I. Latar Belakang
Istilah pers tidak asing terdengar di telinga kita semua, berbicara tentang
pers berarti akan menyangkut aktivitas jurnalistik. Terkadang istilah pers,
jurnalistik, dan komunikasi massa menjadi tercampur baur dan saling tertukar
pengertiannya. Apabila pers merupakan salah satu bentuk komunikasi massa,
maka jurnalistik merupakan kegiatan untuk mengisinya.
III. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
I. Pengertian Pers
1. Perjuangan
d. Tidak beritikad buruk berarti tidak ada niat secara sengaja dan semata-
mata untuk menimbulkan kerugian pihak lain.
c. Tidak menyuap;
Pasal 4 : Wartawan Indonesia tidak membuat berita bohong, fitnah, sadis, dan
cabul. Penafsiran :
b. Anak adalah seorang yang berusia kurang dari 16 tahun dan belum
menikah.
b. Suap adalah segala pemberian dalam bentuk uang, benda atau fasilitas
dari pihak lain yang mempengaruhi independensi.
a. Segera berarti tindakan dalam waktu secepat mungkin, baik karena ada
maupun tidak ada teguran dari pihak luar.
Pasal 11 Wartawan Indonesia melayani hak jawab dan hak koreksi secara
proporsional. Penafsiran :
Dampak positif dari pers adalah sejalan dengan fungsi pers yaitu :
Dalam era reformasi kebebasan pers menjadi hal yang diinginkan rakyat
Indonesia, karena pada zaman rezim orde baru, pers lebih dipersempit ruang
geraknya, dan publikasi dan informasi berita sangat sulit diakses oleh rakyat
Indonesia. Dan akhirnya setelah reformasi terjadi, pers seakan berada pada
tempatnya kembali yaitu lebih terbuka atau transparan dan menyentuh semua
golongan masyarakat di Indonesia baik yang tinggal di kota maupun di pelosok
pedesaan.
Dan akhirnya bangsa ini bisa memberi contoh kebebasan pers yang positif,
jujur, benar – benar transparan, menjunjung tinggi norma, nilai, kaidah agama dan
adat istiadat kepada dunia luar. Berikut ini adalah fungsi Pers dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara :
Jadi, pers yang bebas berfungsi sebagai lembaga media atau aspirasi rakyat
yang tidak bisa diartikulasikan oleh lembaga formal atau resmi tetapi bisa
diartikulasikan melalui pers atau media massa. Pers yang bebas tidak bertanggung
jawab, sering menimbulkan dampak yang tidak baik bagi masyarakat. Dewasa ini,
penggunaan pers atau media massa sebagai sarana komunikasi sangatlah
menguntungkan karena kita bisa mendapatkan berita yang hangat dengan cepat
tanpa mengeluarkan uang yang banyak.
Media komunikasi modern seperti radio, televisi dan lainnya dengan muda
dapat kita gunakan. Dengan media komunikasi tersebut pertukaran nilai-nilai
budaya antar bangsa akan cepat terjadi. Padahal belum tentu sesuai dengan
3. Keberpihakan
4. Kepribadian
2. Peradilan oleh pers (trial by press) seperti berita yang menyimpulkan bahwa
seorang atau golongan atau instansi telah melakukan kesalahan tanpan melalui
informasi yang seimbang dan lengkap tanpa melalui proses peradilan. 3.
Membentuk opini yang meyesatkan, seperti penulisan berita yang tidak yang tidak
memperhatikan objektifitas dan membela kepentingan tertentu sehingga disadari
atau tidak disadari rangkaian informasi yang disampaikan dapat menyesattkan
pola pikir pembaca dan penontonnya.
4. Berisi tulisan/siaran yang bersifat profokatif seperti isi berita dan tayangan yang
mengarahkan pembaca dan penontonnya untuk membenci individu, golongan,
pejabat, atau instansi tertentu.
Suatu materi media yang tidak dapat diterima mungkin disebabkan oleh
muatannya yang dianggap tidak mengindahkan moral atau tidak beretika,
bertentangan dengan nilai masyarakat atau “tidak pada tempatnya”, subversif, atau
dapat dianggap makar atau mencederai keamanan nasional.
Sensor oleh negara tetap ketat di Uni Soviet dan negara-negara lain dimana
oposisi politik ditekan dengan hanya mengizinkan keberadaan satu partai saja.
Negara-negara dengan satu partai menentukan secara langsung gagasan dan
informasi yang akan diterbitkan, disirkulasikan, dan diajarkan. Ketika penerbit,
penulis, atau lembaga penyiaran dianggap telah melewati batas politik atau moral
yang ditentukan oleh UU atau hukum pemerintahan, mereka akan dihukum,
denda, dipenjara, atau dibredel, dilarang untuk terbit lagi, atau saluran
komunikasinya ditutup. Pengasingan atas warga negara dari Uni Soviet telah
mengungkap adanya pelecehan hak asasi. Diantara yang diasingkan adalah para
ilmuwan dan orang-orang yang terpelajar, seperti ALEXANDR I.
SOLZHENITSYN, yang menerima hadiah nobel dalam bidang Literatur tahun
1970, dan ANDREY D. SAKHAROV, yang memenangkan nobel Perdamaian
tahun 1975.
UU yang harus diataati dan berlaku terhadap warga negara Indonesia yang
lain, juga berlaku terhadap warga pers. Ia dianggap pembredelan PREVENTIF;
artinya adanya ancaman pidana cukup untuk penyensoran diri sendiri (“self-
cencorship”). Itu benar, namum demikian, perlu kita akui juga bahwa sistem
3) Pers yang bebas dan bertanggung jawab adalah Pers bebas untuk
berkarya dan berekspresi, tetapi harus dapat dipertanggungjawabkan. Dalam
praktiknya bertanggung jawab diartikan sebagai bertanggung jawab kepada
pemerintah.
B. SARAN
Saran penulis adalah agar masyarakat dapat mengetahui tentang fungsi dan
peranan pers dalam menjalankan tugasnya, dan agar masyarakat juga mengetahui
bahwa dalam kerja pers juga diikat oleh Undang-undang dan tidak bekerja dengan
semena-mena. Masyarakat harus tahu bahwa pers memikul tanggung jawab atau
beban yang sangat berat.
Sumber Buku:
Eisy, M Ridlo. (2007). Peranan Media dalam Masyarakat. Jakarta : Dewan Pers.
hlm. 65
Rauf, Ismet. Adam, Saleh Danny. (2002). Catatan Politik Pengalaman Wartawan
Antara. Jakarta : Antara Pustaka Utama. hlm. 8
Eisy, M Ridlo. (2007). Peranan Media dalam Masyarakat. Jakarta : Dewan Pers.
hlm. 60
Sumber Internet:
http://blogsederhanaanaksekolah.blogspot.co.id/2017/02/makalah-peranan-pers-
dalam-masyarakat.html
http://fitriastutiws.blogspot.co.id/2014/10/kata-pengantar-denganmemanjatkan-
puji.html