Anda di halaman 1dari 3

 Sebagai makhluk hidup, siswa selain berinteraksi dengan orang atau manusia lain juga

berinteraksi dengan sejumlah makhluk hidup lainnya dan benda-benda mati. Makhluk hidup
tersebut antara lain adalah berbagai tumbuhan dan hewan, sedangkan benda-benda mati
antara lain udara, air, dan tanah. Manusia merupakan salah satu anggota di dalam lingkungan
hidup yang berperan penting dalam kelangsungan jalinan hubungan yang terdapat dalam
system tersebut. Lingkungan merupakan kesatuan ruang semua benda dan keadaan makhluk
hidup termasuk di dalamnya manusia dan prilkunya serta makhluk hidup lainnya. Lingkungan itu
terdiri dari unsur-unsur biotik (makhluk hidup), abiotik (benda mati) dan budaya manusia.
Lingkungan merupakan sumber belajar yang kaya dan menarik untuk siswa. Lingkungan
manapun bisa menjadi tempat yang menyenangkan bagi siswa. Jadi, kapan saja dan di mana
saja, ketika ada interaksi anatara pebelajar dengan sumber belajar. Tentu saja guru bukan satu-
satunya sumber belajar. Apapun, baik lingkungan, nuansa, alat, bahan-bahan lain bisa berfungsi
sebagai sumber belajar.

Djalil, dkk (2005) membuat beberapa langkah dalam menentukan lingkungan sebagai sumber
belajar sebagai berikut:
 Topik dan materi pembelajaran erat sekali kaitannya dengan lingkungan
 Lingkungan yang dipilih merupakan salah satu sumber yang paling mungkin dapat
digunakan untuk memperkaya materi
 Sumber tersebut paling sesuai dengan sekolah Anda dilihat dari kemudahan,
kemurahan, kemanana, dan kesesuaian dengan materi.
 Sumber dari buku dirasakan kurang atau tidak ada atau tiadak ada contohnya dan sulit
diterapkan pada pembelajaran dengan pendekatan PKR.

2.

 Mengecek keterlaksanaan jadwal


 Mengecek keterlaksanaan pembelajaran di kelas-kelas yang di rangkap
 Mencatat materi pembelajaran yang tidak sempat diajarkan
 Mencatat kegiatan yang tertunda
 Mencatat tugas-tugas yang harus diberikan kepada murid hari minggu berikutnya
 Mecatat pertanyaan murid yang belum sempat terjawab
 Mencatat muri-murid yang belaum bertanya terlibat secara aktif dalam belajar
 Menuliskan hal-hal yang perlu anda perbaiki dalam PKR
 Mencatat hal-hal yang memuaskan dan yang mengecewakan anda sebagai guru dalam PKR
Mengapa harus dicatat hal-hal yang perlu dibicarakan dengan guru lain?

5.

 Jalankan profesi anda tanpa harus mempersoalkan besar kecilnya gaji yang kita terima setiap
bulannya, niatkanlah kepergian anda tidak lain dan tidak bukan untuk mendidik anak anda
sendiri.
 Pada saat mengajar berusahalah untuk banyak tersenyum kepada siswa, jadikan diri anda
sebagai pribadi yang menyenangkan, ini akan bermanfaat untuk menciptakan suasana belajar
yang kondusif.
 Perbanyaklah komunikasi secara aktif dan akrab kepada siswa , banyak-banyaklah ngobrol
bersama mereka baik saat anda mengajar di dalam kelas maupun di luar jam pelajaran.
 Sesekali ajaklah siswa anda berbicara secara intelektual tapi di bungkus dengan suasana humor,
berikanlah informasi kepada siswa anda tentang pengetahuan yang masih asing bagi mereka, ini
akan bermanfaat agar menarik perhatian siswa pada saat anda berbicara didepan kelas.
 Jangan mengambil keputusan tentang murid anda dalam keadaan emosi atau marah.
 Bijaksanalah dalam memahami kesalahan-kesalahan siswa anda yang terkadang wajar dilakukan
anak kecil yang belum terlalu banyak tahu tentang salah dan benar.
 Hindari membanding-bandingkan dua siswa yang bebeda tingkat pemahamannya dalam
pelajaran, Jangan anda hanya condong memberikan perhatian hanya kepada siswa yang pintar
saja.
 Carilah informasi tentang hal-hal apa saja yang disukai siswa-siswa anda demikian pula dengan
cara pandang, pola pikir,dan perasaan mereka.
 Tanyakan kepada siswa apa saja hambatan mereka dalam memahami pelajaran, dan
bersabarlah dalam memberikan pemahaman ulang kepada mereka.
 Sesekali ajaklah siswa anda untuk bermain-main untuk membangun rasa simpati dan kedekatan
emosional anda dengan mereka.

4. Sesuai dengan makna yang tersirat dari kata “ kelompok kecil dan perorangan”, maka secara fisik guru
ketika mengajar hanya menghadapi siswa dalam jumlah yang terbatas, berbeda dengan rata-rata jumlah
siswa yang dihadapi dalam kelas pada umumnya yang berkisar antara 35 s.d 40 orang siswa. Dalam
pembelajaran kelompok kecil dan perorangan, guru hanya melayani siswa antara 3 s.d 8 orang, untuk
kelompok kecil, dan seorang untuk perorangan.

3. Pengembangan kurikulum adalah sebuah proses yang merencanakan, menghasilkan suatu alat yang
lebih baik dengan didasarkan pada hasil penilaian terhadap kurikulum yang telah berlaku, sehingga
dapat memberikan kondisi belajar mengajar yang baik. Dengan kata lain pengembangan kurikulum
adalah kegiatan untuk menghasilkan kurikulum baru melalui langkah-langkah penyusunan kurikulum
atas dasar hasil penilaian yang dilakukan selama periode waktu tertentu. Prinsip kurikulum dapat juga
dikatakan sebagai aturan yang menjiwai pengembangan kurikulum. Prinsip tersebut mempunyai tujuan
agar kurikulum yang didesain atau dihasilkan sesuai dengan permintaan semua pihak yakni anak didik,
orangtua, masyarakat dan bangsa.

Pada umumnya ahli kurikulum memandang kegiatan pengembnagn kurikulum sebagai suatu proses
yang kontinu, merupakan suatu siklus yang menyangkut beberapa kurikulum yaitu komponen tujuan,
bahan, kegiatan dan evaluasi.

Kurikulum di Indonesia mengalami perubahan dari masa ke masa sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan tuntutan dalam masyarakat. Penerapan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum
salah satunya dijelaskan oleh Dr. Wina Sanjaya dalam kurikulum berbasis kompetensi dimana dalam
prinsip pengembangan ini juga memperhatikan beberapa aspek mendasar tentang karakteristik bangsa

 Prinsip Berorientasi Pada Tujuan


 Prinsip Relevansi (Kesesuaian)
 Prinsip Efisiensidan Efektifitas.
 Prinsip Fleksibilitas
 Prinsip Kontiunitas
 Prinsip Keseimbangan
 Prinsip Keterpaduan
 Prinsip Mutu

Anda mungkin juga menyukai