengantisipasi perubahan yang
terjadi ke depan dan juga mudah untuk diimplementasikan. Namun, kebijakan
komunikasi ini dapat dinilai negatif jika tidak sesuai dengan apa yang direncanakan.
5. Bersifat memaksa (otoritatif)
Kebijakan komunikasi merupakan sebuah kebijakan publik yang dibentuk oleh
perangkat negara. Setiap keputusan-keputusan yang dihasilkan oleh negara wajib
dijalankan. Dan jika keputusan tersebut tidak dijalankan dengan baik maka akan ada
sanksi hukum yang sesuai dengan pelanggaran tersebut.
Dalam kebijakan komunikasi ini memiliki 2 tujuan yaitu, Yang pertama menempatkan proses
komunikasi ini sebagai bagian dari dinamika sosial yang tidak merugikan khalayak.
Kebijakan ini merupakan peranan yang sangat penting, karena kebijakan komunikasi ini
harus bisa menjamin dinamika sosial masyarakat agar berjalan dengan lancar dan juga
melahirkan hal-hal positif didalamnya serta meminimalisir pertikaian-pertikaian antar satu
dengan pihak yang lainnya. Yang kedua, komunikasi

Anda mungkin juga menyukai