Anda di halaman 1dari 36

MATERI PEMBELAJARAN PKN SMA

KELAS XII SEMESTER 2

By.Lamtiur Hernawati.SPd

Standar Kompetensi 3 :

MENGEVALUASI
PERANAN PERS
DALAM MASYARAKAT
DEMOKRASI

Kompetensi Dasar :

1. MENDESKRIPSIKAN
PENGERTIAN,
FUNGSI DAN
Indikatornya
:
PERAN
MenjelaskanSERTA
pengertian PERKEMBANGAN
pers
Menjelaskan fungsi pers dalam masyarakat demokratis di
PERS
IndonesiaDI INDONESIA
Menjelaskan peranan pers dalam masyarakat demokratis di
Indonesia
Menguraikan perkembangan pers
di Indonesia

PENGERTIAN PERS
Pers sering diartikan Surat Kabar
(News Paper) atau Majalah
(Magazine)
Secara etimologi Pers (Belanda),
Press (Inggris), Presse (Perancis),
Pressare atau Premare (Latin)
artinya tekan atau Cetak.

Menurut Weiner, Pers adalah wartawan cetak,


media cetak, publisitas atau peliputan berita.
Menurut Oemar Seno Adji :
1. Dalam arti sempit artinya penyiaran pikiran,
gagasan, atau berita-berita secara tertulis
2. Dalam arti luas artinya semua media massa
atau mess communications yang
memancarkan pikiran dan perasaan
seseorang baik tertulis maupun lisan

UU NO. 40 TAHUN 1999


Pers adalah lembaga sosial dan wahana
komunikasi massa yang melaksanakan
kegiatan jurnalistik, yang meliputi :
mencari, memperoleh, memiliki,
menyimpan, mengolah dan
menyampaikan informasi, baik dalam
bentuk tulisan, suara, gambar, suara dan
gambar, serta data dan grafik maupun
dalam bentuk lainnya dengan
menggunakan media cetak, media
elektronik, dan segala jenis saluran
yang tersedia

PERS
MENURUT ILMU KOMUNIKASI
Usaha percetakan atau penerbitan
Usaha pengumpulan dan penyiaran
berita
Penyiaran berita melalui surat kabar,
majalah, radio dan televisi
Orang-orang yang bergerak dalam
penyiaran berita
Media penyiaran dan berita yakni
surat kabar, majalah, radio dan televisi

FUNGSI PERS
DI INDONESIA
UU No. 40 Tahun 1999 pada pasal 3 :
1. Media Informasi
2. Media Pendidikan
3. Media Hiburan
4. Kontrol sosial

HAROLD D. LASSWEL &


CHARLES WRIGHT
Fungsi Sosial Media Massa :
1. Pengamatan sosial
2. Korelasi Sosial
3. Sosialisasi
4. Hiburan

PERANAN PERS DI INDONESIA


UU No. 40 Tahun 1999 pada pasal 6 :
1. Memenuhi keinginan masyarakat untuk mengetahui
2. Menegakkan nilai-nilai dasar demokrasi, mendorong
terwujudnya supremasi hukum dan hak-hak asasi
manusia serta menghormati kebhinnekaan
3. Mengembangkan pendapat umum berdasarkan
informasi yang tepat, akurat, dan benar
4. Melakukan pengawasan, kritik, koreksi dan saran
terhadap hal-hal yang berkaitan dengan
kepentingan umum
5. Memperjuangkan keadilan dan kebenaran

PERKEMBANGAN PERS
DI INDONESIA
Dalam perkembangannya dikategorikan ke dalam tiga
golongan, yaitu :
1. Pers Kolonial, yaitu surat kabar atau majalah yang
diusahakan oleh orang-orang Belanda dalam
bahasa Belanda, bahasa Indonesia (Melayu)
atau bahasa daerah.
2. Pers Cina, yaitu surat kabar atau majalah yang
diterbitkan oleh golongan penduduk Cina dalam
bahasa Cina, bahas Belanda dan bahasa Indonesia
(Melayu).
3. Pers Nasional, yaitu surat kabar atau majalah yang
diterbitkan dalam bahasa Indonesia (Melayu) dan
bahasa daerah

PERS DI AWAL PERTUMBUHAN

Pada tahun 1615 atas perintah Gubernur Jenderal


Jan Pieterzoon Coen diterbitkan Memories der
Nouvelles yang ditulis dengan tangan

Pada tahun 1688 diterbitkan surat kabar cetak


pertama dengan mesin cetak yang didatangkan dari
Belanda

Pada tanggal 20 Juni 1746 surat kabar pertama


ditutup, dan pada tahun 1810 muncul kembali
Bataviasche Koloniale Courant di Jakarta,
Surabaya dan Semarang

PERS DI AWAL PERTUMBUHAN


(Lanjutan)
Pada

tahun 1770 terbit surat kabar kedua


bernama Vendu Nieuws, dan pada masa
pemerintahan Herman Willem Daendles,
tahun 1809 surat kabar ini dihentikan

Pada

tahun 1831 muncul surat kabar swasta


pertama, dan sebelum tahun 1856 tidak
kurang dari 16 surat kabar terbit
di
Hindia Belanda

PERS DI MASA
PERGERAKAN
DAN REVOLUSI

Surat kabar Bromartani yang


berbahasa Jawa pertama terbit di
Surakarta, dengan peluncuran
pertama tanggal 25 Januari 1855
Surat kabar berbahasa Melayu terbit
tahun 1856 dan di Batavia tahun 1858
Muncul wadah persatuan wartawan,
seperti Indische Joornalisten Bond
(1919) dan Kaoem Journalist (1931)

PERS DI MASA
PERGERAKAN
DAN REVOLUSI (Lanjutan)

Pada masa pendudukan Jepang, Pers


dikuasai Jepang, kecuali beberapa surat
kabar pribumi di bawah kontrol ketat melalui
UU Penguasa (Osamu Sairi) No.16 tentang
Badan Pengumuman dan Penerangan serta
Pemilikan Pengumuman dan Penerangan

Era Jurnalistik Modern pertama ditegakkan


oleh RM. Tirto Adhi Soeryo, pemimpin
redaksi Soenda Berita, yang ,mendirikan
perusahaan pers dan majalah mingguan
Medan Prijaji (1910), sebagai surat kabar
harian dengan Jurnalis Politik

PERS DI MASA
PERGERAKAN
Muncul
DANsurat
REVOLUSI
(Lanjutan)
kabar Sarotomo
yang

berubah menjadi Pewarta Oemoem (Suara


Parindra), Penggugah (surat kabar Indische
Pertij), Suara Kaoem Boeroeh
di
Poerworejo (1921) dan Rakyat Bergerak di
Yogyakarta (1923)
Sensor mulai berlaku, yaitu Persfreidel
Ordonantie (1931) dan Haatzaai Antikelen
terhadap pers yang anti kolonial

PERS DI MASA
PERGERAKAN
DAN REVOLUSI (Lanjutan)

Pada tanggal 8 Juni 1946 muncul Serikat


Perusahaan Surat Kabar (Penerbit)
Pada tahun 1957 jumlah surat kabar
mencapai 120 buah dengan oplah
1.049.500 ex perhari
Empat surat kabar beroplah tinggi, yaitu
Harian Rakyat (Organ PKI), Pedoman
(PSI), Suluh Indonesia (PNI), Abadi
(Masyumi)

PERS DI MASA
PERGERAKAN
DAN REVOLUSI (Lanjutan)

Kebebasan pers mulai dibelenggu


pemerintah dengan penahawan
wartawan sampai penyitaan percetakan
Puncaknya, Kodam V Jakarta Raya
memberlakukan ketentuan SIT pada
tanggal
1 Oktober 1957

PERS DI MASA ORDE LAMA

Era demokrasi terpimpin menempatkan pers


sebagai alat revolusi melalui Tap MPRS Nomor 11
tahun 1960
Melalui Peraturan Penguasa Perang Tertinggi No. 10
tahun 1960, SIT diberlakukan secara terbatas
Beberapa ketentuan yang diberlakukan, antara lain :
1. Pers berbahasa Cina dilarang
2. Diarahkan ke pemulihan berlakunya
UUD 1945
3. Isi berita sesuai doktrin Manipol Usdek

PERS DI MASA ORDE


LAMA

Akibat peraturan tersebut jumlah surat


kabar hanya 60 buah
Redaktur Indonesia, Kantor Berita Antara,
PWI dan SPS dikuasai Komunis
Pers yang semula bebas berubah menjadi
alat propaganda politik
Aktivis BM. Diah, Adam Malik, Wonohito
mencetuskan badan kebudayaan dan
badan pendukung Soekarnoisme anti PKI
yang kemudian ditutup oleh Soekarno

PERS DI MASA ORDE


LAMA
Pada ulang tahun PWI ke 19, Presiden Soekarno
menegaskan kembali dalam pidatonya :
Dalam suatu revolusi tanggal 25 Maret 1965 bahwa
Departemen Penerangan mengeluarkan aturan
tentang :

Norma-norma pokok pengusahaan pers

Mengharuskan pers berafiliasi ke dalam partai


politik atau ormas

Muncul surat kabar Angkatan Bersenjata dan


Berita Yudha yang berafiliasi ke ABRI

di masa ini politik menjadi pasar pers dan pers


menjadi manuver politik

PERS DI MASA ORDE BARU

Di awal orde baru pers sempat menikmati kebebasannya


berdasarkan UU No.11/1966 dan Tap MPRS No.32 tanggal
12 Desember 1966 pasal 4, 5 dan 8
Dipicu peristiwa Malari di Jakarta (15 Januari 1974),
kebebasan pers mulai mendapat tekanan
Perumusan konsep pers Pancasila dilakukan tanggal
7 - 8 Desember 1984, munculah istilah pers bebas
yang bertanggungjawab
Pers sering dibredel dengan alasan meresahkan
masyarakat dan menyinggung sara
Keluar aturan SIUPP berdasar Peraturan Menteri No. 10
tahun 1994
Terbuka peluang modal asing masuk pers. Pers mulai
terjebak aantara idealisme politik dan pragmatisme ekonomi

PERS DI MASA REFORMASI


Pasca orde baru, pemerintahan BJ. Habibie
mempunyai andil besar terhadap kebebasan pers
Tanggal 20 Mei 1998 merupakan tonggak penting
lahirnya reformasi yang ditandai dengan turunnya
Soeharto sebagai Presiden
Kebebasan pers di Indonesia ditandai dengan
lahirnya UU No.40 tahun 1999
Pers belum mampu menjadi pilar demokrasi
Kalangan DPR menilai perlunya meninjau kembali
UU No.40 tahun 1999 dengan memasukkan
perijinan dan mekanisme pengawasan dalam
penerbitan pers

TUGAS INDIVIDU
Carilah artikel di surat kabar atau
majalah yang berkaitan dengan fungsi
pers, masing-masing satu artikel dan
tulis komentar anda !

Selamat Bekerja !

Standar Kompetensi :
2. MENGANALISIS PERS YANG BEBAS DAN
BERTANGGUNGJAWAB SESUAI KODE ETIK
JURNALISTIK DALAM MASYARAKAT
DEMOKRATIS DI INDONESIA
Indikatornya :
Menjelaskan pengertian kode etik jurnalistik
Mendeskripsikan kode etik jurnalistik dalam
masyarakat demokratis di Indonesia
Menunjukkan contoh-contoh penyimpangan
kode etik jurnalistik dari berbagai media

PERS DALAM MASYARAKAT


DEMOKRATIS DI INDONESIA
Pada tanggal 9 Pebruari 1946, Wartawan
Indonesia berkumpul di Solo, menyatukan diri
dalam sebuah organisasi wartawan nasional
dengan nama PWI
Pada tahun 1955 disusunlah kode etik
jurnalistik yang berlaku bagi seluruh
wartawan Indonesia

KODE ETIK
WARTAWAN INDONESIA
1.
2.

3.

4.

5.
6.

Menghormati hak masyarakat untuk memperoleh informasi


yang benar
Menempuh tatacara yang etis untuk memperoleh dan
menyiarkan informasi serta memberikan identitas kepada
sumber informasi
Menghormati asas praduga tidak bersalah, tidak
mencampuradukan fakta dengan opini, berimbang, dan selalu
menliti kebenaran informasi serta tidak melakukan flagiat
Tidak menyiarkan informasi yang bersifat dusta, fitnah, sadis
dan cabul, serta tidak menyebutkan identitas korban
kejahatan asusila
Tidak menerima uang suap dan tidak menyalahgunakan
profesi
Memiliki hak tolak, menghargai ketentuan embargo, informasi
latar belakang dan off the record sesuai kesepakatan

ASAS-ASAS JURNALISTIK
INDONESIA
Asas Profesionalisme
Asas Nasionalisme
Asas Demokrasi
Asas Religius

TUJUH DOSA BESAR PERS


YANG MEMATIKAN
( Paul Johnson )
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Distorsi informasi
Dramatisasi fakta palsu
Mengganggu privacy
Pembunuhan karakter
Eksploitasi seks
Meracuni pikiran rakyat
Penyalanggunaan kekuasaan

PRAKTEK JURNALISTIK
YANG MENYIMPANG
( Sasa Djuarsa Sendjaja )
1. Epsploitasi judul
2. Sumber data konon kabarnya
3. Dominasi opini elit dan kelompok
mayoritas
4. Penyajian informasi yang tidak
investigative

Standar Kompetensi :
3. MENGEVALUASI KEBEBASAN PERS
DAN DAMPAK PENYALAHGUNAAN
KEBEBASAN MEDIA MASSA
DALAM MASYARAKAT DEMOKRATIS
DI INDONESIA
Indikatornya :
Menjelaskan upaya pemerintah dalam
mengendalikan kebebasan pers

Menjelaskan dampak penyalahgunaan


kebebasan pers dalam masyarakat
demokratis di Indonesia

UPAYA PEMERINTAH DALAM


MENGENDALIKAN KEBEBASAN
PERS DI INDONESIA

Mewujudkan Pers Pancasila


Adanya berbagai ketentuan tentang
kebebasan berkomunikasi, memperoleh
informasi dan menyampaikan pendapat
di muka umum

JAMINAN KEBEBASAN BERBICARA


DAN BERPENDAPAT DI INDONESIA

Pasal 28 dan 28F UUD 1945


Tap MPR No.XVII/MPR/1998 tentang Hak
Asasi Manusia
UU No.39 Tahun 2000 tentang HAM pasal 14
ayat 1 dan 2
UU No.40 Tahun 1999 tentang Pers pasal 2
dan 4 ayat 1

DAMPAK PENYALAHGUNAAN
KEBEBASAN MEDIA MASSA
1. Bisa menghancurkan nama baik dan reputasi individu
2. Bisa menimbulkan kebohongan publik dan merusak moral
masyarakat
3. Merugikan kepentingan bangsa dan negara :
a. Tingkat kepercayaan masyarakat akan berkurang
sehingga masyarakat apatis terhadap program
pemerintah
b. Lunturnya kepercayaan luar negari terhadap
bangsa dan negara kita
c. Timbulnya pergesekan antara pers dengan institusi
tertentu

Mari Kita
Wujudkan
Kebebasan Pers
Yang

SIAPKAH ANDA MELAKSANAKAN


UJI KOMPETENSI !

Anda mungkin juga menyukai