Anda di halaman 1dari 15

Hukum

dan
Media Massa

Dr. Fahrianoor, M.Si.


Noviana Sari, S.IP., M.A.

1
• Media massa (Dominick, 1986:27) mengacu
pada alat komunikasi massa.

• Media alat-alat yang digunakan untuk


menyampaikan pesan seperti tv, radio,
newspapers, magazines, sound recording, dan
film.

• media massa tidak terlepas dari institusi-


institusi yang menggunakan mesin-mesin
untuk menyampaikan pesan.
• Media Massa mengacu pada proses-proses
melalui mana suatu kompleks organisasi
dengan satu atau lebih alat menghasilkan dan
meneruskan pesan-pesan publik yang ditujukan
kepada audiens besar, heterogen, dan lain-lain.
•Sebagai pranata sosial, keberadaan media
Massa tidak hanya membuahkan manfaat
namun juga masalah seperti kontrol,
pembatasan pemerintah, sarana
penunjang ekonomi, dan seterusnya.
• Terdapat dua sisi kepentingan dalam pengaturan dalam
bidang media yaitu:

1.Pertimbangan umum atau kepentingan publik. Atas nama


kepentingan umum atau kepentingan masyarakat, Negara
harus mengatur mengenai HAM (Hak Asasi Manusia)
terkait kebebasan berpendapat termasuk berpendapat di
media massa. Karena pada dasarnya, media adalah ruang
publik bagi masyarakat sebagai tempat untuk
mengeluarkan pendapat
• Terdapat dua sisi kepentingan dalam pengaturan dalam
bidang media yaitu:

2.Kepentingan bisnis. Pengelolaan sebuah media dilakukan


oleh sebuah organisasi yang pada umumnya untuk mencari
laba dalam sistem ekonomi kapitalis. Karena itu, jiwa
“kepentingan umum”nya pada media bisa terkontaminasi
oleh kepentingan privat perusahaan. Dari sisi ini, media
harus dikendalikan agar tidak merugikan masyarakat.
• Hubungan tiga pihak yaitu antara media,
kepentingan umum, dan kepentingan privat
perusahaan inilah yang menjadi dasarnya atau
inti dari hukum media.

• Hukum media menjaga agar kepentingan


umum dapat terjaga dalam media, Namun
hukum media juga menyadari bahwa media
harus dapat menghidupi dirinya.
• Abdul Muis :

hukum komunikasi dengan istilah yang lebih luas yaitu


hukum yang mengatur kebebasan dan tanggung
jawab dalam proses penyampaian pesan antara
manusia. Hukum komunikasi tidak hanya terbatas
pada hukum untuk media massa, namun juga hukum
dalam untuk komunikasi dalam pengertian yang luas.

Abdul Muis : media massa tidak hanya media cetak,


melainkan media penyiaran (TV/radio) dan
cyberspace.
• Secara umum, sejarah hukum media di Indonesia dalam
kurun waktu sekitar 1,5 abad sejak zaman Hindia Belanda
hingga era reformasi di abad ke-21 diwarnai dengan
ketentuan hukum yang mengekang kebebasan media,
khususnya kebebasan pers.

• Meskipun terdapat pasang surut, namun secara umum


pengekangan lebih menonjol daripada kebebasannya.
Mengapa Media Massa perlu diatur oleh
hukum dan etika?

1. Luasnya Jangkauan Media dan Wartawan

2. Memakai Frekuensi Milik Publik (Penyiaran)

3. Dahsyatnya Dampak Sebuah Berita

4. Multimensi Kepentingan Politik, Ekonomi Berskala Lokal


dan Internasional

5. Menjaga dan Menjamin Agar Media Massa Memenuhi


Kepentingan Publik

10
• Dilihat dari sifat peraturannya, sejarah hukum media dapat
dibagi dalam tiga periode.

Pertama, periode sensor preventif. Periode ini dimulai sejak keluar


peraturan pertama tentang pers yang mengatur sensor preventif
sampai dicabutnya peraturan itu (1856-1906) dan dilanjutkan pada
zaman Jepang (1942-1945).

Kedua, periode perizinan/pemberedelan. Periode ini berlangsung sejak


kedatangan Jepang (1940-1942) dan kemudian berlanjut ketika terjadi
pemberedelan 13 penerbit pada masa akhir Demokrasi Liberal sampai
berakhirnya Orde Baru (1957-1998).

Ketiga, periode kebebasan pers. Periode ini dimulai sejak Republik


Indonesia diproklamasikan hingga menjelang berakhirnya Demokrasi
Liberal (1945-1957) dan dilanjutkan dengan pada masa reformasi
(1998-sekarang).
• ketiga periode tersebut tidak dalam suatu
pembatasan waktu yang ketat, karena pada masa
yang disebut sebagai masa “kebebasan pers”
terdapat upaya-upaya untuk mengekang pers.
Pada masa sensor preventif juga terdapat
pemberedelan.

• Pembagian periode ini juga tidak dibatasi oleh


periodisasi kekuasaan politik. Sebab pergantian
penguasa politik baik masa penjajahan
(Belanda/Jepang) maupun masa kemerdekaan
(Orde Baru/Orde Lama) masing-masng memiliki
kesamaan dalam melihat kebebasan pers.
• Isi atau materi hukum media yang pernah berlaku di Indonesia bisa
dibedakan dalam beberapa materi sebagai berikut :

1.Hukum yang memberi kewenangan penguasa untuk melakukan sensor


preventif. Sensor preventif adalah sensor yang dilakukan sebelum
sebuah media diterbitkan.

2.Hukum media yang memberi kewenangan kepada penguasa untuk


menutup dan membredel sebuah media.

3.Hukum media yang member kewenangan kepada penguasa untuk


mengeluarkan dan mencabut izin dan sebaliknya juga mewajibkan
media untuk mendapatkan izin sebelum menerbitakan medianya.

4.Hukum media yang berisi jaminan kebebasan pers atau kebebasan


media.
• Oemar Seno Adji :

hukum pers meliputi beberapa pengertian.


Diantaranya yaitu, aturan-aturan mengenai publikasi
(code of publication). Peraturan ini berhubungan
dengan masalah-masalah fundamental dalam
kaitannya dengan pengaturan hak asasi manusia, hak
menyatakan pendapat (freedom of
expression) dan kebebasan pers (freedom of the
press).

Karena itu hukum pers di sini berkaitan dengan


konstitusi negara, yang pada gilirannya membawa
hukum pers berhubungan dengan hukum tata negara
dan hukum administrasi negara.
15

Anda mungkin juga menyukai