Anda di halaman 1dari 1

NAMA: FINA ADITHYA RACHMAYANTI

NIM: 2010414120006
KELAS: A

Presiden Joko Widodo secara resmi


menginstruksikan tentang penggunaan
kendaraan listrik sebagai kendaraan dinas
operasional bagi Pemerintah Daerah dan
Pusat.

Pada kacamata masyarakat


umum, hal ini menimbulkan
INSTRUKSI PRESIDEN
tanda tanya, apakah NOMOR 7 TAHUN 2022
Pemerintah kurang
mempertimbangkan kondisi
nasional secara objektif dan
rasional sebelum memutuskan
penerapan kendaraan listrik
PENGADAAN MOBIL LISTRIK
sebagai kendaraan dinas
MEMERLUKAN DANA YANG
operasional untuk para TIDAK SEDIKIT
pejabat? Kondisi keuangan negara saat ini yang
masih belum aman.
Seharusnya Pemerintah berhati-hati dalam
4.700 desa di wilayah 3T masih
penggunaan anggaran.
belum menikmati fasilitas listrik.
(PT. PLN Persero, 2022) INFRASTRUKTUR PENGISIAN
Pemerintah seharusnya lebih gencar DAYA YANG BELUM SIAP
dalam meratakan pasokan listrik untuk Ketidaksiapan dalam infrastruktur seperti
rakyatnya. Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik (SPKLI)
dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan
Banyak hal urgensi dari sektor lainnya Listrik Umum bisa menjadi boomerang bagi
yang perlu diatasi seperti menekan Indonesia, karena akan terjadi peningkatan
angka inflasi, menopang subsidi untuk impor dan ketergantungan pada
rakyat daripada sekedar penerapan komponen-komponen dari luar negeri.
kendaraan listrik yang dampaknya
hanya dirasakan oleh kalangan MENJADI CELAH UNTUK
tertentu dan tidak dirasakan oleh
TINDAK KECURANGAN
KORUPSI
seluruh masyarakat.
Faktanya, anggaran untuk pengadaan
Jika ingin berinovasi demi kemajuan negara, kendaraan listrik bagi mobil dinas tidak
ada pengalokasian secara khusus sehingga
harus tetap berorientasi pada kesejahteraan
sifatnya leluasa. Keleluasan ini justru akan
rakyat tanpa terkecuali sesuai dengan
memberi celah untuk terjadinya tindak
amanat Pancasila ke 5, "Keadilan sosial bagi
kecurangan seperti korupsi.
seluruh rakyat Indonesia."

Anda mungkin juga menyukai