PENDAHULUAN
dimulai ketika manusia mulai bisa berkomunikasi dengan manusia lainnya, masa
ini di kenal dengan era lisan. Selanjutnya berkembang pada era tulisan yang mulai
dalam goa lalu tulisan di sebuah kerajinan tangan yang terbuat dari tanah liat.
Setelah itu, kemudian muncullah era percetakan yang berkembang sekitar tahun
1450 dan melahirkan sebuah mesin cetak pertama kali oleh Johann Gutenberg
hingga berangsur kepada era munculnya teknologi yang dinilai dapat menolong
media baru (new media) yang memperluas jangkauan komunikasi dan berusaha
1
medianya dalam versi online atau yang dikenal dengan media online. Pada media
cetak, kini beralih ke media publikasi lain ialah e-newspaper ataupun e-magazine
yang dianggap lebih murah dan cepat. Selain itu, radio analog yang di batasi
jangkauannya pada daerah tertentu saja kini beralih ke radio satelit dengan
jangkauan yang luas. Lalu televisi yang menyajikan layanan streaming siaran
Hadirnya new media atau media baru di kehidupan manusia dinilai dapat
Perkembangan teknologi yang semakin pesat di nilai dapat mengubah pola arus
alternatif adalah bentuk dari perlawanan terhadap media arus utama atau media
sejumlah masyarakat. Salah satu contoh dari media alternatif adalah media-media
komunitas.
informasinya. Dalam hal ini, tanpa terkecuali mahasiswa. Mahasiswa yang saat ini
2
teknologi digital saat ini, tentunya lebih memilih beragam akses terhadap
informasi dan hiburan di berbagai penjuru dunia melalui internet. Hal ini di
buktikan pada riset yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet
juta pengguna internet di Indonesia pada tahun 2018 yang jumlahnya dikuasai
penggunaan media baru antara mahasiswa perkotaan dan yang berasal dari
sosial di Inggris pada tahun 2018 yang dimana pengguna internet di Indonesia di
dominasi oleh masyarakat urban dengan jumlah 72,41%, dan sisanya masyarakat
rural. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi kesenjangan digital antara wilayah
suatu daerah turut menjadi bagian dari perubahan gaya hidup seseorang.
kesenjangan digital di wilayah timur Indonesia dengan hasil, wilayah Jawa paling
pengguna internet paling sedikit hanya 2,49%. Dari hasil riset tersebut pula,
3
Wilayah Papua merupakan daerah paling timur di Indonesia dan masih
terbilang minim akan akses teknologi modern yang salah satunya dalam hal ini
adalah akses internet. Selain itu, sumber daya manusia (SDM) di Papua juga
sejumlah perguruan tinggi baik di dalam maupun diluar negeri melalui beasiswa
Afirmasi Pendidikan Tinggi dari Dikti (ADIK). Salah satu perguruan tinggi yang
(UHO).
Mahasiswa Papua UHO, jumlah mahasiswa asli Papua yang melanjutkan studinya
di UHO sampai saat ini berjumlah 240 orang yang tersebar di beberapa fakultas
yang ada. Salah satunya di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), di FISIP
Media massa dan masyarakat adalah suatu komponen yang tidak dapat
terpisahkan. Media massa sebagai media informasi bagi khalayak, dalam hal ini
masyarakat luas hingga menjadi sumber dengan pengaruh yang kuat dan
dikonsumsi oleh masyarakat untuk memperoleh citra realitas sosial baik individu
yang dibaurkan dengan berita dan hiburan. Maka, setiap mahasiswa tertentu
4
seperti mahasiswa Papua pastinya mempunyai pilihan media khusus yang
asli Papua agar kita mengetahui bagaimana media baru dan konvensional berperan
generasi milenial dan sejumlah keterbatasan yang ada. Berdasarkan uraian latar
belakang di atas, maka peneliti pun tertarik melakukan analisis mendalam terkait
pemanfaatan media baru dan konvensional oleh mahasiswa etnis Papua dalam
Dari uraian latar belakang tersebut, maka rumusan masalah untuk penelitian
ini adalah :
1. Media apa yang dimanfaatkan oleh mahasiswa etnis Papua untuk memperoleh
informasi pendidikan?
2. Bagaimana alasan dari pemanfaatan media yang dipilih oleh mahasiswa etnis
5
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
2. Untuk mengetahui alasan dari pemanfaatan media oleh mahasiswa etnis Papua
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
menyelesaikan studi pada tingkat strata satu (S1) pada jurusan jurnalistik Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Universitas Halu Oleo dan dapat memberikan
Oleo.
6
3. Manfaat Metodologi
BAB V Kesimpulan dan Saran berisi jawaban atas informasi penting dan
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
masyarakat yang tidak lepas dari media massa, membuat khalayak aktif memiliki
tujuan serta alasan dalam memanfaatkan media apa yang dapat memenuhi
Media massa berasal dari istilah bahasa Inggris yaitu dari mass media.
sejumlah orang yang jumlahnya relatif besar, tersebar, heterogen, anonym, tidak
terlembagakan, perhatiannya terpusat pada isi pesan yang sama, dan tidak dapat
8
Menurut Mc. Quail (1994), media massa memiliki fungsi sebagai pusat
informasi, dalam hal ini berperan sebagai penyedia dan penyampai informasi
mengenai berbagai macam peristiwa, kejadian, realitas dan banyak hal lain yang
terjadi ditengah masyarakat. Oleh karena itu, didalam media massa mestinya
Cangara (2002), juga berpendapat bahwa media massa adalah alat yang
menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, dan
1. Bersifat melembaga
Pihak yang mengelola media terdiri atas banyak orang, yakni mulai dari
Media dapat mengatasi rintangan waktu dan jarak karena memiliki kecepatan.
4. Bersifat terbuka
9
Pesan yang disampaikan dapat diterima oleh siapa saja dan dimana saja tanpa
Secara garis besar, fungsi media massa menurut para ahli Seperti Yoseph
2. Interpretasi (Interpretation)
4. Tempat sosialisasi
Selain itu, media massa juga mempunyai beberapa fungsi utama yang
diantaranya yakni :
1. Edukasi; media massa berfungsi sebagai agen atau media yang memberikan
10
2.2 Media Massa Sebagai Media Informasi
adalah data yang sudah di olah menjadi suatu bentuk lain yang lebih berguna yaitu
dan menyusun kembali informasi visual. Media massa sebagai alat untuk
berita kepada publik secara tetap atau berkala dan berkesinambungan secara terus-
menerus serta memuat hal-hal baru, seperti informasi ataupun laporan peristiwa
yang terbaru dan tidak terulang-ulang agar pengaruh media massa terhadap
otentik. Informasi ini tepat waktu dan berisi berbagai peristiwa serta situasi yang
11
Media massa juga berperan memberikan pendidikan dan informasi secara
konten.
1. Industri pencipta lapangan kerja, barang, jasa serta menghidupkan industry lain
2. Sumber kekuatan dan atau alat kontrol, manajemen, dan inovasi masyarakat
norma
Sementara itu, menurut UU No. 42/1999 tentang Pers, peran media adalah
sebagai berikut :
12
4. Mengembangkan pendapat umum (public opinion) berdasarkan informasi yang
5. Menghormati kebhinekaan
A. Media Konvensional
informasi yang dibagi menjadi dua bagian yaitu media elektronik meliputi radio
dan televisi, serta media cetak. Media konvensional merupakan bentuk dari
cetak ataupun media elektronik, dimana tetap berpedoman dengan 5W+1H yakni
1. Radio
Menurut Arifin (1984), Radio adalah alat komunikasi massa dalam artian
berbunyi, berupa program-program yang teratur yang isinya aktual dan meliputi
segi perwujudan kehidupan masyarakat. Serta menurut H.A. Widjaja, radio adalah
keseluruhan sistem gelombang suara yang dipancarkan dari stasiun pemancar dan
13
diterima oleh pesawat penerima dirumah, dimobil dan lain-lain dan dilepas
yang bisa diperoleh dari sekian banyak media. Berdasarkan data statistik yang
dihasilkan dari sampel yang luas, maka diperoleh formulasi sebagai berikut :
1. 7% makna bersumber dari ekspresi verbal (the words that are spoken)
2. 38% makna berasal dari faktor audio (paralinguistic, the way that the words
are said)
radio tidak lebih dari 38% saja. Astuti juga merangkum rumusan Prof. Mehrabian
yang dapat dijelaskan mengapa informasi melalui radio mesti dikemas dengan
ringan dan padat. Masalahnya adalah terletak pada faktor daya serap sebesar 38%
tadi. Rumusan tadi juga dapat dikatakan dengan pribahasa “masuk telinga kiri,
keluar telinga kanan”. Dalam hal ini, dari 100% informasi, yang tersangkut
ditelinga hanya berkisar 38% saja dari informasi yang diterima dari radio.
14
Astuti (2017), dalam bukunya yang berjudul Jurnalisme Radio Teori dan
Praktek menuliskan kekuatan radio yang terdiri dari tiga komponen diantaranya:
1. Voice/Words
Voice/Words, yang terangkai dalamnarasi penyiar, adalah salah satu daya tarik
radio.Style sebuah radio mempengaruhi sang penyiar. Tidak ada batasan harus
seperti apa, pun tak ada batasan penyiar harus bersuara macam apa. Kekuatan
radio pada voice atau words tidak hanya bertumpu pada keberanian berkata-kata.
pendengarnya.
2. Musik
Musik adalah alasan pertama yang paling banyak disebut ketika seseorang
diusung oleh radio, musik menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari siaran. Ini
juga berlaku untuk radio-radio berformat talk program, atau radio yang basisnya
adalah informasi dan diskusi.Musik adalah unsur yang tidak dapat terpisahkan
dari radio, bahkan untuk radio yang berformat non musik. Radio dengan target
pendengar dewasa cenderung memilih musik dengan format easy listening. Radio
anak muda dicirikan dengan musik-musik pop. Ada pula radio yang melayani
target khusus seperti radio rock, radio jazz, radio klasik, dan radio anak-anak.
3. Special Effect
15
mendramatisasi pesan yang disampaikan. Special effect lazimnya digunakan
dalam iklan atau sandiwara radio. Misalnya, untuk memunculkan kesan restoran
yang laris, digunakan efek suara berupa dengungan orang mengobrol, suara piring
dan gelas berdenting, detak-detak langkah keluar masuk, dan lain-lain. Dalam
program-program bernuansa horor, efeknya sangat khas. Mulai dari music creepy,
sampai derit pintu perlahan yang tentu saja berbeda dengan bunyi derit pintu
A. Kelebihan
1. Sifatnya santai
yang rumit dan waktu yang lama seperti halnya pada media cetak dan televisi.
pendengar.
4. Tanpa batas, dalam hal ini artinya siaran radio menembus batas geografis,
B. Kekurangan
16
1. Hanya sepintas. Artinya, siaran radio cepat hilang dan mudah dilupakan oleh
para pendengar.
akan menyebutkan data angka kedalam bentuk bulat, misalnya “seribu orang
3. Batasan waktu. Dalam hal ini, program yang disajikan oleh siaran radio
memiliki waktu yang terbatas, hanya 24 jam dalam sehari dan tidak bisa
ditambah.
berdasarkan urutan yang ada, dan tidak bisa meloncat dari satu bagian ke
bagian yang lain, seperti halnya pada media cetak surat kabar.
kekuatan audio.
17
5. Radio tidak membutuhkan sumber listrik karena dapat menggunakan baterai
kering
2. Televisi
Televisi adalah kata dari bahasa Yunani “tele” yang berarti jauh dan bahasa
latin “vision” yang berarti penglihatan. Televisi tergolong kedalam media massa
sebagai penerima siaran gambar bergerak beserta suara, baik itu hitam-putih
sekaligus media pendengar berupa audio visual, sehingga penonton tidak hanya
1. Audiovisual
yakni dapat didengar sekaligus dilihat. Jadi apabila khalayak radio hanya
mendengar kata-kata, musik dan efek suara, maka khalayak televisi dapat melihat
gambar yang bergerak. Namun demikian, tidak berarti gambar lebih penting dari
18
2. Berpikir dalam gambar
Ada dua tahap yang dilakukan proses berpikir dalam gambar. Pertama adalah
kompleks dan lebih banyak melibatkan orang.Perlatan yang digunakan pun lebih
banyak dan untuk mengoperasikannya lebih rumit dan harus dilakukan oleh
yakni :
2. Sasaran yang dicapai untuk menjangkau massa cukup besar, nilai aktualitas
3. Daya rangsang terhadap media cukup tinggi. Hal ini disebabkan oleh
19
4. Informasi atau berita-berita yang disampaikan lebih singkat, jelas dan
sistematis.
yakni :
1. Program Informasi
pengetahuan kepada khalayak. Dalam hal ini, program informasi terbagi menjadi
dua bagian yaitu berita keras atau hard news, serta berita lunak atau biasa disebut
dengan soft news. Hard news merupakan sebuah berita sajiannya berisi tentang
segala informasi penting dan menarik yang harus disiarkan oleh media penyiaran,
disebabkan sifatnya yang harus segera diketahui khalayak. Sedangkan soft news,
menarik, yang disampaikan dengan secara mendalam atau indepth namun tidak
bersifat harus ditayangkan dengan segera, biasanya berita ini disajikan pada satu
2. Program hiburan
20
Program hiburan merupakan segala bentuk siaran yang bertujuan untuk
menghibur audien dalam bentuk musik, lagu, cerita dan permainan. Program yang
3. Media Cetak
menemukan mesin cetak pertama kali sekitar tahun 1450, lalu dikembangkan oleh
Penny Press pada tahun 1833 dan mesin cetak tersebut bergerak pertama kali
ketika Cina menemukan bahan baku pembuatan kertas. Mesin cetak tersebut di
pada waktu dimana The New York Sun atau yang dikenal dengan sebutan Penny
Di Indonesia sendiri, media cetak mulai dikenal sejak tahun 1744, pada masa
kolonial Belanda. Media cetak yang terbit saat itu, menggunakan bahasa Belanda
dan isinya berupa beritaa ringan seputar orang-orang Eropa di Indonesia. Pertama
terbitnya media cetak yakni di Batavia dengan nama “Batavia Nouveles”. Media
cetak berbahasa melayu baru muncul satu abad kemudian, yakni pada tahun 1858.
Saat itu, media cetak yang terbit berbahasa melayu “Soerat Khabar Betawi”,
pemerintahan Jepang, media massa cetak hanya dijadikan sebagai alat propaganda
21
pegawai. Sedangkan posisi strategis diisi oleh sumber daya manusia yang khusus
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) edisi ketiga, media cetak
adalah sebuah sarana media massa yang dicetak dan diterbitkan secara berkala.
barang yang dicetak yang ditujukan untuk umum. Dibuat dengan tujuan
Terdapat beberapa jenis media cetak yang saat ini berkembang dimasyarakat,
diantaranya:
1. Surat Kabar
Menurut Effendy (1993), surat kabar adalah lembaran tercetak yang memuat
laporan yang terjadi dimasyarakat dengan ciri-ciri terbit secara periodik, bersifat
umum, isinya aktual mengenai apa saja dan dimana saja diseluruh dunia untuk
diketahui pembaca.
2. Majalah
komunikasi dalam bentuk publikasi yang terbit secara berkala seminggu sekali,
atau sebulan sekali, atau pada waktu-waktu yang teratur. Majalah ini terbitkan
22
mengandung nilai sastra, fiksi dan non-fiksi, puisi, resensi, kritik-kritik, karikatur,
3. Buku
Oxford dictionary mengartikan buku merupakan hasil karya yang ditulis atau
dicetak dengan halaman-halaman yang dijilid pada satu sisi atau hasil karya yang
menyebutkan bahwa buku merupakan informasi tercetak diatas kertas yang dijilid
4. Brosur
yaitu sepotong kertas kecil yang dicetak, pada umumnya menggunakan satu
lembar kertas berukuran 8.5 inci x 11 inci atau 8.5 inci x 14 inci dengan tiga
lipatan atau dapat pula yang berukuran lainnya dengan banyak lipatan yang
5. Billboard
Billboard merupakan bentuk promosi iklan luar ruang dengan ukuran besar.
Bisa disebut juga billboard adalah bentuk poster dengan ukuran yang lebih besar
yang diletakkan tinggi ditempat tertentu yang ramai dilalui orang. Billboard
23
Berikut ini merupakan kelebihan dan kekurangan media cetak:
3. Dapat dikoleksi
1. Lambat dalam memberikan informasi, karena perlu menunggu proses cetak dan
5. Biaya produksi cukup mahal, karena perlu dicetak dan dikirim sebelum sampai
kepada pembaca
Creeber dan Martin (2009), mendefinisikan new media sebagai produk dari
dalam proses komunikasi yang semakin meningkat. Internet adalah bentuk dari
24
media baru. Internet dinilai sebagai alat informasi paling penting untuk
dikembangkan kedepannya.
media massa yang bersifat digital, terkomputerisasi, dan berjaringan sebagai efek
dengan berbagai barang elektronik, sebab new media memiliki sifat interaktif dan
bebas.
Dalam The New Media Reader, Lev Manovich mendefinisikan media baru
1. Media baru vs Cyber culture merupakan berbagai macam fenomena sosial yang
diasosiakan dengan internet dan jaringan komunikasi. Sementara itu, media baru
2. Media baru adalah teknologi komputer yang dipakai untuk sebuah platform
distribusi.
3. Media baru merupakan data digital yang dikendalikan oleh perangkat lunak
tertentu.
4. Media baru adalah penyatuan antara konvensi budaya yang telah ada dengan
konveksi mendadak.
5. Media baru merupakan estetika yang telah ada sejak awal tahapan disetiap
25
6. Media baru mampu mengeksekusi algoritma lebih cepat dibandingkan dengan
8. Media baru sebagaai artikulasi paralel gagasan serupa dalam seni dan
yang sangat cepat ke seluruh dunia. New media memiliki kecepatan untuk
melakukan sebuah interaksi yang efisien, murah, cepat untuk mendapatkan sebuah
diantaranya yakni :
26
Selain itu, pengaruh negatif dari new media ialah, sebagai berikut :
5. Menjadi konsumtif
Selain itu, menurut Martin Lister (2009) terdapat beberapa karakteristik dari
1. Digital; media baru mengacu pada media yang bersifat digital dimana semua
data diproses dan disimpan dalam bentuk angka dan keluarannya disimpan
media yaitu dematerialisasi atau teks terpisah dari bentuk fisik, tidak
dikompres menjadi ukuran yang lebih kecil, data mudah diakses dengan
studi sastra dan potensi new media. Hipertekstual digunakan untuk
27
4. Jaringan; new media membagi audiens dalam beberapa segmen, meskipun
5. Virtual; diartikan sebagai fitur budaya postmodern dan masyarakat yang maju
Internet sebagai bagian dari media baru memiliki beberapa fasilitas dan
internet:
1. WWW (World Wide Web), merupakan sebuah sistem yang terdapat pada
Language (HTML). HTML berfungsi mengikat alamat WWW atau file dalam
protokol pengiriman data yang spesifik yaitu Hyper Text Tranfer Protocol
Uniform Resource Locator (URL). WWW adalah bagian yang paling menarik
28
saat ini, pengguna dapat mengakses berbagai media seperti gambar, suara,
2. Email atau surat elektronik merupakan pesan elektronik yang dikirimkan dan
dalam hitungan detik. Saat iniperkembangan email sangatlah cepat, email tidak
hanya berisi teks saja. Kita bisa melampirkan file multimedia seperti gambar,
foto, video bahkan animasi. Terdapat banyak sekali layanan email yang bisa
keuntungan ruang penyimpanan yang besar hingga Yahoo Mail, AOL Mail
maka mereka dapat chatting dengan melihat wajah pengguna lain yang diajak
pun juga semakin dimudahkan. Jika dahulu kita perlu melengkapi komputer
besar dengan webcam untuk chatting dan mengobrol, kini layanan chatting
mulai dari Whatsapp, LINE, Facebook, Twitter yang bisa di unduh melalui
smartphone pribadi.
29
Sementara itu, terdapat pula aplikasi new media yang banyak digunakan oleh
oleh Google Inc, saat ini digunakan oleh pengguna secara global. Mesin
membuat playlist. Selain itu, terdapat pula aplikasi lain dari Youtube dasar
ini, seperti Youtube Kids, Youtube Music, Creator Studio, dan Youtube
TV.
perguruan tinggi yakni adanya beasiswa ADIK (Afirmasi Pendidikan Tinggi dari
30
Dikti) yang memberi peluang kepada siswa-siswi SMA Papua yang ingin
luar negeri. Pendidikan adalah proses pewarisan nilai dan pengalaman dalam
artian positif untuk mengembangkan peserta didik agar memiliki bekal dalam
baik formal maupun non formal adalah sarana untuk pewarisan kebudayaannya
SMA yang memiliki potensi akademik yang baik namun memiliki keterbatasan
kepada mahasiswa dari daerah yang terkena bencana alam dan kehilangan akses
lain.
Papua dan Papua Barat (UP4B), Dan Majelis Rektor PTN Indonesia. Program
ADIK Papua hanya diperuntukkan bagi siswa-siswi keturunan asli orang Papua,
31
Sejak awal dibentuknya program beasiswa ADIK pada tahun 2012 sebanyak
749 siswa SMA/SMK/MA dari Papua dan Papua Barat. Hingga saat ini pun,
jumlah putra-putri asli Papua yang dibiayai melalui program beasiswa tersebut
bagi siswa-siswi daerah, khusus yang memiliki potensi akademik bagus untuk
Sulawesi Tenggara. Saat ini, Universitas Halu Oleo memiliki beberapa fakultas,
program Pascasarjana dan program Vokasi, yaitu: Fakultas Matematika dan Ilmu
Fakultas Ilmu Budaya, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Hukum,
Fakultas Teknik, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Perikanan dan Ilmu
Pasca Sarjana dan Program Pendidikan vokasi. Dengan melalui beasiswa ADIK
yang diberikan oleh Dikti, membuat putra-putri daerah Papua yang menerima
beasiswa tersebut berangkat ke Universitas Halu Oleo yang menjadi salah satu
yang dihimpun dari Himpunan Mahasiswa Papua (HMP) UHO Kendari, hingga
32
tahun ini terdapat sekitar 240 orang mahasiswa asli Papua yang mana tersebar di
2.4 Informasi
berarti konsep, ide atau garis besar. Dalam Kamus Besar Bahasa
berita tentang sesuatu, dan keseluruhan makna yang menunjang amanat yang
diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi orang yang menggunakannya.
33
Jenis informasi ini dapat dibagi menjadi tiga bagian, diantaranya;
a. Faktual, yaitu informasi yang dibuat berdasarkan fakta dan dapat dibuktikan
kebenarannya.
dalam beberapa bentuk, misalnya artikel, audio, gambar, video, dan lainnya.
berdasarkan lokasi suatu peristiwa. Jenis informasi ini dapat dibagi menjadi dua,
34
Terdapat pula beberapa indikator dalam pemilihan informasi oleh pengguna
media.Yakni :
1. Nilai, merupakan hal-hal yang dijadikan patokan baik atau buruk seseorang
di hayati seseorang mengenai apa yang lebih penting atau kurang penting, apa
yang lebih baik atau kurang baik, dan apa yang lebih benar atau kurang benar.
2. Faktualitas, yang benar terjadi, bukan fiksi. Informasi yang aktual dan bersifat
3. Ketepatan, mengacu pada kemampuan untuk memberikan estimasi yang
5. Mudah dan murah, informasi yang dinilai sulit untuk didapat dan memerlukan
subtitusinya.
2.5 Pendidikan
secara etimologis kata tersebut berasal dari bahasa Latin, yaitu Eductum. Kata
Eductum terdiri dari dua kata, yaitu E yang artinya perkembangan dari dalam
keluar, dan Dunco yang artinya sedang berkembang. Sehingga secara etimologis,
35
pendidikan adalah proses mengembangkan kemampuan diri sendiri dan kekuatan
individu.
membantu perkembangan individu dari jasmani dan akal dengan sesuatu yang
dan deprogram menjadi tiga tahap dengan tingkat usia, tahap pertama adalah
pendidikan yang diberikan kepada murid hingga ia sampai keumur dua puluh
tahun. Tahap kedua dari usia dua puluh tahun hingga tiga puluh tahun. Serta tahap
ketiga dari usia tiga puluh tahun hingga empat puluh tahun.
pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha
perbuatan mendidik.
untuk memahami mengapa khalayak aktif mencari media apa yang bisa
36
pendekataan untuk memahami komunikasi massa yang berpusat pada khalayak.
menggunakan media dan bagaimana media itu akan berdampak pada dirinya
(Nurudin, 2007). Media massa di anggap hanya sebagai salah satu cara untuk
Menurut para pendirinya, Elihu Katz, Jay G. Blumler, dan Michael Gurevitch
dalam Jalaluddin Rakhmat (1984), uses and gratifications meneliti asal mula
kebutuhan secara psikologis dan sosial yang menimbulkan harapan tertentu dari
media massa atau sumber-sumber lain, yang membawa pada pola terpaan media
37
2. Kebutuhan Afektif (affective needs); kebutuhan yang berkaitan dengan
individual.
keanekaragaman.
teori ini di kutip oleh Jalaluddin Rakhmat (2011), dalam Blumler dan Katz
(1974):
kebutuhan manusia yang lebih luas dan bagaimana kebutuhan ini terpenuhi
bersangkutan.
38
4. Banyak tujuan pemilih media massa disimpulkan dari data yang di berikan
5. Penilaian tentang arti kultural dari media massa harus ditangguhkan sebelum
media, yaitu:
kegunaan media.
media.
prederensi audien.
fikirkan dan kerjakan. Kebutuhan dan kepuasan audien media ada bermacam-
bentuk tindakan sosial yang di bentuk oleh definisi pribadi terhadap situasi dan
39
lingkungan sosial, atau sebagai rutinitas sehari-hari yang dirancang untuk
Effendy (1993) dalam bukunya yang berjudul Ilmu Komunikasi Teori dan
memenuhi kebutuhan pribadi dan sosial yang menjadi pengguna media massa dan
inti kajiannya adalah pengguna media massa yang aktif, yang sengaja memilih
dan menggunakan media untuk mencapai tujuan khusus, yaitu sebagai pemuas
kebutuhan hidupnya.
individu yang tersebar, tanpa ikatan bersama. Meskipun khalayak sebagai publik
sering kali memiliki serangkaian kebutuhan dan kepentingan media yang luas, dan
media uses and gratification telah menyoroti sifat dasar dari tuntutan khalayak
yang dasar dan dengan cara dimana mereka dibentuk. Motivasi yang diungkapkan
untuk pilihan konten media dan cara dimana konten ini ditafsirkan dan dievaluasi
oleh khalayak menunjuk pada eksistensi struktur tuntutan yang cukup stabil dan
konsisten.
40
2.5.1 Prinsip Dasar Pemanfaatan Media Massa
mengkonsumsi media, terdapat juga faktor dari media itu sendiri yang dapat
1. Prinsip Kemudahan
Dalam prinsip ini, Schramm menyatakan bahwa khalayak memilih suatu media
gampang saja, dan ini diterapkan pula dalam pemilihan media. Selama medianya
2. Prinsip Biaya
Dalam memilih media, biaya yang akan dikeluarkan oleh khalayak juga
ribu rupiah untuk memasang fasilitas wifi di rumahnya, mereka tidak akan tertarik
3. Prinsip Waktu
41
Peran dan kebiasaan, serta tradisi juga mempengaruhi pemilihan media.
Misalnya, menonton televisi jika sudah biasa akan terus dilanjutkan karena tiap
komunikasi merupakan bagian dari perilaku sosial sehingga pemilihan media pun
bahan acuan dan juga sebagai salah satu dari referensi-referensi yang di gunakan.
Hasil Belajar Mata Kuliah Studi Bencana Mahasiswa Prodi Pendidikan Geografi
sebagai sumber belajar dalam mata kuliah studi bencana bagi mahasiswa prodi
sebagai sumber belajar dengan hasil belajar mata kuliah studi bencana mahasiswa
dengan metode deskriptif persentase dan analisis product moment. Penelitian ini
42
Komunitas Cosura Surabaya Sebagai Media Informasi Masyarakat (2013).
43
2.7 Kerangka Pikir
Bagan 2.1
Mahasiswa Papua di
FISIP Universitas Halu
Oleo
Dari model kerangka pikir penelitian di atas, model tersebut bermula dari
mahasiswa etnis Papua sebagai khalayak media. Menurut Herbert Blumer dan
Elihu Katz, pengguna media memiliki peran aktif untuk memilih media apa yang
sesuai dengan kebutuhan dan minatnya. Dalam hal ini, khalayak bebas memilih
44
media. Para anggota khalayak secara bebas menyeleksi media dan konten-konten
pemanfaatan media baru (new media) maupun media konvensional. Dalam proses
baru dan konvensional oleh mahasiswa etnis Papua dalam memperoleh informasi
pendidikan.
45
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian ini telah dilaksanakan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
pertimbangan yakni :
di FISIP
2. Serta berdasarkan observasi, subjek dalam penelitian ini juga dinilai peka
enterpretive, yang berpandangan bahwa suatu gejala bersifat holistik, belum tentu
mempengaruhi), data bersifat dinamis dan terikat nilai.gejala yang holistik adalah
46
3.3 Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa etnis Papua yang
berkuliah di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Universitas Halu Oleo,
penentuan informan sebagai sumber data dengan memilih secara sengaja informan
47
3.6 Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Menurut
Miles dan Huberman dalam Silalahi (2012), data kualitatif merupakan sumber
dari deskripsi yang luas dan berlandasan kukuh, serta memuat penjelasan tentang
proses-proses yang terjadi dalam lingkup setempat, dengan data kualitatif kita
dapat mengikuti dan memahami alur peristiwa secara kronologis, menilai sebab-
1. Data Primer
informasi yang didapatkan saat bertemu dengan informan. Data ini diperoleh dari
2. Data Sekunder
Data sekunder didapatkan oleh peneliti dari hasil studi pustaka, referensi,
jurnal, dan internet. Data sekunder menjadi data pendukung dalam penelitian.
48
3.7 Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
pengamatan langsung terhadap berbagai aspek yang berkaitan dengan objek yang
akan diteliti.
2. Wawancara
3. Dokumentasi
laporan jurnal dan sejumlah dokumen yang relevan terkait fokus penelitian ini
49
3.8 Desain Operasional Penelitian
Tabel 3.1
Data
B. Media Konvensional
1. Televisi
2. Media Cetak; buku
pendidikan.
50
1. Media baru yang dimaksud dalam penelitian ini adalah mesin pencari Google
dan Youtube.
2. Media konvensional dalam penelitian ini meliputi televisi dan media cetak;
buku.
3. Mahasiswa etnis Papua yang di maksud dalam penelitian ini adalah mahasiswa
Papua yang berkuliah di FISIP angkatan 2017 dan 2018 Universitas Halu Oleo.
4. Informasi Pendidikan
yang bersifat menambah pengetahuan dalam hal ini yang dapat menunjang dan
memperoleh pendidikan yang di akses oleh mahasiswa etnis Papua pada suatu
pemanfaatan media.
5. Alasan dari pemanfaatan media yang dirujuk dalam penelitian ini adalah
51
BAB IV
menjadi penting untuk dibahas secara mendetail. Dalam penelitian ini yang
Secara umum, informasi merupakan sekumpulan data atau fakta yang telah
diproses sedemikian rupa sehingga hal tersebut menjadi sesuatu yang mudah
menurutnya informasi adalah sebuah konsep yang universal dalam jumlah muatan
yang besar, meliputi banyak hal dalam ruang lingkupnya masing-masing dan
52
Berpatokan pada sejumlah penjelasan informasi diatas, maka ada banyak
jenis informasi yang dapat diakses oleh seseorang melalui media massa. Salah
satunya adalah informasi pendidikan. Beberapa dari fungsi informasi adalah untuk
dimaksud dalam penelitian ini adalah sebuah informasi yang diakses melalui
pendidikan yang ditempuh. Serta informasi yang diakses oleh subjek dengan
televisi dan buku sebagai media konvensional mereka, serta mesin pencari Google
dan Youtube sebagai jenis media baru yang dimanfaatkan. Sementara itu, terdapat
Bersamaan pada lokasi penelitian dengan masalah yang diteliti juga sangat
penting, dimana data yang dapat mendukung berjalannya penelitian juga diperoleh
skripsi ini ialah Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Halu Oleo.
53
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, di Universitas Halu Oleo Kendari,
good governance dalam pengembangan benua maritim pada tahun 2026. Serta
governance.
government.
pemerintahan yang berakhlak mulia dan peduli terhadap nilai kearifan lokal.
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik di Universitas Halu Oleo, terdiri dari
54
Sedangkan untuk mahasiswa yang berkuliah di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik UHO, bersifat heterogen, yakni tidak hanya berasal dari dalam daerah
Sulawesi Tenggara saja namun juga dari luar provinsi. Salah satunya mahasiswa
rantauan dari Papua, di FISIP sendiri terdapat beberapa mahasiswa Papua yang
serta dianggap cukup sensitif terhadap perkembangan media. Berikut ini data
mahasiswi asal Papua angkatan tahun 2017, saat ini sedang menempuh
55
4. Victoria L. Wairara, kerap disapa Victoria, usia 22 tahun. Ia juga
informasi Pendidikan
yakni media konvensional dan media baru (new media). Media konvensional
terdiri dari Radio, Media Cetak, dan Televisi. Sedangkan media baru merupakan
produk dari komunikasi yang termediasi teknologi yang terdapat bersama dengan
Rivers dan Jensen (2003) dalam bukunya yang berjudul Media Massa dan
surat kabar. Pembaca setia surat kabar biasanya bukan penggemar radio. Bahkan
berdasarkan wawancara dan observasi dari informan terkait jenis mediaapa yang
dimaksud dalam penelitian ini. Terdapat beberapa media yang digunakan oleh
56
mahasiswa etnis Papua dalam memperoleh informasi pendidikan, diantaranya
sebagai berikut :
2. Televisi 2. Youtube
Tabel 4.1.3
Dari tabel diatas, menunjukkan bahwa mahasiswa etnis Papua memilih media
buku dan televisi sebagai media konvensionalnya dan mesin pencari Google, serta
A. Media Konvensional
media cetak. Menurut Barnouw (1997), media cetak merupakan segala barang
57
yang dicetak yang ditujukan untuk umum. Merujuk pada pengertian tersebut,
maka media cetak merupakan berbagai bentuk barang cetakan seperti majalah,
Dari sekian banyak jenis media cetak yang bisa dimanfaatkan oleh pengguna
untuk segala kebutuhan informasi, dalam penelitian ini mahasiswa etnis Papua
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Victoria L. Wairara (22), angkatan
“Saya pakai media cetak buku, Informasi tentang tugas-tugas kuliah karena
media cetak adalah sumber informasi untuk saya. Saya gunakan dirumah
kalau buku biasa cepat dipakai hanya 1 jam tergantung kalau ada dapat
informasinya”.
Berbeda dengan informan diatas, Saulius Katori (21) angkatan 2018 justru
58
”Saya hanya pakai internet untuk informasi pendidikan, kalau media cetak
saya tidak pakai. Karena saya harus beli lagi, apalagi buku yang menurut
saya repot kalau dibawa-bawa, dan kalau mau beli harus ketoko buku lagi.
Internet lebih praktis”.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Yorben Wanggober (23), angkatan
2017. Ia mengatakan bahwa dirinya tidak memakai jenis media cetak untuk
”Saya juga tidak pakai media cetak. Saya hanya andalkan internet untuk
informasi pendidikan. Karena internet cepat dan memudahkan saya,
sedangkan media cetak apalagi buku saya harus mencarinya dulu, itupun
kalau informasinya ada disitu”.
Berdasarkan wawancara terhadap para informan diatas mengenai pemanfaatan
menggunakan media.
2. Televisi
Salah satu jenis media massa yang paling umum di kalangan masyarakat
adalah televisi. Menurut Bajuri (2010), televisi adalah media pandang sekaligus
media pendengar berupa audio visual sehingga penonton tidak hanya melihat
gambar yang ditayangkan televisi tetapi juga mendengar ataupun mencerna narasi
dari gambar. Peneliti mencari data informan terkait penelitian ini dengan
59
Yuliana Kartini Demetouw (22), angkatan 2017. Ia mengaku memilih televisi
wawancaranya:
”Kalau tv biasa juga digunakan, ketika ada tugas-tugas kuliah saya juga
pakai tv. Biasa juga berita untuk kepentingan kuliah yang berhubungan
dengan tugas-tugas dari dosen. Tv saya gunakan kalau diperlukan saja, tidak
sampai 1 jam”.
Hal yang sama juga disebutkan oleh informan Victoria L. Wairara (22)
angkatan 2017, yang mengatakan bahwa dirinya juga tidak memanfaatkan televisi
“Saya tidak pakai televisi, karena saya tidak punya itu juga. Lagian
informasinya juga sudah saya dapatkan dibuku dan internet. Handphone
60
lebih memudahkan saya untuk akses informasi lewat internet terutama ketika
cari informasi tentang pendidikan, itu sangat mendukung”.
“Kalau televisi saya tidak punya, jadi saya tidak gunakan. Menurut saya
internet lebih praktis, karena tinggal diakses lewat handphone, itu juga bisa
memudahkan saya untuk dapat informasi pendidikan. Kalau mau pakai
televisi saya harus beli ketoko, handphone memang mahal juga tapi bisa
dibawa kemana-mana sedangkan tv tidak”.
New media memiliki kecepatan untuk melakukan sebuah interaksi yang efisien,
murah, cepat untuk mendapatkan sebuah informasi terbaru. Creeber dan Martin
Ada banyak jenis media baru yang digunakan oleh khalayak yang dimana
61
penggunanya. Bersamaan dengan hal tersebut, terdapat beberapa jenis media baru
pendidikan.
dominan menggunakan jenis media baru. Hal itu dibuktikan dari wawancara yang
2017. Ia mengaku selain memilih beberapa jenis media massa konvesional, ia juga
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Victoria L. Wairara (22), angkatan 2017
namun dengan durasi yang lebih lama dibandingkan informan sebelumnya yakni 2
“Saya pakai google dan media cetak buku, Informasi tentang tugas-tugas
kuliah. Saya gunakan itu setiap hari, karena Google adalah sumber informasi.
Saya gunakan dirumah pakai hp atau laptop, biasa di warnet kalau tidak ada
kuota. Kalau kerja tugas pake internet kadang 2-3 jam, kalau buku biasa cepat
nda cukup 1 jam”.
62
Berbeda dengan informan Yuliana Kartini Demetouw dan Victoria L. Wairara
memanfaatkan jenis media baru, ada pula informan yang hanya menggunakan
penggunaan 2 jam. Seperti yang dikatakan oleh Saulius Katori (21), angkatan
“Saya pakai Google sampai 2 jam, Mengenai tugas sekolah, cara pembuatan
makalah, dan jurnal. Hampir disetiap hari, jika ada tugas.Karena kita pasti
menemui hal yang kita tidak mengerti, maka kita cepat untuk membuka dan
mencari seperti bahasa yang tidak dimengerti, misalnya bahasa inggris. Saya
menggunakannya di perkotaan karena pengaruh dari teman-teman, kalau
dikampung hanya wifi itupun sangat kurang”.
Hal yang sama juga dikatakan oleh Yorben Wanggober (23), angkatan 2017
63
2. Youtube
Melalui observasi dan wawancara, selain pemanfaatan jenis media baru seperti
Google juga digunakan oleh kalangan mahasiswa etnis Papua, peneliti juga
mencoba mencari tahu apakah media Youtube dimanfaatkan oleh mereka tidak
hanya untuk hiburan saja, namun juga dalam memperoleh informasi pendidikan.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Victoria L. Wairara (22), angkatan 2017
Berikut wawancaranya:
“Saya tidak pakai Youtube. Untuk informasi pendidikan paling saya gunakan
media yang tadi. Saya tidak gunakan Youtube karena menurut saya, biaya
untuk menonton Youtube itu mahal, jadi harus menyiapkan kuota yang besar
juga dan otomatis perlu uang banyak juga. Walaupun memang youtube bisa
juga ditonton offline tapi tetap harus didownload dan itu memakan kuota yang
banyak juga”
64
Selanjutnya, Yorben Wanggober (23), angkatan 2017 juga mendukung
pernyataan kedua informan diatas yang juga tidak menggunakan Youtube sebagai
“Kalau untuk Youtube saya tidak pakai. Saya hanya pakai Google untuk
mencari informasi pendidikan saya. Menurut saya Youtube itu perlu biaya
yang mahal untuk menontonnya, apalagi kalu bukanya di Hp pasti perlu kuota
yang banyak juga dan keuangan saya juga terbatas. Jadi saya lebih pilih
Google saja untuk cari informasi”.
selain penggunaan Google, Saulius Katori (21) angkatan 2018 juga menggunakan
wawancaranya:
“Selain Google, media Youtube juga saya pakai biasa sampai 2 jam,
Mengenai tugas sekolah, cara pembuatan makalah, dan jurnal. Apalagi
untuk tutorial membuat makalah saya juga pelajari lewat Youtube jika ada
tugas makalah dari kampus. Saya gunakan di Hp biasa, Youtube juga saya
bisa nonton offline jadi bisa menghemat kuota saya. Jika belum mengerti,
saya bisa nonton lagi”
Dari pernyataan para informan diatas, menunjukan bahwa penggunaan jenis
media baru yakni Youtube hanya sebagian kecil saja yang memanfaatkannya
kalangan mahasiswa etnis Papua karena dinilai Youtube mahal jika digunakan
Dari pernyataan para informan diatas, menunjukkan bahwa media yang dipakai
oleh mahasiswa etnis Papua tidak hanya bergantung pada media konvensional
65
saja, namun juga memilih media baru untuk mendukung pemenuhan kebutuhan
informasi pendidikannya. Sementara itu, dari hasil observasi dan wawancara juga
4.1.4 Alasan dari pemanfaatan media oleh mahasiswa etnis Papua dalam
Bukan hanya berasal dari faktor kebutuhan dari pengguna saja, namun juga
disebabkan oleh faktor dari media massa itu sendiri. Sehingga seseorang dapat
1. Kemudahan
2. Biaya
informan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Halu Oleo,
baru untuk mengakses informasinya. Hal ini tentunya disebabkan oleh beberapa
66
memanfaatkan media massa tersebut dalam memenuhi kebutuhan informasi
pendidikannya.
Mahasiswa etnis Papua sebagai pengguna aktif media juga memiliki alasan
pilihannya. Hal itu juga bisa dipengaruhi oleh kebutuhan dasar, situasi sosial,
Sosial dan Ilmu Politik UHO, memilih jenis media baru yang digunakan dalam
pada kemudahan akses dalam media tersebut. Seperti yang diungkapkan oleh
informan bernama Yuliana Kartini Demetouw (22), angkatan 2017 yang berdasar
Google dan juga buku dengan alasan kemudahan dalam mengakses. Berikut
wawancaranya :
67
“Buku saya gunakan dirumah, juga dibantu dengan Hp atau laptop untuk
buka internet. Biasa juga di warnet. Karena kedua media itu mempermudah
saya dalam mendapatkan informasi. Apalagi di internet, yang saya rasa
paling gampang saya gunakan karena menurut saya juga lebih mudah
dalam mengerjakan tugas kampus”.
media yakni Google dan buku didasarkan pada alasan kemudahan, Saulius Katori
(21) angkatan 2018 juga menentukan media pilihannya yakni Google dan
Youtube karena alasan kemudahan dan biayanya yang murah dalam mengakses
etnis Papua sebagai khalayak aktif, menyadari serta dapat menyatakan motif dan
informasinya. Selain itu, alasan dari memilih media oleh seseorang tidak pula
hanya berdasar pada kebutuhan saja. Melainkan juga bagaimana karakteristik dan
68
fungsi media massa juga dapat menjadi faktor pendorong dalam memilih
menggunakan media.
4.2 Pembahasan
Berdasarkan pada masalah yang ambil oleh peneliti, teori yang tepat untuk
digunakan adalah teori uses and gratifications oleh Elihu Katz dan Blumler,
dimana teori ini merupakan pendekatan yang memahami mengapa khalayak aktif
memenuhi kebutuhan mereka, studi dalam bidang ini pula memusatkan perhatian
Pendekatan dalam teori uses and gratifications menekankan pada motif dan
kebutuhan diri yang dirasakan oleh khalayak. Dalam teori ini juga menjelaskan
Teori ini juga mampu menunjukkan bahwa uses and gratifications selalu
dalam menemukan media yang diinginkan dan cocok untuk dijadikan bahan
69
Pada dasarnya manusia menggunakan media untuk memenuhi berbagai
kebutuhannya, begitu pula dengan mahasiswa etnis Papua di Fakultas Ilmu Sosial
informasi pendidikan.
Mahasiswa etnis Papua sebagai khalayak aktif dengan secara sengaja memilih
mencapai tujuan. Dalam hal ini, diharapkan selain terpenuhi kebutuhannya juga
televisi dan media cetak dalam hal ini adalah buku, serta beberapa jenis media
baru merupakan media yang dimanfaatkan oleh mahasiswa etnis Papua dalam
Menurut data dari hasil wawancara terhadap ke-empat informan terkait, ada
dua informan yang menggunakan media cetak yakni buku, dan bersama juga new
manapun, melainkan hanya menggunakan jenis media baru sebagai sarana untuk
berikut:
70
Infografis 4.1
Media
Konvensional
71
Med
ia Baru
(New Media)
lebih lama dibandingkan penggunaan media konvensional yang dipilih yakni buku
72
Infografis 4.2
Kurang dari
1 jam
Kurang dari
1 jam
Minimal 2 jam
Maksimal 3 jam
Hing
ga 2 jam
73
Sementara itu, dari hasil pengolahan data pula terdapat penemuan terkait
Infografis 4.3
4. Yorben Wanggober
Informasi tentang
oleh mahasiswa etnis Papua. Dalam hal ini, faktor dari media massa itu sendiri
74
dapat menentukan pemilihan media massa. Berikut beberapa faktor yang
1. Kemudahan
massa memilih media mana yang dianggapnya paling dekat dengannyaatau yang
dinilai dapat memudahkan dirinya selama media itu sendiri tersedia disekitarnya.
yang dimiliki, kalangan mahasiswa etnis Papua juga cenderung dominan lebih
informasi.
2. Biaya terjangkau
informasinya. Hal ini dibuktikan pula dengan pemanfaatan internet sebagai media
75
BAB V
5.1 Kesimpulan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UHO. Dimana jumlah keseluruhan
orang informan dari jumlah keseluruhan yang memilih Youtube sebagai media
barunya (new media). Selain itu, disamping penggunaan new media, terdapat 2
orang informan yang masih menggunakan media konvensional dalam hal ini
adalah buku, serta 1 orang informan yang menambahkan televisi sebagai sarana
Berdasarkan pada temuan dalam penelitian ini, alasan dalam memilih media yakni
didasarkan pada alasan kemudahan dan juga biaya yang terjangkau. Pemanfaatan
media konvensional dalam penelitian ini termasuk media massa yang jarang
penggunaan new media lebih cenderung digemari oleh mahasiswa etnis Papua di
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, dimana mereka lebih banyak menggunakan
76
5.2. Saran
Dengan adanya penggunaan media baru yang cukup tinggi dan penggunaan
Papua, maka perlu adanya pemahaman literasi dalam menggunakan new media,
terlebih lagi new media menawarkan kemudahan serta biaya yang terjangkau.
Pentingnya dilakukan hal tersebut, agar para subjek terkait ketika menggunakan
77
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, Santi Indra. (2017). Jurnalisme Radio Teori dan Praktik. Bandung:
Simbiosa Rekatama Media
Bagdakian, BH. (2004). The New Media Monopoly. Boston: Beacon Press
Barnouw, Erick. (1997). Conglomerates and The Media. New York: The New
Press
78
Criticos. (1996). Media Selection. Plomp, T & Ely, D.P (Eds): International
Encyclopedia of Educational Technology. UK: Cambridge University
Press
Effendy, Uchjana Onong. (1993). Ilmu Komunikasi Teori dan Praktik. Bandung:
Remaja Rosdakarya
Effendy, Uchjana Onong. (2003). Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung:
PT. Citra Aditya Bakti
Hampton. 2013. Creating Brochures. Work Group For Community Health and
Jay G. Blumler. (1979). The Role Of Theory In Uses and Gratification Studies.
Communication Research 6
Little John, Stephen W & Karen A.Foss. (2009). Teori Komunikasi, edisi
kesembilan. Jakarta: Salemba Humanika
79
Lister, Martin. (2009). New Media: A Critical Introduction. New York: Routledge
McFadden, dkk. (1999). Konsep dan Tuntunan Praktis Basis Data. Yogyakarta:
Andi Yogyakarta
80
Rivers, L. William dan Jensen, W. Jay. (2003). Media Massa dan Masyarakat
Modern. Edisi Kedua. Jakarta: Kencana
Ruggiero, Thomas.E. (2000). Uses and Gratification Theory In The 21st Century,
Mass Communication and Society. University Of Texas at El Paso
Sumber Lain:
Http://www.bukalapak.com/amp/review/techno/5-jenis-aplikasi-youtube-dan-
fungsinya-70494
81
Http://www.guruakuntansi.co.id/sejarah-google/
Http://www.gurupendidikan.co.id/analisis/di
Http://www.kompas.com/tekno/read/2019/05/16/03260037/apjii-jumlah-
pengguna internet-di-indonesia-tembus-171-juta-jiwa
Http://www.kata.co.id/pengertian/radio/2565
Http://www.mgmpipahss.Wordpress.com/tag/beasiswa/
Http://meaningaccordingtoexperts.blogspot.com/2017/04/pengertian-new-media-
menurut-ahli
82
LAMPIRAN-LAMPIRAN
A. INSTRUMEN PENELITIAN
INFORMASI PENDIDIKAN
1. Pedoman Observasi
Lokasi penelitian : Penelitian ini berlokasi di Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu
Papua.
83
2. Pedoman Wawancara Penelitian
Karakteristik Informan
Nama :
Jenis Kelamin :
Jurusan/Angkatan :
Pendidikan
pendidikan?kenapa?
pendidikan? kenapa?
84
B. DOKUMENTASI
85
86