Anda di halaman 1dari 6

TUGAS I SESI III

“PENDIDIKAN ANAK DI SD”

Di kerjakan oleh

Nama :

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


UPBJJ - UNIVERSITAS TERBUKA
2021

TUGAS TUTORIAL 1
Pendidikan Anak di SD

1. Salah satu prinsip pendidikan di SD adalah kurikulum dan pembelajaran di SD harus


bersifat terpadu.
a. Bagaimanakah implikasi prinsip tersebut dalam pembelajaran di SD?
b. Strategi apa yang dapat dilakukan guru dalam menerapkan pembelajaran terpadu untuk
meningkatkan pemahaman komprehensi pada siswa?

2. Salah satu tugas guru adalah memahami keunikan peserta didik dan kecerdasan
intelektualnya. Jelaskan dengan contoh analisis yang dapat dilakukan oleh guru dalam
mengidentifikasi kecerdasan intelektual siswa?

3. Tidak menutup kemungkinan materi ajar yang diberikan untuk anak SD mengalami bias
gender. Analisislah salah satu buku yang digunakan untuk anak SD dengan kelas yang
bebas. Mahasiswa mampu mengeksplorasi materi pelajaran bebas bias gender pada anak
usia SD

JAWABAN
1. a) Seperti yang kita ketahui bahwasannya salah satu dari prinsip pendidikan di SD adalah
kurikulum dan pembelajaran di SD harus bersifat terpadu. bagaimanakah keterlibatan
prinsip tersebut dalam pembelajaran di Sd? yang dimaksud dengan bersifat terpadu disini
adalah proses pembelajaran di SD harus terpadu dengan perkembangan siswa, baik
bersifat fisik, kognitif, sosial,moral maupun emosional. artinya bahan ajar di SD harus
bertitik tolak dari prinsip ketercernaan bagi peserta didik. dengan kata lain tugas ajar dan
bahan ajar dilaksanakan sejalan dengan karakteristik perkembangan siswa.
Pelaksanaan pembelajaran terpadu pada dasarnya agar kurikulum itu bermakna bagi
anak. Hal ini dimaksudkan agar bahan ajar tidak digunakan secara terpisah-pisah, tetapi
merupakan suatu kesatuan bahan yang utuh dan cara belajar yang sesuai dengan
kebutuhan perkembangan siswa.
b) adapun strategi yang dapat dilakukan guru dalam menerapkan pembelajaran terpadu
adalah :
1) guru berpusat pada peserta didik. tidak hanya untuk pembelajaran terpadu
tetapi kurikulum ynag berlaku pun seperti itu dimana guru harus berpusat pada
peserta didik.
2) memberikan pengalaman langsung pada peserta didik. dengan
pengalaman langsung, siswa dihadapkan pada sesuatu yang nyata sebagai dasar
untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak.
3) Menyajikan suatu konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses
pembelajaran. Dengan hal ini siswa diharapkan mampu memahami konsep-
konsep tersebut secara utuh serta untuk membantu permasalahan siswa dalam
kehidupan sehari-hari.
4) Fleksibel atau luwes, dalam artian ini bahan ajar dalam satu mata pelajaran
dapat dikaitkan dengan mata pelajaran yang lainnya, bahkan dapat dikaitkan
dengan lingkungan tempat sekolah dan siswa berada.
2. adapun cara yang dapat dilakukan guru untuk mengidentifikasi kecerdasan intelektual siswa
adalah dengan cara :

A. Pengamatan
Meskipun hasil melalui pengamatan ini hanya bersifat tentatif akan tetapi
dapat memberi kontribusi kepada guru untuk melakukan penyesuaian yang
memadai terhadap kondisi objektif peserta didiknya.
Menurut Makmun (2009:56) guru dapat menandai kecerdasan umum
peserta didik dengan cara membandingkan dengan peserta didik lainnya di dalam
kelas.
1) Peserta didik yang cenderung selalu lebih cepat dan mudah memahami
materi pelajaran dan menyelesaikan tugasnya, dibandingkan dengan teman-
temannya, lebih awal dari waktu yang telah ditetapkan (accelarated learning).
2) Peserta didik yang cenderung selalu mencapai hasil rata-rata saja dan
hanya dapat menyelesaikan tugasnya sesuai batas waktu yang ditetapkan
dibandingkan dengan teman-temannya.(average student)
3) Peserta didik yang cenderung selalu memiliki kesulitan dalam
memahami materi pelajaran, mencapai hasil yang lebih rendah dari teman-
temannya, dan hampir selalu tidak dapat menyelesaikan tugas pekerjaannya sesuai
batas waktu yang ditetapkan.
B. . Analisis Hasil Ulangan atau Tes Dalam analisis hasil ulangan guru dapat mengenali
peserta didik yang memiliki kecenderungan bakat khusus dalam suatu mata pelajaran,
dan kecerdasan majemuk. Peserta didik yang memiliki nilai yang menonjol pada suatu
mata pelajaran cenderung memiliki bakat khusus pada bidang tersebut. Misalnya seorang
peserta didik memiliki nilai yang kurang bagus dalam bidang matematika dan IPA, akan
tetapi memiliki nilai yang bagus dalam bidang bahasa Inggris. Artinya anak ini
cenderung memiliki bakat khusus pada bidang bahasa atau memiliki kecendasan
bahasa/linguistik yang tinggi.

C. Analisis Tugas/ Hasil Karya Peserta Didik Melalui analisis tugas/hasil karya peserta
didik dapat mengidentifikasi kecenderungan hakat atau dan kecerdasan majemuk, misal
nya anak yang membuat gambar dengan sangat bagus cenderung memiliki bakat khusus
dalam menggambar atau memiliki kecerdasan visual, dsb.
D. Wawancara dengan peserta didik dan orangtuanya Wawancara terutama mengenai
kesulitan belajar yang dihadapi, prestasi belajar sebelumnya. Selain itu untuk mengetahui
kebiasaan belajar di rumah, menyiapkan ulangan, mengerjakan tugas.

E. Melakukan kerja sama dengan rekan sejawat Dengan kerja sama dengan rekan sejawat
(wali kelas), guru dapat melakukan studi dokumentasi terhadap data yang ada di sekolah,
seperti nilai prestasi belajar (nilai rapor) selama anak bersekolah, data hasil psikotes (bila
ada).

3. Analisislah salah satu buku yang digunakan untuk anak SD dengan kelas yang bebas.
Mahasiswa mampu mengeksplorasi materi pelajaran bebas bias gender pada anak usia SD

BIAS GENDER DALAM BUKU TEMATIK KELAS 2


Penyusun Buku : Dr. Lili Nur Laili, M. ED
Drs. Dedi Iswantara, M.Pd
Sutinah, M.Pd

Dunia pendidikan merupakan tempat untuk menanamkan nilai dan norma yang positif
kedalam diri peserta didik. Pada pelaksanaannya beberapa sistem pendidikan justru membentuk
perilaku dan kebiasaan yang melahirkan sebuah jarak antara laki-laki dan perempuan. Jarak
tersebut lahir akibat ketidakseimbangan hubungan antara laki-laki dan perempuan dalam
konstruksi sosial.

Buku merupakan salah satu bahan ajar yang menjadi instrumen paling kuat dalam
membentuk keyakinan anak-anak. Instrumen paling kuat ini ternyata menjadi sumbangsih
adanya ketidaksetaraan gender dalam pendidikan.

Buku yang saya analisis adalah buku Tema kelas 2 SD, Kurikulum 2013 Edisi Revisi.
Pada Tema 1 Hidup Rukun pada halaman 104 nampak menampilkan contoh kalimat perintah
yang tertulis “Paman meminta Dini untuk menyiram bunga yang ada di halaman”. Pada buku
Tema 3 Tugasku sehari-hari pada halaman 15 nampak menampilkan sebuah percakapan yang
terjadi antara Ibu, Ino dan Arin yang tertulis “ Ino : mari Ino bantu membawakan barang
belanjaan. Arin : arin juga ingin membantu. Ibu : apakah kalian sanggup? Ino bantu ibu
membawa keranjang belanjaan dan Arin bantu ibu membawa Jeruk”. Melalui temuan tersebut
menunjukkan bahwa terdapat bias peran antara laki-laki dan perempuan didalam keluarga. bias
gender tersebut termasuk bias gender dalam nilai sifat dimana nampak ditampilkan perbedaan
karakteristik antara laki-laki dan perempuan yakni nilai sifat maskulin dan feminin. Maskulin
merupakan karakteristik yang lekat pada laki-laki yakni kuat, keras dan beraroma keringat.
Feminin merupakan karakteristik yang lekat pada perempuan yakni lemah, lembut dan beraroma.

Buku Tematik Siswa Kurikulum 2013 Tema Hidup Rukun dan Tugasku Sehari-Hari
Sekolah Dasar ini masih mengandung bias gender. Buku siswa yang ditulis oleh tiga orang
penulis Dr. Lili Nur Laili, M. ED, Drs. Dedi Iswantara, M.Pd dan Sutinah, M.Pd ini masih
mengandung kesenjangan dalam penggambaran laki-laki dan perempuan. Ketiga penulis dengan
latarbelakang sebagai perempuan dan laki-laki pun ternyata tidak mampu untuk melahirkan suatu
kesetaraan antara laki-laki dan perempuan.

Anda mungkin juga menyukai