TUJUAN PEMBELAJARAN :
Melalui model pembelajaran Discovery Learning dengan metode ceramah dan diskusi
kelompok peserta didik diharapkan dapat:
Aspek Pengetahuan
3.26.1 Menganalisis Hakikat & Landasan hukum pers dengan benar
3.26.2 Menganalisis Perkembangan pers di Indonesia dengan tekun
1. (20) setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk
mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya.
2. (21) setiap orang berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan,
mengolah dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis
sarana yang tersedia.
4. Undang –Undang No. 39 Tahun 2000 pasal 14 ayat 1 dan 2 tentang Hak Asasi
Manusia
a. Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi yang
diperlukan untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya.
b. setiap orang berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah
dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis sarana yang
tersedia.
5. Undang-Undang No. 40 Tahun 1999 dalam pasal 2 dan pasal 4 ayat 1 tentang
Pers
a. Pasal 2 berbunyi, Kemerdekaan pers adalah salah satu wujud kedaulatan rakyat
yang berasaskan prinsip-prinsip demokrasi, keadilan, dan supremasi hukum.
b. Pasal 4 ayat 1 berbunyi, Kemerdekaan pers dijamin sebagai hak asasi warga
negara.
1)Harian ”Sedio Tomo” sebagai kelanjutan harian Budi Utomo yang terbit di
Yogyakarta, didirikan bulan Juni 1920.
2)Harian ”Darmo Kondo” terbit di Solo, yang dipimpin oleh Sudarya Cokrosisworo.
3)Harian ”Utusan Hindia” terbit di Surabaya, yang dipimpin oleh HOS.
Cokroaminoto.
4)Harian ”Fadjar Asia” terbit di Jakarta, dipimpin oleh Haji Agus Salim.
5)Majalah minguan ”Pikiran Rakyat” terbit di Bandung, didirikan oleh Ir. Soekarno.
6)Majalah berkala ” Daulah Rakyat” dipimpin oleh Moch. Hatta dan Sutan Syahrir.
Karena sifat dan isi pers pergerakan antipenjajahan, pers mendapat tekanan
dari pemerintah Hindia Belanda. Pada masa pergerakan itu berdirilah Kantor Berita
nasional Antara pada tanggal 13 Desember 1937.
1)Pers yang diterbitkan dan diusahakan oleh tentara pendudukan Sekutu dan Belanda
yang selanjutnya dinamakan Pers Nica (Belanda).
2)Pers yang diterbitkan dan diusahakan oleh orang Indonesia yang disebut Pers
Republik.
Beberapa contoh koran Republik yang muncul pada masa itu, antara lain: harian
”Merdeka”, ”Sumber”, ”Pemandangan”, ”Kedaulatan Rakyat”, ”Nasional”, dan
”Pedoman”. Jawatan Penerangan Belanda menerbitkan Pers Nica, antara lain: ”Warta
Indonesia” di Jakarta, ”Persatuan” di Bandung, ”Suluh Rakyat” di Semarang, ”Pelita
Rakyat” di Surabaya, dan ”Mustika” di Medan. Pada masa revolusi fisik inilah
Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan Serikat Pengusaha Surat Kabara (SPS)
lahir. Kedua organisasi ini mempunyai kedudukan penting dalam sejarah pers
Indonesia.
Pers di zaman liberal (1950-1959) sesuai dengan struktur politik yang berlaku
pada waktu itu, lebih banyak menimbulkan akibat negatif daripada positif. Selama
periode tahun 1952-1959 menurut catatan Edward C. Smith, terjadi tindakan antipers
sebanyak 374 kali, dan yang terbanyak selama tahun 1957, yaitu mencapai angka 125
kali.
Upaya untuk membatasi kebebasan pers itu tercermin dari pidato Menteri Muda
Penerangan Maladi katika menyambut HUT Proklamasi Kemerdekaan RI ke-14,
antara lain ia menyatakan: ”...Hak kebebasan individu disesuaikan dengan hak
kolektif seluruh bangsa dalam malaksanakan kedaulatan rakyat. Hak berpikir,
menyatakan pendapat, dan memperoleh penghasilan sebagaimana yang dijamin
Undang-Undang Dasar 1945 harus ada Batasnya: keamanan negara, kepentingan
bangsa, moral dan kepribadian Indonesia, serta tanggung jawab kepada Tuhan Yang
Maha Esa”.
Peristiwa Malari tahun 1974 menyebabkan beberapa surat kabar dilarang terbit
tujuh surat kabar terkemuka di Jakarta (termasuk Kompas) diberangus untuk beberapa
waktu dan baru diijinkan terbit kembali setelah pemimpin redaksinya menandatangani
surat pernyataan maaf.
Sumber Belajar :
Listyarti, Retno. 2006. Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMA dan MA Kelas XII.
Jakarta: Erlangga
Kawaguci, Hasan. https://kulpulan-materi.blogspot.com/2012/02/landasan-hukum-
pers-indonesia.html diakses Pada 23 Oktober 2018.
2011. http://fungsi-pers.blogspot.com/ diakses pada 23 Oktober 2018.
Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers
Menyetujui :
Pendidik
Ketua Program/ Koord. Mapel
,