NIM : 32802000068
SOAL
JAWAB :
Sumber : Guntara, B., & Herry, A. S. (2022). Hak Kebebasan Berpendapat di Media Sosial
dalam Perspektif Hak Asasi Manusia. Jurnal Pendidikan Dan Konseling (JPDK), 4(6), 6945-
6961.
• Media diatur dari sisi kepentingan privat perusahaan:
Sumber : Nurhajati, L., & Wijayanto, X. A. (2019). Kepemilikan Media dan Isi
Pemberitaan Koran Tempo. Jurnal Pewarta Indonesia, 1(1), 1-14.
Dwita, D. (2014). Televisi dan kepentingan pemilik modal dalam perspektif teori
ekonomi politik media. Jurnal ipteks terapan, 8(4), 252-261.
2. Pengertian hukum media fundamental adalah sumber sumber hukum media yang
mengatur tentang prinsip-prinsip dasar media, khususnya ketentuan tentang kebebasan
menyatakan pendapat, kebebasan berbicara, kebebasan pers. Hukum Media fundamental
untuk merealisasi nilai yang terkandung dalam ideologi Pancasila.
Sumber : Pamungkas, A. S. A. (2016). PERSPEKTIF HAK ASASI MANUSIA PADA SURAT
EDARAN KAPOLRI NOMOR SE/06/X/2015 DALAM PENANGANAN PENYEBARAN UJARAN
KEBENCIAN MELALUI MEDIA SOSIAL. ., 1-13.
3. UU No.40 Tahun 1999 tentang Pers lahir sebagai jawaban dari tuntutan reformasi yang
dipelopori gerakan mahasiswa tahun 1998. Kebebasan pers dipandang sebagai faktor
penting untuk mengontrol kekuasaan, setelah selama rezim Orde Baru mengalami
pengekangan. Namun UU No.40 Tahun 1999, hanya memberi peluang atau kesempatan
kemerdekaan pers. Secara substantif kemerdekaan pers tergantung pada ketangguhan
pers untuk selalu berusaha mengisi dan mempertahankannya. UU Pers No.40 Tahun l999,
juga dinilai belum mendasarkan diri pada Undang-Undang Dasar l945 yang diikuti
perubahannya, Perubahan Pertama, Perubahan Kedua, perubahan Ketiga, Perubahan
Keempat. Selain produk UU dalam mengatur hukum pers di Indonesia, para praktisi pers
juga menyepakati Kode Etik Jurnalistik (KEJ) yang merupakan pedoman pers nasional
dalam menjalankan tugasnya menghasilkan karya/ produk jurnalistik
. Dengan adanya Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers, kebebasan pers di
Indonesia mengalami perubahan yang signifikan. Media massa dapat lebih bebas
menyampaikan informasi, mengkritik pemerintah, dan melaporkan berita dengan lebih
objektif. Hal ini dianggap sebagai salah satu tonggak penting dalam reformasi politik di
Indonesia dan menjadikan undang-undang ini dijuluki sebagai "karya agung reformasi".
Sumber : Sahputra, D. (2020). Implementasi Hukum Pers di Sumatera Utara. Jurnal
Penelitian Hukum De Jure, 20(2), 259-274.