Anda di halaman 1dari 4

JAWABAN

Nama : Anita Mulyani


Mata Ujian : METODOLOGI PENELITIAN
Semester/Kelas : 1/E

1. Proses lengkap penelitian ilmiah adalah ….dua unsur pokok yang harus ada…

Menurut Suharsimi Arikunto, proses penelitian ilmiah meliputi ; memilih


masalah, studi pendahuluan, merumuskan masalah, merumuskan anggapan dasar,
hipotesis, memilih pendekatan, mementukan variable, menentukan sumber data,
menentukan dan menyusun instrument, mengumpulkan data, analisis data,
menarik kesimpulan, dan menyusun laporan.
Dua unsur pokok yang harus ada adalah : rumusan masalah dan kesimpulan

2. A. penelitian tindakan (action research) dan penelitian eksperimen ....,

 Penelitian tidakan bertujuan memberikan sumbangan pada masalah praktis


orang-orang dalam situasi problematis segera dan tujuan ilmu sosial dengan
kolaborasi gabungan dalam kerangka kerja etika yang dapat diterima secara
timbal balik.
 Penelitian eksperimen berupaya menjawab pertanyaan ”bagaimana bila”.
Dimana peneliti memasukan unsur baru ke dalam sebuah situasi untuk
mengetahui akibatnya, bilaman ada. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui
hubungan kausal atau efek/akibat sesuatu terhadap yang lainnya. Dalam
penelitian eksperimen, beberapa variabel relevan merupakan variabel
terkendali atau variabel konstan. Sedangkan variabel lainnya
dimanipulasikan oleh peneliti.

B. perbedaan penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif

Di dalam penelitian terdapat dua pendekatan yaitu pendekatan kuantitatif dan


pendekatan kualitatif. Perbedaan pendekatan kualitatif dengan kuantitatif
sebagai berikut :

Aspek Penelitian kualitatif Penelitian Kuantitatif


Disain Umum, fleksibel, berkembang, Spesifik, jelas, terinci, ditentukan
tampil dalam proses penelitian secara mantap sejak awal.

Tujuan Memperoleh pemahaman makna Menunjukkan hubungan


(verstehen), mengembangkan antarvariabel, mentes teori,
teori, menggambarkan realitas mencari generalisasi yang
yang kompleks mempunyai nilai prediktif.
Teknik Observasi, observasi Eksperimen, survey, observasi
Penelitian partisipatif, terutama nonpartisipatif, wawancara
wawancara terbuka. berstruktur.
Instrumen Peneliti sebagai instrumen Tes, angket, pedoman wawancara,
(human instrument, buku catatan skala, komputer dan kalkulator.
dan tape recorder)
Data Deskriptif, dokumen pribadi, Kuantitatif, hasil pengukuran
catatan lapangan, ucapan berdasarkan variaabel yang
responden, dll. dioperasionalkan dengan
menggunakan instrumen.
Sampel Kecil, tidak representatif, dan Besar, representatif, sedapat
purposif. mungkin random.
Analisis Terus-menerus sejak awal hingga Pada taraf akhir setelah
akhir penelitian induktif, pengumpulan data selesai, deduktif,
mencari pola, mencari model dan dan menggunakan analisis statistik.
tema.
Hubungan Emphati, akrab, kedudukan sama Berjarak, sering tanpa kontak
dengan dan setaraf, dalam jangka waktu langsung, hubungan antara peneliti-
responden yang lama. subyek, dan jangka waktu pendek.
Usulan Singkat, sedikit, tanpa literatur, Luas dan terinci, banyak literatur
Desain pendekatan secara umum, yang berhubungan dengan masalah,
masalah yang diduga relevan, prosedur yang spesifik dan terinci
tidak ada hipotesis, fokus langkah-langkahnya, masalah
penelitian sering ditulis setelah diuraikan secara jelas.
ada di lapangan.

3. alat ukur test sebagai alat ukur (instrumen) dalam kegiatan pengumpulan data
dan alat ukur non test .....

 alat ukur test …..digunakan untuk mengukur ada atau tidaknya serta
besarnya kemampuan objek yang diteliti.
 alat ukur non test …..mempunyai kebaikan bagi tujuan penelitian yang
diadakan kemudian an bagi instrument pengumpul data

4. Judul Penelitian : PENGARUH ANTARA KOMPETENSI DAN MOTIVASI


KERJA DENGAN KINERJA PENGELOLA LEMBAGA PENDIDIKAN DAN
KETERAMPILAN (LPK) DI KABUPATEN SUKABUMI
a. Latar Belakang ....
Kursus meupakan salah satu pendidikan pada jalur pendidikan luar
sekolah dan Kursus diselenggarakan bagi warga belajar yang memerlukan
bekal untuk mengembangkan diri, bekerja mencari nafkah atau melanjutkan
ketingkat atau jenjang yang lebih tinggi.
Dengan merujuk pada pernyataan tersebut diatas akan jelas bahwa
Kursus Diklusemas akan terus ada dan diperlukan sejalan dengan kegiatan
pembangunan. Semakin besarnya masyarakat yang memerlukan layanan
kebutuhan belajar untuk mengembangkan diri, bekerja mencari nafkah atau
melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi. Juga semakin besarnya perhatian
pertumbuhan dunia usaha, dunia industri terhadap sumberdaya manusia
yang berkualitas maka kursus akan terus diperlukan.
Berdasarkan hal ini arah pendidikan kursus lebih berorientasi
kepada pendidikan kejuruan. Dilihat dari sisi sifat isi pendidikannya, suatu
kursus memungkinkan dapat memenuhi secara fleksibel atas segenap aspek
kebutuhan masyarakat kelompok sasarannya yang terkait dangan
pengembangan diri dan terutama kemampuan untuk mencari nafkah. Oleh
karena itu kursus merupakan bentuk satuan pendidiakan yang memilih
banyak keragaman terutama dalam hal karakteristik warga belajar terkait
dengan luasnya tantangan usia dan keragaman jenis kebutuhan belajar.
Kurikulum sesuai dengan jenis kebutuhan warga belajar baik yang
tertulis maupun tidak tertulis. Satuan kursus yang diselenggarakan oleh
masyarakat pada dasarnya adalah perwujudan dari tanggung jawab
masyarakat terhadap kepentingan dan kebutuhan pendidikanya.
Kursus diselenggarakan oleh masyarakat luas, baik secara
perorangan maupun kelompok. Warga belajar pada kursus terbuka bagi
setiap warga negara, baik warga negara Indonesia maupun negara asing.
Proses belajar mengajar diarahkan kepada penguasaan kompetensi
yang disyaratkan oleh dunia kerja atau dunia usaha. Untuk jenis kursus yang
terkait dengan keprofesian atau keahlian dikembangkan proses belajar
mengajar dengan menggunakan model sistem ganda yang meliputi kegiatan
belajar mengajar teori dikelas dan praktek kerja/uji kompetensi dan
penyaluran lulusan dilaksanakan dengan melibatkan peran perusahaan
/industri.

b. Identifikasi Masalah ....


1. Apakah kompetensi mempunyai hubungan dengan kinerja pengelola
LPK di Kabupaten Suakbumi ?
2. Apakah motivasi kerja mempunyai hibungan dengan kinerja pegelola
LPK di Kabupaten Sukabumi ?
3. Apakah kompetensi dan motivasi kerja secara bersama-sama
mempunyai hubungan dengan kinerja pegelola LPK di Kabupaten
Sukabumi ?
4. Apakah pengembangan profesi mempunyai pengaruh terhadap kerja
pegelola LPK di Kabupaten Sukabumi ?
5. Apakah iklim kerja mempengaruhi kinerja pegelola LPK di Kabupaten
Sukabumi ?
6. Apakah lingkungan kerja mempengaruhi kinerja pegelola LPK di
Kabupaten Sukabumi ?
7. Apakah fasilitas mempengaruhi kinerja pegelola LPK di Kabupaten
Sukabumi ?
8. Apakah saran prasarana mempengaruhi kinerja pegelola LPK di
Kabupaten Sukabumi ?

c. Rumusan Masalah ....


1. Apakah terdapat hubungan antara kompetensi dengan kinerja
pegelola LPK di Kabupaten Sukabumi.
2. Apakah terdapat hubungan antara motivasi kerja dengan kinerja
pegelola LPK di Kabupaten Sukabumi.
3. Apakah terdapat hubungan antara kompetensi dan motivasi kerja
secara bersama-sama dengan kinerja pegelola LPK di Kabupaten
Sukabumi.

d. Variabel ....
Variabel dalam penelitian ini adalah : kompetensi pengelola LPK (X1),
motivasi kerja (X2) sebagai variabel bebas dan kinerja pengelola LPK
Kabupaten Sukabumi (Y) sebagai variabel terikat

e. Jenis Penelitian ........


termasuk ke dalam penelitian kuantitatif

Anda mungkin juga menyukai