Anda di halaman 1dari 30

PENGARUH MENONTON TAYANGAN MATA NAJWA TERHADAP

MINAT DAN POLA BERPIKIR KRITIS MAHASISWA

Aretyo Jevon Perdana


13140110276
Jurnalistik
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
• Mahasiswa berpartisipasi aktif, berkaca pada
Seharusnya peristiwa Mei 1998.
• Kemunculan program Mata Najwa = Fungsi
Pengawasan => Dimanfaatkan dengan baik
Kenyataan • Pergantian Ideologi pada peristiwa 1998 tidak
menghilangkan masalah begitu saja.
• Dibandingkan dengan peristiwa Mei 1998,
Mahasiswa masa kini kurang bersuara.

Masalah
• Fungsi media sebagai Pengawas kurang
Pokok atau tidak dimanfaatkan dengan baik oleh
Mahasiswa =>Cenderung menggunakan
Media dengan fungsi hiburan
Peneliti memiliki keingintahuan bagaimana
Alasan Meneliti tayangan talkshow yang membahas isu politik
Topik Tersebut seperti Mata Najwa mampu menumbuhkan
minat mahasiswa untuk memperdalam isu
politik, dan melatih mereka untuk membangun
pola berpikir kritis.
1.2. Rumusan Masalah

1.2.1. Adakah pengaruh menonton tayangan Mata Najwa terhadap minat mahasiswa?
1.2.2. Seberapa besar pengaruh menonton tayangan Mata Najwa terhadap minat
mahasiswa?
1.2.3. Adakah pengaruh menonton tayangan Mata Najwa terhadap pola berpikir kritis
mahasiswa?
1.2.4. Seberapa besar pengaruh menonton tayangan Mata Najwa terhadap pola
berpikir kritis mahasiswa?
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian


1.3.1.1 Untuk mengetahui pengaruh menonton tayangan Mata Najwa terhadap minat
mahasiswa.
1.3.1.2 Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh menonton tayangan Mata Najwa terhadap
minat mahasiswa.
1.3.1.3 Untuk mengetahui pengaruh menonton tayangan Mata Najwa terhadap pola berpikir
kritis mahasiswa.
1.3.1.4 Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh menonton tayangan Mata Najwa terhadap
pola berpikir kritis mahasiswa.
1.3.2 Manfaat Penelitian
1.3.2.1 Manfaat Akademis/Teoritis
Penelitian ini dapat memberikan kontribusi pemikiran dalam proses
pengembangan ilmu komunikasi. Penelitian ini dapat menjelaskan bagaimana
tayangan Mata Najwa memiliki pengaruh terhadap minat dan kekritisan
mahasiswa.
1.3.2.2 Manfaat Praktis
Penelitian ini dapat memberikan kontribusi untuk menjadi bahan tinjauan
dalam melihat apa saja pengaruh menonton tayangan Mata Najwa terhadap
pemirsanya, terutama mahasiswa yang menempuh pendidikan di Universitas
Indonesia. Penelitian ini dapat menjelaskan dan mendeskripsikan pengaruh
tayangan tersebut terhadap bagaimana minat dan pola berpikir kritis mahasiswa
itu dibentuk atau terbentuk.
1.4. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan terhadap 100 mahasiswa fakultas Ilmu Sosial dan
Politik Universitas Indonesia.
1.5. Lokasi dan Waktu Penelitian

• Lokasi : Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat


• Waktu : Agustus 2016 hingga Januari 2017.
1.6. Jadwal Penelitian
N Agt '16 Sept '16 Okt '16 Nov '16 Des '16 Jan '17
Kegiatan
o.
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Merumuskan judul
1 penelitian
Membaca berbagai
2 referensi terkait
Menulis Proposal
3 Penelitian
Perbaikan/revisi proposal
4 penelitian
Menyiapkan instrumen
5 penelitian
Melakukan uji validitas dan
6 reliabilitas
Pengumpulan Data
7 Lapangan
8 Editing Data
9 Pemasukan Data
10 Analisis Data
Penelitian Hasil Penelitian
11 Sementara
Sidang/Seminar Hasil
12 Penelitian
13 Revisi Akhir
14 Publikasi hasil Penelitian
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI, DAN HIPOTESIS
2.1. Kajian Pustaka

P1 Raden Damianus Cosmas P2 Evan Rheza Aditya P Aretyo Jevon Perdana

Bambang Mulyono Universitas Pembangunan Nasional Universitas Multimedia Nusantara,

Binus University, Veteran, Surabaya Tangerang

Jakarta 2012 2015

2012

Pengaruh Tayangan Talkshow Hubungan Terpaan Tayangan Pengaruh Menonton Tayangan Mata

"Provocative Proactive" di Metro TV Provocative Proactive di Metro TV Najwa terhadap Minat dan Pola Berpikir

Terhadap Persepsi Mahasiswa di dengan Tingkat Berpikir Kritis Kritis Mahasiswa

Bidang Politik Mahasiswa di Surabaya


Permasalahan Mahasiswa yang mahasiswa saat ini jauh dari Mahasiswa masa kini

notabene remaja tidak konsep berpikir kritis seperti lebih tertarik dengan

peduli terhadap pada semestinya. Mahasiswa tayangan yang berbau

permasalahan yang ada saat ini lebih mementingkan hiburan, tanpa

di negeri ini kepentingan pribadi, mementingkan nilai

kurang memperdulikan edukatif yang didapat dari

kehidupan dan tayangan yang mereka

kepentingan masyarakat tonton. Mereka tidak

luas memanfaatkan dengan

baik fungsi media massa

sebagai Watchdog

(Fungsi Pengawasan)

Tujuan Untuk mengetahui Untuk mengetahui hubungan Untuk mengetahui

pengaruh tayangan terpaan apakah ada pengaruh

talkshow "Provocative tayangan provocative proactive dan seberapa besar

Proactive" di Metro TV di Metro TV dengan tingkat pengaruh menonton

terhadap persepsi berpikir kritis tayangan Mata Najwa

mahasiswa di bidang mahasiswa di Surabaya terhadap minat dan pola

politik berpikir kritis mahasiswa.


Teori Teori komunikasi massa, Teori Stimulus Organism Teori Uses and Gratification,

Teori Uses and Effects, Teori Response Teori Stimulus Organism

Stimulus - Respon Response, Teori Agenda

Setting.

Metode Metode Survei. Metode survei. Metode survei.

Populasi Mahasiswa Komunikasi Mahasiswa dari berbagai Mahasiswa Fakultas Ilmu

Pemasaran Binusian 2013 Universitas di Kota Surabaya Sosial dan Politik Universitas

Binus University Indonesia Angkatan 2013

Hasil Tayangan Talkshow hubungan terpaan tayangan  

“Provocative Proactive” di Provocative Proiactive di

Metro TV berpengaruh Metro TV dengan tingkat

terhadap persepsi berfikir kritis Mahasiswa di

mahasiswa di bidang politik Surabaya dengan tingkat

hubungan lemah.
2.2. Tinjauan Pustaka

• “Praktik literasi politik merupakan satu di antara simpul kekuatan politik warganegara. Demokrasi
Prosedural pada kenyataannnya telah menghadirkan banyak residu bagi eksistensi dan
kemandirian politik warganegara. Residu tersebut berupa desain institusional serta tipe kekuasaan
eksekutif yang penuh paradoks, kontestasi pada kekuasaan legislatif, kartelisasi dan praktik
demokrasi kolusif serta rawannya distorsi politik media. Substansi kekuatan literasi politik ada
pada partisipasi politik warganegara yang kritis dan memberdayakan terkait dengan konsep-
konsep pokok politik yang akan berdampak pada kehidupan warga. Literasi Politik bukanlah
semata konsep normatif, melainkan bauran antara pengetahuan, skill dan sikap politik.”
• Heryanto, Gun Gun. Dinamika Komunikasi Politik. 2011. Jakarta: PT. Lasswell Visitama, hal. 189
2.3. Kerangka Teori
2.3.1. Teori Uses and Gratification
Mahasiswa merupakan pengguna media yang diasumsikan mampu memilih sumber
media yang dipercayainya dapat memberikan kebutuhannya akan informasi.
2.3.2. Teori Stimulus Organism Response
Media massa memberikan stimulus kepada mahasiswa. Apabila stimulus yang adalah
pikiran kritis dari sang Presenter, Najwa Shihab dalam Program Mata Najwa, diterima,
maka mahasiswa akan melakukan tindakan langsung dengan turut berpikir kritis terhadap isu
yang sedang dibahas.
2.3.3. Teori Agenda Setting
Mata Najwa sebagai program Talkshow yang juga menggunakan prinsip kerja jurnalistik,
yang mana tim riset dan kreatif pun mengatur isu yang dibahas. Isu itu tentunya menjadi
isu yang sedang hangat dibicarakan publik, yang di dalamnya terdapat mahasiswa.
2.4. Kerangka Konseptual

• Definisi Tayangan
• Definisi Minat
• Definisi Pola
• Definisi Berpikir
• Definisi Kritis
• Definisi Mahasiswa
2.5. Hipotesis
Variabel Y1 Minat Mahasiswa:
H0: Tidak ada pengaruh menonton tayangan Mata Najwa terhadap minat
mahasiswa
H1: Ada pengaruh menonton tayangan Mata Najwa terhadap minat
mahasiswa
Variabel Y2 Pola Berpikir Kritis Mahasiswa:
H0: Tidak ada pengaruh menonton tayangan Mata Najwa terhadap pola
berpikir kritis mahasiswa.
H1: Ada pengaruh menonton tayangan Mata Najwa terhadap pola berpikir
kritis
2.6. Definisi dan Operasionalisasi Variabel
•Variabel X: Menonton Tayangan Mata Najwa

Variabel X Skala

Menonton Tayangan Mata Najwa

Dimensi Indikator

1. Konsumsi Televisi - Pernah menonton tayangan Mata Najwa  

- Seberapa sering Menonton Mata Najwa Likert:

2. Motivasi - Mendapatkan informasi yang sesuai 1. Tidak Setuju

- Dapat menikmati tontonan (menghibur) 2. Kurang Setuju

- Dapat diakui di tengah lingkungan 3. Setuju

- Dapat menghindari kejenuhan 4. Sangat Setuju


•Variabel Y1: Minat Mahasiswa

Variabel Y1 Skala

Minat Mahasiswa

Dimensi Indikator

1. Perhatian - Dapat memberi perhatian terhadap suatu  

isu Likert

- Dapat memahami isu 1. Tidak Setuju

- Dapat menyimpulkan suatu isu 2. Kurang Setuju

3. Setuju
2. Ketertarikan - Menarik untuk membahas suatu isu.
4. Sangat Setuju
3. Rasa Senang - Dapat memberi rasa senang karena

memahami isu yang dibahas

- Dapat memberi rasa senang karena

mampu menyimpulkan suatu isu


•Variabel Y2: Pola Berpikir Kritis Mahasiswa

Variabel Y2 Skala

Pola Berpikir Kritis Mahasiswa

Dimensi Indikator

1. Explaining (Penjelasan) - Dapat membantu dalam memfokuskan  

pertanyaan Likert

- Dapat membantu dalam menganalisis 1. Tidak Setuju

pertanyaan dan bertanya 2. Kurang Setuju

- Dapat membantu dalam menjawab 3. Setuju

pertanyaan 4. Sangat Setuju

- Dapat membantu dalam mengidentifikasi

asumsi

2. Basic Skills (Keterampilan Dasar) - Dapat mempertimbangkan apakah sumber

dapat dipercaya atau tidak

- Dapat mengamati dan mempertimbangkan

laporan hasil observasi

3. Conclusion (Kesimpulan) - Dapat menyimpulkan berbagai jawaban dari

permasalahan secara sistematis, dengan

metode induktif maupun deduktif.

4. Strategic and Technic (Strategi dan Teknik) - Dapat menentukan tindakan lebih lanjut untuk

berinteraksi dengan orang lain.


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Paradigma Penelitian

Paradigma Positivistik dengan Pendekatan Kuantitatif


3.2. Sifat/Jenis Penelitian

Penelitian menggunakan riset kuantitatif yang bersifat eksplanatif


3.3. Metode Penelitian

Metode Survey
3.4. Populasi dan Sampling

• Populasi: Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Indonesia


Angkatan 2013 dengan jumlah yang belum diketahui. Peneliti akan
meninjau lebih lanjut mengenai jumlah mahasiswa di fakultas tersebut.
• Sampling : 100 Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas
Indonesia Angkatan 2013.
3.5. Teknik Pengumpulan Data

• Data Primer : Kuisioner


• Data Sekunder : Studi Kepustakaan
3.6. Teknik Pengolahan Data

• Bantuan SPSS (Statistics Package for Social Science)


3.7. Teknik Analisis Data

• Regresi
Daftar Pustaka

Devito, Joseph A.. 2009. Human Communication: The Basic Course.


Boston: Pearson International Edition.
Heri, P. 1998. Pengantar Perilaku Manusia. Jakarta : EGC.
Heryanto, Gun Gun. 2011. Dinamika Komunikasi Politik.
Jakarta : PT. Lasswell Visitama
Mcquail, Dennis. 2011. Teori Komunikasi Massa.
Jakarta : Salemba Humanika
Ulil Syafiun Nafi’. 2011. Membangun Pola Berpikir Kritis Bagi Siswa Ataupun Mahasiswa. Diambil dari
http://kajianintelektual-ulilsyifaunnafi.blogspot.co.id/2011/02/membangun-pola-berfikir-kritis-bagi.html; 30 November 2015; 00.59 WIB
http://kbbi.web.id/
http://matanajwa.com/read/about
Matur Nuwun

Terima Kasih

Hatur Nuhun

Thank You

Anda mungkin juga menyukai