Anda di halaman 1dari 3

Tugas 1 (SKOM4439.

05) Hukum Media Massa

Nama : Lili suryani

NIM : 042750206

1. Jelaskan pengertian hukum media massa!

Pengertian hukum media massa jika merujuk pada pendapat Oemar Seno
Adji yang mendefinisikan tentang hukum pers dalam beberapa pengertian. (Hari
Wiryawan, 2006: 7).

1. Pertama, aturan-aturan mengenai publikasi (code of publication). Peraturan ini


berhubungan dengan masalah-masalah fundamental dalam kaitannya dengan
pengaturan hak asasi manusia, hak menyatakan pendapat (freedom of exspression),
dan kebebasan pers (freedom of the press). Karena itu hukum pers di sini berkaitan
dengan konstitusi negara yang pada gilirannya membawa hukum media berhubungan
dengan hukum tata negara dan hukum administrasi negara.

2.Kedua, peraturan hukum yang berkaitan dengan aspek ekonomi perusahaan (code
of enterprise). Peraturan yang mengatur tentang hal-hal yang berhubungan industri
media. Karena itu, hukum media juga meliputi hukum perdata, hukum dagang,
perburuhan, dan keuangan.

3. Ketiga, hukum pers juga meliputi kode etika profesi (code of profession). Maka
peraturan di sini berkaitan dengan tingkah laku atau perbuatan dalam melaksanakan
profesinya dalam hal ini banyak tertuang dalam kode etik yang bersifat pengaturan
etika profesi (self profession).

4. Keempat, hukum pers juga meliputi peraturan yang bersifat internasional (code of
international).

Mengacu pada konsep pers dalam arti luas yang meliputi media cetak, film, radio,
televisi dan internet maka hukum media massa adalah seperangkat konsep dan norma
yang membicarakan aspek media massa dalam hal pemanfaatannya dan
penggunaannya sebagai bagian dari hak asasi manusia sehingga diperlukan
pengaturan agar media massa dapat menopang kehidupan manusia secara
bertanggung jawab dengan mengindahkan nilai etika dan moral.

Media massa atau Pers adalah suatu istilah yang mulai digunakan pada tahun 1920-
an untuk mengistilahkan jenis media yang secara khusus didesain untuk mencapai
masyarakat yang sangat luas. Dalam pembicaraan sehari-hari, istilah ini sering
disingkat menjadi media.

Masyarakat dengan tingkat ekonomi rendah memiliki ketergantungan dan kebutuhan


terhadap media massa yang lebih tinggi daripada masyarakat dengan tingkat ekonomi
tinggi karena pilihan mereka yang terbatas. Masyarakat dengan tingkat ekonomi lebih
tinggi memiliki lebih banyak pilihan dan akses banyak media massa, termasuk
bertanya langsung pada sumber atau ahli dibandingkan mengandalkan informasi yang
mereka dapat dari media massa tertentu.

Sumber : SKOM4439/MODUL 3

2. Jelaskan secara komperhensif mengapa hukum media massa diperlukan dalam


penyelenggaraan media massa!

mengapa hukum media massa diperlukan dalam penyelenggaraan media massa


karena pada dasarnya sutau penyelenggaraan media massa itu harus didasari dengan
hukum media massa, Memenuhi hak masyarakat untuk mengetahui menegakkan nilai
nilai dasar demokrasi dan mendorong terwujudnya supremasi hukum dan hak asasi
manusia. Selain itu hukum media massa juga harus menghormati kebinekaan
mengembangkan pendapat umum berdasarkan informasi yang tepat, akurat dan benr
melakukan pengawasan.

Ada perbedaan mendasar antara penerapan hukum di beberapa media massa di


Indonesia. Penerapan hukum media massa di era Orde Baru dengan era sekarang
dengan perbedaan yang sangat mendasar. Misalnya, adanya perubahan UU Pokok
Pers, peran Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) yang demikian besar. Bahkan, peran KPI
ini menggeser peran pemerintah yang di era sebelumnya memonopoli setiap
kebijakan yang berkaitan dengan media massa di Indonesia. KPI dibentuk karena
tuntutan perkembangan zaman, yakni iklim demokratisasi dan pelaksanaan otonomi
daerah.

Bagian ini adalah peran negara yang selama ini memonopoli, dialihkan ke sebuah
lembaga independen wakil dari masyarakat umum. Di era sebelumnya segala
keputusan yang menyangkut media masa tidak didasarkan pada aturan yang berlaku,
tetapi lebih pada suka dan tidak suka atas suatu isi media massa.

Bagi kalangan pers, karena UU Pokok Pers ditempatkan sebagai aturan tertinggi, di
bawah UUD 1945, ingin dan selalu mendasarkannya UU itu sebagai aturan pokok yang
berkaitan dengan proses pembuatan berita. Sebagian anggota masyarakat
menganggap bahwa UU Pokok Pers tidak cukup untuk memberikan sanksi jika pers
melakukan pelanggaran. UU tersebut hanya dijadikan alasan pembenar kesalahan
yang dilakukannya.

Berita yang merugikan orang lain, entah disengaja atau tidak, juga bisa dijerat dengan
KUH Perdata yang menyatakan; “Tiap perbuatan yang melanggar hukum dan
membawa kerugian kepada orang lain, mewajibkan orang yang menimbulkan
kerugian itu, karena kesalahannya untuk menggantikan kerugian tersebut”.
Menurut KUH Perdata itu, sanksi yang diberikan bisa berupa ganti rugi (materiil
maupun moril). Kerugian material berkaitan dengan biaya yang harus dikeluarkan
terhadap dampak dari pemberitaan tersebut. Sementara itu, kerugian moril berkaitan
dengan tercemarnya nama baik yang dapat merugikan seseorang secara immateriil.
Sumber : https://strateginews.co/2020/12/09/penerapan-hukum-media-massa-di-
indonesia/
SKOM 334/MODUL 3

Demikian dan terima kasih 😊

Anda mungkin juga menyukai