OLEH:
FAKULTAS HUKUM
2023
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat-Nya sehingga makalah dengan judul “Aspek Hukum Media dan
Komunikasi Massa” ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa juga saya
mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi nilai tugas dalam mata kuliah
Hukum Telematika. Selain itu, pembuatan makalah ini juga bertujuan agar
menambah pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca.
2
A. SEJARAH MUNCUL NYA DASAR HUKUM UNDANG-UNDANG
KEBEBASAN KEBEBASAN BERPENDAPAT DI INDONESIA
3
Tidak ada regulasi atau aturan yang melarang mahasiswa untuk melakukan
hak berpendapat dan berekspresinya tetapi dengan pengawasan yang lebih kuat
dan lebih tegas, mahasiswa yang dianggap melanggar atau menyampaikan
ekspresi berpendapatnya secara berlebihan mendapatkan sanksi bukan dari
pemerintah melainkan dari unversitas yaitu DO (drop out), jelas ini adalah salah
satu upaya penekanan hak berekspresi dan berpendapat di kalangan mahasiswa.
Tujuan dari Normalisasi Kehidupan Kampus/Badan Koordinasi Kemahasiswaan
ini sebenarnya adalah untuk menghilangkan semangat politik mahasiswa diluar
kampus, jadi kegiatan mahasiswa yang dilarang hanyalah kegiatan yang terkait
politik di luar kampus termasuk mengkritisi dan memberikan masukan kepada
pemerintah. Lalu masa selanjutkan aja masa dimana pers mendapat tekanan dari
pemerintah yaitu regulasi mengenai Surat Ijin Usaha Penerbitan (SIUP),
pemerintah sangat menekan pers dalam hal menyampaikan informasi dimana
segala informasi sebelum disampaikan kepada masyarakat harus mendapatkan ijin
dulu dari dinas penerangan. SIUP ini tidak hanya mengenai pihak pers saja namun
juga mengenai pihak percetakan dimana buku-buku yang dianggap terlalu
mengkritisi pemerintah secara keras tidak dapat diterbitkan. Sanksi yang didapat
apabila melanggar SIUP ini sendiri adalah pembredelan media tersebut sehinga
media tidak dapat menerbitkan majalah mereka hingga diberikannya kembali ijin
penerbitan. Masa Orde Baru ini sendiri apabila diamati telah memiliki paket
lengkap dalam menekankan kebebasan berpendapat yaitu UU subsersif untuk
menekan kebebasan demonstrasi di jalan, NKK/BKK menekan kebebasan
berpendapat di kampuskampus, SIUP menekan kebebasan berpendapat dan
informasi pers atau media massa, dan PNPS untuk menekan kebebasan
berekspresi beragama.
Pada masa itu pula ada unit militer bentukan Orde Baru yang dipimpin
oleh Soedomo bernama Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban
(KOPKAMTIB), ini adalah organisasi superpower milik pemerintah yang
komandonya dibawah langsung Presiden RI. Komando Operasi Pemulihan
Keamanan dan Ketertiban ini memiliki wewenang yang sangat luas termasuk
4
menghilangkan orang yang bersuara, penculikan aktivis, dan segala sesuatu yang
berkaitan kebebasan berekspresi dan mengemukakan pendapat.
Lalu pada awal tahun 90-an gejolak politik masyarakat Indonesia mulai
mengalami perubahan, dikarenakan fokus Soeharto saat itu sudah tidak kepada
militer melainkan kepada para teknokrat seperti Habibie, Soemitro, dan lain
sebagainya. Di masa inilah gejolak politik masyarakat Indonesia mulai mengalami
perubahan sehingga terjadi banyak demonstrasi yang berakhir dengan kekejaman,
seperti misalnya kasus tanjung priok yang awalnya berupa peredaman demontrasi
menjadi peristiwa berdarah. Hingga pada puncaknya terjadi demonstrasi besar-
besaran pada Mei 1998 yang berujung dengan lengsernya presiden Soeharto dan
digantikan dengan BJ Habibie dimana dimasa itu muncul UU tentang HAM dan
UU kebebasan Berpendapat. Kebebasan berpendapat merupakan hak setiap
individu sejak dilahirkan yang telah dijamin oleh konstitusi. Oleh karena itu,
Negara Republik Indonesia sebagai negara hukum dan demokratis berwenang
untuk mengatur dan melindungi pelaksanaannya.
5
berjalan dengan efektif tanpa berkembangnya pengorganisasian internal partai,
lembagalembaga pemerintahan, maupun perkumpulan-perkumpulan masyarakat.
Dari segi istilah, media massa terdiri dari media dan massa. Media adalah
“alat; alat (sarana) komunikasi; yang terletak di antara dua pihak; perantara”, dan
massa adalah “jumlah yang banyak sekali; sekumpulan orang yang banyak sekali;
kelompok manusia yang bersatu”.11 Jika digabung, media massa, maka ia berarti
“alat (sarana) komunikasi bagi orang dalam jumlah yang banyak sekali”. Dalam
ilmu komunikasi, media massa memang merupakan alat atau sarana dalam
komunikasi massa, yaitu komunikasi yang melibatkan banyak orang. Sebagai alat
atau sarana dalam komunikasi massa, media massa bertugas membawa pesan
6
yang harus disampaikan kepada massa. Pesan yang disampaikan itu pada
umumnya memiliki unsur baru, menarik, dan penting.
Di masyarakat, media massa memiliki peran dan fungsi yang penting. Harri
Wiryawan mencatat, dari sudut komunikasi massa, media massa memiliki fungsi
informasi, agenda, penghubung orang, pendidikan, membujuk, dan menghibur.12
Fungsi informasi berarti media massa menyampaikan informasi kepada
masyarakat; fungsi agenda berarti media massa menyampaikan agenda kegiatan
tertentu yang perlu diketahui masyarakat; fungsi penghubung orang berarti media
massa bisa menghubungkan atau mempertemukan berbagai pihak, termasuk orang
yang hilang; fungsi pendidikan berarti media massa menyampaikan informasi
berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang penting bagi masyarakat;
fungsi membujuk berarti media massa dapat mendorong bahkan memprovokasi
orang untuk melakukan atau tidak melakukan perbuatan tertentu; fungsi
menghibur berarti media massa menyampaikan informasi yang menghibur
masyarakat.
7
khusus menyelenggarakan, menyiarkan, atau menyalurkan informasi” (Pasal 1
angka 2). Definisi perusahaan pers ini menunjukkan bahwa usaha pers
diselenggarakan oleh badan hukum Indonesia. Soal bentuk perusahaan yang harus
berbadan hukum ini, juga ditegaskan dalam Pasal 9 ayat (2): “Setiap perusahaan
pers harus berbentuk badan hukum Indonesia”.
Dalam UU Pers juga disebutkan, “setiap warga negara Indonesia dan negara
berhak mendirikan perusahaan pers” (Pasal 9 ayat [1]). Dengan demikian, usaha
pers di Indonesia hanya bisa didirikan oleh warga negara Indonesia (WNI) dan
negara, dan karenanya tidak diperkenankan bagi warga negara asing.
8
didirikan bukan oleh negara (baca: swasta) dengan tujuan komersial. Pembatasan
kepemilikan media penyiaran ini diatur lebih lanjut dalam PP LPS. Pasal 31 ayat
(1) mengatur, dalam penyiaran radio, satu orang atau satu badan hukum baik di
satu wilayah siaran maupun di beberapa wilayah siaran di seluruh Indonesia
dibatasi dengan:
9
paling banyak memiliki saham sebesar 20% (dua puluh perseratus) pada
badan hukum ke-3 (ketiga);
paling banyak memiliki saham sebesar 5% (lima perseratus) pada badan
hukum ke-4 (keempat) dan seterusnya;
badan hukum sebagaimana dimaksud pada huruf b, huruf c, huruf d, dan
huruf e, berlokasi di beberapa wilayah provinsi yang tersebar di seluruh
wilayah Indonesia.
10
budaya, pendidikan, dan informasi yang menggambarkan identitas bangsa (Pasal
21 ayat [2]).
Organisasi atau komunitasnya juga tidak boleh terkait dengan organisasi terlarang,
dan tidak boleh untuk kepentingan propaganda bagi kelompok atau golongan
tertentu (Pasal 21 ayat [3]). Bahkan, bantuan asing termasuk untuk operasionalnya
juga tidak diperbolehkan (Pasal 23 ayat [1]). Dikaitkan dengan tujuannya yang
tidak komersial, LPK juga dilarang melakukan siaran iklan dan/atau siaran
komersial lainnya, kecuali iklan layanan masyarakat (Pasal 23 ayat [2]).
11
Di Indonesia, aturan hukum terkait dengan persaingan usaha tertuang dalam
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan
Persaingan Usaha Tidak Sehat (UU Persaingan Usaha).
12
Bersifat melembaga, artinya pihak yang mengelola media terdiri atas
banyak orang, yakni mulai dari pengumpulan, pengelolaan, sampai
kepada penyajian informasi.
Bersifat satu arah, artinya komunikasi yang dilakukan kurang
memungkinkan terjadinya dialog antara pengirim dan penerima.
Kalau pun terjadi reaksi atau umpan balik, biasanya memerlukan
waktu dan tertunda.
Meluas dan serempak, artinya dapat mengatasi rintangan waktu dan
jarak karena memiliki kecepatan. Bergerak secara luas dan simultan,
yaitu informasi yang disampaikan diterima oleh banyak orang pada
waktu yang sama.
Bersifat terbuka, artinya pesannya dapat diterima oleh siapa saja dan
di mana saja tanpa mengenal batas usia, jenis kelamin, dan suku
bangsa.
Memakai peralatan teknis atau mekanis, seperti radio, televisi, surat
kabar, dan semacamnya.
Komunikator Terlembaga
Komunikator media massa bergerak dalam organisasi yang kompleks,
tetapi bersifat melembaga. Lembaga penyampai pesan komunikasi massa melalui
media massa, seperti televisi, surat kabar, radio, internet.
13
Komunikannya Anonim dan Heterogen
Komunikan atau penerima informasi dalam komunikasi massa bersifat
anonim dan heterogen. Hal ini dikarenakan komunikasi massa menyampaikan
pesan secara umum kepada seluruh masyarakat yang tidak saling mengenal antara
satu sama lain tanpa membedakan suku, ras, agama, serta memiliki beragam
karakter psikologi, usia, jenis kelamin, tempat tinggal, adat budaya, maupun strata
sosial yang berbeda-beda.
14
Interpretation (Penafsiran)
Linkage (Pertalian)
Media massa dapat menyatukan anggota masyarakat yang beragam,
sehingga membentuk linkage (pertalian) berdasarkan kepentingan dan minat yang
sama tentang sesuatu.
Transmission of Values (Penyebaran Nilai-Nilai)
Media massa mewakili gambaran masyarakat, yaitu ditonton, didengar,
dan dibaca. Media massa memperlihatkan kepada kita cara mereka bertindak dan
sesuatu yang mereka harapkan. Dengan kata lain, media mewakili kita dengan
model peran yang kita amati dan harapan untuk menirunya.
Entertainment (Hiburan)
Fungsi media massa sebagai fungsi meghibur tiada lain tujuannya adalah
untuk mengurangi ketengangan pikiran khalayak.
Fungsi Informasi
Fungsi memberikan informasi ini diartikan bahwa media massa adalah
penyebar informasi bagi pembaca, pendengar atau pemirsa.
Fungsi Pendidikan
Media massa merupakan sarana pendidikan bagi khalayak karena banyak
menyajikan hal-hal yang sifatnya mendidik. Salah satu cara mendidik yang
15
dilakukan media massa adalah melalui pengajaran nilai, etika, serta aturan-aturan
yang berlaku kepada pemirsa atau pembaca.
Fungsi Memengaruhi
Fungsi memengaruhi dari media massa secara implisit terdapat dalam tajuk,
fitur, iklan, artikel, dan sebagainya.
Menurut Cangara (2010: 74), media massa dibedakan menjadi tiga jenis,
yaitu:
Media Cetak
Media cetak adalah media massa pertama kali yang muncul di dunia pada
1920-an. Saat itu, media massa awalnya digunakan oleh pemerintah untuk
mendoktrin masayarakat, sehingga membawa masyarakat pembaca kepada suatu
tujuan tertentu, seperti teori jarum suntik dalam teori komunikasi massa. Namun,
media massa saat ini sudah bebas, seperti timbal balik dari audiens.
Media Elektronik
Setelah media cetak muncullah media elektronik pertama, yaitu radio
sebagai media audio yang menyampaikan pesan lewat suara. Kecepatan dan
ketepatan waktu dalam penyampain pesan radio tentu lebih cepat dengan
menggunakan siaran langsung. Pada waktu penyebaran informasi Proklamasi
Kemerdekaan, media massa radio berperan utama dalam penyebaran berita.
Setelah itu, muncul televisi yang lebih canggih dan bisa menayangkan gambar
sebagai media massa audio visual.
Media Internet
Media internet baru populer pada abad 21, misalnya Google lahir pada
1997. Media internet bisa melebihi kemampuan media cetak dan elektronik.
Kedua media tersebut bisa masuk dalam jaringan internet melalui sebuah website.
Banyak kelebihan media massa internet dibandingkan media yang lain. Namun,
16
akses internet yang masih terbilang bebas bisa berbahaya bagi pengguna yang
belum mengerti, misalnya penipuan, pornografi, pencurian identitas, dan
sebagainya. Media internet tidak harus dikelola sebuah perusahaan layaknya
media cetak dan elektronik, melainkan juga bisa dilakukan oleh individu.
17
Konflik Kepentingan: Adanya konflik kepentingan di antara pemilik
media, pejabat pemerintah, dan pengusaha dapat memengaruhi liputan
berita dan objektivitasnya.
Tingkat Profesionalisme: Kendala dalam meningkatkan standar jurnalisme
dan pendidikan jurnalis dapat memengaruhi kualitas berita yang
dihasilkan. Krisis media di Indonesia adalah masalah yang kompleks dan
memerlukan perhatian serius untuk memastikan kebebasan pers,
objektivitas, dan akses yang lebih baik terhadap informasi bagi
masyarakat.
18
Penguatan Pelatihan Jurnalis: Investasi dalam pelatihan jurnalis dan
peningkatan kualitas pendidikan jurnalis adalah kunci untuk meningkatkan
profesionalisme dalam industri media.
E. INTERNET SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI DAN MASSA
Bahkan mahasiswa pun kini dapat memantau nilai hasil studi dan jadwal
kuliah dengan mudah melalui aplikasi dalam smartphone, mereka dahulu
memerlukan buku agenda untuk mencatat kegiatan-kegiatan kini semuanya dapat
diringkas dalam sebuah smartphone atau tablet, dahulu orang perlu membeli
banyak buku untuk mengetahui berbagai resep makanan, dan membeli banyak
koran untuk mengetahui berbagai perkembangan informasi tetapi kini, banyak
sekali aplikasi yang memberikan berbagai informasi, yang disajikan langsung
dalam genggaman yang sangat mudah dan praktis.
Kemajuan teknologi ini telah menguasai era informasi dan arus komunikasi,
sehingga dunia terasa menjadi seperti satu kota atau satu kampung sebagai akibat
globalisasi tersebut, maka abad ini menjadi abad yang penuh dengan tantangan
dan persaingan. Kemajuan teknologi dan komunikasi telah membuka kesempatan
untuk memberitakan kabar keselamatan melalui media internet salah satu riset
menemukan generasi muda di Amerika saat ini menghabiskan waktunya lebih dari
7,5 jam per hari bersama dengan salah satu atau lebih media.
19
Teknologi adalah bagian penting dalam kehidupan saat ini. Segala sesuatu
menerapkan teknologi untuk memudahkan berbagai aktivitas. Salah satu teknologi
yang berkembang sangat pesat sekarang adalah teknologi komunikasi. Berbagai
temuan dan inovasi pada teknologi komunikasi telah membawa kita semua ke
peradaban baru. Era digital yang sangat modern menjadikan teknologi komunikasi
memberikan keuntungan yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya. Namun
begitu, terdapat beberapa dampak negatif yang juga membayangi perkembangan
teknologi komunikasi yang ada sekarang.
20
dan Twitter. Selain menghubungkan Anda dengan teman lama dan kerabat yang
jauh, media sosial dimanfaatkan untuk kepentingan bisnis. Melakukan promosi
dan jual beli lewat media sosial bahkan kini menjadi cara yang sangat efektif
dalam mengumpulkan pundi-pundi rupiah.
21
Dalam bidang bisnis, kemajuan teknologi komunikasi juga memicu
maraknya cyber crime. Kejahatan virtual seperti hacking dan carding juga
telah merugikan banyak orang. Oleh sebab itu Anda harus lebih berhati-
hati dalam melakukan transaksi online agar tidak terjerumus dalam
penipuan.
Pesatnya perkembangan teknologi komunikasi yang ada sekarang juga
menyerang kehidupan sosial masyarakat. Tindakan cyberbullying,
penyebaran berita hoax, ujaran kebencian dan konten pornografi dinilai
cukup meresahkan. Efek yang ditimbulkan pun bukan perkara sepele
karena akan merusak generasi bangsa dan memecah belah persatuan.
22
DAFTAR PUSTAKA
Haryanto, Ignatius. “Kemunculan Diri dan Peran Pemilik Industri Media di Indonesia
dalam Kerangka Teori Strukturasi Anthony Giddens”. Ultimacomm, 6, 2 (2014): 58-71.
DOI: 10.31937/ultimacomm.v6i2.414
Karman. “Media dan Konstruksi Realitas (Analisis Framing terhadap Pemberitaan Koran
Tempo Mengenai Kasus Ledakan Bom di Masjid Mapolres Cirebon)”. Jurnal Studi
Komunikasi dan Media, 16, 1 (2016): 27-46.
Prasetyo, Yosep Adi. “Kondisi Pers Indonesia dan Tantangan Saat Ini”. Jurnal Dewan
Pers, 16 (2017): 13-24.
23