Anda di halaman 1dari 16

TUGAS MAKALAH UAS

HUKUM ETIKA DAN PENYIARAN


ADEGAN VULGAR DI IKLAN ICE CREAM MAGNUM HAZELNUT LUXE
DAN PELANGGARAN DI MEDIA ONLINE

Disusun oleh:
Afrizal Fauzan Muttaqin (1174020005)
KPI 5 A
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG


2019

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah subhanahu wa ta’ala yang telah memberikan nikmat dan
karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan salah satu tugas mata kuliah
ini pada waktu yang telah ditentukan dalam keadaan sehat wal’afiat.

Shalawat beserta Salam semoga tercurah kepada Nabi terbaik dan penutup para Nabi yakni
Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam, kepada para keluarganya, para Sahabatnya,
Tabi’itn dan tabi’in, sampai kepada kita semua selaku umatnya.

Alhamdulillah saya telah menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya, saya telah
mencari dan meneliti dari tayangan iklan “ice cream magnum hazelnut luxe ” dan
“Pelanggaran di media online” karena terdapat adegan vulgar seorang wanita.

Saya menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, saya
mengharapkan saran dan kritiknya demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini
dapat dijadikan bahan pembelajaran dan bermanfaat bagi para pembaca dan umumnya bagi
semua masyarakat.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh


Bandung, 24 Desember 2019

Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dengan maraknya tayangan di televisi saat ini memudahkan kita untuk mendapat
informasi dan juga hiburan. Televisi hadir dengan segala keunikannya yang dapat
membius para penonton dengan berbagai macam tayangan yang bervariasi. Biasanya
televisi memiliki beragam iklan-iklan dari berbagai macam produk untuk menambah
pemasukan uang perusahaan televisi tersebut, karena dengan hadirnya iklan televisi
dapat membuat produk/brand itu lebih dikenal oleh masyarakat secara luas dan dapat
menjangkau pasar yang baru secara lebih luas dan lebih cepat.
Kasus pelanggaran diberbagai media mulai bermunculan akibat dari ketidak tahuan
dan kurangnya pemahaman terhadap etika yang telah di atur dalah P3SPS dan
Undang-undang penyiaran. Seharusnya setiap media harus mampu memberikan isi
siaran kepada masyarakat yang bermanfaat dan juga memperhatikan kesalahan
walaupun sedikit dalam siarannya, karena harus mengacu kepada pedoman Undang-
undang penyiaran.
Apalagi di media online banyak sekali berita, informasi yang berseliweran baik
tentang isu ekonomi, pendidikan, sosial, budaya yang belum diketahui kebenarannya
hingga banyak terjadi kasus berita hoax atau berita palsu yang di edarkan oleh oknum
tertentu. Maka itulah yang menjadi latar belakang dalam pembuatan makalah ini demi
menambah wawasan terhadap pelanggaran media.
B. Rumusan Masalah
1. Pelanggaran apa yang terjadi pada tayangan iklan tersebut?
2. Pelanggaran apa yang terjadi pada media online tersebut?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pelanggaran yang terjadi pada tayangan iklan tersebut
2. Untuk mengetahui pelanggaran yang terjadi pada media online tersebut
3.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Adegan Vulgar di Iklan Ice Cream Magnum Hazelnut Luxe

Sebelum masuk kepada pembahasan iklan yang dimaksud, saya ingin mengulas seputar
iklan di televisi. Bicara mengenai iklan televisi, tentu bagi kita selaku penikmat siaran televisi
bukanlah menjadi satu hal yang asing. Iklan merupakan sebuah sarana dalam
mempromosikan sebuah produk. Pilihan memasang iklan di televisi sangatlah tepat, sebab
saat ini hampir semua masyarakat menggunakan televisi sebagai sarana hiburan. Oleh sebab
itu maka iklan di televisi menjadi salah satu sarana promosi yang paling efektif dan efisien
untuk memperkenalkan sebuah produk.

Iklan yang tayang pada televise di buat dengan tujuan antara lain sebagai berikut ini :

- Memberi tahu masyarakat tentang produk tersebut

- Mengajak masyarakat supaya membeli produk tersebut

- Mempengaruhi masyarakat supaya ingin membeli produk tersebut

Selain iklan mengenai produk iklan yang tayang di televisi juga dapat berupa iklan layanan
masyarakat dan iklan bermuatan politik. Seperti misalnya iklan partai politik atau juga iklan
mengenai calon kandidat legislatif dan capres cawapres. Tapi biasanya iklan yang bermuatan
politik biasanya sering muncul ketika kontestasi politik mulai mencuat ke publik, biasanya
ketika pemilu, pilkada di gelar.

Tujuan iklan adalah agar masyarakat tertarik untuk membeli atau menggunakan barang atau
jasa atau memilih kandidat yang diiklankan serta mematuhi himbauan yang terdapat dalam
iklan. Iklan yang ditampilkan ditelevisi juga tidak boleh sembarang, sebab harus mengandung
muatan muatan dan nilai positif. Namun pada kenyataannya justru, malah terdapat beberapa
iklan yang dianggap tidak layak untuk ditayangkan. Seharusnya iklan harus mampu
memberikan dampak yang positif kepada masyarakat yang menyaksikannya karena iklan
harus memiliki nilai edukasinya juga selain nilai informatif.

Apabila kita menonton televisi, sangat banyak iklan yang muncul. Bahkaan iklan komersil
lebih banyak durasi waktunya dibandingkan acara inti itu sendiri. Iklan yang ada di televisi
ada berbagai jenis. Salah satunya adalah iklan komersil. Iklan komersil berasal dari kata
“commercial” artinya yang berkaitan dalam perniagaan. Periklanan komersial dapat diartikan
kegiatan komuniikasi massa yang bertujuan mencari keuntungan materi (uang). Tetapi dalam
pemahaman yang berkembang, kegiatan yang bersifat sosial pun dimasukkan sebagai
kegiatan periklanan.

Kali ini saya mengamati dan meneliti salah satu tayangan yang ada di televisi yaitu iklan ice
cream magnum hazelnut luxe, karena di akhir tayangan iklan tersebut terdapat adegan
seorang wanita bergoyang secara vulgar yang menimbulkan payudaranya nampak jelas. Hal
tersebut dapat di kategorikan sebagai pelanggaran terhadap pedoman perilaku penyiaran.
Iklan tersebut sebetulnya tidak terlalu melanggar UU no 32 tahun 2002 mengenai penyiaran
pada pasal 46 tentang isi siaran iklan bagian kedelapan, namun yang menjadi catatan dalam
iklan tersebut bahwa jika iklan tersebut tayang disaat siaran atau tanyangan bagi anak maka
itu tidaklah terpuji karena dalam adegan iklan tersebut sangatlah jelas menampilkan seorang
wanita dengan vulgar bergoyang hingga membuat payudaranya bergetar dan bisa saja
mengundang penontonnya dapat terangsan dan membuat hal yang tidak baik. Terutama jika
terjadi pada anak yang memiliki daya ingat yang kuat dan panjang maka kurang baik lah jika
tayangan iklan tersebut di tonton.
Berikut ini adalah isi dari UU no 32 tahun 2002 tentang penyiaran pasal 46 mengenai siaran
iklan:
Bagian Kedelapan
Siaran Iklan

Pasal 46
(1) Siaran iklan terdiri atas siaran iklan niaga dan siaran iklan layanan masyarakat.
(2) Siaran iklan wajib menaati asas, tujuan, fungsi, dan arah penyiaran sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2, Pasal 3, Pasal 4, dan Pasal 5.
(3) Siaran iklan niaga dilarang melakukan:
a. promosi yang dihubungkan dengan ajaran suatu agama, ideologi, pribadi
dan/atau kelompok, yang menyinggung perasaan dan/atau merendahkan
martabat agama
lain, ideologi lain, pribadi lain, atau kelompok lain;
b. promosi minuman keras atau sejenisnya dan bahan atau zat adiktif;
c. promosi rokok yang memperagakan wujud rokok;
d. hal-hal yang bertentangan dengan kesusilaan masyarakat dan nilai-nilai
agama; dan/atau
e. eksploitasi anak di bawah umur 18 (delapan belas) tahun.
(4) Materi siaran iklan yang disiarkan melalui lembaga penyiaran wajib memenuhi
persyaratan yang dikeluarkan oleh KPI.
(5) Siaran iklan niaga yang disiarkan menjadi tanggung jawab lembaga penyiaran.
(6) Siaran iklan niaga yang disiarkan pada mata acara siaran untuk anak-anak wajib
mengikuti standar siaran untuk anak-anak.
(7) Lembaga Penyiaran wajib menyediakan waktu untuk siaran iklan layanan
masyarakat.
(8) Waktu siaran iklan niaga untuk Lembaga Penyiaran Swasta paling banyak 20%
(dua puluh per seratus), sedangkan untuk Lembaga Penyiaran Publik paling banyak
15% (lima belas per seratus) dari seluruh waktu siaran.
(9) Waktu siaran iklan layanan masyarakat untuk Lembaga Penyiaran Swasta paling
sedikit 10% (sepuluh per seratus) dari siaran iklan niaga, sedangkan untuk Lembaga
Penyiaran Publik paling sedikit 30% (tiga puluh per seratus) dari siaran iklannya.
(10) Waktu siaran lembaga penyiaran dilarang dibeli oleh siapa pun untuk kepentingan
apa pun, kecuali untuk siaran iklan.
(11) Materi siaran iklan wajib menggunakan sumber daya dalam negeri.
“Siaran iklan adalah siaran informasi yang bersifat komersial dan layanan masyarakat tentang
tersedianya jasa, barang, dan gagasan yang dapat dimanfaatkan oleh khalayak dengan atau
tanpa imbalan kepada lembaga penyiaran yang bersangkutan” (dikutip dari UU No.32 tahun
2002 tentang penyiaran)

Maka dari itu sebagai lembaga yang memiliki wewenang tertinggi KPI (Komisi Penyiaran
Indonesia) harus mampu menelaah kembali atau meninjau kembali isi siaran bukan hanya
pada tayangan program televisi saja tapi lebih memperhatikan isi siaran iklan yang mungkin
saja disana terjadi sebuah pelanggaran terhadap undang-undang. Dampak dari hal tersebut
juga dapat dirasakan oleh masyarakat jika berliterasi media dengan baik.

Pemahaman seseorang terhadap suatu iklan yang tayang di televisi belum merata di
sebagian masyarakat, hanya kalangan masyarakat tertentu yang paham itu karena literasi
media yang masih rendah dan juga belum merata. Contoh kasus seperti iklan yang saya ambil
diatas itu merupakan suatu kelalaian dari tim KPI yang kurang memperhatikan adegan
tersebut, karena dapat memicu hal yang tidak diinginkan, apalagi dilihat oleh anak kecil
meskipun durasi tayangnya hanya beberapa detik saja.

Saat ini banyak beredar iklan komersil yang menggali beragam kreativitas untuk menarik
perhatian audiens. Kondisi ini memberi dampak negatif dan posituf bagi audiens. Masalah ini
timbul dikarenakan konten yang ditampilkan dalam iklan mengandung unsur-unsur yang
sebenarnya tabu untuk diperlihatkan kepada khalayak umum. Tetapi audiens seperti
dimanjakan oleh tayangan iklan tersebut.

Oleh sebab itu pentingnya berliterasi terhadap media karena itu merupakan pondasi awal
kita mengenal terhadap media. Terutama pada tayangan di televisi seperti iklan jangan sampai
kita di bodoh-bodohi dengan tayangan iklan yang sebetulnya berbeda jauh dengan aslinya
padalah itu hanya gimik untuk menarik orang agar tertarik dan berminat terhadap produk
yang di iklankannya.
B. Pelanggaran Media Online

Media online adalah sarana untuk komunikasi yang tersaji secara online di situs web
(website) internet. Media online disebut juga media daring, media digital, media internet, dan
media siber (cyber media). Pengertian media online secara umum meliputi semua jenis situs
web (website) dan aplikasi, termasuk situs berita, situs perusahaan, web lembaga/instansi,
situs jualan (e-commerce/online store), media sosial, blog, email, forum, WhatsApp, Line,
dll.

Perkembangan media massa saat ini sangat berpengaruh dalam menggerakkan opini publik.
Manajemen media menentukan bagaimana suatu berita dapat tersampaikan secara obyektif
dan berpengaruh positif bagi masyarakat luas. Untuk itu, pengelolaan manajemen media pada
sebuah pembuatan berita atau hal-hal komunikasi publik lainnya harus ditangani oleh orang-
orang yang memiliki kompetensi di bidang manajemen media.

Menurut Business Dictionary, pengertian media online adalah “media digital yang mencakup
foto, video, dan musik, yang didistribusikan melalui internet”. Mengacu pada definisi
media online tersebut maka yang termasuk di dalam media online tersebut
adalah meliputi semua jenis website dan aplikasi, seperti:

 Situs berita online


 Situs perusahaan
 Situs e-commerce
 Situs media sosial
 Situs blog
 Situs forum komunitas
 Aplikasi chatting
 Dan lain sebagainya
Diatas merupakan paparan terkait media online yang saya ambil dari salah satu
website di internet sebagai pengantar dan wawasan terhadap media online itu
sendiri. Sekilas saya akan tambahkan mengenai literasi media karena ada
sangkut pautnya terhadap media online saat ini, disini saya cantumkan
beberapa tahapan dari literasi media itu sendiri sebagai berikut:
1. Peduli akan pentingnya mengelola media, membuat pilihan
tontonan, mengurangi waktu menonton televise, video, games, film dan
lain-lain.
2. Mempelajari beberapa keahlian khusus untuk melihat secara kritis,
belajar menganalisis dan bertanya apa yang ada di dalam frame,
bagaimana hal itu terbentuk, dan hal apa yang mungkin terlewati.
Kemampuan untuk melihat secara kritis bisa dipelajari dari kegiatan
interaktif yang dilakukan secara berkemlompok
3. Melihat kebalakang frame untuk mengeksplorasi isu lebih dalam
lagi.
Disini saya ingin mengulas tentang ciri-ciri dari media online itu sendiri sebelum masuk ke
pelanggaran media online. Berdasarkan pengertian media online di atas, ada beberapa
karakteristik yang membedakan media online dengan media lainnya, diantaranya adalah:

1. Kecepatan Informasi

Ini adalah karakteristik media online yang paling mencolok dibandingkan dengan media
konvensional. Peristiwa atau kejadian di lapangan dapat langsung diupload dalam hitungan
detik atau menit. Tidak seperti media cetak yang membutuhkan waktu lebih lama dalam hal
publikasinya.

2. Informasi Dapat Di-Update

Penyampaian informasi di media online dapat dilakukan secara realtime dan terus menerus.
Ketika ada pembaruan/ update informasi terkait informas lama, maka dapat dilakukan
perubahan. Proses pembaruan/ update ini dapat dilakukan secara realtime.

3. Dapat Berinteraksi Dengan Audiens

Ini merupakan salah satu kelebihan dari media online, fungsi interaktif yang tidak dimiliki
media konvensional. Media online memiliki fitur email, chat, survey, kolom komentar, dan
lain-lain, yang berfungsi sebagai cara berinteraksi dengan audiens.

4. Personalisasi

Pengguna sebuah media online dapat menentukan atau memilih informasi seperti apa yang
dibutuhkan. Dengan begitu, maka pengguna hanya membaca informasi yang relevan dengan
pilihannya.

5. Kapasitas Muatan Dapat Ditambah


Setiap media online didukung oleh media penyimpanan data di server komputer. Dengan
menambah kapasitas media penyimpanan, maka tidak khawati informasi lama yang pernah
dipublish hilang sementara informasi baru tetap dapat dipublish.

6. Terhubung Dengan Sumber Lain

Pada media online semua informasi yang disajikan dapat dikaitkan dengan sumber lain yang
relevan, baik dari sumber yang sama atau pun dari sumber yang berbeda. Dengan
penggunaan Hyperlink, maka pengguna dapat membuka informasi lain dengan satu klik saja.
Kemudian selanjutnya fuungsi dan manfaat media online itu sendiri,
pada praktiknya, fungsi media online ini sama saja dengan media massa pada umumnya.
Berikut ini adalah beberapa fungsi media online:

 Fungsi Informasi
 Fungsi Sosialisasi
 Fungsi Diskusi dan Perdebatan
 Fungsi Pendidikan
 Fungsi Memajukan Kebudayaan
 Fungsi Hiburan
 Fungsi Integrasi

Penggunaan media online memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan yang harus disikapi
dengan bijak oleh para penggunanya. Berikut ini adalah beberapa kelebihan dan kekurangan
media online:

1. Kelebihan Media Online

 Proses penyebaran informasi sangat cepat


 Informasi atau data lama dapat dibuka kembali dengan mudah sewaktu-waktu
 Bentuk konten yang disampaikan sangat beragam, yaitu teks, image, audio,
video
 Dapat diakses dengan mudah dari mana saja dan kapan saja, serta
penggunaannya praktis dan fleksibel
 Para pengguna media online dapat saling berinteraksi
2. Kekurangan Media Online

 Informasi yang dimuat tidak selalu akurat dan kurang lengkap karena lebih
mengutamakan aktualisasi
 Pengguna harus memiliki perangkat yang mendukung dan koneksi internet
yang stabil
 Penggunaan media online dalam jangka panjang bisa menyebabkan mata lelah
dan gangguan kesehatan mata.

Diatas merupakan penjelasan terkait media online itu sendiri. Perkembangan media online
yang sedang tumbuh pesat tak diimbangi dengan kepatuhan pada kode etik jurnalistik,
sebanyak 30 persen media online di Indonesia mempraktekkan jurnalisme tanpa akurasi dan
melanggar kode etik jurnalistik, namun kabar baiknya sebanyak 70 persen lainnya sudah
mematuhi kode etik. Media online yang sebanyak 30 persen itu didirikan terkadang bukan
dengan niat untuk kerja jurnalistik dan kepentingan publik. Sebaliknya ada banyak orang
mendirikan media online dengan tujuan kepentingan, politik, ekonomi, kekuasaan, hingga
tujuan untuk melakukan pemerasan.

Bisnis media memiliki keuntungan sedikit dibandingkan dengan bisnis-bisnis di sektor lain,
seperti migas, pertambangan, infrastruktur maupun tekstil. Tapi, karena media memiliki
posisi sangar strategis maka banyak pengusaha tetap bermain di bisnis media untuk
kepentingan tertentu. Karena digunakan untuk kepentingan pribadi maka media yang tak
patuh kode etik jurnalistik cenderung dengan niat iktikad buruk.

Data di Dewan Pers menunjukkan pada tiga tahun lalu media yang diadukan ke Dewan Pers
selama setahun sebanyak 470 media. Dari jumlah itu sebanyak 90 di antaranya adalah
media online. Adapun dua tahun lalu, media yang diadukan ke Dewan Pers meningkat
menjadi 763 media. Sebanyak 193 di antaranya adalah media online.
Rata-rata pelanggaran media online adalah soal akurasi. Padahal, media online yang
mediumnya bisa disimpan dalam data Internet harusnya disiplin verifikasi. Ia
mencontohkan kasus selebritas Ahmad Dani yang diberitakan belasan media online akan
memotong alat kelaminnya jika Joko Widodo-Jusuf Kalla menang dalam pemilihan
presiden 2014.
Berita tersebut yang di keluarkan dari salah satu media online indopos.com yang
memunculkan spekulasi bahwa Ma’ruf Amin (kini wakil presiden Indonesia 2019-2024) yang
katanya akan di gantikan posisinya oleh Ahok. Berita ini muncul ketika kontestasi pilpres
berlangsung, kemudian tim sukses Jokowi TKN yang merasa difitnah kepada paslon yang
bersangkutan dan menganggap hal tersebut termasuk pelanggaran UU Pers dan Kode Etik
Jurnalistik.
Hal tersebut dapat memicu perpecahan dan permusuhan karena anggapan tersebut belum
tentu kebenarannya dan keabsahannya, sehingga awak media indopos dilaporkan agar
dimintai keterangan dan tanggung jawab atas berita yang di sebarkannya. Seharusnya setiap
media online jurnalistik itu harus taat kepada UU Pers dan Kode Etik Jurnalistik karena itu
merupakan pegangan dan pedoman bagi setiap jurnalis dalam mencari dan memberitakan
informasi.
Kesimpulan
Media itu bagus. Hanya saja bagaimana cara kita untuk memahami isi dari media tersebut.
Terlebih dengan media iklan yang menuntun masyarakat untuk mengikuti apa yang telah
ditampilkan oleh media tersebut. Hegemoni media perlu diwaspadai. Sesuai atau tidaknya.
Jangan sampai media membuat masyarakat menutup mata dengan realita yang sesungguhnya.

Setiap tayangan yang sehat akan memberikan dampak yang pula bagi para penontonnya
karena konten yang disuguhkan pun mengandung banyak manfaat, namun apa jadinya jika
hal tersebut terdapat kekeliruan yang dapat mengubah dampak dari tayangan yang
dipertontonkan. Siaran iklan adalah siaran informasi yang bersifat komersial dan layanan
masyarakat tentang tersedianya jasa, barang, dan gagasan yang dapat dimanfaatkan oleh
khalayak dengan atau tanpa imbalan kepada lembaga penyiaran yang bersangkutan.

Adapun media online adalah sarana untuk komunikasi yang tersaji secara online di situs
web (website) internet. Media online disebut juga media daring, media digital, media internet,
dan media siber (cyber media). Pengertian media online secara umum meliputi semua jenis
situs web (website) dan aplikasi, termasuk situs berita, situs perusahaan, web
lembaga/instansi, situs jualan (e-commerce/online store), media sosial, blog, email, forum,
WhatsApp, Line, dll.

Media online memiliki pengaruh yang sangat tinggi di zaman modern ini karena sifatnya
yang flexible dapat di akses oleh semua kalangan masyarakat bisa saja menjadi boomerang
jika tidak dapat memanfaatkan media online dengan baik. Jika seseorang yang bijak dalam
penggunaan media online maka hal baik lah yang akan di rasakan, dan sebaliknya jika tidak
bijak dalam penggunaan media online hal buruklah yang akan didapat

Oleh karena itu bijak lah dalam menggunakan media online dan perlu berliterasi terkait
media agar lebih faham terhadap tayangan-tayangan yang di siarkan oleh stasiun televisi
manapun, karena tidak bisa di pungkiri zaman sekarang akan terus terpapar oleh tayangan
televisi dan media online.
Daftar pustaka
https://hukamnas.com/contoh-pelanggaran-iklan-di-televisi

https://nasional.tempo.co/read/671086/dewan-pers-30-persen-media-online-langgar-kode-
etik/full&view=ok

Undang-Undang No. 32 tahun 2002 tentang penyiaran


https://www.literasipublik.com/pengertian-literasi-media

Dadang Rahmat Hidayat. M.Z. Al Faqih. 2018. KPI Regulator Penyiaran Indonesia.
Bandung: Simbiosa rekatama media.
Elvinaro Ardianto. Lukiati Komala. Siti Karlinah. 2015. Komunikasi massa suatu pengantar.
Bandung: Simbiosa rekatama media

Anda mungkin juga menyukai