Etika Iklan (Alat Kontrasepsi Andalan dan Layanan Kesehatan Seksual On Clinic)
I. Pendahuluan
Undang Undang 32 Tahun 2002 berkaitan dengan
penyiaran menyebutkan pasal 1 siaran iklan niaga
adalah siaran iklan komersial yang disiarkan melalui
penyiaran radio atau televisi dengan tujuan
memperkenalkan, memasyarakatkan, dan/atau
mempromosikan barang atau jasa kepada khalayak
sasaran untuk mempengaruhi konsumen agar
menggunakan produk yang ditawarkan. Perusahaan
menggunakan iklan sebagai media untuk promosi
produknya, tetapi masih banyak perusahaan yang
melanggar peraturan yang telah ada.
Seperti yang dilanggar oleh perusahaan dalam
melayani bidang jasa yaitu On Clinic. On Clinic
Indonesia adalah jaringan klinik Internasional yang
mengkhususkan diri dalam konsultasi serta pengobatan
Impotensi & Ejakulasi Dini, yang ditangani oleh dokter-
dokter berpengalaman. Selama 11 tahun kehadirannya,
On Clinic telah berhasil berperan serta dalam
mengobati masalah Impotensi & Ejakulasi Dini dan telah
mengobati lebih 120.000 pasien di seluruh Indonesia.
Pengobatan di On Clinic seluruhnya menggunakan
obat-obat medis kedokteran dengan tingkat
keberhasilan diatas 90%. Pengobatan di On Clinic juga
sangat efektif untuk pasien yang disertai penyakit
degeneratif seperti diabetes melitus, hypertensi,
kolsterol tinggi, dll. Dengan Visi Membantu Kebahagian
Keluarga,On Clinic Indonesia memberikan pelayanan
secara profesional dengan menjaga kerahasiaan dan
mendukung privacy pasien. (onclinic.co.id)
II Teori
Bahaya Iklan Alat Kontrasepsi
OLEH Agung Hermansyah (Analis Hukum Teknologi dan Informasi FH Unand)
Iklan merupakan suatu wadah bagi para penjual/
produsen untuk berkomunikasi dengan para konsumen
atau calon konsumennya agar membeli produk yang
ditawarkan. Pujianto (2001:3-4) seperti yang dikutip
Christianto (2009) mengemukakan, bahwa iklan
merupakan sarana koumunikasi produk melalui
berbagai media dengan biaya pemrakarsa agar
masyarakat tertarik untuk menyetejui dan mengikatnya.
Perusahaan atau produsen berharap konsumen melihat
atau mendengarkan iklan yang ditayangkan sehingga
konsumen tertarik untuk membeli atau mengikutinya.
Iklan yang ditayangkan melalui berbagai media memiliki
nilai positif dan nilai negatif. Iklan akan bernilai postif
apabila memilki manfaat dan tepat sasaran dalam
pemasarannya. Sebaliknya, iklan akan bernilai negatif
apabila iklan tersebut tidak tepat dalam pemasarannya.
Akhir-akhir ini sering kita jumpai iklan alat kontrasepsi
(kondom dengan merek Sutra, Fiesta, dan Durec) baik
pada iklan di televisi maupun pada iklan di internet
(daring). Iklan alat kontrasepsi yang memiliki sasaran
orang-orang dewasa justru dilihat dan di ikuti oleh
kalangan remaja.
Henurawan dalam karya ilmiahnya yang berjudul filsafat
ilmu psikologi (2012:64) menyatakan, "pengembangan
kebijakan iklan penggunaan alat kontrasepsi dalam
berhubungan seksual menjadi tidak menyentuh sasaran
perilaku seksual sehat karena iklan semacam itu oleh
golongan relegius dan konservatif dianggap dapat
menyebabkan timbulnya secara pesat prilaku seksual
bebas.
Iklan alat kontrasepsi banyak beredar melalui berbagai
media terutama internet. Internet banyak digunakan
sebagai media promosi karena tidak mengeluarkan
uang biaya yang terlalu banyak. Banyak produk yang
ditawarkan oleh perusahaan atau produsen mendapat
respon baik dari konsumen karena iklannya di internet.
Iklan alat kontrasepsi ini banyak mendapat respons dari
konsumen tidak hanya dari kalangan orang dewasa,
tetapi juga dari kalangan remaja dan anak-anak
meskipun mereka tidak membelinya. Remaja yang
Fungsi dan peran Iklan
Fungsi Iklan
 Informing, adanya iklan membuat konsumen sadar
(aware) akan merek-merek baru, mendidik mereka
tentang berbagai fitur dan manfaat merek, serta
menfasilitasi penciptaan citra merek yang positif.
 Persuading, iklan yang efektif akan mampu
mempersuasi (membujuk) pelanggan untuk
mencoba produk dan jasa yang diiklankan.
 Reminding, iklan menjaga agar merek perusahaan
tetap segar dalam ingatan para konsumen.
 Adding value, periklanan memberi nilai tambah
pada merek dengan mempengaruhi persepsi
konsumen
Peran iklan
 Membangun awareness konsumen
 Mereposisi merek dengan merubah persepsi atau
perilaku
III. Analisis
Iklan tersebut sering ditayangkan di stasiun TV pada
jam-jam tayang siang dan sore hari, padahal pada jam-
jam tayang tersebut masih banyak anak-anak yang
nonton televise, sehingga saya sependapat dengan
KPI (Komisi Penyiaran Indonesia) yang telah memvonis
iklan ini karena sangat kuat materi dewasanya dan tidak
pantas ditaruh di jam siang dan sore hari. Setiap iklan
bebas memilih jam tayang sesuai keinginannya. Namun
bagi iklan yang mengandung unsur dewasa termasuk
iklan rokok harus ditayangkan malam hari waktu anak-
anak sudah tidur.
melihat iklan seperti itu merasa tertarik untuk melihatnya
secara lebih detail karena rasa keingintahuan yang
besar dari para remaja. Remaja yang melihat iklan
seperti itu akan mendapat ransangan seksual yang
mendorongnya untuk melakukan seks bebas.
Iklan alat kontrasepsi yang banyak beredar akan
berdampak pula pada penjualannya secara bebas di
kalangan masyarakat. Penjualan alat kontrasepsi
secara bebas tidak menutupi kemungkinan pembelinya
dari kalangan remaja dan anak-anak yang dapat
mendorong mereka untuk melakukan perbuatan seks
bebas. Tak bisa dipungkiri, perkembangan teknologi
internet memiliki banyak manfaat. Iklan sebagai ajang
promosi yang berbasis internet dalam mempromosikan
produk dinilai lebih efektif oleh para produsen atau
perusahaan. Akan tetapi, manfaat itu dapat menjadikan
masyarakat resah. Kemudahan yang di tawarkan oleh
teknologi internet dalam promosi produk tidak
selamanya berdampak baik.
Iklan alat kontrasepsi yang banyak beredar di internet
dapat membuat masyarakat resah karena banyak
diakses oleh remaja dan anak-anak. Kemudahan dalam
mengakses internet tidak menutupi kemungkinan dapat
berdampak buruk bagi perkembangan psikis anak-anak
dan remaja karena jangakuan luas yang dimiliki oleh
mereka. Karena banyaknya Iklan alat kontrasepsi yang
tidak layak dilihat oleh kalangan remaja dan anak-anak
di internet, diperlukan adanya regulasi yang mengatur
penjualan alat kontrasepsi agar tidak dapat di akses
oleh kalangan remaja dan anak-anak.
Produsen browser dapat mengatasi permasalahan
tersebut dengan melengkapi programnya untuk memilih
situs-situs yang dapat meminimalisir kemungkinan
remaja dan anak-anak mengakses situs-situs yang tidak
layak untuk di akses. Selain itu, dibutuhkan
Keikutsertaan pemerintah dan masyarakat sehingga
dapat meminimalisir kemungkinan mengakses hal-hal
yang dapat merangsang prilaku seks bebas di kalangan
remaja dan anak-anak di internet.