Anda di halaman 1dari 13

SISTEM PERS

KELOMPOK 3
Hera Fadila – 2001125210
William Haryson 2001126537
Airo Sejuki El Fadhli – 2001110076
T. Fachroza– 2001110083
Annisa Trisna Mulya - 2001110981
Lulu Fara Khairunisa – 2001113647
Novrika Sona Rohana - 2001136382
Sistem Pers
Pers adalah lembaga sosial dan wahana komunikasi massa yang
melaksanakan kegiatan jurnalistik meliputi mencari, memperoleh, memiliki,
menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi baik dalam bentuk
tulisan, suara, gambar, suara dan gambar, serta data dan grafik maupun
dalam bentuk lainnya dengan menggunakan media cetak, media elektronik,
dan segala jenis uraian yang tersedia.

Sistem Pers merupakan subsitem dari sistem komunikasi


Indonesia. Unsur yang paling penting dalam sistem pers
adalah media massa. Media massa menjalakan fungsi
untuk mempengaruhi sikap dan perilaku masyarakat.
Melalui media, masyarakat dapat menyetujui atau menolak
kebijakan pemerintah dan masyarakat dapat melaksanakan
berbagai inovasi atau pembaruan.

c
Arti Penting Pers Dalam SKI
Sebagai media yang merupakan unsur dalam sistem
komunikasi, pers di Indonesia memiliki beberapa arti
penting yakni:
1. Menjadi salah satu unsur sistem komunikasi.
2. Tujuan pers juga menjadi tujuan sistem komunikasi itu
sendiri.
3. Pers adalah unsur pengolah data, peristiwa, ide atau
gabungan ketiganya menjadi sebuah keluaran atau output
ke dalam sistem.

c
Sistem Pers Indonesia

1 Masa Perjuangan
Pers di indonesia mulia berkembangan jauh dari sebelum negara indonesia diproklamasi.
Pers telah dipergunakan oleh pendiri bangsa sebagai alat perjuangan untuk memperoleh
kemerdekaan. Sejaqk pertengahan abad ke 18, orang orang Belanda mulai
memperkenalkan penerbit surat kabara di indonesia. Penguasa kolonial mengkang
pertumbuhan ( sistem pers otoriter), meskipun penerbitnya terdiri dari orang orang Belanda
sendiri. Tetapi surat kabar yang tumbuh pada akhir abad ke 19 hingga awal abad, juga
sarana pendidikan dan latihan bagi orang orang indonesia yang memperolah pekerjaan di
dalamnya (Said, 1988).
Sistem Pers Indonesia

2 Masa Kemerdekaan
Antara awal kemerdekaan dan sepanjang masa Demokrasi Terpimpin, hingga menjelang
Orde baru tahun 1966, kehidupan politik, terutama dunia kepartaian , sangat
berpengaruh terhadap perkembangan pers nasional. Pola pertentangan antara kelompok
pemerintah dan kelompok oposisi dalam dunia kapartaian juga ditumbuhkan dalam dunia
pers, sehingga timbul di satu pihak pers pendukung pemerintah (tepatnya prokabinet) dan
di lain pihak pers oposisi.
Sistem Pers Indonesia

3 Masa Orde Baru


Orde baru bangkit sebagai puncak kemenangan atas rezim Demokrasi Terpimpin yang
pada hakikatnya telah dimulai sejak tahun 1964 tatkala kekuatan Pancasila, termasuk
Pers, mengadakan perlawanan terbuka terhadap ofensif golongan PKI melalui jalur
Manipolisasi dan Nasakomisasi. Kehancuran G30SPKI merupakan awal pembenahan
kehidupan nasional, pembinaan dibidang pers dilakukan secara sistematis dan terarah.
Sistem Pers Indonesia

4 Era Reformasi
Sistem pers di Indonesia pada era reformasi termasuk sistem pers bebas dan tidak
bertanggung jawab, yaitu bahwa sistem pers di Indonesia benar benar telah begitu bebas,
sehigga gagal untuk mengedapankan prinsip prinsip dasar jurnalistik, dan tidak punya respon
positif dari masyarkat. Banyak media yang melanggar prinsip dasar jurnalistik, yaitu dalam
menyampaikan kebenaran. Sistem pers didikte oleh kekuatan pasar, isinya cenderung
Sensasional, dan pornografi, berita bohong dan provokatif, pembunuhan karakter, waratawan
amplop, meupun iklan yang menyesatkan .pers kerap dipakai sebagai kepentingan politik
pribadi ataupun kelompok tertentu. Hal ini sebagai dampak pemusatan kepemilikan media
pada segelintir orang.
HUBUNGAN PERS DAN PENEGAKAN HUKUM
Pers sebagai obyek penegakan Pers sebagai penghambat penegakan
hukum atau yang terkena hukum.
1 penegakan hukum. Penegakan pers telah memiliki pendapat hukum atau
hukum terhadap pers terjadi 3 sekurang- kurangnya mendorong publik
karena pers melakukan berpendapat mengenai suatu perkara yang
pelanggaran hukum. belum diputus pihak yang berwenang

Pers sebagai fasilitator penegakan hukum.


Informasi yang disampaikan oleh pers salah satunya peristiwa hukum,
2 hubungan hukum, berbagai pelanggaran hukum yang terjadi di
masyarakat.

Antara pers dan sistem hukum terdapat keterkaitan yang erat. Sistem hukum memberi
peluang pers bertindak di dalam rambu-rambu yang sudah disepakati sehingga pers
berada pada titik ideal. Tanpa hukum, pers akan berkembang menjadi liberal.
Fenomena kebebasan pers orde baru
Pada masa orde baru, pers masuk dalam bingkai pers pembangunan atau pers
pancasila dengan mekanisme interaksi positif antara pers, pemerintah, dan
masyarakat. Tetapi kenyataannya partisipasi masyarakat tidak mendapat tempat
memadai. Keadaan ini semakin terasa manakala terjadi tekanan terhadap pers dari
otoritas kekuasaan. Sesuai dengan konsep politik Orde Baru, pemerintah lebih
memikirkan pembangunan nasional, khususnya pembangunan ekonomi ketimbang
demokrasi (Rahardjo, 1966 : 63).

Seiring runtuhnya kekuasaan pemerintah orde lama dan digantikan dengan


pemerintahan orde baru, kehidupan pers di Indonesia perlahan memperoleh
c
kebebasan. Kebebasan ini diperoleh setelah pemerintahan orde baru mengeluarkan
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1966 tentang Prinsip-Prinsip Dasar Pers. Undang-
undang tersebut mengatur bahwa pers nasional tidak dapat disensor atau
dikendalikan dan kebebasan pers dijamin sebagai bagian dari hak-hak dasar warga
negara serta penerbitan tidak memerlukan surat izin apa pun.
Fenomena kebebasan pers Orde Baru
Pada masa orde baru ini pers seakan-akan kehilangan jati dirinya sebagai media yang
bebas berpendapat dan menyampaikan informasi. Meskipun orde baru telah
menjanjikan keterbukaan dan kebebasan di awal pemerintahannya, namun pada
kenyataannya dunia pers malah terbelenggu dan mendapat tekanaan dari segala
aspek. c
Kesimpulan
Sistem Pers adalah subsistem dari sistem komunikasi
yang mempunyai karakteristik tersendiri disbanding
dengan sistem lain. Seperti sistem informasi manajemen,
sistem dalam komunikasi organisasi dan lainnnya.

Pers memiliki dua sisi kedudukan. Pertama, sebagai


medium komunikasi yang tertua dibanding medium yang
lain. Kedua, pers sebagai lembaga kemasyarakatan atau
institusi sosial merupakan bagian integral dari
masyarakat dan bukan merupakan unsur asing atau
terpisah. (Rachmadi.1990).

c
Daftar Pustaka
DN, S. (2000). Kebebasan Pers Pasca Orde Baru. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Vol.4, No
2, November 2000, 225-2226.

Pratama, C. D. (2020, Desember 22). Pers di Era Orde Baru. Retrieved September 12, 2021,
from Kompas.com: https://www.kompas.com/skola/read/2020/12/22/165353669/pers-di-
era-orde-baru?page=all
Walujo, D. (2003). Media Watch dan Pelaksanaan Kebebasan Pers. Jurnal Masyarakat dan
Budaya, Volume 5 No. 2 Tahun 2003 , 120.
Gomez, Jerald, “Contempt of Court – Freedom of Expression and the Rights of Accused”,
Malayan Law Journal, Vol 3, 2002.
Hamilton, Alexander, et., al, The Federalist Papers, New York, New American Library, 1961.
James, Philip S, Introduction to English Law, Butterworths, 1989. Laslett, Peter (ed), Locke
“Two Treatises of Government”, Cambridge

Phillips, O. Hood, et, al, O. Hood Philiips & Jackson: Constitutional and Administrative Law,
8th ed, London, Sweet & Maxwell, 2001.
Nuruddin, Sistem Komunikasi Indonesia, PT Rajagrafindo Persada, Jakarta, 2016.
THANKS!
Do you have any question?

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including


icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai