tentang pokok-pokok pers. Dibentuk dewan pers yang merupakan perpanjangan tangan Orde
Baru untuk mengontrol perkembangan pers. Pers ideal adalah pers Pancasila yang penerapannya
dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab demi tercapainya stabilitas nasional serta
terwujudnya keamanan dan ketertiban umum. UU No.21 thn 1982 yg dikeluarkan mempertegas
pemberlakuakn KUHP terhadap pers. Di era ini ada 3 faktor penghambat kebebasan pers yaitu :
1. Adanya perizinan terhadap pers (SIUP)
2. Adanya wadah tunggal organisasi pers dan wartawan yaitu PWI
3. Praktek intimidasi dan sensor pers.
Pencabutan SIUPP atau yang disebut dengan pembreidelen pers manjadi momok yang sangat
menakutkan dunia pers.
f. Perkembangan pers di era Reformasi sampai sekarang
SIUPP dicabut oleh Habibie karena dianggap memnghambat kebebasan pers di era demokrasi
ini, dan diganti dengan UU No. 40 thn 1999.dan kebebasan pers semaki nyata ketika Presiden
Abdurrahman Wahid Membubarkan lembaga yang juga menjadi momok yang sudah ada pada
era Soeharto yaitu Depertemen Penerangan. Pers menjadi lebih bebas dan longgar, banyak pers
yang mengumbar sensasional dan lebih vulgar sehingga terkesan pers menjadi tidak terkontrol.
Era reformasi telah membuka kesempatan bagi pers Indonesia untuk mengeksplorasi kebebasan.
Akibat ketiadaan otoritas yang memiliki kewenangan untuk menegur atau menindak pers, public
kemudian menjalankan aksi menghukum pers sesuai tolak ukur mereka sendiri.
Pers Yang Bebas dan bertanggungjawab
Kebebasan pers memiliki hubungan yang erat dengan fungsi pers dalam masyarakat demokratis.
Pers adalah salah satu kekuatan demokrasi terutama kekuatan untuk mengontrol dan
mengendalikan jalannya pemerintahan. Dalam masyarakat demokratis pers berfungsi
menyediakan informasi dan alternative serta evaluasi yang dibutuhkan oleh masyarakat dalam
partisipasinya dalam proses penyelenggaraan Negara. Kedaulatan rakyat tidak bias berjalan atau
berfungsi dengan baik jika pers tidak memberikan informasi dan alternative pemecahan masalah
yang dibutuhkan.
Meskipun demikian, pers tidak bisa mempergunakan kebebasannya untuk bertindak seenaknya
saja. Bagaimanapun juga, kebebassan manussia tidak bersifat mutlak. Kebebasan bersifat
terbatas karena berhadapan dengan kebebasan yang dimiliki orang lain. Juga dalam kebebasan
pers, pers tidak bisa seenaknya memberitakan informasi tertentu, wajib menghormati hak pribadi
orang lain.
Ada 3 kewajiban pers yang harus diperhatikan :
1. Menjunjung tinggi kebenaran
2. Wajib menghormati privacy orang atau subyek tertentu
3. Wajib menjunjung tinggi prinsip bahwa apa yang diwartakan atau diberitakan dapat
dipertanggungjawabkan
D. TEORI TENTANG PERS
1. Teori Otoritarian
Bahwa pers harus dikuasai oleh negara (penguasa) pers selamanya tunduk pada penguasa sebagai
representasi dari negara. Pers digunakan penguasa untuk memberi informasi yang dianggap perlu
disampaikan pada masyarakat, masyarakat tidak diperkenankan mengkritisi pemerintah.
2. Teori Libertarian
Teori ini disebut juga teori pers bebas, artinya masyarakat dan jurnalis juga diberi kesempatan
untuk menyerang atau mengkritisi kebijakan pemerintahan, karena pada hakekatnya individu
mempunyai hak untuk mempublikasikan apapun yang disukainya.
3. Teori Soviet
Didasarkan pada gagasan Karl Marx dan Friederich Engels. Menurut teori ini pers dimiliki oleh
negara dan berfungsi melayani kepentingan kelas pekerja.
4. Teori Tanggungjawab Sosial
Pada kenyataannya kebebasan pers cenderung dimutlakkan sehingga teori ini menuntut jurnalis
untuk memiliki tanggungjawab baik kepada pemerintah maupun masyrakat.
E. MENURUT UU NO. 40 THN 1999 TANGGUNGJAWAB PERS MELIPUTI :
1. Pers memainkan peran penting dalam masyarakat modern sebagai media informasi
2. Pers wajib memberitakan peristiwa dan opini dengan menghormati norma-norma agama dan
rasa kesusilaan masyarakat
3. Pers wajib menghormati asas praduga tak bersalah
4. Pers dilarang memuat iklan yang merendahkan martabat suatu agama dan/ atau melanggar
kerukunan hidup antar umat beragama
5. Pers dilarang memuat iklan minuman keras, narkotika, psikotropika dan zat aditif lainnya
Penyalahgunaan kebebasan pers dan Dampak-dampaknya
Menurut UU No. 40 thn 1999 pers Indonesia memiliki kebebasan yang luas sesuai tuntutan pada
era reformasi. Beberapa dampak yang mungkin sebagai ekses dari kebebasan pers misalnya :
1. Berita bohong
2. Berita yang melanggar norma susila dan norma agama
3. Berita kriminalits dan kekerasan fisik
4. Berita, tulisan, atau gambar yang membahayakan keselamatan dan keamanan Negara dan
persatuan bangsa
Untuk memecahkan masalah ini maka Komisi penyiaran Indonesia (KPI) menetapkan beberapa
ketentuan yang harus diperhatikan dalam memberitakan peristiwa kejahatan (kriminalits)
terutamna bag media elektronik yaitu :
1. Menyiarkan atau menayangkan gambar pelaku kejahatan melanggar etika dan hokum
2. Penayangan gambar-gambar mengerikan merugikan konsumen
3. Penayangan gambar korban kejahatan harus dengan izin korban
F. DEWAN PERS DAN KODE ETIK JURNALISTIK
Di Indonesia rambu-rambu tentang tanggungjawab sosial pers tertuang dalam Kode Etik
Jurnalistik. Menurut UU Pers No 40 tahun 1999. Kode etik jurnalistik adalah kode etik yang
disepakati organisasi wartawan dan ditetapkan oleh dean pers. Dewan Pers adalah sebuah dewan
yang bersifat independen, terdiri dari wartawan,tokoh, atau pemimpin perusahaan pers terpilih.
Fungsi Dewan Pers menurut pasal 15 ayat 2 UUPers yaitu :
1. Melakukan pengkajian untuk pengembangan pers
2. Menetapkan dan mengawai pelaksanaan Kode Etik Jurnalistik
3. Memberikan pertimbagan dan mengupayakan penyelesaian pengaduan masyarakat atas kasus
pers
4. Mengembangkan komunikasi antara pers, masyarakat, dan pemerintah
5. Memfasilitasi organisasi pers dalam menyusun peraturan-peraturan dibidang pers.
6. Mendata perusahaan pers.
KODE ETIK JURNALISTIK
Kemerdekaan berpendapat, berekspresi, dan pers adalah hak asasi manusia yang dilindungi
Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia PBB.
Kemerdekaan pers adalah sarana masyarakat untuk memperoleh informasi dan berkomunikasi,
guna memenuhi kebutuhan hakiki dan meningkatkan kualitas kehidupan manusia. Dalam
mewujudkan kemerdekaan pers itu, wartawan Indonesia juga menyadari adanya kepentingan
bangsa, tanggung jawab sosial, keberagaman masyarakat,dan norma-norma agama. Dalam
melaksanakan fungsi, hak, kewajiban dan peranannya, pers menghormati hak asasi setiap orang,
karena itu pers dituntut profesional dan terbuka untuk dikontrol oleh masyarakat.
Untuk menjamin kemerdekaan pers dan memenuhi hak publik untuk memperoleh informasi yang
benar, wartawan Indonesia memerlukan landasan moral dan etika profesi sebagai pedoman
operasional dalam menjaga kepercayaan publik dan menegakkan integritas serta profesionalisme.
Atas dasar itu, wartawan Indonesia menetapkan dan menaati Kode Etik Jurnalistik:
Pasal 1
Wartawan Indonesia bersikap independen, menghasilkan berita yang akurat, berimbang, dan
tidak beritikad buruk.
Penafsiran
a. Independen berarti memberitakan peristiwa atau fakta sesuai dengan suara hati nurani tanpa
campur tangan, paksaan, dan intervensi dari pihak lain termasuk pemilik perusahaan pers.
b. Akurat berarti dipercaya benar sesuai keadaan objektif ketika peristiwa terjadi.
c. Berimbang berarti semua pihak mendapat kesempatan setara.
d. Tidak beritikad buruk berarti tidak ada niat secara sengaja dan semata-mata untuk
menimbulkan kerugian pihak lain.
Pasal 2
Wartawan Indonesia menempuh cara-cara yang profesional dalam melaksanakan tugas
jurnalistik.
Penafsiran
Cara-cara yang profesional adalah:
a. menunjukkan identitas diri kepada narasumber;
b. menghormati hak privasi;
c. tidak menyuap;
d. menghasilkan berita yang faktual dan jelas sumbernya; rekayasa pengambilan dan pemuatan
atau penyiaran gambar, foto, suara dilengkapi dengan keterangan tentang sumber dan
ditampilkan secara berimbang;
e. menghormati pengalaman traumatik narasumber dalam penyajian gambar, foto, suara;
f. tidak melakukan plagiat, termasuk menyatakan hasil liputan wartawan lain sebagai karya
sendiri;
g. penggunaan cara-cara tertentu dapat dipertimbangkan untuk peliputan berita investigasi bagi
kepentingan publik.
Pasal 3
Wartawan Indonesia selalu menguji informasi, memberitakan secara berimbang, tidak
mencampurkan fakta dan opini yang menghakimi, serta menerapkan asas praduga tak bersalah.
Penafsiran
a. Menguji informasi berarti melakukan check and recheck tentang kebenaran informasi itu.
b. Berimbang adalah memberikan ruang atau waktu pemberitaan kepada masing-masing pihak
secara proporsional.
c. Opini yang menghakimi adalah pendapat pribadi wartawan. Hal ini berbeda dengan opini
interpretatif, yaitu pendapat yang berupa interpretasi wartawan atas fakta.
d. Asas praduga tak bersalah adalah prinsip tidak menghakimi seseorang.
Pasal 4
Wartawan Indonesia tidak membuat berita bohong, fitnah, sadis, dan cabul.
Penafsiran
a. Bohong berarti sesuatu yang sudah diketahui sebelumnya oleh wartawan sebagai hal yang
tidak sesuai dengan fakta yang terjadi.
b. Fitnah berarti tuduhan tanpa dasar yang dilakukan secara sengaja dengan niat buruk.
c. Sadis berarti kejam dan tidak mengenal belas kasihan.
d. Cabul berarti penggambaran tingkah laku secara erotis dengan foto, gambar, suara, grafis atau
tulisan yang semata-mata untuk membangkitkan nafsu birahi.
e. Dalam penyiaran gambar dan suara dari arsip, wartawan mencantumkan waktu pengambilan
gambar dan suara.
Pasal 5
Wartawan Indonesia tidak menyebutkan dan menyiarkan identitas korban kejahatan susila dan
tidak menyebutkan identitas anak yang menjadi pelaku kejahatan.
Penafsiran
a. Identitas adalah semua data dan informasi yang menyangkut diri seseorang yang memudahkan
orang lain untuk melacak.
b. Anak adalah seorang yang berusia kurang dari 16 tahun dan belum menikah.
Pasal 6
Wartawan Indonesia tidak menyalahgunakan profesi dan tidak menerima suap.
Penafsiran
a. Menyalahgunakan profesi adalah segala tindakan yang mengambil keuntungan pribadi atas
informasi yang diperoleh saat bertugas sebelum informasi tersebut menjadi pengetahuan umum.
b. Suap adalah segala pemberian dalam bentuk uang, benda atau fasilitas dari pihak lain yang
mempengaruhi independensi.
Pasal 7
Wartawan Indonesia memiliki hak tolak untuk melindungi narasumber yang tidak bersedia
diketahui identitas maupun keberadaannya, menghargai ketentuan embargo, informasi latar
belakang, dan off the record sesuai dengan kesepakatan.
Penafsiran
a. Hak tolak adalak hak untuk tidak mengungkapkan identitas dan keberadaan narasumber demi
keamanan narasumber dan keluarganya.
b. Embargo adalah penundaan pemuatan atau penyiaran berita sesuai dengan permintaan
narasumber.
c. Informasi latar belakang adalah segala informasi atau data dari narasumber yang disiarkan atau
diberitakan tanpa menyebutkan narasumbernya.
d. Off the record adalah segala informasi atau data dari narasumber yang tidak boleh disiarkan
atau diberitakan.
Pasal 8
Wartawan Indonesia tidak menulis atau menyiarkan berita berdasarkan prasangka atau
diskriminasi terhadap seseorang atas dasar perbedaan suku, ras, warna kulit, agama, jenis
kelamin, dan bahasa serta tidak merendahkan martabat orang lemah, miskin, sakit, cacat jiwa
atau cacat jasmani.
Penafsiran
a. Prasangka adalah anggapan yang kurang baik mengenai sesuatu sebelum mengetahui secara
jelas.
b. Diskriminasi adalah pembedaan perlakuan.
Pasal 9
Wartawan Indonesia menghormati hak narasumber tentang kehidupan pribadinya, kecuali untuk
kepentingan publik.
Penafsiran
a. Menghormati hak narasumber adalah sikap menahan diri dan berhati-hati.
b. Kehidupan pribadi adalah segala segi kehidupan seseorang dan keluarganya selain yang terkait
dengan kepentingan publik.
Pasal 10
Wartawan Indonesia segera mencabut, meralat, dan memperbaiki berita yang keliru dan tidak
akurat disertai dengan permintaan maaf kepada pembaca, pendengar, dan atau pemirsa.
Penafsiran
a. Segera berarti tindakan dalam waktu secepat mungkin, baik karena ada maupun tidak ada
Penilaian akhir atas pelanggaran kode etik jurnalistik dilakukan Dewan Pers.
Sanksi atas pelanggaran kode etik jurnalistik dilakukan oleh organisasi wartawan dan atau
perusahaan pers.
meskipun sejumlah wartawan mendapat perlakuan kekerasan, sangat sedikit kasus kekerasan
wartawan yang ditangani polisi.
c. Pengadilan Massa
Kebebasan pers dijamin oleh UU No. 40 tahun 1999 ternyata disalah gunakan oleh sebagaian
media massa yang memberi informasi hanya asal-asalan akibatnya sejumlah individu maupun
kelompok masyarakat merasa dirugikan mereka pun menghukum pers dengan caranya sendiri
yaitu dengan kekerasan padahal apabila ada yang dirugikan dapat memberikan hak jawab adalah
hak yang dimiliki seseorang atau sekelompok orang untuk memberikan tanggapan atau
sanggahan atas sebuah berita.
d. Perilaku Pers sendiri
Selain hal-hal tersebut diatas, pers juga dapat mengendaliakan dirinya sendiri karena
hanyamencari keuntungan semata perolehan laba menjadi utama, sehingga sajian-sajiannya
cenderung sisi hiburan dari pada informasi sehingga masyarakat menjadi sinis terhadap realitas
sehari-hari yang mereka hadapi.
2. Penyalahgunaan Kebebasan pers
Penyalahgunaan kebabasan pers. Pelaku penyalahgunaan kebebasan pers ini tentu saja insan pers
sendiri. Bentuk- bentuk penyalahgunaan kebebasan pers ini bisa bermacam-macam seperti :
penyajian informasi yang tidak akurat, tidak objektif, bias, sensasional, tendensius, menghina,
memfitnah, menyebarkan kebohongan, pornografi, menyebarkan permusuhahan dan lain-lain
yang dapat merugikan dirinya sendiri, masyarakat dan negara. Maka dari itu melaksanakan dan
menaati kode etik jurnalistik adalah harga mati yang tidak dapat ditawar-tawar lagi.
LATIHAN SOAL BAB III
Soal Pilihan Ganda
1 Istilah pers berasal dari kata persen (Belanda) atau press (Inggris) yang keduanya memiliki
arti...
a. Menekan
b. Mencetak
c. Memberitakan
d. Menayangkan
e. Menyiarkan
2 Pers adalah lembaga sosial dan wahana komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan
jurnalistik meliputi, mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah dan menyampaikan
informasi baik berupa tulisan, gambar atau suara, penegrtian pers menurut
a. UUD 1945 pasal 28
b. Undang-undang No 40 tahun 1999
c. Undang-undang No 20 tahun 1999
d. Undang-undag No 40 tahun 2000
e. Dalam penjelasan UUD 1945
3 Tokoh pelopor pers nasional adalah...
a. Prawirodirejo
b. Tirtoadisuryo
c. Harmoko
d. Suryowarsito
e. Surnadinata
4 Fungsi pers menurut undang undang pers adalah, kecuali
a. Sebagai media informasi
b. Sebagai lembaga ekonomi
c. Sebagai media pendidikan
d. Sebagai madia hiburan
e. Sebagai pencetus demokrasi
5 Peranan pers dalam masyarakat / pemerintahan yang otoriter...
a. Sebagai sumber mendapatkan apa yang diinginkan
b. Sebagai sumber informasi alternatif bagi masyarakat
c. Sebagai sumber alternatif pendidikan masyarakat
d. Sebagai sumber informasi sepihak dari pemerintah
e. Sebagai sumber pendidikan dan ilmu pengetahuan
6 Dibawah ini adalah contoh media massa elektronik yaitu....
a. Radio
b. Tape recorder
c. Televisi
d. Internet
e. Film
7 Fungsi Dewan Pers menurut pasal 15 ayat 2 UU Pers yaitu, kecuali...
a. Memberi sanksi pada pelanggar kode etik jurnalistik
b. Menetapkan dan mengawai pelaksanaan Kode Etik Jurnalistik
c. Memberikan pertimbagan dan mengupayakan penyelesaian pengaduan masyarakat atas kasus
pers
d. Mengembangkan komunikasi antara pers, masyarakat, dan pemerintah
e. Memfasilitasi organisasi pers dalam menyusun peraturan-peraturan dibidang pers.
8 Rambu-rambu mengenai apa yang semestinya dilakukan / tidak dilakukan dalam kerja
jurnalistik disebut
a. Undang-undang pers
b. Undang-undang penyiaran
c. Kode etik penyiaran
d. Kode etik jurnalistik
e. Kode etik pers
9 Wartawan Indonesia menempuh cara - cara yang profesional dalam melaksanakan tugas
jurnalistik. Cara-cara yang profesional adalah, kecuali...
a. Menunjukkan identitas diri kepada narasumber
b. Menghormati hak privasi
c. Tidak menyuap
d. Meminta imbalan
e. Menghasilkan berita yang faktual dan jelas sumbernya
10 Dibawah ini yang bukan upaya pemerintah dalam pengendalian kebebasan pers di Indonesia
adalah...
a. Pembuatan UU Pers
b. Memfungsikan Dewan Pers
c. Penegakan supremasi hukum
d. Sosialisasi dan peningkatan kesadaran HAM
e. Membuat organisasi wartawan
11 Dibawah ini adalah dampak penyalahgunaan kebebasan media masa atau pers bagi
kepentingan masyarakat...
a. Mengakibatkan masyarakat tidak mendapat informasi yang benar
b. Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah menurun
c. Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah meningkat
d. Mengakibatkan citra atau nama baik seseorang menjadi buruk
e. Dapat mengendalikan jalannya pemerintahan
12 Penghentian penerbitan dan peredaran pers secara paksa adalah pengertian dari
a. Penyensoran pers
b. Pembatasan pers
c. Pengekangan pers
d. Pembredelan pers
e. Pengawasan pers
13 Diantara pernyataan berikut, manakah pernyataan yang benar?
a. Media massa berpengaruh terhadap pemikiran, sikap dan perilaku warga negara
b. Media massa tidak berpengaaruh terhadap pemikiran, sikap dan perilaku seseorang
c. Semua media massa berpengaruh negatif terhadap pemikiran, sikap dan perilaku seseorang
d. Media massa tidak berpengaruh terhadap pemikiran, sikap dan perilaku warga negara
e. Semua media massa berpengaruh positif terhadap pemikirsan, sikap dan perilaku seseorang
14 Fungsi media massa di negara-negara berpemerintahan otoriter adalah
a. Alat propaganda untuk melawan kekuasaan pemerintah
b. Penyedia informasi alternatif untuk mengimbangi informasi pemerintah
c. Menjadi saluran bagi tekanan masyarakat atas pemerintah
d. Alat untuk melanggengkan kekuasaan pemeerintah
e. Mengawasi berbagai kegiatan pemerintah
15 Undang-undang yang menjamin kebebasan pers di Indonesia adalah Undang-Undang
a. Nomor 40 tahun 1997
b. Nomor 30 tahun 1998
c. Nomor 40 tahhun 1999
d. Nomor 30 tahun 2000
e. Nomor 40 tahun 2001
atau dalam bentuk kekayaan lainnya diinvestasikan kebarbagai usaha untuk mendapatkan
keuntungan atau laba.
Proses berikutnya dilanjutkan dengan era pembangunan, yang ditandai dengan penekanan
terhadap pertumbuhan ekonomi nasional yang berpusat pada negara sendiri. Ketika era
pembangunan mengalami krisis maka dunia masuk pada era baru yaitu globalisasi. Pada era
globalisasi ini negara-negara didorong untuk menjadi bagian dari pertumbuhan ekonomi global.
Aktor utamanya bukan lagi negara sebagai mana di era pembangunan, melainkan perusahaanperusahaan transnasional (Trannational Corporations, TNCs) dan bank-bank transnasional
(Transnational Banks, TNBs), Bank Dunia dan IMF (International Monetary Fund) atau dana
moneter internasional, WTO, APEC (Asia Fasific Economic Cooperation), dll. Semua proses
globalisasi digerakkan oleh idiologi neoliberalisme. Ciri pokok neoliberalisme adalah :
1. Perusahaan swasta bebas dari campur tangan pemerintah ( buruh, harga, investasi,dll).
2. Hentikan subsidi negar kepada rakyat dan privatisasi perusahaan milik negara.
3. Penghapusan idiologi kesejahteraan bersama dan pemilikan bersama karena itu menghalangi
pertumbuhan.
Fenomena/tanda-tanda globalisasi :
1. Meningkatnya perdagangan global.
2. Meningkatnya aliran modal Internasional,investasi langsung luar negeri.
3. Meningkatnya aliran data lintas batasmelaui internet,telepon dan satelit komunikasi.
4. Adanya desakan dari belahan bumi lain untuk mengadili penjahat perang, menyerukan
keadilan.
5. Meningatnya pertukaran budaya internasional melaui felm hollywood, bollywood dan
mandarin.
6. Menyebarnya pahammultikulturalisme sereta semakin besar akses individu terhadap berbagai
macam budaya.
7. Meningkatnya perjhalanan turis lintas negara.
8. Meningkatnya imigrasi termasuk yang ilegal.
9. Berkembangnya infrastruktur telekomunikasi global.
10. Berkembangnya sistem keuangan global.
11. Meningkatnyaaktivitas perekonomian dunia yang dikuasai oleh perusahaan-perusahaan
multinasional.
12. Menigkatnya eran organisasi internasiuonal seperti WTO, IMF, Bank Dunia yang menangani
urusan transaksi internasional.
Pandangan Mengenai Proses Globalisasi ada 3 yaitu :
1. Kaum Skeptis : berpendapat mereka mengakui bahwa kontak antar bangsa sekarang ini lebih
besar di bandingkan dengan era sebelumnya tetapi tidak cukup terintegrasi untuk membentuk
perekonomian global sebab kegiatan ekonomi dunia terbagi dalam 3 blok perdagangan dunia
seperti ; Uni Eropa, Amerika Utara dan Asi Pasifik. Oleh sebab itu yang terjadi sekarang bukan
globaliosasi ekonomi dunia tetapi Regionalisasi perekonomian dunia.
2. Kaum Hiperglobalis : berpendapat bahwa globalisasi adalah gejala yang sangat nyata yang
konsekwensinya dapat dirasakan di hampir semua tempat di dunia. Masing-masing negara tidak
lagi mampu mengontrol perekonomian mereka karena perkembangan perdagangan dunia yang
pesat. Kemampuan para politikus negara sangat terbatas dalam menangani isu lintas batas
sehuingga mereka kehilangan tentang sistem pemerintahan yang ada, sebab kebijakan ekonomi
dipegang oleh 3 aktor ekonomi dunia yaitu, WTO (world Trade Organization), IMF
(International Moneter Fund ) dan World Bank.
3. Kaum Transformatif : mengatakan Tatanan global mengalami perubahan tetapi masih banyak
pola lama yang masih bertahan seperti pemerintah masih tetap memiliki kekuasaan. Perubahan
sekarang ini tidak hanya terjadi di bidang ekonomi tetapi terjadi juga di bidang politik, sosial
budaya. Globalisasi biukan proses satu arah tetapi aliran dua arah antara gambar, informasi dan
npengaruh. Negara mengadakan restrukturisasi diri untuk menjawab berbagai organisasi
ekonomi dan sosial yang baru.
Globalisasi dapat menyentuh agama-agama ,terutama yang berkaitan dengan norma, nilai, dan
makna agama... Disastu sisi dengan kemajuan informasi dan telekomunikasi dapat
berakibatpositif bagi agama-agama, misalnya, penyiaran nilai-nilai agama dan sebaliknya
menyiarkan jauh dari nilai keagamaan serta dapat menimbulkan singkritisme atau mencari
alternatif kepercayaan lainnya yang mereka yakini.
D. Pengaruh Globalisasi :
1. Bidang politik :
a. Menyebarnya nilai politik barat seperti unjuk rasa yang kadang mengabaikan kepentingan
umum.
b. Lunturnya nilai politik yang ebrsifat kekeluargaan, mufakat dan gotong royong.
c. Politik semakin bersifat tirani, diktator mayoritas.
d. Akuntabilitas jabatan publik semakin mendapat sorotan masyarakat.
e. Semakin banyak parpol, LSM yang menyuarakan HAM, lingkungan yang ditunggangi pihak
tertentu.
f. Melemahnya kedaulatan negara.
g. Masalah lokal selau dikaitkan ke dalam konteks global.
h. Organisasi internasional sangat berkuasa.
i. Hubungan Internasional lancar, multi senrtris dan saling ketergantungan.
2. Bidang Ekonomi :
a. Modal besar semakin kuat yang lemah tersingkir.
b. Pemerintah sebagai regulasi (penata, pengatur) ekonomi yang ditetapkan menurut kemauan
pasar.
c. Berkurangnya sibsidi terhadap sektor ekonomi rakyat.
d. Persaingan harga dan kualitas semakin tinggi sejalan dengan kebutuhan masyarakat.
e. Liberalisasi perdagangan barang, jasa layanan dan komoditi lainnya.
f. Investasi asing langsung.
g. Peredaran uang secara langsung tanpa batas negara.
h. Kebebasan gerak para pekerja
3. Bidang sosial Budaya :
a. Masuknya nuilai barat yang ditiru bangsa mmelalui internet, parabola, dll.
b. Memudarnya apresiasi terhadap budaya daerah sepereti : hedonisme(kenikmatan sesaat),
individualiusme( kepentingan diri sendiri), pragmatisme (yang menguntungkan), permisif (tidak
tabu lagi), dan konsumerisme (senang memakai barang yang kurang berguna).
c. Lunturnya kepedulian dan kesetiakawanan sosial.
d. Semakin memudarnya nilai agama.
4. Bidang Hukum dan Pertahanan :
a. menguatnya supremasi hukum dan HAM.
b. Semakin vbanyaknya produk hukum yang memihak kepada kepentingan rakyat.
c. Semakin menguatnya tuntutan terhadap tugas, kinerja penegak hukum seperti jaksa, hakim dan
polisi.
d. Menguatnya supremasi sipil menundukkan tentara dan polisi sebatas penjaga keamanan.
e. Peran masyarakat berkurang dalam menjaga keamanan dan ketertiban karena hal itu menjadi
tugas polisi dan tentara.
E. Sisi Positif dan Negatif Globalisasi
NO Sisi Positif Sisi negatif
1 Liberalisasi barang , jasa dan komoditi lainnya memberikan peluang bagi indonesia ikut
bersaing merebut pasar perdagangan luar negeri terutama hasilpertanian,tekstil dan baha
tambang.
Bidang jasa indonesia punya peluang untuk menarik wisatawan mancanegara untuk menikmati
keindahan alam, budaya tradisional yang beraneka ragam. -Arus masuk perdagangan luar negeri
menyebabkan defisit perdagangan nasional.
-Maraknya penyelundupan barang ke indonesia.
-Masuknya wisatawan ke Indonesia melunturkan nilai luhur bangsa.
2 Ada kecendrungan perusahaan asing memindahkan operasi produksi perusahaannya ke negara
berkembang dengan tujuan keuntungan geografis (bahan baku, areal luas, tenaga kerja murah).
Indonesia memiliki peluang untuk dipilih menjadi tempat baru perusahaan itu. -perusahaan
dalam negeri lebih tertarik bermitra perusahaan luar negeri. Akibatnya industri dalam negeri
sulit berkembang.
-Terjadi kerusakan lingkungan dan polusi limbah industri.
-Bila perusahaan asing tersebut nantinya pindah atau pulang kamung maka akan terjadi
pemutusan hubungan kerja secara besar-besaran.
3 Kecendrungan global terbatasnya investasi langsung luar negeri akan memberipeluang bagi
pasar modal Indonesia seperti BEJ (Bursa Efek Jakarta) untukmeningkatkan transaksinya tanpa
saingan investor asing. -Perkembangan perusahaan nasional mejadi lambat karena investasinya
lebih banyak malalui bursa efek dari pada mendirikan perusahaan baru.
4 Peredaran uang secara langsung dan tanpa batas negara memiliki aspek positif, antara lain para
pengusaha dapat melakukan transaksi tanpa batas ruang dan waktu, memberi peluang bank
Indonesia untuk berebut peluang jasa layanan kartu kredit,transferantar bank, ATM dll.
-Maraknya kejahatan pembobolan rekening bank melaui jaringan online.
-Banyaknya pemalsuan mata uang baik rupiah maupun asing.
5 Kebebasan gerak para pekerja yang semakin menggelobal memberikan kesempatan pekerja
indonesia untuk memperoleh pekerjaan di perusahaan asing baik di dalam negeri atau luar
negeri.
-Maraknya pekerja ilegal.
-banyaknya pelanggaran HAM terhadap TKI di luar negeri.
6 Kecenderungan melemahnya negara daat dipakai sebagai alat uji empiris terhadap pemerintah
RI sejauh mana pemerintah dapat melakukan lobi diplomatik untuk menyeimbangkan kekuatan
dengan negara luar dan maju. -Gagalnya berbagai program pembangunan nasional karena
pemerintah harus memenuhi tuntutan lembaga internasional atau pemilik modal dari luar negeri.
-Maraknya demonstrasi yang berakhir rusuh.
7 Meski organisasi internasional seperti Bank Dunia, WTO, IMF menunjukkan kecendrungan
sangat berkuasa dalam hubungan internasional, namun sisi positifnyaadalah memberi peluang
pada menteri ekonomi dan keuangan dan perwakila diluar negeri untu melakukan lobi diplomatik
untuk menemukan jalan keluar dalam penyelesaina persoala ekonomi Indonesia. -Melemahnya
posisi tawar-menawar dalam proses dilomasi yang dilakukan pemerintah Indonesia.
-munculnya rasa ketidak adilan global yang berpengaruh pada sikap apatis dalam pergaulan
Internasional.
8 Distribusi citra (image) dan informasi global terutama malalui media elektronik seperti TV,
Video dan Internet memberikan sikap positif : 1) Menjadi sarana pendidikan bagi orang
Indonesia untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya. 2) Memudahkan memperoleh
barang-barang manufaktur berkat citra global. -Munculnya sikapmaterialistis, gaya hidup
konsumtif dan mentalitas instan.
-Maraknya pornografi dan pornoaksi.
-Melemahnya nilai luhur bangsa.
9 Globalisasi turisme internasional memberikan sumbangan positif seperti menambah lapangan
kerja baru agen perjalanan, meningkatkan pendapatan hotel, transportasi,dll -Maraknya
penyelundupan obat terlarang.
-Maraknya penyakit masyarakat seperti (prostitusi, perdagangan wanita,kawin kontrak).
-Berkembangnya penyakit menular seperti HIV-AIDS, plu Babi.
F. Sikap Terhadap Globalisasi :
1. Mengelola Globalisasi, yang harus dilakukan adalah merumuskan kebijakan politik luar negeri
yang lebih realistis dan konstruktif. Halini dicapai melalui :
a. Menegaskan kembali ASEAN sebagai pilar utama politik luar negeri Indonesia.
b. Memfokuskan perhatian indonesia pada kebutuhan untuk mengembangkan interaksi dann
hubungan baik dengan Jepang, Korsel, Cina dan India. Dalam rangka pembentukan pasar bebas
Asia Timur (East Asia Free Trade).
c. Memadang penting upaya mengembangkan dengan sesama negara berkembang melalui forum
OKI, G7, GNB, Eropa dan AS.
2. Memperkuat akar kebangsaan, dengan cara berusaha mengeksplorasi kekuatan lokal dari segi
pemikiran maupun aksi dalamrangkamemberdayakan diri masyarakat Indonesia. Dari segi
Pemikiran berupaya terus untuk menumbuh kembangkan usaha kecil dan menengah (UKM) di
masyarakat. Masih banyak masyarakat indonesia mencari napkah diluar pertanian,misalnya
usaha warung, jasa,pedagang eceran, dll. Dari segi aksi adalah dengan cara menghidupkan
kembali program Inpres desa tertinggal (IDT), Koperasi Kredit, Meningkatkan kualitas Sumber
daya manusia (SDM),penggunaan produk dalam negeri, revitalasi kawasan wisata,pembanguna
solidaritas bangsa,dll.
Dalam peningkatan SDM selain peningkatan wawasan dan keterampilan perlu dilakukan
pengembangan kepribadian melalui : 1) Penangkalan terhadap kekuatan negatif (kesenangan
berlebihan, konsumtif, mentalitas by-pass, dan instant. 2). Proses keteladanan 3).
Perluasanpenggunaan iptek dan keterampilan. 4). Peningkatan kehidupanreligius seseorang.
3. Memamfaatkan globalisasi untuk pembangunan melalui kebijakan ekonomi, pengembangan
institusi serta penyesuaian nilai etika.
4. Memiliki wawasan global dengan cara tidak menerapkannya secara berlebihan ( gaya hidup).
G. Implikasi Globalisasi terhadap Bangsa dan negara :
Semua perubahan itu akan berimplikasi (melibatkan) pada hal-hal sebagai berikut :
1. Perumus kebijakan di tingkat nasional, yaitu peningkatan srategi dan langkah-langkah
operasional untuk menciptakan iklim yang menguntungkan dunia usaha,aparat, penegak hukum
dll.
2. Pelaku ekonomi, Daya saing makin banyak maka perlu untuk mempertahankan dan
meningkatkan pasar bagi hasilproduksinasional.
3. Pemerintah, dapat memainkan peran sebagai fasilitator, bimbingan, kepada cendekiawan dan
tenaga ahli untuk meninbgkatkan daya saing dalam kancah internasional.
4. Bagi dunia Usaha, harus lebih jeli mempelajari peluang yang ada di pasar danmenigkatkan
produksi dan daya saing perusahaannya.
d. Skeptis
e. Transformatif
4. Makna positif globalisasi bagi kemajuan kehidupan manusia adalah sebagai berikut, kecuali
a. Memberi kemudahan dan kecepatan kominikasi
b. Memberi peluang konsimen untuk menggunakan produk-produk global
c. Meningkatkan kesadaran perlunya iptek
d. Meningkatkan daya saing dalam mencari konsumen
e. Meningkatkan kebutuhan masyarakat
5. Aktor utama dalam era globalisasi adalah sebagai berikut, kecuali
a. Negara
b. Perusahaan transnasional
c. Bank-bank transnasional
d. Lembaga keuangan multilateral
e. Birokrasi perdagangan global
6. Globalisasi merupakan sistem perhubungan internasional yang mestinya relevan untuk
a. Negara maju
b. Negara sedang berkembang
c. Negara selatan
d. Negar anggota PBB
e. Semua negara
7. Berkat globalisasi seseorang dapat belanja barang-barnag kebutuhan ssehari-hari langsung
dari rumahnya melalui internet. Keadaan ini merupakan pengaruh globalisasi dalam bidang
a. Teknologi informasi dan komunikasi
b. Ekonomi
c. Politik
d. Perdagangan
e. Sosial-budaya
8. Sisi negatif globalisasi dalam bidang politik bagi pemerintah internal suatu negara adalah
a. Melemahnya kekuasaan suatu negara
b. Hancurnya suatu negara
c. Tuntutan demokratisasi
d. Tuntutan internasional tentang HAM
e. Tuntutan penegakan hukum
9. Salah satu upaya mengelola globalisasi yang dapat dilakukan oleh pemerintah dalam bidang
politik adalah
a. Menetapkan kebijakan luar negeri yang mengarah pada kemitraan dengan negara-negara
ASEAN
b. Menetapkan kebijakan luar negeri untuk membangun kerja sama denngan negara maju
c. Membangun kemitraan denngan lembaga-lembaga keuangan internasional, seperti Bank
Dunia,WTO, dan IMF
d. Membangun hubungan dengan sesama negara sedang berkembang
5 Kemarin warga Jepara telah melakukan pemilihan kepala daerah periode 2012-2017 secara
langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil. Bambang sebagai salah satu warga Jepara telah
menggunakan haknya dengan benar, yaitu.....
a. Hak Asasi Ekonomi
b. Hak Asasi Politik
c. Hak Asasi Pribadi
d. Hak Asasi dalam Hukum
e. Hak Asasi Manusia
6 Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya (pasal
28 UUD 1945). Hal tersebut dijabarkan lebih lanjut dengan Undang Undang tentang Hak Asasi
Manusia No...
a. 38 tahun 1999
b. 39 tahun 1999
c. 25 tahun 2000
d. 26 tahun 2000
e. Pasal 26 UUD 1945
7 Di Indonesia beberapa kali terjadi pelanggaran HAM berat dan dalam penyelesaian
pelanggaran tersebut tidak sesuai den gan harapan masyarakat. Dibawah ini adalah pelanggaran
HAM yang pernah terjadi antara lain, kecuali
a. Kasus Timor-Timur tahun 1999
b. Kasus Marsinah tahun1993
c. Kasus Korupsi tahun 1999
d. Kasus tanjung priok tahun1984
e. Kasus Tri Sakti, Semanggi tahun 1998
8 Prinsip-prinsip dasar dalam kehidupan bernegara yang menjadi sumber hukum bagi peraturan
perundang-undangan yang ada dalam sebuah negara adalah...
a. Konstitusi
b. Dasar negara
c. Hukum tata negara
d. Ide moral, politik, agama
e. Undang-undang dasar
9 Bahwa perjuangan bangsa Indonesia telah sampai pada saat yang tepat untuk
memproklamasikan kemerdekaan dan kemerdekaan bukanlah akhir dari perjuangan, hal tersebut
tercantum dalam pembukaan UUD 1945...
a. Pokok pikiran pertama
b. Pokok pikiran kedua
c. Pokok pikiran ketiga
d. Pokok pikiran keempat
e. Semua benar
10 Dengan rumusan yang panjang dan padat ini pada alinea keempat pembukaan UndangUndang Dasar 1945 ini punya makna bahwa. kecuali...
e. Sila ke lima
27 Pancasila sebagai paradigma pembangunan berarti pancasila berisi anggapan-anggapan dasar,
keyakinan pedoman dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan serta pemamfaatan hasilhasil pembangunan di Indonesia, dalam pembangunan teradapat tiga proses yaitu emansipasi
bangsa, modernnisasi dan humanisasi. emansipasi bangsa berarti....
a. Usaha bangsa untuk melepaskan diri ketergantungan pada bangsa lain agar dapat berdiri
sendiri dengan kekuatan sendiri.
b. Usaha menciptakan kwalitas masyarakat indonesia dengan menitik beratkan pada kemampuan
bangsa
c. Upaya untuk mencapai taraf dan mutu kehidupan yang lebih baik.
d. Pembangunan itu untuk menciptakan manusia Indonesia seutuhnya
e. Manusia yang bertanggung jawab serta mampu membangun dirinya dalam rangka membangun
bangsanya.
28 Contoh sikap positif terhadap nilai-nilai pancasila sebagai idiologi terbuka pada sila ke tiga
adalah...
a. Menghormati harkat dan martabat sesame manusia didunia
b. Bangsa Indonesia percaya dan bertakwa kepada Tuhan YME menurut keyakinan. Menganut
monotheisme (keyakinan Terhadap satu Tuhan), memeluk berbagai agama menurut keyakinan
c. Sederhana, hemat orientasi pada masa depan, menghargai hasil karya, menabung
d. Menggalang persatuan dan kesatuan, nasionalisme, patriotisme, mengutamakan kepentingan
bangsa dan negara
e. Mengutamakan musyawarah untuk mefakat dalam menyelesaikan, mengambil keputusan
bersama
29 Setiap negara merdeka memiliki sistem pemerintahan yang berbeda-beda, adapun pengertian
pemerintah dalam arti luas adalah...
a. Pelaksana kekusaan legislatif dan yudikatif dalam suatu pemerintahan
b. Pelaksana kekuasaan legislatif dan eksekutif dalam suatu negara
c. Pelaksana kekuasaan legislatif, eksekutif dan yudikatif suatu negara
d. Pelaksana kekuasaan eksekutif dalam suatu negara
e. Pelaksana kekuasaan yudikatif dalam suatu negara
30 Sistem pemerintahan presidensial Indonesia memiliki beberapa ciri, dibawah ini yang
termasuk ciri sistem presidensial adalah...
a. Pemusatan kekuatan ketangan parlemen
b. Semua anggota kabinet merupakan anggota parlemen
c. Presiden adalah kepala negara dan kepala pemerintahan
d. Kabinet bertanggungjawab kepada parlemen
e. Parlemen dapat membubarkan kabinet
31 Sistem pemerintahan Indonesia adalah sistem presidensial yang memiliki kelebihan
kelebihan seperti dibawah ini adalah, kecuali.....
a. Masa jabatan badan eksekutif lebih jelas.
b. Badan eksekutif lebih stabil kedudukannya.
berikut, kecuali...
a. Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi mempermudah manusia dalam berinteraksi
dengan manusia lainnya di belahan dunia mana saja.
b. Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi mempercepat manusia untuk berhubungan
dengan manusia lain.
c. Mendukung nasionalisme dalam menggalakkan prosrs integrasi antara lain dengan mendobrak
etnosentrisme.
d. Peningkatan mobilitas sosial dan pengukuhan kelas menengah.
e. Masuknya nilai budaya luar akan menghilangkan nilainilai tradisi suatu bangsa dan identitas
suatu bangsa.
50 Globalisasi dalam perkembangannya haruslah kita menghadapi dengan strategi dan cara yang
tepat, hal tersebut dapat dilakukan dengan....kecuali.
a. Menyaring budaya asing yang masuk ke negara kita harus yang sesuai dengan kepribadian
bangsa
b. Mencintai atau membeli produk dalam negeri sendiri.
c. Meningkatkan produksi dalam negeri agar dapat bersaing dengan produksi negara negara
maju.
d. Berusaha mengikuti perkembangan IPTEK
e. Mengikuti perkembangan negara laian dengan serius
Daftar Referensi
1. Suteng, Bambang. 2006. Pendidikan Kewarganegaraan SMA Kleas XII. Jakarta : Erlangga
2. Budiyanto. 2006. Pendidikan Kewarganegaraan SMA Kelas XII. Jakarta : Erlangga
3. Materi LKS Kelas XII
4. Internet